Oleh :
TAUFIK LA ROSI, S.Kep.,Ns.
NDH : 28
i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
.Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwotu Tlp. 3124061 Fax. 3l259tI5
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
TAUFIK LA ROSI, S.Kep..Ns.
NIP : 19950112 202012 1 008
COACH, MENTOR,
Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Aktualisasi dengan judul “Peningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
tentang etika batuk dan bersin yang benar melalui Sosialisai dengan media leaflet di
Ruang Isolasi RSUD Kab. Buton” dengan baik. Sholawat dan salam diucapkan untuk
junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, karena jasa Beliau kita bisa menikmati zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai satu syarat untuk kelulusan pada Latihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan XCVI. Dalam rangka menyelesaikan laporan aktualisasi ini,
Penulis mendapat banyak bimbingan, pengetahuan serta motivasi dalam penyusunan laporan
ini, baik berupa materi maupun berupa motivasi kepada penulis. Sehubungan dengan hal
tersebut penulis mengucapkan terima kasih kepada:
i
sama berjuang;
10. Teman- teman sejawatku kamar 218 yang menemani dan membantu dalam segala hal
terkait penyusunan laporan;
11. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan masukkan dan saran yang membangun pada
laporan aktualisasi ini. Semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
v
DAFTAR ISI
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Instalasi dan Unit Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Halaman
8
Kabupaten Buton..........................................................................................
Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019...................... 10
Jumlah Tenaga Paramedis Keperawatan RSUD Kabupaten
Tabel 2.3. Buton Tahun 2019........................................................................................ 1
Jumlah Tenaga Paramedis Non Keperawatan RSUD Kabupaten
Tabel 2.4. Buton Tahun 2019....................................................................................... 1
Tabel 2.5. Jumlah Tenaga Non Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019………. 12
Tabel 2.6. Identifikasi Isu kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan…………… 27
Tabel 3.1. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus 33
Keterkaitan dengan Tujuan, Visi dan Misi Organisasi .............................
Tabel 4.1. Kendala dan Antisipasi………………………………………………….. 58
Tabel 4.2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan………………………………………… 61
Tabel 4.3. Rincian Kegiatan Aktualisasi…………………………………………… 62
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur organisasi........................................................................................7
Gambar 2.2. Analisis menggunakan Mind maping...........................................................30
Gambar 4.1. Deskripsi Kegiatan yang akan dikonsultasikan............................................63
Gambar 4.2. Lembar formulir konsultasi..........................................................................64
Gambar 4.3. Konsultasi dengan Kepala Bagian Tata Usaha tentang rencana kegiatan 65
Gambar 4.4. Lembar saran dan dukungan pelaksanaan aktualisasi..................................65
Gambar 4.5. Konsultasi dengan direktur terkait persetujuan aktualisasi..........................67
Gambar 4.6. Surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi....................................................67
Gambar 4.7. Konsultasi dengan Kepala Ruangan Isolasi terkait kegiatan aktualisasi . 69
Gambar 4.8. Lembar saran dan dukungan Kepala Ruangan Isolasi.................................69
Gambar 4.9. Materi yang akan digunakan untuk leaflet...................................................72
Gambar 4.10. Materi yang akan digunakan untuk leaflet...................................................73
Gambar 4.11. Mendesain leaflet halaman depan................................................................74
Gambar 4.12. Mendesain leaflet halaman belakang...........................................................74
Gambar 4.13. Desain leaflet halaman depan......................................................................75
Gambar 4.14. Desain leaflet halaman belakang.................................................................75
Gambar 4.15. Konsultasi dengan pimpinan terkait desain leaflet......................................76
Gambar 4.16. Lembar saran dan dukungan pelaksanaan aktualisasi..................................77
Gambar 4.17. Mencetak leaflet etika batuk dan bersin......................................................78
Gambar 4.18. Peserta sosialisasi mengisi daftar hadir.......................................................81
Gambar 4.19. Peserta melaksanakan pre test sebelum diberikan sosialisasi......................82
Gambar 4.20. Membagikan leaflet kepada peserta sosialisasi...........................................84
Gambar 4.21. Menjelaskan tentang etika batuk dan bersin …………………………. 86
Gambar 4.22. Mendemonstrasikan cara etika batuk dan bersin yang benar ………... 87
Gambar 4.23 Peserta melaksanakan post test setelah diberikan sosialisasi ………... 88
Gambar 4.24. Lembar pre test dan post test yang telah diisi oleh peserta ………….. 91
Gambar 4.25. Data rekapan hasil pre test dan post test …………………………….. 92
Gambar 4.26. Grafik dan diagram hasil pre test dan post test …………………….... 93
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Formulir 1 - Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ………………………
99
Lampiran 4. 103
Dokumen Pendukung Kegiatan 1 …………………………………..
i
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, pengertian tersebut
sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam
Undang-Undang tersebut, pegawai ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan
pemerintah yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3)
Perekat dan Pemersatu Bangsa. Untuk tugas ASN menurut UU ASN adalah melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang melaksanakan
tugasnya dengan jabatan struktural ada juga yang melaksanakan tugasnya sebagai jabatan
fungsional, contohnya yaitu Perawat Ahli Pertama.
Perawat Ahli Pertama sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat
membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,
profesional , berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. Untuk
itulah, Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal 63-64 dan PP Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen PNS pasal 34-35 yakni CPNS wajib menjalani masa percobaan, masa
percobaan melalui proses diklat terintegrasi yang tujuannya yaitu untuk membangun integritas,
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
unggul dan bertanggung jawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Latsar
ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN. Kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang mampu bersikap
dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Salah satu tugas pokok penulis sebagai perawat ahli pertama yakni melakukan upaya
peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya
pencegahan infeksi. Sebagai perawat pelaksana di ruang isolasi yang merupakan salah satu
1
ruang kontrol infeksi yang bertanggung jawab mengelola pasien dengan kondisi penyakit
menular.
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan dirumah sakit penulis menemukan masih
banyaknya pasien dan keluarga yang belum mengetahui tentang pentingnya etika batuk dan
bersin sehingga berdampak terhadap kesembuhan pasien dan keselamatan keluarga.
Pengetahuan etika batuk yang benar bagi pasien dan keluarga di Ruang Isolasi RSUD Kab.
Buton sangat penting untuk diketahui namun masih banyak yang tidak tahu dengan etika batuk
dan bersin yang benar. Selain itu ada juga pasien dan keluarga melaksanakan langkah-langkah
etika batuk namun caranya masih kurang tepat. Contohnya menutup hidung dan mulut dengan
tissue tetapi setelah itu tidak melakukan cuci tangan.
Banyak hal yang menjadi penyebab permasalahan ini, diantaranya yaitu kurang
optimalnya penyuluhan etika batuk, kurangnya tingkat kesadaran pasien dan keluarga tentang
dampak batuk yang sembarangan dan kurangnya sarana edukasi etika batuk yang benar.
Kurangnya etika batuk dapat menimbulkan penularan penyakit bagi pasien dan keluarga.
Seperti pasien tertular penyakit yang tidak ada hubungannya dengan penyakit yang diderita atau
keluarga tertular penyakit yang diderita pasien. Yang mana seharusnya tidak boleh adanya
penularan penyakit yang terjadi dirumah sakit.
Bentuk lain dari kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang etika batuk dan
bersin yaitu tidak menggunakan masker saat flu atau batuk. Padahal seharusnya pasien atau
keluarga yang sedang flu atau batuk harus menggunakan masker dan tidak meletakkan masker
bekas dipakai pada leher karena bisa menyebarkan kembali virus dan bakteri ketika digunakan
kembali. Untuk itu diperlukan adanya peningkatan pengetahuan tentang etika batuk dan bersin
yang benar dari perawat agar pasien dan keluarga bisa mengetahui tentang etika batuk dan
bersin yang benar.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa masih banyak pasien dan keluarga pasien belum mengetahui etika batuk dan
bersin yang benar, Sehingga penulis mengangkat isu yang paling utama yaitu masih banyaknya
pasien dan keluarga pasien yang belum tahu mengenai etika batuk dan bersin yang benar.
Dengan demikian sesuai dengan salah satu tugas dan fungsi perawat yaitu melakukan upaya
peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung, maka penulis
akan melakukan aktualisasi dengan melaksanakan sosialisasi tentang etika batuk dan bersin
2
yang benar menggunakan media leaflet, sehingga dalam aktualisasi ini penulis mengambil judul
“Peningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang etika batuk dan bersin yang
benar melalui Sosialisai dengan media leaflet di Ruang Isolasi RSUD Kab. Buton”.
3. Manfaat
a. Manfaat bagi penulis
Menambah wawasan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam megamalkan
nilai-nilai ANEKA dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pelayanan keperawatan
kepada masyarakat.
b. Manfaat bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan pembelajaran untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan guna
menguatkan visi dan misi rumah sakit sehingga dapat memberikan pelayanan yang
bermutu bagi masyarakat
c. Manfaat Bagi masyarakat
Masyarakat mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang cara etika batuk dan bersin
dalam mencegah penularan penyakit
3
4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini meliputi aktualisasi nilai dasar ASN dalam kegiatan
peningkatan mutu pelayanan dengan Peningkatan Pengetahuan Etika Batuk pada pasien dan
Keluarga Pasien di Ruang Isolasi RSUD Kab. Buton melalui Media leaflet edukasi. Dalam
kegiatan aktualisasi ini Penulis berpedoman pada tupoksi, inisiatif pribadi serta persetujuan
atasan dalam melaksanakan tugas sebagai Perawat Ahli pertama di Ruang Isolasi RSUD Kab.
Buton dengan mengaktualisasi nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan (Direktur, Mentor dan Kepala Ruangan) terkait
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan.
b. Membuat Media Edukasi Kesehatan berupa leaflet tentang Etika Batuk dan bersin
c. Melaksanakan edukasi tentang Etika Batuk dan bersin
d. Melaksanakan evaluasi
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
b. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton berada
pada lembah dengan permukaan tanah yang agak rata, walaupun struktur dan
topografi pulau Buton yang berbukit.
c. Status
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
Tenggara No. 858/2799/XII/05 Tentang Pemberian Izin Sementara Status Type C.
Pada Tahun 2019 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton telah
terakreditasi SNARS Edisi I Oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan
Kategori Madya.
5
d. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Kabupaten Buton yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang
kesehatan dengan struktur organisasi berdasarkan Perataturan Daerah Nomor : 56
Tahun 2013, sebagaimana tertera pada diagram halaman berikut :
6
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
(RSUD) KABUPATEN BUTON)
DIREKTUR
KELOMPOK JABATAN
KEPALA BAGIAN
FUNGSIONAL
TATA USAHA
7
e. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton sampai saat ini memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum dengan jenis pelayanan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Instalasi dan Unit Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Buton
8
IPRS
Pelayanan Laboratorium
Dari tabel 2.1 tentang instalasi dan unit pelayanan dapat dilihat bahwa Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton terdapat empat Instalasi yaitu Instalasi
Gawat Darurat (UGD), Instalasi rawat jalan terdiri atas sembilan unit pelayanan
berupa Unit gawat darurat (UGD), poliklinik umum, poliklinik spesialis bedah,
poliklinik spesialis penyakit dalam, poliklinik spesialis kandungan, poliklinik gizi,
poliklinik anak, poliklinik THT dan poliklinik fisioterapi. Untuk rawat inap terdapat
tujuh unit pelayanan terdiri atas rawat inap umum/non bedah, rawat inap bedah, rawat
inap anak, rawat inap kebidanan, rawat inap bayi/perinatologi dan pelayanan
Intensive Care Unit (ICU) dan rawat inap VIP. Untuk penunjang terdapat empat unit
pelayanan terdiri atas pelayanan laboratorium, pelayanan farmasi/apotek, pelayanan
Unit Transfusi Darah (UTD).
9
Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019
No Jenis Tenaga Sesuai Status Jumlah
Klarifikasi Pendidikan PNS Kontrak Honor/Magang
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Dokter Umum 9 2 0 11
Dokter Spesialis Penyakit
2.
Dalam 1 0 0 1
3. Dokter Spesialis Bedah 1 1 0 2
4. Dokter Spesialis Obgyn 1 0 0 1
5. Dokter Spesialis THT 1 0 0 1
6. Dokter Spesialis Anak 1 0 0 1
7. Dokter Spesialis Gigi 3 0 0 3
8. Dokter Spesialis Radiologi 1 0 0 1
Jumlah 18 3 0 21
Sumber : Subag Kepegawaian
Dari tabel 2.2 tentang jumlah tenaga medis, dari 21 jumlah tenaga medis yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten buton, ada 18 Tenaga medis yang
berstatus PNS dan yang banyak terdapat pada dokter umum sedangkan tenaga medis
yang magang/honor tidak ada.
1
Dari tabel 2.3 tentang tenaga paramedis keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kabupaten Buton dari jumlah keseluruhan tenaga paramedis keperawatan
dengan jumlah 146 orang terdapat 109 orang yang berstatus kontrak terbanyak pada
tenaga keperawatan baik itu yang berstatus DIII dengan jumlah 45 orang dan tenaga
SI Keperawatan berjumlah 28 orang merupakan jumlah tenaga terbanyak di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton tahun 2019 yang PNS.
Dari tabel 2.4 tentang tenaga paramedis non keperawatan dengan jumlah keseluruhan
47 orang. Adapun jumlah Tenaga paramedis non keperawatan terbanyak yang
berstatus PNS dengan jumlah 33 orang dengan tenaga epidemiologi terbanyak
1
dengan jumlah 7 orang Tenaga yang berstatus kontrak tidak ada dan tenaga
paramedis non keperawatan yang berstatus magang atau honor berjumlah 14 orang.
Tabel 2.5 Jumlah Tenaga Non Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019
Dari tabel 2.5 tentang tenaga non medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Buton tahun 2019 dengan jumlah 5 orang, dengan jumlah terbanyak yaitu
tenaga non medis berstatus pegawai dan yang honor/magang berjumlah 1 orang.
1
B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
a. Visi
Dalam mengemban tugas dan fungsinya, maka Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kabupaten Buton menetapkan suatu visi yang merupakan suatu cita-cita
bersama yang ingin di capai dimasa depan. Rumusan visi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton mengacu pada visi Pemerintah Kabupeten Buton dan Departemen
Kesehatan RI sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah dibidang kesehatan, dengan
fokus pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang telah ditetapkan, maka visi Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton ditetapkan sebagai berikut :
1
b. Misi
Adapun misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton yaitu :
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang
paripurna.
2) Meningkatkan kompetensi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit yang
Tangguh dan professional
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai standar rumah
sakit
4) Meningkatkan ketersediaan peralatan penunjang peralatan kesehatan baik
peralatan medis maupun non medis
5) Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan rumah sakit
6) Meningkatkan manajemen yang efektif dan efesien
c. Dasar Hukum
Sebagai pedoman untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di Rumah Sakit
dibutuhkan peraturan-peraturan yang dapat digunakan sebagai Payung Hukum
Rumah Sakit. Dasar hukum atau peraturan-peraturan tersebut antara lain :
1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4355
2) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3952
3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 538
4) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063)
5) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
RI Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5072)
6) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
1
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)
7) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607)
8) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)
d. Falsafah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton mempuyai Falsafah : “ 3 P
“ Pomaasi (saling menyayangi),Pobantubantu (tolong menolong) dan Pouumela
( memberikan yang terbaik ).
e. Motto
Adapun motto Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton sebagai
berikut: Kami Berikhtiar ALLAH yang Menyembuhkan. Seluruh staf RSUD
Kabupaten Buton Kab.Buton berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi
seluruh masyarakat. Berkomitmen untuk selalu berusaha memberikan layanan yang
PRIMA kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
f. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Buton adalah
1) Meningkatnya kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Buton
2) Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Buton
1
3) Meningkatnya sarana dan prasarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Buton
4) Meningkatnya kerja sama dan kemitraan dengan pihak lain
1
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebahagian tugas Rumah Sakit
Umum Daerah dalam menyiapkan bahan pedoman petunjuk teknis,
menyelenggarakan kegiatan penunjang medik yang meliputi Pelayanan
Laboratorium, Farmasi, Radiologi dan Pelayanan Gizi dan Laundry.
4) Bidang Bina Program
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan pedoman petunjuk tehnis
penyelenggaraan kegiatan bidang Bina program yang meliputi perencanaan dan
evaluasi program, pengolahan data dan rekam medik, penyediaan dan
pengembangan system informasi kesehatan serta pelaporan hasil kegiatan.
Fungsi tersebut di atas, lebih lanjut dijabarkan ke dalam fungsi bidang-bidang dan
bagian tata usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton, yaitu sebagai
berikut:
1) Fungsi Bagian Tata Usaha
- Pelaksanaan urusan administrasi dan ketatausahaan, kepegawaian, perumusan
rancangan peraturan bidang kesehatan
- Pengkoordinasian urusan pendidikan dan pelatihan
- Pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
- Pelaksanaan urusan umum yang meliputi surat menyurat dan pengarsipan
1
- Pengelolaan perlengkapan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
2) Fungsi Bidang Perawatan dan Pelayanan
- Merencanakan tindakan keperawatan dan tindakan medis
- Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan bagi pasien sesuai dengan indikasi
penyakit yang diderita
- Pelaksanaan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
- Melaksanakan koordinasi dengan Bidang/Seksi terkait dalam penatalaksanaan
kegiatan keperawatan dan pelayanan medik
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
3) Fungsi Bidang Penunjang Medik
- Pelaksanaan kegiatan laboratorium, Farmasi dan Radiologi
- Pelaksanaan kegiatan gizi dan laundry serta hygiene dan sanitasi di lingkungan
Rumah Sakit Umum Darah
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
4) Fungsi Bidang Bina program
- Pengkajian dan perumusan kebijakan kesehatan
- Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta pelaksanaan monitoring,
pengawasan dan evaluasi
- Pelaksanaan pengolahan data dan rekam medik, pengolahan dan
pengembangan sistem informasi kesehatan serta pelaporan hasil kegiatan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur
1
27) melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28) melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29) melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30) melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan suhkarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat
31) melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32) melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33) melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34) melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35) melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39) melakukan intervensi keperawatan spesifik yangkompleks di area komunitas
40) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41) melakukan perawatan luka
42) melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43) melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44) melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45) melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46) melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47) melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer
48) melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49) melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50) melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
51) melakukan preseptorship dan mentorship.
2
2. NILAI-NILAI DASAR ASN
Berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN, terdapat lima nilai-nilai dasar yang harus
diamalkan dan diaplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Lima nilai dasar itu antara
lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi untuk
memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal antara
lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta
akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya
b. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi internal
dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya
dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas dalam
keputusan serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan
c. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung dan
mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan membrikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders.
d. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap individu
dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan,
e. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan
berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Lingkungan
akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya
g. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan kapasitas.
Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk peningkatan kinerja sesuai
kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
2
h. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan
tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel.
B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara sekaligus menghormati bangsa lain. Sedangkan chauvinisme merupakan
nasionalisme dalam arti sempit yakni sikap meninggikan bangsanya sendiri sekaligus
tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Secara politis nasionalisme berarti
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang disdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
C. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar yang menentukan baik atau buruk,
benar atau salahnya suatu perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik yang
tercantum dalam undang-undang ASN adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
2
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat, berdaya guna,
dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
D. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi keniscayaan di era
reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada
layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga
pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Apabila pemerintah dapat
memberikan layanan prima kepada masyarakat, maka akan menimbulkan kepuasan bagi
pihak-pihak yang dilayani. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan
kepercayaan publik kepada pemerintah.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang
menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melaui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilai-nilai
dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan
mecakup hal berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
customer/klien tetap setia
c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan
tanpa pemborosan
2
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain
pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.
E. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan
kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar
biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, dan masyarakat.Kerusakan
tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
jangka panjang.
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan
diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena
dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti
korupsi antara lain :
a. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang
b. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
c. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain
d. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
e. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang
dilakukan
f. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahanan
demi tercapainya suatu tujuan
g. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta sidat iri
dengki
h. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
i. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar
2
3. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
A. Whole of Government
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal
sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.WOG menjelaskan bagaimana instansi
pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan
cara-cara tertentu yang memerlukaan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta
kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk baik berupa barang
dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian diperlukan 3 unsur
penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi penyelenggara pelayanan
publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan atau diterima
oleh penerima layanan (pelanggan).
c. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
2
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.Kedudukan atau
status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk
menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun
dalam UU ASN tersebut harus jelas.Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas Pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.PNS merupakan warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan . Kedudukan ASN
berada di pusat, daerah, dan luar negeri.Namun pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
2
4. PENETAPAN ISU DAN DAMPAKNYA
A. Identifikasi dan penetapan isu
Penetapan judul rancangan aktualisasi dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
identifikasi isu. Isu diambil berdasarkan pada pengamatan ASN di instansi penempatan.
Dari hasil pengamatan penulis, ditemukan beberapa isu pada Ruang isolasi RSUD
Kabupaten Buton yang dapat di identifikasi lebih lanjut terkait dengan Manajemen ASN.
Tabel 2.6 Identifikasi Isu kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dalam
kaitannya dengan Agenda III
No. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Kaitan dengan
Diharapkan Agenda III
1. Belum Masih seringnya Petugas mengecek Kurangnya
optimalnya Rekam medik dan melengkapi koordinasi
petugas dalam mengembalikan data les pasien dengan petugas
mengisi les pasien ke sebelum di bawa lain sehingga
kelengkapan data ruangan karena ke rekam medik mengira bahwa
les pasien datanya belum les pasien
lengkap sudah
dilengkapi oleh
petugas lain,
tapi ternyata
belum
2. Kurangnya Penulis sering Pasien mengetahui Kurangnya
pengetahuan mendapatkan cara etika batuk partisipasi
pasien dan masih banyak dan petugas dalam
keluarga tentang pasien batuk menerapkannya memberikan
etika batuk tanpa menutup agar meminimalisir edukasi terkait
mulut adapun penularan penyakit etika batuk dan
menutup mulut yang bisa bersin
menggunakan ditularkan lewat
tangan tetapi batuk dan bersin
tidak mencuci
tangan
3 Belum Masih seringnya Pengunjung patuh Kurangnya
optimalnya pengunjung tidak untuk mencuci koordinasi
kepatuhan mencuci tangan tangan dengan dengan pihak
pengunjung ketika benar sebelum skrining agar
pasien mencuci berkunjung ke berkunjung ke sebelum
tangan ruang isolasi ruang isolasi diperbolehkan
masuk harus
2
mencuci tangan
Berdasarkan identifikasi tersebut, maka penetapan isu akan dilakukan dengan metode
APKL. Unsur-unsur yang dinilai dalam metode APKL adalah Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak/Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang
dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks
sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal
dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.
2
Tabel 2.8 Keterangan Kriteria Penetapan APKL
Skala Keterangan
5 Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan
Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode APKL di atas
didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah “Kurangnya
pengetahuan pasien dan keluarga tentang etika batuk dan bersin yang benar di
Ruang Isolasi RSUD Kabupaten Buton”.
B. Analisis Isu
Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik APKL, maka
dapat diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu “Kurangnya
pengetahuan pasien dan keluarga tentang Etika Batuk di ruang isolasi RSUD Kab.
Buton”. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut tidak
ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut ini : (a). Pasien dan keluarga pasien
bisa menularkan infeksi yang dapat memicu penyakit bagi orang sekitar, baik di ruang
isolasi maupun pada saat ditempat umum. (b). Memudahkan penularan penyakit melalui
droplet apabila batuk dan bersin sembarangan.
Penyebab dari masih banyaknya pasien dan keluarga pasien yang tidak
mengetahui etika batuk dan bersin yang benar antara lain adalah kurang optimalnya
penyuluhan etika batuk, kurangnya tingkat kesadaran pasien dan keluarga tentang dampak
batuk yang sembarangan dan kurangnya sarana edukasi etika batuk dan bersin yang benar.
Hal ini bisa dilihat dari pemetaan masalah melalui diagram Mind Mapping berikut :
2
Memudahkan penularan penyakit melalui droplet
akib
kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai etika batuk dan bersin
kurangnya tingkat kesadaran pasien dan keluarga tentang dampak batuk yang
kurangnya sarana edukasi etika batuk dan bersin yang benar
3
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3
3) Menyusun hasil laporan kegiatan dan melapor pada pimpinan
3
2. DESKRIPSI KEGIATAN
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi di Ruang Isolasi RSUD Kab. Buton dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1. Deskripsi Kegiatan
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3
untuk aktualisasi
memperoleh
Terkait Misi
dukungan 1. Akuntabilitas
organisasi:
adanya kejelasan
“Meningkatkan
wewenang dan
manajemen yang
tanggung jawab
efektif dan
antara bawahan dan
efisien”
pimpinan unit kerja
2. Nasionaslisme
Saat saya bertemu
dengan pimpinan
saya menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik
3. Etika Publik
Saat bertemu
dengan pimpinan
saya bersikap sopan
santun
4. Komitmen Mutu
Saya Bersikap
profesional
3
5. Anti Korupsi
Saya tepat waktu
saat bertemu
pimpinan
b. Meminta arahan Adanya arahan 1. Akuntabilitas
dan bimbingan dan bimbingan Mencacat dengan
dari Kepala dari Kepala baik arahan dari
Bagian Tata Bagian Tata mentor dan dapat
Usaha tentang Usaha dipertanggungjawab
rencana Hasil : kan
kegiatan - catatan 2. Nasionalisme
konsultasi dan Konsultasi bagian
arahan dari kemufakatan
- foto 3. Etika Publik
Berkonsultasi
dengan sikap sopan
dan santun
4. Komitmen mutu
Menggunakan
waktu secara efisien
5. Anti Korupsi
Menunjukkan sikap
3
Berani dan tetap
terus bekerja keras
c. Meminta Adanya 1. Akuntabilitas
persetujuan dari Persetujuan Dalam meminta
Direktur RSUD untuk persetujuan penulis
untuk melaksanakan menyampaikan
melaksanakan aktualisasi kepada pimpinan
aktualisasi Hasil: tentang rencana
- foto aktualisasi secara
pertemuan transparan dengan
-surat target yang dapat
persetujuan dipertanggungjawa
bkan selama
kegiatan
aktualisasi
2. Nasionalisme
Saat bertemu
dengan pimpinan
saya menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik
3. Etika publik
3
Dalam pertemuan
bersama pimpinan
saya selalu
mengedepankan
sikap sopan dan
santun
4. Komitmen mutu
Melakukan
pertemuan secara
langsung agar
komunikasi
berjalan efektif
5. Anti Korupsi
Mengatur waktu
dengan baik saat
bertemu dengan
pimpinan sehingga
tidak mengganggu
jadwal kegiatan
d. Melaksanakan Adanya saran 1. Akuntabilitas
konsultasi dan masukan Dalam saya
dengan Kepala dari Kepala melakukan
3
Ruangan Ruangan Isolasi konsultasi dengan
Isolasi hasil : atasan ,saya
foto dan catatan melaksanakan
arahan dengan
konsultasi Tanggungjawab
2. Nasionalisme
Saat saya bertemu
dengan atasan, saya
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik
3. Etika publik
Saat bertemu
dengan atasan, saya
bersikap sopan
santun
4. Komitmen mutu
Dapat
mengefisiensikan
waktu
5. Anti Korupsi:
Bersikap jujur dan
3
disiplin dalam
meminta izin
Prediksi hambatan Tidak dapat bertemu dengan pimpinan karena jadwal beliau yang masih padat
Rencana antisipasi Membuat jadwal pertemuan kembali
Analisis dampak Jika surat persetujuan tidak ditandatangani oleh direktur maka pelaksanaan aktualisasi tidak dapat
kegiatan dilaksanakan
3
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4
Indonesia yang paripurna.”
baku demi
tercapainya tujuan
3. Etika publik
Menjalankan secara
profesional
4. Komitmen mutu
inovasi, kreatiftas,
efektif
5. Anti korupsi
Selalu bekerja keras
b. Mendesain Adanya desain 1. Akuntabilitas
leaflet etika leaflet Memiliki target
batuk dan Hasil : foto yang jelas serta
bersin dapat
dipertanggungjawab
kan
2. Nasionalisme
Mengunakan bahasa
Indonesia yang
baku demi
tercapainya tujuan
4
3. Etika publik
Dalam pembuatan
leaflet etika batuk
dan bersin yang
benar penulis akan
cermat dalam
pemilihan kata-kata
agar leaflet yang
dibuat mudah
dipahami oleh
pembaca
4. Komitmen mutu
Dalam mendesain
leaflet etika batuk
dan bersin yang
benar penulis akan
membuatnya secara
inovatif
5. Anti korupsi
mandiri dan
disiplin,
menyelesaikan
4
dengan tepat waktu
c. Melaksanakan Terlaksananya 1. Akuntabilitas
konsultasi konsultasi Melaksanakan
dengan dengan hasil konsultasi
pimpinan pimpinan dengan penuh rasa
tentang desain terkait desain tanggung jawab
isi leaflet etika leaflet. 2. Nasionalisme
batuk dan Hasil : foto Munculnya sikap
bersin hormat
menghormati
antara bawahan
dan pimpinan
3. Etika publik
Berkomunikasi
dengan pimpinan
dengan
menggunakan
bahasa yang
santun.
4. Komitmen mutu
Bersikap
profesional
4
5. Anti korupsi
Menunjukkan
sikap Berani dan
tetap terus bekerja
keras
d. Mencetak Tersedianya 1. Akuntabilitas
leaflet etika leaflet Kejelasan dalam
batuk dan etika batuk dan melaksanakan
bersin bersin tanggung jawab
hasil : foto 2. Nasionalisme
Jujur dan
berintegritas
3. Etika publik
Konsisten dengan
program kegiatan
dan target
pencapaian
kegiatan, serta
bekerja secara
profesional
4. Komitmen mutu
Menunjukkan
4
ketercapaian target
yang direncanakan.
5. Anti korupsi
Menunjukkan sikap
Berani dan tetap
terus bekerja keras
Prediksi hambatan Desain media edukasi leaflet tidak disetujui oleh mentor
Rencana antisipasi Menyiapkan beberapa desain untuk dikonsulkan
Analisis dampak Jika media edukasi tidak dibuat, maka aktualisasi tidak akan dilakukan
kegiatan
4
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melaksanakan a. Mengisi daftar Terisinya daftar Pada kegiatan ini nilai Terkait visi
sosialisasi hadir hadir pelayanan publik yang organisasi:
tentang Etika Hasil : foto terkandung yaitu “Menjadi Rumah
Batuk dan partisipatif pasien dan Sakit
bersin yang keluarga untuk Terakreditasi
benar mengikuti sosialisasi yang Peka
Budaya dan
1. Akuntabilitas Terjangkau”
Memastikan daftar
hadir dengan penuh Terkait Misi
tanggung jawab organisasi:
2. Nasionalisme “Meningkatkan
Menggunakan kualitas
format absensi yang pelayanan
baik dan sesuai kesehatan dengan
3. Etika publik memberikan
Bersikap ramah dan layanan yang
4
sopan saat mengisi paripurna.”
daftar hadir
4. Komitmen mutu
Memeriksa daftar
hadir dengan teliti
5. Anti korupsi
Menunjukkan sikap
Berani dan tetap
terus bekerja keras
b. Melaksanakan Terlaksananya 1. Akuntabilitas
Pre test pre test dilakukan dengan
Hasil : foto penuh tanggung
jawab, terarah dan
memiliki tujuan
yang jelas
2. Nasionalisme
Saat pre test tidak
memaksakan
kehendak
3. Etika publik
Saat pre test, saya
menghormati
4
jawaban peserta
4. Komitmen mutu
Dilakukan secara
profesional
5. Anti korupsi
Melaksanakan
dengan peduli dan
tanggungjawab
c. Membagikan Terdistribusnya 1. Akuntabilitas
leaflet leaflet Memastikan leaflet
Hasil : foto terdistrubisidengan
penuh tanggung
jawab
2. Nasionalisme
Membagikan
dengan santun
3. Etika publik
Bersikap ramah
dan sopan saat
membagikan
leaflet
4. Komitmen mutu
4
Dilakukan dengan
efektif dan efisien
5. Anti korupsi
Menunjukkan
sikap Berani dan
tetap terus bekerja
keras
d. Menjelaskan Tersampainya 1. Akuntabilitas
cara etika batuk informasi Kegiatan
dan bersin yang tentang etika dilakukan dengan
benar batuk dan penuh tanggung
bersin yang jawab, terarah dan
benar memiliki tujuan
Hasil : foto dan yang jelas
video 2. Nasionalisme
Penyampaian materi
dilaksanakan
dengan penggunaan
bahasa Indonesia
yang baik
3. Etika publik
sosialisasi
4
dilakukan dengan
bahasa yang sopan
dan menghormati
pasien dan
keluarga pasien.
