1. Definisi
karbohidrat, lemak, dan protein yang ada pada penderita penyakit diabetes
melitus dikarenakan aktivitas insulin pada target sel kurang (Kerner and
Bruckel, 2014).
dalam darah yang terjadi karena adanya kelainan sekresi insulin sehingga
2. Etiologi DM Tipe II
pada pasien DM. Akibat dari gabungan dari abnormalitas komplek insulin
dalam waktu yang cukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi
3. Patofisiologi
1. Kerusakan
Diabetes melitus tipe 2 terjadi karena sel-sel insulin gagal karena tidak
mampu merespons dengan baik atau biasa disebut dengan resistensi insulin
produksi glukosa dalam hati berlebihan akan teteapi tidak terjadi kerusan
awal DM tipe 2 sel beta akan mengalami gangguan sekresi insulin, apabila
tidak segera ditangani makan akan menyebabkan kerusakan pada sel beta
ii. Pathway
Genetik Obesitas, gaya hidup tidak sehat, kurang gerak Pengeluaran hormon
esterogen,
progresteron dan
Kerusakan sel beta Retensi insulin hormon kehamilan
pankreas
Pemecah
glukosa hiperglikemia Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
menuju sel
menurun
Menyerang kulit dan infeksi Meluas ke jaringan
jaringan subkutan yang lebih dalam
Mekanisme radang
Mikroorganisme Sistem imun
menginfeksi berespons dengna
dermis dan menaikkan antibody
Akselerasi Edema, Luka subkutis
deakselerasi kemerahan terkontaminasi
saraf jaringan mikroorganisme
sekitar Proses fagositosis Reaksi Ag-Ab
Nyeri tekan
Nyeri otot
Eritema lokal pada kulit
Kurang informasi tentang
Kerusakan kulit
penyakit dan
Gangguan rasa penatalaksanaannya Lesi
nyaman dan Trauma jaringan lunak
nyeri Defisiensi pengetahuan
Kerusakan integritas jaringan
Nyeri akut Resiko infeksi
8
Gambar 2.2 Pathway Diabetes Melitus (Fatimah, 2015)
4. Klasifikasi Diabetes Melitus
insulin
3. Diabetes Mellitus tipe lain terjadi karena defek genetik fungsi sel beta,
pengaruh obat dan zat kimia, infeksi, masalah imunologi yang jarang,
4. DM gestasional.
(Perkeni, 2011)
5. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pasien DM dibagi menjadi dua macam yaitu gejala
d. Mengalami kram
e. Cepat mengantuk
dan prematuritas.
3) Luka diabetic
Luka diabetic atau sering biasa disebut ulkus diabetik luka yang
6. Komplikasi
1. Komplikasi Akut
2. Komplikasi Kronis
7. Penatalaksanaan
diabetes, yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan intervensi
farmakologis.
• Edukasi
Tujuan utama dari pemberian edukasi pada pasien DM dan juga pada
(jumlah makanan yang dikonsumsi, jadwal diet yang ketat dan juga
2012).
• Olahraga
(Suzanna, 2014).
• Intervensi farmakologis
2013).
memadai.
b. Penanganan ulkus/gangren
penyembuhan luka.
d. Penanganan infeksi
e. Perawatan luka
agar enzim dapat meresap pada skar dan permukaan luka tetap
lembab.
c) Mempertahankan kelembaban
Salah satu tanda dari penyembuhan luka pasien bisa dilihat dengan
8. Pemeriksaan Penunjang
Toleransi Glukosa Oral standar. Untuk kelompok resiko tinggi DM, seperti
usia dewasa tua, tekanan darah tinggi, obesitas, riwayat keluarga, dan
(TGT): Hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 jam setelah TTGO antara 140-
2012).
dipengaruhi oleh motivasi dan faktor luar seperti saran informasi serta
1. Pendidikan
2. Informasi
3. Lingkungan
4. Pengalaman
5. Usia
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Sytnthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
i. Definisi Edukasi
suatu penyakit.
i. Pengkajian
A. Identitas Klien
1. Keluhan Utama
keluhan berat badan turun dan mudah merasakan haus. Pada pasien
kunjung sembuh.
bawah, luka yang susah untuk sembuh, turgor kulit jelek, mata cekung,
penyakit DM.
1. Pola persepsi
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya kurang insulin maka
3. Pola eliminasi
pada urine (glukosuria). Pada eliminasi alvi relatif tidak ada gangguan.
sampai terjadi koma. Adanya luka gangren dan kelemahan otot – otot
mengalami kelelahan.
6. Kognitif persepsi
8. Peran hubungan
9. Seksualitas
konstruktif/adaptif.
Perubahan status kesehatan, turunnya fungsi tubuh dan luka pada kaki
c) Tanda-tanda vital
(1) Wajah : kaji simetris dan ekspresi wajah, antara lain paralisis
ganda (diplopia).
(3) Telinga : pengkajian adakah gangguan pendengaran, apakah
(4) Hidung : tidak ada pembesaran polip dan tidak ada sumbatan,
(5) Mulut :
diuresis osmosis.
mudah goyah.
sistemik
bronkovesikuler.
Gejala : merasa kekurangan oksigen, batuk dengan atau tanpa
f) Abdomen
g) Integumen
bawah.
h) Sirkulasi
lama.
hipertensi, disritmia.
i) Genetalia : adanya perubahan pada proses berkemih, atau poliuria,
(NANDA, 2018).
topik.
Batasan karakteristik :
4. Kurang pengetahuan
Faktor yang berhubungan :
Kondisi terkait :
2. Gangguan memori
Bersifat holistik k). Mampu menjalin kerjasama dengan profesi lain l).
Mendokumentasikan tindakan.
v. Evaluasi
memahami tentang apa itu penyakit Diabetes Melitus dan bagaimana juga
diharapkan mampu memahami apa saja komplikasi yang bisa terjadi pada