Anda di halaman 1dari 56

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Penelitian Kuantitatif Melalui Pendekatan Kausal Pada Kelas 5


Sekolah Dasar Negeri Karadenan Kaum
Tahun 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan

Oleh
TRIA ALZENA
037116101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga atau sarana pendidikan yang

berfungsi untuk membantu meningkatkan pengetahuan seseorang.

Dengan pendidikan yang diterima seseorang di bangku sekolah, akan

mampu mengubah pola pikir dan kreatifitas yang akan membantunya

bersaing dengan tantangan pembangunan bangsa Indonesia pada

abad ke-21. Untuk dapat menghadapi tantangan pada abad ke-21

diperlukan keterampilan 4C (Comunication, collaborative, critical

thinking, dan creativity). 4C diperlukan karena sekedar pengetahuan

saja tidak cukup berhasil dalam menghadapi hidup dan kehidupan

yang semakin kompleks dan dapat berubah dengan cepat. Maka dari

itu 4C diperlukan dalam lingkup sekolah, khususnya pemikiran kritis

(critical thinking) yang akan membantu siswa menghubungkan

pembelajaran dengan masalah-masalah kontekstual yang ada dalam

kehidupan sehari-hari. Kemampuan berpikir kritis siswa dapat

dikembangkan pada mata pelajaran matematika. Konsep matematika

didapat karena proses berpikir, sehingga keterampilan berpikir

mendalam (berpikir kritis) perlu dikembangkan dalam pembelajaran

matematika.

Kemampuan berpikir kritis mempunyai peranan positif dengan

hasil belajar, artinya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis


yang baik, maka hasil belajar yang akan dicapai semakin baik.

Sebaliknya, jika kemampuan berpikir kritisnya rendah maka hasil

belajarpun rendah. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada lingkup sekolah, salah

satu hal yang sangat penting ialah hasil belajar. Hasil belajar

diperlukan untuk mengukur seberapa besar ilmu pengetahuan yang

dicapai siswa. Hasil belajar yang baik sangat penting untuk membekali

siswa di masa depan.

Berdasarkan data hasil belajar matematika siswa di kelas 5A

dan 5B SDN Karadenan Kaum yang beralamat di Jl. Raya Pemda

Karadenan Kec. Cibinong yang dihitung pada tanggal 2 Maret 2019,

siswa kelas 5A dan kelas 5B yang berjumlah 89 siswa memiliki hasil

belajar matematika yang berbeda-beda. Dari 89 siswa, yang memiliki

hasil belajar matematika mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

sebanyak 60 orang (67%) dan 29 orang (33%) memiliki hasil belajar

matematika di bawah KKM.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah.

Penelitipun melakukan observasi pada saat pembelajaran

berlangsung, dari hasil observasi di SDN Karadenan Kaum khususnya

kelas 5A dan kelas 5B, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

rendah yaitu disiplin belajar, motivasi belajar, minat baca,

kemandirian, kreatifitas siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa

yang kurang. Siswa kelas 5A dan 5B memiliki kemampuan berpikir


kritis berbeda-beda. Seperti pada saat bekerja kelompok

menyelesaikan tugas, beberapa diantaranya ada yang pasif atau

dapat dikatakan hanya diam ketika diskusi berlangsung, dan jika guru

bertanya, beberapa diantaranya pasif, tidak menjawab pertanyaan

dari guru. Perilaku tersebut mencerminkan bahwa sebagian dari

jumlah siswa di kelas 5 belum tertanam kemampuan berpikir kritis

yang baik.

Kemampuan berpikir kritis perlu dikembangkan dalam diri

siswa. Kemampuan berpikir siswa yang semakin kritis akan menjamin

ilmu pengetahuan yang diperoleh akan bertahan lebih lama sehingga

akan berdampak pada hasil belajar siswa yang semakin meningkat.

Berdasarkan permasalahan dan fakta-fakta yang terjadi di SDN

Karadenan Kaum, peneliti bermaksud untuk meneliti lebih dalam lagi

di SDN Karadenan Kaum khususnya di kelas 5A dan 5B. Alasan

peneliti tertarik pada permasalahan ini ialah karena ingin membuktikan

apakah ada pengaruh antara kemampuan berpikir kritis siswa tehadap

hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini diberikan judul

“Pengaruh kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa SDN Karadenan Kaum”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Sebagian siswa memiliki disiplin belajar yang kurang.


2. Sebagian siswa memiliki motivasi belajar yang kurang.

3. Sebagian siswa memiliki minat baca yang kurang

4. Sebagian siswa memiliki kemandirian belajar yang kurang.

5. Sebagian siswa memiliki kreatifitas yang kurang

6. Sebagian siswa memiliki hasil belajar belajar metematika yang

kurang.

7. Masih rendahnya kemampuan berpikir kritis pada sebagian siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi

pada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar

matematika siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi dan pembatasan masalah, dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis siswa

terhadap hasil belajar matemaika di kelas 5 SD Negeri Karadenan

Kaum?

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan

yang meliputi kegunaan teoretis dan kegunaan praktis, yaitu sebagai

berikut:

1. Kegunaan Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan memperkaya hasil-hasil penelitian yang telah

ada, serta sebagai bahan informasi mengenai pengaruh antara

kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa sehingga

dapat memberi tinjauan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kegunaan Praktis

a. Kegunaan bagi guru

Memberikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki

hasil belajar dan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir

kritis siswa dalam memecahkan suatu permasalahan.

b. Kegunaan bagi siswa

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk siswa

agar dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan cara

mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

c. Kegunaan bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah

untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan yang berhubungan

dengan hasil belajar siswa.


LAYOUT 1

OUT LINE BAB II SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN

Judul : Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika

Variabel : Hasil Belajar

Sub Variabel Pengarang Judul Buku / Jurnal

Tustiyana Windiyani, Lina Novita, Anisa


Permatasari Penggunaan media pembelajaran gambar fotografi
Pengertian Hasil Belajar
pada mata pelajaran IPS siswa sekolah dasar
(2018)

Ahmad susanto Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar

(2013)
Fredy Kustanto Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika melalui metode participatory learning
(2015) pada materi keliling dan luas bangun datar

Asep Jihad dan Abdul Haris


Evaluasi Pembelajaran
(2013)

Purwanto
Evaluasi Hasil Belajar
(2011)

Siti Saptari Qomariah Kualitas media pembelajaran, minat belajar dan hasil
belajar siswa studi pada mata peljaran ekonomi di
(2016) kelas X IIS SMA Negeri 12 Jakarta

Nana Sudjana
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar
Tujuan Hasil Belajar (2017)

Purwanto
Evaluasi Hasil Belajar
(2011)

Asep Jihad dan Abdul Haris Evaluasi Pembelajaran


(2013)

Saur Tampubolon Penelitian Pendidikan & Karya Tulis Ilmiah Berbasis

(2016) Kurikulum 2013

Aunurrahman
Belajar dan Pembelajaran
(2019)

Asep Jihad dan Abdul Haris


Evaluasi Pembelajaran
Domain Hasil Belajar (2013)

Purwanto
Evaluasi Hasil Belajar
(2011)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah


Zukira, Abduh H.Harun, dan Jamaludin
Dasar Alkhairaat Towera Melalui Model Pembelajaran
(Vol. 3 No. 4) Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Pada
Mata Pelajaran PKn

Nana Sudjana .Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar

(2017)
Anaisis perbedaan hasil belajar kognitif
Ida Fiteriani (2017) menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang
berkombinasi pada materi IPA di MIn Bandar
Lampung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah


Zukira, Abduh H.Harun, dan Jamaludin
Dasar Alkhairaat Towera Melalui Model Pembelajaran
Ciri – Ciri Hasil Belajar Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Pada
(Vol. 3, (4), h.3.)
Mata Pelajaran PKn

Firosalia Kristin Analisis Model Pembelajaran Discovery Learning

(2016) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD

Asep Jihad dan Abdul Haris


Evaluasi Pembelajaran
(2013)

Slameto
Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
(2013)

Heni Mularsih (2010) Strategi pembelajaran, tipe kepribadian dan hasil


belajar bahasa indonesia pada siswa SMP

Ahmad susanto Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar


Faktor Yang Mempengaruhi (2013)
Hasil Belajar
Firosalia Kristin Analisis Model Pembelajaran Discovery Learning

(2016) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD

Peningkatan Partisipasi Aktif Dan Hasil Belajar Siswa


Iskandar Kelas VII.E Dalam Pembelajaran Pendidikan

(2017) Kewarganegaraan Melalui Penerapan Metode


Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Slameto
Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
(2013)

Fator internal dan eksternal yang dominan


mempengaruhi hasil belajar menggambar dengan
Widia Hapnita (2016)
perangkat lunak siswa kelas XI teknik gambar
bangunan SMK 1 Padang tahun 2-16/2017

LAYOUT 1
OUT LINE BAB II SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN

Judul : Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika

Variabel : Kemampuan Berpikir Kritis

Sub Variabel Pengarang Judul Buku / Jurnal

Eva Rusdiana Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis


melalui penerapan model cooperative learning tipe
Pengertian
(2018) group investigation
Kemampuan Berpikir
Model problem based learning membangun
Kritis Yuyun Dwi Haryanti (2017)
kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar

Lucky Nindi Riandika Marfu’i Upaya pendukung pembelajaran literasi dengan


mengasah kemampuan berpikir kritis melalui teknik
(2016)
bibliolearning pada siswa

Desmita
Psikologi Perkembangan Peserta Didik
(2016)

Ridwan Abdullah Sani


Pembelajaran Berbasis HOTS
(2019)

Ahmad Susanto
Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah
(2013)

Fitri Siti Sundari, Rukmini Handayani ,


Implementasi Pendekatan Saintifik Berbasi Lesson
Fungsi Kemampuan Yuli Mulyawati Study Terhadap Pengembangan Berpikir Kritis
Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar.
(2017)

Desmita
Indikator Kemampuan Psikologi Perkembangan Peserta Didik
(2016)
Berpikir Kritis

Ridwan Abdullah Sani Pembelajaran Berbasis HOTS


(2019)

Ahmad Susanto
Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah
(2013)

Sari Wahyuni Rozi Nasution Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
(2018) Pada Pembelajaran Fisika.

Masitah Pengaruh Sikap Pemikiran Kritis Terhadap Hasil


Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
(2014) FKIP Universitas Mulawarman

Ridwan Abdullah Sani (2019) Pembelajaran Berbasis HOTS

Desmita
Psikologi Perkembangan Peserta Didik
(2016)

Sulton Nawawi Potensi Model Pembelajaran Challenge Based


Learning Dalam Memperdayakan Kemampuan
(2016) Berpikir Kritis.

Wiyana Pertiwi Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis


Peserta Didik SMK Pada Materi Matriks.
(2018)

Desti Ritdamaya dan Andi Suhandi Konstruksi instrument keterampilan berpikir kritis

(2016) terkait materi suhu dan kalor

Sulton Nawawi Potensi Model Pembelajaran Challenge Based


Learning Dalam Memperdayakan Kemampuan
Strategi Meningkatkan
(2016) Berpikir Kritis.
Kemampuan Berpikir
Kritis Imas Srinana Wardani Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Melatih

(2017) Kemampuan Berpikiri Kritis Mahasiswa PGSD UNIPA

Miftahul Husnah Hubungan Tingkat Berpikir Kritis Terhadap Hasil


Belajar Fisika Siswa Dengan Menerapkan Model
(2017) Pembelajaran Problem Based Learning.

Ratna Hidayah, Moh. Salim, Tri Saptuti


Critical thinking skill: konsep dan indikator penilaian
Susiani (2017)

Dyahsih Alin Sholihah, Widha Nur Shanti. Diposisi berpikir kritis matematis dalam pelajaran
(2017)
menggunakan metode socrates
Kemampuan Berpikir Kritis siswa Melalui
Fema Anggriani, Bhakti Karyadi, Aceng
Pembelajaran Berbasi Lingkungan Untuk Studi
Pengukuran Kemampuan Ruyani
Ekosistem Sungai.
Berpikir Kritis
(2018)

Taufiq Satria Mukti dan Edi Istiyono Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis

(2018) Peserta Didik

Lydia Lia Prayitno, Ida Sulistyawati dan


Imas Srinana Wardani Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SD Di
Kecamatan Bulak.
(2016)

Muhammad Fajrul Bahri dan Supahar Kemampuan Berpikir Kritis Menggunakan Tes
Terintegrasi Agam dan Sains Dalam Pembelajaran
(Vol. 08, (02), h. 249.) PAI di SMA

Dafid Slamet Setiana Pengembangan Instrumen Tes Matematika Untuk

(2018) Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis.


LAYOUT 2

OUT LINE BAB II SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN

Judul : Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Variabel : Hasil Belajar

Sub Variabel Pengarang Judul Buku / Jurnal Teori Analisis

Pengertian Tustiyana Windiyani, Penggunaan media Suatu kemampuan yang dimiliki Perubahan pada diri siswa
Lina Novita, Anisa pembelajaran gambar oleh siswa, setelah menyelesaikan yang meliputi aspek
Hasil Belajar
Permatasari fotografi pada mata kegiatan pembelajaran melalui tes kognitif, afektif dan
pelajaran IPS siswa sekolah yang berupa perubahan pada psikomotorik setelah
(2018)
dasar tingkah laku dan pola pikir peserta menerima pembelajaran.
didik, yang mencakup pada aspek
kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik. Dimana perubahan
yang terjadi lebih kearah positif
yang terjadi dalam diri siswa.
Drs. Ahmad susanto, Teori Belajar & Perubahan – perubahan yang
M.Pd Pembelajaran di Sekolah terjadi pada diri siswa, baik yang
Dasar menyangkut aspek kognitif, afektif
(2013)
dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar.

Fredy Kustanto, S.Pd Peningkatan hasil belajar kemampuan-kemampuan yang


siswa dalam pembelajaran dimiliki siswa setelah menerima
(2015) pengalaman belajarnya.
matematika melalui metode
Kemampuan-kemampuan tersebut
participatory learning pada mencakup aspek kognitif, afektif,
materi keliling dan luas dan psikomotorik.

bangun datar

Drs. Asep Jihad, M.Pd Evaluasi Pembelajaran Romizowski dalam Jihad (2013:14)
dan Dr. Abdul Haris, yang berpendapat bahwa hasil
belajar merupakan keluaran
M.Sc
(output) dari suatu sistem
pemprosesan masukan (input).
(2013)

Dr. Purwanto, M.Pd Evaluasi Hasil Belajar Hasil Belajar adalah terbentuknya
konsep, yairu kategori yang
(2011) diberikan pada stimulus yang ada
di lingkungan yang menyediakan
skema yang terorganisasi untuk
mengasimilasi stimulus-stimulus
baru dan menentukan hubungan di
dalam dan diantara kategori –
kategori (Gagne dalam Purwanto,
2011:42).

Siti Saptari Qomariah Kualitas media Hasil belajar yang didapat oleh
pembelajaran, minat belajar peserta didik merupakan
(2016) kemampuannya dalam menyerap
dan hasil belajar siswa studi
pengetahuan saat proses belajar
pada mata peljaran ekonomi berlangsung. Perubahan yang
di kelas X IIS SMA Negeri terjadi pada siswa merupakan
akibat dari kegiatan belajar
12 Jakarta
sehingga berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan,
tergantung bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa
sebagai peserta didik untuk
mendapatkan hasil belajar yang
efektif.

Tujuan Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Tujuan penilaian adalah a) Tujuan hasil belajar adalah
Belajar Mengajar mendeskripsikan kecakapan untuk mengetahui
Hasil Belajar (2017) belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan & keberhasilan proses atau
kekurangannya dalam berbagai program pendidikan di
bidang studi atau mata pelajaran
sekolah.
yang ditempuhnya, b) mengetahui
keberhasilan proses pendidikan
dan pengajaran di sekolah, c)
menentukan tindak lanjut
penilaian, d) memberikan
pertanggung jawaban dari pihak
sekolah kepada pihak yang
berkepentingan (Sudjana, 2017:4).

Dr. Purwanto, M.Pd Evaluasi Hasil Belajar tujuan hasil belajar adalah realisasi
tercapainya tujuan pendidikan,
(2011) sehingga hasil belajar yang di ukur
sangat tergantung kepada tujuan
pendidikan.

Drs. Asep Jihad, M.Pd Evaluasi Pembelajaran bahwa tujuan hasil belajar ialah
dan Dr. Abdul Haris, penilaian secara sitematis dan
berkelanjutan untuk 1) menilai
M.Sc
hasil belajar siswa di sekolah. 2)
mempertanggung jawabkan
(2013)
penyelenggara pendidikan kepada
masyarakat, 3) mengetahui mutu
pendidikan di sekolah.
Drs. Saur Penelitian Pendidikan & tujuan penilaian hasil belajar di
Tampubolon, M.Pd Karya Tulis Ilmiah Berbasis kelas di arahkan pada 1) keeping-
track atau proses pembelajaran
Kurikulum 2013
(2016) sesuai dengan rencana, 2)
cheking-up atau mengecek
kelemahan dalam proses
pembelajaran, 3) finding-out atau
menemukan kelemahan dan
kesalahan dalam pembelajaran,
dan 4) summing-up yaitu
menyimpulkan pencapaian
kompetensi peserta didik.

Prof. Dr. Belajar dan Pembelajaran evaluasi bertujuan untuk melihat


Aunurrahman, M.Pd sejauh mana suatu program atau
suatu kegiatan tertentu dapat
(2019) mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Secara spesifik
evaluasi memiliki banyak tujuan
dan manfaat. Beberapa fungsi dan
manfaat evaluasi pendidikan dan
pembelajaran menurut
Nurakancana dalam Aunorrahman
ialah:

1) Mengetahui taraf kesiapan anak


untuk menempuh suatu
pendidikan tertentu.
2) Mengetahui seberapa jauh hasil
yang telah ducapai dalam
proses pendidikan.
3) Mengetahui apakah suatu mata
pelajaran yang kita ajarkan
dapat dilanjutkan dengan bahan
yang baru ataukah harus
mengulang pelajaran-pelajaran
yang telah lampau.
4) Mendapatkan bahan-bahan
informasi dalam meberikan
bimbingan tentang jenis
pendidikan dan jabatan yang
sesuai untuk siswa.
5) Mendapatkan bahan- bahan
informasi apakah seorang anak
dapat dinaikkan ke kelas yang
lebih tinggi atau harus
mengulang di kelas semula.
6) Membandingkan apakah
prestasi yang dicapai anak
susah sesuai dengan
kapasitasnya atau belum.
7) Untuk menafsirkan apakah
seorang anak telah cukup
natang untuk kita lepaskan ke
dalam masyarakat atau untuk
melanjutkan ke lembaga
pendidikan yang lebih tinggi.
8) Untuk mengadakan seleksi.
Untuk mengetahui taraf efisiensi
metode yang digunakan dalam
lapangan pendidikan.