4. Komitmen mutu
Menyampaikan
materi sosialisasi
dengan efektif dan
efisien.
5. Anti korupsi
Dalam
melaksanakan
sosialisasi,
dikerjakan secara
cermat, teliti, tidak
mengurangi
informasi yang
diberikan
e. Mendemonstras Terlaksananya 1. Akuntabilitas
ikan cara etika demonstrasi Mendemonstrasika
batuk dan cara etika batuk n dengan jelas dan
5
bersin yang dan bersin yang terarah
benar benar 2. Nasionalisme
Hasil : foto dan Menggunakan
video bahasa Indonesia
yang baik
3. Etika publik
Bersikap sopan
saat melakukan
demonstrasi
4. Komitmen mutu
Mendemonstrasika
n dengan teliti,
efektif dan efisien
5. Anti korupsi
Mendemonstrasika
n dengan semangat
dan tanggung
jawab
f. Melaksanakan Terlaksananya 1. Akuntabilitas
post test post test berlaku adil dalam
penilaian evaluasi
2. Nasionalisme
5
Saat saya
mengevaluasi
kegiatan , saya
tidak memaksakan
kehendak
3. Etika publik
Saat post test, saya
menghormati
jawaban peserta
4. Komitmen mutu
Dilakukan secara
profesional
5. Anti korupsi
Melaksanakan
dengan jujur sesuai
dengan isi materi
Prediksi hambatan Tidak membawa media edukasi leaflet
Rencana antisipasi Menyiapkan media edukasi sehari sebelum aktualisasi
Analisis dampak Terganggunya kelancaran pemberian edukasi
kegiatan
5
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5
dan disiplin paripurna.”
3. Etika publik
Saat mengumpulkan
data penulis
bersikap cermat
4. Komitmen mutu
Menggunakan
waktu dengan
efektif
5. Anti korupsi
Melaksanakan
dengan jujur dan
disiplin
b. Membuat Tersajinya 1. Akuntabilitas
tabulasi hasil tabulasi hasil dilakukan dengan
pre test dan pre test dan post penuh tanggung
post test test jawab, terarah dan
memiliki tujuan
yang jelas
2. Nasionalisme
Membuat tabulasi
dengan jujur
5
3. Etika publik
Jujur dalam
menyampaikan
hasil
4. Komitmen mutu
Menggunakan
waktu dengan
efektif
5. Anti korupsi
Melakukan dengan
jujur tanpa
memanipulasi data
serta dapat
dipertanggung
jawabkan
c. Membuat grafik Tersajinya 1. Akuntabilitas
terkait grafik terkait dilakukan dengan
sosialisasi sosialisasi penuh tanggung
menggunakan menggunakan jawab, terarah dan
leaflet leaflet memiliki tujuan
yang jelas
2. Nasionalisme
5
Membuat grafik
dengan jujur
3. Etika publik
Dalam membuat
grafik bersikap
jujur
menyampaikan
hasil
4. Komitmen mutu
Menggunakan
waktu dengan
efektif
5. Anti korupsi
Melakukan dengan
jujur tanpa
memanipulasi data
serta dapat
dipertanggung
jawabkan
Prediksi hambatan Tidak ada data pre test atau post test
Rencana antisipasi Selalu ingat untuk melaksanakan pre test dan post test
Analisis dampak Jika tidak membuat grafik maka penulis tidak bisa membuat perbadingan antara sebelum sosialisasi dan
kegiatan setelah sosialisasi sehingga tidak bisa mengetahui ada atau tidaknya peningkatan pengetahuan
5
3. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
JADWAL AKTUALISASI
NO KEGIATAN JULI 2021 AGUSTUS 2021
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Melaksanakan
pertemuan dan
1. konsultasi dengan
pihak-pihak terkait
tentang rancangan
aktualisasi untuk
memperoleh
dukungan
Membuat media
edukasi kesehatan
2.
berupa leaflet tentang
etika batuk dan bersin
Melaksanakan
3. sosialisasi tentang
Etika Batuk dan
bersin
4. Melaksanakan
evaluasi
5
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
5
tentang Etika Tampilan Membuat
b. Mendesain leaflet
Batuk dan bersin leaflet kurang tampilan leaflet
etika batuk dan
menarik lebih menarik
bersin
Tidak ada Tidak ada
c. Melaksanakan
konsultasi dengan
pimpinan tentang
desain isi leaflet
etika batuk dan
bersin
Tidak ada Tidak ada
d. Mencetak leaflet
etika batuk dan
bersin
3 Melaksanakan a. Mengisi daftar hadir Tidak ada Tidak ada
sosialisasi tentang b. Melaksanakan Pre Tidak ada Tidak ada
Etika Batuk dan test
bersin yang benar c. Membagikan leaflet Tidak ada Tidak ada
5
post test
c. Membuat grafik Tidak ada Tidak ada
terkait sosialisasi
menggunakan
leaflet
6
2. HASIL AKTUALISASI
A. Realisasi pelaksanaan aktualisasi
Aktuliasasi telah dilaksanakan dengan rincian waktu pelaksanaan dapat dilihat pada
Tabel 4.2 sebagai berikut :
6
sosialisasi
6
bertemu Kepala Bagian Tata Usaha untuk melaporkan rancangan kegiatan yang akan
saya lakukan. Setelah isi dalam rancangan sudah tersampaikan, maka Kepala bagian
Tata Usaha selaku mentor memberikan arahan terkait pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Selain berkoordinasi kepada Kepala Bagian Tata Usaha, saya juga
berkoordinasi dengan Direktur untuk meminta persetujuan melaksanakan aktualisasi,
berkoordinasi dengan Kepala Ruang Isolasi untuk persetujuan dan meminta saran terkait
pelaksanaan kegiatan aktualisasi
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan melakukan konsultasi kepada Direktur, Kepala Bagian Tata Usaha,
Kepala Ruangan Isolasi, ini berkaitan dengan kedudukan dan peran PNS yaitu WoG,
melakukan koordinasi dan kerja sama untuk terlaksananya kegiatan aktualisasi dengan
lancar. Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1) Akuntabilitas
Dalam menyiapkan bahan konsultasi, saya bertanggung jawab dengan apa yang akan
disampaikan kepada pimpinan mengenai rencana kegiatan yang telah diseminarkan dan
menyampaikan alasan konkrit terkait pentingnya pelaksanaan kegiatan ini sehingga
pimpinan memahami dan memberi dukungan terhadap rencana pelaksanaan kegiatan.
2) Nasionalisme
Dalam menyiapkan bahan konsultasi, saya melaksanakan dengan semangat sesuai
jadwal yang ditetapkan sehingga tahap kegiatan terlaksana sesuai rencana.
3) Etika Publik
Dalam menyiapkan bahan konsultasi, saya bersikap cermat dan semangat dalam
menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan sehingga pimpinan dapat
mengerti terkait tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan aktualisasi ini
4) Komitmen Mutu
Dalam menyiapkan bahan konsultasi, saya mengefisiensikan waktu yang ada agar
kegiatan dapat terlaksana dengan tepat waktu.
