Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA RISIKO PERILAKU KEKERASAN


DI RUANG ANTAREJA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Stase Keperawatan Jiwa

Putri Ayu Sekar Devanti


P1337420120306

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG KELAS KENDAL


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DI WISMA ANTAREJA
PROVINSI JAWA TENGAH

1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : laki laki
Umur : 18 tahun
Agama : Islam
Alamat : GG. Langgar RT 006 RW 002 Kemirirejo
Suku /bangsa : Jawa / Indonesia
Status perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMP
Ruang rawat : Antareja
Rekam Medik : 002360xx
Tanggal masuk : 24 Oktober 2022
Tanggal pengkajian : 28 Oktober 2022

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. M
Alamat : GG. Langgar RT 006 RW 002 Kemirirejo
Hubungan : Ayah kandung
Telpon/Hp : 085xxxxxxxx

c. Alasan Masuk
Klien dibawa ke RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang pada tanggal 24 Oktober 2022.
Keluarga mengatakan bahwa klien marah-marah, mengamuk,suka memukul
orang sekitarnya, suka memukul dirinya sendiri, susah tidur, teriak-teriak bicara
sendiri, tidak mau mandi
d. Faktor Predisposisi
1. Riwayat Gangguan Jiwa
Klien mengatakan baru kali ini dirawat di Rumah sakit jiwa
2. Riwayat Pengobatan Sebelumnya
Klien mengatakan belum pernah melalukan pengobatan
3. Pengalaman Masa Lalu Yang Tidak Menyenangkan
Klien mengatakan pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan
berupa bullying pada saat SMP
4. Pengalaman aniaya fisik
Klien mengatakan tidak mempunyai Riwayat aniaya fisik, trauma, dll
5. Riwayat keluarga
Klien mengatakan kakak dan pakde mengalami gangguan jiwa

e. Pengkajian Fisik (head to toe)


Vital Sign
TD : 130/86 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,4 0C
Sp02 : 99%

f. Pengkajian Psikososial
Genogram

X X X
Keterangan :
: laki-laki : meninggal
x

: perempuan ------- : Serumah

: klien

1) Konsep Diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan minder karena merasa fisik lemah cepat
lelah
b. Identitas diri : klien berjenis kelamin laki laki, berusia 18 tahun, Pendidikan
terakhir klien adalah SMP.
c. Peran : klien merupakan anak kedua dan baru lulus SMA
d. Ideal diri :klien mengatakan ingin segera pulang dan bisa segera mencari
pekerjaan
e. Harga diri : klien tidak merasa puas dengan keadaan fisik yang lemah
2) Hubungan Sosial
a. Klien dekat dengan ibunya
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat kurang baik, tidak pernah
mengikuti kegiatan pada masyarakat.
c. Klien memiliki hambatan bersosialisasi dan kesulitan dalam
berkomunikasi.

3) Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
klien mengakui beragama islam dan kristen
b. Kegiatan Ibadah
Sebelum dan sesudah sakit klien tidak pernah beribadah
g. Status Mental
1. Penampilan : klien tampak berpakaian rapi dan menggunakan pakaian yang
sesuai dan mandi 2 kali sehari
2. Pembicaraan :
Klien berbicara lambat dan gagap
3. Aktifitas motorik
Klien terlihat tegang dan gelisah
4. Alam perasaan
Klien mengatakan lebih senang di rumah dan bermain hp
5. Afek
Afek pasien terlihat labil
6. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara kontak mata pasien kurang
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam persepsi sensori
8. Proses pikir
Klien memiliki gangguan proses pikir sirkumstansial
9. Isi Pikir
Isi piker klien fantasi dimana pasien selalu beranggapan bahwa pasien sudah
lulus SMA dan menganut agama islam dan kristen
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien bingung dan mengalami gangguan orientasi pada
orang
11. Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien baik dan mampu berhitung
13. Kemampuan penilaian
Kemampuan penelitian pasien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien
mampu memilih antara dua pilihan yang diberikan perawat
14. Daya tilik diri
Klien mengakui penyakit yang diderita, klien mengetahui bahwa sekarang
dia berada dalam RSJ untuk perawatan dan pengobatan dirinya yang sedang
mengalami gangguan jiwa.
h. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
a) Klien makan 3 kali sehari, tanpa milih-milih makanan, dengan jumlah
sedang dengan tanpa bantuan.
b) Pasien sudah mampu menyiapkan makanan sendiri dan mampu
membersihkan alat makannya
2. BAB/BAK
a) Klien mampu untuk defikasi sendiri di WC dan kemudian
membersihkannya
b) Klien mampu untuk membersihkan diri sendiri dan mampu untuk
berpakaian rapi.
3. Mandi
a) Klien mandi sehari 2 kali sehari, pagi dan sore, selalu menyikat gigi dan
mencuci rambutnya, dan gunting kuku sendiri tanpa bantuan orang lain
b) Tubuh klien terlihat bersih dan tidak bau badan
4. Berpakaian
Klien mampu berpakaian rapi, mampu memilih pakaian sendiri, dan
menggunakan alas kaki tanpa bantuan orang lain.
5. Istirahat dan Tidur
Istirahat dan tidur klien terpenuhi dengan baik
6. Penggunaan obat
Pasien dalam meminum obat tidak perlu diingatkan lagi
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan jarang pergi ke pusat kesehatan untuk dilakukan
pemeriksaan.
8. Aktivitas di dalam rumah
Pasien mengatakan saat di dalam rumah klien lebih banyak bermain hp dan
menonton TV
9. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan keluar rumah Ketika bersekolah saja
10. Kemampuan klien dalam mengambil keputusan
Klien mampu mengambil keputusan sendiri
i. Mekanisme Koping
Mekanisme mal adaptif karena reaksi klien lambat
j. Pengetahuan
Klien mengetahui tentang penyakitnya dan klien mengetahui bahwa sekarang dia
berada dalam RSJ untuk perawatan dan pengobatan dirinya yang sedang
mengalami gangguan jiwa.
k. Program Terapi
1) Risperidon 2mg/12jam
2) Trihexphenidil 2mg/12jam
3) Clozapine 25mg/24jam

1. Problem List

2. TglMasalah
Pohon /jam Data Masalah paraf
28 Oktober Ds : Risiko perilaku
2022/ 09.00 - suka marah-marah kekerasan

- memukul diri sendiri dan


orang lain
- mengamuk putri

Do :
- wajah tegang
- tatapan tajam
- afek labil
- tampak bingung
28 Oktober Ds : Isolasi sosial
2022/ 10.00 - lebih senang sendiri
- tidak punya teman
- tidak tahu cara memulai
percakapan putri
- tidak pernah mengikuti
kegiatan
masyarakat/kelompok

Do :
- afek labil
- menyendiri
- menghindari berinteraksi
dengan orang lain
- berbicara menunduk
Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain ( Akibat )

Resiko Perilaku Kekerasan (Core Problem)

Gangguan konsep diri : Isolasi sosial ( Cause )