Domain Drs. Asep Jihad, M.Pd Evaluasi Pembelajaran hasil belajar mempunyai tinga Hasil belajat mempunyai 3
dan Dr. Abdul Haris, ranah yaitu kognitif, afektif dan domain, yaitu ranah
Hasil Belajar psikomotorik.
M.Sc kognitf, afektif dan
psikomotorik
(2013)

Dr. Purwanto, M.Pd Evaluasi Hasil Belajar Domain hasil belajar adalah
perilaku – perilaku kejiwaan yang
(2011) akan di ubah dalam proses
pendidikan. Perilaku pendidikan itu
dibagi dalam 3 ranah domain, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik.

Zukira, Abduh Meningkatkan Hasil Belajar Slameto dalam Jamaludin (nn.:3)


H.Harun, dan Siswa Kelas III Sekolah membedakan antara hasil belajar
Dasar Alkhairaat Towera kognitif, afektif dan psikomotor
Jamaludin
Melalui Model yakni:
Pembelajaran Kooperatif
(Vol. 3 No. 4) Tipe Number Head 1) Kognitif, pengetahuan,
Together (NHT) Pada Mata keterampilan akademik dan
Pelajaran PKn kemampuan serta pengertian
akademik yang dicapai siswa,

2) Afektif, sikap pikiran yang


disenangi, nilai keyakinan yang
mempribadi pada diri siswa,

3) Psikomotor, keterampilan
kemahiran, mengkoordinasikan
pada tingkat kekuatan / kualitas
keterampilan yang diminati oleh
siswa serta hasil-hasil lainnya,
seperti: Kelakuan lain, seperti
kebiasaan, penampilan serta
respon yang ditampilkan oleh
siswa. Hasil belajar yang bersifat
sosial, lingkungan dan
keorganisasian yang dimiliki dan
ditampilkan siswa.

Nana Sudjana .Penilaian Hasil Proses Kingsley dalam Sudjana (2017:22)


Belajar Mengajar membagi 3 macam hasil belajar
(2017) yakni:

1) keterampilan dan kebiasaan,


2) pengetahuan dan pengertian,

3) sikap dan cita-cita.

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Gagne dalam Sudjana (2017:22)


Belajar Mengajar membagi 5 kategori hasil belajar
(2017) yaitu (1) informasi verbal, (2)
keterampilan intelektual, (3)
strategi kognitif, (4) sikap, dan (5)
keterampilan motoris.

Ida Fiteriani (2017) Anaisis perbedaan hasil Menurut Benjamin S. Bloom tiga
belajar kognitif ranah (domain) pencapaian hasil
menggunakan metode belajar, yaitu kognitif, afektif dan
pembelajaran kooperatif psikomotorik. Ranah kognitif
yang berkombinasi pada adalah ranah yang mencakup
materi IPA di MIn Bandar kegiatan mental(otak). Menurut
Lampung Benjamin S. Bloom kembali,
terdapat enam tingkatan penilaian
pada ranah kognitif, yaitu level
pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi.Kedua aspek pertama
disebut kognitif tingkat rendah dan
keempat aspek berikutnya
termasuk kognitif tingkat tinggi.

Ciri – ciri Hasil Zukira, Abduh Meningkatkan Hasil Belajar Ciri-ciri hasil belajar siswa menurut Ciri-ciri hasil belajar ialah
Belajar H.Harun, dan Siswa Kelas III Sekolah saiful bahri dalam jamaludin DKK adanya perubahan aspek
Jamaludin Dasar Alkhairaat Towera (hal:3) membagi ciri-ciri belajar sikap atau tingkah laku
Melalui Model ada tiga yaitu (a) hasil belajar
dan mental.
(Vol. 3, (4), h.3.) Pembelajaran Kooperatif memiliki kapasitas berupa
Tipe Number Head pengetahuan, kebiasaan,
Together (NHT) Pada Mata keterampilan, sikap dan cita-cita,
Pelajaran PKn (b) Adanya perubahan mental dan
perubahan jasmani, (c) Memiliki
dampak pengajaran dan dampak
pengiring.

Firosalia Kristin Analisis Model Chatib dalam Kristin (2016:92)


Pembelajaran Discovery hasil belajar tidak hanya terbatas
(2016) pada tes atau ujian saja tetapi
Learning Dalam
sangat luas. Hasil belajar dapat
Meningkatkan Hasil Belajar dilihat dari; a) perubahan perilaku
Siswa SD anak; b) perubahan pola pikir
anak; c) membangun konsep
baru”.

Drs. Asep Jihad, M.Pd Evaluasi Pembelajaran Jihad dkk (2013:6) ciri-ciri perilaku
dan Dr. Abdul Haris, perubahan khas yang menjadi
karakteristik perilaku belajar yang
M.Sc
penting, yaitu (1) perubahan
intensional yang artinya sengaja,
(2013)
(2) perubahan positif dan aktif
yang artinya bermanfaat dan atas
hasil sendiri, (3) perubahan efektif
dan fungsional yang berarti
berpengaruh dan mendorong
timbulnya perubahan baru.

Drs. Slameto Belajar dan faktor-faktor Ciri – ciri perubahan tingkah laku
yang mempengaruhinya dalam hasil belajar yang
(2013) dikemukakan oleh Slameto
(2013:3) adalah perubahan terjadi
secara sadar, perubahan dalam
belajar bersifat kontinu dan
fungsional, perubahan dalam
belajar berifat positif dan aktif,
perubahan dalam belajar bukan
bersifat sementara, perubahan
dalam belajar bertujuab atau
terarah dan perubahan mencakup
seluruh aspek tingkah laku.

Heni Mularsih (2010) Strategi pembelajaran, tipe Hasil belajar memiliki ciri:
kepribadian dan hasil (1) tingkah laku baru berupa
belajar bahasa indonesia kemampuan yang aktual,
pada siswa SMP (2) kemampuan baru tersebut
berlaku dalam waktu yang

lama, dan (3) kemampuan baru


tersebut diperoleh

melalui suatu peristiwa belajar


(Snelbecker, 1974).

Faktor yang Drs. Ahmad susanto, Teori Belajar & hasil belajar siswa dipengaruhi Hasil belajar dipengaruhi
mempengaruhi M.Pd Pembelajaran di Sekolah oleh dua hal, yaitu siswa itu sendiri oleh dua faktor, yaitu faktor
dan lingkungannya. Pertama.
hasil belajar Dasar internal dan eksternal,
(2013) siswa dalam arti kemampuan
berpikir atau tingkah laku faktor internal seperti minat
intelektual, motivasi, minat dan belajar di dalam diri siswa,
kesiapan siswa, baik jasmani
dan faktor eksternal yaitu
maupun rohani. Kedua lingkungan
yaitu sarana dan prasaeana, kreativitas dan kompetensi
kompetensi guru, kreativitas guru, guru dalam mentranfer
sumber- simber belajar, metode
ilmu kepada siswa.
serta dukungan lingkungan
keluarga dan lingkungan
msyarakat.

Firosalia Kristin Analisis Model Keberhasilan belajar siswa dapat


Pembelajaran Discovery dipengaruhi oleh faktor-faktor
(2016) berikut; faktor materi, lingkungan,
Learning Dalam
instrumen (kurikulum,
Meningkatkan Hasil Belajar pengajar/guru, model dan metode
Siswa SD mengajar). Untuk memperoleh
hasil belajar yang efektif dan baik,
faktor instrumental ini dirancang
sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan materi dan subjek belajar.

Drs. Ahmad susanto, Teori Belajar & Ruseffendi dalam Susanto


M.Pd Pembelajaran di Sekolah (2013:14) mengidentifikasi faktor –
faktor yang mempengaruhi hasil
Dasar
(2013) belajar ke dalam 10 faktor, yaitu 1)
Kecerdasan, 2) Kesiapan anak, 3)
Bakat anak, 4) Kemauan belajar,
5) minat anak, 6) model penyajian
materi, 7) Pribadi dan sikap guru,
8) Suasana Belajar, 9) Kompetensi
Guru, dan 10) Kondisi masyarakat.

Iskandar Peningkatan Partisipasi Aktif keberhasilan hasil belajar itu


Dan Hasil Belajar Siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
(2017) berasal dari dalam individu itu
Kelas VII.E Dalam
sendiri dan juga diluar individu
Pembelajaran Pendidikan tersebut.
Kewarganegaraan Melalui
Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD

Drs. Slameto Belajar dan faktor-faktor faktor-faktor yang mempengaruhi


(2013) yang mempengaruhinya hasil belajar meliputi faktor intern
dan ekstern. Faktor intern dibahas
menjadi 3 faktor, yaitu jasmaniah,
psikologi dan faktor kelelahan.
Faktor ekstern yaitu faktor
keluarga, sekolah dan masyarakat.

Firosalia Kristin Analisis Model Bettencourt dalam Kristin


Pembelajaran Discovery (2016:92) yang menuliskan bahwa,
(2016) ”Hasil belajar dipengaruhi oleh
Learning Dalam
pengalaman siswa dengan dunia
Meningkatkan Hasil Belajar fisik dan lingkungannya”. Hasil
Siswa SD belajar seseorang tergantung pada
apa yang telah diketahuinya; misal
konsep-konsep, tujuan, dan
motivasi yang mempengaruhi
interaksi dengan bahan yang
dipelajari.

Widia Hapnita (2016) Fator internal dan eksternal Banyak faktor-faktor yang
yang dominan mempengaruhi keberhasilan siswa
dalam mencapai hasil belajar
mempengaruhi hasil belajar
diantaranya faktor internal dan
menggambar dengan faktor eksternal.
perangkat lunak siswa kelas
Faktor internal adalah segala
XI teknik gambar bangunan faktor yang berasal dari dalam diri
SMK 1 Padang tahun 2- siswa, diantaranya faktor
16/2017 jasmaniah dan psikologis.
Sedangkan faktor eksternal adalah
segala faktor dari luar diri siswa,
diantaranya lingkungan keluarga,
sekolah dan faktor masyarakat.

Sintesis Hasil Belajar

Hasil Belajar adalah perubahan- perubahan yang terjadi setelah mendapatkan pengetahuan baru yang dipengaruhi oleh diri sendiri dan
lingkungannya yang mengakibatkan siswa berubah dalam sikap, pengetahuan dan keterampilannya yang dialami secara kontinu atau
tidak sementara.

LAYOUT 2

OUT LINE BAB II SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PAKUAN

Judul : Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Terhadap Hasil Belajar

Variabel : Kemampuan Berpikir Kritis

Sub Variabel Pengarang Judul Buku / Jurnal Teori Analisis

Pengertian Eva Rusdiana Peningkatan Berpikir kritis adalah proses Berpikir kritis ialah
Berpikir Kritis kemampuan berpikir mental untuk menganalisis kemampuan untuk
(2018)
kritis matematis melalui atau mengevaluasi informasi. menyikapi permasalahan
penerapan model sehingga dapat
cooperative learning tipe menentukan atau
group investigation mempetimbangkan
keputusan.
Yuyun Dwi Model problem based (2017:60) kemampuan yang
Haryanti (2017) learning membangun harus dimiliki peserta didik
kemampuan berpikir dalam memberikan jawaban
kritis siswa sekolah berdasarkan bukti yang
dasar bersifat reflektif, produktif dan
evaluatif terhadap suatu
kejadian.

Lucky Nindi Upaya pendukung (2016: 10) kemampuan


Riandika Marfu’i pembelajaran literasi berpikir kritis peserta didik
dengan mengasah merupakan kemampuan
(2016)
kemampuan berpikir individu dalam
kritis melalui teknik mempertimbangkan dan
bibliolearning pada memutuskan suatu hal untuk
siswa menyikapi suatu
permasalahan yang meliputi
proses interpretasi hingga
mengevaluasi dan
menyimpulkan suatu
gagasan untuk memecahkan
suatu permasalahan.

Desmita Psikologi berpikir kritis adalah


Perkembangan Peserta kemampuan untuk berpikir
(2016)
Didik secara logis, reflektif dan
produktif yang di aplikasikan
dalam menilai situasi untuk
membuat pertimbangan dan
keputusan yang baik.

Ridwan Abdullah Pembelajaran Berbasis Sies dalam Sani (2019:14)


Sani HOTS mengemukakan bahwa
berpikir kritis merupakan
(2019)
proses berpikir terampil dan
bertanggung jawab ketika
seseorang mempelajari suatu
permasalahan dari semua
sudut pandang dan terlibat
dalam penyelidikan sehingga
dapat memperoleh opini,
penilaian atau pertimbangan
terbaik menggunakan
kecerdasannya untuk
menarik kesimpulan.

