Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOPROSES
PRODUKSI DAN PURIFIKASI PROTEIN MIF REKOMBINAN E.COLO BL21
METODE …………

NAMA
A…
M…
I….

PROGRAM MAGISTER TEKNOBIOLOGI

FAKULTAS TEKNOBIOLOGI

UNIVERSITAS SURABAYA

SURABAYA

2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses ekspresi protein dimulai dari DNA yang ditranskripsi menjadi mRNA,
kemudian ditranslasi menjadi rantai polipeptida untuk selanjutnya dilakukan pelipatan
(melipat) sehingga dihasilkan protein fungsional. Saat ini kemampuan untuk
merekayasa proses ekspresi protein untuk menghasilkan protein sesuai dengan yang
diinginkan telah banyak diminati dan dilakukan oleh para ilmuan karena penggunaan
juga sudah sangat luas terutama untuk bidang aplikasi seperti bioteknologi, industri,
medis, dan biologi molekuler (thermo, 2019). Pada praktikum ini akan dilakukan
mendesain media untuk produksi protein MIF (Macrophage Migration Inhibitory
Factor).
Protein MIF merupakan protein yang memegang peran penting dalam respon
imun tubuh kita. Produksi protein MIF yang berlebihan ataupun berkepanjangan
terasosiasi dengan banyak penyakit kronis seperti misalnya penyakit Diabetes mellitus
tipe 2,Rhemathoid Arthritis,kanker,Jantung koroner dan penyakit infeksi lainnya.
Dalam memproduksi protein MIF Chassis yang digunakan adalah bakteri Escherichia
coli karena E.coli merupakan sel inang yang memiliki kemampuannya untuk tumbuh
cepat dalam konsentrasi sel yang tinggi dan dalam kultur yang murah dan relatif
sederhana. Sehingga E.coli digunakan untuk ekspresi protein. Hal ini juga didukung
dengan diketahuinya proses transkripsi, translasi dan mekanisme pelipatan protein pada
E. coli sehingga lebih mudah untuk dimanipulasi. Keuntungan lainnya yaitu waktu
generasi pada E.coli yang cukup cepat sekitar 20 menit. Lebih spesifiknya strain E. coli
BL21 (DE3) digunakan karena gen pengkode enzim proteaselon (protease serin) dan
ompT (protease membran luar) sudah dimutasi sehingga tidak akan dihasilkan lagi dan
membuat protein yang diekspresikan tidak terdegradasi.
Ketika mencoba untuk mendapatkan hasil tinggi dari protein rekombinan dengan
tujuan
bahwa gen yang mengkode protein rekombinan diekspresikan pada tingkat setinggi
mungkin dapat memberikan hasil semakin banyak mRNA yang disintesis, semakin
banyak protein rekombinan yang akan diproduksi. Dengan pemikiran ini, galur
BL21(DE3) direkayasa, yang sekarang menjadi salah satu galur E.
coli yang paling banyak digunakan untuk memproduksi protein rekombinan.
Untuk memanfaatkan fleksibilitas sistem promotor yang dapat diinduksi, titik
optimal dalam pertumbuhan E. coli untuk menginduksi ekspresi protein rekombinan
dan konsentrasi penginduksi yang optimal harus ditentukan. Namun strategi yang
paling umum digunakan dalam biologi molekuler masih untuk mengevaluasi pengaruh
variabel-variabel tersebut pada ekspresi protein heterolog dengan mengubah satu faktor
pada satu waktu sambil mempertahankan yang lain konstan, sehingga ekspresi protein
rekombinan BL21 dari E. coli melibatkan modifikasi terhadap variable konsentrasi
penginduksi untuk digunakan dalam sistem rekombinan (IPTG). Sehingga dalam
hal ini proses produksi dan purifikasi protein MIF rekombinan e.coli bl21
menggunakan metode ……. akan mendesain parameter variable pada konsentrasi
IPTG 250 M,karena menurut literatur yang telah dibaca diketahui bahwa pada
konsentrasi 250 M adalah konsentrasi IPTG yang optimal,terkait toksisitas
protein MIF pada sel bakteri, dari hasil terbukti bahwa tidak bersifat toksik
terhadap E. Coli BL21 (DE3) sebab setelah diinduksi IPTG hingga konsentrasi
tertinggi, tidak terjadi penurunan pertumbuhan yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai