Anda di halaman 1dari 4

1.

Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
peritonitis dan mengeluh nyeri perut. Hasil pengkajian skala nyeri 6, tampak wajah
menyeringai, TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 380C.
apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
a. Mual
b. Muntah
c. Bising usus
d. Distensi perut
e. Intake dan output cairan
Jawaban:
Analisis:

2. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
suspect apendisitis. Hasil pengkajian, pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah, nyeri
skala 7, mual, muntah, serta tidak nafsu makan, TD 130/80 mmHg, RR 26x/menit, nadi
80x/menit. Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
a. Auskultasi bising usus
b. Observasi status nutrisi
c. Pemeriksaan laboratorium
d. Observasi tanda-tanda dehidrasi
e. Palpasi pada titik mc.bourney
Jawaban:
Analisis:

3. Seorang perempuan berusia 56 tahun, dirawat di ruang neurologi dengan keluhan sakit
kepala. Hasil pengkajian didapat penglihatan kabur, kelemahan kaki, dan tangan pada
sisi kanan serta bicara tidak jelas. Untuk memastikan perawat akan melakukan
pengkajian pada nervus cranial XII. Apakah yang harus diperhatikan dalam pengkajian
tersebut?
a. Minta pasien mengucapkan suara “A”
b. Meletakan garam pada lidah bagian depan
c. Meletakan gula pada lidah bagian belakang
d. Minta pasien untuk memoncongkan mulutnya
e. Minta pasien menggerakkan lidah kesatusisi dan kesisi lainnya
Jawaban:
Analisis:
4. Seorang laki-laki berusia 18 tahun, dirawat di ruang bedah dengan fraktur tibia 1/3
proksimal tertutup 12 jam yang lalu. Perawat melakukan pengkajian neurovascular
untuk mengidentifikasi adanya sindrom kompartemen. Apakah data focus pada kasus
tersebut?
a. Eritema pada area fraktur
b. Edema pada sekitar area fraktur
c. Perubahan warna kulit dari pucat ke sianosis
d. Nyeri progresif tidak hilang dengan analgesic
e. Daerah disekitar lokasi fraktur terasa lebih hangat
Jawaban:
Analisis:

5. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan CKD.
Hasil pengkajian : edema di ekstremitas bawah, intake cairan 1000cc/24 jam, urin
output 100cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, nadi 88x/menit, RR 28x/menit dan suhu 370C.
pasien direncanakan hemodialisa. Apakah pengkajian selanjutnya pada pasien tersebut?
a. Kaji adanya bunyi napas tambahan
b. Kaji adanya kenaikan berat badan
c. Kaji nilai ureum dan kreatinin
d. Kaji kadar hemoglobin
e. Kaji kecemasan
Jawaban:
Analisis:

6. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri dada. Hasil
pengkajian ditemukan nyeri seperti diremas dengan skala 7, TD 140/90mmHg, nadi
94x/menit, RR 24x/menit, suhu 360C. pasien direncanakan diberi obat isosorbid dinitrat
(ISDN). Bagaimanakah cara pemberian obat yang tepat pada kasus tersebut?
a. Minum obat sebelum makan
b. Letakkan obat dibawah lidah
c. Obat diminum dengan cara dihisap
d. Obat diminum dengan cara dikunyah
e. Minum air putih sebelum obat dikunyah
Jawaban:
Analisis:
7. Seorang laki-laki usia 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang telah penuh
dengan feses. Saat ini sedang melepas kantung secara perlahan mulai dari bagian atas
sambal mengencangkan kulit perut pasien. Perawat menggunakan tissue untuk
mengusap sisa feses dari stoma dan menutup stoma dengan kasa lembab. Perawat
mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril. Apakah Tindakan selanjutnya
yang tepat pada kasus tersebut?
a. Mengukur stoma
b. Mengoleskan salep
c. Menilai kondisi stoma
d. Membersihkan stoma
e. Memasang kantong kolostomi
Jawaban:
Analisis:

8. Seorang perempuan berusia 44 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnose
Sirosis Hepatis.hasil pengkajian edema tungkai +3 dan shifting dullness, mual, TD
100/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 370C, frekuensi napas 24x/menit,
kalium 7,3 mEq/dl, Albumin 1.5 gr/Dl. Apakah intervensi prioritas pada kasus tersebut?
a. Memberikan posisi nyaman
b. Monitoring intake dan output cairan
c. Monitoring tanda-tanda vital
d. Memberikan terapi diet
e. Manajemen aktifitas
Jawaban:
Analisis:

9. Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan ileus
paralitik paska operasi pembuatan kolostomi hari ke-3. Saat ini, perawat akan
melakukan perawatan kolostomi. Perawat telah menjelaskan prosedurnya kepada
pasien, lalu perawat menganakan handscoon dan membuka kantong kolostomi. Apakah
tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Kaji stoma dan kulit sekitar stoma
b. Bersihkan stoma dengan NaCI 0,9%
c. Pasang kantong kolostomi baru
d. Ukur diameter kantong stomata
e. Cuci tangan dan dokumentasi
Jawaban:
Analisis:

10. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosis
meningitis. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran, kulit
disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan dan ada bullae. Pasien tampak
lemas, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
36,70C. apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan lotion pada area menonjol
b. Memberi kompres hangat
c. Mobilisasi setiap 2 jam
d. Melakukan massage
e. Melatih ROM
Jawaban:
Analisis:

Petunjuk Mengerjakan Soal!!!


1. Pilihlah jawaban dengan benar kemudian berikan analisis atas pilihan jawaban.
2. No soal sesuai dengan urutan pada daftar kelompok
a. Ghulam Pratama W. (No. soal 1 & 6)
b. Alvin Oktaviana (No. soal 2 & 7)
c. Vera Sulistyowati (No. soal 3 & 8)
d. Mei Fauzia (No. soal 4 & 9)
e. Gesti Kartanti (No. soal 5 & 10)

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai