Anda di halaman 1dari 13

KIMIA BAHAN ALAM LAUT

ALGINAT DAN FULSELARAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

MUH. HARDIANSYAH AGUSSALIM 519 011 004

MUH. NUR HIDAYAT JUFRI 519 011 124

NUR SALSABILA RISKY A 519 011 063

NINIEK MARDIYANI 519 011 205

GELFANIA V.E INGGAMER 518 011 021

B/2019

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PANCASAKTI

MAKASSAR

2O22
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Makassar 24 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Masalah......................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengertian alginat...................................................................................................6
B. Struktur Kimia Alginat...........................................................................................7
C. Manfaat Alginat.....................................................................................................8
D. Sifat Fisika kimia Alginat.......................................................................................9
E. Pengertian Furcellaran..........................................................................................11
F. Manfaat Fulcellaran..............................................................................................11
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alginat adalah bahan cetak yang mengandung air, digunakan untuk
mencetak detail minimal, seperti yang diperlukan untuk membuat model
studi. Alginat adalah mineral cetak gigi yang palimg banyak digunakan.
Alginat sering digunakan karena mudah dimanipulasi, peralatan yang
digunakan sedikit, fleksibilitas cetakan, keakuratan dari hasil cetakan Alginat
apabila ditangani dengan tepat dan harganya murah. Alginat berfungsi
untuk duplikasi jaringan rongga mulut dengan baik dan akurat. Kekurangan dari
bahan cetak Alginat ini adalah mempunyai potensi menahan mikroba lebih
banyak disbanding bahnan cetak lainnya.
Alginat merupakan salah satu jenis hidrokoloid, yaitu suatu sistem koloid
oleh polimer organik di dalam air. Alginat dapat diekstraksi dari rumput laut
coklat seperti Sargassum sp. dan Turbinaria sp. yang potensinya di Indonesia
cukup besar, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Alginat telah lama
dimanfaatkan, baik dalam bidang pangan maupun non pangan. Dalam bidang
pangan, alginat banyak digunakan sebagai penstabil emulsi pada es krim,
pensuspensi pada susu coklat, pengatur viskositas pada yoghurt, dan lain-lain.
Dalam bidang non pangan, alginat banyak digunakan sebagai pengental pada
textile printing pengatur keseragaman dan kehalusan permukaan kertas,
pengontrol penetrasi dan stabilitas lem yang terbuat dari pati maupun latex, dan
pengatur pelepasan lambat bahan kimia pada pupuk dan obatobatan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Alginat ?
2. Bagaimana struktur kimia dari alginate ?
3. Apa manfaat dari Alginat ?
4. Sifat Fisika Kimia Alginat ?
5. Apa yang dimaksud dengan Furcellaran
6. Apa manfaat dari Furcellaran

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Alginat
2. Mengetahui dan memahami struktur kimia dari alginate
3. Mengetahui dan memahami manfaat dari Alginat
4. Mengetahui dan memahami Sifat Fisika Kimia Alginat
5. Mengetahui dan memahami Apa yang dimaksud dengan Furfellaran
6. Mengetahui dan memahami manfaat Furcellaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian alginat
Alginat adalah polisakarida alam yang umumnya terdapat pada dinding sel
dari semua spesies alga coklat. Polisakarida alam ini digunakan untuk bahan
regenerasi kulit, mempercepat penyembuhan luka dan sebagainya. Menurut
Eriningsih (2014), secara kimia alginat merupakan garam dari asam alginat yang
terdiri dari monomer (1-4)- β-D-asam manuronat (unit M) dan α-L-asam
guluronat (unit G) yang bervariasi dalam jumlah dan distribusi sepanjang rantai
polimernya. Kekhasan struktur tersebut membuat alginat menarik untuk
dikembangkan sebagai membran, karena adanya kemampuan untuk membentuk
khelat dengan unsur logam yang memiliki d-orbital back donation seperti kalsium.

Alginat adalah garam dari asam alginat yang banyak dijumpai dalam
bentuk natrium alginat. Garam ini akan larut dalam air dengan kation monovalen
dan amin dengan berat molekul yang rendah (McNeely dan Pettit 1973). Berat
molekul dari asam alginat bervariasi tergantung dari metode preparasi dan sumber
rumput lautnya. Adapun natrium alginat memiliki berat molekul berkisar antara
35000 sampai 1,5 juta.

Alginat atau algin yang sesungguhnya adalah istilah generik dari garam-
garam dan turunan asam alginat. Secara komersial, alginat terdapat sebagai
natrium alginat, kalium alginat, amonium alginat, dan propilen glikol alginat.
Produknya dibuat dalam berbagai ukuran kehalusan, kekentalan, dan kandungan
kalsiumnya untuk memberikan sifat fungsional khusus bagi bahan pangan dan
produk-produk industri (Fardiaz 1989). Komponen penyusun alginat adalah asam
manuronat dan asam guluronat dimana alginat merupakan nama umum untuk
garam dari asam alginat.
B. Struktur Kimia Alginat
Struktur dasar dari monomer alginat adalah cincin tetrahydopyran dan
dapat membentuk 2 konfigurasi, yaitu C1 dan 1C seperti gambar di atas. β -D-
manuronat di alam terdapat dalam konfigurasi C1. Pada konfigurasi 1C α-D-
manuronat, interaksi -COOH pada C-5 dan -OH pada C-3 akan kaku, sedangkan
pada C1 gugus-gugus ini berada pada posisi ekuatorial sehingga lebih
stabil. Sebaliknya, untuk alasan yang sama, α-L-guluronat terdapat dalam
konfigurasi 1C dibandingkan C1. Polimer alginat dibentuk dari hubungan antara
C-1 dan C-4 tiap monomer dan dihubungkan oleh ikatan eter oksigen. Polimer
alginat terdiri dari 3 jenis, yaitu polimer M (manuronat), polimer G (guluronat),
dan polimer MG. 
Polimer M dibentuk dari struktur ekuatorial gugus C-1 dan C-4 dan
membentuk polimer lurus, sedangkan polimer G dibentuk dari struktur
aksial. Perbedaan struktur polimer ini menyebabkan polimer G lebih banyak
digunakan untuk proses pembentukan gel alginat dengan penambahan ion
Ca2+. Ion tesebut akan menggantikan ion H+ pada gugus karboksilat dan
membentuk jembatan ion penghubung antara polimer G yang satu dengan yang
lainnya. Hubungan antar polimer G ini akan membentuk struktur egg-box.
Asam Alginat atau ganggang laut cokelat merupakan bahan dasar Alginat
yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan laut yang sebagain besar terdiri dari garam
potassium dan garan sodium. Asam Alginat mempunyai berat molekul yang besar
dan terdiri atas kopolimer asam anhydro-beta-D-mannumorik dan asam anhydro-
beta-D-guluronik.

C. Manfaat Alginat
Pemanfaatan alginat didasarkan pada tiga sifat utamanya yaitu yang
pertama kemampuannya dalam menaikkan viskositas larutan apabila alginat
dilarutkan dalam air. Kedua adalah kemampuan alginat untuk membentuk gel, gel
akan terbentuk jika pada larutan natrium alginat ditambahkan garam Ca. Sifat
ketiga dari alginat adalah kemampuannya untuk membentuk film dari natrium
atau kalsium alginat dan fiber dari kalsium alginat.
Alginat paling banyak digunakan dalam industri tekstil yaitu sekitar 50%,
industri pangan 30%, industri kertas 6%, welding rods 5%, farmasi 5%, dan lain-
lainnya 4% (Mc. Hugh, 2008).
 Pada industri tekstil, alginat digunakan sebagai pengental pada textile printing.
Dengan penambahan alginat maka kekentalan bahan pewarna akan lebih baik
sehingga menghasilkan kualitas textile printing yang lebih baik yaitu warna
yang tajam dan bentuk gambar atau garis yang lebih halus.
 Pada industri pangan, alginat digunakan sebagai pengental, pembentuk gel,
stabilizer, pembentuk bodi, bahan pengemulsi dan pensuspensi. Sebagai
pengental dan pengemulsi, alginat digunakan dalam pembuatan susu kental
manis serta topping untuk es krim. Dalam produk es krim, alginat digunakan
sebagai stabilizer menggantikan pati dan karaginan. Di samping mencegah es
krim agar tidak mudah meleleh, natrium alginat juga tidak membentuk kristal
es dan membuat produk menjadi lebih lembut dan enak. Alginat juga dapat
diaplikasikan untuk minuman campuran seperti es loli, es jus buah, dan
sebagainya. Jika alginat ditambahkan pada produk keju, produk tersebut tidak
akan lengket dengan pembungkusnya. Lebih lanjut natrium alginat dapat
menjaga produk tetap baik selama proses penyimpanan dan distribusi
pemasaran. Alginat juga digunakan dalam produk jeli untuk pencuci mulut.
Jeli dibuat dari campuran alginat-kalsium dan sering disebut sebagai jeli instan
karena pembuatannya yang mudah dan sederhana yaitu hanya dengan
mencampurkan serbuk jeli dengan air atau susu tanpa pemanasan. Selain itu
alginat digunakan dalam menstabilkan emulsi seperti pada minuman emulsi.
Alginat juga banyak digunakan sebagai bahan pada proses imobilisasi enzim
atau sel serta pembentukan bahan biocompatible.
 Penggunaan lain alginat adalah pada produk makanan yang direstrukturisasi
atau dibentuk kembali. Contoh produk restrukturisasi adalah daging yang
dibuat dengan cara menyatukan serpihan daging dan dibentuk kembali
menjadi seperti potongan daging dengan pengikat atau binder berupa serbuk
natrium alginat, kalsium karbonat, asam laktat, dan kalsium laktat. Produk
yang dihasilkan dapat berupa nugget, roast meat loaf, dan steak. Ketika alginat
dicampur dengan daging, alginat tersebut akan membentuk gel dan mengikat
serpihan-serpihan daging tersebut menjadi satu. Dalam produk ini, alginat
yang ditambahkan biasanya lebih dari 1%. Prinsip yang sama dapat diterapkan
untuk pembuatan daging udang sintetis dengan menggunakan alginat, protein
seperti konsentrat protein kedelai dan flavor. Untuk pembuatan produk
restrukturisasi fillet ikan digunakan daging ikan cincang dan gel kalsium
alginat.

