D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nurul Mufida 1901017
Ismail Buyung Saputra 1901020
Tim Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................1
DAFTAR ISI ....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN
KINERJA ...............................................................................................................4
2.2 SUMBER-SUMBER
PENILAIAN KINERJA ..........................................................................................4
BAB 3 PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN ..........................................................................................8
3.2 KRITIK DAN SARAN ................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................9
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Era teknologi dewasa ini telah mempengaruhi kehidupan manusia terutama
dalam ruang lingkup perusahaan. Teknologi telah mengubah dan membantu
banyak pekerjaan dan mampu mengefisiensikan waktu sehingga pekerjaan di
dalam kantor mudah diselesaikan.
Namun, teknologi tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan pemikir maupun
penggeraknya yakni sumber daya manusia. Tanpa manusia, teknologi bukanlah
apa-apa dan hanya sebuah alat yang diam tanpa bisa melakukan apa-apa dengan
sendirinya.
Sumber daya manusia dalam ruang lingkup perusahaan yang akan dibahas di
makalah ini adalah karyawan yang bekerja dalam sebuah perusahaan. Perusahaan
yang maju dan sukses adalah perusahaan yang memiliki kualitas karyawan yang
terdidik dan terampil di bidangnya sehingga untuk mengetahui apakah karyawan di
suatu perusahaan tersebut adalah karyawan yang berkualitas maka perlu dilakukan
penilaian-penilaian kinerja pada tiap-tiap karyawan.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA
Manajemen kinerja adalah dasar komunikasi antar manusia-manusia dalam
suatu perusahaan untuk saling mengetahui, mengembangkan, dan memperbaiki
sejauh mana kinerja-kinerja atau performance yang telah dilakukan, sedang
dilakukan dan akan dilakukan untuk perusahaan.
Menurut Michael Armstrong (2004), manajemen kinerja adalah pendekatan
strategis dan terpadu untuk menyampaikan sukses berkelanjutan pada
organisasi dengan memperbaiki kinerja karyawan yang bekerja di dalamnya
serta dengan mengembangkan kemampuan tim dan kontributor individu.
4
sangat tinggi atau sangat rendah? Apakah instrumen mendorong penilai agar
menilai seseorang dengan tidak efektif?
e. Relevansi, apakah instrumen memberikan data yang berguna bagi penilai
maupun bagi yang dinilai?
f. Biaya, apakah biaya untuk pengembangan dan penggunaan instrumen
masuk akal?
g. Pelaksanaan Administrasi, apakah penilai membutuhkan pelatihan yang
ekstensif untuk menggunakan instrumen? Apakah instrumen membutuhkan
jangka waktu yang masuk akal?
5
c. Metode Kejadian Kritis (critical incidents method)
Metode Kejadian Kritis dilakukan dengan mencatat kejadian-kejadian
kritis dari perilaku yang dianggap tidak biasa atau sangat efektif dan yang
buruk atau sangat tidak efektif.
Data kejadian kritis diperoleh dari wawancara individu atau kelompok,
kuesioner, maupun formulir isian. Misal mencari jawaban atas pertanyaan
tindakan yang dilakukan karyawan yang sangat membantu kelompok
sehingga pekerjaan dapat terlaksana?
6
individu dalam waktu singkat. Selain itu juga mudah dibuat dan dimodifikasi
jika dibutuhkan. Penilai mengevaluasi kinerja dari berbagai dimensi, seperti:
kualitas kerja, penerimaan kritik, kemauan memikul tanggng jawab, dan
lain-lain yang serupa. Skala rentang nilai dimulai dari nilai terendah hingga
tertinggi, dari terburuk hingga terbaik, dari tidak memuaskan hingga sangat
memuaskan. Skala itu disusun berdasarkan cakupan karakter, keahlian,
pengetahuan yang mereka rasa dapat membedakan antara pelaksana yang
bagus dengan yang jelek dari setiap pekerjaan. Metode ini menggunakan
analisis pekerjaan sebagai dasar untuk menghasilkan ukuran/ dimensi yang
dinilai.
7
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Penilaian kinerja pada ruang lingkup perusahaan sangat penting untuk
digunakan dikarenakan dapat memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengambil tindakan-tindakan perbaikan dengan tujuan untuk meningkatkan
kinerja melalui feedback yang diberikan oleh perusahaan. Hasil dari penilaian
kinerja nantinya dapat digunakan sebagai informasi dalam menentukan
kompensasi secara layak sehingga karyawan dapat memotivasi pegawai.Hasil dari
penilaian kinerja tersebut tentunya dapat digunakan untuk menentukan program
pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif.
Bagi seseorang yang bekerja pada divisi sumber daya manusia, mempelajari
manajemen kinerja pada karyawan akan sangat membantu dalam memudahkan
proses-proses kegiatan operasional perusahaan karena selain dapat memberikan
informasi sejauh mana kemampuan para karyawan juga bermanfaat dalam
pencegahan miskomunikasi dalam kegiatan operasional perusahaan serta mampu
meningkatkan produktivitas para karyawan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Prawiro, M. 2020. Manajemen Kinerja: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Syarat-
Syaratnya. Diunduh 14 November 2021.
https://www.maxmonroe.com/vid/manajemen/manajemen-kinerja.html.
Sugijono. 2015. Penilaian Kinerja Dalam Sumber Daya Manusia. Semarang:
Politeknik Negeri Semarang. Orbith Vol. 11 No. 3 November 2015: 214-222.
2021. Pentingnya Penilaian Kinerja Pada Perusahaan. Diunduh 14 November
2021. https://smartpresence.id/blog/pekerjaan/pentingnya-penilaian-kinerja-pada-
perusahaan