PANDUAN PENGISIAN
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT TERINTEGRASI
A. Data Umum
1. Tanggal masuk rumah sakit/jam ditulis lengkap tanggal bulan tahun dan waktu (jam dan
menit) saat pasien MRS.
2. Rujukan diisi dengan melakukan tanda centang pada pilihan yang disediakan dan menuliskan
asal rujukan tersebut atau nama pengantar pasien, Jika pasien dirujuk para medis lingkar pada
point para medis: bidan/perawat/dokter.
3. Jika dikirim oleh polisi centang pada kolom dan tuliskan nama polisi yang mengantar.
Jika disertai visum lingkar pada dengan di sertai permintaan visum.
Jika tidak di visum, lingkar pada tidak disertai visum.
4. Nama ditulis lengkap sesuai dengan nama yang tertera dalam kartu tanda penduduk.
5. Umur ditulis lengkap dengan satuan tahun atau bulan pada anak dibawah satu tahun.
6. Jenis kelamin dilingkar L jika pasien laki-laki, dilingkar P jika pasien perempuan.
7. Nomor rekam medik diisi setelah ada informasi dari bagian administrasi rumah sakit.
B. Kesehatan Umum
1. Keluhan utama alasan masuk rumah sakit (MRS)
Kaji dan tuliskan keluhan utama yang dirasakan atau dialami klien yang menyebabkan klien
atau keluarga mencari bantuan kesehatan/masuk rumah sakit.
2. Riwayat Penyakit Sekarang/Pengobatan
Kaji dan tuliskan kronologis dari penyakit yang diderita saat ini mulai awal muncul gejala
hingga dibawa ke RS atau dilakukan pengkajian secara lengkap. Tindakan apa saja yang sudah
dilakukan oleh klien dan keluarga untuk mengobati sakitnya sebelum ke RS.
3. Riwayat Alergi
Tanyakan kepada klien atau keluarga apa ada riwayat alergi makanan, obat, minuman dan
alergi lainnya dan sebutkan jenis makanan, obat dan atau lainnya jika ada centang pada kolom
pilihan, centangan alergi bisa lebih dari satu sesuai dengan alergi yang dialami klien.
Jika pasien tidak ada alergi centang pada kolom tidak.
Jika pasien memiliki riwayat alergi obat dll berikan tanda MERAH pada gelang identitas.
C. Data Khusus
1. Prioritas triage diisi dengan mencentang salah satu dari pilihan yang tersedia berdasarkan
kondisi pasien.
2. Respon pasien adalah respon baik verbal maupun non verbal atas masalah kesehatan pasien,
berupa:
a. Tanda–Tanda Vital
Prioritas 1 : RR>30, N>120, Sistolik BP: <80 atau >140
Prioritas 2 : RR>30, N>120, Sistolik BP: <80 atau >140
Prioritas 3 : RR>20, N>100, Sistolik BP: <80 atau >140
Prioritas 4 : RR>20, N>100, Sistolik BP: <80 atau >140
Prioritas 5 : RR>20, N>100, Sistolik BP: 80 – 120
b. GCS (Glasgow Coma Scale): Prioritas 1 : 3 – 8;
Prioritas 2 : 8 – 13;
Prioritas 3 : 13 – 15;
Prioritas 4 : 14 – 15; atau
Prioritas 5 : 14 – 15.
c. SpO2: Prioritas 1 : <92%
STIKes Eka Harap Palangka Raya
2
Prioritas 2 : <92%
Prioritas 3 : >97%
Prioritas 4 : 100%
Prioritas 5 : 100%
3. Warna adalah simbol yang digunakan untuk mempermudah dalam proses triase berdasarkan
prioritas, seperti:
Warna Prioritas
Biru Prioritas 1
Merah Prioritas 2
Kuning Prioritas 3
Hijau Prioritas 4
Putih Prioritas 5
Hitam/prioritas nol (pasien meninggal atau cidera fatal yang tidak memungkinkan untuk
resusitasi).
4. Respon time adalah waktu tanggap/respon dari perawat sejak pasien masuk IGD sampai
perawat melakukan respon berupa triase, seperti:
Prioritas Respon time
Prioritas 1 Segera
Prioritas 2 1 menit
Prioritas 3 ≤ 60 menit
Prioritas 4 Bisa ditunda
Prioritas 5 Bisa ditunda
D. Pengkajian Primer
1. Jalan Nafas (AirWays):
Lakukan pengkajian pada jalan napas, apakah mengalami sumbatan atau tidak. Jika tidak
mengalami sumbatan centang pada kolom bebas. Jika mengalami sumbatan, pilih salah satu.
2. Pernafasan (Breathing):
Lakukan pengkajian pada pernapasan klien, pilih salah satu antara nafas spontan/adekuat atau
ada distress pernafasan. Jika mengukur saturasi, tuliskan hasil pada point SpO2.
3. Sirkulasi (Circulation):
a. Tuliskan hasil pengukuran tekanan darah;
b. Penghitungan nadi dilakukan 1 menit jika terdapat kelainan, jika normal hitung 30 detik
kali dua;
c. Rasakan irama nadi teratur atau tidak;
d. Rasakan denyut nadi lemah atau kuat;
e. Lihat warna kulit apakah kemerahan, pucat atau kuning;
f. Lakukan penekanan pada ujung kuku pasien dan lihat berapa detik ujung kuku kembali
memerah;
g. Pada point perdarahan, jika tidak ada perdarahan centang pada kolom tidak ada, jika ada
perdarahan pilih salah satu kolom terkontrol atau tidak terkontrol;
h. Lakukan pengukuran pada turgor kulit dan centang sesui kondisi kulit pasien.
4. Disability
a. Kaji respon pasien dan centang sesuai kondisi pasien
1) A lert - berarti membuka mata spontan, fungsi motorik berbicara danutuh, misalnya
anggota badan bergerak.
2) P ain - merespon rasa sakit, misalnya menggosok sternum.
3) V oice - merespon bila diajak bicara, misalnya bicara mendengus atauaktual.
4) U nresponsive - jika tidak ada respon terhadap rasa sakit, yaitu tidak ada gerakan
mata, suara, atau motorik.
STIKes Eka Harap Palangka Raya
3
b. Pupil: lakukan pemeriksaan pada pupil dengan pend ligh dan lihat respon pupil serta
ukuran, centang sesuai hasil pemeriksaan dan tulis ukuran pupil kanan dan kiri.
Lihat refleks pada pupil saat diberi sinar apakah (+) atau (-) tulis di keterangan mata kanan
dan kiri.
c. Skala Koma Glasgow: Dewasa
Aktivitas Respons Nilai
Membuka mata Spontan 4
Terhadap terangsang verbal 3
Terhadap nyeri 2
Tidak ada respons terhadap nyeri 1
5. Exposure:
Pada pasien trauma dilakukan pemeriksaan exposure, dengan cara log roll untuk melihat jejas
di area punggung dan tulang belakang serta seluruh tubuh, jika tidak ada jejas centang pada
tidak, jika ada jejas centang pada ya, dan tuliskan lokasi jejas di area mana saja pada titik-titk
dan gambarkan pada lampiran gambar anatomi tubuh manusia.
(Catatan: cegah hipotermi).
E. Pengkajian Sekunder
1. Kenyamanan/Nyeri
a. Kaji rasa nyeri yang dialami klien dengan mengunakan PQRST. Provokes, atau yang
menimbulkan nyeri; Quality, bagaimana kualitasnya; Regio, dimana letaknya; Scala,
berapa skalanya, dapat mengunakan rentang 0-10 atau menggunakan ekspresi wajah; dan
Time (waktu). Centang sesuai kondisi pasien.
b. Jika sudah memastikan skala nyeri lingkar sakal nyeri yang di gunakan antara NRS (pada
dewasa) dan WBS (pada anak), kemudian tulis skala nyeri sesuai kondisi pasien.
menggunakan skor MORSE dan pada geriatri menggunakan skor SYDNEY. Setelah
mendapatkan skor tulis total Skor dan centang skala yang digunakan.
a. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut.
b. Perawat memasang gelang risiko berwarna KUNING di pergelangan tangan pasien dan
mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud pemasangan gelang tersebut.
c. Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh
pasien dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan.
Langkah 1: hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien dengan menggunakan kurva di bawah
ini dan berikanlah skor.
Langkah 2: nilai persentase kehilangan berat badan yang tak direncanakan menggunakan
tabel di bawah ini, dan berikanlah skor.
STIKes Eka Harap Palangka Raya
10
Langkah 3: nilai adanya efek/pengaruh akut dari penyakit yang diderita pasien, dan berikan
skor (rentang antara 0-2). Sebagai contoh, jika pasien sedang mengalami penyakit akut dan
sangat sedikit/tidak terdapat asupan makanan >5 hari, diberikan skor 2.
Langkah 4: tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan 3 untuk menilai adanya
risiko malnutrisi.
e. Tanyakan pada pasien apakah berat badan mengalami penurunan tanpa direncanakan? Jika
tidak centang pada kolom tidak.
Jika terjadi penurunan centang pada kolom ya kemudian centang jumlah berat badan yang
turun.
Jika tidak yakin, centang pada kolom tidak yakin.
f. Tanyakan pada pasien apa mengalami penurunan nafsu makan, jika terjadi penurunan
centang ya, jika tidak centang pada kolom tidak.
g. Jumlahkan skor dan tulis total pada kolom skor.
h. Centang pada nilai resiko sesuai total skor, antara resiko rendah, tinggi dan sedang.