Anda di halaman 1dari 11

REVISI MAKALAH

TEORI PERCAMPURAN

Disusun Oleh :

Ajeng Wulandari (14423112)

PRODI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Desaining kontrak lembaga keuangan syariah dengan judul ”Teori
Percampuran”
Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankanlah saya menyampaikan terimakasih kepada
:

1. Bapak Muhammad Iqbal, SEI., MM. Selaku dosen pembibing mata kuliah Desaining
kontrak lembaga keuangan syariah
2. Teman-teman satu kelompok
3. Semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan satu per satu yang turut membantu
kelancaran dalam penyusunan makalah ini.

Saya sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu saya mohon ma’af serta saran yang bersifat membangun
kesempurnaan makalah ini. Dengan adanya makalah ini, harapanya hasil ini bisa berguna dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca .

Yogyakarta, 1 November 2016

Ajeng Wulandari

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
B. RUMUSAN MASAAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
C. TUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEORI PERCAMPURAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5-7


B. DUA PILAR DARI TEORI PERCAMPURAN. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 7-9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperolehnya , kontrak / akad
daat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu , Natural Certainty Contracts dan
Natural Uncertainty Contracts .
Natural Uncertainty Contracts adalah kontrak /akad dalam bisnis yang tidak
memberikan kepastian pendapatan (return) , baik dari segi jumlah (amount) mauoun
waktu (timing) . Tingkat return-nya bisa positif , negatif atau nol . Yang termasuk
dalam kontrak ini adalah kontrak-kontrak investasi . Kontrak-kontrak investasi ini
secara by their nature tidak menawarkan return yang tetap dan pasti . Jadi sifatnya
tidak fixed dan predetermined .
Dalam kontrak jenis ini , pihak-pihak yang bertransaksi saling mencampurkan
asetnya (baik real asset (‘ayn) maupun financial asset (dayn)) menjadi satu
kesatuan,dan kemudian menanggung risiko bersama-sama untuk mendapatakan
keuntungan . Disini , keuntungan dan kerugian ditanggung bersama . Natural
Uncertainty Contracts ini dapat diterangkan pula dengan sebuah teori umum yang
diberi nama teori percampuran (the theory of venture) .
Selanjutnya akan dibahas lebih jelas tentang teori percampuran .
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan teori percampuran ?


2. Apa yang dimaksud dengan dua pilar teori percampuran ?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teori percampuran


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan dua pilar teori percampuran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori percampuran


Pengertian Teori Uncertainty dalam Keuangan Islam Uncertainty adalah
sebuah kondisi dimana terdapat kemungkinan munculnya hasil yang lebih dari satu,
tetapi probabilitas masingmasing hasil tersebut tidak diketahui besarnya. Ada
perbedaan antara uncertainty dengan risiko, karena risiko mengacu pada situasi
dimana kita dapat merinci semua hasil yang akan muncul beserta masingmasing
probabilitasnya, sementara dalam uncertainty probabilitas dari hasil tersebut tidak
diketahui besarnya. Namun dalam beberapa hal, istilah uncertainty dan risiko secara
bergantian digunakan untuk maksud yang sama. Istilah uncertainty sering
diterjemahkan dari kata Bahasa Arab taghrir ( ‫) غرر – تغرير‬, yang berarti: akibat,
bencana, bahaya, risiko, dan ketidakpastian. Dalam istilah Fiqih Mu`amalat, taghrir
berarti melakukan sesuatu secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi,
atau mengambil risiko sendiri dari suatu perbuatan yang mengandung risiko, tanpa
mengetahui dengan persis apa akibatnya, atau memasuki kancah risiko tanpa
memikirkan konsekuensinya1

Selain menggunakan metode pertukaran seperti jual beli (albai’) cara lain
yang dapat digunakan untuk menjalankan akad tijarah ialah dengan cara mengadakan
persekutuan. Persekutuan merupakan bentuk kerjasama dalam rangka menjalankan
usaha untuk mendapatkan keuntungan. Persekutuan disyariatkan Allah karena tidak
semua usaha dapat dijalankan melalui pertukaran. Persekutuan dalam istilah fiqh
dikenal dengan nama syirkah. Pengertian syirkah secara bahasa adalah berarti
persekutuan atau percampuran2

Teori percampuran adalah teori yang didalamnya terdapat kontrak ,yang mana
pihak-pihak dalam bertransakasi mencampurkan asetnya (baik real asset (‘ayn)
maupun financial asset (dayn)) menjadi satu kesatuan dan kemudian menanggung

1
Setiawan. Teory Uncertainty (ketidakpastian)dalam keuanagan islam.halm. 36-37.
http://blogbinnlahuri.blogspot.co.id/2013/11/teori-uncertainty-ketidakpastian-dalam.html?m=1

2
Marabona Munthe.2014 .”Jurnal keislaman dan peradaban” vol. 3. no. 3. Hlm.67-68.FIAI universitas islam
Indragiri tembilahan hilir Riau

