TENTANG
BAGI HASIL
DI SUSUN OLEH :
MESI ANGGELA
DOSEN PEMBIMBING :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat
dan penyertaannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, saya juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam menyusun makalah ini.
Penyusunan makalah ini telah saya selesaikan dengan lancar, tetapi saya menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi saya mohon untuk
memberikan masukan, kritik, dan saran yang membangun demi perbaikan dalam penyusunan
makalah ini.
Akhir kata saya berharap laporan ini sangat berguna dan membantu menyumbangkan
pengetahuan dan informasi.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
BAB II PENDAHULUAN
A. Pengertian al- Musyarakah...................................................................2
B. Dasar Hukum (Landasan Syariah)........................................................2
C. Jenis –jenis al- Musyarakah..................................................................3
D. Bentuk-bentuk musyarakah:.................................................................4
E. Aplikasi dalam Perbankan....................................................................4
F. Ketentuan Umum al-Musyarakah.........................................................4
G. Manfaat dan Risiko al-Musyarakah.....................................................5
H. Perbandingan Bagi Hasil dan Bunga....................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................7
B. Saran.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang banyak masalah-masalah yang melibatkan anggota masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari adalah masalah muamalah(akad, transaksi) dalam berbagai bidang .
Karena masalah muamalah ini langsung melibatkan manusia dalam masyarakat. Dari
sekian banyak transaksi atau akad yang ada, diantaranya adalah akad al-musyarakah.
Al- Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau
amal /expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan. Musyarakah dalam perbankan Islam telah dipahami
sebagai suatu mekanisme yang dapat menyatukan kerja dan modal untuk produksi barang
dan jasa yang bermanfaat untuk masyarakat. Musyarakah dapat digunakan dalam setiap
kegiatan yang dijalankan untuk tujuan menghasilkan laba.
Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan di bahas tentang akad musyarakah.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian tentang al-Musyarakah?
b. Apa dasar hukum (landasan syariah) al-Musyarakah itu?
c. Apa saja jenis-jenis al-Musyarakah itu?
d. Apa saja bentuk –bentuk al-musyarakah itu?
e. Bagaimana aplikasi musyarakah dalam perbankaan?
f. Bagaimana ketentuan umum dari al-Musyarakah?
g. Apa manfaat dan resiko al-musyarakah itu?
h. Apa saja Perbandingan Bagi Hasil dan Bunga ?
BAB II
PEMBAHASAN
“Dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka
berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh.”(Shaad:24)
2) Al-Hadits
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. Bersabda, “ sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
berfirman, Aku pihak dari ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya
tidak mengkhianati lainnya.” ( HR Abu Dawud No.2936, dalam kitab al-Buyu, dan
Hakim)
3) Ijma’
Ibnu Qudamah dalam kitabnya, al-Mughni, telah berkata,” kaum muslimin telah
berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara global walaupun terdapat
perbedaan pendapat dari beberapa elemen darinya.
C. Jenis –jenis al- Musyarakah
Al- musyarakah ada dua jenis:
1) Musyarakah pemilikan
Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan, wasiat, atau kondisi lainnya yang
mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih .
2) Musyarakah akad (kontrak)
Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan di mana dua orang atau lebih
setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah.
Musyarakah akad dibagi menjadi lima jenis:
a) Syirkah al- ‘Inan yaitu kontrak antara dua orang atau lebih.
b) Syirkah mufawadhah yaitu kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih.
c) Syirkah A’maal yaitu kontrak kerja sama dua orang seprofesi untuk menerima
pekerjaan secara bersama dan berbagai keuntungan dari pekerjaan itu.
d) Syirkah Wujuh yaitu kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki
reputasi dan prestise baik serta ahli dalam bisnis.
e) Syirkah al-mudharabah yaitu syirkah yang apabila terjadi keuntungan maka
dibagi hasil sesuai nisbah yang disepakati kedua belah pihak yaitu pemilik
modal serta pelaku usaha.
D. Bentuk-bentuk musyarakah:
1) Musyarakah tetap
Bentuk akad musyarakah yang paling sederhana adalah musyarakah tetap ketika
jumlah porsi modal yang disertakan oleh masing-masing mitra tetap selama periode
kontrak.
2) Musyarakah menurun
Pada kerja sama ini, dua pihak bermitra untuk kepemilikan bersama suatu aset dalam
bentuk properti, peralatan, perusahaan, atau lainnya.
3) Musyarakah mutanaqishah
Suatu penyertaan modal secara terbatas dari mitra usaha kepada perusahaan lain untuk
jangka waktu tertentu.
Penentuan tingkat suku bunga dibuat pada Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat
waktu akad dengan pedoman harus selalu pada waktu akad dengan berpedoman pada
untung kemungkinan untung rugi
Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
uang (modal) yang dipinjamkan jumlah keuntungan yang diperoleh
Pembayaran bunga tetap seperti yang Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan sekiranya itu tidak
yang dijalankan oleh pihak nasabah untung mendapatkan keuntungan maka kerugian akan
atau rugi ditanggung bersama oleh kedua belah pihak
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
sekalipun jumlah keuntungan berlipat dengan peningkatan jumlah pendapatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi secara istilah musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
(atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.
Berdasarkan hukum yang diuraikan di atas, maka secara tegas dapat dikatakan
bahwa kegiatan syirkah dalam usaha diperbolehkan dalam Islam, sebagai dasar
hukumnya telah jelas dan tegas. Dan dari sekian banyak jenis musyarakah tersebut diatas
hanya syirkah ‘inan yang paling tepat dan dapat diaplikasikan dalam perbankan syariah.
Dimana, bank dan nasabah keduanya memiliki modal. Modal bank dan modal nasabah
digunakan oleh pengelola sebagai modal untuk mengerjakan proyek. Pendapatan atau
keuntungan yang diperoleh dari proyek dibagikan berdasarkan nisbah yang telah
disepakati bersama.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Mudah-mudahan bisa
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca. Dan tidak lupa kritik dan sarannya
sangat kami harapkan untuk memperbaiki pembuatan makalah yang selanjutnya. Apabila
ada kesalahan dalam penulisan maupun penyampaian serta kurangnya pengetahuan, kami
mohon maaf. Dan sesungguhnya kebenaran semata hanyalah dari Allah SWT. Semoga
bermanfat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2013
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan SYARIAH, Yogyakarta, P3EI, 2004
Muhammad syafi’i Antonio , Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta, Gema Insani, 2001
http://id.m.wikipedia.org/wiki/musyarakah(23-03-2015)
https://tirto.id/perbedaan-bunga-bank-konvensional-dan-bagi-hasil-bank-syariah-etqm