Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

“PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTAR PERUSAHAAN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


MOHAMMAD IKSAN B1C119128
INTAN RAHMAFITA B1C119113
MUH.ALFATHIR ZIADATULLAH RAUF B1C119130
INESYA TESALONIKA B1C119112
OSWINA LESTARI SITANGGANG B1C119148

UNIVERSITAS HALUOLEO
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI ANGKATAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTAR
PERUSAHAAN” adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
akuntansi keuangan lanjutan.

Meskipun dalam penyusunan makalah ini kami banyak menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi
karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa
pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu Kami mengharapkan saran
dan kritik dari semua pihak yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak lupa
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 4
A.Latar Belakang ................................................................................................................................... 4
B.Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 4
C.Tujuan Makalah ..................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................... 5
A. Akuntansi Untuk Investasi Pada Saham Biasa ............................................................................... 5
B.Metode Yang Digunakan Dalam Pelaporan Keuangan Kepemilikan Antarperusahaan ............. 5
C.Investasi Dalam Perusahaan Yang Di Catat Menggunakan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas
................................................................................................................................................................... 7
D. Biaya Perolehan Investasi Vs Nilai Buku yang mendasari ........................................................... 10
E. Contoh Perlakuan Diferensial: ........................................................................................................ 11
F. Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas........................................................................ 12
BAB III ................................................................................................................................................... 13
PENUTUP .............................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 13
B. Saran ......................................................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perusahaan sering mengakuisisi kepemilikan atau hak-hak lain di perusahaan lain melalui
berbagai perjanjian dan untuk berbagai alas an. Beberapa perusahaan berinvestasi pada
perusahaan lain hanya untuk mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan dengan mengambil
keuntungan dari situasi-situasi yang dapat menghasilkan laba. Akan tetapi, perusahaan dapat
mempunyai berbagai alasan lain untuk mengakuisisi kepemilikan di entitas lain, termasuk untuk
mendapatkan kendali atas perusahaan lain, memasuki pasar atau area peroduk baru melalui
perusahaan yang sudah menguasai pasar atau area produk tersebut, memastikan pasokan bahan
baku atau input produksi lain, memastikan output produksi bagi pelanggan, mendapatkan
keuntungan ekonomis dari ukuran perusahaan yang lebih besar, diversifikasi, mendapatkan
teknologi baru, mengurangi kompetisi, dan membatasi resiko. Contoh dari investasi pada
perusahaan lain adalah akuisisi Carrefour atas sejumlah besar saham PT. Alfa Retailindo untuk
memperoleh keuntungan beberapa bagian pasar yang lebih besar dalam industry ritel dan
pembelian saham PT. HM Sempurna oleh Philip Morris untuk memasuki industry rokok di
Indonesia.
Akuntansi untuk investasi kepemilikan di perusahaan lain dan berbagai jenis kepemilikan
di perusahaan lain dapat berbeda dalam berbagai hal dengan akuntansi untuk jenis investasi lain.

B.Rumusan Masalah
1. Apa metode yang digunakan dalam pelaporan keuangan kepemilikan antarperusahaan ?
2. Bagaimana investasi dalam perusahaan yang di catat menggunakan metode biaya dan metode
ekuitas ?
3.Bagaimana perbandingan metode biaya dan metode ekuitas ?

C.Tujuan Makalah
1.Mengetahui metode yang digunakan dalam pelaporan keuangan kepemilikan antarperusahaan.
2.Mengetahui bagaimana investasi dalam perusahaan yang di catat menggunakan metode biaya
dan metode ekuitas .
3.Mengetahui bagaimana perbandingan metode biaya dan metode ekuitas.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akuntansi Untuk Investasi Pada Saham Biasa

 Metode yg digunakan utk mencatat investasi pd saham biasa tergantung pd tingkat


pengaruh penegndalian yg dimiliki investor atas investee.
 Konsolidasi melibatkan penggabungan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban individual
utk 2 atau lebih perusahaan yg berhubungan istimewa seolah-olah mereka adalah satu
perusahaan.
 Metode ekuitas digunakan jika investor mempunyai pengaruh signifikan dlm kebijakan
operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tdk sesuai.
 Metode biaya digunakan utk pelaporan investasi dalam efek ekuitas yg tidak
diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tdk sesuai utk digunakan.

