Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUANDAN STRATEGI

PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN
PRILAKU KESEHATAN
D
I
S
U
S
U
n
Oleh

Muistafaruddin : nim 1113210016

Zaimayani : nim 1113210033

Safrijal : nim 1113210024

Iswadi : nim 1113210008

Dosen pembimbing ns, maulida s.kep

sekolah tinggi ilmu kesehatan (stikes) bina


nusantara idi rayeuk
program studyilmu keperawatan (psik)
tahun ajaran2013 /2014

LAPORAN PENDAHULUAN

1
DAN STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
PRILAKU KESEHATAN

LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah utama
Prilaku kekerasan

B. proses terjadinya masalah


1 pengertian
 prilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,orang lain
maupun lingkungan (stuart dan sundeen,1995)
 prilaku kkekerasan dan agresif merupakan suatu bentuk prilaku yang bertujuanuntuk
melukai orang laen secara fisik maupun psikologis(Berkowitz dalam harnawati,1998)
 setiap aktivitas bila tidak dicegah dapat mengarah pada kematian (stuart dan
sundeen, 1998)
 suatu keadaan dimana individu mengalami prilaku yang dapat melukai secara fisik
baik terhadap diri sendiri atau orang laen(towsend, 1998)
 suatu keadaan dimana klien mengalami perilaku yang dapat membahayakan klien
sendiri, lingkungan termasuk orang lain, dan barang-barang (maramis, 1998).
 perilaku kekerasan dapat dibagi dua menjadi perilaku kekerasan verbal dan fisik
(Ketner et al., 1995).

2. tanda dan gejala

 Fisik:mata melotot/pandangan tajam ,tangan mengepal,rahang mengatup,wajah


hmemerah dan tegang,serta postur tubuh kaku
 verbal:mengancam,mengumpat dengan kata kata kotor,berbicara dengan nada
keras,kasar,dan ketus.
 prilaku: menyerang orang lain,melukai diri sendiri/orang lain,merusak
lingkungan,amuk/agresif
 emosi:tidak adekuat,tidak aman dan nyaman,merasa terganggu,dendam,jengkel,tidak
berdaya,bermusuhan,mengamuk,ingin berkelahi ,menyalah kan ,dan menuntuk.
 intelektual : mendominasi ,cerewet ,kasar,berdebat,meremehkan,dan tidak jarang
mengeluarkan kata kata bernada sarkasme
 spiritual : merasa diri berkuasa , merasa diri benar,keragu-raguan,tidak bermoral dan
kreativitas terhambat

2
 sosial: menarik diri, pengasingan ,penolakan,kekerasan ,ejekan,dan sendirian
 perhatian : bolos ,melarikan diri,dan melakukan penyimpangan seksual

3. Rentang Respons

Respon adaptif Respons Maladaptif

Asertif frustasi pasif agresif kekerasan

Gambar 8.1 Rentang Respons Prilaku Kekerasan


Sumber: keliat (1999)
keterangan :
1. asertif : individu dapat menyebabkan merah tanpa menyalahkan orang lain dan
memberikan ketenagan.
2. frustasi : individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan tidak dapat menemuklan
alternatif
3. pasif : individu tidak dapat mengungkkapkan perasaan nya
4. agresif : prilaku yang menyertai marah terdapat dorongan untuk menuntut tapi masih
terkontrol
5. kekerasan : perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta hilang nya kontrol

tabel 8.1 perbandingan antara prilaku asertif,pasif,dan agresif/kekerasan

Pasif asertif Agresif

Isi Negatif dan Positif dan menawarkan Menyombongkan diri


Pembicaraan merendahkan diri,contohnya Merendahkan orang
diri,contohnya perkataan: lain,contohnya,perkataan
perkataan: “saya dapat...” “kamu selalu....”
“dapatkah saya?” “saya akan....” “kamu tidak penah....”
“dapatkah kamu?”
Tekanan Cepat lambat sedang Keras dan ngotot
Suara mengeluh
Posisi badan Menunduh kepala Tegap dan santai Kaku,condong, ke depan

Jarak Menjaga jarak Mempertahan kan jarak Siap dengan jarak akan
Dengan sikap yang nyaman Menyerang orang lain
Acuh/mengabaikan
Penampilan Loyo, tidak dapat tenang Sikap tenang Mengancam,posisi
menyerang

