Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EQUITY DAN EFFICIENCY IN COMPARATIVE ECONOMIC


(KEADILAN DAN PENGGUNAAN DALAM PERBANDINGAN PEREKONOMIAN)
DOSEN PENGAMPU : SELAMAT POHAN. S.Ag, MA

Disusun Oleh :
1. M. Ridho Aristyan Hartin
2. Julianwar
3. As Minah
4. Muning Ariani
5. Nur Rahmadayani
6. Sheli Simah Bengi

SEMESTER II – PERBAKAN SYARIAH (B1) PAGI


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“EKONOMI MIKRO”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah ekonomi mikro di program studi
Perbankan Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Selamat
Pohan, S.Ag, MA selaku dosen pembimbing mata kuliah ekonomi mikro, yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Mei 2022

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................5
C. TUJUAN ....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................6
A. PENGERTIAN EQUITY ...........................................................................................6
B. JENIS – JENIS EQUITY DALAM EKONOMI .......................................................6
C. EKONOMI ATAU PREKONOMIAN ......................................................................7
D. JENIS – JENIS EKONOMI .......................................................................................8
E. SISTEM PREKONOMIAN ISLAM DI INDONESIA .............................................9
BAB III PENUTUP .....................................................................................................................12
A. KESIMPULAN ..........................................................................................................12

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keadilan adalah  pengakuan dan  perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Keadilan juga dapat berarti suatu tindakan yang tidak berat sebelah atau tidak memihak ke
salah satu pihak, memberikan sesuatu kepada orang sesuai dengan hak yang harus
diperolehnya. Bertindak secara adil berarti mengetahui hak dan kewajiban, mengerti mana
yang benar dan yang salah, bertindak jujur dan tepat menurut peraturan dan hukum yang
telah ditetapkan serta tidak bertindak sewenang-wenang.
Sikap dan tindakan manusia yang semata-mata hanya menuntut haknya tanpa
melaksanakan kewajibannya akan mengarah pada pemerasan atau perbudakan terhadap
orang lain.
Dalam al-Qur’an Allah dikatakan Maha Adil, dan bahwa dia menegakan keadilan atas
dasar bahwa keadilan adalah sifat positif yang dimilikinya. Ditegaskan dalam al-Qur’an :

‫ ْال َح ِكي ُم‬ ‫ ْال َع ِزي ُز‬ ‫هُ َو‬ َّ‫ِإال‬ َ‫ِإلَه‬ َ‫ال‬ ‫بِ ْالقِ ْس ِط‬ ‫قَاِئ ًما‬ ‫ ْال ِع ْل ِم‬ ‫ َوُأولُو‬ ُ‫ َو ْال َملِئ َكة‬ ‫ه َُو‬ َّ‫ِإال‬ َ‫ِإلَه‬ َ‫ال‬ ُ‫َأنَّه‬ ُ‫هللا‬ ‫َش ِه َد‬
Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu
(juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Ali Imran [3]: 14).
Ayat tersebut dengan jelas menegaskan bahwa Allah menyuruh berbuat adil atau
bahwa Dia adalah Pelaku keadilan. Pernyataan ini merupakan persoalan asasi yang diatasnya
agama-agama samawi membangun hubungan manusia dengan Allah. Kemudian, perintah
Tuhan untuk mendirikan keadilan yang didasarkan atas kualitas monoteistik prinsip keesaan
Tuhan yang sesuai dengan ajaran Islam (tauhid).Penegakan keadilan adalah merupakan
manifestasi perbuatan yang paling mendekati taqwa atau keinsyafan ketuhanan dalam diri
manusia. 

4
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat ditegaskan bahwa di satu sisi
pengertian keadilan sosial erat sekali hubungannya dengan ajaran persamaan, dan
perbedaan di sisi lain. Hal yang sedemikian itu karena dalam pandangan al-Qur’an
perbedaan sesama manusia adalah suatu hal yang alami, juga sekaligus mengandung
banyak manfaat. Sekalipun demikian manusia tetap tergolong ke dalam umat yang satu.
Agama berfungsi untuk mengingatkan akan kesamaanya, sebagai landasan persahabatan,
persaudaraan, dan tolong menolong dalam mewujudkan keadilan sosial.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan equity?
2. Apa itu ekonomi atau prekonomian?
3. Bagaimana sistem prekenomian islam di Indonesia berjalan?
C. TUJUAN
1. Agar pembaca tau apa itu equity
2. Untuk menambah wawasan pembaca dalam mengenal isi materi makalah
3. Supaya pembaca tau bagaimana sistem prekonomian di indonesia itu berjalan

5
BAB II
PEMBAHASAAN
A. PENGERTIAN EQUITY
Equity, yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ekuitas, berarti hak milik atas
suatu aset perusahaan setelah semua kewajiban dilunasi. Equity dalam suatu perusahaan
dapat dihitung dengan mengurangi kewajiban perusahaan dari total seluruh aset perusahaan.
Dengan kata lain, pemilik perusahaan atau pemegang saham akan memiliki semua sisa aset
setelah semua kewajiban dilunasi.

Equity disebut juga dengan Aset Bersih (Net Assets) atau aset yang ada setelah semua
kewajiban dilunasi. Equity bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk penambahan modal
(investasi dari pemilik) dan laba dari kegiatan usaha perusahaan tersebut.

Pemilik perusahaan atau orang yang berwenang atas suatu perusahaan berhak
meningkatkan jumlah bagian kepemilikannya dengan menyetorkan atau berinvestasi lebih
dan mengkontribusikan sejumlah uang kepada perusahannya. Orang ini juga berhak untuk
mengurangi Equity dengan menarik dana dari perusahaannya.

Definisi Equity dalam Ekonomi Lebih Lanjut, Equity juga didefinisikan sebagai


perbedaan antara nilai aset dan nilai kewajiban dari suatu perusahaan. Definisi ini dibuatkan
menjadi sebuah rumus yang berbunyi:

Ekuitas = Nilai Total Aset – Kewajiban

B. JENIS - JENIS EQUITY DALAM EKONOMI

1. Pendapatan

Dalam ilmu ekonomi dikenal dengan istilah revenue, adalah suatu entitas yang
memberikan penambahan nilai untuk perusahaan pada suatu periode pencatatan tertentu.
Pendapatan berarti juga laba yang ditahan dan dipakai untuk melakukan kegiatan
perusahaan yang mampu memperbesar aset perusahaan tersebut.

6
2. Akun Pengurang Ekuitas

Terdiri dari pengambilan pribadi dan biaya tambahan perusahaan. Pengambilan


pribadi (prive) yang dimaksud termasuk pengambilan modal yang dilakukan oleh
pemilik. Jika perusahaan yang terkait berbentuk perseroan maka pengambilan pribadi ini
hanya dapat dilakukan jika hal tersebut telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

3. Beban atau Pengeluaran

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan dalam


menghasilkan barang atau jasa demi mencapai keuntungan. Pada laporan keuangan,
beban atau pengeluaran dan pendapatan tidak dicantumkan secara langsung tetapi tertulis
dalam bentuk laba atau rugi.

4. Modal PT

Kemudian, beberapa contoh Equity yang terdapat pada suatu perusahaan yang
berbentuk PT adalah sebagai berikut:

a. Modal Perseroan Terbatas


b. Akun Tambahan Modal Disetor
c. Saham Preferen

C. EKONOMI ATAU PREKONOMIAN

Ekonomi atau Perekonomian adalah serangkaian besar kegiatan produksi dan


konsumsi yang saling terkait yang membantu dalam menentukan bagaimana sumber daya
yang langka dialokasikan. Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan mereka yang hidup dan beroperasi dalam perekonomian, yang juga
disebut sebagai sistem ekonomi.

7
Perekonomian mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan produksi, konsumsi,
dan perdagangan barang dan jasa di suatu daerah. Ekonomi berlaku untuk semua orang mulai
dari individu hingga entitas seperti perusahaan dan pemerintah. Ekonomi suatu wilayah atau
negara tertentu diatur oleh budaya, hukum, sejarah, dan geografi, di antara faktor-faktor
lainnya, dan berkembang karena kebutuhan. Karena alasan ini, tidak ada dua perekonomian
yang identik.