ketika satu perusahaan mempunyai kepemilikan antara 20 % dan 50 % di saham biasa


perusahaan lain. Dalam metode ekuitas investor mengakui pendapatan dari investasi ketika
investee memperoleh laba.
Dalam situasi normal,perusahaan menggunakan metode biaya atau metode ekuitas selain
untuk tujuan pelaporan keuangan juga untuk akuntansi investasi dalam pembukuannya.Jika
laporan keuangan konsolidasi dibuat untuk tujuan pelaoran keuangan,induk perusahaan masih
harus mencatat investasi dan pendpatan investasi harus dieliminasi dalam pembuatan laporan
konsolidasi.

Dalam suatu kondisi dimungkinkan perusahaan melakukan akuisisi terhadap


kepemilikan persusahaan lain. Beberapa hal yang dapat menyebabkan itu adalah sebagai
berikut :
Mendapatkan kendali atas perusahaan yang dikuasainya.
Menguasai pasar perusahaan dan produk area dari perusahaan yang dikuasainya.
Memastikan pasokan bahan baku atau input produksi lain.
Memastikan output produksibagi pelanggan.
Mendapatkan keuntungan ekonomis dari ukuran perusahaan.
Diversivikasi.
Mendapatkan teknologi baru.
Mengurangi kompetisi
Membatasi resiko.

B.Metode Yang Digunakan Dalam Pelaporan Keuangan Kepemilikan Antarperusahaan


1. Metode Biaya (cost method)
Metode biaya digunakan untuk pelaporan investasi dalam efek ekuitas yang tidak
diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk digunakan. Jika
efek ekuitas dalam metode biaya memiliki nilai wajar yang dapat ditentukan , efek tersebut
5
harus disajikan pada nilai pasar di akhir tahun sesuai dengan PSAK No.15 . Berdasarkan
metode biaya investor mengakui pendapatan investasi jika laba sudah didistribusikan oleh
investee sebagai dividen.
Juga Saat investee mengumumkan pembagian dividen, investor mempunyai
klaim legal terhadap investee untuk bagian proporsional dari dividen dan realisasi
pendapatan dianggap cukup pasti untuk dapat diakui. Pengakuan pendapatan sebelum
pengumuman dianggap tidak sesuai karena pendapatan investee tidak tersedia untuk
pemilik sampai dividen diumumkan

Contoh Metode Biaya


 PT ABC membeli 20% saham PT XYZ senilai Rp100 juta pada awal tahun. Selama tahun
berjalan PT XYZ melaporkan laba bersih Rp60 juta dan membayar dividen Rp20 juta.
Jurnal yg dibuat PT ABC adalah;
Investasi pd Shm XYZ Rp100 jt Kas
Rp100 jt

Selama tahun berjalan, PT XYZ mempunyai laba bersih 60 juta dan membayar
dividen 20 juta.
Kas (20 juta x 20%) Rp4 jt Pendapatan
Dividen Rp4 jt

Ingat:
PT ABC hanya mencatat bagiannya atas laba yang dibagikan oleh PT XYZ
dan tidak membuat ayat jurnal untuk bagian yang tidak dibagikan .Nilai tercatat
investasi tetap sebesar biaya perolehan awalnya yaitu 100 juta

2. Metode Nilai Wajar (fair value method)


Metode nilai wajar digunakan untuk pelaporan investasi dalam sekuritas ekuitas
yang tidak diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk
digunakan. Metode ini digunakan ketika investor memiliki kepemilikan kurang dari 20 %,
dianggap bahwa investor memiliki sedikit pengaruh atau tidak sama sekali pada investee.
Berdasarkan PSAK 58 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”, praduga yang muncul adalah investasi sekuritas ekuitas yang dimiliki untuk
dijual. Karenanya, sekuritas ini demi keuntungan dari perubahan harga. Perhitungan umum
dan aturan pelaporan untuk investasi ini adalah untuk menilai sekuritas pada nilai wajar dan
mencatat keuntungan dan kerugian yang tidak disadari dalam laba bersih.