3
Kontak mata Sedikit/ sama Mempertahankan Mata melotot dan
Sekali tidak Kontak mata dipertahankan
Sesuai dengan hubungan

Sumber:keliat(1999)

4. Faktor predisposisi
Menurut townsend (1996) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang faktor
predisposisi prilaku kekerasan diantaranya adalah sebagai berikut

 teori biologik
berdasarkan teori biologik,ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi seseorang
melakukan prilaku kekerasan yaitu sebagai berikut
a. pengaruh neurofisiologik beragam komponen sistem neorologis mempunyai implikasi
dalam memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. Sistem limbik sangat terlibat
dalam menstimulasi timbul nya prilaku bermusuhan dan respons agresif.
b. Pengaruh biokimia, menurut goldstein dalam townsend (1996) menyatakan bahwa
berbagai neurotrasmiter (epinefrin, norepinefrin, dopamin, asetilkolin, dan serotonin)
sangat berperan dalam memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. Peningkatan
hormon androgen dan norepinefrin serta penurunan serotonin dan GABA(6 dan 7)
pada cairan serebrospinal merupakan faktor predisposisi penting yang menyebabkan
timbul nya prilaku agresif pada seseorang
c. Pengaruh genetik menurut penelitian prilaku agresif sangat erat kaitannya dengan
genetik termasuk genetik tipe kariotipe XYY. Yang umum nya dimiliki oleh penghuni
penjara pelaku tindak kriminal (nara pidana )
d. Gangguan otak, sindrum otak organik berhubungan dengan berbagai gangguan
serebral, tumor otak (khusus nya pada limbik dan lobus temporal ), trauma otak,
penyakit ensefalitis, epilepsi (epilepsi lobus temporal ),terbukti berpengaruh terhadap
prilaku agresif dan tindakan kekerasan.
 Tiori psikologik

a. Teori psikoanalitik, teori ini menjelaskan bahwa tidak terpenuhi kepuasan dan rasa
aman dapat mengakibat kan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang
rendah.agresi dan kekerasan dapat memberikan kekuatan dan prestise yang dapat
meningkatkan citra diri serta memberikan arti dalam kehidupan nya teori lain nya
berasumsi bahwa prilaku agresif dan tindak kekerasan ,merupakan pengungkapan
secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga diri pelaku tindak
kekerasan
b. Teori benbelajaran ,prilaku kekerasan merupakan prilaku yang dipelajari ,individu yang
memiliki pengaruh biologik terhadap prilaku kekerasan lebih cendrung untuk
dipengaruhi oleh contoh peran esternal diubandikan anak anak tampa faktor pedis
posisi biologik

4
 Teori sosiokultural
Kontrol masyarakat yang rendah dan kecendrungan menerima prilaku kekerasa sbagai cara
penyelesaiaan masalah dalam masyarakat merupakan faktor predis posisi terjdian nya
prilaku kekerasan

5. faktor presipikasi
Faktor presipitasi dapat dibedakan menjadi faktor internal dan esternal.
 Internal adalah semua faktor yang dapat menimbulkan kelemahan, menurunnya percaya
diri, rasa takut sakit, hilang kontrol, dan lain lain
 Eksternal adalah penganiayaan fisik,kehilangan orang yang di cintai, krisis dan lain lain
Menurun shives (1998) hal hal yang dapat menimbulkan prilaku kekerasan atau penganiayaan
antara lain sebagai berikut
 Kesulitan kondisi sosial eknomi
 Kesulitan dalam mengemunikasikan sesuatu
 Ketidak siapan seorang ibu dalam merawat anak nya dan ketidakmampuannya dalam
menempatkan diri sebagai orang yang dewasa
 Pelaku mungkin mempunyaai riwayat antisosial seperti penyalah gunaan obat dan alkohol
serta tidak mampu mengontrol emosi pada saat menghadapi rasa frustasi
 Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan perubahan terhadap
perkembangan, atau perubahan terhadap perkembangan keluarga

