DISUSUN OLEH :
HAYANI 19.21.038
FAHMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunianya, baik berupa akal maupun kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dalam tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena beliaulah
yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benerang
seperti yang di rasakan pada saat ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
berdasarkan pada bab-bab tertentu ialah kitab al-mustakhrajat, yaitu kitab
yang men-takhrij hadis-hadis yang sudah tercantum dalam kitab lain.
2
merupakan produk dari perkembangan hadis dalam sejarah dan upaya untuk
memudahkan akses kepada hadis bagi setiap orang1.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kitab hadits Al-Jami’?
2. Apa yang dimaksud dengan kitab hadits Al-Musnad?
3. Apa yang dimaksud dengan kitab hadits Al-Mu’jam?
4. Apa yang dimaksud dengan Al-Sunan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kitab
hadits Al-Jami’
2. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kitab
hadits Al-Musnad?
3. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kitab
hadits Al-Mu’jam
4. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Al-
Sunan
1
Azzura Fathanul Umara, 2021. Ragan Kitab-kitab Hadis. Diakses dari https://www.asilha.com/
2021/01/19/ragam-kitab-kitab-hadis/
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. To The Point: Kitab ini menyajikan matan hadits langsung pada intinya,
bahkan sering kali matan hadits yang disajikan merupakan hasil dari
2
Redaksi Bacaanmadani, 2018. Kitab Hadis : Pengertian Kitab Al-Jami’ dan Contoh Kitab Al-Jami’.
Diakses dari https://www.bacaanmadani.com/2018/04/kitab-hadis-pengertian-kitab-al-jami.html
4
pemotongan matan hadits yang panjang, dengan demikian setiap pembaca
kitab ini bisa langsung membaca apa yang ingin dibacanya. Hal ini
menjadi penting karena sebagian pembaca terkadang tidak punya cukup
waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran untuk membaca sanad dan matan
hadits yang panjang.
2. Alfabetik: Dengan susunan yang alfabetik maka kitab ini memudahkan
orang-orang yang biasa mencari makna pada kamus -kamus bahasa. Para
pembaca bisa menemukan banyak hadits semudah dia menemukan kata-
kata dalam kamus bahasa. Selain itu, susunannya yang alfabetik membuat
kitab ini berbeda dengan kitab-kitab hadits yang sudah ada yang disusun
berdasarkan bab demi bab seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim dan
kitab sunan.
3. Al-Jami: Sesuai namanya, kitab ini mengumpulkan dan menyederhanakan
hadits – hadits Nabi yang jumlahnya ratusan ribu menjadi 10030 hadits
saja. Kitab ini juga meringkas hadits Nabi yang berada pada berpuluh-
puluh jilid menjadi satu jilid saja. Kitab ini juga berusaha menghimpun
hadits Nabi yang tersebar dalam puluhan ribu halaman menjadi satu jilid.
Khusus bagi para pelajar dan ilmuwan bisa menyederhanakan referensi,
dia tidak perlu menuliskan referensi tiga puluh kitab hadits dan belasan
perawi dan penyusun kitab hadits tetapi bisa menyederhanakannya hanya
dengan merujuk kitab ini saja 3.
B. Kitab Hadits Al-Musnad
Kehebatan Imam Ahmad bin Hanbal dalam ilmu hadis sudah tak perlu
diragukan. Ia adalah seorang ulama yang sangat ahli dalam ilmu yang satu ini.
Kitab Al-Musnad Al-Kabir--ensiklopedia hadis--yang sangat monumental, ini
3
Wikipedia, 2020. Al-Jami’ Ash-Shaghir. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jami%27_ash-
Shagir
5
memuat tak kurang dari 27 ribu hadis. Ini merupakan karya masterpiece sang
Imam dan penelitian hadis yang dinilai terbaik 4.
4
Agung Sasongko, 2019. Kitab Al-Musnad Al-Kabir Karya Fenomenal Imam Hambali. Diakses dari
https://www.republika.co.id/berita/px13n7313/kitab-almusnad-alkabir-karya-fenomenal-imam-
hambali
5
Wikipedia, 2021. Musnad Ahmad. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Musnad_Ahmad
6
terminologi studi hadis diartikan sebagai berikut: “Kitab Musnad adalah kitab
yang mentakhrij (mengeluarkan ) hadis -hadisnya berdasarkan nama-nama
sahabat dan penghimpunan beberapa hadis pada masing-masing sahabat
sebagian.”
6
Redaski Bacaanmadani, 2018. Kitab Hadis : Pengertian Kitab al-Musnad dan Contoh Kitab
Musnad. Diakses dari https://www.bacaanmadani.com/2018/04/kitab-hadis-pengertian-kitab-al-
musnad.html
7
riwayat para sahabat sekaligus juga untuk mengenalkan biografi mereka
kepada para pembacanya.
7
Muhammad Kudhori, 2016. Tipologi Kitab Al-Ma’ajim Dalam Kodifikasi Hadis. Riwayah: Jurnal
Studi Hadis. Vol. 2, No. 2, hal. 300
8
perhatian. Hal ini juga membuktikan bahwa dalam melihat dali-dalil dalam
agama tidak sekedar merujuk kepada pendapat para ulama, tetapi lebih dari itu
sebagai sumber yang orisinil, hadis-hadis Nabi menjadi panutan dalam amalan
agama8.
Kitab sunan, adalah kiab hadis yang disusun berdasarkan bab fikih,
mulai masalah thaharah, shalat, zakat, dst. dan hanya berisi hadis marfu’
(sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan hanya ada beberapa atsar
sahabat. Dari definisi beberapa kitab hadis di atas, kita bisa menyimpulkan
bahwa satu kitab kumpulan hadis tergolong kitab sunan, jika terpenuhi 3
syarat :
1. Hanya berisi hadis marfu’ (hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), dan
sangat sedikit selain sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Hadis-hadis tersebut terkait bab hukum fikih
3. Susunannya mengikuti sistematika buku fikih 10.
8
Salman Abdul Muthalib, 2012. Metode Penyusunan Kitab Mu‘Jam Al-Wajiz Min Ahadith Al-Rasul
Al-‘Aziz. Substantia : Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin. Vol. 14, No. 2, hal. 171
9
Wikipedia, 2020. Sunan an-Nasa'i. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_an-
Nasa%27i
10
Ammi Nur Baits, 2014. Mengenal Kitab Sunan. Diakses dari https://konsultasisyariah.com
/22645-mengenal-kitab-sunan.html
9
Di antara beragam kitab-kitab hadis yang otoritatif, tersebutlah Sunan
Tirmidzi. Kitab itu merupakan karya Imam Tirmidzi, seorang ulama hadis
yang lahir di Transoksania pada 822 M. Dalam risalahnya, Ibn Hajar
menjelaskan klasifikasi guru-guru Imam Tirmidzi. Malahan, dalam
pandangannya, mereka semua terbilang unik. Sunan al-Tirmidzi menjadi ilmu
yang monumental dalam membicarakan disiplin ilmu hadis. Kitab itu terbagi
dalam 50 bab. Selain itu, di dalamnya termaktub 3.956 buah teks hadis. Isinya
meliputi delapan pokok bahasan hukum. Di antara ciri-ciri Sunan al-Tirmidzi
yakni, adanya penjelasan tentang isnad hadis serta komentar-komentar dari
para imam mazhab. Kriteria lain yang juga belum dimiliki oleh pengumpul
hadis sebelum Imam Tirmidzi adalah peraturan baru tentang kualitas hadis.
Menurut Ibn Taimiyyah, Imam Tirmidzi adalah tokoh pertama yang secara
resmi menggunakan istilah hasan (baik). Di samping itu ia juga banyak
menitikberatkan penialian periwayat hadis melalui kaidah al-Jarh wa Ta'dil
(cacat dan benar). Ketelitiaan dan kecermatan Imam Tirmidzi terlihat jelas
dalam penerapan sistematika isnad dalam al-Sunan11.
11
Hasanul Risqa, 2020. Mengenal Kitab Hadis Sunan Imam Tirmidzi. Diakses dari
https://republika.co.id/berita/q8xutb458/mengenal-kitab-hadis-sunan-imam-tirmidzi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
hadis utama yang dianggap berada di urutan ketiga yang paling shahih
setelah kitab Shahihain Bukhari-Muslim. Kitab ini disebut juga Al-Sunan
Al-Sughra (Sunan yang Kecil) karena merupakan ringkasan yang memuat
sekitar 5270 yang diseleksi dari karya-karya tidur yaitu Al-Sunan Al-
Kubra
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13