Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YANTI SIBURIAN

NIM : 2004112447
JURUSAN : Sosial Ekonomi Perikanan
MATA KULIAH : Fisiologi Hewan Air

List pertanyaan kelompok 1:


1.Apa yang mempengaruhi daya tetas telur pada embrio ikan nila
Jawab:Dipengaruhi oleh hormon dan volume kuning telur dan juga dipengaruhi oleh PH,oksigen terlarut
dan intensitas cahaya.
2.Apa pengaruh embrioginesis pd PH yg berbeda?
Jawab: pH yang berbeda memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kecepatan menetas telur,
daya tetas telur serta kelangsungan hidup larva. Serta berpengaruh berbeda nyata terhadap abnormalitas.

Kesimpulan kelompok 1
Ikam Nila dimasukkan ke dalam jenis Tilapia nilotica atau ikan dari golongan tilapia yang tidak
mengerami telur dan larva didalam mulut induknya. Dalam perkembangannya, para pakar perikanan
menggolongkan ikan nila kedalam jenis Sarotherdon niloticus atau kelompok ikan tilapia yang mengerami
telur dan larvanya didalam mulut jantan dan betinanya.
Embriogenesis adalah proses pembentukan sigot menjadi embrio dan mencakup semua proses
perkembangan mulai dari setelah fertilisasi sampai dengan organogenesis sebelum menetas atau lahir.
Proses perkembangan embrio ada empat fase, antara lain : fase pembelahan, fase blastula (blastulasi), fase
gastrula (gastrulasi) dan fase neurula (neurulasi) (Ardhardiansyah et al., 2017),sedangkan Morrison et al.
(2001) menyatakan, perkembangan embrio ikan nila setelah fertilisasi terdiri dari periode sigot,
pembelahan, blastula, gastrula, segmentasi, pharyngula dan penetasan.

List pertanyaan kelompok 2:


1.pertanyaam marselina adakah pengaruh pH salinitas dalam perkembangan ikan patin.
Jawab: ADA.dalam keberlangsungan hidup ikan patin Ph dan salinitas sangat berpengaruh dalam
perkembangan ikan patin jika Tingkat Ph terlalu rendah dan tingii nantinya dpaat menganggu pertumbuhan
perkembangan ikan jadi kuliatas Ph air sangat mempengaruhi perkembangan ikan jadi Ph air Harus
seimbang dan Ph yang cocok pada ikan patin berkisaran di Ph 6-8.sama halnya dengan salinitas jika salinitas
nya terlalu tinggi dapat mempengaruhi berat ikan sehingga kondisi tubuh ikan tidak stabil.
2. Tahapan-tahapan dan berapa lama proses embriogenesis pada ikan patin?
Jawaban :
Tahap perkembangan satu sel ditandai dengan terbentuknya sel tunggal (blastodisc) pada salah satu sisi
(kutub animal) telur yang tampak lebih padat dibandingkan bagian kuning telur (pada kutub vegetal)
(Gambar 1a), terjadi dalam periode 20-60 menit setelah pembuahan. Perkembangan selanjutnya adalah
tahap-tahap pembelahan sel, diawali dengan terjadinya pembelahan mitosis sel tunggal menghasilkan dua
buah sel yang berukuran lebih kecil dan sama (Gambar 1b) terjadi dalam periode 60-90 menit setelah
pembuahan. Tahap-tahap perkembangan selanjutnya terjadi pembelahanpembelahan sel menghasilkan sel-
sel (blastomer) dengan jumlah dua kali lipat (duplikasi), sehingga terbentuk banyak sel berukuran kecil-
kecil dan dalam bentuk susunan yang berkelompok (morula) yang tampak lebih padat dibandingkan bagian
kuning telur , terjadi dalam periode 80-200 menit setelah pembuahan. Tahap perkembangan selanjutnya
adalah blastulasi, ditandai dengan terjadinya invasi bagian kuning telur menghasilkan cincin germinal
(germinal ring) dan sebagian kuning telur masih belum tertutupi blastomer , terjadi dalam periode 190-220
menit setelah pembuahan. Kemudian terjadi gastrulasi, ditandai dengan terjadinya proses perluasan dan
penutupan kuning telur oleh blastomer 288 Iswanto dan Tahapari - Perkembangan Embrio dan Larva Ikan
Patin Nasutus ke arah blastopora (blastopore closure) hingga seluruh bagian kuning telur telah tertutupi
oleh blastomer, terjadi dalam periode 210- 660 menit setelah pembuahan. Setelah itu dilanjutkan dengan
tahap organogenesis, diawali dengan terbentuknya bakal kepala dan ekor yang terjadi dalam periode 600-
900 menit setelah pembuahan, pembentukan kepala, ekor, ruas-ruas tulang belakang, bakal mata, jantung
dan organ -organ lainnya yang terjadi dalam periode 840-1.140 menit setelah pembuahan dan penetasan
menghasilkan larva patin nasutus yang terjadi dalam periode 1.800-2.160 menit setelah pembuahan.
Kesimpulan Kelompok 2
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu komoditas budidaya ikan air tawar yang cukup
mudah dibudidayakan karena dapat bertahan hidup dalam kondisi perairan yang buruk dan memiliki potensi
ekspor cukup tinggi selain ikan tuna, udang serta rumput laut. Ada 13 jenis ikan patin, namun yang paling
dominan dikenal di Indonesia ada dua jenis ikan patin, yaitu patin siam (P. hypophthalamus) dan ikan patin
jambal.
Pemilihan induk betina yang akan dipergunakan dilakukan melalui pengambilan sampel oosit
intraovarian dengan cara kanulasi (intraovarian biopsy) menggunakan kateter. Periode perkembangan
embrio dan larva patin hibrida siamjambal dan hibrida siamnasutus hampir sama dengan patin siam sebagai
induk betinanya, sedangkan perkembangan embrio patin jambal dan nasutus berlangsung lebih lama dengan
perkembangan ontogeni morfologis larva yang lebih cepat.

List pertanyaan kelompok 3 :


1. Uraikan secara singkat cara pembenihan ikan cupang?
Jawaban :
Ikan cupang dapat bereproduksi dan berkembang biak dengan cara bertelur. Telur ikan menenmpel pada
substrak seperti akar tanaman daun daun atau serabut rafia. Indukan jantan bisa di kawinkan hingga 8 kali
dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu sedangkan indukan betina di sarankan hanya di kawinkan 1 kali
saja
2. Apakah ada Faktor yang mempengaruhi perkembangan embriogenesis pada ikan cupang ?
Jwaba: tentu adaa
Yaituu dari ketersediaan benih baik dari segi kualitas dan kuantitas
dalam keberhasilan budidaya suhu yg baik sangat berperan pd proses pembesaran maupun pembenihan
khususnya proses penetasan telur.Oleh karena itu peranan suhu yang optimal sangat penting untuk memacu
proses penetasan telur.
Kesimpulan kelompok 3
Perkembangan embrio ikan cupang dapat dibagi menjadi beberapa fase yaitu fase
pembelahan, morula, blastula, gastrula dan organogenesis. Telur ikan cupang menetas 35 jam
setelah terjadi pembuahan. Perkembangan embrio pada fase pembelahan (cleavage) 2–64 sel,
berlangsung cepat, yaitu 4–55 menit setelah pembuahan. Larva menetas setelah mengalami
perkembangan selama kurang lebih 29 jam. Pakan alami bisa diberikan untuk larva pada saat
kuning telur terserap habis setelah 3–4 hari kemudian adalah rotifer, nauplii Artemia sp dan kutu
air (Moina sp).

List pertanyaan kelompok 4


1. Apa saja faktor mempengaruhi seluruh proses perkembangan menyebabkan keberhasilan atau
kegagalan ?
(Sri rahmadani)
Jawabannya: Faktor-faktor tersebut mempengaruhi kecepatan perkembangan dan menentukan
bentuk dan susunannya. Diantara faktor-faktor tersebut adalah suhu perairan. Suhu mempengaruhi
kecepatan seluruh proses perkembangan atau fraksi-fraksi perkembangan.

List pertanyaan kelompok 5


Berapa lama proses pemijahan ikan mas?
Jawab :Lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pembenihan ikan mas, mulai dari ikan
dipijahkan hingga pendederan ke empat sekitar 4,5 bulan

Anda mungkin juga menyukai