6. Mekanisme koping
Perawat perlu mengidentifikasikan mekanisme koping klien sehingga dapat membantu klien
untuk mengembangkan mekanisme koping yang konstruktif dalam mengekspresikan
kemarahannya mekanisme koping yang umum digunakan mekanisme pertahanan
Ego seperti displacement,sublimasi,proyeksi, denial dan reaksi formasi.
Prilaku kekerasan biasa nya diawali dengan situasi berduka yang berpanjangan dari
seseorang karna ditinggal oleh orang dianggap sangat berpengaruh dalam hidup nya bila
kondkanisi tersebut tidak teratasi.maka dapat menyebabkan seseorangrendah diri (harga diri
rendah) sehingga sulit untuk bergaul dengan orang laen bila ketidak mampuaan bergaul dengan
orang laen ini tidak diatasi akan memunculkan halusinasi berupa suara suara atau bayangan yang
meminta kelien untuk melakukan tindak kekerasan .hal tersebut dapat berdambak pada
keselamatan diri nya dan orang laen (resiko tinggi mencedrai diri orang laen dan lingkungan)
Selain diakibatkan oleh berduka yang berkepanjangan,dukungan keluarga yang baik dalam
menghadapi kondisi klien dapat memengaruhi perkembangan klien (koping keluarga tidak
efektif).hal ini tentu nya menyebabkan klien sering keluarga masuk RS menimbulkan
kekambuhan karna dukungan keluarga tidak maksimal(regimen,terapeutik,infektif

C. Pohon masalah

Resiko tinggi mencederai diri,orang lain dan lingkungan

5
Prilaku kekerasan PPS.halusinasi

Regimen terapeutik
inefektif

harga diri rendah isolasi sosial


kronis
koping keluarga
tidak efektif

berduka disfungsional

gambar 8.2 pohon ,masalah prilaku kekerasan

D. Masalah keperawatan yang mungkin muncul

1. Perilaku kekerasan
2. Resiko mencederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan
3. Perubahan persepsi sensori ,halusinasi
4. Harga diri rendah kronis
5. Isolasi sosial
6. Berduka disfungsional
7. Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif
8. Koping keluarga inefektif

E. Data yang perlu di kaji

Masalah keperawatan Data perlu di kaji


Prilaku kekerasan Subjekt

6
 Klien mengancam
 Klien mengupat dengan kata kata kotor
 Klien mengatakan dendam dan jengkel
 Klien mengatakan ingin berkelahi
 Klien menyalahkan dan menuntut
 Klien meremeh kan

Objektif
 Mata melotot/pandangan tajam
 Tangan mengepal
 Rahang mengatup
 Wajah memerah dan tegang
 Postur tubuh kaku
 Suara keras

Faktor faktor yang berhubungan dengan masalah prilakun kekerasan antara laim sebagai
berikut
1. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah
2. Stimulus lingkungan
3. Konflik interpersonal
4. Status mental
5. Putus obat
6. Penyalah gunaan narkoba /alkohol

F. Diagnosis keperawatan
Prilaku kekerasan

G. Rencana tindakan keperawatan


1. Tindakan keperawatan untuk klien
 Tujuan
a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab prilaku kekerasan
b. Klien dapat mengidentifikasi tanda tanda prilaku kekerasan
c. Klien dapat menyebutkan jenis prilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
d. Klien dapat menyebutkan akibat dari pelaku kekerasan yang di lakukannya
e. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol prilaku kekerasannya
f. Klien dapat mengontrol prilaku kekertasan nya secara fisik, spiritual, dan dengan
terapi psikofarmaka

 Tindakan
a. Bina hubungan saling pecaya .
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar klien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara.tindakan yang harus

7
saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saliung percaya adalah
mengucapkan salam terapeutik,berjabat tangan ,menjelaskan tujuan interaksi ,
serta membuat kontrak topik , waktu ,dan tempat setiap kali bertemu klien
b. Diskusikan bersama klien penyebab prilaku kekerasan yang terjadi dimasa lalu dan
saat ini
c. Diskusikan perasaan klien jika terjadi penyebab prilaku kekerasan .diskusikan
bersama klien mengenai tanda dan gejala prilaku kekerasan, baik kekerasan
fisik,psikologis,sosial,spiritual, maupiun intelektual.
d. Diskusi bersama klien prilaku secara verbal yang bisa dilakukan pada saat marah
baik terhadap diri sendiri ,orang lain maupun lingkungan
e. Diskusikan bersama klien akibat yang ditimbulkan dari prilaku marah nya
Diskusi bersama klien cara mengontrol prilaku kekerasan baik secara fisik(pukul
kasur atau bantal secara tarik nafas dalam),obat obatan ,sosial ataui herbal (dengan
mengungkapkan kemarahanyan secara asertif)ataupun spiritual (salat atau berdoa
sesuai keyakinan klien )