Klasifikasi investasi ekuitas ini adalah sekuritas tranding atau tersedia untuk dijual,
dan berdasarkan PSAK 58 (revisi 2009), investasi ekuitas ini diukur kembali ke nilai
wajar pada akhir setiap periode dan perubahan nilainya dicatat sebagai keuntungan
(kerugian) tidak terealisasi pada laba bersih. Laba dicatat oleh investor sebagai deviden
yang diumumkan oleh investee.

3. Metode Ekuitas (equity method)


Metode Ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai
pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak
sesuai. Metode ekuitas tidak dapat digunakan sebagai penganti konsolidasi . Jika
konsolidasi sesuai dan karena itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk

6
pelaporan investasi selain pada anak perusahaan . Metode ini paling sering digunakan
ketika satu perusahaan mempunyai kepemilikan antara 20 % dan 50 % saham biasa
perusahaan lain. Dalam metode ekuitas, investor mengakui pendapatan dari investasi
ketika investee memperoleh laba. Tidak seperti konsolidasi yang menggabungkan aset,
kewajiban, pendapatan dan beban individual dari investee dengan investor., investasi
dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba rugi investor. Investasi menyajikan
bagian investor atas aset bersih investee, dan pendapatan yang diakui adalah bagian
investor atas laba bersih investee. Contoh Metode Ekuitas
 PT ABC memperoleh pengaruh signifikan dgn membeli 20% saham PT XYZ senilai Rp100
juta pada awal tahun. Selama tahun berjalan PT XYZ melaporkan laba bersih Rp60 juta
dan membayar dividen Rp20juta. Jurnal yg dibuat PT ABC adalah;
Investasi pd shm XYZ Rp60 jt
Kas Rp60 jt
Investasi pd shm XYZ Rp12 jt
Pendapatan dr Investasi Rp12 jt
Rp60jtx0,20
Kas Rp4 jt
Investasi pd Shm XYZ Rp4 jt
Akun Investasi pd Shm XYZ pd akhir tahun adalah Rp20jtx0,20 = 4.000.000
4. Konsolidasi (Consolidation)
Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan keuangan aset, kewajiban,
pendapatan dan beban individual untuk dua atau lebih perusahaan yang berhubungan
istimewa seakan-akan mereka adalah satu perusahaan. Termasuk dalam prosedur ini
pengeliminasian semua kepemilikan dan aktivitas antarperusahaan. Konsolidasi umumnya
sesuai jika satu perusahaan disebut induk perusahaan mengendalikan perusahaan lain
disebut anak perusahaan. Anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dengan induk
perusahaan disebut anak perusahaan tidak dikonsolidasi (unconsolidated subsidiary) dan
disajikan sebagai investasi pada neraca induk perusahaan. Berdasarkan standar akuntansi
yang berlaku saat ini, sebagian besar anak perusahaan dikonsolidasikan.

C.Investasi Dalam Perusahaan Yang Di Catat Menggunakan Metode Biaya Dan Metode
Ekuitas

1. Metode Biaya
Pencatatannya berdasarkan biaya historis. Pendapatan diakui setelah dividen diumumkan.
Metode ini digunakan terhadap invertor yang tidak mempunyai pengaruh signifikan atas
investee karena mempunyai investasi kurang dari 20 %. namun, dalam beberapa situasi,
faktor-faktor lain seperti kepailitan investee, membatasi investor untuk mempunyai kendali
atau pengaruh yang signifikan tanpa melihat besarnya ukuran investasi pada investee.

a. Prosedur Akuntansi Berdasarkan Metode Biaya


Metode biaya konsisten dengan perlakuan akuntansi atas aset tidak lancar. Pada saat
pembelian, investor mencatat investasi pada saham biasa sebesar total biaya perolehan
sedangkan nilai tercatat dalam investasi tidak berubah sampai investasi tersebut dijual.
Pendapatan diakui setelah dividen diumumkan.

