Anda di halaman 1dari 13

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN PKKD

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y (Umur 66)

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

I. PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA

1) Identitas Klien

Nama : Tn. Y

Umur / Sex : 66 / laki-laki

Pekerjan : PNS

Status perkawinan : Kawin

Agama / Suku Bangsa : Islam

Alamat : Jalan Sederhana, Pasteur, Kabupaten Bandung

No. tilpun / Hp : 085846678206

Diagnosa : CF femur 1/3 proksimal sinistra + konstipas

Tanggal masuk : 2 Juli 2021

Tanggal pengkajian : 2 Juli 2021

Rujukan : Tidak ada

Pemberi jaminan : Tidak ada

Sumber informasi : Tidak ada

Identitas penanggung jawab

Nama : Ny. A

Umur : 55

Hubungan dengan klien : Istri

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


Agama / suku bangsa : Islam

Alamat : Jalan Sederhana, Pasteur, Kabupaten Bandung

No tilpun / Hp. : 085785678765

2) Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama

Klien mengeluh tidak bisa BAB sejak ± 3 minggu yang lalu dan mengeluh nyeri pada perut
tengah bagian  kanan dan nyeri pada kaki sebelah kiri

Kesehatan sekarang : ( PQRST )


Sejak 4 hari yang lalu pasien datang dengan fraktur yang terjadi karena terpleset dikamar mandi
sekitar 4 hari yang lalu dan sebelumnya pasien juga mengeluh tidak bisa BAB ± sejak 3 minggu
yang lalu. Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah bolak balik RS selama 3x dan
mendapatkan obat pencahar dari dokter. Pasien lupa nama obatnya. Walaupun telah
menggunakan obat pencahar, tapi pasien tetap tidak bisa BAB.

Pada saat pengkajian pasien mengeluh tidak bisa BAB sejak ± 3 minggu yang lalu dan mengeluh
nyeri pada perut tengah bagian kanan dan nyeri pada kaki sebelah kiri. Dan pasien mengatakan
tidak banyak makan dan minum, lalu nafsu makannya juga berkurang dan pasien mengatakan
merasa mual dan muntah.

Riwayat Kesehatan Dahulu.

 Penyakit pada masa kanak-kanak : Pasien mengatakan pada saat kanak-kanak pasien
tidak pernah memiliki penyakit serius

 Penyakit akut/kronik yang diderita :

 Trauma : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat trauma

 Riwayat pernah dirawat : pasien mengatakan pernah dirawat tetapi dengan


diagnosa yang berbeda

 Riwayat Operasi : pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat


operasi/ tidak pernah di oprasi

 Allergi : pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat


alergi
 Immunisasi : sudah pernah

 Pengobatan/transfusi darah : tidak pernah

 Kebiasaan :  merokok  minum alcohol  obat keras

Riwayat Kesehatan Keluarga.

Riwayat penyakit menular.:

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti influenza, pneumonia,
hepatitis dan lai-lain.

Riwayat penyakit keturunan :

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, hipertensi, jantung, dan
lain-lain.

3) Pola Aktifitas Sehari-hari :


1. Nutrisi :
- Makan :
Di rumah : Pasien mengatakan saat dirumah tidak ada gangguan makan, pasien
biasa makan 3 x sehari dengan menu nasi,lauk pauk dan sayur.
Di RS : pasien mengatakan tidak banyak makan, nafsu makannya berkurang,
Pasien hanya makan buah pepaya dan kue basah 1 potong.
- Minum :
Di rumah : Pasien minum 7 gelas air putih perhari (± 1750cc)
Di RS : pasien mengatakan tidak banyak minum, Pasien mengatakan hanya
bisa minum 3 gelas perhari(±,750 cc), Saat makan dan minum dibantu
oleh keluarga.

2. Eliminasi (bab dan bak) :


- BAB :
Di rumah : sebelum sakit, pasien mengatakan biasa BAB 1x sehari setiap pagi.
Di RS : pasien mengatakan tidak bisa BAB selama 3 minggu.tapi bisa platus.

- BAK :
Di rumah : pasien mengatakan biasa kencing 5x sehari. Warnanya kuning
Di RS : pasien mengatakan bisa buang air kecil ± 3x sehari.warnanya
kekuningan.
3. Personal Hygiene (mandi keramas, gosok gigi) :
- Mandi :
Di rumah : pasien mandi 3x sehari
Di RS : pasien mandi 1x sehari
- Keramas ;
Di rumah : pasien keramas 3x dalam seminggu
Di RS : pasien tidak keramas
- Gosok gigi :
Di rumah : pasien biasa mandi dan gosok gigi 2x sehari.
Di RS : pasien gosok gigi 2x sehari

4. Istirahat tidur :
Di rumah : pasien biasa tidur dengan nyenyak dari pkl 22.00 sampai pkl 05.00.
Terkadang pasien bangun  untuk buang air kecil.
Di RS : Pasien mengatakan hanya bisa tidur ± 3 jam dari pkl 23.00-02.00, pasien
mengatakan sulit tidur karena nyeri.Pasien juga mengatakan tidak terbiasa
tidur siang.

5. Latihan/olah raga :
Di rumah : pasien biasa melakukan aktifitas dan bergerak secara mandiri.
Di RS : Pasien tidak bisa duduk, berjalan, berdiri dan mengangkat kaki oleh
karena fraktur
6. Gaya hidup :
Di rumah : pasien bisa berjalan kemanapun tanpa memerlukan bantuan
Di RS : pasien memerlukan bantuan/alat

4) Pemeriksaan Fisik.

(1)Keadaan Umum
Tingkat kesadaran : Composmentis

(2)Penampilan secara umum: Pasien tampak lemas

Berat badan : sebelum sakit 67kg, saat sakit 63kg

Tinggi badan : 160 meter

Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 110/80 mm

Nafas : 20 kali/menit

Nadi : 80 kali/menit

Suhu : 36,8oC.

(3)Kepala – Kulit, rambut, kuku, dan leher

Kulit : luka , lembab ✓, kering , berminyak , lengket , kotor , bau , hangat ,
dingin , panas , pitting edema , tekstur : kasar , lembut , warna : pucat ,
cyanosis , kuning 

Rambut : merata ✓, botak , rontok , kotor , bersih ✓, Berketombe 

Kuku : pucat , cyanosis , clubbing finger . Capillary refill time ….. detik

Mata : Palpebra : edema , cekung , Conjunctiva : merah muda √, merah , pucat ,

Sklera : putih √, kuning , kemerahan , Pupil : reflek, isokor, an isokor,


ukuran ..... mm

Ketajaman penglihatan : ……………………………….

Gerakan ekstra okuler : ………………………………….

Lapang pandang : ....................................................

Hidung dan sinus : Bentuk : simetris ✓, flaring nares , Pernafasan cuping hidung ,

Rongga hidung : edema ,kepatenan , pembesaran concha nasalis ,

Mukosa : bengkak , kemerahan , deviasi nasal septum , Sinus : nyeri ,


tenderness 

Mulut : Bibir : lembab , kering ✓, lesi , pursed-lip breathing , warna merah pucat

Cavum oris: lembab , kering , lesi , warna ............., Pharyng : merah , pucat
,
sensasi  , mucopurulent discharge  masa , pembesaran tonsil , edema ,
memar 

Leher : Laryng : produksi suara , Tiroid : pembesaran , tenderness , JVP :……..,


distensi ,

tekanan , Arteri karotis: kekuatan , frekuensi . ……, regular , irregular , Otot


sternokleidomastoideous : retraksi , Trachea : deviasi  massa , tenderness ,

Nodus lymphe: ukuran …….., bentuk….…., pergerakan……, konsistensi……,


tenderness 

(4)Paru-paru dan rongga thorak

 Postur spina : scoliosis , kiposis , lordosis , Rongga dada : perbandingan diameter AP


: lateral ………..........,perbandingan inspirasi dan ekspirasi: …………........, type
pernafasan: pernafasan dada (pursed-lip) , diagpragma , simetris ✓, retraksi otot
intercostals , penggunaan otot-otot asesoris pernafasan , Paru : taktil premitus , vokal
fremitus , ekspansi paru simetris ✓, krepitus , Bunyi nafas : vesikuler ✓,
bronchovesikuler , bronchial , wheezing , ronchi , rales , pleural frictian rub 

 Bunyi jantung: S1√ S2 S3 S4 murmur sistolik murmur diastolic , gallop rhythm

 Bunyi paru: Resonance Hyperresonance, Flatness, Dullness, Tympany


Boundaries of organs (heart&liver)…………… Diaphragmatic excursion  ……….

(5)Abdomen

 Bentuk…….., simetris  ✓ pelebaran pembuluh darah  pergerakan otot abdomen 


retensi cairan , shifting dullness  aorta abdominalis  stenosis arteri renalis ,
pembesaran hati, pembesaran limpa, bising usus 16x/mnt , terdapat massa, perut
kembung, platus✓

(6)Ektremitas

Ektremitas atas : Bentuk : simetris, jumlah jari : 10 kanan kiri, lesi , simetris✓, oedema
, Kekuatan otot : skala 4( skala 1 sd 5), Refleks : bisep 4, trisep 4 ( skala +1 sd + 4), ROM :,
Sensasi : panas , dingin, suhu, raba 
Ektremitas bawah : Bentuk : simetris, jumlah jari : 10 kanan kiri, lesi , simetris, oedema
, Kekuatan otot kiri : skala 1( skala 1 sd 5), Refleks : patela .........., babinski........ ( skala +1
sd + 4), ROM : ........................................................, Sensasi : panas , dingin,
suhu, raba 

5) Data Psikologis.

 Status Emosi : Pasien mengatakan bisa mengontrol emosinya dengan baik

 Kecemasan. : Pasien merasa cemas pada kondisi saat ini, tetapi pasien bisa tetap tenang

 Pola koping. : Ketika pasien mempunyai maslah, pasien akan mengeluhkannya kepada
keluarga terutama kepada istrinya

 Gaya komunikasi : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan benar dengan orang
sekitar

 Konsepdiri

1. Body Image
Pasien merasa malu akan tubuhnya yang terdapat luka dan juga tidak menerima
kondisinya saat ini.

2. Ideal Diri

Harapan Pasien saat ini hanya ingin segera pulih dan kembali beraktivitas seperti
biasanya.

3. Peran Diri

Pasien menyadari perannya sebagai anak tunggal yang selalu membantu ibunya dalam
hal pekerjaan rumah. Pasien merasa perannya terganggu karena sakit yang diderita,
namun keluarga tidak mempermasalahkannya sehingga pasien dapat diterima ditengah
keluarganya.

4. Identitas

Pasien berjenis kelamin perempuan dan bersyukur akan hal itu.

5. Harga Diri

Pasien menilai dirinya lemah, jelek, dan juga tidak bisa apa-apa.
6) Data Sosial

- Dengan keluarga dan tetangga: Pasien mengatakan bahwa ia memiliki hubungan yang
harmonis dan baik dengan keluarga ataupun tetangga. Pasien dapat berkomunikasi baik
dengan mereka.

- Dengan tenaga kesehtan: Pasien mengatakan tenaga kesehatan yang ada di RSHS sangat
ramah dan humble sehingga bukan hal yang sulit untuk membangun rasa percaya di antara
ia dengan tenaga kesehatan yang ada.

- Dengan sesama pasien: pasien terlihat ramah terhadap sesama pasien yang ada di rumah
sakit

7) Data Spiritual.

- Keyakinan dan makna hidup: Pasien yakin akan kesembuhannya dan pasien bersyukur
atas apa yang telah diberikan oleh allah
- Pengalaman dan emosi: Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini, tetapi ia
berusaha untuk bersabar dan menerima. Berdasarkan agama yang ia anut bahwa setiap
penyakit ada obatnya, dan Allah SWT tidak akan memberikan ujian melampaui
kemampuan umatnya.
- Persahabatan dan Komunitas: Pasien mengatakan bahwa ia memiliki beberapa teman
dekat yang tergabung dalam komunitas pengajian
- Ritual dan Ibadah: Sebelum dan setelah sakit, pasien selalu beribadah sesuai ajaran agama
islam yaitu melaksanakan salat yang 5 waktu dengan baik.
- Dorongan dan pertumbuhan: Pasien mengatakan bahwa ia mendapatkan dorongan dan
semangat dari keluarganya yang begitu besar, sehingga ia merasa lebih bersemangat dan
memiliki keinginan yang semakin besar untuk cepat kembali ke kondisi awal.
8) Data Penunjang

a.   Data laboratorium

TEST RESULT ABN NORMALS UNIT

WBC 6.24 – 4.1 – 1O.9 10 e 3/uL

RBC – 2.20 45 – 5.9 10 e 5/uL

HGB – 5.8 13.5 – 17.5 g/dL

HCT – 19.2 41.0 – 53.0 –

MCV 87.1 – 80 – 100 fL


b. Pemeriksaan Radiologi

Hasil foto rontgen pasien terlihat kesan fraktur femur 1/3 bagian proximal sinistra.

9) Terapy

Pasien mendapatkan Terapi :

ISDN : 3x 5 mg

Oscandia : 1 x 1 mg

Lactulosa : 3 x 1 mg

Asamefenamat  : 3 x 1 mg

Laksobenont : 1 x 20 tetes dalam 250 cc air.

Metyl predisolon : 3 x 1 mg

II. Analisa Data

Data Penyebab/ interpetasi Masalah


S : Pasien mengatakan tidak Penurunan peristaltik usus Konstipasi
bisa bab selama kurang lebih 3
minggu, nyeri tekan pada
perut tengah bagian kanan Penumpukan feses di dalam
kolon dan rektum

O : Pada perut kanan pasien


Konstipasi
teraba skibala,  bising usus 16
kali/ mt. perut pasien terlihat
kembung , nyeri tekan (+) 6
(1-10).

S : - Pasien mengatakan tidak Gangguan gastrointestinal Defisit Nutrisi


banyak makan
- nafsu makan berkurang
- pasien juga mengatakan Anoreksia
mual dan muntah

O : - Pasien hanya makan Mual Muntah


buah pepaya dan kue
basah 1 potong
- pasien mengatakan Defisit Nutrisi
hanya bisa minum 3
gelas sehari

S : Pasien mengatakan nyeri Nyeri Akut


pada perut tengah bagian
kanan sejak kurang lebih 3
minggu.

O : Pasien tampak meringis


skala nyeri 6 (1-10).
Terkadang memegang
daerah perut yang
dirasakan sakit.

III. Diagnose Perawatan


Berdasarkan Prioritas masalah
1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic usus,  ditandai dengan pasien tidak
bisa BAB dari 3 minggu yang lalu, teraba skibalak diperut tengah bagian kanan
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai dengan nyeri abdomen,
nafsu makan menurun

IV. Perencenaan
No Diagnosa Intervensi
Keperawatanh
Tujuan Tindakan Rasional
1 Konstipasi Setelah diberikan - Kaji tanda dan gejala - Mempermudah
berhubungan dengan tidakan konstipasi pasien. dalam memberi
penurunan peristaltic keperawatan intervensi.
usus,  ditandai selama 3×24 jam
dengan pasien tidak diharapkan pasien - Pantau BAB dan platus - Mengetahui
bisa BAB dari 3 BAB secara teratur setiap hari. status defekasi
minggu yang lalu, dengan kriteria
teraba skibalak hasil: - Anjurkan pasien untuk - Berfungsi
diperut tengah makan makanan dan memperlancar
bagian kanan. - BAB pasien buah-buahan yang BAB.
lancar berserat tinggi.
- Perut tidak
kembung. - Anjurkan pasien untuk -  Berfungsi
- Nyeri perut minum banyak  5 memperlancar
hilang. BAB.
- Bising usus gelas/hari (± 1250cc
normal (19- /hari)
32x/mnt) - Membantu
- Kolaborasi dalam meningkatkan
pemberian obat pencahar dan
(laxadine) menormalkan
peristaltik usus.

2 -Untuk
Defisit nutrisi Setelah diberikan
berhubungan dengan tidakan - Kaji riwayat makanan mengetahui
faktor psikologis keperawatan yang biasa dimakan dan kebiasaan
ditandai dengan selama 3×24 jam kebiasaan makan makan pasien
nyeri abdomen, diharapkan
nafsu makan pasien BAB
menurun secara teratur -Untuk
- Anjurkan pasien makan
dengan kriteria mengurangi
dengan posisi duduk
hasil: muntah muntah
pada pasien
-Berat badan
pasien sesuai
dengan umur
-Untuk
- Timbang berat badan menentukan
- Nafsu makan
pasien kembali berat badan
normal yang ideal

- pasien tidak
merasa mual dan - Kolaborasikan dengan -Untuk
muntah ahli gizi untuk memperbaiki
menentukan jumlah nutrisi pasien
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan -

V. Pelaksanaan
No Tanggal dan Jam DP Tindakan Paraf
VI. CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa Perkembangan Tanda


Perawatan tangan/paraf
DP1… S
O
A
P
I
E
R

……. S
O
A
P
I
E
R

Anda mungkin juga menyukai