2. Tindakan keperawatan keluarga


 Tujuan
Keluarga dapat merawat klien dirumah
 Tindakan
a. Diskusikan bersama keluarga tentang prilaku kekerasan meliputi penyebab,tanda
dan gejala, prilaku yang muncul, serta akibat dari pelaku tersebut
b. Latih keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan prilaku kekerasan
1. Anjur kan keluarga untuk selalu memotivasi klien agar melakukan tindakan
dianjurkan oleh perawat
2. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian kepada klien bila anggota
keluarga dapat melakukan kegiatan tersebut secara tepat
3. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila klien
menunjukkan gejala gejala prilaku kekerasan
c. Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi klien yang perlu segera dilapor kan
kepada perawat , seprti melempar atau memukul benda /orang lain

8
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
 Masalah :perilaku kekerasan
 Pertemuan :ke-1 pertemuan

A. Proses keperawatan
1. Kondisi
Klien tampak mondar mandir,berbicara sambil mengepal kan tinju ,pandangan mata
tajam,wajah merah dan tegang ,serta sesekali tanpak memukul- mukul dinding

2. Diagnosis keperawata
Perilaku kekerasan

3. Tujuan khusus
 Membina hubungan saling percaya
 Menyebut kan penyebab dari pelaku marah yang ditampilkan
 Menyebut kan prilakuyang biasa dilakukan jika marah
 Terhindar dari cedera
4. Tindakan keperawatan

 Membina hubungan saling percaya


a. Mengucap kan salam setiap kali berinteraksi dengan klien
b. Berkenalan dengan klien meliputi nama dan nama panggilan yang saudara sukai
serta nama dan nama panggilan klien
c. Menanyakan perasaan dan keluhan klien saat ini.
d. Buat kontrak asuhan meliputi apa yang saudara akan lakukan bersama klien
berapa lama akan dikerjakan dan tempat nya
e. Jelaskan bahwa saudara akan merahasiakan setiap imformasi yang diperoleh
untuk kepentingan terapi.
f. Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
g. Penuhi kebutuhan dasar klien
 Identifikasi tanda tanda yang menunjukkan prilaku kekerasan
 Monitor klien selama masih melakukan tindakan yang mengarah pada prilaku
kekerasan
 Lakukan pendekatan dengan teknik komunikasi terapeutik
 Tangani kondisi kegawatdaruratan dengan isolasi dan fiksasi

B. Strategi komunikasi dan pelaksanaan

9
1. Orientasi

”selamat pagi pak,perkenalkan nama saya suster.......,saya yang akan merawat bapak
hari ini. Nama bapak siapa senang nya dipanggil apa ?”(mengulurkan tangan sambil
tersenyum menunjukkan sikap terbuka)
“saya perhatikan bapak mondar mandir sambil memukul –mukul dinding bisa kita
berbincang bincang sekarang tentang apa yang menyebabkan bapak memukul-mukul
dinding ?”
(Memberikan sentuhan dengan perlahan serta menunjukkan sikap empati ) “berapa
lama bapak ingin berbincang bincang?”
“dimana enak nya kita berbincang bincang pak?”

2. Kerja :
“Sekarang bapak sudah bisa mulai menceritakan apa yang menyebabkan bapak mukul
mukul dindning apa yang bapak rasakan saat ini ?” (dengarkan ungkapan kemarahan
klien dan tetap bersikap empati.selama klien mengungkapkan kemarahan nya ,

Selain itu lakukan observasi terhadap tanda tanda prilaku kekerasan yang ditunjukkan
selama klien mengungkapkan perasaan marah nya )”
Apa yang bisa bapak lakukan jika bapak merasa kesal/marah seperti ini ?”
“bagaimana menurutb bapak dengan tindakan tersebut ?”
“baik lah pak ,untuk sementara waktu bapak boleh menyendiri di ruangan ini dulu
sampai marah nya hilang, tujuan nya agar bapak lebih aman dan tenang karna jika
dalam kondisi kesal bapak tetap diluar ,dikhawatirkan bapak akan megalami hal hal yang
tidak diinginkan misal nya terjatuh atau terluka .” (melakukan isolasi pada klien di
ruang yang aman
“bapak akan dikeluar kan dari ruang ini sampai kondisi bapak lebih tenang dan jika
bapak perlu sesuatu saya ada di ruangan depan dan saya siap membantu bapak kapan
saja.”
3. Terminasi
“bagaimana perasaan bapak setelah berada diruangan ini ?”
“sekarang bapak bisa menenangkan diri diruangan ini sambil bapak pikirkan hal lain
yang bisa membuat bapak kesal/ marah
“saya akan kembali 15 menit lagi untuk melihat kondisi bapak, dan jika kondisi n bapak
lebih tenang saya akan mengajarkan cara menghilangkan perasaan kesal/marah supaya
bapak tidak dimasukkan keruangan ini lagi .”
“Bagaimana pak setuju?”

