Anda di halaman 1dari 12

”LAPORAN MINI RISET”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS-TUGAS MATA KULIAH


BAHASA INDONESIA

Dosen Pembimbing
NOVITA SARI, M.Pd

OLEH
LEO PRAYOGA HAREFA
NIM. 21.01.16.029

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


AL WASHLIYAH BINJAI
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sampaikan kepada Allah SWT karena berkat dan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah laporan mini riset ini
dengan tepat waktu. Saya juga berterimakasih kepada dosen pengampuh Bahasa
Indonesia yang memberi kesempatan kepada saya untuk mengerjakan tugas ini.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu Novita Sari, M.Pd
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ditemukan dalam
penulisan makalah mini riset ini. Karena itu saya sangat menantikan saran dan
kritik dari pembaca uyang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah
mini riset ini. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

Binjai, 13 Januari 2022

Leo Prayoga Harefa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAN..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian......................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian....................................................................................2
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN.......................................................................3
2.1 Latar Belakang Pentingnya Mempelajari Al-Qur’an................................3
2.2 Tujuan Pendidikan Al-Qur’an..................................................................3
2.3 Fungsi Pendidikan Qur’an di Bidang Tahsin dan Tahfizh........................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................5
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian...................................................................5
3.2 Subjek Penelitian......................................................................................5
3.3 Persiapan Penelitian..................................................................................5
3.4 Pelaksanaan Penelitian..............................................................................5
BAB IV HASIL PENELITIAN...............................................................................6
4.1 Profil Sekolah...........................................................................................6
4.2 Hasil Wawancara......................................................................................6
BAB V PENUTUP...................................................................................................9
5.1 Kesimpulan...............................................................................................9
5.2 Saran.........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam upaya untuk mendekatkan diri kepada kepada Allah SWT, banyak
faktor yang bias dilakukan dan berperan penting di dalamnya, di antaranya
Pendidikan Al-Qur’an di bidang Tahfizh dan Tahsin. Dalam tugas dan fungsi
kepengawasan ditujukan kepada usaha memperbaiki sikap dan perilaku peserta
didik pada masa sekarang, sehingga terbentuknya peserta didik yang baik dengan
pendidik dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan.
Guru mempunyai tugas yang sangat penting di dalam mendorong siswa
untuk melakukan proses pembelajaran untuk mampu menumbuhkan kemampuan
peserta didik.
Kegiatan pendidikan Al-Qur’an pada bidang Tahsin dan Tahfizh Qur’an
lebih banyak mengandung unsur pembinaan. Tahsin dan Tahfizh Qur’an juga
merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Secara
semantik Tahsin dan Tahfizh Qur’an adalah pembinaan yang berupa
menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan
huruf-huruf al Quran dari aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya
dan menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan
yang lainnya seperti idzhar, idgham, ikhfa pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Tidak diragukan lagi keampuhan Tahsin dan Tahfizh Qur’an dalam
meningkatkan kecerdasan, kesadaran dan pemahaman pendidik dan peserta didik
bahwa sangat pentingnya mempelajari Al-Qur’an. Para pendidik dan peserta didik
akan sungguh merasa terbina, merasa dalam suasana aman, sehingga lahirlah
inisiatif, aktivitas, kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan potensi mereka
yang seoptimal mungkin dengan penuh tanggungjawab, yang pada akhirnya akan
menghasilkan para pendidik dan peserta didik yang berkualitas dan taat kepada
Allah SWT, karena itu pelaksanaan mekanisme Tahsin dan Tahfizh Qur’an harus
dilakukan secara terprogram, teratur, terencana, dan kontinyu.

1
1.2 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah


Bahasa Indonesia, dan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Al-
Qur’an di bidang Tahsin dan Tahfizh Qur’an di sekolah khususnya di MIS Darul
Uloom Al Huda Kecamatan Binjai Barat, dan melatih penulis untuk mengadakan
mini research. Mini research ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai
penelitian kualitatif.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta


pengalaman penulis mengenai penelitian kualitatif itu sendiri. Selain itu untuk
mengetahui metode pembelajaran di sekolah khususnya di Darul Uloom Al Huda
Kecamatan Binjai Barat.

2
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 LATAR BELAKANG PENTINGNYA MEMPELAJARI AL-QUR’AN

Latar belakang pentingnya mempelajari Al-Qur’an bagi guru-guru dan


peserta didik lainnya dilembaga pendidikan. Kenyataan-kenyataan yang
mendasarinya, antara lain:
a. Penyelenggara pendidikan melibatkan sejumlah orang yang perlu
dikendalikan dalam kerjasama. Pengendalian dimaksudkan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
b. Pada umumnya semua petugas pendidikan, khususnya guru, memiliki potensi
yang lebih besar daripada apa yang ditampilkannya. Namun karena berbagai
faktor pengahambat seperti kurangnya persiapan, pengalaman yang kurang
membantu perkembangan pribadi, kondisi kerja yang kurang memadai,
potensi-potensi yang kurang sehingga penampilan guru semakin merisaukan.
c. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik. Guru tidak lepas dari berbagai masalah, faktor-faktor luar dari diri
sendiri sering menjadi penyebab guru tersebut mengahadapi berbagai
masalah/kesulitan dalam melakukan aktivitasnya.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, telah mengakibatkan adanya
perkembangan tuntutan tanggung jawab terhadap guru.

