H DENGAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
OLEH :
ENI LESTARI
2021207209148
36t
h
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal 1 rumah
: Klien
36th th
: Keturunan
: Pernikahan
Klien menikah dengan Tn. S, klien saat ini tinggal bersama suami dan akedua anaknya.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Tidak ada kecacatan pada klien.
b. Identitas diri : Klien anak ke-4 dari 4 bersaudara, klien hanya lulusan SMA yang saat
ini hanya sebagai ibu rumah tangga.
c. Peran : Klien berperan sebagai istri dan ibu, klien tinggal bersama suami dan
kedua anaknya.
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin segera sembuh supaya tidak mudah marah-
marah lagi
e. Harga diri : Klien mengatakan lebih senang sendiri dan berinteraksi dengan orang
lain jika ada hal penting saja
3. Hubungan social
Klien menganggap bahwa keluarganya adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya,
terutama orang tuanya. Klien terkadang mengikuti kegiatan di kelompok masyarakat. Klien
memiliki sedikit hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena klien sulit untuk
bergaul dengan orang lain.
4. Spiritual
Klien beragama islam dan yakin dengan agamanya. Klien melaksanakan shalat 5 waktu.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan bersih dan rapi.
2. Pembicaraan
Klien masih mampu menjawab pertanyaan perawat dengan baik dan masih bias untuk dipahami.
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat sedikit tidak tenang.
4. Alam perasaan
Klien suka marah tiba-tiba apabila dating perasaan kesal/jengkel.
5. Afek
Afek klien labil, mudah marah, dan mudah emosi.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, ada kontak mata pada lawan bicara, mudah tersinggung.
7. Persepsi/halusinasi
Tidak pernah mendengar suara-suara aneh.
8. Proses pikir
Klien mampu menjawab apa yang ditanyakan dengan baik
9. Isi piker
Klien dapat mengontrol isi pikirannya, klien tidak mengalami gangguan isi piker dan tidak ada
waham.klien tidak mengalami fobia, obsesi, hipokondria, ataupun dipersonalisasi.
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami gangguan orientasi, klien mengenali waktu, orang, dan tempat.
11. Memori
Klien mampu menceritakan kejadian masa lalu dan yang baru saja terjadi.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan.
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu membedakan hal yang baik dan yang buruk.
14. Daya titik diri
Klien tidak mengingkari penyakit yang diderita, dank lien mengetahui wahwa dirinya sering
marah-marah.
G. MEKANISME KOPING
Klien mengalami mekanisme koping yang adaptif yaitu klien dapat berbicara baik dengan orang lain,
mampu menyelesaikan masalah, dan berolahraga serta klien kooperatif.
H. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan di lingkungan rumah.
I. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Klien tidak mengetahui tentang masalah gangguan jiwa serta obat yang dikonsumsinya.
J. DATA FOKUS
DS:
- Klien mengatakan pernah melempar barang-barang yang ada di dalam rumahnya ketika sedang
marah-marah.
- Klien mengatakan suka marah tiba-tiba ketika mengingat sesuatu yang membuatnya kesal
- Klien mengatakan pernah tidak ingin keluar rumah karena lebih nyaman menyendiri di dalam
rumah
- Klien merasa minder dengan orang lain
- Klien mengatakan setelah klien marah-marah tidak ingin bertemu dengan orang lain
DO:
- Klien memandang orang lain dengan tatapan tajam
- Klien jarang mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat
- Klien terlihat malu
- Klien terlihat tidak tenang
K. ANALISA DATA
DO:
Klien jarang mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan
masyarakat
Isolasi Sosial
Implementasi Evaluasi
Diagnosa: A:
Resiko Perilaku Kekerasan Resiko Perilaku Kekerasan
Tindakan: P:
SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan Lanjutkan intervensi:
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan - Tarik nafas dalam 3x/hari
gejala, PK yang dilakukan, akibat PK - Pukul bantai/kasur 3x/hari
- Menjelaskan cara mengontrol PK: Fisik,
obat, verbal, dan spiritual
- Melatih cara mengontrol PK secara fisik:
Tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
- Membuat jadwal kegiatan klien untuk
latihan fisik mengontrol PK
Ttd.
RTL:
SP 2 Resiko Perilaku Kekerasan:
Mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan Eni Lestari
cara minum obat secara teratur