Pelaku/usia korban/usia saksi/usia


1. aniaya fisik [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
2. aniaya seksual [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
3. penolakan [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
4. kekerasan dalam keluarga [ ] [ ] [ ][ ] [ ][ ]
5. Tindakan kriminal [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
Berikan tanda ( )pada kolom yang sesuai dengan data pada klien!

10
6 . aktivitas motorik
[ ] lesu [ ] tegang [ ] gelisah [ ] agitasi
[ ] tik [ ] grimasen [ ] tremor [ ] kompulsif
Bnerikan tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan data yang ada pada klien !

7 . Interaksi selama wanwancara


[ ] bermusuhan [ ] tidak kooperatif [ ] mudah tersinggung
[ ] kontak mata kurang [ ] defensif [ ] curiga
Berikan tanda ( )pada kolom yang sesuai dengan data pada pasien

LATIHAN FASE ORIENTASI ,KERJA ,DAN TERMINASI PADA SETIAP SP

Latihan 1. Membina hubungan saling percaya , pengkajian perilaku kekerasan dan mengajarkan cara
menyalurkan rasa marah
Orientasi:
“assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya A saya perawat dari puskesmas.....saya yang akan merawat
bapak hari ini . nama bapak siapa ,senang nya dipanggil apa? Bisa kita berbincang-bincang sekarang tentang
apa yang menyebabkan bapak marah ?berapa lama bapak mau kita berbincang- bincang ?dimana enaknya
kita berbinbcang –bincang pak

Kerja
“apa yang menyebabkan bapak memukul istri bapak dan memecah kan perabotan dirumah ?apa yang bapak
rasa kan sebelum bapak memukul ibu dan memecah kan barang barang dirumah ?apa perubahan yang
terjadi pada dirri bapak sebelum memukul ibu dan memecahkan barang barang dirumah ? apakah bapak
merasakan kesal kemudian dada bapak bapak berdebar debar , mata molootot,rahang terkatup rapat , dan
tangan terkepal sebelum bapak memukul ibu dan memecahkan barang –barang? Apakah ada tanda /hal
lain yang bapak rasakan sebelum bapak memukul dan memecahkan barang –barang .apa yang bapak
rasakan ketika bapak marah? Apakah bapak merasakan dada berdebar-debar ,mata melotot,atau dada
bapak berdebar-debar ?setelah bapak memukul istri dan merusak perabot rumah tangga ,apa yang bapak
rasa kan?menurut bapak apa kerugiannya bila memukul istri dan merusak perabot rumah tangga? Menurut
bapak apakah ada cara yang lebih baik un tuk mengungkapkan kemarahan bapak agar tidak menimbulkan
kerugian?maukah bapak belajar cara marah yang baik agar rasa jengkel bapak tersalurkan tetapi tidak
menimbulkan kerugian .”

Terminasi
“bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya ?bagaimana kalau saya datang kembali
kerumah bapak dua hari yang akan datang?jam berapa sebaiknya saya datang kembali dimana enaknya kita
bercakap-cakap nanti nya? Bagaiamana kalau nanti kita ber bincang-bincang tentang cara menyalurkan
marah secara fisik? Nah selama dua hari tidak bertemu ini coba bapak pikirkan bagaimana menurut bapak
cara menyalurkan marah secara fisik.”

Latihan 2. Mengontrol prilaku kekerasan secara fisik


Orientasi
“assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang Lagi apakah bapak
sudah memikirkan kira kira bagaimana caranya menyalurkan marah secara fisik? Bagaimana kalau kita bicarakan
cara tersebut sekarang dimana enaknya kita berbincang bincang tentang hal tersebut berapa lama bapak mau
kita berbincang bincang tentang hal tersebut?”