2.2 TUJUAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN

Tujuan pendidikan Al-Qur’an bukan menyodorkan suatu teori, tetapi


menganjurkan untuk meningkatkan keimanan pendidik dan peserta didik.
Pendidikan Tahsin dan Tahfizh Qur’an sebagai salah satu instrumen yang dapat
mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas penyelenggaraan pendidikan
maupun penyelenggara pembelajaran.
Tujuan pendidikan Tahsin dan Tahfizh adalah:
1. Membantu Guru agar dapat lebih mengerti/menyadari pentingnya
mempelajari Al-Qur’an dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.

3
2. Untuk melaksnakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis
dalam rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan
hubungan antara staff, guru dan orang tua yang kooperatif untuk bersama-
sama meningkatkan kemampuan peserta didik.
3. Membantu guru meningkatkan kemampuannya di kelas.
4. Membantu guru dan peserta didik agar senantiasa mempelajari Al-Quran.
5. Membentuk generasi yang senantiasa cinta terhadap Al-Qur’an.

Tujuan pendidikan Tahfiz dan Tahsin ialah mengembangkan daya ingat


pendidik dan peserta didik dalam belajar mengajar. Pendidikan Al-Qur’an pada
bidang Tahsin dan Tahfizh harus dilakukan secara kontinu atau reguler, misalnya
harian, bulanan, per semester, tahunan, dan lain sebagainya.
Tujuan utama pendidikan Al-Qur’an pada bidang Tahsin dan Tahfizh
adalah menghasilkan generasi penghapal Al-Qur’an usia dini. Tujuan umum
pendidikan Al-Qur’an adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan
kepada guru dan peserta didik agar personil tersebut membaca dan menghapal Al-
Qur’an.

2.3 FUNGSI PENDIDIKAN QUR’AN DI BIDANG TAHSIN DAN TAHFIZH

Pendidikan Al-Qur’an pada bidang Tahsin dan Tahfizh mempunyai fungsi


penilaian (evaluation) dengan jalan penelitian (research) dan merupakan usaha
perbaikan (improvement). Pendidikan Al-Qur’an pada bidang Tahsin dan Tahfizh
bersifat multifungsi. Pertama, meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
Mutu proses tercermin dari suasana pembelajaran yang sehat, dinamis, produktif,
kreatif, adaptif, ekonomis, menyenangkan, dan sebagainya. Mutu hasil
pembelajaran tercermin dari nilai tambah capaian kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa. Kedua, mendorong dan mengoptimasi unsur-unsur yang
terkait dengan proses pembelajaran. Fokusnya dalam kerangka ini lebih pada hal-
hal yang bersifat teknis administrasi dan fasilitatif bagi terlaksananya proses
pembelajaran yang baik dan bermutu. Ketiga, fungsi membina dan memimpin.
Keempat, meningkatkan daya ingat.

4
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di MIS Darul Uloom Al Huda, Jl. Kedondong Lk.I, Kel.
Bandar Senembah, Kec. Binjai Barat, Kota Binjai. Pada tanggal 10 Januari 2022.
Observasi ke sekolah memakan waktu selama 3 jam.

3.2  SUBJEK PENELITIAN

Subjek dari penelitian ini adalah kepala sekolah sekaligus guru di sekolah


tersebut. Dari beliau lah penulis mendapatkan data dan penjelasan. Pada penelitian
ini penulis menggunakan metode wawancara dan survey lokasi.

3.3 PERSIAPAN PENELITIAN

Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan dan mempelajari


sejumlahartikel yang berkaitan dengan materi. Sebelum peneliti melakukan
penelitian maka terlebih dahulu mempersiapkan instrumen yang digunakan yaitu,
alat perekam, pedoman wawancara, dan instrumen lainnya untuk menunjang
kelancaran jalannya penelitian. Kemudian peneliti mencari subjek yang memenuhi
kriteria.

3.4 PELAKSANAAN PENELITIAN

Peneliti menjalin komunikasi yang baik guna memperlancar proses penelitian.


Kemudian peneliti memilih tempat yang sesuai untuk melakasanakan wawancara
agar partisipan bebas bercerita. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat
janji untuk mengadakan wawancara dengan subjek.

5
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 PROFIL SEKOLAH

Nama Sekolah : MIS Darul Uloom Al Huda


Alamat Sekolah : Jl. Kedondong Lk.I Kel. Bandar Senembah
Kecamatan : Binjai Barat
Kabupaten/Kota : Kota Binjai
Provinsi : Sumatera Utara
Kode Pos : 20719
Email : darululoomalhuda101@gmail.com
Status Sekolah : Swasta
Ijin Operasional : No.903, 5 Agustus 2019
Status Bangunan : Pribadi
Visi : Terbentuknya Generasi Unggul yang bertaqwa
berakhlaq mulia menguasai ilmu pengetahuan dan
prestasi
Misi : - Pembinaan akademik secara kreatif.
- Meningkatkan citra sebagai sekolah pilihan
berkualitas.
- Mengembangkan kecerdasan IQ, EQ, SQ secara
seimbang.

4.2 HASIL WAWANCARA

1. Pendidikan Tahsin dan Tahfizh di MIS Darul Uloom Al Huda dilakukan


setiap jam sekolah pada pukul 07.30 – 11.00 Wib.
2. Pendidikan Tahsin dan Tahfizh dilakukan oleh setiap guru kelas yang
dilakukan adalah kesiapan bahan ajar, kesiapan guru, metode yang digunakan
guru dalam mengajar, keserasian bahan ajar dengan praktek di lapangan dan
kemampuan menguasai kelas.
3. Metode yang digunakan adalah METAL (Metode Taktrir) dan diselaraskan
dengan metode ummi dalam menghapal.

6
4. Hasil hapalan siswa akan diuji setiap akhir semester.
5. Setiap akhir tahun pelajaran selalu diadakan Wisudah Tahfizh untuk
meningkatkan minat peserta didik agar semakin giat dalam menghapal Al-
Qur’an.
6. Pada MIS Darul Uloom Al Huda Binjai terdapat 9 kelas dan 12 guru.
7. Pada MIS Darul Uloom Al Huda Binjai kepala sekolah juga ikut turut ambil
bagian dalam proses belajar mengajar dan memegang tanggung jawab pada
hasil pembelajaran peserta didik.
8. Pembagian kelas yang ada di MIS Darul Uloom Al Huda terdiri dari :
- Kelas 1 : a. Rombel A : 20 Siswa
b. Rombel B : 20 Siswa
- Kelas 2 : a. Rombel A : 23 Siswa
b. Rombel B : 25 Siswa
- Kelas 3 : a. Rombel A : 19 Siswa
b. Rombel B : 19 Siswa
- Kelas 4 : 33 Siswa
- Kelas 5 : 17 Siswa
- Kelas 6 : 11 Siswa
9. Jumlah siswa di MIS Darul Uloom Al Huda Binjai sebanyak 187 siswa.
10. Kegiatan belajar dimulai dari 07.30 – 14.30 WIB. dengan pembagian
- 07.30 – 11.00 WIB : Tahsin dan Tahfizh Al-Qur’an dan sholat dhuha
berjamaah
- 11.00 – 13.00 WIB : Istirahat dan sholat zhuhur berjama’ah.
- 13.00 – 14.30 WIB : Materi Umum
11. MIS Darul Uloom Al Huda juga menyediakan les tambahan (tidak
diwajibkan) yang diadakan 6 kali dalam seminggu dengan waktu 120 menit.
12. Masalah yang sering dihadapi guru di MIS Darul Uloom Al Huda ini adalah
kurangnya kerja sama guru dan orang tua. Ini dapat terlihat dari hapalan
peserta didik yang sering lupa setiap liburan semester. Dalam hal ini guru
yang ada di MIS Darul Uloom Al Huda memberikan motivasi kepada peserta
didik agar selalu meningkatkan hapalan Al-Qur’an di rumah misalnya dengan

7
murojaah hapalan setiap selesai sholat fardu mungulang hapalan dengan
orang tua di rumah.
13. Dalam hasil wawancara kepala sekolah menyatakan bahwa tujuan pendidikan
Al-Qur’an adalah agar terbentuknya generasi pecinta Al-Qur’an di usia dini.

8
BAB IV

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Pendidikan Al-Qur’an di bidang Tahsin dan Tahfizh meningkatkan kesadaran


dan pemahaman pendidik dan peserta didik tentang pentingnya mempelajari
Al-Qur’an.
2. Pendidikan Tahsin dan Tahfizh guna meningkatkan daya ingat guru dan
peserta didik serta memunculkan rasa cinta kepada Al-Qur’an.
3. Program dan pelaksanaan pendidikan Al-Qur’an di MIS Darul Uloom Al
Huda Binjai sudah terjadwal dengan terstruktur dan membuahkan hasil
berupa para penghapal Al-Qur’an.
4. Pelaksanaan Pendidikan Al-Qur’an dapat terlaksana dengan baik dengan
adanya persiapan dan juga pelaksanaan yang didukung oleh seluruh
komponen sekolah

5.2 SARAN

1. Pelaksanaan pendidikan Al-Qur’an pada bidang Tahsin dan Tahfizh


dijadwalkan dan dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi guru, peserta didik
dan sekolah.
2. Guru harus mempersiapkan diri untuk pelaksanaan pendidikan Al-Qur’an
pada bidang Tahsin dan Tahfizh
3. Pelaksanan pendidikan Al-Qur’an pada bidang Tahsin dan Tahfizh tidak
mengganggu proses pembelajaran dan jam pelajaran

Anda mungkin juga menyukai