5
risiko bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan . keuntungan dan kerugian
ditanggung bersama . karena itu , kontrak ini tidak membrikan kepastian pendapatan
(return) , baik dari segi jumlah maupun waktu . yang termasuk dalam kontrak ini
adalah kontrak-kontrak investasi . kontrak investasi ini secara sunnatullah tidak
menawarkan return yang tetap dan pasti . jadi sifatnya tidak fixd and predetermined .
Contoh-contoh Natural Uncertainty Contracts sebagai berikut :
 Musyarakah
Sumber hukum akad musyarkah
(QS 4:12) “ maka mereka berserikat pada segitiga”
(QS 38:24) “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang
lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh”3
Rukun akad Musyarakah4
o Pelaku terdiri atas para mitra
o Objek musyarakah berupa modal dan kerja
o Ijab Kabul / serah terima
o Nisbah keuntungan
Menurut syariat islam , musyarakah atau syirkah dinagi menjadi lima jenis
o Syirkah Mufawwadah , merupakan akad kerja sama antara dua pihak
atau lebih , yang masing-masing pihak harus menyerahkan modal
dengan porsi modal yang sama dan bagi hasil atas usaha resiko
ditanggung bersama dengan jumlah yang sama . dalam syirkah
mufawwadah , masing-masing mitra usaha memiliki hak dan tanggung
jawab yang sama .
o Syirkah Inan , merupakan akad kerja sama usaha antara dua orang atau
lebih , yang masing-masing mitra kerja harus menyerahkan dana untuk
modal yang porsi modalnya tidak harus sama . pembagian bagi hasil
sesuai dengan kesepakatan , tidak harus sesuai dengan kontribusi dana
yang diberikan .

3
Terjemahan H Zaini Dahlan .Qur’an Karim dan Terjemahan Artinya.cetakan 11.Yogyakarta:UII Press
Yogyakarta.2014

4
Nurhayati sri dan Wasilah . Akuntansi Syariah di Indonesia.edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. 2015

6
o Syirkah wujuh ,merupakan akad kerja sama usaha antara dua orang
atau lebih yang mana masing-masing mitra kerja memiliki reputasi
dan prestasi dalam bisnis .
o Syirkah abdan , merupakan kerja sama anatara dua orang atau lebih
yang masing-masing mitra usaha memberikan sumbangan atas
keahliannya dalam mengelola bisnis .
o Syirkah Mudharabah , merupakan kerja sama usaha antara dua pihak
atau lebih yang mana satu pihak sebagai shahibul maal yang
menyediakan dana 100 % untuk keperluan usaha , dan pihak lain tidak
menyerahkan modal dan hanya sebagai peneglola atas usaha yang
dijalankan disebut mudharib 5

 Muzara’ah
 Musaqah
 Mukhabarah6
A. Dua pilar dari Teori percampuran
1. Objek percampuran

Objek percampuran dalam fiqh dibagi menjadi dua yaitu :

a. Ayn (real asset) berupa barang dan jasa


b. Dayn (financial asset) berupa uang dan surat berharga.

Selanjutnya , dari segi objek percampuran dapat diidentifikasikan menjadi tiga jenis
percampuran ,yaitu :

a) Percampuran real asset (‘ayn) dengan real asset (‘ayn)

Percampuran antara ‘ayn dan’ ayn dapat terjadi , misalnya pada kasus
dimana ada seorang tukang kayu bekerja sama dengan tukang batu untuk
membangun sebuah rumah . Baik tukang maupun tukang batu keduannya sama
menyumbangkan tenaga dan keahliannya (jasa) dan mencampurkan jasa
mereka berdua untuk membuat usaha bersama , yakni membangun rumah .
5
Ismai.,Perbankan syariah.cet. 1 .Jakarta: Permada Media Group .2011.hlm.177-179
6
Adiwarman karim.Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.edisi 3 . Jakarta : PT RajagrafindoPersada
.2006.hlm. 75.

7
dalam kasus ini , yang dicampurkan adalah ‘ayn dan’ ayn . tukang kayu
menyumbangkan keahlian perkayuannya (jasa =’ayn) dan tukang batu
menyumbangkan keahlian membangunnya (jasa=’ayn) . bentuk percampuran
seperti ini disebut syirkah ‘abdan .

b) Percampuran real asset (‘ayn) dengan financial asset (dayn)

Percampuran antara real asset (‘ayn) dengan financial asset (dayn) dapat
mengambil beberapa bentuk , di antarannya sebagai berikut :

 Syirkah Mudharabah

Dalam kasus ini , uang (financial asset) dicampurkan dengan jasa


/keahlian (real asset) . Hal ini terjadi ketika ada seseorang pemilik modal
A yang bertindak sebagai penyandang dana , memberikan sejumlah dana
tertentu untuk dipakai sebagai modal usaha kepada B seseorang yang
memiliki kecakapan untuk berbisnis . Disini A membrikan dayn
(uang,financial asset) , sntara B memberikan ‘ayn (jasa/keahlian , real
asset) .