7
Ilustrasi, PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000 pada awal
tahun. Selama tahun berjalan PT XYZ mempunyai laba bersih Rp 60.000.000,- dan
membayar dividen Rp 20.000.000,- PT ABC mencatat dalam jurnal sebagai berikut :
(1) Investasi pada saham biasa PT XYZ Rp 100.000.000,-
Kas Rp100.000.000,-
(Mencatat pembelian saham biasa PT XYZ )
(2) Kas Rp 4.000.000,-
Pendapatan dividen Rp 4.000.000,- (Mencatat
pendapatan dividen dari PR XYZ.)

b. Pengumuman Dividen Lebih Besar Dari Laba Sejak Akuisisi


Perlakuan khusus dalam metode biaya, jika dividen yang diumumkan investee jumlahnya
lebih besar dari laba yang diperoleh sejak investor mengakuisisi saham investee.Dividen ini
dianggap sebagai dividen likuidasi (liquidating dividend). Bagian investor atas dividen
likuidasi tersebut diperlakukan sebagai pengembalian modal dan saldo investasi dikurangi
oleh jumlah tersebut. Saham investor yang dibeli pada waktu yang berbeda harus dilkukan
terpisah untuk tujuan perhitungan dividen likuidasi.
Ilustrasi Dividen Likuidasi

PT ABC membeli 10% saham biasa PT XYZ pada awal tahun 2011. dividen dicacat
berdasarkan metode biaya .Selanjutnya lihat tabel berikut :
Ayat jurnal yang dibuat PT ABC sebagai berikut :
Kas 12.000.000,-
Investasi PT Saham PT XYZ 1.000.000
Pendapatan dividen 11.000.000
(Mencatat penerimaan dividen tahun 2003)

c. Dividen Likuidasi Setelah Perubahan Dari Metode Ekuitas


Jika ada penjualan sebagian investasi sehingga adanya perubahan dari metode ekuitas ke
metode biaya maka tanggal perubahan metode tersebut menggantikan tanggal akuisisi
sebagai tanggal refernesi untuk menentkan dividen likuidasi . Dari tangggal tersebut, investor
harus membandingkan antara laba dan dividen investor mulai tanggal perubahan metode
menjadi metode biaya.

d. Sudut Pandang Investee atas Dividen Likuidasi


Investee tidak menganggap dividen tersebut sebagai dividen likuidasi karena dividen ini
dapat tibul ketika saham investee dibeli sesaat sebelum pengumuman dividen kecuali saldo
investee tidak mencukupi atau jika investee secara spesifik mengumumkan dividen likuidasi
untuk seluruh pemegang saham biasa
.
e. Akuisisi Pada Tanggal Interim
Akuisisi investasi selain akhir atau awal tahun fiskal dalam metode ini tidak ada
masalah, hanya saja untuk penentuan apakah sebagian dividen yang diterima merupakan
dividen likuidasi ketika investee mengumuman dividen sehingga investor mengestimasi
jumlah laba yang akan diterimanya dan mencatat pendapatan dividen hanya sebesar jumlah
tersebut.

f. Perubahan Jumlah Saham Yang Dimiliki


Untuk pembelian dan penjualan saham dicatat dalam jurnal seperti biasa dan tidak
menyebabkan adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor.