D. JENIS – JENIS EKONOMI

a. ekonomi berbasis pasar, memungkinkan barang mengalir dengan bebas melalui pasar,
sesuai dengan penawaran dan permintaan. Indonesia bisa dianggap sebagai ekonomi
pasar, di mana konsumen dan produsen menentukan apa yang dijual dan diproduksi.
Produsen memiliki apa yang mereka buat dan menentukan harga mereka sendiri,
sementara konsumen memiliki apa yang mereka beli dan memutuskan berapa banyak
yang bersedia mereka bayar.
b. Ekonomi pasar murni, jarang terjadi karena biasanya ada intervensi pemerintah atau
perencanaan pusat. Bahkan negara sebebas Amerika Serikat bisa dianggap ekonomi
campuran. Peraturan, pendidikan publik, tunjangan jaminan sosial disediakan oleh
pemerintah untuk mengisi kesenjangan dari ekonomi pasar dan membantu
menciptakan keseimbangan. Akibatnya, istilah ekonomi pasar mengacu pada
ekonomi yang lebih berorientasi pasar secara umum.
c. Ekonomi berbasis perintah, bergantung pada agen politik pusat, yang mengontrol
harga dan distribusi barang. Penawaran dan permintaan tidak dapat berjalan secara
alami dalam sistem ini karena direncanakan secara terpusat, sehingga
ketidakseimbangan sering terjadi.
d. Ekonomi hijau, bergantung pada bentuk energi terbarukan dan berkelanjutan. Sistem
ini beroperasi dengan tujuan akhir untuk memangkas emisi karbon, memulihkan
keanekaragaman hayati, mengandalkan sumber energi alternatif, dan secara umum
melestarikan lingkungan. Ekonomi hijau cenderung berfokus pada inovasi teknologi
yang meningkatkan efisiensi energi. Tujuan dari ekonomi hijau adalah untuk
menyediakan konsumsi dan produksi sambil mengurangi atau menghilangkan
dampak buruk pada bumi dan sumber dayanya.

8
E. SISTEM PREKONOMIAN ISLAM DI INDONESIA

Sistem ekonomi merupakan suatu sistem yang digunakan dalam suatu negara untuk
menyelesaikan dan menghadapi masalah dalam bidang ekonomi. Jadi sistem ekonomi islam
adalah sistem yang digunakan dalam suatu negara untuk menyelesaikan dan menhadapi
masalah masalah dalam bidang ekonomi yang belandaskan syariat islam (alquran dan Al
hadist). 

Seperti yang kita ketahui bahwa sistem ekonomi pada setiap negara berbeda-beda
berdasarkan kepemilikan produksi, konsumsi dan distribusi yang dilakukan. Demi
tercapainya suatu tujuan suatu sistem ekonomi yang digunakan yaitu untuk kemakmuran
dan kesejahteraan masyarakat, mencapai kestabilan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan
ekonomi,dan meningkatkan pemerataan pendapatan diantara berbagai golongan atau
lapisan masyarakat.

Meski Indonesia belum menggunakan sistem ekonomi Islam sebagai sistem


perekonomian nasional, tapi upaya memberikan kesadaran kepada masyarakat, khususnya
pengusaha muslim, akan pentingnya mempraktikkan ekonomi Islam dalam kehidupan
sehari-hari gencar dilakukan. Namun tidak mudah untuk menerapkan sistem ekonomi
islam tersebut, mengingat banyak faktor penghalangnya juga. Pertama, karena di Indonesia
masyarakatnya masih banyak yang menganut kepercayaan terhadap roh-roh atau dewa,
meskipun agama mereka sebenarnya islam.  Kedua, faktor budaya, banyak masyarakat di
Indonesia yang masih menerapkan sistem tradisional. Ketiga, sudah melekatnya system
ekonomi konvensional di masyarakat Indonesia, seperti konsumenisme.

Tetapi perkembangan ekonomi islam bisa saja berkembang di Indonesia dan bahkan
sangat mungkin. Namun yang sebenarnya harus kita lihat adalah, dari segi kualitasnya,
bukan kuantitasnya. Dalam artian, perkembangan ekonomi islam yang dilakukan oleh
individu-individu tersebut apakah benar dilandaskan oleh niat untuk beribadah, taat kepada
aturan Al-Qur'an dan Hadist, bukan karena faktor yang lain, seperti hanya mencantumkan
lebel syariah yang dilandaskan hanya ingin merauk untung yang besar karena melihat
perkembangan ekonomi islam yang pesat.

