Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KOMUNITAS GASTRITIS

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Gina Maria Rosalinda Haringan 1901046


Olga Hairun 1901039

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH MANADO


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
T.A 2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Definisi
Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang
dapat bersifat akut, kronis dan difus (local). Dua jenis gastritis yang sering terjadi
adalah gastritis superficial akut dan gastritis atropik kronis (Hardi. K & Huda. A.N,
2015). Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan
ini dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa
superpisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan.
Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin,
2013).
B. Etiologi
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus atau parasit
lainnya juga dapat menyebabkan gastritis. Contributor gastritis akut adalah meminum
alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan, dan
penggunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID
aspirin dan ibuprofen (Dewit, Stromberg & Dallred, 2016). Menurut Gomez (2012)
penyebab gastritis adalah sebagai berikut :
1. Infeksi bakteri.
2. Sering menggunakan pereda nyeri.
3. Konsumsi minuman alkohol yang berlebihan.
4. Stress.
5. Autoimun Selain penyebab gastritis diatas, ada penderita yang merasakan
gejalanya dan ada juga yang tidak.
6. Beberapa gejala gastritis di antaranya :
a. Nyeri epigastrium.
b. Mual .
c. Muntah.
d. Perut terasa penuh.
e. Muntah darah.
f. Bersendawa
C. Patofisiologi
Menurut Dermawan & Rahayuningsih (2010) patofisiologi gastritis adalah
mukosa barier lambung pada umumnya melindungi lambung dari pencernaan
terhadap lambung itu sendiri, prostaglandin memberikan perlindungan ini ketika
mukosa barrier rusak maka timbul peradangan pada mukosa lambung (gastritis).
Setelah barier ini rusak terjadilah perlukaan mukosa yang dibentuk dan diperburuk
oleh histamine dan stimulasi saraf cholinergic. Kemudian HCL dapat berdifusi balik
ke dalam mucus dan menyebabkan luka pada pembuluh yang kecil, dan
mengakibatkan terjadinya bengkak, perdarahan, dan erosi pada lambung. Alkohol,
aspirin refluks isi duodenal diketahui sebagai penghambat difusi barier.
Perlahan-lahan patologi yang terjadi pada gastritis termasuk kengesti vaskuler,
edema, peradangan sel supervisial. Manifestasi patologi awal dari gastritis adalah
penebalan. Kemerahan pada membran mukosa dengan adanya tonjolan. Sejalan
dengan perkembangan penyakit dinding dan saluran lambung menipis dan mengecil,
atropi gastrik progresif karena perlukaan mukosa kronik menyebabkan fungsi sel
utama pariental memburuk. Ketika fungsi sel sekresi asam memburuk, sumber-
sumber faktor intrinsiknya hilang. Vitamin B12 tidak dapat terbentuk lebih lama, dan
penumpukan vitamin B12 dalam batas menipis secara merata yang mengakibatkan
anemia yang berat. Degenerasi mungkin ditemukan pada sel utama dan pariental
sekresi asam lambung menurun secara berangsur, baik dalam jumlah maupun
konsentrasi asamnya sampai tinggal mucus dan air. Resiko terjadinya kanker gastrik
yang berkembang dikatakan meningkat setelah 10 tahun gastritis kronik. Perdarahan
mungkin terjadi setelah satu episode gastritis akut atau dengan luka yang disebabkan
oleh gastritis. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga
terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang
tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel
pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL.
Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi
tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan
serta formasi ulser.
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis bervariasi mulai dari keluhan ringan hingga muncul
perdarahan saluran cerna bagian atas bahkan pada beberapa pasien tidak
menimbulkan gejala yang khas. Manifestasi gastritis akut dan kronik hampir sama,
seperti anoreksia, rasa penuh, nyeri epigastrum, mual dan muntah, sendawa,
hematemesis (Suratun dan Lusianah, 2010)
.Tanda dan gejala gastritis adalah :
a) Gastritis Akut
1. Nyeri epigastrum, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada mukosa
lambung.
2. Mual, kembung, muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.
Hal ini dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung yang mengakibatkan
mual hingga muntah.
3. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematesis dan melena,
kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan.
b) Gastritis Kronis. Pada pasien gastritis kronis umumnya tidak mempunyai keluhan.
Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nause dan pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
E. Komplikasi
Komplikasi penyakit gastritis menurut Muttaqin & Sari (2011) antara lain :
1. Pendarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan kedaruratan medis.
2. Ulkus peptikum, jika prosesnya hebat
3. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah berat. d. Anemia pernisiosa,
keganasan lambung
BAB II
ASUHAN KEPERWATAN GASTRITIS

A. ANALISA DATA

NO KELOMPOK DATA DIAGNOSA


KEPERAWATAN
1 Hasil data wawncara: Pemeliharaaan kesehatan
tidak efektif b.d
- Penderita Gastritis 19 orang
ketidakmampuan mengatasi
- Data-Data usia Gasatritis mulai dari masalah (individu atau
keluaraga) D.0117
- Usia 45-64 tahun
- penderita gastritis satu tahun terakhir
Data Observasi
Saat di lakukan pengkajian banyak mengatakan
dalam pola makan tidak teratur dimana sering
terlambat makan, terlalu bnyak
makan(kekenyangan)dan juga sering meminum
minuman bersoda.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pemeliharaaan kesehatan tidak efektif b.d ketidakmampuan mengatasi masalah
(individu atau keluaraga) D.0117
C. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1 Pemeliharaaan kesehatan tidak Setelah di lakukan tindakan keperawatan Edukasi Kesehatan
efektif b.d ketidakmampuan
selama 3 hari dengan kriteria hasil : Observasi
mengatasi masalah (individu
atau keluaraga) D.0117 1. Penerimaan terhadap perubahan status 1. Mengajarkan pengelolaan faktor resiko
kesehatan penyakit dan perilaku hidup bersih dan
2. kemampuan melakukan tindakan sehat.
3. kemampuan peningkatan kesehatan. 2. Indentifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
3. Identifikasi fakto-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku huidup bersih dan sehat.
Terapeutik
4. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
5. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
Edukasi
6. Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
D. PENCEGAHAN GASTRITIS SECARA PRIMER DAN SEKUNDER
1. Pemcegahan Primer
a) Mengajarkan pola makan yang baik dan sehat
b) Makan Makan cukup sayur dan buah
c) Mengejarkan strategi yang dapat digunakan untukmeningkatkanhidup sehat
2. Pencegahan Sekunder
a) Mengurangi makan makanan yang asam dan pedas
b) Makan makan yang sehat
c) Mencegah membertanya asam lambung yang di alami

Anda mungkin juga menyukai