11
Kerja
“kalau tanda tanda marah yang bapk sebutkan dua hari yang lalu seperti mata melotot dada berdebar-debar dan
perasaan kesal hal pertam yang bisa bapak lakukan adalah memukul mukul kasur dan bantal kedua, bapak bisa
menarik nafas dalam untuk menyalurkan perasaan perasaan tadi.nah....coba sekarang kita kekamar disana nanti
akan saya akan peragakan cara memukul kasur dan bantal begini cara nya pak?”
(perawat memperagakan caranya memukul kasur dan bantal)
“coba bapak ulang! Ya.....bagus sekali cara bapak memukul Kasur dan bantal sekarang saya ajarkan caranya
menarik nafas dalam,begini pak,tarik nafas melalui hidung tahan sampai hitungan ketiga lalu melepaskan
perlahan lahan melalui mulut.lakukan berulang ulang sampai perasaan kesal dan dada berdebar debar tadi
hilang atau berkurang kurang lebih selama 5 kali pak.sekarang kita buat jadwad nya ya pak.berapa kali dalam
sehari bapak mau melakukan latihan memukul kasur dan bantal serta tarik nafas dalam ini?”

Terminasi
“bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara menyalurkan marah secara fisik? Coba
bapak sebutkan lagi cara –cara memukul kasur dan bantal serta latihan tarik napas dalam tadi! Setelah ini coba
bapak lakukan latihan memukul kasur dan bantal dan tarik napas dalam sesuai dengan jadwal yang sudah kita
buat tadi.dua hari lagi saya akan kembali mengunjungi bapak ya?bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini
saja,bapak setuju?nanti kita akan membicarakan tentang cara bicara yang baik bila sedang marah, setuju?”

Latihan 3. Mengontrol prilaku kekerasan secara sosial /verbal .


Orientasi
“asslamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi. Bagaiamana pak,
sudah dilakukan latihan tarik napas dalam pukul kasur bantal dan berbicara yang baik? Apa yang dirasakan
setelah melakukan latihan secara teratur?”
“bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk menyalurkan marah bapak,yaitu dengan cara
mengungkapkan sesuatu dengan cara yang baik kepada orang yang dianggap bermasalah dengan bapak?
dimana enak nya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut? Berapa lama bapak mau kita berbincang-
bincang tentang hal tersebut

Kerja
“pak kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga marah
nya,bisa pukul bantal atau guling atau jika tidak reda juga dan bapak masih kesal dengan orang yang
menyebabkan bapak marah,coba ketemu dengan orang yang bersangkutan kemudian sampaikan dengan kata-
kata yang sopan, jelas maksudnya,dan tidak menyalahkan.atau bila bapak merasa dipaksa oleh orang lain untuk
melakukan sesuatu padahal bapak tidak mau maka coba bapak sampaikan juga penolakan nya dengan cara
yang sopan,tidak menggurai,dan berikan penjelasan mengapa bapak mengambil sikap demikian?”

terminasi
“bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap tentang cara menyalurkan marah dengan mengungkapkan
kepada seseorang yang telah membuat bapak kesal?”
“Coba bapak sebutkan lagi cara menyalurkan marah dengan mengungkapkan kepada seseorang yang telah
membuat bapak kesal!”
“besok,insyaalah saya akan mengunjungi bapakk lagi ya.”
“bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja,bapak setuju?”
“setelah ini coba bapak bertemu dengan seseorang dirumah sakit ini yang pernah membuat bapak kesal sesuai
jadwal yang telah kita buat tadi.”
“nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah bapak,setuju
pak?

Latihan 4. Mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual


Orientasi
“assalamualaikam pak ,sesuai dengan janji saya dua hari yang sudah lalu sekarang saya datang lagi,bagaimana

12
pak,sudah dilakukan latihan tarik napas dalam,pukul kasur dan bantal serta bicara yang baik?apa yang
dilakukan setelah dilakukan secara teratur?bagaimana kalau kita latihan cara lain untuk menyalurkan marah
bapak,yaitu dengan ibadah?dimana enaknya kita berbincang –bincang tentang hal tersebut?berapa lama
bapak maukita berbincang-bincang tentang hal tersebut?”

Kerja
“pak,kalau bapak sedang marah coba bapak langsung dudukdan tarik napas dalam jika tidak reda juga
marahnya rebahkan badan lalu rileks,jika tidak reda juga ambil air wudu’ lalu salat,bagaimana kalau bapak
mencoba cara ini?bagaimana kalau sekarang kita buat jadwal salatnya bapak?”

