Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

H DENGAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

OLEH :
ENI LESTARI
2021207209148

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG 2021
A. IDENTITAS KLIEN
Inesial : Ny. H
Alamat : Tulang Bawang
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku/bahasa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Informan : komunikasi dengan klien dan Keluarga
Tanggal pengkajian : 01 Januari 2022
B. ALASAN MASUK
Alasan klien pernah masuk ke rumah sakit adalah karena keinginannya sendiri untuk berobat ke
Sp.KJ kaarena klien sering marah-marah, melempar benda di rumah yang ada disekitarnya ketika
sedang marah.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa kurang lebih 5 bulan yang lalu, namun karena
klien tidak rutin untuk control sehingga klien muncul gejala-gejala seperti di atas. Klien sering
marah-marah, dan melempar benda-benda yang ada disekelilingnya. Keluarga klien tidak ada yang
pernah mengalami gangguan jiwa.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Klien tidak memiliki keluhan fisik, saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, didapatkan hasil
TD: 120/80mmHg, Nadi: 82x/menit, Suhu: 36,2 C, RR:20x/menit, SpO2: 98%. Klien memiliki
tinggi badan 160 cm dan berat badan 50 kg.
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

36t
h
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal 1 rumah
: Klien
36th th
: Keturunan

: Pernikahan

Klien menikah dengan Tn. S, klien saat ini tinggal bersama suami dan akedua anaknya.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Tidak ada kecacatan pada klien.
b. Identitas diri : Klien anak ke-4 dari 4 bersaudara, klien hanya lulusan SMA yang saat
ini hanya sebagai ibu rumah tangga.
c. Peran : Klien berperan sebagai istri dan ibu, klien tinggal bersama suami dan
kedua anaknya.
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin segera sembuh supaya tidak mudah marah-
marah lagi
e. Harga diri : Klien mengatakan lebih senang sendiri dan berinteraksi dengan orang
lain jika ada hal penting saja
3. Hubungan social
Klien menganggap bahwa keluarganya adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya,
terutama orang tuanya. Klien terkadang mengikuti kegiatan di kelompok masyarakat. Klien
memiliki sedikit hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena klien sulit untuk
bergaul dengan orang lain.
4. Spiritual
Klien beragama islam dan yakin dengan agamanya. Klien melaksanakan shalat 5 waktu.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan bersih dan rapi.
2. Pembicaraan
Klien masih mampu menjawab pertanyaan perawat dengan baik dan masih bias untuk dipahami.
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat sedikit tidak tenang.
4. Alam perasaan
Klien suka marah tiba-tiba apabila dating perasaan kesal/jengkel.
5. Afek
Afek klien labil, mudah marah, dan mudah emosi.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, ada kontak mata pada lawan bicara, mudah tersinggung.
7. Persepsi/halusinasi
Tidak pernah mendengar suara-suara aneh.
8. Proses pikir
Klien mampu menjawab apa yang ditanyakan dengan baik
9. Isi piker
Klien dapat mengontrol isi pikirannya, klien tidak mengalami gangguan isi piker dan tidak ada
waham.klien tidak mengalami fobia, obsesi, hipokondria, ataupun dipersonalisasi.
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami gangguan orientasi, klien mengenali waktu, orang, dan tempat.
11. Memori
Klien mampu menceritakan kejadian masa lalu dan yang baru saja terjadi.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan.
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu membedakan hal yang baik dan yang buruk.
14. Daya titik diri
Klien tidak mengingkari penyakit yang diderita, dank lien mengetahui wahwa dirinya sering
marah-marah.
G. MEKANISME KOPING
Klien mengalami mekanisme koping yang adaptif yaitu klien dapat berbicara baik dengan orang lain,
mampu menyelesaikan masalah, dan berolahraga serta klien kooperatif.
H. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan di lingkungan rumah.
I. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Klien tidak mengetahui tentang masalah gangguan jiwa serta obat yang dikonsumsinya.
J. DATA FOKUS
DS:
- Klien mengatakan pernah melempar barang-barang yang ada di dalam rumahnya ketika sedang
marah-marah.
- Klien mengatakan suka marah tiba-tiba ketika mengingat sesuatu yang membuatnya kesal
- Klien mengatakan pernah tidak ingin keluar rumah karena lebih nyaman menyendiri di dalam
rumah
- Klien merasa minder dengan orang lain
- Klien mengatakan setelah klien marah-marah tidak ingin bertemu dengan orang lain
DO:
- Klien memandang orang lain dengan tatapan tajam
- Klien jarang mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat
- Klien terlihat malu
- Klien terlihat tidak tenang
K. ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan

1 DS: Resiko Perilaku Kekerasan


- Klien mengatakan pernah melempar barang-barang
yang ada di dalam rumahnya ketika sedang marah-
marah.
- Klien mengatakan suka marah tiba-tiba ketika
mengingat sesuatu yang membuatnya kesal
DO:
- Klien memandang orang lain dengan tatapan tajam
- Klien terlihat tidak tenang

2 DS: Isolasi Sosial


- Klien mengatakan pernah tidak ingin keluar rumah
karena lebih nyaman menyendiri di dalam rumah
- Klien mengatakan setelah klien marah-marah tidak
ingin bertemu dengan orang lain

DO:
Klien jarang mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan
masyarakat

3 DS: Gangguan Konsep Diri:


Klien merasa minder dengan orang lain Harga Diri Rendah
DO:
Klien terlihat malu
L. POHON MASALAH

Isolasi Sosial

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

M. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku Kekerasan
N. INTERVENSI

Diagnosa Tujuan Intervensi

D.00146 Control diri Pencegahan perilaku kekerasan


Resiko perilaku kekerasan Tujuan: setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 3x24 jam - Monitor adanya benda yang
Pengertian: diharapkan kontrol diri meningkat. berpotensi membahayakan (mis.
Benda tajam, tali)
Beresiko membahayakan secara Kriteria hasil:
- Monitor keamanan barang yang
fisik, emosi dan/atau seksual pada 1. Verbalisasi ancaman kepada orang dibawa oleh pengunjung
diri sendiri atau orang lain lain menurun
- Monitor selama penggunaan
2. Verbalisasi umpatan menurun
barang yang dapat
3. Perilaku menyerang menurun
membahayakan (mis. Pisau cukur)
4. Perilaku melukai diri sendiri/orang
lain menurun Terapeutik
5. Perilaku merusak lingkungan
sekitar menurun - Pertahankan lingkungan bebas
6. Perilaku agresif/amuk menurun dari bahaya secara rutin
7. Bicara ketus menurun - Libatkan keluarga dalam
perawatan
Edukasi
- Anjurkan pengunjung dan
keluarga untuk mendukung
keselamatan pasien
- Latih cara mengungkapkan
perasaan secara asertif
- Latih mengurangi kemarahan
secara verbal dan non verbal
(mis. Relaksasi dan bercerita)
O. DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi Evaluasi

Tanggal: 01 Januari 2022 S: Senang


Pukul : 13.00 WIB O:
- Klien mampu melakukan latihan fisik tarik
Data: nafas dalam secara mandiri
Tanda dan gejala: mudah marah dan tersinggung, - Klien mampu melakukan pukul bantal/kasur
tatapan tajam, suka menyendiri secara mandiri

Diagnosa: A:
Resiko Perilaku Kekerasan Resiko Perilaku Kekerasan

Tindakan: P:
SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan Lanjutkan intervensi:
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan - Tarik nafas dalam 3x/hari
gejala, PK yang dilakukan, akibat PK - Pukul bantai/kasur 3x/hari
- Menjelaskan cara mengontrol PK: Fisik,
obat, verbal, dan spiritual
- Melatih cara mengontrol PK secara fisik:
Tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
- Membuat jadwal kegiatan klien untuk
latihan fisik mengontrol PK
Ttd.
RTL:
SP 2 Resiko Perilaku Kekerasan:
Mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan Eni Lestari
cara minum obat secara teratur

Anda mungkin juga menyukai