varney)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah penulis mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan bayi penulis
melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir dengan menerapkan manajemen
kebidanan Varney selama praktek di lapangan.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian
2. Menginterpretasi data
3. Mengidentifikasi masalah / diagnosa
4. Mengantisipasi masalah potensial
5. Mengidentifikasi kebutuhan segera
6. Intervensi dan rasionalisasi
7. Implementasi
8. Evaluasi
1.3. Metode Penulisan
Studi kepustakaan, praktek langsung, bimbingan dan konsultasi.
1.4. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini dibuat garis besar sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.2.3. Tujuan umum
1.2.4. Tujuan khusus
1.3. Metode Penulisan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
2.2. Ciri-ciri Bayi Normal
2.3. Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada BBL
2.4. Pemberian Nutrisi Pada Bayi
2.5. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir
2.6. Konsep Asuhan Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1. Pengumpulan Data
3.2. Identifikasi Masalah
3.3. Masalah Potensial
3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5. Intervensi
3.6. Implementasi
3.7. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
Hal-hal yang diawasi pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan metode APGAR.
Aspek-aspek yang termasuk APGAR dan harus dinilai dan dicatat ialah :
SKOR
TANDA
0 1 2
Seluruh tubuh biru Badan merah, kaki Seluruh tubuh
1. Appereance / Warna kulit
atau putih dan tangan biru kemerah-merahan
2. Pulse / Bunyi jantung Tidak ada <100 >100
Tidak ada Perubahan mimik Bersin, batuk,
3. Griniace / Reflek
menangis kuat
Tidak ada Ekstrmital sedikit Gerakan aktif,
4. Activity / aktivitas
fleksi ekstremital fleksi
Tidak ada Lambat, tidak Menangis keras atau
5. Respiratory Effart
teratur atau lambat kuat
(Obstetry Fisiologi, UNPAD, 1983)
5. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi
dengan posisi tengkurap di dada ibu,luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel
dengan baik di dinding dada-perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.
6. Selimuti ibudan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
7. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada ibu paling sedikit 1
jam). Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam
waktu 30-60 menit. Menyusu pertam biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi
cukup menyusu dari satu payudara. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam
walaupun bayi sudah berhasil menyusu.
8. Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata profilaksis, dan vit K1 1 mg
intramuskular di paha kiri anterolateral setelah satu jam kontak kulit ibu-bayi.
9. Berikan suntikan imunisasi Hepatitis B (setelah 1 jam pemberian vitamin K1) di paha
kanan anterolateral.
3. Riwayat Imunisasi
Lain-
Jenis imunisasi BCG Hepatitis DPT Polio Campak DT
Lain
Terakhir kali diberikan - 21 Oktober 2012 - - - - Vit K
(Hb.0)
Frekuensi pemberian 1x 1x
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita
- Pasien
Ibu mengatakan bayinya sehat dan tidak ada kelainan
- Ibu
Ibu mengatakan tidak sedang / tidak pernah menderita penyakit menular
(hepatitis, TBC, PMS), penyakit menahun (asma, jantung), penyakit
menurun (kencing manis, hipertensi), tidak ada keturunan kembar.
- Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak sedang / tidak pernah menderita
penyakit menular (hepatitis, TBC, PMS), penyakit menahun (asma,
jantung), penyakit menurun (kencing manis, hipertensi), tidak ada
keturunan kembar.
b. Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan selama hamil tidak merokok, minum jamu, minum-minuman
keras, selama hamil rutin memeriksakan kehamilannya.
c. Penyuluhan yang pernah didapat oleh orang tua / keluarga terdekat
Setelah melahirkan diberikan penyuluhan tentang cara merawat bayi dan
payudara, cara menyusui yang benar, merawat tali pusat & luka jahitan.
5. Riwayat Psiko-sosial Budaya keluarga
Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anaknya yang pertama, hubungan ibu
dengan suami & keluarganya baik dengan masyarakat juga baik, ibu dan keluarga
akan melakukan acara aqiqoh
6. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Lama pemberian ASI : 0 hari
Jenis makanan utama : ASI
Lauk, sayur, buah yang dikonsumsi : -
Jumlah / frekuensi pemberian : sesering mungkin
Makanan ekstra yang biasa dimakan : -
Nafsu makan : Baik
Keadaan lain-lain : -
b. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan bayinya BAK 3-4x (konsistensi cair, warna jernih), BAB1x1
(konsistensi lembek, warna hitam kehijauan)
c. Pola Aktifitas
Ibu mengatakan bayi sering menangis bila lapar / haus, BAK & BAB.
d. Pola Istirahat / tidur
Ibu mengatakan bayi tidur & terbangun bila lapar, BAK, BAB
e. Personal Hygiene
Ibu mengatakan bayi sudah dimandikan 2x, mengganti popok dan pakaian
setiap selesai mandi / BAK / BAB
3.5 Intervensi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi masalah pada BBL.
Kriteria :
o Keadaan baik
- TTV :
- Suhu : 36,5-37,5 0C
- Nadi : 120-160 x / menit
- RR : 40-60 x / menit
INTERVENSI
Tanggal : 21 Oktober 2012 Jam : 09.20 WIB
Diagnosa : By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis
1. Pertahankan suhu tubuh bayi
- R/ agar tidak terjadi hipotermi
2. Rawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic
- R/ tidak terjadi infeksi pada bayi
3. Ajari ibu perawatan tali pusat
- R/ penularan infeksi melalui tali pusat dapat dicegah
4. Ajari ibu cara meneteki yang benar
- R/ memberikan rasa nyaman pada ibu dan bayi
5. Anjurkan ibu untuk meneteki bayinya sesering mungkin
- R/ melancarkan ASI dan mempercepat involusi uterus dan bayi mendapat gizi yang
baik
6. Lakukan perawatan bayi sehari-hari
- R/ kehangatan dan kebersihan bayi terjaga
7. Jelaskan tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
- R/ ibu lebih waspadaterhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
3.6 Implementasi
Tanggal : 21 Oktober 2012 Jam : 09.30 WIB
Diagnosa : By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis
1. Merawat bayi di ruang hangat dengan membungkus bayi dengan selimut &
didekatkan di sisi ibu
2. Merawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic mencuci tangan sebelum &
sesudah merawat bayi
3. Melakukan dan mengajarkan kepada ibu cara merawat tali pusat dengan steril dengan
kasa kering dan steril
4. Mengajari ibu cara menyusui yang benar
- Bayi menghisap pelan tapi kuat dan mulut membuka lebar
- Puting sampai sebagian areola payudara ibu masuk ke mulut bayi
- Dada bayi menempel pada payudara / dada ibu
- Tangan dan telinga bayi dalam posisi lurus
5. Menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin
6. Melakukan perawatan bayi sehari-hari
- Mengganti popok bayi ketika basah karena BAB dan BAK
- Memandikan bayi 2×1
- Merawat tali pusat dengan kassa steril kering tanpa alkohol
7. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir
- Tidak dapat menyusu, hisapan lemah mengantuk berlebih, banyak muntah
- Nafas cepat / lebih dari 60x/menit
- Susah untuk dibandingkan / lemas
- Sering merintih
- Suhu tubuh < 36,5 atau >37,50C
- Warna kuning (terutama timbul dalam waktu 24 jam pertama)
- Tali pusat memerah, bengkak, keluar cairan / nanah, bau busuk
- Demam
- Mata bayi memerah, bernanah (trauma saat lahir)
3.7 Evaluasi
Tanggal : 21 Oktober 2011 Jam : 09.40 WIB
S : Ibu mengatakan senang karena bayinya sehat, ibu mengatakan sudah mengerti
tentang penjelasan dari petugas kesehatan.
O : Kesadaran j : Composmentis
KU : Baik
Suhu : 36,50C
Nadi : 140 x / menit
RR : 46 x / menit
Ibu melaksanakan semua anjuran dari petugas
A : Diagnosa : By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis
P : Rencana dilanjutkan
Jelaskan tentang pentingnya ASI ekslusif selama 6 bulan
Ajarkan ibu perawatan bayi sehari-hari dan perawatan tali pusat dengan
kasa steril
Anjurkan ibu menjaga kehangatan bayi dengan membungkusnya
(digendong) dengan kain bersih dan kering
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari semua uraian masalah penerapan manajemen kebidanan dalam memberikan
asuhan kebidanan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian
Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 21 Oktober 2012 jam
06.00 WIB jenis kelamin laki-laki, BB : 3300 gr, PB : 50 cm, tanpa ada kelainan
secara normal dengan tangisan kuat.
2. Identifikasi masalah
- By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis
3. Masalah potensial
- Tidak ada
4. Identifikasi kebutuhan segera
- Tidak ada
5. Intervensi
- Pertahankan suhu tubuh bayi
- Rawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic
- Ajari ibu perawatan tali pusat
- Ajari ibu cara meneteki yang benar
- Anjurkan ibu untuk meneteki bayinya sesering mungkin
- Lakukan perawatan bayi sehari-hari
- Jelaskan tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
6. Implementasi
- Semua rencana asuhan dilaksanakan
7. Evaluasi
- Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasakn dari petugas kesehatan.
4.2. Saran
1. Untuk Petugas Kesehatan
- Peran aktif petugas kesehatan sangat diharapkan sehingga masalah-masalah yang
terjadi dapat dideteksi secara dini & petugas kesehatan mampu memecahkan
masalah yang timbul dalam keluarga masyarakat pada umumnya.
2. Untuk Keluarga
- Agar lebih kooperatif kepada petugas kesehatan.
3. Untuk Pendidikan
- Supaya lebih memperhatikan penulis & kelompok di tempat praktek.
4. Untuk Mahasiswa
- Supaya aktif bekerja dalam mencari pengalaman yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Dra. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. 1996. Jakarta : EGC.
Saifudin, Abdul Bari, Prof. Dr. SpOG, MDH, 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal &
Neonatal. Jakarta : Yogyakarta : Bina Pustaka.
Syahlan, Dr. SKM. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Anak Dalam Konteks Keluarga.
Jakarta : Depkes RI.
Obstetri Fisiologi, Bandung : FFU Unpad, 1983.
Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka