Anda di halaman 1dari 11

BAB VIII C.

Capaian Pembelajaran
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Mahasiswa mampu menganalisis pembangunan pertanian di Indonesia yang
DI INDONESIA berkaitan dengan masalah Pembanguna pertanian di Indonesia, strategi dan
konsep pembangunan pertanian, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan,
dan syarat pokok pembangunan pertanian
A. Deskripsi Bab
Pada bab ini akan dibahas mengenai pembangunan
bidang pertanian di Indonesia. Setelah mempelajari materi ini
mahasiswa diharapkan dapat menganalisis pembangunan D. Materi
pertanian di Indonesia. Selain berdiskusi, mahasiswa juga 1. Masalah Pertanian di Indonesia
diwajibkan untuk membuat rangkuman dari materi. Pada
Program dan strategi pembangunan pertanian belum
akhir bab terdapat evaluasi formatif yang dapat dikerjakan
maksimal dan kurang berkembang karena banyak masalah
oleh mahasiswa agar lebih memahami materi yang telah
yang dihadapi dalam perjalanannya antara lain:
dipelajari.
a. Teknologi; Belum berkembangnya teknologi sehingga
produk pertanian masih rendah terutama dalam hal :
B. Relevansi - Pengolahan dan pasca panen
Negara Indonesia adalah negara agraris yang - Perkembangan teknologi informasi
sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya dari b. Birokrasi dan kelembagaan
sektor pertanian. Namun, keadaaan pertanian Indonesia - Koordinasi
sendiri tidak mengalami kemajuan yang signifikan. Akibatnya - Masalah Perijinan
adalah kehidupan penduduk (petani) tidak pernah - Pemlikan dan penguasaan lahan
meningkatkan kualitas atau kesejahteraan. Dalam rangka c. Permodalan
meningkatkan pertanian dan kondisi kehidupan petani, - Fisikal capital: Dinegara lain sudah memiliki banh
pemerintah melaksanakan berbagai program dan strategi pertanian. Lembaga keuangan mikro diharapkan
dalam bidang pertanian. Sebagai calon lulusan dari jurusan mampu membantu petani yang belum berkembang
geografi, mahasiswa harus dapat menganalisis program dan secara signifikan.
strategi untuk menyelesaikan permasalahan yang - Social capital: Tingkat pendidikan para petani sebagian
menghambat pembangunan di bidang pertanian. besar tidak tamat sekolah dasar merupakan masalah
mendasar dalam pembangunan pertanian.
251 252
- Karakteristik usaha dan produk : Infrastruktur sangat Dari ke 12 hal masalah pertanian di Indonesia yang
berpengaruh terhadap pembangunan pertanian karena sudah dipaparkan diatas, maka berikut akan dipaparkan
bisa kehilangan hasil, kualitas produksi, sistem tanam, bagaimana cara mengatasi masalah pertanian tersebut dimasa
produktifitas dn akhirnya mempengaruhi pendapatan akan datang.
dan kesejahteraan petani a) Optimalisasi program pertanian organik secara
Sistem atau cara pertanian di Indonesia masih menyeluruh di Indonesia serta menuntut pemanfaatan
didominasi oleh sistem pertanian masa lalu, yaitu sistem lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah
pertanian yang mempunyai banyak kelemahan diantaranya lingkungan.
adalah: b) Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan
- Modal yang terbatas, lahan abadi yang eksistensinya dilindung.
- Penggunaan teknologi yang masih sederhana, c) Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan
- Sangat dipengaruhi oleh musim, kepada petani, berupa program insentif usaha tani,
- Wilayah pasarnya lokal, program perbankan pertanian, pengembangan pasar dan
- Umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta
sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian pengembangan industrialisasi yang berbasis
(pengangguran tersembunyi), pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses
- Akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat terhadap sumber-sumber informasi IPTEK.
rendah, d) Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala
- Pasar komoditi pertanian yang sifatnya bentuk perdagangan bebas.
mono/oligopsoni yang dikuasai oleh pedagang- e) Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan
pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang teknologi tepat guna yang berwawasan pada konteks
merugikan petani, kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-
- Pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi hasil penelitian ilmuwan lokal.
lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali f) Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
- Kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani, g) Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.
- Kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang, h) Membuat dan memberlakukan Undang-Undang
- Swasembada beras yang tidak meningkatkan perlindungan atas Hak Asasi Petani.
kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak i) Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi
Asasi Petani. maupun institusi pertanian dan perkebunan sesuai
dengan bidang keilmuannya masing-masing.

253 254
j) Mewujudkan segera reforma agraria. Research Instintute (IRRI),didirikan di Filipina pada tahun
k) Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan 1961. Teknologi perakit benih gandum kerdil berhasil
dunia pertanian serta penyusunan konsep jam tayang diterapkan pada padi sehingga serie varietas padi kerdil IR
khusus untuk publikasi dunia pertanian di seluruh media pun tercipta. Varietas unggul padi yang dilepas dan banyak di
massa yang ada. tanam di asia tenggara adalah IR8.
Di indonesia, pada saat varietas padi dikembangkan
2. Perubahan Umum Pertanian benih-benih padi unggul lainnya seperti Si gadis, bengawan,
Indonesia telah menjadi Negara merdeka lebih dari Rojolele, Cianjur, dan Mas sudah tersedia pula. Varietas-
enam dasa warsa. Pada waktu Indonesia mengumumkan varietas unggul inilah yang dipergunakan pemerintah
kemerdekaannya penduduk indonesia baru berjumlah 60 juta. Republik indonesia untuk meningkatkan produksi beras
Masih pada awal-awal tahun kemerdekaan itu, presiden nasional di awal-awal indonesia merdeka. Tentu saja,
Soekarno, pada kesempatan meresmikan Institut pertanian pemakaian varietas unggul saja tidak akan mampu menaikkan
Bogor, menyatakan bahwa pangan akan selalu menjadi hasi panenan per hektarnya.
permasalahan indonesia memang benar, seperti juga negara- Oleh karena itu, bersamaan dengan penyebarluasan
negara yang sedang berkembang, penduduk indonesia varietas unggul, diperkenalkan pula pengolahan
meningkat cepat dengan berakhirnya Perang Dunia II. Tentu lahan,pengembangan irigasi,serta pemakaian pupuk dan
saja kecukupan pangan untuk penduduk dunia merupakan pestisida. Paket teknologi ini di namakan panca usaha tani
permasalahan global. untuk menyebarluaskan teknologi ini, pemerintah pun
Kerja keras para ahli di bidang pemuliaan benih mengembangkan program demonstrasi massal (DEMAS,1963).
membuahkan hasil yang melegakan dunia.perintisnya adalah Yang dilengkapi dengan tenaga-tenaga penyuluh pertanian.
Norman Borlaug yang menciptakan tanaman gandum kerdil Pada tahun 1964, program DEMAS di perluas menjadi
di Meksiko, sesudah keberhasilan tim Meksiko dan Amerika program bimbingan missal missal (BIMAS) meskipun
Serikat menciptakan varietas unggul jagung. Varietas yang pelaksanaan BIMAS itu tidak tanpa kendala,tetapi upaya
diciptakannya tidak saja berbatang pendek, tetapi juga pemerintah untuk meningkatkan produksi beras tahun 1965-
berumur genjah dan berproduksi tinggi per hektarnya.Dengan 1980 sangat berhasil.
cepat varietas kerdil gandum pun diserap oleh petani-petani Keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi
Meksiko. Lalu teknologi yang sama diterapkan pada tanaman beras, tidak lepas dari upaya dunia untuk meningkatkan
padi.pangan utama sebagian negara-negara di asia adalah produksi pangan berkaitan dengan kecepatan peningkatan
beras. Maka oleh Ford Foundation dan Rockefeller Foundation penduduk. Pada tahun 1967, program bimas di tingkatkan
sebuah lembaga padi internasional, the internasional Rice menjadi program Intensifikasi Massal (INMAS), yang sifat

255 256
keikutsertaannya adalah dengan dasar sukarela. Pada saat memungkinkan pekerja untuk menikmati makanan tradisional
yang sama, Indonesia memperoleh benih padi IR5 dan IR8 dari pada waktu istirahat yang terbatas itu.prubahan jam kerja
IRRI.setelah di uji multilokasi, IR5 dan IR8 di lepas untuk di menuntut makanan cepat saji,secara perlahan pangan instant,
sebarluaskan kepada petani,dengan nama PB5 dan PB8. Nama yang berupa mie,cepat sekali masuk dalam budaya indonesia.
peta baru digunakan di Indonesia untuk IR5 dan IR8 Menu makanan yang berubah mempengaruhi jenis-jenis
mengingat salah satu tetuanya adalah varietas unggul peta tanaman yang dibudidayakan diberbagai agro-ekosistem di
yang dir kit di Indonesia, yang sejak mengumumkan indonesia.di sistem pekarangan di Jawa, misalnya klau
kemerdekaannya selalu mengimpor beras, untuk pertama sebelum bergulirnya era globalisasi, tidak kurang dari 150
kalinya bias berswasembada. Keadaan ini dapat tanaman tercatat berada di atasnya (Soemarwoto,1978), maka
dipertahankan sampai tahun 1993. Tuntutan terhadap semakin hari semakin kecil jumlah jenis yang dibudidayakan
ketersediaan beras semakin meningkat dengan peningkatan di pekarangan. Fungsi pekarangan berangsur beralih dari
jumlah penduduk. lumbung pangan dengan aneka ragam tanaman ke arah
Pada tahun 2008, pemerintah mengumumkan bahwa penanaman jenis jenis yang laku di jual di pasaran. Kalau
swasembada beras kembali dapat di raih Indonesia. Bahkan sebelum tahun 1970-an di sekitar jakarta, pohon buah-buahan
dengan terbentuknya cabinet baru Indonesia pada tahun seperti rambutan, duku, pepaya, mangga menjadi andalan
2009,kementerian pertanian mencanangkan tekad Indonesia pekarangan rumah,sekarang jenis-jenis tersebut tergusur oleh
untuk mengembangkan Indonesia menjadi lumbung pangan jenis-jenis yang lebih produktif untuk memenuhi permintaan
dunia.Sebenarnya pangan pokok di Indonesia tidak hanya pasar, seperti anggrek dan tanaman hias lainnya.pohon buah-
beras. Memang beras menjadi pangan utama di kawasan buahan asli indonesia hanya berbuah setahun sekali.produksi
Indonesia yang banyak hujannya.indonesia juag memiliki tiap tahunnya pun tidak menentu,tergantung cuava setiap
ekosistem alami yang beragam,sehingga memungkinkan musimnya. Sebaliknya, kalau seseorang menanam anggrek,
masyarakatnya untuk mengembangkan agro-ekosistem yang sudah jelas kapan dapa di panen,dan dari berapa ratus
beragam pula. tanaman yang dimiliki setiap hari ada saja tanaman yang bias
Permintaan akan beras terus meningkat, bukan hanya menghasilkan bunga.
disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk, tetapi juag Kebijakan pangan yang mengutamakan ketersediaan
keren beralihnya mereka yang tadinya mengonsumsi pangan pangan pokok beras,menyebabkan bergesernya pangan-
utama nonberas beralih ke beras. Perubahan zaman membawa pangan pokok local seperti sagu,jagung dan ubi-ubian ke
perubahan pula pada menu makan rata rata rakyat beras.meskipun di dalam beberapa REPELITA jelas di
indonesia.diperkotaan besar Indonesia ,makanan cepat saji cantumkan program keanekaragaman pangan.
mulai dicari. Jam istirahat kerja yang pendek,tidak Pengimplementasian program tersebut tidak diberlakukan

257 258
dengan sungguh-sungguh.selain beras,kedelai merupakan 3. Penyusutan Keanekaragaman Hayati Pertanian
sumber protein utama untuk rata-rata rakyat Indonesia,yang
a. Sumber Daya Genetik
sehari-harinya menggunakan temped an tahu untuk lauk pauk
nasi. Sejalan dengan impor beras,gandum,dan kedelai pun Kunci dari suksesnya Revolusi Hijau adalah
tidak pernah bias turun,bahkan meningka tiap tahunnya. terkaitnya varietas unggul baru. Tetapi, agar sebuah
Peningkatan produksi kedelai tidak bias mengimbangi varietas unggul memperlihatkan keunggulannya,
permintaan pasar yang terus berkembang. Tekad kementerian berbagai unsur seperti lahan,air,pupuk,dan pestisida
pertanian untuk mengupayakan Indonesia berswasembada harus menyertainya.lagi pula varietas unggul baru harus
kedelai pada tahun 2014 patut dicermati kesungguhannya. selalu diperbaiki dari waktu ke waktu untuk
Pergeseran pangan dari beberapa sumber karbohidrat ke menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman
beras dan gandum itu, menyebabkan lemahnya permintaan Di indonesia, terakitnya varietas unggul pangan,
pangan local di pasaran. Dampaknya sudah dapat di pastikan, baik ditingkat nasional, maupun lokal, dimungkinkan
yaitu bahwa tidak ada dorongan bagi petani untuk karena negara ini kaya akan keanekaragaman hayati,
menanam,karena pasar tidak ada.berulang kali dikatakan tetapi kekayaan ini bukanlah tidak tanpa kemungkinan
bahwa Indonesia kaya akan jenis-jenis penghasil karbohidrat untuk hilang. Sumber daya genetik yang menjadi bahan
dan protein nabati,kekayaan demikian kalau di manfaatkan mentah untuk perakitan benuh unggul belum tertangani
sebaik-baiknya dapat menopang ketahanan pangan dengan baik. Artinya, walaupun untuk pangan
Indonesia.permasalahan utamanya ialah bagaimana utama,padi indonesia sudah memiliki bank gen,yang
menjadikan potensi ini sebuah kenyataan, pentingnya didukung oleh bank gen internasional IRRI,tetapi
mengubah sumber karbohidrat dari ubi-ubian menjadi tepung keberagaman indonesia dalam agro-ekosistem
telah di kumandangkan oleh pakar IPB memerlukan berbagai macam sumber daya genetik.
(sadjad,baharsyah,2007). Kendalanya adalah bagaimana Bank gen yang ada sangat terbatas kemampuannya
teknologi pangan dapat mengubah tepung ketela pohon, untuk menyimpan keberagaman yang diperlukan.
ketela rambat, dan sebagainya itu menjadi pangan yang Sementara itu,penyusutan akan sumber daya genetik
serupa dengan mie instan yang ada sekarang? Inovasi kea rah pertanian terus berlangsung.
ini sudah ada, tetapi dengan skala yang terbatas, Lembaga-lembaga penelitian yang bernaung di
permasalahannya tinggal bagaimana membesarkan skala yang bawah departemen,seperti departemen pertanian dan
ada, sehingga keberadaan mie gandum dapat tergeser dari kehutanan,atau dilingkup lembaga penelitian non
pola makan rakyat indonsia. departemen seperti LIPI dan BPPT,serta fakultas
pertanian/kehutanan di beberapa universitas mencoba

259 260
menyelamatkan sebagian dari sumber daya genetik yang letaknya datar, dekat dengan jalan dan sarana lain-
sedang menjadi minatnya.juga beberapa pemerintah lainnya. Padahal,di pulau jawa,lahan-lahan yang
daerah memilki kebun koleksi yang diharapkan dapat memenuhi persyaratanyang demikian adalah lahan
menjadi kebanggaan masyarakatnya. Tetapi persawahan.
pemeliharaan koleksi, baik yang berada dalam gedung Selain di jawa, beralih fungsi lahan pertanian ke
maupun yang ada dilapangan memerlukan pembiayaan. peruntukan yang lain dapat di saksikan di bali dan
1) Lahan sumatera.bali yang terkenal dengan irigasi subaknya
Unsur kedua yang diperlukan dalam pertanian harus kehilangan 10,000 hektare lahan sawah setiap
adalah lahan. Meskipun varietas unggul terakit,kalau tahunya, karena kebutuhan mendesak
lahan untuk menanamnya tidak ada,maka akan sia- penduduknya.selain lahan sawah,yang banyak
sia saja upaya yang telah dilakukan. Lahan pertanian beralih fungsi juga adalah kawasan hutan.hal ini
yang baik untuk menanam tanaman pangan terus banyak terjadi di sumatera dan Kalimantan.
menyusut di Indonesia karena beberapa sebab. Perambahan hutan terjadi bukan saja di hutan
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari 60 juta produksi, tetapi juga dikawasan lindung uang
pada tahun 1945 menjadi 235 juta pada tahun fungsinya melindungi tata air, beralih fungsi menjadi
2007,menuntut selain pangan adalah tempat tinggal. lahan pertanian dan perkampungan.
Lahan lahan pertanian yang telah berkembang Sementara itu, kesuburan tanah juga sangat
luas sebelum kemerdekaan adalah di jawa, sumatera, menurun dengan penggunaan bahan-bahan
dan bali. Sudah sejak zaman penjajahan belanda, kimia,baik untuk pupuk maupun pestisida.subsidi
penduduk Indonesia sebagian besar bermukim di pupuk untuk pertanian dimaksudkan agar petani
jawa.setelah jumlah penduduk Indonesia menjadi 230 terdorong untuk menanam tanaman pangan.akibat
juta itu,50℅ dari jumlah tersebut masih tinggal di negative dari subsidi pupuk ini adalah penggunaan
jawa.ini berarti bahwa banyak lahan pertanian dan pupuk kimia yang berlebihan karena harganya yang
kehutanan yang terpaksa di alih fungsikan untuk murah. Pencemaran tidak saja terjadi di badan
memenuhi kebutuhan akan tempat hunian, sekolah, air,tatapi juga dalam tanah.adanya Persistent Organik
pabrik, jalan, dan lain-lainnya.di jawa setiap Pollutants (POP),merupakan racun untuk tanaman,
tahunnya,lahan pertanian berkurang sedikitnya karena bahan pencemar tidak bias terurai dan larut
100,000 hektare,untuk Indonesia,luas lahan pertanian dalam air hujan.contoh penggunaan bahan-bahan
adalah 25 juta hectare (Supriyantono,2007). Tentu saja, kimia pertanian yang berlebihan adalah di
yang terlebih dulu beralih fungsi adalah yang Dieng.dataran tinggi Dieng merupakan sebuah