5) Anti Korupsi
Dalam menyiapkan bahan konsultasi, saya melaksanakannya dengan mandiri dan penuh
tanggung jawab.
6
2. Meminta arahan dan bimbingan dari Kepala Bagian Tata Usaha tentang rencana
kegiatan
Gambar 4.3. Konsultasi dengan Kepala Bagian Tata Usaha tentang rencana kegiatan
6
1) Akuntabilitas
Dalam melakukan tahapan kegiatan konsultasi dengan atasan langsung terkait tahapan
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan, saya menyampaikan dengan penuh rasa
tanggung jawab terhadap tahapan kegiatan yang telah diseminarkan dengan memastikan
bahwa kegiatan akan dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan sehingga tercapai
tujuan yang ingin dicapai yaitu peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang
etika batuk dan bersin
2) Nasionalisme
Dalam tahapan kegiatan konsultasi dengan atasan langsung terkait tahapan kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan, saya mendengarkan arahan dari dari atasan
langsung dengan rasa hormat dan bermusyawarah jika ada saran dan masukan yang
diberikan oleh atasan sehingga dapat meningkatkan kualitas dari aktualisasi ini.
3) Etika publik
Dalam melakukan tahapan kegiatan konsultasi dengan atasan langsung terkait tahap
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan, saya menghargai komunikasi, kerjasama,
dan saran dari atasan langsung dengan sopan santun untuk menjadikan kegiatan
aktualisasi ini lebih baik dalam pelaksanaannya.
4) Komitmen mutu
Dalam melakukan tahapan kegiatan konsultasi dengan atasan langsung terkait tahapan
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan, saya berkonsultasi secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif, menghindari adanya ketidakjelasan penjelasan terkait
tahapan kegiatan atas program yang dijalankan
5) Anti korupsi
Dalam melakukan tahapan kegiatan konsultasi dengan atasan langsung terkait tahapan
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan, saya menyampaikan dengan jujur terkait
tahapan kegiatan, serta kemungkinan kendala yang akan saya alami selama pelaksanaan
aktualisasi dilaksanakan.
6
3. Meminta persetujuan dari Direktur RSUD untuk melaksanakan aktualisasi
6
4. Melaksanakan konsultasi dengan Kepala Ruangan Isolasi
Gambar 4.7. Konsultasi dengan Kepala Ruangan Isolasi terkait kegiatan aktualisasi
7
akan digunakan untuk sosialisasi. Setelah desain telah dibuat, penulis berkonsultasi
dengan pimpinan tentang isi dan desain leaflet. Setelah isi dan desain leaflet disetujui
oleh pimpinan, maka selanjutnya penulis memperbanyak leaflet sesuai dengan jumlah
yang akan digunakan.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan mencari materi etika batuk dan bersin, membuat media edukasi
leaflet,serta konsultasi dengan pimpinan terkait desain leaflet berkaitan dengan
kedudukan dan peran PNS yaitu Manajemen ASN, dimana penulis memposisikan diri
sebagai seorang ASN yang profesional dalam menjalankan kegiatan dan tugas yang
diberikan. Selain itu berkaitan juga denga nilai WoG, dimana penulis melakukan
konsultasi yang efektif dan efisien dengan pimpinan dan melaksanakannya dengan
penuh tanggung jawab sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai
berikut :
1. Mencari referensi tentang etika batuk dan bersin untuk pembuatan leaflet
7
Gambar 4.10. Materi yang akan digunakan untuk leaflet
1) Akuntabilitas
Dalam mencari referensi untuk pembuatan leaflet, saya melaksanakan dengan prinsip
tanggung jawab, jujur dan disipilin serta dapat dipercaya dalam mencari materi tersebut
sehingga materi yang akan disampaikan dapat dipertanggung jawabkan.
2) Nasionalisme
Dalam mencari referensi untuk pembuatan leaflet, saya melakukan dengan tanggung
jawab, yakni materi yang akan disampaikan adalah materi yang dijamin kebenarannya.
3) Etika publik
Dalam mencari referensi untuk pembuatan leaflet, saya melakukannya dengan cermat
dan tanggung jawab terkait materi yang dikumpulkan sehingga materi yang akan
disampaikan dijamin kebenarannya.
4) Komitmen mutu
Dalam mencari referensi untuk pembuatan leaflet, saya melakukannya dengan teliti,
cermat, cepat dan tepat sehingga meteri sosialisi bisa terkumpul dan dapat digunakan
5) Anti korupsi,
Dalam mencari referensi untuk pembuatan leaflet, saya melakukannya dengan jujur,
tanggungjawab, dan adil dalam mencari referensi tentang etika batuk untuk pembuatan
leaflet.
7
2. Mendesain leaflet etika batuk dan bersin
7
Gambar 4.13. desain leaflet halaman depan
1) Akuntabilitas
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait desain leaflet, saya melaksanakan
dengan prinsip tanggung jawab, jujur dan disipilin serta kejelasan target dalam
melakukan tahapan kegiatan aktualisasi, sehingga kegiatan aktualisasi dapat
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
2) Nasionalisme
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait desain leaflet, saya
bermusyawarah dengan pimpinan sehingga saya mendapat masukkan terkait hal-hal
yang perlu diperbaiki dan dimasukkan terkait desain leaflet.
3) Etika publik
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait desain leaflet, saya bersikap
sopan dan hormat kepada pimpinan, termasuk bertanggung jawab terhadap apa yang
dikonsultasikan.
4) Komitmen mutu
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait desain leaflet, saya berkonsultasi
secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien dalam pelaksanaan
aktualisasi.
7
5) Anti korupsi
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait desain leaflet, saya selalu bekerja
keras agar dapat menyelesaikan target sesuai dengan waktu yang ditentukan.
1) Akuntabilitas
Dalam mencetak leaflet etika batuk dan bersin, saya melaksanakan dengan tanggung
jawab, disipilin serta kejelasan target dalam melakukan tahapan kegiatan aktualisasi,
sehingga kegiatan aktualisasi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan
2) Nasionalisme
Dalam mencetak leaflet etika batuk dan bersin, saya melaksanakan dengan tanggung
jawab dan kerja keras, sehingga dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi mendapatkan
hasil yang ingin dicapai
3) Etika Publik
Dalam mencetak leaflet etika batuk dan bersin, saya melakukan dengan cermat dan
disiplin, sehingga kegiatan aktualisasi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan
4) Komitmen Mutu
Dalam mencetak leaflet etika batuk dan bersin, saya melakukan dengan cermat dan
teliti sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan
7
5) Anti Korupsi
Dalam mencetak leaflet etika batuk dan bersin, saya selalu bekerja keras agar dapat
menyelesaikan target sesuai dengan waktu yang ditentukan
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan mencari materi etika batuk dan bersin, membuat
media edukasi leaflet,serta konsultasi dengan pimpinan terkait desain leaflet yaitu
tersedianya bahan dan media yang akan digunakan untuk sosialisasi. Dengan
tersedianya leaflet ini, penulis dapat melanjutkan ke kegiatan selanjutnya yaitu
melakukan sosialisasi tentang etika batuk dan bersin.
2) Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan baik, maka media yang akan digunakan
untuk sosialisasi tidak akan tersedia tepat pada waktunya. Sehingga, hal ini dapat
menghambat kegiatan sosialisasi seperti yang sudah dirancang sebelumnya.