Terminasi
“bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara menyalurkan marah melalui melakukan
ibadah?coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak .lakukan bila bapak merasa marah.dua hari lagi
saya akan mengunjungi bapak lagi ya?bagaimana kalau waktu nya seperti sekarang ini saja,bapak setuju tidak?
setelah ini coba bapk tunaikan salat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi.nanti kita akan membicarakan cara
penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah bapak,setuju pak?”

Latiahan 5. Mengontrol prilaku kekerasan dengan obat .

Orientasi
“assalamualaikum pak,sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi.bagaimana pak,
sudah sudah dilakukan tarik napas dalam, pukul kasur bantal, bicara yang baik serta salat dan baca doanya?
Apa yang dirasa kan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan
latihan tentang cara minum obat yang benar? Dimana enak nya kita berbincang- bincang tentang hal tersebut?
Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?sekarang saya akan jelaskan tentang
penting nyaminum obat

Kerja;
“bapak perlu minum obat ini secara teratur agar pikiran menjadi lebih tenang dan tidur nya juga tenang.obat
nya ada tiga macam pak yang warna nya 0rage nama nya cpz ,yang putih nama nya THP,yang merah jambu
nama nya HLP,semua nya harus bapak minum 3 kali sehari,yaitu pada jam 7 pagi,jam 1 siang dan jam 7
malam ,bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering,untuk mengatasinya bapak bisa mengisap
ngisap es batu,bila tersa berkunang-kunang,bapak sebaik nya istrahat jangan beraktifitas dulu, sebelum minum
obat ini bapak lihat dulu lebel dikotak obat apakah benar nama bapak tertulis disana,berapa dosis yang harus
diminum dan berapa saja harus diminu,baca juga apakah nama obat nya sudah benar?”

Latihan 6. Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara merawat klien prilaku kekerasan
dirumah.

Orientasi
“assalamualaikum pak perkenalkan nama saya ....saya perawat dari pukesmas ....saya yang akan merawat

13
bapak hari ini.nama ibu siapa ,senang nya dipanggil apa? Bisa kita bincang bincang sekarang apa yang
menyebabkan bapak marah dan cara mengatasi nya? Berapa lama ibu mu kita bincang bincang ? dimana enak
nya kita bincang-bincang bu?

Kerja:
“bu,marah suatu perasaan yang wajar tapi bila tidak disalur kan dengan benar akan membahayakan diri
sendiri, orang lain,dan lingkungan, yang menyebabkan suami ibu marah dan mengamuk adalah kalau dia
direndahkan. Kalau nanti wajah suami ibu nampak tengang dan marah, lalu kelihatan gelisah, itu artianya
bapak sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskannya dengan membanting banting prabot
rumah tangga. Bila hal ter sebut terjadi sebaiknya ibu tetap tenang,bicara lembut tapi tegas, jangan lupa jaga
jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar bapak seperti gelas dan pisau. Jauhkan juga anak-anak kecil
dari bapak. Bila bapak masih marah dan mengamuk juga segera bawa puskemas atau rumah sakit jiwa setelah
sebelumnya difiksasi dulu. Jangan lupa minta bantuan orang lain saat mengikat bapak ya bu, lakukan dengan
tidak menyakiti bapak dan jelaskan alasan mengikat yaitu agar bapak tidak mencedrai diri sendiri ,orang lain,
dan lingkungan. Nah bu. Ibu sudah lihat kan apa yang saya ajarkan kepada bapak bila tanda-tanda kemarahan
itu muncul. Ibu bisa bantu bapak dengan cara mengigatkan jadwal latihan cara mengontrol marah yang sudah
dibuat, kalau bapak bisa melakukan latihannya dengan baik jangan berikan pujian ya bu.’’

Terminasi
’’bagaimana parasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat bapak? Coba ibu sebutbutkan
lagi cara merawat bapak! Setelah ini coba ibu igatkan jadwal yang telah dibuat unuk bapak ya bu. Kalau bapak
marahnya sampai memukul atau merusak barang, segara hubungi segera hubungi saya di puskesmas atu
nomor ini0814xxxxxxx, karna dalam kondisi seperti itu bapak sudah butuh bantuan lebih lanjut.’’

pa

ng

1.
2. ngi

14
15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai