2.

1 Kerangka Pemikiran

Menurut Hasibuan (2017:10) “Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu

dan seni mengatur hubungan dan peran tanaga kerja agar efektif dan efisien

membantu terwujudnya perusahaan, pegawai dan masyarakat”. Sumber daya

manusia adalah faktor utama yang dapat menentukan berjalannya sebuah

organisasi atau instansi, dalam rangka mencapai tujuan, perusahaan atau instansi

atau lembaga memerlukan adanya sumber daya yang berkualitas dan kompeten,

yaitu dapat memberikan kinerja yang baik, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja pegawai, salah satu diantaranya adalah faktor kompetensi.

Menurut Sedarmayanti (2017:211) “Kompetensi adalah kombinasi dari

pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang digunakan untuk meningkatkan

kinerja atau keadaan/kualitas yang memadai/ sangat berkualitas, mempunyai

kemampuan untuk menampilkan peran tertentu”. Menurut Wibowo (2019:324)

“Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu

pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta

didukukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut”. Menurut

Clark yang dikutip oleh Busro (2018:25) “Competency is a knowledge or know

howfor doing an ffective job”. Artinya kompetensi adalah ilmu pengetahuan atau

sepengetahuan bagaimana mengerjakan pekerjaan secara efektif.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah

suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan suatu

pekerjaan secara efektif yang dilandasi dengan pengetahuan atau keahlian

seseorang, keterampilan dan sikap kerja.

 Menurut Mangkunegara (2017:9) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Jadi yang dimaksud

dari kualitas adalah tingkat baik buruknya hasil yang diperoleh, sedangkan

kuantitas adalah jumlah yang diperoleh dari hasil kerja. Menurut Busro (2018:89)

“Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai pegawai baik individu maupun

kelompok dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

yang diberikan organisasi dalam mencapai visi dan misi serta tujuan

organisasidengan kemampuan menyelesaikan masalah sesuai denganwaktu yang

telah ditentukan dan tidak melanggar hukum”. Menurut Jackson yang dikutip oleh

Adamy (2016:92) “Kinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan karyawan yang

dipengaruhioleh kemampuan, motivasi dukungan yang diterima, keberadaan

pekerjaan yang dilakukan karyawan dan hubungan karyawan dengan perusahaan”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

adalah suatu keterampilan atau kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas

yang telah diberikan tersebut dilakukan secara efektif dan efisien, sesuai dengan

tanggung jawab dari instansi atau lembaga dengan hasil kerja baik secara kualitas

dan kuantitas yang telah dicapai pegawai.

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Setiyono (2017:21), banyak faktor

yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain faktor kepuasan kerja, faktor

komunikasi, faktor pengalaman kerja, faktor kedisiplinan, faktor motivasi, faktor

kepemimpinan, faktor kompetensi, faktor kompensasi dan faktor lingkungan

kerja. Selain itu menurut Sudarmanto (2014:11), mengidentifikasi faktor -faktor

yang memengaruhi kinerja antara lain yaitu kepemimpinan dan kompetensi.

Kepemimpinan diperlukan karena adalah faktor yang berkaitan langsung dengan

pegawai. Tingkat kompetensi juga dapat menjadi faktor yang memengaruhi

kinerja pegawai sehingga kompetensi menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh

perusahaan dalam merekrut pegawainya, jadi dapat disimpulkan bahwa semakin

baik kepemimpinan dan semakin tinggi kompetensi pegawai yang dimiliki, maka

semakin tinggi pula kinerja pegawai.

Berdasarkan kerangkan pemikiran yang dipaparkan peneliti maka

dikontruksikan model hubungan variabel atau paradigma penelitian seperti yang

ditunjukan sebagai berikut:

ͬͬ
ͬ
ͬ rx
Kompetensi Kinerja
y
(X) (Y)

Gambar 2.1
Struktur Paradigma Penelitian