Nama : Salsabilla Arif Zumana

NIM : 126405202097
Judul Jurnal : Akad Salam Dalam Transaksi Jual Beli
Penulis : Saprida
Penerbit : Mizan Jurnal Ilmu Syariah
Review :
Dalam jurnal ini membahaas mengenai akad salam dalam jual beli. Jual beli salam
adalah akad jual beli barang pesanan antara pembeli dengan penjual dengan spesifikasi dan
harga barang sudah ditentukan di awal akad, sedangkan pembayaran barang dilakukan di
tempat penyelesaian akad. Dasar hukum akad salam ini terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-
Baqarah ayat 282 yang berarti “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermua’malah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” Serta
terdapat dalam hadis dan ijma’ para ulama.
Dalam menjalankan akad salam terdapat rukun dan syarat tertentu. Rukun jual beli
salam adalah terdapat pembeli, penjual, barang yang dijual belikan, harga, ijab qabul. Syarat-
syarat salam yaitu uangnya hendaklah dibayar ditempat akad, barangnya menjadi hutang bagi
si penjual, barang diberikan sesuai waktu yang dijanjikan, barang tersebut harus jelas
spesifikasinya, diketahui dan disebutkan sifat-sifat barangnya, disebutkan tempat
menerimanya jika tempat akad tidak layak untuk menerima barang tersebut.
Diantara etika dalam jual beli salam, ialah: 1). Masing-masing hendaklah bersikap
jujur dan tulus ikhlas serta hendaklah amanah dalam perjanjian-perjanjian yang telah dibuat;
2). Penjual hendaklah berusaha memenuhkan syarat-syarat yang telah ditetapkan itu; 3).
Pembeli janganlah coba menolak barang-barang yang telah dijanjikan itu dengan membuat
berbagai-bagai alasan palsu; 4). Sekiranya barang yang dibawa itu terkurang sedikit dari pada
syarat-syarat yang telah dibuat, masing-masing hendaklah berdiskusi dan mencari keputusan
yang sebaik-baiknya.
Dengan melakukan akad salam maka pembeli dan penjual akan sama-sama
mendapatkan keuntungan berupa jaminan untuk mendapatkan barang sesuai dengan yang
dibutuhkan dengan harga yang diinginkan oleh pembeli, penjual mendapatkan modal untuk
menjalankan usahanya dengan cara halal, penjual memiliki keleluasan dalam memenuhi
permintaan pembeli karena tenggang waktu yang diberikan.