7
e. Mendemonstrasikan cara etika batuk
dan bersin yang benar
f. Melaksanakan Post test
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ Evidence a. Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi
b. Dokumentasi daftar hadir peserta
c. Dokumentasi lembar pre test dan post
test
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Melaksanakan sosialisasi tentang Etika Batuk dan bersin yang benar ini
merupakan kegiatan ketiga yang dirancang oleh penulis. Dalam kegiatan ini, penulis
terlebih dahulu mengisi daftar hadir peserta sosialisasi, kemudian melaksanakan pre test
untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta sosialisasi tentang etika batuk, kemudian
membagikan leaflet, lalu menjelaskan dan mendemonstrasikan cara etika batuk dan
bersin yang benar, kemudian melaksanakan pre test.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan Melaksanakan sosialisasi tentang Etika Batuk dan bersin yang benar ini
berkaitan dengan kedudukan dan peran PNS yaitu Pelayanan Publik, dimana dalam
melakukan sosialisasi dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga materi bisa
dipahami oleh peserta sosialisasi dan juga partisipstif dari pasien dan keluarga untuk
mengikuti sosialisasi. Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan
ini adalah sebagai berikut :
8
1. Mengisi daftar hadir
1) Akuntabilitas,
Dalam mengisi daftar hadir, saya melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Memastikan bahwa daftar hadir yang terisi sesuai dengan jumlah peserta yang
mengikuti sosialisasi.
2) Nasionalisme,
Dalam mengisi daftar hadir, saya melaksanakan dengan jujur sehingga apa yang
diakukan dapat dipertanggung jawabkan.
3) Etika publik
Dalam mengisi daftar hadir, saya bersikap sopan kepada peserta sosialisasi, dan
merahasiakan informasi yang diberikan
4) Komitmen mutu
Dalam mengisi daftar hadir, saya melaksanakannya dengan efektif dan efisien, sesuai
prosedur agar tidak ada kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasinya.
5) Anti korupsi
Dalam mengisi daftar hadir, saya melaksanakan dengan tanggung jawab, Bekerja keras
agar hasil sesuai dengan yang diharapkan.
8
2. Melaksanakan Pre test
1) Akuntabilitas,
Dalam melaksanakan Pre test, saya melaksanakan dengan prinsip tanggung jawab dan
mempunyai target yang jelas terkait pelaksanaan kegiatan. Memastikan bahwa sebelum
sosialisasi para peserta di test terlebih dahulu terkait pengetahuan mereka tentang etika
batuk dan bersin yang benar.
2) Nasionalisme,
Dalam melaksanakan pre test, saya melaksanakan dengan santun, tidak memaksakan
8
kehendak dan menghormati setiap jawaban peserta sosialisasi
3) Etika publik
Dalam melaksanakan pre test, saya melaksanakan dengan sopan dan ramah saat
meminta peserta untuk menjawab soal pre test
4) Komitmen mutu
Dalam melaksanakan pre test, saya melaksanakannya dengan efektif, efisien sehingga
kegiatan terlaksana dengan baik
5) Anti korupsi
Dalam kegiatan melaksanakan pre test, saya melaksanakannya dengan penuh
tanggungjawab, memastikan bahwa seluruh peserta mengisi soal pre test yang sudah
diberikan.
8
3. Membagikan leaflet
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan membagikan leaflet, saya melaksanakan dengan tanggung jawab dan
mempunyai target yang jelas agar kegiatan sosialisasi dapat dilaksanakan sesuai dengan
yang dijadwalkan.
2) Nasionalisme
Dalam kegiatan membagikan leaflet, saya melaksanakannya dengan santun dan
menghormati peserta sosialisasi.
8
3) Etika publik
Dalam kegiatan membagikan leaflet, saya melaksanakannya dengan sopan dalam
membagikan leaflet ke peserta sosialisasi
4) Komitmen mutu
Dalam kegiatan membagikan leaflet, saya melaksanakannya dengan efektif agar
kegiatan terlaksana dengan baik.
5) Anti korupsi
Dalam kegiatan membagikan leaflet, saya melaksanakannya dengan tanggung jawab,
memastikan leaflet terdistribusi ke peserta.
8
Gambar 4.21. Menjelaskan tentang etika batuk dan bersin.
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan menjelaskan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakannya dengan tanggung jawab dan memiliki tujuan yang jelas yaitu agar
peserta sosialisasi mendapatkan informasi tentang etika batuk dan bersin yang benar.
2) Nasionalisme
Dalam kegiatan menjelaskan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakan dengan jujur dan santun sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik
3) Etika Publik
Dalam kegiatan menjelaskan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya melaksanakan
dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa yang baik agar materi yang
disampaikan dapat dipahami
4) Komitmen Mutu
Dalam kegiatan menjelaskan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakan dengan teliti sesuai dengan materi yang telah disiapkan
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan menjelaskan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakan dengan jujur dan bertanggung jawab, menyampaikan informasi sesuai
dengan materi yang telah disiapkan.
8
5. Mendemonstrasikan cara etika batuk dan bersin yang benar
Gambar 4.22. Mendemonstrasikan cara etika batuk dan bersin yang benar
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan mendemonstrasikan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakannya dengan tanggung jawab dan memiliki tujuan yang jelas yaitu agar
peserta sosialisasi mendapatkan informasi tentang etika batuk dan bersin yang benar.
2) Nasionalisme
Dalam kegiatan mendemonstrasikan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakan dengan jujur dan santun sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik
8
3) Etika Publik
Dalam kegiatan mendemonstrasikan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakan dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa yang baik agar materi
yang disampaikan dapat dipahami
4) Komitmen Mutu
Dalam kegiatan mendemonstrasikan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakan dengan teliti sesuai dengan materi yang telah disiapkan
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan mendemonstrasikan cara etika batuk dan bersin yang benar, saya
melaksanakan dengan jujur dan bertanggung jawab, menyampaikan informasi sesuai
dengan materi yang telah disiapkan.
8
1) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan post test, saya melaksanakan dengan prinsip tanggung jawab dan
mempunyai target yang jelas terkait pelaksanaan kegiatan. Memastikan bahwa setelah
sosialisasi para peserta di test terkait pengetahuan mereka tentang etika batuk dan bersin
yang benar.
2) Nasionalisme
Dalam melaksanakan post test, saya melaksanakan dengan santun, tidak memaksakan
kehendak dan menghormati setiap jawaban peserta sosialisasi
3) Etika Publik
Dalam melaksanakan post test, saya melaksanakan dengan sopan dan ramah saat
meminta peserta untuk menjawab soal post test
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan pre test, saya melaksanakannya dengan efektif, efisien sehingga
kegiatan terlaksana dengan baik
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan melaksanakan post test, saya melaksanakannya dengan penuh
tanggungjawab, memastikan bahwa seluruh peserta mengisi soal post test yang sudah
diberikan.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan Melaksanakan sosialisasi tentang Etika Batuk dan
bersin yang benar yaitu pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang etika
batuk dan bersin yang baik dan benar untuk mencegah penularan penyakit.
8
2) Dampak Negatif
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka informasi tentang etika batuk dan
bersin yang benar tidak akan sampai ke pasien dan keluarga yang berakibat
penerapan etika batuk di ruang isolasi menjadi tidak optimal.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan melaksanakan evaluasi ini berkaitan dengan kedudukan dan peran PNS
yaitu Manajemen ASN dan Pelayanan Publik, dimana dalam membuat tabulasi dan
grafik perbandingan ini dibuat dengan professional sebagai seorang ASN dan cara yang
digunakan harus efektif, dan efisien dalam penggunanaannya. Adapun nilai dasar yang
melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
9
1. Mengumpulkan data pre test dan post test
Gambar 4.24. Lembar pre test dan post test yang telah diisi oleh peserta
1) Akuntabilitas,
Dalam Mengumpulkan data pre test dan post test, saya melaksanakan dengan prinsip
tanggung jawab sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses pengumpulan data.
2) Nasionalisme,
Dalam mengumpulkan data pre test dan post test, saya melaksanakan dengan jujur dan
dapat dipertanggung jawabkan.
3) Etika publik
Dalam mengumpulkan data pre test dan post test, saya taat aturan dan menjaga
integritas yang tinggi dalam pelaksanaannya sehingga data yang dikumpulkan tidak
terjadi kesalahan.
4) Komitmen mutu
Dalam mengumpulkan data pre test dan post test, saya melakukannya dengan teliti dan
cermat agar tidak terjadi kesalahan penginputan data.
5) Anti korupsi
Dalam mengumpulkan data pre test dan post test, saya menyampaikan dengan jujur dan
disiplin melaksanakannya. Dilakukannya dengan kerja keras sehingga dapat
diselesaikan tepat waktu
9
2. Membuat tabulasi hasil pre test dan post test
Gambar 4.25. Data rekapan hasil pre test dan post test
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan Membuat tabulasi hasil pre test dan post test , saya melaksanakan
dengan prinsip tanggung jawab dan disipilin dengan memastikan bahwa tidak terjadi
kesalahan dalam proses tabulasi data data..
2) Nasionalisme,
Dalam kegiatan Membuat tabulasi hasil pre test dan post test, saya melaksanakan
dengan jujur dan disiplin, dan bertanggung jawab dengan hasil yang didapat
3) Etika publik
Dalam kegiatan Membuat tabulasi hasil pre test dan post test, saya melaksanakan
dengan cermat dan disiplin agar tidak ada kecurangan dan manipulasi data hasil tabulasi
4) Komitmen mutu
Dalam kegiatan Membuat tabulasi hasil pre test dan post test, saya melaksanakan
dengan efektif dan efisien, sehingga kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan target
9
dan selesai tepat waktu
5) Anti korupsi
Dalam kegiatan Membuat tabulasi hasil pre test dan post test, saya menyampaikan
dengan jujur dan disiplin terkait tabulasi hasil pre test dan post test. Tidak melakukan
manupulasi data.
Gambar 4.26. Grafik dan diagram hasil Pre test dan Post test
1) Akuntabilitas
Dalam Membuat grafik terkait sosialisasi menggunakan leaflet, saya melaksanakan
dengan prinsip tanggung jawab dan jujur dalam pelaksanaannya. Memastikan data yang
dimasukkan adalah benar
2) Nasionalisme
Dalam Membuat grafik terkait sosialisasi menggunakan leaflet, saya melaksanakan
dengan jujur dan disiplin, bertanggung jawab dengan data yang diperoleh
3) Etika publik
Dalam Membuat grafik terkait sosialisasi menggunakan leaflet, saya melaksanakan
dengan cermat dan disiplin agar tidak ada kecurangan dan manipulasi data.
9
4) Komitmen mutu
Dalam Membuat grafik terkait sosialisasi menggunakan leaflet, saya melakukannya
dengan teliti dan cermat serta sesuai prosedur sehingga terhindar dari manipulasi data
hasil evaluasi yang dilakukan
5) Anti korupsi
Dalam Membuat grafik terkait sosialisasi menggunakan leaflet, penulis selalu berlaku
jujur dan disiplin dalam menjalankannya terkait hasil evaluasi yang dilakukan oleh
penulis
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan evaluasi yaitu diperolehnya data perbandingan tingkat
pengetahuan peserta tentang etika batuk dan bersin yang benar sebelum dan sesudah
dilakukan sosialisasi.
2) Dampak Negatif
Apabila kegiatan evaluasi tidak dilakukan, maka tujuan kegiatan tidak tercapai dan
data yang diperoleh tidak akurat.
9
BAB V
PENUTU
P
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan di Ruang Isolasi Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buton dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN serta
kedudukan dan peran PNS, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Juli s.d 17 Agusutus 2021
telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan
kedudukan serta peran PNS dalam melaksanakan tugas sebagai Perawat ahli pertama
yang profesional di instansi tempat penulis bekerja. Selain itu, aktualisasi yang
dilakukan dapat memberikan sumbangsih untuk meningkatkan pelayanan dalam
mencegah penularan penyakit yang bisa ditularkan melalui batuk dan bersin.
b. Dengan dilaksanakannya sosialisasi etika batuk dan bersin yang benar di ruang
isolasi RSUD Kab. Buton, maka dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan
keluarga tentang etika batuk dan bersin yang benar. Hal ini dapat dilihat dari tabel
hasil evaluasi dan grafik perbandingan nilai pre test dan post test yang menunjukan
hasil post test meningkat setelah pasien dan keluarganya mendapatkan materi
sosialisasi tentang etika batuk dan bersin yang benar. Selain meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarganya tentang etika batuk dan bersin, sosialisasi ini
juga memberikan kesadaran pada pasien dan keluarganya pentingnya penerapan etika
batuk dan bersin dalam mencegah penularan penyakit yang dapat ditularkan melalui
batuk dan bersin, Dengan manfaat yang didapat melalui sosialisasi ini, maka tujuan
dari kegiatan aktualisasi ini telah tercapai.
2. Saran
Nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) diharapkan tetap
diaktualisasikan dalam melakukan tugas pokok dan fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton. Hasil dari pelaksanaan aktualisasi
“Peningkatan Pengetahuan Pasien Dan Keluarga Tentang Etika Batuk Dan Bersin
Yang Benar Melalui Sosialisasi Dengan Media Leaflet Di Ruang Isolasi Rumah Sakit
9
Umum Daerah Kabupaten Buton” dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur
9
Sipil Negara (ASN) diharapkan dapat dijadikan acuan sehingga dapat meningkatkan
pelayanan dalam mencegah penularan penyakit yang bisa ditularkan melalui batuk dan
bersin.
3. Rencana Tindak Lanjut
Setelah kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan, penulis mengemukakan rencana tindak
lanjut bagi instansi untuk peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang etika batuk
dan bersin yang benar di ruang isolasi yaitu:
a. Selalu memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya mengenai pentingnya
penerapan etika batuk dan bersin yang benar dalam mencegah penularan penyakit
yang dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.
b. Menyediakan leaflet di ruang pasien sebagai media untuk memberikan informasi
kepada pasien dan kelurga tentang Etika batuk dan bersin yang benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
9
LAMPIRAN 1
FORMULIR 1 – Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
JADWAL AKTUALISASI
NO KEGIATAN JULI 2021 AGUSTUS 2021
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
9
JADWAL AKTUALISASI
NO KEGIATAN JULI 2021 AGUSTUS 2021
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
4. Melaksanakan evaluasi
9
LAMPIRAN 2
FORMULIR 2 – CATATAN BIMBINGAN DARI MENTOR
1
LAMPIRAN 3
FORMULIR 3 – CATATAN KONSULTASI DARI COACH
1
3 21 Laporannya sudah Laporan hasil
Agustus bagus, digabung digabung dengan
2021 dengan rancangan rancangan
aktualisasinya. aktualisasi
1
LAMPIRAN 4
KEGIATAN 1
“Melaksanakan pertemuan dan konsultasi dengan pihak-pihak
terkait tentang rancangan aktualisasi untuk memperoleh
dukungan”
DOKUMEN PENDUKUNG
1. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
2. Catatan dari Kepala Ruangan Isolasi
OUTPUT
Mendapat persetujuan dari pimpinan. Dalam hal ini
Direktur, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Ruangan
Isolasi
1
1
1
LAMPIRAN 5
KEGIATAN 2
Membuat media edukasi kesehatan berupa leaflet tentang
Etika Batuk dan bersin
DOKUMEN PENDUKUNG
1. Leaflet etika batuk dan bersin yang benar
OUTPUT
leaflet
1
HALAMAN DEPAN
HALAMAN BELAKANG
1
LAMPIRAN 6
KEGIATAN 3
Melaksanakan sosialisasi tentang Etika Batuk dan bersin yang
benar
DOKUMEN PENDUKUNG
1. Soal pre test/ post test
2. Daftar hadir
OUTPUT
Sosialisasi etika batuk dan bersin
1
KUESIONER ETIKA BATUK DAN BERSIN
PRE TEST/ POST TEST
NAMA :
UMUR :
ALAMAT :
PERTANYAAN :
b. Kertas d. tissu
b. d.
1
4. Apa yang dilakukan setelah batuk atau bersin menggunakan tangan ?
5. Jika tidak ada air dan sabun, mencuci tangan bisa menggunakan
a. Sapu tangan c. tissu
b. Handsanitizer d. kain lap
JAWABAN :
1. B
2. D
3. B
4. D
5. B
6. C
7. B
8. B
1
1
1
LAMPIRAN 7
KEGIATAN 4
Melaksanakan Evaluasi
DOKUMEN PENDUKUNG
1. Lembar Hasil dan Kesimpulan
OUPUT
Adanya Hasil dari kegiatan aktualisasi
1
1
1
1
LAMPIRAN 8
1
LAMPIRAN 9