Ridwan Abdullah Pembelajaran Berbasis Nooren Facione dalam Sani


Sani HOTS (2019:14) berpendapat
bahwa kemampuan berpikir
(2019) kritis ialah proses untuk
menentukan apa yang harus
diyakini dan dilakukan.

Dr. Ahmad Teori Belajar dan Halpen dalam Susanto


Susanto, M.Pd Pembelajaran Di (2013:122) mendeskripsikan
Sekolah bahwa berpikir kritis ialah
(2013)
memberdayakan
keterampilan atau strategi
kognitif dalam menentukan
tujuan.

Dr. Ahmad Teori Belajar dan Cara berpikir disiplin dan


Susanto, M.Pd Pembelajaran Di dikendalikan oleh kesadaran.
Sekolah Cara berpikri ini mengikuti
(2013)
alur logis rambu- rambu
pemikiran yang sesuai
dengan fakta atau teori yang
diketahui. Tipe berpikir ini
mencerminkan pikiran terarah
(Tapilow dalam Susanto,
2013:122).

Fungsi Fitri Siti Sundari, Implementasi Dalam proses pembelajaran, Fungsi kemampuan
Rukmini Pendekatan Saintifik seseorang dibelajarkan dan berpikir kritis agar
Berpikir Kritis
Handayani , Berbasi Lesson Study dibiasakan untuk seseorang dapat
Terhadap menemukan kebenaran menyelesaikan
Yuli Mulyawati
Pengembangan Berpikir ilmiah, bukan diajak untuk permasalahannya dalam
(2017) Kritis Mahasiswa Calon beropini apalagi fitnah dalam kehidupan sehari-hari.
Guru Sekolah Dasar. melihat suatu fenomena.
Mereka dilatih untuk mampu
berfikir logis, runut dan
sistematis, dengan
menggunakan kapasistas
berfikir tingkat tinggi/ berpikir
kritis (Sundari dkk, 2017:33).

Desmita Psikologi fungsi kemampuan berpikir


Perkembangan Peserta kritis adalah dapat
(2016)
Didik merefleksikan permasalahan
secara mendalam,
mempertahankan pikiran
agar tetap terbuka bagi
berbagai pendekatan dan
perspektif yang berbeda,
tidak mempercayai begitu
saja informasi- informasi
yang datang daru berbagai
sumber, serta berpikir secara
reflektif ketimbang hanya
menerima ide dari luar tanpa
adanya pemahaman dan
evaluasi yang signifikan.

Ridwan Abdullah Pembelajaran Berbasis Berpikir Kritis diperlukan


Sani HOTS dalam menyelesaikan suatu
permasalahan (problem
(2019)
solving) dan membuat
keputusan (Halpen dalam
Sani, 2019:14).

Dr. Ahmad Teori Belajar dan keterampilan berpikir kritis


Susanto, M.Pd Pembelajaran Di perlu dikembangkan dalam
(2013) Sekolah diri siswa karena melalui
keterampilan berpikir kritis,
siswa dapat lebih mudah
memahami konsep, peka
akan masalah yang terjadi
sehingga dapat memahami
dan menyelesaikan masalah
dan mampu mengaplikasikan
konsep dalam situasi yang
berbeda.

Sari Wahyuni Rozi Penerapan Model Inkuiri (2018:1) Keterampilan


Nasution, S.Pd, Terbimbing (Guided berpikir kritis adalah
M.Pd Inquiry) Dalam keterampilan berpikir tingkat
Meningkatkan tinggi yang dalam mengambil
(2018)
Kemampuan Berpikir keputusan dapat dipercaya
Kritis Pada dan dapat
Pembelajaran Fisika. dipertanggungjawabkan.
Keterampilan berpikri kritis ini
sangat perlu ditingkatkan
karena berpengaruh terhadap
kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah –
masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Keterampilan
berpikir siswa sangan
dibutuhkan untuk
mempersiapkan lulusan
siswa yang dapat bersaing
dalam mengisi pasar kerja,
mengingat tantangan berat
kedepan dalammenghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA).

Masitah Pengaruh Sikap Masitah (2014:319)


Pemikiran Kritis Keterampilan berpikir kritis
(2014)
Terhadap Hasil Belajar siswa sangat penting bagi
Mahasiswa Program siswa karena dengan adanya
Studi Pendidikan Biologi keterampilam ini siswa
FKIP Universitas mampu berpikir rasional dan
Mulawarman memilih alternative pilihan
yang terbaik bagi dirinya.
Demikian juga jika siswa
memiliki keterampilan berpikir
kritis akan tertanam dalam
watak dan kepribadiannya
dan terimplementasi dalam
segala aspek kehidupannya.

Indikator berpikir Ridwan Abdullah Pembelajaran Berbasis Watson dan Glaser dalam Indikator kemampuan
kritis Sani HOTS Sani (2019:17) berpikir kritis yaitu
mengklasifikasikan empat mengidentifikasi
(2019)
keterampilan berpikir kritis, masalah, berpikir deduktif
yaitu: atau sesuai fakta
(relevan), dapat memilih
(1) Kemampuan
jawaban (hipotesis),
mengidentifikasikan
memberi kesimpulan dan
permasalahan.
mengevaluasi.
(2) Kemampuan memiliki
informasi yang relevan untuk
menyelesaikan masalah.
(3) Kemampuan
mengembangkan dan
memilih hipotesis yang
relevan.

(4) Kemampuan
meletigitimasi kesimpulan
dan mengevaluasi inferensi.

Ridwan Abdullah Pembelajaran Berbasis Brookfield dalam Sani


Sani HOTS (2019:21) mengidentifikasi
empat komponen berpikir
(2019)
kritis, yaitu mengidentifikasi
dan menantang asumsi,
mengenal dan menantang
pentingnya konteks,
membayangkan dan
mengeksplorasi alternatif dan
terlibat dalam skeptisme
reflektif.

Desmita Psikologi Karakterisiktik yang


Perkembangan Peserta diperlukan oleh berpikir kritis
Didik ialah kemampuan untuk
(2016)
menarik kesimpulan dari
pengamatan, kemampuan
untuk mengidentifikasi
asumsi, kemampuan untuk
berpikir secara deduktif,
kemampuan untuk membuat
interpretasi yang logis dan
kemampuan untuk
mengevaluasi argumentasi
mana yang lemah dan kuat
(Pierce dalam Desmita,
2016:154).

Sulton Nawawi Potensi Model Fascione dalam Nawawi


Pembelajaran (2016:157) ada enam aspek
(2016) berpikir kritis yaitu
Challenge Based interpretasi, analisis,
Learning Dalam evaluasi, kesimpulan,
penjelasan, dan pengaturan
Memperdayakan
diri.
Kemampuan Berpikir
Kritis.

Wiyana Pertiwi Analisis Kemampuan Berry K. Beyer dalam Pertiwi


Berpikir Kritis Matematis (2016:825) ada enam
(2018) indikator berpikir kritis,
Peserta Didik SMK diantaranya adalah (1)
Pada Materi Matriks. Watak (dispositions), yang
meliputi: tidak mudah
percaya sangat terbuka,
menghargai kejujuran,
respek terhadap data dan
pendapat, respek terhadap
kejelasan dan ketelitian,
mencari pandangan-
pandangan lain yang
berbeda dan berubah sikap
ketika terdapat pendapat
yang dianggapnya baik, (2)
Kriteria (patokan), yaitu
menemukan sesuatu guna
diputuskan atau dipercayai,
(3) Argument yaitu
pernyataan atau suatu
proposisi yang dilandasi
dengan data-data dengan
kata lain argument bisa
disebut dengan landasan
yang bisa dipakai untuk
memperkuat atau menolak
suatu pendapat, pendirian
atau gagasan. Kegiatanya
melipu pengenalan, penilaian
kemuadian menyusun
argument, (4) Pertimbangan
atau pemikiran (reasoning)
yaitu kemampuan untuk
merangkum kesimpulan dari
satu atau beberapa premis.
Kegiatan yaitu menguji
hubungan-hubungan antara
bereberapa pertanyaan, (5)
Sudut pandang (point of
view) adalah cara
memandang/ landasan yang
digunakan guna menafsirkan
sesuatu serta yang juga akan
menentukan kontruksi arti
(makna), (6) Prosedur
penerapan kriteria meliputi:
merumuskan masalah,
menentukan keputusan yang
akan diambil,
mengidentifikasi perkiraan-
perkiraan.
Desti Ritdamaya Konstruksi instrument Ennis mengemukakan ada
dan Andi Suhandi keterampilan berpikir lima indikator keterampilan
kritis terkait materi suhu berpikir kritis. Setiap indikator
(2016) terdiri atas sub indikator yang
dan kalor
memiliki keterkaitan makna
satu sama lainnya (1985).
Penjabaran indikator dan sub
indikator keterampilan
berpikir kritisnya sebagai
berikut:

1) Klarifikasi dasar
(elementary clarification),
meliputi: memfokuskan
pertanyaan; menganalisis
argumen; mengajukan
pertanyaan dan menjawab
pertanyaan klarifikasi atau
tantangan
2) Dasar dalam mengambil
keputusan atau dukungan
(the basis for the decision/
basic support), meliputi:
mempertimbangkan
kredibilitas sumber;
melakukan observasi dan
menilai laporan observasi
3) Inferensi (inference),
meliputi : deduksi dan
menilai deduksi; induksi
dan menilai induksi;
membuat dan menilai
pernyataan nilai
4) Klarifikasi lanjut (advanced
clarification), meliputi:
mendefinisikan istilah dan
menilai definisi;
mengidentifikasi asumsi
5) Strategi dan taktik
(strategies and tactics),
meliputi: menentukan
tindakan; berinteraksi
dengan orang lain.
Strategi Sulton Nawawi Potensi Model Marzano dalam Nawawi Cara meningkatkan
Meningkatkan Pembelajaran (2016:158) untuk kemampuan berpikir kritis
(2016) mengembangkan
Kemampuan Challenge Based kemampuan dan pada siswa yaitu
Berpikir Kritis Learning Dalam keterampilan berpikir kritis memberikan
peserta didik dalam proses
Memperdayakan pembelajaran yang
pembelajaran perlu dilakukan
Kemampuan Berpikir strategi-strategi sebagai bersumber terhadap
Kritis. berikut: 1) mempersiapkan suatu masalah, agar
materi pelajaran dengan
baik; 2) mendiskusikan siswa dapat
materi pelajaran yang merefleksikan dan
kontropersi; 3)
menyelesaikan
mengemukakan masalah
yang menimbulkan konflik
kognitif; 4) menugaskan
peserta didik menemukan permasalahan tersebut.
pandangan-pandangan yang
bervariasi terhadap suatu
masalah; 5) menugaskan
peserta didik menulis artikel
untuk diterbitkan dalam suatu
jurnal; 6) menganalisis artikel
dari koran atau media lain
untuk menemukan gagasan-
gagasan baru; 7)
memberikan masalah untuk
menemukan solusi yang
berbedabeda; 8)
memberikan bacaan yang
berbeda dengan tradisi
peserta didik untuk
diperdebatkan atau
didiskusikan; dan 9)
Mengundang orang yang
memiliki
pandanganpandangan yang
kontroversial.
Imas Srinana Penerapan Model Fisher dalam Wardani
Wardani Pembelajaran Inkuiri (2017:171) cara
mengembangkan
Untuk Melatih kemampuan berpikir kritis
(2017)
Kemampuan Berpikiri seseorang adalah melalui
Kritis Mahasiswa PGSD berpikir tentang pemikiran
UNIPA diri sendiri.

Sulton Nawawi Potensi Model Adeyemi yang dikutip ulang


Pembelajaran oleh Nawawi (2016:158)
(2016) Kemampuan berpikir kritis
Challenge Based juga dapat ditingkatkan
Learning Dalam melalui beberapa upaya
termasuk salah satunya
Memperdayakan
dengan memberikan
Kemampuan Berpikir pembelajaran yang
Kritis. bersumber dari analisis
masalah. Ciri pembelajaran
yang mampu
memberdayakan berpikir
kritis peserta didik adalah
pembelajaran yang
memanfaatkan interaksi di
antara peserta didik,
memberikan waktu yang
cukup pada peserta didik
untuk memberikan refleksi
terhadap pertanyaan dan
permasalahan yang
diberikan serta
memberdayakan semua
kemampuan dan
pengalaman yang dimiliki
peserta didik. Berpikir kritis
dapat diberdayakan melalui
kegiatan yang berdasarkan
konsep berpikir kritis. Konsep
berpikir kritis meliputi
identifikasi masalah,
penyelidikan rasional,
analisis konseptual,
penalaran logis, kecerdasan
berargumen dan pembuatan
kesimpulan yang dapat
dihadirkan guru dalam
pembelajaran sehari- hari.
Cara meningkatkan
kemampuan disposisi
berpikir kritis, guru
hendaknya membiasakan
siswa untuk berpikir (habbits
of mind) dan memperhatikan
tentang penguasaan
kompetensi berpikir kritis
pada peserta didik.
Miftahul Husnah Hubungan Tingkat Cara meningkatkan
Berpikir Kritis Terhadap kemampuan berpikir kritis
(2017) berdasarkan penelitian yang
Hasil Belajar Fisika dilakukan oleh Husnah
Siswa Dengan (2017:12) adalah sebagai
Menerapkan Model berikut 1) Membaca dengan
Pembelajaran Problem kritis, 2) Meningkatkan daya
analitis. 3) Mengembangkan
Based Learning. kemampuan observasi
(mengamati). 4)
Meningkatkan rasa ingin
tahu, kemampuan bertanya
dan refleksi.
5) Metakognisi.
6. Mengamati “model” dalam
berpikir kritis.
7. Diskusi yang „kaya‟.
Miftahul Husnah Hubungan Tingkat Menurut Stenberg (2017:12)
Berpikir Kritis Terhadap menjelaskan ada lima cara
(2017) yang dapat dilakukan untuk
Hasil Belajar Fisika mengembangkan
Siswa Dengan kemampuan berpikir kritis
pada siswa yaitu : (1)
Menerapkan Model
mengajarkan siswa
Pembelajaran Problem menggunkan
Based Learning. proses-proses berpikir yang
benar, (2) mengembangkan
strategi-strategi pemecahan
masalah, (3) meningkatkan
gambaran mental siswa, (4)
memperluas landasan
pengetahuan siswa dan, (5)
memotivasi siswa untuk
menggunakan keterampilan-
keterampilan berpikir
Ratna Hidayah, Critical thinking skill: Pengembangan critical
Moh. Salim, Tri konsep dan indikator thinking skill pada peserta
didik dapat melalui
Saptuti Susiani penilaian pembelajaran yang
(2017) menggunakan pendekatan
student center dan
menerapkan model
pembelajaran dimana
sintaksnya memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk aktif dan
kemampuan dalam critical
thinking skill
dapat muncul dalam diri
peserta didik.
Indikator penting dalam
critical thinking skill terdapat
menginterpretasi,
kemampuan menelaah atau
menganalisis,
mengidentifikasi
sumber yang relevan dan
yang tidak relevan,
mengidentifikasi dan
mengevaluasi asumsi,
menerapkan berbagai
strategi untuk membuat
keputusan yang sesuai,
menyimpulkan dan regulasi
diri.
Dyahsih Alin Diposisi berpikir kritis Untuk meningkatkan
Sholihah, Widha matematis dalam kemampuan disposisi
Nur Shanti. (2017) berpikir kritis, guru
pelajaran menggunakan hendaknya membiasakan
metode socrates siswa untuk berpikir (habbits
of mind) dan memperhatikan
tentang penguasaan
kompetensi berpikir kritis
pada peserta didik.
Pengukuran Fema Anggriani, Kemampuan Berpikir Kemampuan berpikir kritis Berpikir kritis dapat di
Kemampuan Bhakti Karyadi, Kritis siswa Melalui dapat diukur dengan ukur menggunakan
menggunakan instrumen
Berpikir Kritis Aceng Ruyani Pembelajaran Berbasi yang dikembangkan melalui instrument yang
Lingkungan Untuk Studi aspek dan indikator berpikir dikembangkan dengan
(2018) kritis. Instrumen berpikir kritis
Ekosistem Sungai. cara memakai aspek atau
dapat bertujuan untuk
mengukur satu aspek atau indikator berpikir kritis.
lebih dari satu aspek berpikir
kritis (Ennis dalam Anggiani
dkk , 2018:101).
Taufiq Satria Mukti Instrumen Penilaian Akbar et al dalam Mukti dan
dan Edi Istiyono Kemampuan Berpikir Istiyono (2018:105)
menemukan bahwa
Kritis Peserta Didik keterampilan berpikir kritis
(2018)
dapat diukur dengan
menggunakan tes pilihan
ganda, yaitu butir pilihan
ganda yang mngedepankan
kemampuan HOT (High
Order Thinking).
Lydia Lia Prayitno, Profil Kemampuan Berdasarkan hasil
Ida Sulistyawati Berpikir Kritis Siswa SD penelitannya, Prayitno dkk
(2016:74) aspek-aspek untuk
dan Imas Srinana Di Kecamatan Bulak. mengukur berpikir kritis
Wardani siswa dalam
pembelajaran, yaitu:
(2016) 1) aspek Mengamati dan
menarik kesimpulan, 2)
Membandingkan
dua objek yang berbeda, 3)
Kemampuan bertanya dan
mengemukakan pendapat, 4)
Mendiskusikan dan
menganalisa cerita, 5)
Kerjasama dalam permainan.
Muhammad Fajrul Kemampuan Berpikir Menurut Bahri dan Supahar
Kritis Menggunakan Tes (2019:249) untuk mengukur
Bahri dan Supahar Terintegrasi Agam dan kemampuan berpikir kritis
Sains Dalam dapat memakai instrument
(Vol. 08, (02), h. dalam format pilihan ganda
Pembelajaran PAI di beralasan tertutup. Tingkat
249.)
SMA kesukaran instrumen tes
berada pada rentang
kemampuan sedang
sehingga soal termasuk
kategori baik.
Dafid Slamet Pengembangan Pengukuran kemampuan
Setiana Instrumen Tes berpikir kritis dapat
dilaksanakan menggunakan
Matematika Untuk instrumen tes yang memuat
(2018)
Mengukur Kemampuan langkah penyelesaian dan
indikator berpikir kritis.
Berpikir Kritis.

Sintesis Kemampuan Berpikir Kritis

mampuan berpikir secara logis, produktif untuk menentukan tujuan, pertanggung jawaban dan menarik kesimpulan dari suatu
masalah yang dapat di ukur memakai instrument yang memuat penyelesaian indikator berpikir kritis.

Anda mungkin juga menyukai