9
Hukum Dasar ekonomi syariah harus merujuk pada sumber Syariah yaitu Al-Qur'an,
Al-Hadis dan Fatma Dewan Syariah Nasional MUI.

Filosofi syariah telah diatur dalam al-Quran yaitu :

1. Kerjasama Usaha, didasarkan kepada niat  untuk saling tolong menolong dalam
kegiatan ekonomi melalui pola bagi hasil (Mudharabah) sehingga tercipta sistem
usaha yang adil dan berkah.

Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong  dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS.
Al-Maidah/ 5 : 2 )

2. Dasar Hukum Syariah dalam Kerjasama Usaha mengacu pada perjanjian atau
kesepakatan kerjasama  usaha Firman Allah SWT :

Aritnya : Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya,
sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap
sumpah-sumpah/perjanjian perjanjian itu.    (QS. An-Nahl/ 16 : 91)

3. Dana Pinjaman harus merupakan Dana Titipan Usaha sebagai amanat yang bersifat
Wadiah Yad- damadah (titipan yang boleh untuk diusahakan) dimana ketentuan-
ketentuannya disepakati para pihak.

Artinya : Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercaya itumenunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah
ia bertakwa kepada Allah Rabbnya. (QS Al-Baqarah: 283).

10
Salah satu solusi penting yang harus diperhatikan pemerintahan dalam merecovery
ekonomi Indonesia adalah penerapan ekonomi syari'ah. Ekonomi syari'ah memiliki
komitmen yang kuat pada pengentasan kemiskinan, penegakan keadilan pertumbuhan
ekonomi, penghapusan riba, dan pelarangan spekulasi mata uang sehingga menciptakan
stabilitas perekonomian.

Ekonomi syari'ah yang menekankan keadilan, mengajarkan konsep yang unggul


dalam menghadapi gejolak moneter dibanding sistem konvensional. Fakta ini telah diakui
oleh banyak pakar ekonomi global, seperti Rodney Shakespeare (United Kingdom), Volker
Nienhaus (Jerman), dsb.

Sementara bank-bank raksasa mengalami keterpurukan hebat yang berakhir pada


likuidasi, sebagian bank konvensional lainnya terpaksa direkap oleh pemerintah dalam
jumlah besar Rp 650 triliun. Setiap tahun APBN kita  dikuras lagi oleh keperluan
membayar bunga obligasi rekap tersebut. Dana APBN yang seharusnya diutamakan untuk
pengentasan kemiskinan rakyat, tetapi justru digunakan untuk membantu bank-bank
konvensional. Inilah faktanya, kalau kita masih mempertahakan sistem ekonomi
kapitalisme yang ribawi.

Menurut saya, Pemerintah harus melihat ekonomi syari'ah dalam konteks


penyelamatan ekonomi Nasional. Sehubungan dengan itu, pembentukan Dewan Ekonomi
Nasional (DEN) perlu kembali diwujudkan dengan memasukkan para pakar ekonomi
syariah di dalamnya. Ekonomi syariah di Indonesia telah menunjukkan ketangguhannya di
masa krisis dan lagi pula dalam praktek perekonomian di Indonesia selama ini, Indonesia
sudah menerapkan  dual system, yakni konvensional dan sistem ekonomi syari'ah, terutama
yang berkaitan dengan lembaga perbankan dan keuangan.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Equity, yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ekuitas, berarti hak milik atas
suatu aset perusahaan setelah semua kewajiban dilunasi. Equity dalam suatu perusahaan
dapat dihitung dengan mengurangi kewajiban perusahaan dari total seluruh aset perusahaan.
jenis jenis equity : Pendapatan, Akun Pengurang Ekuitas, Beban Atau Pengeluaran, Modal
PT.

Ekonomi atau Perekonomian adalah serangkaian besar kegiatan produksi dan


konsumsi yang saling terkait yang membantu dalam menentukan bagaimana sumber daya
yang langka dialokasikan. Perekonomian mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan
produksi, konsumsi, dan perdagangan barang dan jasa di suatu daerah. Ekonomi berlaku
untuk semua orang mulai dari individu hingga entitas seperti perusahaan dan pemerintah.
Jenis jenis ekonomi : Ekonomi Berbasis Pasar, Ekonomi Pasar Murni, Ekoomi Berbasis
Pemerintah, Ekonomi Hijau,.

12

Anda mungkin juga menyukai