2. Metode Ekuitas

8
Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap periode untuk
bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang diumumkan oleh investee.

a. Penggunaan Metode Ekuitas


PSAK No.15 "Akuntansi untuk investasi Dalam Perusahaan Asosiasi" (PSAK.15)
mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi dimana kepemilikan
investor atas saham berhak suara memberikan investor "kemampuan untuk mempunyai
pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan " perusahaan.

b. Ekuitas Investor Atas Investee


Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap periode untuk
bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang diumumkan oleh investee.
Pengaruh dari laba atau rugi pengumuman dividen investee digambarkan sebagai berikut :
Dilaporkan oleh Investee Pengaruh pada akun investor
Laba bersih Mencatat pendapatan dari investasi
Meningkatkan akun investasi
Rugi bersih Mencatat kerugian dari investasi
Menurunkan akun investasi

c. Pengakuan Pendapatan
Ilustrasi, PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT XYZ dengan membeli 20%
saham biasa PT XYZ pada awal tahun. PT XYZ melaporkan laba sebesar Rp 60.000.000,-
untuk tahun berjalan . PT ABC mencatat bagiannya atas laba PT XYZ sebesar Rp
12.000.000,-
Ayat jurnal sebagai berikut :

Investasi pada saham PT XYZ 12.000.000,-


Pendapatan dari Investee 12.000.000,-
(Mencatat pendapatan dari investasi pada PT XYZ)

Ayat jurnal ini disebut sebagai akrual ekuitas dan biasanya dibuat sebagai ayat jurnal
penyesuaian pada akhir periode begitu juga sebaliknya kalau investee melaporkan rugi berarti
mengurangi investasi.

d. Pengakuan Dividen
Dalam metode ekuitas dividen dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan karena
pendapatan atau kerugian diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee serta telah
dikapitalisasi dalam nilai investasi. Sebaliknya dividen yang diumumkan investee sebagai
pengurang ekuitasnya sehingga mengurangi nilai tercatat investasi.Akibatnya semua dividen
dari investee diperlakukan sebagai dividen likuidasi . Oleh karena itu , jika PT ABC
memperoleh 20% saham biasa PT XYZ mengumumkan serta membayar dividen sebesar Rp
20.000.000,- maka bagaimana ayat jurnal dicatat PT ABC ?
Kas 4.000.000
Investasi pada saham PT XYZ 4.000.000
(Mencatat penerimaan dividen dari PT XYZ )

e.Nilai Tercatat Investasi


Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000,- PT XYZ
memperoleh laba sebesar Rp 60.000.000,- dan membayar dividen Rp 20.000.000,- . Nilai
tercatat investasi diawali dengan biaya perolehan awal Rp 100.000.000,- dan bertambah
sebesar bagian PT ABC atas laba PT XYZ yaitu sebesar Rp 12.000.000,- Nilai tercatat
dikurangi oleh bagian PT ABC atas dividen PT XYZ yaitu Rp 4.000.000,- . Oleh karena itu
nilai tercatat investasi pada akhir periode = Rp 108.000.000 (Rp 100.000.000 + Rp
9
12.000.000- Rp 4.000.000 )
Investasi pada saham PT XYZ
Biaya perolehan awal 100.000.000,- 100.000.000
Akrual Ekuitas 12.000.000,- 112.000.000
Dividen 4.000.000 108.000.000
Kenaikan akun investasi sebesar Rp 8.000.000,- mencerminkan bagian PT
ABC sebesar 20% atas laba PT XYZ yang tidak dibagikan pada periode
tersebut (Rp 60.000.000,- - Rp
20.000.000,-)

f. Akuisisi Pada Tanggal Interim


Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 1 Oktober senilai
Rp 109.000.000,- PT XYZ mengakui laba secara merata selama tahun tersebut Rp
60.000.000,- dan membayar dividen Rp 20.000.000,- pada tanggal 20 Desember . Nilai
investasi tercatat meningkat Rp 3.000.000,- yang menunjukkan bagian PT ABC atas laba PT
XYZ yang diperoleh antara tanggal 1 Oktober s.d 31 Desember.dan menurun Rp 4.000.000,-
dari dividen yang diterima pada akhir tahun.
Investasi pada saham PT XYZ
Biaya perolehan awal 109.000.000,- 109.000.000
Akrual Ekuitas (60.000.000x0.20x1/4) 3.000.000,- 112.000.000
Dividen 4.000.000 108.000.000

g. Perbedaan Antara Biaya Perolehan Investasi Dan Nilai Bku Yang Mendasari
Diferensial adalah selisih antara nilai perolehan dengan nilai buku investee . Ada beberapa
alasan mengapa nilai perolehan melebihi nilai buku aset bersih :
- Aset investee bernilai lebih dibandingkan nilai bukunya
- Adanya goodwill yang tidak tercatat karena adanya kemampuan menghasilkan laba lebih.
Dalam metode ekuitas bagian dari deferensial harus diamortisasi selama masa manfaat
ekonomis dari aset tersebut. Sebaliknya kalau terjadi kerugian akibat adanya penurunan
nilai harus diakui jika penurunan nilai aset tersebut tidak bersifat sementara.

h. Penurunan Nilai Investasi


Jika nilai harga pasar dibawah nilai buku dan kondisinya tidak bersifat temporer maka nilai
investasi harus diturunkan menjadi sebesar nilai wajarnya dan mengakui adanya kerugian.
Nilai baru yang lebih rendah menjadi titik awal untuk penetapan berlanjut dari metode ekuitas.
Kenaikan kembali dari nilai investasi tidak boleh diakui.

i. Perubahan Jumlah Lembar Saham Yang Dimiiliki


Perubahan jumlah lembar dalam saham biasa yang dimiliki investor diperlakukan sama
dengan metode biaya tidak ada pengakuan formal. Sebaliknya pembelian dan penjualan
saham memerlukan pengakuan formal.

j. Pembelian Saham Tambahan


Pembelian saham biasa tambahan atas saham biasa yang sudah dimiliki oleh investor
pencatatannya sama dengan saat akuisisi pertama . Investasi baru dan lama pada saham yang
sama digabungkan untuk tujuan pelaporan keuangan.Pendapatan yang boleh diakui atas
saham baru tersebut hanya boleh diakui oleh investor sejak tanggal akuisisi.

D. Biaya Perolehan Investasi Vs Nilai Buku yang mendasari


• Ketika satu perusahaan membeli saham biasa perusahaan lain, harga belinya biasanya di
dasarkan pada harga pasar saham yang diakuisisi, bukan nilai buku aset dan kewajiban
investee.

10
• Sebagai akibatnya, sering kali timbul selisih antara biaya perolehan investasi dar investor
dengan nilai buku dari bagian proporsional investor atas aset bersih yang mendasari dari
investee.
• Seringkali investor membeli saham investee melebihi nilai buku dr bagian proporsional
atas aset yg mendasari dr investee.
• Apabila metode ekuitas diterapkan, bagian dr diferensial sehubungan dgn aset investee dgn
masa manfaat terbatas harus diamortisasi selama masa manfaat ekonomis aset tsb.
• Pendekatan utk mengamortisasi diferensial tsb adalah dgn mengurangi pendapatan dr
investee yang diakui investor dan saldo akun investasi.
Pendapatan dr Investee XXX
Investasi pd Shm Biasa Investee XXX
• Diferensial mencerminkan jumlah yang dibayarkan investor melebihi nilai buku investasi
dan termasuk dalam jumlah investasi
• Selisish ini disebut diferensial (differential) yang mungkin disebabkan: o Aset investee
melebihi nilai bukunya o Ada goodwill yg belum tercatat.