3. Diagnose Prioritas
Resiko Perilaku Kekerasan
4. Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Tindakan rasionalisasi paraf
/jam Keperawat Hasil
an
24 Resiko Setelah dilakukan - Identifikasi Dengan
Oktober Kekerasan Tindakan keperawatan penyebab, mengetahui
2022 Fisik selama 4x24 jam tanda dan penyebab klien
Pukul dengan kriteria hasil : gejala, akibat, melakukan
10.00 - Dapat dan perilaku perilaku kekerasan putri
mengontrol kekerasan dapat ditemukan
marah yang mekanisme koping
- Verbalisasi dilakukan. klien serta strategi
ancaman - Latih cara apa yang akan
kepada orang mengontrol diterapkan
lain menurun perilaku
- Perilaku kekerasan
melukai diri fisik 1 : Nafas
sendiri/orang Dalam.
lain menurun - Jelaskan cara
- perilaku kontrol
agresif perilaku
menurun kekerasan
dengan
minum obat
(Prinsip 5
benar minum
obat)
- Latih pasien
cara control
perilaku
kekerasan
secara verbal
(meminta,
menolak, dan
mengungkapk
an marah
secara baik)
- Latih pasien
cara kontrol
perilaku
kekerasan
secara
spiritual
(berdoa,
berwudhu,
sholat)
- Libatkan
dalam terapi
aktivitas
kelompok
stimulasi
persepsi
perilaku
kekerasan
- Lakukan
kolaborasi
pemberian
obat anti
psikotik
6. Implementasi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
/ Jam
1. 28 Resiko - Identifikasi S:
Oktober perilaku penyebab, tanda - klien mengatakan mau
2022 kekerasa dan gejala, Latihan Tarik nafas
pukul n akibat, dan dalam
09.30 perilaku - klien mengatakan lega
WIB kekerasan yang setelah Tarik nafas putri
dilakukan. dalam
- Latih cara O :
mengontrol - klien mampu
perilaku melakukan Tarik nafas
kekerasan fisik dalam
1 : Nafas Dalam. - klien tampak tersenyum
- laksanakan setelah melakukan
kolaborasi Tarik nafas dalam
pemberian obat A :
anti psikotik - Risiko perilaku kekerasan
 Risperidon 2 belum teratasi
mg/12jam P : lanjutkan intervensi
 Clozapin 25
mg/24 jam - Latih minum obat
 THP 2 mg/12 dengan 5 benar obat
jam

29 Resiko - Jelaskan dan latih S :


Oktober kekerasa cara control - Klien mengatakan mau
2022 n fisik perilaku minum obat
Pukul kekerasan dengan O :
11.00 minum obat - Klien tampak paham putri
(prinsip 5 benar) yang dijelaskan cara
minum obat
- kolaborasi A:
pemberian obat Resiko Perilaku Kekerasan
anti psikotik belum teratasi
 Risperidon 2 P: lanjutkan intervensi
mg/12jam - Latih klien cara
 Clozapin 25
mg/24 jam mengontrol perilaku
 THP 2 mg/12 kekerasan dengan
jam verbal asertif (meminta,
menolak, dan
menggungkapkan
marah secara baik)
31 Resiko - Latih klien cara S :
Oktober Perilaku mengontrol - Klien mengatakan mau
2022 Kekerasa perilaku Latihan verbal asertif
Pukul n kekerasan dengan O :
11.00 verbal asertif - Klien mampu putri
(meminta, melakukan verbal
menolak, dan asertif
menggungkapkan A : Resiko perilaku kekerasan
marah secara belum teratasi
baik) P : lanjutkan intervensi
- Terapi Aktivitas - Ajarkan klien
kelompok mengontrok perilaku
- 1. Verbal asertif kekerasan dengan cara
(meminta, spiritual (berdoa,
menolak, dan berwudhu, dan sholat)
menggungkapkan
marah secara
baik)

- kolaborasi
pemberian obat
anti psikotik
 Risperidon 2
mg/12jam
 Clozapin 25
mg/24 jam
 THP 2 mg/12
jam

1 Resiko - Ajarkan klien S :


novembe perilaku mengontrok - Klien mengatakan tidak
r 2022 kekerasa perilaku mau mempraktekkan
pukul n kekerasan dengan sholat
11.00 cara spiritual O : putri
(berdoa, - Klien tampak menolak
berwudhu, dan diajarkan sholat
sholat) A : Resiko Perilaku Kekerasan
belum teratasi
P : ulangi intervensi
- kolaborasi
Ajarkan klien mengontrok
pemberian obat
perilaku kekerasan
anti psikotik
dengan cara spiritual
 Risperidon 2
(berdoa, berwudhu, dan
mg/12jam
 Clozapin 25 sholat)
mg/24 jam
 THP 2 mg/12
jam

Anda mungkin juga menyukai