261 262
kawasan pertanian yang kesuburan lahannya bagian bagian hilir yang dekat dengan perkotaan,
menurun nyata karena penggunaan pestisida dan sungai juga merupakan tong sampah terpanjang di
pupuk yang berlebihan. Keadaan ini diperparah Indonesia. Sampah yang setiap hari di buang ke
dengan pemanfaatan hamper tiap jengkal tanah yang dalam badan air, menyebabkan tidak terelakkannya
tersedia tanpa memperhitungkan kemiringan pendangkalan sungai. Akibatnya, di tepi-tepi sungai
lahan.meskipun tidak separah Dieng,lahan di dataran yang dangkal, hunian lebih mudah dikembangkan
tinggi di Indonesia pada umumnya mengalami hal dan penyempitan sungai pun terjadi.
yang sama.
3) Perubahan Iklim
2) Air Sejak disepakatinya kerangka konvensi
Unsur ketiga untuk pertanian yang mulai mengenai iklim pada tahun 1992, maka isu perubahan
melangkah adalah air bersih. Meskipun varietas iklim mulai menjadi topik di berbagai pertemuan di
unggul di tanam di lahan yang subur, kalau tingkat internasional.kerangka konvensi mengenai
ketersediaan air tidak sesuai dengan yang diperlukan, perubahan iklim di tingkatkan menjadi konvensi
tanaman pun tidak akan berkembang seperti yang mengenai iklim dan pertemuan-pertemuan
diharapkan.di pulau jawa mengalir berpuluh sungai, internasional mengenai iklim pun meningkat
yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah. Debit intensitasnya.
sungai-sungai tersebut sangat menurun pada waktu Salah satu dampak yang dikhawatirkan bakal
musim kemarau.sebaliknya pada waktu musim terjadi ketika dunia mengalami perubahan iklim
hujan, air sungai meluap karena dihulu tetumbuhan adalah melangkahnya air,yang pada gilirannya akan
yang mampu menahan aliran air tidak ada lagi. mempengaruhi pertanian di kawasan tropik. Padahal,
Hutan yang biasanya menjadi pengatur air di hulu- dikawasan ini Negara-negara pertanian yang
hulu sungai, ternyata tidak dapat di pertahankan tergolong dalam Negara berkembang berada. Ini
keberadaannya. berarti keanekaragaman hayati pertanian,baik di
Sungai masih merupakan sumber air untuk tingkat agro-ekosistem maupun di tingkat genetik
sawah.saat ini hamper semua sungai di Indonesia yang akan mengalami dampak nyata.
mengalami penurunan debit airnya.masalah lain yang Di bidang pangan kecendrungan menyusutnya
berhubungan dengan menurunnya fungsi sungai sumber daya genetik, lahan, dan air yang disebabkan
untuk pengairan sawah/tanaman adalah semakin oleh kegiatan manusia dan perubahan iklim akan
bertumbuh kembangnya hunian manusia terutama di berdampak negatif pada kegiatan pertanian secara

263 264
keseluruhan,maka menjadi pertanyaan apa yang tangguh, dan efisien hanya dapat diciptakan melalui
harus kita persiapkan agar Indonesia mampu mandiri suatu manajemen yang terkoordinasi
dalam pangannya dalam keadaan bagaimana pun? - Memperkuat data base, potensi sumber daya nasional
Kemandirian ini hanya bias dikembangkan kalau - Peningkatan mutu sumber daya manusia
kekayaan hayati pertanian dapat kita pertahankan - Konsolidasi pemilihan dan distribusi faktor produksi
keberadaannya dan kita manfaatkan secara terutama lahan
berkelanjutan.memang keberadaan keanekaragaman
- Pengembangan teknologi berwawasan lingkungan
hayati pertanian saja belum akan menjamin
- Desentralisasi perencanaan membangun dan memperkuat
kemandirian pangan Indonesia, sebab tanpa
otoda
kemampuan memanfaatkan secara berkelanjutan,
- Pembangunan komuditas strategis
dapat dipastikan bahwa pangan kita akan cendrung
- Pengmbangan kelembagaan dan asosiasi petani
bergantung pada kekuatan luar.dengan kata lain kita
- Pengembangan koperasi, UKM, dan kemitraan
harus mampu mengelolanya dengan sebaik-
- Pengembangan jaringan sistem informasi
baiknya.termasuk dalam cakupan pengelolaan ini
- Pengembangan industri berbasis pertanian
adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan. - Peran universitas dan akademisi
- Dll
4. Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia
5. Program Pembangunan Pertanian
Dalam rangka mewujudkan pertanian sebagai leading
sector melalui suatu proses yang berencanan, sistimatis, maka Strategi Pembaguna pertanian dijabarkan dalam
diperlukan strategi pembangunan pertanian yang mantap. bentuk program yang konkrit, reliable, workable, dilaksanakan
Diperlukan karakteristik sektor pertanian dan potensi secara bertahap yan meliputi :
sumberdaya nasional yang dapat diuraikan sebagai berikut : - Peningkatan Produksi: yang bertujuan untuk; a)
- Pertanian Leading sector dalam pembangunan nasional : Mewujudkan swasembada pangan; 2) Meningkatkan
Statemen politik ini sebagai landasan utama merumuskan volume ekspor hasil petanian; 3) Menyediakan bahan
kebijaksanaan makro ekonomi yang berpihak dan baku industri pengohanan; 4) mewujudkan diversifikasi
memberikan prioritas pada pembangunan pertanian. pengan dan gizi.
- Konsolidasi kelembagaan, restrukturisasi, dan - Pengembangan SDM melalui : pelatihan petani, penataan
reorganisasi: Pembangunan pertanian yang modern, tenaga dan sistem penyuluhan, perdagangan dan studi
banding, pengembangan inkubator agribisnis, sosialisasi

