Disusun untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik
Dosen Pengampu:
DWI DESMAYANASARI, M.Pd
Disusun Oleh:
NPM 1911030334
Kelas : F Semester 6
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
M Ikhsan Andersa
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
BAB IV PENUTUP..................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-Lampiran
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Wahyu Bagja Sulfemi, Modul Manajemen Pendidikan Non Formal, (Bogor: STKIP Muhammadiyah Bogor, 2018),
h. 229
1
ruangan belajar atau kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja,
kursi, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas/prasarana
adalah yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan,
seperti: halaman, kebun atau taman sekolah, maupun jalan menuju ke
sekolah.Fasilitas pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam
empat kelompok yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah
(site, building, equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut
memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses pendidikan,
hendaknya dikelola dengan baik. Manajemen yang dimaksud meliputi: (1)
Perencanaan, (2) Pengadaan, (3) Inventarisasi, (4) Penyimpanan, (5)
Penataan, (6) Penggunaan, (7) Pemeliharaan, dan (8) Penghapusan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem penerimaan peserta didik di MTs Darul Huda
Bandar Lampung?
2. Bagaimana penempatan dan pengelompokkan manajemen peserta didik
di MTs Darul Huda Bandar Lampung?
3. Bagaimana pembinaan dan pengembangan diri peserta didik di MTs Darul
Huda Bandar Lampung?
4. Bagaimana kenaikan kelas dan penjurusan peserta didik MTs Darul
Huda Bandar Lampung.
1
BAB II METODE OBSERVASI
A. Pelaksanaan Observasi
1) Metode Observasi yang Digunakan
Metode observasi yang dilakukan oleh observer menggunakan beberapa
metode dalam pengambilan datanya, yaitu:
1. Wawancara
Metode interview yaitu metode pengumpul data dengan jalan tanya jawab
sepihak yang dikerjakan sistematis yang berlandaskan tujuan penelitian. 2
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dari supervisor madrasah
tentang pengelolaan sarana dan prasarana pada madrasah, yang menyangkut
pemeliharaan agar selalu dalam kondisi siap pakai sebagai penunjang
pembelajaran.
2. Metode Observasi
Observasi dapat diidentifikasikan sebagai pemilihan, pengubahan,
pencatatan dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan
dengan organisme sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.3 Dalam pengertian
yang lain observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh indera.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa
catatan, buku, transkip, surat kabar, ledger, agenda dan sebagainya.4 Metode
dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada dokumen
atau catatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian di MTs Darul Huda tanggal
24 Maret 2022 pukul 13.50 WIB adalah wawancara. Yang mana tujuan dari
wawancara tersebut adalah:
1) Untuk menggali dan mendapatkan informasi atau data dari orang pertama
(primer)
2) Untuk melengkapi informasi atau data yang dikumpulkan dari teknik
pengumpulan data lainnya
2
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1993), h. 136
3
Seltiz, Wrightsman and SW Cook, Research Methods in Social Relation, (New York: Holt, 1976), h 352
4
Suharsimi Arikunto, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 234
2
3) Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan data
lainnya
3
• Misi
4
• Menciptakan suasana yang kondusif untuk keefektifan seluruh
kegiatan madrasah
• Menumbuhkan serta mengembangkan disiplin dan kerjasama dalam
menyelesaikan tugas-tugas
• Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu
pengetahuan, olah raga, seni dan teknologi
• Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama
islam dan budaya bangsa sehingga terbangun peserta didik yang
kompeten dan berakhlak mulia
• Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, beraklak tinggi
dan bertaqwa pada Allah SWT
5
Status Madrasah Swasta
Kelompok Madrasah MTsN 2 Bandar Lampung
Akreditasi A
Surat Keputusan/SK 968/BAN-SM/SK/2019 Tgl 5 Nov 19
Tahun Berdiri 1988
Jumlah Keanggotaan Rayon 14 Madrasah
Organisasi Penyelenggaraan Yayasan
6
• Ruang Guru
• Ruang Kelas
• Ruang Tata Usaha
• Perpustakaan
• Lapangan Olahraga
• UKS
• Lab. Komputer
• Laboratorium IPA
• Mushola
• Toilet
• Kantin
B. Hasil Observasi Manajemen Peserta Didik
1. Penerimaan peserta didik
Penerimaan Peserta Didik direncanakan pada akhir bulan Februari sampai
awal bulan Juni selama liburan semester. Sekolah ini tidak menerapkan
sistem zonasi melainkan melalui sistem prestasi dan reguler. Sistem
penerimaan dengan jalur prestasi yaitu dengan melihat prestasi yang telah
dicapai siswa baik akademik maupun non akademik dan dibuktikan dengan
sertifikat atau piagam penghargaan. Selanjutnya menggunakan sistem
reguler yaitu sistem yang menyeleksi melalui jumlah nilai hasil lapor dan
ujian pada jenjang sekolah sebelumnya.
2. Penempatan dan pengelompokkan manajemen peserta didik
a. Struktur dan tata kerja di sekolah ini. Mengenai struktur organisasi
disekolah ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu enam pengurus inti
yang terdiri dari Kepala Sekolah, Ketua Komite, Kasubag TAS, Waka
Bidang Akademik, Waka Kesiswaan, dan Waka Sapras. Kemudian enam
pengurus Pendidkan yang terdiri dari Guru BK, koordinator mapel,
Tenaga Administrasi Sekolah, Wali Kelas X, XI, dan XII.
b. Sistem Pemilihan pengurus organisasi Sekolah di MTs Darul Huda ini
berdasar keputusan proproragatif kepala sekolah berdasarkan kinerja para
pegawai dan juga dibantu oleh para guru untuk melakukan pemilihan
pengurus organisasi
c. Cara SOTK sekolah menjalin komunikasi dalam meningkatkan mutu di
MTs Darul Huda ini melalui Rapat bersama antar pengurus inti
7
organisasi mengenai kekurangan apa saja yang perlu diperbaiki.
d. Kegiatan belajar mengajar di sekolah saat ini telah dibatasi dan masih
belum terlalu efektif, waktu pembelajaran tiap mata pelajaran yang
dikurangi, dan juga masih menggunakan Protokol Kesehatan.
e. Kegiatan belajar mengajar tatap muka terbatas ini tentulah membantu
mengurangi gangguan psikologis yang dialami siswa, sebab siswa lebih
bahagia dan nyaman karna belajar melalu tatap muka dengan bertemu
langsung oleh guru dan peserta didik lainnya.
8
3. Pembinaan dan pengembangan diri peserta didik
a. Para guru disini menerapkan kegiatan sikap positif kepada para peserta
didik ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti berdoa
sebelum memulai belajar, mengaji, dan mengucapkan salam saat guru
datang dan guru selesai mengajar dan lain sebagainya
b. Kegiatan sikap positif tersebut berpengaruh dalam keberlangsungan
kegiatan belajar mengajar di kelas sebab siswa telah terbiasa dengan
sikap positif tersebut. Namun ada juga peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam penerapan kegiatan sikap positif yang diterapkan oleh
guru dikelagus.
c. Kebiasaan rutin yang dilaksanakan sekolah setiap sebelum memulai
pelajaran yaitu melaksanakan kegiatan kerohanian mengaji selama 15
menit untuk yang beragama Islam lalu dilanjutkan dengan kegiatan
belajar mengajar. Dan juga solat ashar berjamaah dilakukan sebelum
pandemi, karena sekarang masih covid 19 sekolah diakhiri sebelum jam
3 karena sekolah MTs Darul Huda mulai legiatan sekolah jam 1 siang
d. Kultur sekolah itu penting bagi peserta didik atau pendidik khususnya
dalam pengembangan siswa agar ada pembiasaan sikap baik dalam diri
siswa dan disiplin terhadap waktu
9
unggulan dapat termotivasi dalam belajar untuk terus bersaing dan menjadi
yang terdepan di segi pendidikan akademik.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
B. Sarana
12
DAFTAR
PUSTAKA
Wahyu Bagja Sulfemi, Modul Manajemen Pendidikan Non Formal, (Bogor: STKIP
MuhammadiyahBogor,2018
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1993),
Seltiz, Wrightsman and SW Cook, Research Methods in Social Relation, (New York:
Holt, 1976),
Suharsimi Arikunto, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993),
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 1.3 Struktur Komite Madrasah Gambar 1.4 Visi Misi Madrasah
14
15