E. Contoh Perlakuan Diferensial:


 PT Andika membeli 40% shm biasa PT Bara pd tgl 1/1/20X0 senilai Rp200 juta. Nilai
buku Aset bersih PT Barata adalah Rp400 juta, sedangkan nilai wajarnya Rp465 juta.
 PT Barata mengumumkan dividen Rp20 juta, dan melaporkan laba Rp80 juta selama
tahun 20X0.
 Selisih Rp65 juta nilai wajar diatas nilai buku PT Bara terdiri dari Rp15 juta peningkatan
nilai tanah dan Rp50 juta peningkatan nilai peralatan.
 Diferensial yg terjadi adl Rp40 juta (Rp200 juta investasi dikurang Rp160 juta bagian nilai
buku aset bersih PT Bara yg dimiliki PT Andika).
 Peningkatan nilai tanah dan peralatan PT Bara yg menjadi bagian PT Andika yaitu:
 Tanah Rp6 juta (40% x Rp15 juta)
 Peralatan Rp20 juta (40% x Rp50 juta)
 Sisa diferensial yg tdk teridentifikasi dianggap sbg goodwill Rp14 juta (Rp40 juta – Rp6
juta – Rp20 juta).
 Karena tanah memiliki umur ekonomis tdk terbatas, bagian diferensial yg terkait dgn
tanah tidak diamortisasi.
 Bagian diferensial yg terkait dgn peralatan diamortisasi sesuai sisa umur ekonomis
peralatan (misal 5 tahun), sehingga amortisasi per tahun Rp4 juta (Rp20 juta : 5 thn)

 Ayat Jurnal :
Investasi pd Shm PT Bara Rp200 jt
Kas Rp200 jt
Kas Rp8 jt
Investasi pd Shm PT Bara Rp8 jt
Investasi pd Shm PT Bara Rp32 jt
Pendapatan dr Investee Rp32 jt
Pendapatan dr Investee Rp4 jt

11
Investasi pd Shm PT Bara Rp4 jt
 Saldo akun Investasi pd Shm PT Bara pd akhir tahun adalah Rp220 juta.

F. Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas


Akuntansi metode biaya untuk investasi pada perusahaan lain konsisten dengan dasar
biaya historis Metode ini mendapat kritik sebagaimana kritik yang ditujukan atas biaya
historis terutama relevansi dari pelaporan harga beli investasi yang diaakuisisi beberapa tahun
sebelumnya. Metode ini mendekati akuntansi tradisional serta realisasi laba diakui setelah
pengumuman dan pembagian dividen. Kriteria pengaruh signifikan, yang harus dipenuhi
dalam metode ekuitas memperhatikan bahwa bahwa pengumuman dividen oleh investee
dapat dipengaruhi oleh investor. Pengakuan pendapatan dari investee dalam metode ekuitas
tanpa memperhitungkan dividen, memberikan perlindungan terhadap manipulasi laba bersih
investee yang dilakukan dengan mempengaruhi pengumuman dividen investee.Kritik
terhadap metode ekuitas karena penilaian aset bukan berdasarkan biaya historis tetapi
mendekati pendekatan nilai pasar.Sebagai gantinya, nilai tercatat investasi terdiri dari banyak
komponen dan tidak ada yang menyerupai penilaian aset manapun.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam akuntansi terdapat dua metode pencatatan investasi, yaitu sbb:
1. Metode biaya (cost method).
2. Metode ekuitas (equity method).
Akuntansi metode ekuitas dan metode biaya adalah metode akuntansi untuk investasi yang
harus digunakan oleh investor tergantung dari porsi kepemilikan pada perusahaan investee.
Pemilihan metode akuntansi terhadap investasi jangka panjang ini dikaitkan dengan besarnya
pemilikan saham, yaitu :
§ Pemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu dibawah 20% disarankan untuk menggunakan
metode harga perolehan/biaya.
§ Pemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mempengaruhi secara
berarti (materiality), yaitu pemilikam 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas.
§ Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitu
pemilikan lebih dari 50% dapat menggunakan kedua metode tersebut, akan tetapi disarankan
menggunakan metode ekuitas. Dalam pemilikan di atas 50% ini, perusahaan induk diharuskan
menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Pencatatan dengan Metode Biaya (Cost Method) hanya mencatat dividen perusahaan anak.
Sedangkan pencatatan dengan Metode Ekuitas (Equity Method) mencatat laba perusahaan anak,
rugi perusahaan anak, dan dividen perusahaan anak.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang diajukan oleh penulis
adalah; bagi perusahaan sebaiknya dalam pencatatan investasi saham perusahaan induk harus
dibuatkan neraca konsolidasi antara perusahaan induk dan perusahaan anak, agar menggambarkan
keadaan atau posisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan.

13

Anda mungkin juga menyukai