265 266
program dan kebijaksanaan bagi instansi mitra pertanian, a. Peranan teknologi dalam ketahanan pangan
dan penguatan tenaga peneliti.
Intervensi teknologi dapat diarahkan untuk
- Pengembangan sarana dan prasarana meliputi :
peningkatan produktivitas, kualitas, keanekaragaman
Kebutuhan dasar, rehabilitasi sarana dan prasarana,
jenis, atau keamanan pangan maupun untuk
memobilisasi sarpras lebih lebih efektif, optimal dan
memperkecil tingkat kehilangan hasil.
merata seluruh wilayah,.
- Intervensi teknologi pada proses produksi karena :
- Pengemban Usaha melalui : Pembinaan teknis dan
berkuranganya lahan pertanian, tingkat produksi
manajemen petani serta pelaku agribisnis, pengembanag
yang dihasilkan masih jauh, benih belum tersedia
skim-skim pertanian, pengembangan jaringan pasar hasil-
cukup, teknik budi daya yang belum dikuasai, dan
hasil pertanian sampai di tingkat pedesaan,
motibasi petani masih terbatas.
pengembangan dan pembinaan sistem mutu hasil
- Teknologi untuk aksesibilitas pangan : Jaringan
pertanian, pengembangan kelembagaan petani
infrastruktur transportasi darat pada saat ini belum
- Pengembangan teknologi dan rekayasa pertanian melalui
menjangkau seluruh sentra-sentra produksi pangan,
kegiatan : Pengembangan penelitian terapan, distribusi
kalaupun ada umumnya kondisinya memprihatinkan
dan sosialisasi hasil penelitian, koordinasi penelitian,
terutama pada musim hujan. Kondisi ini
peningkatan jumlah dan mutu peneliti
menyebabkan biaya transportasi mahal, kdang
- Penataan aset dan kelembagaan pertanian melalui :
melampaui nilai ekonomis produk pangan yang akan
Inventarisasi, pemetaan aset dan faktor produksi
diangkut.Sistem informasi pasar dibutuhkan disini
pertanian, pengadaan dan redistribusi, modernisasi aset
sehingga perlu perkembangan teknologi informasi
- Peningkatan nilai tambah, daya saing, distribusi dan
dan komunikasi (ICT) dapat dimanfaatkan untuk
pemasaran
membangun sistem informasi pasar yang handal.

6. Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan


b. Ketahanan Pangan dalam Perspektif
Tujuan dari ketahanan pangan adalah pemberdayaan Pembangunan
masyarakat dan perluasan bentangan pilihan-pilihan yang Ada beberapa faktor penting yang dapat menjadi
berbasis potensi lokal.sehingga yang harus jadi perhatian kendala dalam pencapaian ketahanan pangan antara
adalah kapasitas dan kapabilitas produksi pangan untuk lain:
memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat dalam jumlah yang - Demografis: Pembangunan daerah termasuk di
cukup, komposisi gizi yang seimbang, aman dari cemaran
pedesaan secara seimbang dengan pembangunan
kimia.
perkotaan akan mamberikan suatu continum kota

267 268
desa, yang diperlukan untuk mencapai ketahanan 2. Konsolidasi kelembagaan, Restrukturisasi dan
pangan secara berkelanjutan Reorganisasi.
- Agrikultur: Teknologi di bidang ini akan 3. Memperkuat Data Base, Potensi Sumber Daya Nasional.
meningkatkanprodiksi pangan dan pendapatan 4. Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia.
rumah tangga 5. Konsolidasi Pemilihan dan Distribusi Faktor Produksi
- Manajemen SDA: Intensifikasi produksi pertanian terutama Lahan.
secara berkelanjutan pada lahan yang tersedia, 6. Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
melalui adopsi teknologi yang baik dan praktek 7. Desentralisasi Perencanaan Membangun dan Memperkuat
pertanian yang tepat, dapat memberikan ketahanan Otoda (OTDA)
pangan dengan tetap mengurangi tekanan pada lahan 8. Pembangunan Komoditas Strategis.
rentan. 9. Pengembangan Kelembagaan dan Assosiasi Petani.
- Pengurangan Disparitas Sosial: Strategi untuk 10. Pengembangan Koperasi, UKM, dan Kemitraan
meningkatkan produksi agrikultur harus secara 11. Pengembangan Jaringan Sistem Informasi.
simultan diimplementasikan untuk mengangkat 12. Pengembangan Indutri Berbasis Pertanian.
masyarakat dapat keluar dari kemiskinan dan hal-hal 13. Perkembangan Market Intelligence.
yang membawa kea arah konflik, (Banowati, 2013) 14. Penguatan Posisi Indonesia di WTO
15. Penguatan Politik Indonesia
E. Rangkuman 16. Peran Universitas dan Akademis
Ada beberapa permasalahan pembangunan pertanian Strategi pembangunan pertanian dijabarkan dalam
yang harus di Indonesia : bentuk program yang konkrit, reliable, workable,
1. Permodalan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Program
2. Birokrasi dan Kelembagaan pembangunan pertanian meliputi :
3. Teknologi 1. Peningkatan produksi
Dalam rangka mewujudkan pertanian sebagai leading 2. Pengembangan sumber daya manusia
sector melalui suatu proses yang berencana, sistematis, dengan 3. pengembangan sarana dan prasarana
tetap mengakomodir kondisi rill yang ada, maka diperlukan 4. Pengembangan usaha
strategi pembanguna pertanian yang mantap. Untuk itu perlu 5. Pengmbmagan teknologi dan rejayasa pertanian
dipahami karakteristik sektor pertanian dan potensi 6. Penataan asset dan kelembangaan pertanian
sumberdaya nasional dapat diuraikan sebagai berikut. 7. Peningkatan nilai tambah ,daya saing, distribusi , dan
1. Pertanian Leading Sector dalam Pembanguna Nasional. pemasaran.

269 270
Dalam Ketahanan pangan dan kedaulatan terbagi 2 :
1. Peranan teknologi dalam ketahanan pangan
2. Ketahanan pangan dalam prespektif pembangunan

Syarat syarat pokok pembangunan pertanian :


1. Penyesuaian teknologi
2. Tersedianya sarana produksi
3. Pemasaran hasil usaha pertanian
4. Perang sang produksi bagi petani
5. Transportasi

Pustaka
Banowati, Eva dan Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Penerbit Ombak. Yogyakarta.
Heddy, Suwasono. 2010. Agroekosistim Permasalahan Lingkungan pertanian Bagian
pertama. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Sastrapradja, S.D dan elizabeth A.W. 2010. Keanekaragaman Hayati Pertanian Menjamin
Kedaulatan Pangan. LIPI Press. Jakarta.
Yuwono, Triwibowo dkk. 2016. Pembangunan Pertanian Membangun Kedaulatan Pangan.
Gadjah Mada University Press. Yokyakarta.
Yudono, Prapto dkk. 2016. Pengantar Ilmu Pertanian. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

269 270

Anda mungkin juga menyukai