Pengembangan knowledge dan skill paling baik dilakukan melalui edukasi dan
pelatihan yang menggabungkan teori dan terapan pada kerja lapangan,
misalnya pada seorang manager proyek pemahaman akan konsep-konsep pada
ruang lingkup kerja dan rincian pekerjaan menjadi dasar pada pengerjaan
proyek nyata, sedangkan pada pengembangan abilities dapat diupayakan
melalui membiasakan diri menerima feedback, pembinaan, serta saran orang
lain sebagai bahan intropeksi diri (The Balance Careers, 2018)
1. Knowledge
- Pengetahuan tentang UU Ketenagakerjaan
Pengetahuan UU Ketenagakerjaan ini sangat penting karena akan
menjadi dasar hukum untuk setiap kebijakan yang diambil perusahaan
terkait karyawan. Seperti, perjanjian kerja bersama, struktur dan skala
upah, BPJS, PPh 21, dan lain-lain. Selain harus update dengan
peraturan pemerintah, HR perlu menjadi partner strategis perusahaan,
agar kebijakan yang diambil perusahaan benar-benar berdampak pada
produktivitas, namun tetap sejalan dengan undang-undang dan aturan
hukum lainnya.
- Keterampilan Teknis yang Spesifik
Human Resources mencakup bidang yang sangat luas. HR perlu
memiliki keterampilan teknis yang mendukungnya dalam bidang HR
yang lebih spesifik. Misalnya, untuk HR bidang rekrutmen dan seleksi,
perlu membekali diri dengan keterampilan menyeleksi pelamar kerja,
minimal terampil melakukan wawancara. Dalam bidang training and
development, seorang calon HR perlu menguasai bagaimana
menyusun Training Need Analysis (TNA) yang bagus, dan seterusnya.
- Menguasai Teknologi yang Dibutuhkan
Teknologi semakin penting peranannya dalam mendukung pekerjaan
HR, sehingga HR dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi.
Penggunaan Human Resources Information System atau HRIS kini
telah meluas, bukan hanya pada perusahaan-perusahaan besar, tetapi
juga perusahaan menengah dan rintisan. Bahkan, implementasi HRIS
kini menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) departemen
HR.
- Wawasan yang Baik tentang Bisnis Perusahaan
Dibutuhkan juga wawasan tentang bisnis perusahaan, bagaimana proses
bisnis perusahaan berjalan; mengetahui tantangan dalam bisnis tersebut;
dan sejauh apa perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan pada
bisnis tersebut. Wawasan ini penting untuk menganalisis situasi dan
kebijakan perusahaan di masa depan terkait pengelolaan SDM. Karena
pada akhirnya, tujuan utama peran HR adalah
mengoptimalkan kinerja aset manusia yang ada di perusahaan demi
mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
2. Skills
- Observasi dan Wawancara
Merupakan bekal utama seorang HRD
- Multitasking
Pertama, skill wajib HRD yang pertama adalah kemampuan
multitasking atau mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu.
Sebab, HRD memiliki jobdesk yang cukup banyak dan
mengharuskannya berhubungan dengan banyak divisi di perusahaan.
Mulai dari memproses rekrutmen karyawan, mempersiapkan pelatihan
untuk karyawan, hingga mengatur penggajian dan memproses
karyawan bermasalah.
- Kemampuan Berorganisasi dan Berorientasi pada Strategi
Skill wajib HRD selanjutnya adalah kemampuan berorganisasi dan
menyusun strategi yang baik. Seorang HRD harus mempunyai
kemampuan organisasi yang baik, karena merekalah yang mengatur
manajemen waktu perusahaan, menyimpan data karyawan, serta data-
data penting lainnya. HRD juga dituntut memiliki kemampuan
menyusun strategi manajemen yang baik. Mulai dari merancang skema
penggajian yang baik, memproses rekrutmen dan pelatihan karyawan,
dll.
- Dual Focus, Antara Kebutuhan Karyawan dan Manajemen
Seorang HRD dituntut menjembatani 2 kepentingan, yaitu antara
kebutuhan karyawan dan pihak manajemen perusahaan. Ada saat ketika
Anda harus mengambil keputusan untuk melindungi karyawan. Ada
saatnya pula Anda akan dihadapkan untuk melindungi organisasi,
budaya dan nilai-nilai perusahaan. Seorang HRD harus mampu
menyeimbangkan kepentingan karyawan dan manajemen. Misalnya,
saat karyawan meminta pembelaan atas kesalahan yang mereka alami,
Anda wajib mengayomi mereka. Namun, pada waktu yang sama Anda
harus tetap tegas berpegang pada SOP dan nilai-nilai perusahaan yang
berlaku.
- Peka dan Memahami Psikologi Manusia
Dalam menjalankan jobdesk-nya, seorang HRD dituntut berhubungan
dengan semua karyawan di perusahaan. Tidak hanya memperkenalkan
perusahaan di awal rekrutmen, namun juga memproses setiap
permasalahan karyawan yang muncul setiap harinya. Sehingga, seorang
HRD harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan semua
karyawan.
- Skill Komunikasi Publik dan Interpersonal yang Baik
Skill wajib HRD berikutnya adalah kemampuan berkomunikasi. Baik
itu komunikasi publik maupun komunikasi interpersonal antar-
karyawan. Dituntut untuk bisa menjalin hubungan yang baik dengan
semua karyawan, seorang HRD dianjurkan memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
- Negosiasi dan Manajemen konflik
Seorang HRD kerap berurusan dengan karyawan bermasalah, mulai
dari yang melakukan pelanggan ringan maupun berat. Karena itulah,
kemampuan bernegosiasi sangat penting dimiliki agar apa yang menjadi
kebijakan perusahaan dapat diterima dengan baik oleh karyawan.
Kemampuan negosiasi ini juga perlu dibarengi dengan
kemapuan problem solving/manajemen konflik.
3. Abilities
- Active Listening
Cara mendengarkan yang benar- terfokus pada apa yang disampaikan
oleh lawan bicara
- Sikap Bijaksana dan Mampu Menjaga Rahasia
Divisi HRD juga merupakan jembatan antara karyawan dari berbagai
jabatan. Oleh sebab itu, seorang karyawan HRD harus bersikap adil,
mampu menjaga rahasia perusahaan dan karyawan lainnya, dan mampu
bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan yang tidak merugikan
sebagian pihak. Seorang karyawan HRD juga harus mampu bersikap
profesional dalam pekerjaan dengan tidak mencampurkan urusan
pekerjaan dan pribadi.
4. Others
- Memiliki sertifikat Training of Trainer