 Syirkah Wujuh

Dalam Syirkah Wujuh juga terjadi percampuran antara real asset (‘ayn)
dengan financial asset (dayn) . Dalam bentuk syirkah seperti ini , seorang
pemilik dana A memberikan sejumlah dana tertentu untuk dipakai sebagai
modal usaha , dan B mnyumbangkan reputasi / nama baik .

c) Percampuran dayn dengan dayn

Ada beberapa bentuk Percampuran dayn dengan dayn . misal


percampuran antara uang dengan uang dalam jumlah yang sama . Hal ini
disebut syirkah mufawadhah . Jika jumlah uang yang dicampurkan
berbeda , hal ini disebut syirkah ‘inan . Percampuran dayn dengan dayn
dapat juga berupa kombinasi antar surat berharga , misalkan saham PT X
digabungkan dengan saham PT Y .dll

8
2. Waktu Percampuran

Dari segi waktunya, sebagaimana dalam teori pertukaran fiqih juga membedakan dua
waktu percampuran, yaitu :

 Naqdam (Immediate delivery) yakni Penyerahan segera atau

penyerahan saat itu juga

 Ghairu naqdam (Deferred delivery) yakni penyerahan kemudian atau


tangguh

Sebagaimana dalam teori pertukaran , maka dalam teori percampuran kita juga daat
membuat ringkasan yang dapat membantu kita menentukan halal-haramnya transaksi-
transaksi percampuran .berikut disajikan dalam tabel.7

objek waktu
Now for now Now for deferred Deferred for
deferred
‘Ayn dan ‘Ayn  x x
‘Ayn dan Dayn  x x
Dayn dan Dayn  x x
 = boleh (halal)

X = dilarang (haram)

7
Arif Wibowo, Islamic finance– 05 Teori Dasar Transaksi dalam Kaidah Islam, 2014 ,hal 6

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Teori percampuran adalah Teori yang didalamnya terdapat kontrak ,yang
mana pihak-pihak dalam bertransakasi mencampurkan asetnya (baik real asset (‘ayn)
maupun financial asset (dayn)) menjadi satu kesatuan dan kemudian menanggung risiko
bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan . keuntungan dan kerugian ditanggung
bersama .
Dua pilar dari Teori percampuran yaitu Objek percampuran dan waktu percampuran
. Objek percampuran dalam fiqh dibagi menjadi dua yaitu Ayn (real asset) berupa
barang dan jasa , Dayn (financial asset) berupa uang dan surat berharga. Sedangkan
Waktu Percampuran sebagaimana dalam teori pertukaran fiqih juga membedakan dua
waktu percampuran, yaitu Naqdam (Immediate delivery) yakni Penyerahan segera atau
penyerahan saat itu juga dan Ghairu naqdam (Deferred delivery) yakni penyerahan
kemudian atau tangguh.
B. Daftar Pustaka
 Setiawan. Teory Uncertainty (ketidakpastian)dalam keuanagan islam.halm. 36-
37.http://blogbinnlahuri.blogspot.co.id/2013/11/teori-uncertainty-ketidakpastian-
dalam.html?m=1
 Marabona Munthe.2014 .”Jurnal keislaman dan peradaban” vol. 3. no. 3.
Hlm.67-68.FIAI universitas islam Indragiri tembilahan hilir Riau
 Terjemahan H Zaini Dahlan .Qur’an Karim dan Terjemahan Artinya.cetakan
11.Yogyakarta:UII Press Yogyakarta.2014
 Nurhayati sri dan Wasilah . Akuntansi Syariah di Indonesia.edisi 4. Jakarta:
Salemba Empat. 2015
 Ismai.,Perbankan syariah.cet. 1 .Jakarta: Permada Media Group .2011.hlm.177-
179
 Adiwarman karim.Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.edisi 3 . Jakarta :
PT RajagrafindoPersada .2006.hlm. 75.
 Arif Wibowo, Islamic finance– 05 Teori Dasar Transaksi dalam Kaidah Islam,
2014 ,hal 6

10
Pertanyaan- Pertanyaan

1. Rohmini : pada akad muzaarah , jika terjadi kerugian siapa yang akan
menanggung ?

Jawab : di dalam akad muzaarah jika terjadi kerugian yang akan menanggung
adalah pihak pemilik lahan yaitu menanggung beban kerugian yaitu berupa bibit ,
modal perawatan tanaman , sedangkan penggarap lahan hanya menanggung beban
kerugian berupa tenaga dan waktu .

2. Aini : Berikan contoh gharar pada dari Natural certainty contracts (kepastian)
menjadi Natural uncertainty contracts (Ketidakpastian)

Jawab : misal jual beli buah mangga yang masih dipohon dan harganya sudah ditentukan
dari awal , sedangkan saat di panen jumlah mangga tersebut ternyata sedikit karena
banyak yang busuk , jadi si tengkulak rugi . jual beli disini bersifat kepastian yang
sudah jelas ada barangnya , namun karena si tengkulak membeli buah mangga tersebut
ketika buah masih di pohon yang sifatnya tidak pasti , tidak pasti disini maksudnya
dilihat dari jumlah dan kualitas dari buah mangga tersebut tidak kita ketahui .

11

Anda mungkin juga menyukai