Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS ISU DI INSTANSI TERKAIT DENGAN TUGAS POKOK

DAN FUNGSI (TUSI)

Disusun Oleh :

Rizki Mulyono, S.Pd.

NIP.198705112020121005

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PELATIHAN
DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 112
TAHUN ANGGARAN 2022
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan pengamatan ditemukan beberapa identifikasi
pemecahan isu yang kemudian dianalisis menggunakan metode APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dan USG (Urgency, Serious,
Growth) sebagai berikut: Identifikasi Isu menggunakan metode
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak).

No Isu A P K L Total

1 Kurangnya kemampuan orientasi dan 3 5 3 4 15


mobilitas peserta didik Tuna Netra

2 Kurangnya pemahaman peserta didik 5 4 3 4 16


MDVI dalam mata pelajaran
ketrampilan musik
3 Belum adanya aktifitas 5 4 4 4 17
keterampilan musik bagi siswa
TKLB

Berdasarkan tabel analisis tersebut, identifikasi isu nomor 3


memiliki nilai paling besar. Maka isu yang diambil sebagai kegiatan
aktualisasi adalah “Belum adanya aktifitas keterampilan musik bagi siswa
TKLB.”

2. Deskripsi Isu
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sudah
berlangsung kurang lebih 2 tahun, hal ini tentu menimbulkan dampak
yang luar biasa diberbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Pola
pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka di dalam
kelas harus berubah menjadi pembelajaran tatap muka terbatas dan
pembelajaran jarak jauh dengan menyesuaikan kondisi penyebaran
kasus COVID-19 di lingkungan terkait untuk mengurangi penyebaran
COVID-19 di claster pendidikan.
Pola pembelajaran yang berubah-ubah secara situasional
menimbulkan dampak negatif, salah satunya Learning Loss yaitu
hilangnya minat belajar pada peserta didik karena berkurangnya
interaksi dengan guru saat proses pembelajaran. Hal ini tentu
menimbulkan kecemasan kita semua yang memperhatikan masa
depan generasi penerus bangsa.
Dalam kondisi pembelajaran di era pandemi COVID-19, sebagai
seorang pendidik dituntut untuk kreatif dan tetap bertanggung jawab
memberikan pelayanan Pendidikan kepada peserta didik. SLB A Pembina
Tingkat Nasional merupakan satu-satunya sekolah negeri yang khusus
menerima peserta didik dengan kondisi tuna Netra. Seseorang dengan
kondisi tuna Netra secara fungsi fisik mereka memiliki hambatan pada
area penglihatan, baik itu tuna Netra total (totally blind) maupun tuna Netra
sebagian (low vision). Seorang tuna Netra akan mengoptimalkan
kemampuan penginderaannya terutama indera pendengaran dan
perabaan agar mampu mengenal lingkungan sekitar dan dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dengan mandiri.
Musik merupakan salah satu keterampilan pilihan yang diajarkan di
SLB A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Musik adalah salah satu bidang
yang dapat dijadikan bekal keterampilan bagi seorang tuna Netra.
Mengajar keterampilan musik bagi peserta didik tuna Netra memiliki
tantangan tersendiri. Pengenalan konsep dasar alat musik, bagaimana
bentuk alat musik, bagaimana membunyikan alat musik, bagaimana
memainkan alat musik sampai dapat memainkan sebuah komposisi musik
yang padu merupakan tujuan akhir dari pembelajaran musik.
Pengenalan musik sudah selayaknya dilakukan sejak dini. Bermain
musik serta mendengarkan musik merupakan salah satu kegiatan yang
sangat digemari oleh anak-anak. Hampir setiap anak akan dengan mudah
mengikuti kegiatan ini. Sering kita lihat seorang anak yang berhenti
sejenak dengan kegiatannya hanya karena ada suara lagu di televisi
kemudian ia fokus memperhatikan TV.
Ada pula anak-anak yang dengan asyiknya menyanyikan lagu-lagu
yang sering ia dengar saat mereka sedang makan, mandi, menjelang
tidur, ataupun bermain. Bagi anak, musik dapat menimbulkan rasa
kebersamaan serta rasa gembira. Bagaimanapun, musik akan sangat
membantu anak dalam melatih kemampuan menyimak, konsentrasi serta
menambah pembendaharaan kosa katanya.
B. Penyebab Terjadinya Isu
1. Identifikasi Penyebab Terjadinya Isu menggunakan metode
Fishbone

Method: Belum ada


Man: Terbatasnya
program pembelajaran
guru musik di
musik yang sesuai
sekolah
untuk TKLB
Belum adanya
aktifitas
keterampilan
musik bagi siswa
TKLB

Machine: Keterbatasan sarana


pendukung pembelajaran musik
yang dimiliki

2. Penapisan atas penyebab masalah yang diperoleh


Identifikasi Isu menggunakan metode USG (Urgency, Serious,
Growth)

No Penyebab Isu U S G Total

1 Terbatasnya guru musik di sekolah 4 4 4 12

2 Belum ada program 5 4 4 13


pembelajaran musik yang sesuai
untuk TKLB

3 Keterbatasan sarana pendukung 3 3 4 10


pembelajaran musik yang dimiliki

Skala likert 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 =


sangat kecil)
Dari hasil penapisan ini dipilih “Belum ada metode pembelajaran musik
yang sesuai untuk TKLB”
C. Dampak Yang Akan Terjadi Jika Isu Tidak segera diselesaikan
Adapun beberapa dampak yang akan terjadi apabila Isu tidak
segera diselesaikan, diantaranya:
1. Siswa mengalami learning loss pada pembelajaran keterampilan musik
2. Kurang tergali kemampuan awal musik peserta didik TKLB
3. Siswa kurang terlatih kepekaan pendengaran serta kepercayaan dirinya
sejak dini

D. Rekomendasi Penyelesaian terhadap Isu


Untuk menentukan penyelesaian terhadap isu digunakan
metode MCNAMARA, sebagai berikut:

No Alternatif Efektif Efisien BIaya Total

1. Program keterampilan 4 4 5 13
musik klasikal

2. Program keterampilan 2 2 5 9
musik individual

3. Program ekstrakurikuler 5 5 4 14
Drum Band

Alternatif solusi yang dipilih adalah “Membuat Program ekstrakurikuler


Drum Band” bagi peserta didik TKLB

Anda mungkin juga menyukai