D. Sifat Fisika kimia Alginat


Asam alginat merupakan asam organik kompleks yang termasuk golongan
karbohidrat serta dapat diekstrak dari rumput laut. Alginat dipasarkan sebagian
besar berupa natrium alginat, yaitu suatu garam alginat yang larut dalam air. Jenis
alginat lain yang larut dalam air adalah kalium dan ammonium alginat, sedangkan
alginat yang tidak larut air adalah kalsium alginat dan asam Alginat.
Larutan alginat akan bereaksi dengan kation-kation divalen dan trivalen
untuk membentuk gel. Gel akan terbentuk pada suhu kamar dan gel tersebut akan
mencair bila dipanaskan. Gel-gel ini dapat diaplikasikan pada bermacam-macam
industri, khususnya kalsium (Ca) yang digunakan sebagai ion divalen. Larutan
asam alginat dapat membentuk gel yang bersifat lebih lunak daripada gel kalsium
alginat. Gel dari asam alginat dapat mencair dalam mulut sehingga dapat
diaplikasikan dalam industri makanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-
sifat larutan alginat adalah suhu, konsentrasi, dan ukuran polimer
Asam alginat, seperti bentuk-bentuk asam bebas dari polisakarida lainnya,
memiliki kestabilan yang terbatas. Jika disimpan pada suhu 4 oC atau lebih
rendah, asam alginat akan mengalami perubahan sekitar 20-30 % selama setahun.
Tetapi, jika disimpan dalam keadaan beku kestabilan alginat akan tetap selama
setahun. Sebaliknya, garam alginat memiliki sifat yang lebih stabil. Meskipun
demikian, penyimpanan pada suhu rendah dan tempat yang kering dapat lebih
meningkatkan kestabilan garam-garam Alginat.
Adanya kation, pelarut, atau polimer lain pada umumnya mempengaruhi sifat-
sifat hidrokoloid terlarut, yaitu peningkatan viskositas, pembentukan gel, dan
pengendapan. Senyawa ini akan berkompetisi dengan hidrokoloid dalam proses
pengikatan air atau hidrasi dan dapat menyebakan penurunan laju hidrasi
Viskositas asam alginat yang berasal dari rumput laut sangat bervariasi
tergantung pada jenis spesiesnya. Viskositas dari larutan alginat terutama
dipengaruhi oleh konsentrasi, pH, berat molekul, suhu, dan adanya kation logam
polivalen. Semakin tinggi konsentrasi atau berat molekul, maka semakin tinggi
viskositasnya. Viskositas dari larutan garam alginat yang larut dalam air tidak
menunjukkan perubahan pada kisaran pH 5,5-11. Penurunan pH akan
meningkatkan viskositas alginat dan pembentukan gel. Pembentukan gel terjadi
pada kisaran pH tertentu, juga dipengaruhi oleh kadar kalsium yang tersedia.
Seperti larutan polisakarida lainnya, viskositas larutan alginat akan turun seiring
dengan kenaikan suhu. Penurunan viskositas tersebut kira-kira 12 % untuk setiap
kenaikan suhu 6,5 oC .
Larutan garam-garam alginat akan membentuk gel dalam larutan asam
atau dengan adanya kation Ca2+ dan kation logam lainnya. Gel biasanya
terbentuk dengan membebaskan ion Ca2+ atau ion logam polivalen lainnya. Cara
ini akan menghasilkan gel dengan penampakan yang bening dan tidak meleleh
pada suhu ruang.

E. Pengertian Furcellaran
Furcellaran adalah polisakarida sebagaian sulfat anionic yang
diklasifikasikan bersama dengan karagenan. Struktur furcellaran mirip dengan
kappa karagenan, perbedaan penting adalah bahwa kappa karaginan memiliki satu
sulfat residu ester per dua gula, sementara furcellarn memiliki satu sulfat residu
ester per tiga atau empat residu gula. Furcellaran adalah polisakarida yang terdiri
dari unit disakarida berulang beta (R1 = R2 = H) dan kappa karagenan (Ri =
SO3-, R2 = H).
F. Manfaat Fulcellaran
Furcellaran dibuat dari ganggang merah jenis Furcellaran fastigata forma
aegagrapila (F.G Winarno, 1985). Furcelaran terdiri dari dua komponen yang
menyerupai karagin yang memiliki daya gelasi dan pengental.

1. Bidang farmasi
Dalam bidang farmasi, rumput laut berfungsi sebagai bahan peluntur,
bahan suspensi, emulfisier, stabilisator, tablet, salep, kulit kapsul, plester,
filter, dan sebagainya.
2. Bidang industry makanan
Pada bidang industri makanan, rumput laut berfungsi untuk thickener,
saus, mentega, sayur.  Selain itu, rumput laut juga digunakan dalam
produk-produk susu, minuman, makanan untuk diet, produk daging, ikan
kaleng, dan sebagainya.
3. Bidang kosmetika
Pada industri kosmetik, rumput laut juga memegang peranan yang sangat
penting, yaitu dalam pembuatan sabun, cream, lotion, shampoo, pencelup
rambut tapal gigi, dan masker.
4. Bidang industry lain
Pada bidang industri lainnya pun rumput laut banyak berperan contoh
dalam pembuatan kertas dan industri tekstil, pengalengan makanan,
industri fotografi, insektisida, pestisida, dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Alginat adalah polisakarida alam yang umumnya terdapat pada dinding sel
dari semua spesies alga coklat. Polisakarida alam ini digunakan untuk bahan
regenerasi kulit, mempercepat penyembuhan luka dan sebagainya. Menurut
Eriningsih (2014), secara kimia alginat merupakan garam dari asam alginat yang
terdiri dari monomer (1-4)- β-D-asam manuronat (unit M) dan α-L-asam
guluronat (unit G) yang bervariasi dalam jumlah dan distribusi sepanjang rantai
polimernya.

Furcellaran adalah polisakarida sebagaian sulfat anionic yang


diklasifikasikan bersama dengan karagenan. Struktur furcellaran mirip dengan
kappa karagenan, perbedaan penting adalah bahwa kappa karaginan memiliki satu
sulfat residu ester per dua gula, sementara furcellarn memiliki satu sulfat residu
ester per tiga atau empat residu gula.
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja, J.T.,A. Zatnika., H. Purwanto dan Sri Istini. 2006. Rumput Laut,
Pembudidayaan, Pengelolaan dan Pemasaran Komoditas Perikanan
Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta.

Atmadja, W.S. 1989. Potensi Algae Laut Sebagai Sumber Obat Makalah
Disampaikan Pada Seminar Nasional Obat Dan Pangan Kesehatan Dari
Laut. Jakarta 26-27 Juni 1989. Diselenggarakan Oleh Pusat Study Ilmu
Kelautan Ipb Dan Laboratorium Biologi Kelautan F. Mipa – Ui.

Syahrul. 2005. Penggunaan Fikokoloid Hasil Ekstraksi Rumput Laut sebagai


Substitusi Gelatin pada Es Krim. Tesis. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor
4– 31.

Subaryono. 2009. Karakteristik Pembentukan Gel Alginat dari Rumput Laut


Sargassum sp. dan Turbinaria sp. Tesis. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor
p. 65–66.

Yunizal, 2004. Teknologi Pengolahan Alginat. Pusat Riset Pengolahan Produk


Dan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan. Departemen Kelautan Dan
Perika

Anda mungkin juga menyukai