Anda di halaman 1dari 219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE (WLB) DAN STRES KERJA


TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
PADA KARYAWAN DI CV. BUDI JAYA ABADI, GARUT

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


memperoleh gelar Magister Manajemen
Program Studi Magister Manajemen

Oleh:

Abel Asin Taborat


NIM: 182222114

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE (WLB) DAN STRES KERJA


TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
PADA KARYAWAN DI CV. BUDI JAYA ABADI, GARUT

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


memperoleh gelar Magister Manajemen
Program Studi Magister Manajemen

Oleh:

Abel Asin Taborat


NIM: 182222114

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR
PERSETUJUAN DOSEN
PEMBIMBING

TESIS

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE (WLB) DAN STRES KERJA


TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
PADA KARYAWAN DI CV. BUDI JAYAABADI, GARUT

Diajukan oleh
Abel Asin
Taborat NIM:
182222114

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE (WLB) DAN STRES KERJA


TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
PADA KARYAWAN DI CV. BUDI JAYA ABADI, GARUT

Oleh:
Abel Asin
Taborat
182222114

Tesis ini telah dipertahankan pada 24 Mei


2021 Di depan Dewan Penguji yang terdiri
dari:

Dr. Lukas Purwoto, M.Si.


Pembimbing

(Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A.) (Dr. C. Wahyu Estining Rahayu,


M.Si.) Ketua Tim Penguji Penguji Ahli

Telah diperbaiki dan disetujui untuk diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Magister Manajemen

Yogyakarta, 24 Mei 2021

Magister Manajemen
Universitas Sanata
Dharma Ketua Program
Studi

Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A.

.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jangan mencintai Allah demi mendapatkan hadiah; biarkanlah Allah


yang menjadi hadiahmu.”
- St. Augustinus –

“Don’t stop learning because life doesn’t stop teaching.”


- Oscar Auliq-Ice –

“True friends stab you in the front.”


- By Bee -

Tesis ini saya persembahkan kepada:


 Papa dan mama, kakak dan adik serta ponakanku tercinta terima kasih banyak
untuk wujud cinta, dukungan dan doanya terus-menerus. I love you.
 Keluarga besar yang ada di Kota Sorong (Papua Barat) dan di Tanimbar
(Maluku Tenggara Barat).
 Para sahabat dan teman-temanku, khususnya Ivan Cristianus, Tita Rupa, Ika
Kurniasari, Indy Salo dan Povy Amelia yang senantiasa mendukung,
membantu dan terus menyemangati.
 Kekasihku Lely Tutratan dan Ika Kurniasari yang selalu menguatkan dan
menyemangatiku: terima kasih banyak untuk doa dan cinta kalian.
 Almamaterku.

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MAGISTER
MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa
Tesis dengan judul:

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Mei 2021 adalah hasil karya saya.
Dengan ini, saya menyatakan bahwa di dalam Tesis ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 15 Mei 2021

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIK

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 15 Mei
2021 Yang menyatakan,

Abel Asin

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan cinta-
Nya hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh
Work- Life Balance (WLB) dan Stres Kerja terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB) dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi pada
Karyawan di CV. Budi Jaya Abadi, Garut”. Penulisan Tesis ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen pada Program
Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Tentunya, penulisan Tesis ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa
bantuan, dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela
mengorbankan waktu dan pikiran dalam membimbing penulis sampai penulisan
Tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu, dengan rendah hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. selaku Ketua Program Studi
Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, membina dan
mendukung serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Ibu dan Bapak Dosen Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengajarkan banyak ilmu
selama ini.
6. Ibu Daniek selaku Sekretariat Magister Manajemen Universitas Sanata
Dharma, yang selalu membantu dalam memperlancar segala urusan
administratif.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Bapak Drs. Dadang Budiaji, MM. selaku Direktur atas perusahaan CV. Budi
Jaya Abadi, Garut yang telah memperkenankan penulis dalam mengambil
data karyawan untuk penelitian ini.
8. Bapak Aloysius Batmanlusi selaku Kepala Departemen Sumber Daya
Manusia di CV. Budi Jaya Abadi, Garut yang senantiasa dengan sabar
membantu penulis dalam memperlancar proses pengambilan data.
9. Seluruh karyawan di perusahaan CV. Budi Jaya Abadi, Garut yang telah
bersedia mengisi kuesioner pada penelitian ini.
10. Bapak dan mamaku tercinta, kakak dan adik serta ponakanku tersayang yang
tiada henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan serta doa yang
berharga bagi penulis dalam mengenyam pendidikan Magister Manajemen,
secara khusus dalam proses memulai hingga mengakhiri penulisan tesis ini.
11. Keluarga besarku yang ada di Kota Sorong, Papua Barat dan Saumlaki,
Tanimbar, Provinsi Maluku Tenggara Barat yang senantiasa memberi
dukungan doa.
12. Rekan seperjuangan angkatan 2018 batch I, terima kasih atas kebersamaan,
kepedulian, kerjasama dan kegembiraannya.
13. Kepada kekasihku Lely Tutratan yang selalu menemaniku selama ini. Juga
kepada kekasih tersayang, Ika yang selalu membuatku tersenyum dan
membantu penulis bersemangat secara khusus dalam penyusunan tesis ini.
14. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu, yang selalu
turut membantu selama ini, terima kasih banyak.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, dengan rendah hati, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dan bermanfaat dari pembaca guna menyempurnakan tulisan
ini.
Yogyakarta, 15 Mei 2021

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS..............................................v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN...............................................vi

KATA PENGANTAR.....................................................................................vii

DAFTAR ISI.....................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xvi

ABSTRAK.....................................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................11

C. Tujuan Penelitian.....................................................................................12

D. Manfaat Penelitian...................................................................................13

E. Sistematika Penulisan..............................................................................14

BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................16

A. Work-Life Balance....................................................................................16

1. Pengertian Work-Life Balance............................................................16

2. Aspek-Aspek Work-Life Balance........................................................17

3. Dimensi Work-Life Balance................................................................18

4. Faktor-Faktor Work-Life Balance.......................................................19

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

B. Stres Kerja................................................................................................20

1. Definisi Stres Kerja.............................................................................20

2. Sumber Stres.......................................................................................22

3. Faktor Stres Kerja...............................................................................26

4. Gejala-Gejala Stres..............................................................................29

5. Manajemen Stres.................................................................................30

C. Kepuasan Kerja........................................................................................31

1. Definisi Kepuasan Kerja............................................................................31

2. Dimensi-Dimensi Kepuasan Kerja......................................................32

3. Faktor- Faktor Kepuasan Kerja...........................................................34

D. Organizational Citizenship Behavior.......................................................35

1. Definisi Organizational Citizenship Behavior...........................................35

2. Dimensi-Dimensi Organizational Citizenship Behavior....................37

3. Faktor-Faktor Organizational Citizenship Behavior.................................38

E. Penelitian Sebelumnya.............................................................................41

1. Pengaruh Work-Life Balance terhadap Kepuasan Kerja.....................41

2. Pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja.................................42

3. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship


Behavior..............................................................................................43

4. Pengaruh Work-Life Balance terhadap Organizational Citizenship


Behavior..............................................................................................44

5. Pengaruh Stres Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior 45

F. Kerangka Konseptual..............................................................................46

1. Variabel Independen...........................................................................46

2. Variabel Mediasi.................................................................................46

3. Variabel Dependen..............................................................................46

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

G. Hipotesis Penelitian..................................................................................46

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................53

A. Jenis Penelitian.........................................................................................53

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................53

C. Subjek dan Objek Penelitian...................................................................54

D. Populasi dan Sampel................................................................................54

E. Sumber Data.............................................................................................56

F. Variabel Penelitian...................................................................................56

1. Identifikasi Variabel............................................................................56

2. Definisi Variabel.................................................................................57

3. Skala Pengukuran Variabel.................................................................60

G. Teknik Pengumpulan Data......................................................................60

H. Analisis Deskriptif....................................................................................61

I. Teknik Analisis Data................................................................................61

1. Merancang dan Melakukan Uji Model...............................................62

2. Pengujian Hipotesis............................................................................64

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..............................................67

A. Sejarah Perusahaan.................................................................................67

B. Visi dan Misi Perusahaan........................................................................69

1. Visi......................................................................................................69

2. Misi.....................................................................................................69

C. Struktur Perusahaan................................................................................69

1. Deskripsi Tugas...................................................................................70

D. Sejarah Singkat CV. Budi Jaya Abadi...................................................77

E. Struktur CV. Budi Jaya Abadi...............................................................78

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1. Deskripsi Tugas...................................................................................78

F. Alur Proses Garmen.................................................................................81

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN............................................90

A. Deskripsi Pengumpulan Data..................................................................90

B. Deskripsi Karakteristik Responden.......................................................90

1. Usia.....................................................................................................90

2. Jenis Kelamin......................................................................................92

3. Status Perkawinan...............................................................................93

4. Pendidikan...........................................................................................94

5. Memiliki Anak....................................................................................95

6. Lama Bekerja......................................................................................96

7. Rata-Rata Waktu Kerja per Hari.........................................................97

C. Deskripsi Data..........................................................................................98

1. Work-Life Balance..............................................................................99

2. Stres Kerja.........................................................................................100

3. Kepuasan Kerja.................................................................................101

4. Organizational Citizenship Behavior................................................102

D. Pengujian.................................................................................................103

1. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)...................................104

2. Pengujian Model Struktural (Inner Model).......................................108

3. Pengujian Hipotesis...........................................................................109

E. Pembahasan............................................................................................116

1. Work-Life Balance (WLB) mempengaruhi Kepuasan Kerja............116

2. Stres Kerja mempengaruhi Kepuasan Kerja.....................................118

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

3. Kepuasan Kerja mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior


...................................................................................................... 121

4. Pengaruh Work-Life Balance terhadap Organizational Citizenship


Behavior dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi...........123

5. Pengaruh Stres Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior


dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi...........................124

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................126

A. Kesimpulan.............................................................................................126

B. Saran........................................................................................................127

C. Keterbatasan Penelitian.........................................................................129

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................131

LAMPIRAN........................................................................................................141

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Variabel............................................................................................59
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel..............................................................................60
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Kategori Usia...........................................................91
Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin......................................92
Tabel 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan Status Perkawinan................................93
Tabel 5.4 Karakteristik Responen berdasarkan Pendidikan.............................................94
Tabel 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan Memiliki Anak.....................................95
Tabel 5.6 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja.......................................96
Tabel 5.7 Karakteristik Responden berdasarkan Rata-Rata Waktu Kerja........................97
Tabel 5.8 Skala Pernyataan Work-Life Balance..............................................................99
Tabel 5.9 Skala Pernyataan Stres Kerja.........................................................................100
Tabel 5.10 Skala Pernyataan Kepuasan Kerja...............................................................101
Tabel 5.11 Skala Pernyataan Organizational Citizenship Behavior...............................102
Tabel 5.12 Nilai Loading Factor sebelum penghapusan................................................105
Tabel 5.13 Nilai Loading Factor setelah penghapusan pertama.....................................106
Tabel 5.14 Nilai AVE....................................................................................................107
Tabel 5.15 Nilai Akar AVE dan Korelasi Variabel Laten.............................................107
Tabel 5.16 Composite Reliability dan Cronbach's Alpha..............................................108
Tabel 5.17 R-square (R2)...............................................................................................109
Tabel 5.18 Hasil Path Coeffisien dan P-value...............................................................109
Tabel 5.19 Hasil Path Coeffisien dan P-value...............................................................110
Tabel 5.20 Hasil Path Coeffisien dan P-value...............................................................111
Tabel 5.21 Hasil Estimasi direct effect..........................................................................114
Tabel 5.22 Hasil Estimasi indirect effect.......................................................................114

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual..................................................................................46


Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Multi Garmen Jaya................................................70
Gambar 4.2 Struktur Organisasi CV. Budi Jaya Abadi...................................................78
Gambar 4.3 Alur Proses Garmen....................................................................................81

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian.............................................................141


Lampiran 2 Surat Persetujuan Izin Penelitian...............................................................142
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian.................................................................................143
Lampiran 4 Lampiran Tabel Skor.................................................................................150
Lampiran 5 Output Outer Loading...............................................................................193
Lampiran 6 Output AVE..............................................................................................194
Lampiran 7 Output Nilai Akar AVE............................................................................195
Lampiran 8 Output Composite Reliability dan Cronbach's Alpha................................196
Lampiran 9 Output R-square........................................................................................197
Lampiran 10 Output Path Coeffisien dan P-value........................................................198
Lampiran 11 Output Indirect for paths with 2 segments...............................................199
Lampiran 12 Output Diagram Akhir............................................................................200

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work-life balance (WLB) dan
stres kerja terhadap organizational citizenship behavior (OCB) dengan kepuasan
kerja sebagai variabel mediasi pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi, Garut.
Populasi dalam penelitian ini ialah karyawan dari perusahaan CV. Budi Jaya
Abadi dengan jumlah sampel sebesar 132 responden. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Pengujian
validitas dengan menggunakan uji validitas konstruk konvergen dan diskriminan,
serta pengujian reliabilitas dengan menggunakan nilai composite reliability dan
Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah
dengan menggunakan SEM jenis Partial Least Squares (SEM-PLS) yang
didukung oleh software wrapPLS versi 7.0 untuk mengolah data penelitian. Hasil
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) work-life balance (WLB) tidak
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi; 2)
stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Budi
Jaya Abadi; 3) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap organizational
citizenship behavior (OCB) karyawan di CV. Budi Jaya Abadi; 4) work-life
balance (WLB) tidak berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior
(OCB) dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi; 5) stres kerja tidak
berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior (OCB) dengan
kepuasan kerja sebagai variabel mediasi.

Kata kunci: work-life balance (WLB), stres kerja, kepuasan kerja dan
organizational citizenship behavior (OCB).

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

ABSTRACT

This study aims to see the effect of work-life balance (WLB) and work stress on
organizational citizenship behavior (OCB) with job satisfaction as a mediating
variable for employees at CV. Budi Jaya Abadi, Garut. The population in this
study were employees of the company CV. Budi Jaya Abadi with a sample size of
132 respondents. The sampling technique used in this study was simple random
sampling. The validity test uses the convergent and discriminant construct validity
test, and the reliability test uses the composite reliability value and Cronbach's
Alpha. The data analysis technique used in this study used SEM type Partial Least
Squares (SEM-PLS) supported by wrapPLS version 7.0 software to process
research data. The results in this study indicate that: 1) work-life balance (WLB)
has no positive effect on employee job satisfaction at CV. Budi Jaya Abadi; 2) job
stress has a negative effect on employee job satisfaction at CV. Budi Jaya Abadi;
3) job satisfaction has a positive effect on organizational citizenship behavior
(OCB) of employees in CV. Budi Jaya Abadi; 4) work-life balance (WLB) has no
effect on organizational citizenship behavior (OCB) with job satisfaction as a
mediating variable; 5) job stress has no effect on organizational citizenship
behavior (OCB) with job satisfaction as a mediating variable.

Keywords: work-life balance (WLB), job stress, job satisfaction and


organizational citizenship behavior (OCB).

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi yang terus berkembang, setiap perusahaan

diperhadapkan dengan situasi yang terus berubah. Perkembangan yang kian

terjadi mengindikasikan adanya sesuatu yang berubah. Dengan adanya

perkembangan, perusahaan dituntut untuk mampu menanggapi setiap

perubahan yang ada. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan mampu

beradaptasi sesuai perkembangan yang ada dan terlebih lagi untuk dapat

bersaing secara kompetitif dengan perusahaan lain. Maka dari itu, salah satu

aspek yang sangat penting ialah sejauh mana perusahaan mampu

memperhatikan dan mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya.

Kekuatan sumber daya manusia dalam suatu organisasi semakin

disadari keberadaannya sehingga manusia dipandang sebagai aset terpenting

dari berbagai sumber daya dalam organisasi (Sumual, 2017). Bahkan, Sumual

dalam tulisannya, menegaskan bahwa sumber daya manusia menjadi salah

satu posisi yang kuat dalam suatu organisasi melebihi sumber daya lainnya.

Menurut Pablos dan Lytras (2008), sumber daya manusia yang efektif akan

menghasilkan kapasitas yang lebih tinggi untuk menarik dan

mempertahankan karyawan yang berkualitas dan termotivasi untuk kinerja

yang baik. Dengan adanya, sumber daya manusia yang unggul diharapkan

mampu mencapai target yang dikehendaki oleh sebuah perusahaan sehingga

dapat memberikan kontribusi secara optimal.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Suatu organisasi atau perusahaan tentunya menginginkan adanya

kinerja yang bagus dari sumber daya manusia yang dimiliki. Namun, sering

kali terjadi kesalahan dalam bekerja yang dilakukan oleh para pekerja.

Kesalahan-kesalahan yang terjadi bisa saja dalam lingkup internal maupun

eksternal yang berkemungkinan dapat berdampak bagi mekanisme kerja

perusahaan. Salah satu masalah yang akrab terjadi di lingkungan kerja, ialah

ketidakseimbangan dalam kehidupan kerja. Berdasarkan tulisan yang dikutip

dari sebuah situs (https://www.kompasiana.com) berjudul fenomena “Work-

Life Balance” menunjukkan bahwa tingginya jam kerja menjadi salah satu

kendala kurangnya waktu pribadi dan waktu bersama dengan keluarga. Para

pekerja berhadapan dengan dua kenyataan riil yang harus mereka hadapi;

sekurang-kurangnya harus balance. Di satu sisi, berhadapan dengan kondisi

kerja di tempat kerja, sedangkan di sisi yang lain, seorang pekerja harus juga

mampu mengatur kehidupan pribadinya (keluarga). Jika salah satu diabaikan

maka dapat mempengaruhi yang lain; begitu pula sebaliknya.

Meskipun, tak dapat diartikan secara tepat dan definitif (Lockwood,

2003; Firmansyah, 2017; bahkan Kalliath dan Brough, 2008) menyatakan

bahwa work-life balance tidak mengandung satu definisi atau makna yang

jelas. Namun, menurut Wong dan Ko (2009) bahwa keseimbangan kehidupan

kerja dapat didefinisikan ke arah orang-orang yang memiliki ukuran kendali

atas kapan, di mana, dan bagaimana mereka bekerja. Ini dicapai ketika hak

individu untuk kehidupan yang dipenuhi di dalam dan di luar pekerjaan yang

dibayar, diterima dan dihormati sebagai norma untuk saling menguntungkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

individu, bisnis dan masyarakat. Sebagaimana juga dinyatakan oleh Smith,

Brower dan Smith (2016) bahwa keseimbangan kehidupan kerja mengacu

pada cara orang mendistribusikan waktu antara pekerjaan dan kegiatan

lainnya, seperti keluarga, kegiatan pribadi, dan keterlibatan masyarakat.

Begitu pula, lingkungan kerja yang memfasilitasi keseimbangan kehidupan

kerja tidak hanya menguntungkan kehidupan pribadi karyawan tetapi juga

mengarah pada kinerja pekerjaan yang lebih baik (Penelitian oleh Linnoff,

Smith dan Smith dalam Smith et al., 2016).

Selain itu, salah satu hal lain yang juga sering dialami oleh para

pekerja, ialah stres kerja. Bahwasanya, stres kerja yang sering dialami oleh

karyawan disebabkan oleh adanya tekanan pekerjaan yang tinggi dan

berlebihan (http://www.kompasiana.com). Meskipun demikian, situs tersebut

melaporkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh perusahaan Cigna bahwa

secara global, tingkat stres orang Indonesia paling rendah

(https://lifestyle.kompas.com). Kenyataan ini tidak berarti bahwa warga

Indonesia tak dapat mengalami stres. Bahkan, organisasi kesehatan dunia

(WHO) membuat ketetapan baru yang mendefinisikan stres kerja adalah

sindrom yang dikonseptualisasi sebagai hasil dari stres kronik di tempat kerja

yang tidak terkelola dengan baik, dilansir oleh (https://m.detik.com).

Dalam pemahaman mengenai stres kerja, stres dimaknai sebagai

respon adaptif seseorang terhadap tuntutan fisik dan atau psikologis

terhadapnya sebagai akibat dari interaksinya dengan pekerjaan dan

lingkungan kerjanya (Lindawati, 2014). Menurut Robbins dan Coulter

(2014), stres kerja adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

reaksi negatif yang harus dihadapi seseorang terhadap tekanan berlebihan

yang diberikan kepada mereka dari tuntutan, kendala, atau peluang luar biasa.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Wijaya (2017) bahwa stres merupakan

interaksi unik antara kondisi stimulus dalam lingkungan dan cara individu

untuk merespons dengan cara tertentu.

Dalam hidup organisasi, kepuasan karyawan dalam bekerja menjadi

salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh manajemen

perusahaan. Seorang atasan sedapat mungkin harus memastikan para

karyawannya merasa puas dalam bekerja. Banyak hal yang sering terjadi

dalam kaitannya dengan kepuasan kerja. Bentuk yang sering kali kita temui

ialah dengan pemberian bonus, kompensasi, atau pun reward. Menurut

Puspitawati dan Riana (2014), kepuasan kerja merupakan perasaan puas

individu karena harapan sesuai dengan kenyataan yang diperoleh di tempat

kerja baik dalam hal beban kerja, lingkungan atau kondisi kerja, hubungan

dengan rekan kerja atau penyelia, dan kompensasi. Senada juga seperti yang

ditulis oleh George dan Gareth (2012) dalam sebuah buku bahwa kepuasan

kerja merupakan kumpulan perasaan dan keyakinan yang dimiliki seseorang

tentang pekerjaan mereka saat ini. Ditegaskan lebih lanjut dalam penelitian

yang dilakukan oleh Verma (2020) bahwa kepuasan kerja lebih merupakan

sikap, perilaku, keadaan pikiran internal seorang karyawan sehingga menjadi

penting bagi sebuah organisasi untuk memastikan bahwa karyawan mereka

dijaga tidak hanya dalam hal moneter tetapi untuk memastikan mereka

memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi setiap saat. Sementara itu, oleh

Wibowo, Riana dan Putra (2015) bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

kepuasan kerja merupakan perasaan dalam bekerja, kepuasan dapat dilihat

sebagai hasil interaksi karyawan terhadap lingkungan kerjanya.

Prasetio (2016) menyatakan bahwa salah satu aspek penting dalam

keberhasilan sebuah perusahaan adalah perilaku organisasi. Studi mengenai

perilaku organisasi dapat dipandang melalui beberapa aspek, di antaranya

adalah motivasi kerja, kepuasan kerja, komitmen karyawan, budaya

organisasi, loyalitas, dan kepemimpinan. Aspek-aspek tersebut diduga

memiliki kaitan dengan pencapaian sasaran kinerja perusahaan dan

organisasi. Salah satu perilaku karyawan yang juga berkaitan erat dengan

kinerja individu dan organisasi adalah perilaku kewarganegaraan organisasi

atau yang lebih dikenal dengan istilah Organizational Citizenship Behavior

atau sering disingkat OCB. Menurut Organ, Podsakoff dan MacKenzie

(2006), Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu

yang bebas, tidak secara langsung atau eksplisit diakui dalam sistem

pemberian penghargaan dan dalam mempromosikan fungsi efektif organisasi.

Malek dan Tie (2016) menambahkan bahwa OCB adalah perilaku konstruksi,

inisiatif diri, spontan atau sukarela yang bertujuan untuk meningkatkan

produktifitas di tempat kerja. Begitu pula, Lestari dan Ghaby (2018)

mengungkapkan bahwa perilaku kewarganegaraan organisasi merupakan alat

manajerial yang berharga untuk organisasi, memiliki efek positif pada kinerja

individu, kelompok, maupun organisasi jika dikelola dengan benar. Oleh

karena itu, bagi Hui, Lam dan Law (2000) OCB dilihat sebagai aspek yang

unik dari aktifitas individu dalam bekerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Sebagaimana perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan di CV. Budi

Jaya Abadi Garut (Garment Industry), Jawa Barat. Melalui via telepon seluler

dengan Bapak Aloysius Batmanlusi selaku Kepala Departemen Sumber Daya

Manusia mengungkapkan bahwa perilaku karyawan yang tolong menolong,

gotong royong dan saling membantu sudah tampak dari para karyawan secara

umum. Beliau menegaskan bahwa terdapat perilaku yang selalu bekerja sama

untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah menjadi tugas mereka masing-

masing; bahkan, mereka berusaha menggantikan rekan kerja mereka yang

berhalangan hadir. Ironisnya, perilaku extra role yang ditunjukkan oleh para

karyawan semata-mata untuk mendapatkan upah yang lebih besar. Dengan

kata lain, seorang karyawan akan mendapatkan imbalan yang lebih karena

sudah mengambil tugas dari rekan kerja mereka yang berhalangan hadir pada

bidang unit yang sama. Dalam kenyataan yang demikian, sejatinya bukan

perilaku spontan atau bahkan sukarela (OCB) yang muncul tetapi perilaku

yang tercipta ialah karena ingin mendapatkan imbalan.

Sementara itu, ketika peneliti bertanya mengenai bagaimana stres

kerja yang dialami oleh karyawan, beliau mengungkapkan bahwa

karyawannya merasa senang karena begitu enjoy dengan pekerjaannya.

Artinya, sejauh ini menurut beliau, karyawan tidak merasa stres selama

bekerja di sana. Justru merasa betah dengan pekerjaan itu. Ketika di antara

mereka ada masalah, tidak segan-segan mereka bercerita kepada beliau seraya

meminta solusi darinya. Lebih dari itu, beliau menegaskan bahwa hal itu juga

tampak dari rendahnya turnover karyawan yang terjadi dalam perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

CV. Budi Jaya Abadi berlokasi di Garut, Jawa Barat adalah sebuah

perusahaan konveksi yang merupakan salah satu cabang dari produsen

Konveksi Cardinal, yang bergerak di bidang manufaktur tekstil (proses:

cutting, sablon, bordir, menjahit dan finishing) dengan merk Cardinal.

Perusahaan ini juga adalah perusahaan pertama yang memproduksi salah satu

produknya adalah celana jeans (Hanifah, 2019).

Menurut Organ, Podsakoff dan MacKenzie (dalam Harvey, Bolino,

Kelemen, 2018), organisasi yang efektif tidak hanya membutuhkan karyawan

yang akan melaksanakan tugas mereka dengan cara yang dapat diandalkan,

tetapi juga harus ada aktivitas inovatif dan spontan dalam mencapai tujuan

organisasi yang melampaui spesifikasi peran; lebih lanjut dijelaskan bahwa

inovasi karyawan, kreativitas, kerja sama spontan, dan perilaku protektif

semuanya vital untuk kelangsungan hidup dan efektivitas organisasi. Dalam

hal ini, Shahin, Naftchali dan Pool (2013) menjelaskan bahwa organisasi

membutuhkan orang-orang yang melampaui tugas karir yang ditentukan

mereka, cenderung mengembangkan kerja sama, dan membantu rekan kerja,

pemberi kerja dan klien.

Ortiz, Rosario, Marquez dan Gruneiro (2016) mengungkapkan bahwa

perilaku yang tidak secara resmi menjadi bagian dari uraian tugas yang telah

ditunjukkan oleh karyawan merupakan perilaku kewarganegaraan organisasi.

Hal ini termasuk perilaku terbuka yang tidak secara formal tercatat dalam

organisasi. Perusahaan ataupun organisasi mendapat manfaat ketika karyawan

secara sadar atau tidak sadar saling membantu untuk meningkatkan

efektivitas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan produktivitas, dan efek

positif pada profitabilitas organisasi. Begitu pula, Ningtyas (2016)

menyatakan bahwa perilaku kewarganegaraan organisasi didefinisikan

sebagai perilaku yang dilakukan oleh anggota dalam organisasi untuk mampu

bertindak melebihi tugas pekerjaan yang didasarkan atas kesukarelaan,

keikhlasan serta keinisiatifan dari masing-masing anggota organisasi tersebut

untuk menjalankan fungsi organisasi secara efektif. Ditegaskan pula oleh

Gyekye dan Salminen (dalam Wishart, Rowland dan Somoray, 2019) bahwa

meskipun perilaku ini tidak selalu diharapkan dalam peran seseorang dalam

organisasi, mereka sangat penting dalam efektivitas, kinerja, dan bahkan

kelangsungan hidup organisasi.

Dalam studi yang dilakukan oleh Sorensen dan McKim (2014), Haar,

Russo, Sune dan Malaterre (2014), Prasetio, Yuniarsih, Ahman dan Sary

(2017) menyatakan bahwa work-life balance berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja. Begitu pula, dalam penelitian yang

dilakukan oleh Prasetio (2016), terdapat pengaruh signifikan dan positif

antara work-life balance dan kepuasan kerja. Karyawan yang merasa lebih

seimbang dalam menjalankan pekerjaan dan kehidupan pribadi, juga

merasakan kepuasan dalam bekerja. Dengan kata lain, semakin mereka

memiliki kondisi/situasi keseimbangan dalam bekerja yang tepat, tingkat

kepuasan kerja pun cenderung meningkat.

Berbanding terbalik dengan keseimbangan kerja, stres kerja dalam

penelitian terdahulu oleh Iqbal dan Wassem (2012) menyatakan bahwa stres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja. Penelitian lain yang

dilakukan oleh Mathew (2013), Yo dan Surya (2015) juga menunjukkan

bahwa stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja. Penelitian

lain yang searah, menurut Dhania (2010) menyatakan bahwa stres kerja tidak

secara signifikan mempengaruhi kepuasan kerja. Lebih lanjut, dikatakan

kepuasan kerja tidak harus berfokus pada gaji dan insentif sebagai pendorong

untuk mendapatkan kepuasan kerja dari karyawan bersangkutan. Hal yang

sama pun, dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Bhatti, Hashmi,

Raza, Shaikh dan Shafiq (2011).

Selain berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan kerja,

dalam penelitian yang dilakukan oleh Prasetio (2016) bahwa work-life

balance juga berpengaruh positif secara signifikan terhadap organizational

citizenship behavior. Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh Pradhan,

Jena dan Kumari (2016) bahwa work-life balance berpengaruh secara positif

signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Bahkan, secara garis

besar dijelaskan dalam penelitiannya bahwa sebuah perusahaan atau

organisasi harus mampu memberikan kebijakan sumber daya manusia yang

inovatif tentang program manfaat kehidupan kerja. Hal ini dimaksudkan

untuk dapat menjamin keseimbangan kehidupan kerja sehingga berdampak

pada kreatifitas atau bahkan membangkitkan semangat kerja karyawan di luar

dari deskripsi kerja yang diberikan oleh perusahaan. Ditegaskan pula oleh

Prasetio et al., 2017 yang menyatakan bahwa karyawan yang mengalami

keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan pribadi cenderung memiliki

tingkat kepuasan kerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

yang tinggi karena mereka merasa ada dukungan dari perusahaan. Kepuasan

inilah yang kemudian meningkatkan perilaku kewarganegaraan organisasi.

Banyak faktor yang mempengaruhi OCB. Salah satu aspek yang

mempengaruhi perilaku kewarganegaraan organisasi ialah kepuasan kerja.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian oleh Rahmayanti, Febriana dan

Dewi (2014) yang berdasarkan temuan oleh Newman (2012) bahwa beberapa

faktor yang mempengaruhi OCB, antara lain kepuasan kerja, persepsi

karyawan terhadap organisasi, karakteristik karyawan seperti pertentangan

individu dengan kultur organisasi, seperti hubungan antara atasan dan

bawahan. Juga, telah ditegaskan dalam penelitian lain, yang dilakukan oleh

Anggraini dan Rahardjo (2016), Hapsari (2015) dan Nurchayo (2012) yang

menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif secara signifikan

terhadap organizational citizenship behavior. Dengan demikian, dapat

diasumsikan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dialami oleh

seorang karyawan, semakin tinggi pula perilaku kewarganegaraan organisasi.

Dalam hubungannya antara stres kerja dan OCB, penelitian

sebelumnya oleh Pemayun dan Wibawa (2017) menyatakan bahwa stres kerja

berpengaruh negatif terhadap organizational citizenship behavior. Penelitian

lain juga menyatakan hal yang sama, bahwa ada pengaruh yang negatif

signifikan antara stres kerja dan organizational citizenship behavior (Prasasti

dan Yuniawan, 2017).

Bagaimanapun, setiap perusahaan berusaha seoptimal mungkin untuk

dapat bersaing dengan perusahaan lain secara kompetitif, memenangkan

pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

dan berhasil dalam mencapai target yang diharapkan. Hal ini bisa terwujud

jika sebuah perusahaan mampu mengelola sumber daya manusia secara efektif

agar berkompeten, menjamin karyawan agar tetap puas dalam bekerja,

menyeimbangkan kehidupan kerja dan mendukung perilaku responsif (OCB)

karyawan. Perusahaan seperti CV. Budi Jaya Abadi tentu memiliki tujuan

yang harus dicapai dengan memperhatikan hal-hal tersebut. Namun,

terkadang perusahaan menghadapi problema mengenai stres kerja karyawan

dan bahkan imbalance kehidupan kerja yang mengakibatkan perusahaan

tersebut tidak mencapai target yang ditentukan, bahkan bisa collapse.

Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19, setiap perusahaan termasuk CV.

Budi Jaya Abadi mengalami hambatan dalam mobilisasi perusahaan. Seperti

yang telah diutarakan oleh Bapak Alo bahwa untuk sementara waktu para

karyawan tidak diperbolehkan untuk masuk kerja sampai batas waktu yang

tidak ditentukan sedangkan para staf masuk kerja seperti biasanya hanya saja

dengan jumlah yang dibatasi.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik dalam

melakukan penelitian ini dengan mengambil judul “Pengaruh Work-Life

Balance (WLB) dan Stres Kerja Terhadap Organizational Citizenship

Behavior (OCB) dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi pada

Karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan

rumusan masalah, sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1. Apakah work-life balance berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi?

2. Apakah stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja pada

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi?

3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap organizational

citizenship behavior pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi?

4. Apakah work-life balance berpengaruh terhadap organizational

citizenship behavior yang dimediasi oleh kepuasan kerja pada karyawan

di CV. Budi Jaya Abadi?

5. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap organizational citizenship

behavior yang dimediasi oleh kepuasan kerja pada karyawan di CV. Budi

Jaya Abadi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan, maka tujuan dari

dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah work-life balance berpengaruh terhadap

kepuasan kerja pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

2. Untuk mengetahui apakah stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan

kerja pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

3. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap

organizational citizenship behavior pada karyawan di CV. Budi Jaya

Abadi.

4. Untuk mengetahui apakah work-life balance berpengaruh terhadap

organizational citizenship behavior yang dimediasi kepuasan kerja pada

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

5. Untuk mengetahui apakah stres kerja berpengaruh terhadap

organizational citizenship behavior yang dimediasi oleh kepuasan kerja

pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan

kontribusi kepada pihak-pihak, sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi CV. Budi Jaya Abadi

dalam mengelola sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan

efisien sehingga mampu bersaing secara kompetitif.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya daftar bacaan

ilmiah sebagai bahan kepustakaan serta referensi bagi mahasiswa/i yang

ingin mengetahui, mempelajari dan memahami bahkan merasa tertarik

untuk melakukan penelitian lanjutan di waktu yang akan datang.

3. Bagi Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah

khazanah pengetahuan serta mewujudnyatakan disiplin ilmu yang telah

didapat selama menempuh kuliah di Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi penelitian dengan topik

yang sama sebagai acuan dan referensi ilmiah.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai latar belakang penelitian,

rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai literatur-literatur teori

pendukung yang diperoleh dari berbagai sumber buku dan jurnal

serta artikel ilmiah sebagai referensi untuk melakukan penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai cara yang digunakan oleh

peneliti dalam melakukan penelitian, desain penelitian, tempat dan

waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel

penelitian, sumber data, variabel penelitian dan definisi variabel,

teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Bab IV Gambaran Umum

Dalam bab ini akan dideskripsikan mengenai gambaran umum

perusahaan yang menjadi objek penelitian ini.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai deskripsi data yang

didapat, yang disertai oleh analisis data serta pembahasannya yang

merujuk pada literatur-literatur teori yang sudah dipakai.

Bab VI Penutup

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang

dilakukan, dan saran yang dihasilkan dari keseluruhan penelitian

ini, yang sekiranya bermanfaat bagi seluruh pihak yang

berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Work-Life Balance

1. Pengertian Work-Life Balance

Ada beberapa pengertian work-life balance (WLB) yang telah

dikemukakan oleh beberapa ahli, di antaranya:

Menurut Lockwood (2003), work-life balance ialah suatu keadaan


seimbang pada dua tuntutan, yang mana pekerjaan dan kehidupan
seorang individu adalah sama. Di satu sisi, dalam pandangan
karyawan, work-life balance merupakan pilihan mengelola
kewajiban kerja dan pribadi atau tanggung jawab terhadap keluarga
sedangkan di sisi lain, work-life balance dalam pandangan
perusahaan merupakan tantangan untuk menciptakan budaya yang
mendukung di perusahaan yang mana karyawan dapat fokus pada
pekerjaaan mereka sementara di tempat kerja.

Menurut Greenhaus, Collins dan Shaw (2003), work-life balance


merupakan suatu keadaan sejauh mana seseorang merasa terikat dan
puas terhadap perannya dalam pekerjaan maupun keluarga.

Menurut Fisher, Stanton, Jolton dan Gavin (2003) menyatakan


bahwa work-life balance adalah sesuatu yang dilakukan seseorang
dalam membagi waktu baik di lingkungan kerja, tempat kerja dan
aktivitas lain di luar pekerjaan di mana terdapat perilaku individu
yang dapat menjadi sumbernya konflik pribadi dan sumber energi
untuk diri sendiri.

Menurut Kalliath dan Brough (2008), keseimbangan kehidupan-kerja


adalah persepsi individu bahwa aktivitas kerja dan non-kerja
kompatibel dan mendorong pertumbuhan sesuai dengan prioritas
kehidupan individu saat ini. Pengertian ini mengkonseptualkan enam
hal, yakni: (1) peran ganda (work-life balance defined as multiple
roles); (2) keadilan di beberapa peran (work-life balance defined as
equity across multiple roles); (3) kepuasan antara peran ganda (work-
life balance defined as satisfaction between multiple roles); (4)

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

pemenuhan peran antara peran ganda (work-life balance defined as a


fulfilment of role salience between multiple roles); (5) hubungan
antara konflik dan fasilitas (work-life balance defined as a
relationship between conflicand facilitationt); and (6) kontrol antara
peran ganda yang dirasakan (work-life balance defined as perceived
control between multiple roles).

Menurut Smith et al., 2016 bahwa keseimbangan kehidupan kerja


mengacu pada cara orang mendistribusikan waktu antara pekerjaan
dan kegiatan lainnya, seperti keluarga, kegiatan pribadi, dan
keterlibatan masyarakat. Lingkungan kerja yang memfasilitasi
keseimbangan kehidupan kerja tidak hanya menguntungkan
kehidupan pribadi karyawan tetapi juga mengarah pada kinerja
pekerjaan yang lebih baik.

Menurut Hassi (2016), work-life balance merupakan sekumpulan


tugas formal yang diselesaikan seseorang saat menempati pekerjaan
tertentu (work), sedangkan (life) adalah sekumpulan semua aktivitas
non-kerja yang dapat berupa pengasuhan anak, perawatan lansia,
pekerjaan rumah tangga.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa WLB adalah suatu keadaan seimbang antara kehidupan pribadi dan

kehidupan kerja karyawan.

2. Aspek-Aspek Work-Life Balance

Adapun, menurut Greenhaus et al., 2003 terdapat beberapa aspek

dalam work-life balance (WLB), ialah:

a. Time balance

Jumlah waktu yang sama yang digunakan untuk pekerjaan dan

keluarga. Aspek pertama dari WLB menyatakan bahwa harus terdapat

kesetaraan waktu untuk pekerjaannya dan waktu untuk untuk urusan

pribadinya, di luar dari pekerjaannya. Misalnya, selain seorang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

karyawan sibuk dengan pekerjaannya, juga membutuhkan waktu untuk

refreshing atau travelling.

b. Involvement balance

Tingkat keterlibatan psikologis yang setara dengan pekerjaan dan

peran keluarga. Aspek kedua dari WLB menyatakan bahwa adanya

kesetaraan seperti tingkat stres individu dan keterlibatan dalam

bekerja dan kehidupan pribadinya.

c. Satisfaction balance

Tingkat kepuasan yang sama dengan pekerjaan dan peran keluarga.

Aspek ketiga dari WLB ini menyatakan bahwa tingkat kepuasan itu

harus seimbang baik dalam lingkup pekerjaan maupun hidup

berkeluarga.

3. Dimensi Work-Life Balance

Menurut Fisher et al., 2003 mengungkapkan bahwa work-life

balance (WLB) memiliki 3 dimensi, yaitu:

a. Work Interference with Personal Life (WIPL)

Dimensi ini menyatakan bahwa sejauh mana pekerjaan dapat

menganggu serta menghambat kehidupan pribadi seseorang. Sebagai

contoh, beban pekerjaan yang tinggi turut mempengaruhi kehidupan

pribadinya.

b. Personal Life Interference with Work (PLIW)

Dimensi ini menyatakan pada sejauh mana kehidupan pribadi

seseorang menganggu dan menghambat kehidupan pekerjaannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Misalnya, beban utang dalam keluarga turut berdampak negatif pada

kehidupan di tempat kerjanya.

c. Work/Personal Life Enhancement (WPLE)

Dimensi ini menyatakan bahwa sejauh mana terjadi peningkatan baik

kehidupan kerja maupun kehidupan pribadi. Artinya, kehidupan

pribadi mendukung dan menunjang kehidupan kerja seseorang; begitu

pula, sebaliknya. Misalnya, iklim perusahaan yang kondusif turut

mempengaruhi kehidupan keluarga yang harmonis.

4. Faktor-Faktor Work-Life Balance

Menurut Poulose dan Sudarsan (2014), ada empat faktor utama

yang mempengaruhi terwujudnya work-life balance (WLB), yaitu:

a. Individual Factors

Faktor-faktor individu adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri

individu itu sendiri, yang mencakupi kepribadian (personality), well-

being dan kecerdasan emosi, kesuksesan, kesehatan, kepuasan diri,

dan komitmen keuangan individu.

b. Organizational Factors

Faktor-faktor organisasi merupakan hal-hal yang bersifat eksternal, di

luar dari individu, yang berasal dari organisasi. Yang termasuk faktor-

faktor dalam organisasi ialah teknologi, konflik peran, kepuasan kerja,

dukungan organisasi, dukungan superior, dukungan rekan kerja,

keseimbangan kehidupan kerja dan kebijakan, ambiguitas peran,

kelebihan peran, pengaturan kerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

c. Societal Factors

Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial ialah hal-hal yang berasal

dari lingkungan sosial, yang mana individu berinteraksi secara

langsung atau pun tidak langsung. Yang termasuk dari faktor ini, ialah

pengaturan penitipan anak, dukungan pasangan, dukungan keluarga,

dukungan sosial, tuntutan pribadi & keluarga, masalah perawatan

tanggungan dan pertengkaran keluarga.

d. Others Factors

Yang dimaksud dengan faktor-faktor lainnya ialah umur, gender,

status pernikahan, jenis keluarga, status orang tua, level karyawan,

jenis pekerjaan, pendapatan, dan pengalaman.

B. Stres Kerja

1. Definisi Stres Kerja

Setiap perusahaan dituntut untuk mencapai target yang diharapkan.

Adanya tuntutan yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan dan

berupaya dalam mencapai target yang diharapkan pada suatu perusahaan,

terkadang dapat menimbulkan suatu masalah, salah satunya ialah stres

kerja. Menurut Tunjungsari (2011), stres kerja merupakan kondisi yang

muncul dari interaksi antara manusia dan pekerjaannya serta

dikarakteristikkan oleh perubahan manusia yang memaksa mereka untuk

menyimpang dari fungsi normal mereka. Begitu pula, menurut Afrizal,

Musadieq dan Ruhana (2014), stres kerja merupakan konsekuensi setiap

tindakan dan situasi lingkungan yang menimbulkan tuntutan psikologis

dan fisik yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

berlebihan pada seseorang. Pengertian yang searah juga diutarakan oleh

Andri (2016), bahwa stres kerja merupakan suatu kondisi yang

merefleksikan rasa tertekan yang mempengaruhi emosional dan proses

berpikir seorang pegawai untuk mengerjakan pekerjaannya sehingga dapat

menghambat tujuan organisasi.

Dalam pengertian lain yang searah menurut Luthans (2005), stres

didefinisikan sebagai respons adaptif terhadap situasi eksternal yang

menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan/atau perilaku bagi

peserta organisasi. Ditegaskan pula bahwa bentuk stres yang negatif

disebut sebagai distress sedangkan bentuk stres yang positif disebut

sebagai eustress. Sebagaimana pemahaman yang sama, disampaikan juga

oleh McShane dan Glinow (2005) bahwa stres kerja merupakan respon

adaptif seorang individu terhadap suatu situasi yang dianggap mengancam

atau menantang kesejahteraannya. Adanya overwork, ketidaknyaman

kerja, informasi yang berlebihan merupakan sebuah ancaman bagi

individu; yang mana hal ini dikatakan sebagai distress. Begitu pula, jika

seorang individu merasa stres yang menjadikannya termotivasi dalam

bekerja, inilah yang dinamakan sebagai eustress. Bagi Robbins (2006),

stres kerja diartikan sebagai kondisi dinamik yang di dalamnya individu

menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang

sangat diinginkan dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti

tetapi penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli di atas maka stres

kerja dapat disimpulkan sebagai respon adaptif individu yang

menunjukkan rasa tertekan terhadap suatu keadaan yang mengekang atau

mengancamnya.

2. Sumber Stres

Menurut Handoko (1985), ada dua kategori penyebab stres, yaitu

on the job dan off the job. Yang termasuk dalam on the job, adalah sebagai

berikut:

a. Beban kerja yang berlebihan

b. Tekanan atau desakan waktu

c. Kualitas supervisi yang jelek

d. Iklim politik yang tidak aman

e. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai

f. Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung

jawab

g. Kemenduaan peranan (role ambiguity)

h. Frustasi

i. Konflik antar pribadi dan antar kelompok

j. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan

k. Berbagai bentuk perubahan

Yang termasuk dalam off the job,

ialah:

a. Kekuatiran finansial

b. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak

c. Masalah-masalah fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

d. Masalah-masalah perkawinan

e. Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal

f. Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudara

Sedangkan menurut Luthans (2005), sumber stres (stressors) terdiri

dari empat hal utama, yaitu:

a. Extra organizational stressor

Yang terdiri atas perubahan sosial/teknologi, keluarga, relokasi,

keadaan ekonomi dan keuangan, ras dan kelas, serta keadaan

komunitas/tempat tinggal.

b. Organizational stressor

Yang terdiri atas kebijakan organisasi, struktur organisasi, keadaan

fisik dalam organisasi, dan proses yang terjadi dalam organisasi.

c. Group stressor

Yang terdiri atas kurangnya kebersamaan dalam group, kurangnya

dukungan sosial, serta adanya konflik intraindividu, interpersonal,

dan intergrup.

d. Individual stressor

Yang terdiri atas terjadinya konflik dan ketidakjelasan peran, serta

disposisi individu, seperti kontrol personal, ketidakberdayaan

belajar, self efficacy dan daya tahan psikologis.

Adapun menurut Yunus dan Nawawi (2013), terdapat tiga faktor

yang memiliki potensi sebagai sumber stres, yaitu:

a. Faktor Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Ketidakpastian lingkungan memiliki potensi untuk menjadi sumber

stres karena mempengaruhi perancangan struktur organisasi dan

tingkat stres di kalangan karyawan dalam organisasi.

Ketidakpastian itu meliputi:

1. Ketidakpastian ekonomi, sebagai akibat dari perubahan siklus

bisnis. Apabila terdapat orang merasa cemas akan jaminan

keamanan baik keamanan terhadap dirinya, keluarganya

maupun terhadap hartanya merupakan potensi penyebab

stres.

2. Ketidakpastian politik, dapat menjadi sumber penyebab stres

bagi kalangan bawah sedangkan bagi kalangan atas tidak

terlalu berpengaruh.

3. Ketidakpastian teknologi, berpotensi menjadi sumber stres

karena inovasi-inovasi baru dapat membuat keterampilan dan

pengalaman karyawan menjadi ketinggalan dalam periode

waktu yang sangat singkat.

4. Terorisme, sangat berpotensi menjadi penyebab stres

lingkungan.

b. Faktor Organisasi

Secara internal dalam organisasi, bisa menjadi potensi sumber

stres. Yang termasuk dalam faktor organisasi ini ialah sebagai

berikut:

1. Tuntutan tugas merupakan faktor yang berkaitan erat dengan

pekerjaan seseorang, misalnya keragaman tugas, tingkat

otomatisasi, kondisi kerja, tata letak tempat kerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

2. Tuntutan peran, berkaitan dengan tekanan yang diberikan

pada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang

dimainkan dalam organisasi.

3. Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh

rekan kerja/karyawan.

4. Struktur organisasi, yang ikut menentukan tingkat

diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan

dan di mana keputusan diambil. Aturan yang berlebihan dan

kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan yang

berdampak pada karyawan merupakan contoh yang

berpotensi besar untuk menjadi sumber stres.

5. Kepemimpinan organisasi, menggambarkan gaya manajerial

eksekutif senior organisasi. Beberapa pejabat senior

menciptakan budaya bercirikan ketegangan, rasa takut, dan

kecemasan. Mereka memberikan tekanan yang tidak realistis

untuk berkinerja dalam jangka pendek, memaksakan

pengawasan yang sangat ketat, dan secara rutin memecat

karyawan yang tidak dapat mengikuti kehendaknya.

c. Faktor Individu

Faktor terakhir yang berpotensi untuk menjadi sumber stres adalah

berkaitan erat dengan kehidupan pribadi karyawan, meliputi:

1. Masalah keluarga merupakan sesuatu yang bisa berpotensi

dalam menjadi sumber stres yang akan terbawa ke tempat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

kerja. Masalah keluarga seolah-olah terkait erat dengan

masalah pekerjaan.

2. Dalam kaitannya dengan ekonomi, suasana ekonomi individu

sangat beragam dan sering menjadi masalah utama di

keluarga. Kadang-kadang iklim ekonomi keluarga diciptakan

sendiri, tetapi manakala telah menjadi masalah yang akan

merembet kepada masalah pekerjaan.

Quick dan Henderson (2016) mengemukakan bahwa sumber dari

stres kerja terdiri dari 3 hal, yakni:

a. Pekerjaan

Mencakupi karir, beban kerja, ketidaknyamanan kerja, iklim kerja,

budaya organisasi, kepemimpinan, tuntutan kerja tinggi dan kontrol

yang rendah.

b. Keluarga

Erat kaitannya dengan kehidupan internal individu dan keluarga.

c. Kepribadian

Meliputi kesehatan fisik atau pun mental, relasi antar teman kerja

atau pun pemimpin.

3. Faktor Stres Kerja

Salleh, Bakar dan Keong (2008), mengungkapkan bahwa ada 5

faktor penyebab stres kerja, yakni:

a. Factors intrinsic to job


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Yang terbagi atas tuntutan tugas, tekanan waktu karena deadline

pekerjaan dan harus melakukan pengambilan keputusan yang

terlalu banyak. Tuntutan tugas yang berlebihan dan padat menjadi

salah satu kendala yang menjadi sumber penyebab munculnya stres

kerja pada karyawan. Tidak hanya itu, tekanan waktu juga turut

mempengaruhi stres pada karyawan.

b. Role in the organization

Yang terbagi atas ketidakpastian dan kurangnya informasi peran

pekerjaan, harapan dalam pekerjaan dan tanggung jawab dalam

pekerjaan. Masalah lain yang nampaknya sepele tapi bisa menjadi

sumber stres ialah ketidakjelasan tugas dan peran karyawan yang

diberikan perusahaan dalam pekerjaannya. Atau bahkan, yang

dilakukan seorang karyawan tidak sesuai dengan tugas yang harus

dikerjakan dalam job desc. Selain itu, kadang seorang karyawan

mendapat peran yang tidak sesuai dengan kemampuan dan

harapannya. Harapan seorang karyawan untuk bekerja dalam

perusahaan tersebut menjadi pupus hingga merasa stres.

c. Relationship at work

Yang terbagi atas hubungan dengan atasan dan hubungan dengan

rekan kerja. Faktor keempat ini menjelaskan bahwa terciptanya

relasi yang antara atasan dengan bawahan atau antarrekan kerja

menjadi sesuatu perlu diperhatikan. Relasi yang baik setidaknya

dapat menjamin kenyaman dan meminimalisir stres kerja

karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Justru sebaliknya, jika relasi yang terjalin kurang bagus pasti akan

membawa dampak yang buruk bahkan bisa menjadi pemicu stres

kerja meskipun aspek lain menunjang.

d. Career development

Yang terbagi atas kurangnya keamanan kerja (ketakutan akan tidak

dipakai lagi atau pensiun dini) dan ketidakcocokan status, misalnya

promosi yang berlebihan, promosi yang kurang dan frustasi karena

harus mengejar karir yang tinggi. Pengembangan karir juga dapat

menjadi pemicu terjadinya stres kerja. Semisal, promosi yang

kurang bahkan adanya pensiunan dini, karyawan menjadi belum

siap menerima kenyataan semacam itu akibatnya tertekan dan

merasa stres. Setiap karyawan pastinya ingin mendapatkan promosi

di tempat kerja namun tidak semua bisa mendapatkan promosi

tersebut.

e. Organizational structure and climate

Struktur dan iklim organisasi, yaitu kesempatan yang lebih besar

untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Yang

dimaksudkan dengan faktor ini ialah iklim perusahaan harus hangat

dan struktur perusahaan yang juga mesti jelas. Karyawan akan

merasa diterima dan merasa nyaman untuk bekerja jika iklim

perusahaan menunjang. Begitu pula, jika sebuah perusahaan

memiliki struktur organisasi beserta tugas yang jelas

memungkinkan seorang karyawan untuk bekerja seoptimal

mungkin. Bahkan, dia akan berpartisipasi secara penuh terhadap

perusahaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Namun, jika saja struktur dan iklim perusahaan tidak jelas, pasti

akan berpengaruh besar terhadap peran karyawan dan bisa memicu

terjadinya stres.

4. Gejala-Gejala Stres

Menurut Robbins (2006), stres memperlihatkan bentuknya dalam

sejumlah cara. Gejala stres dapat digolongkan menjadi tiga kategori

umum, sebagai berikut:

a. Fisiologikal

Secara fisiologi, stres dapat menciptakan perubahan dalam

metabolisme, meningkatkan laju detak jantung dan pernapasan,

meningkatkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala dan

bahkan dapat menyebabkan serangan jantung.

b. Psikologikal

Rasa tidak puas terhadap pekerjaan merupakan efek psikologikal

yang paling jelas dan sederhana yang dapat diketahui. Ditegaskan

bahwa stres secara psikologi dapat menghadirkan dalam diri

seorang karyawan ketidakpuasan yang berkaitan dengan pekerjaan.

Selain itu, gejala lain yang menyertai di antaranya ialah depresi,

gelisah, ketegangan, mudah marah, cepat merasa bosan bahkan

suka menunda-nunda pekerjaan serta kecemasan.

c. Perilaku

Gejala yang muncul dapat berupa perilaku yang suka

mempersalahkan orang lain, dan/atau mudah mempersalahkan

orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

lain, serta mudah membatalkan janji yang telah disepakati. Menurut

Supartha dan Sintaasih (2017), perilaku lain yang tampak ialah

perubahan dalam produktivitas, misalnya keseringan lupa,

perubahan pola makan, menjadi perokok atau mengkonsumsi

alkohol, berbicara dengan cepat, perasaan gelisah dan pola tidur

tidak teratur.

5. Manajemen Stres

Menurut Wijaya (2017), ada dua pola pendekatan dalam mengelola

stres, sebagai berikut:

a. Pendekatan individual

Seorang karyawan memiliki tanggung jawab pribadi untuk

mengurangi tingkat stres. Strategi individual yang telah terbukti

efektif meliputi penerapan teknik manajemen waktu, penambahan

waktu olahraga, pelatihan relaksasi, dan perluasan jaringan

dukungan sosial. Memiliki teman, keluarga, atau rekan kerja untuk

diajak bicara penting sebagai suatu aluran ketika tingkat stres

menjadi terlalu tinggi. Karena itu, memperluas jaringan dukungan

sosial dapat menjadi sarana untuk mengurangi ketegangan.

b. Pendekatan organisasional

Beberapa faktor yang menyebabkan stres terutama tuntutan tugas

dan tuntutan peran yang dikendalikan oleh manajemen. Strategi

yang bisa manajemen pertimbangkan meliputi seleksi personel dan

penempatan kerja yang lebih baik, pelatihan, penetapan tujuan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

realistis, peningkatan keterlibatan karyawan, perbaikan dalam

komunikasi organisasi, penawaran cuti panjang kepada karyawan,

dan sebagainya.

Stres menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dalam dunia kerja.

Adanya stres terkadang berdampak baik tetapi juga dapat berdampak

buruk bagi seorang individu dan keluarga maupun bagi organisasi. Oleh

sebab itu, mengelola stres di tempat kerja baik dari segi perusahaan

maupun dari segi individu yang bersangkutan merupakan sesuatu yang

sangat penting.

C. Kepuasan Kerja

1. Definisi Kepuasan Kerja

Wijaya (2017), menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai suatu

reaksi emosional yang kompleks, yang merupakan akibat dari dorongan,

keinginan, tuntutan dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerjaan

yang dihubungkan dengan realitas-realitas yang dirasakan karyawan,

sehingga menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud

perasaan senang, perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas. Begitu pula,

menurut Alif (2015), menyatakan bahwa kepuasan kerja berhubungan

dengan sikap perasaan seseorang terhadap situasi dan kondisi kerja baik

positif maupun negatif.

Menurut Davis dan Newstrom (1994), kepuasan kerja ialah

perasaan senang atau tidak senang yang relatif, yang berbeda dari

pemikiran objektif dan keinginan perilaku. Dalam pendapatnya Kreitner

dan Kinicki (2008) mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah respons

afektif atau emosional


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang. Pemahaman yang searah juga

diutarakan oleh Luthans (2005) bahwa kepuasan kerja adalah hasil dari

persepsi karyawan tentang seberapa baik pekerjaan mereka menyediakan

hal-hal yang dianggap penting.

Dalam beberapa pengertian menurut para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa kepuasan kerja ialah tanggapan karyawan secara

afektif terhadap suatu pekerjaan baik secara positif maupun negatif.

2. Dimensi-Dimensi Kepuasan Kerja

Menurut Luthans (2005), ada beberapa dimensi kepuasan kerja,

yaitu:

a. The work itself

Dimensi pertama ini menyatakan bahwa pekerjaan memberikan

kesempatan untuk belajar dan juga bertanggung jawab. Tentunya,

setiap pekerjaan apapun itu selalu memerlukan suatu keterampilan

tertentu di bidang masing-masing. Sebuah pekerjaan pasti akan

membuat seseorang merasa puas, entah kepuasan itu semakin

meningkat atau justru semakin berkurang bahkan tidak sama sekali

merasa puas.

b. Pay

Kepuasan kerja dapat dilihat sebagai fungsi dari gaji yang diterima

seorang karyawan, tingkat pemenuhan harapan tenaga kerja sejauh

besaran gaji yang diterima dan bagaimana gaji itu diterima. Jumlah

uang yang diterima dapat mewakili kebebasan untuk berbuat apa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

yang diinginkan seorang karyawan. Misal, bahwa tuntutan kerja

saat ini sepadan dengan banyaknya gaji yang diterima seseorang.

c. Promotion

Dimensi ini berkaitan dengan kesempatan memperoleh peningkatan

karir. Kesempatan untuk kemajuan dan pengembangan karir

menjadi idaman setiap karyawan yang bekerja di sebuah instansi.

Kesempatan untuk peningkatan karir merupakan salah satu bentuk

kepuasan karyawan di tempat kerjanya.

d. Supervision

Dimensi lain yang juga cukup penting berkaitan dengan kepuasan

kerja karyawan ialah cara atasan dalam memperlakukan

bawahannya. Cara ini juga dimaksudkan untuk sekaligus melihat

dan menilai sejauh mana kinerjanya selama ini. Lebih dari itu,

seorang atasan sebisa mungkin dapat memberikan nasehat dan

bantuan serta dukungan yang berarti bagi bawahannya.

e. Work group

Umumnya, kepuasan kerja yang muncul dari para pekerja

disebabkan karena mereka dalam kelompok tertentu, yang mana

selalu memiliki kesempatan untuk saling sharing. Dengan kata

lain, sumber kepuasan kerja paling sederhana muncul dari rekan

kerja yang kooperatif, saling mendukung dan membantu sehingga

kenyamanan itu mereka rasakan.

f. Working condition
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Apabila, kondisi atau suasana kerja karyawan baik (bersih,

menarik, dan lingkungan kerja yang menyenangkan) tentu akan

membuat mereka mudah menyelesaikan pekerjaannya. Jika interior

ruangan tidak mendukung (ruangan sempit, cahaya lampu yang

redup, panas dan pengap) maka kemungkinan besar kenyamanan

karyawan dalam bekerja telah hilang. Oleh sebab itu, kondisi ruang

kerja juga sangat diperhitungkan dalam membuat karyawannya

merasa betah dan nyaman serta puas dalam bekerja.

3. Faktor- Faktor Kepuasan Kerja

Adapun, Kreitner dan Kinicki (2008), memberikan 5 faktor

penyebab kepuasan kerja, ialah:

a. Need fulfillment

Maksud dari model ini bahwa kepuasan ditentukan oleh sejauh

mana karakteristik pekerjaan memungkinkan seseorang untuk

memenuhi kebutuhannya. Sejauh kebutuhannya merasa terpenuhi

maka kemungkinan besar akan merasa puas.

b. Discrepancies

Maksud dari model ini bahwa kepuasan adalah hasil dari harapan

yang terpenuhi. Bilamana harapan lebih besar daripada apa yang

diterima, orang tentu akan merasa tidak puas. Akan tetapi,

sebaliknya karyawan cenderung akan merasa puas bilamana

mereka menerima manfaat atas harapan.

c. Value attainment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Maksud dari bagian ini adalah kepuasan dihasilkan dari persepsi

bahwa suatu pekerjaan memungkinkan untuk pemenuhan nilai-nilai

kerja penting seseorang.

d. Equity

Model ini menyatakan bahwa kepuasan adalah fungsi dari seberapa

adil seorang individu diperlakukan di tempat kerja. Semakin

seseorang merasa diperlakukan secara adil, semakin puas seseorang

bekerja.

e. Dispositional/genetic components

Model ini berdasarkan keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian

merupakan fungsi dari kedua sifat pribadi dan faktor genetik.

Mungkin, ada beberapa rekan kerja yang merasa tidak puas dengan

tata layout ruangan, tetapi ada juga yang merasa puas.

D. Organizational Citizenship Behavior

1. Definisi Organizational Citizenship Behavior

Menurut Organ et al., 2006, Organizational Citizenship Behavior

atau sering disingkat OCB adalah perilaku individu yang bebas, tidak

secara langsung atau eksplisit diakui dalam sistem pemberian penghargaan

dan dalam mempromosikan fungsi efektif organisasi. Menurut Organ,

organizational citizenship behavior (OCB) dianggap vital untuk

kelangsungan hidup suatu organisasi. Ditegaskan pula bahwa perilaku

kewarganegaraan organisasi dapat memaksimalkan efisiensi dan

produktivitas baik karyawan maupun organisasi itu yang akhirnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

berkontribusi pada berfungsinya secara efektif sebuah organisasi. Oleh

sebab itu, menurut Kumar dan Shah (2015), ada dua hal mendasar dari

pengertian yang dirumuskan oleh Organ, yakni pertama, organizational

citizenship behavior (OCB) adalah perilaku diskresioner yang dilakukan

berdasarkan pilihan dan bukan bagian dari deskripsi pekerjaan; kedua, hal

itu berarti melampaui persyaratan yang berlaku dari deskripsi pekerjaan,

yang akhirnya berdampak positif terhadap efektivitas organisasi.

Menurut Jahangir, Akbar dan Haq (2004), organizational

citizenship behavior (OCB) merupakan seperangkat perilaku tempat kerja

yang bebas yang melebihi persyaratan pekerjaan dasar seseorang. Mereka

sering digambarkan sebagai perilaku yang melampaui panggilan tugas dari

deskripsi pekerjaan mereka. Adapun menurut Zhang (2011),

organizational citizenship behavior (OCB) merupakan istilah yang

mencakup sesuatu yang positif dan konstruktif yang dilakukan karyawan,

atas kemauan sendiri, yang mendukung rekan kerja dan bermanfaat bagi

perusahaan.

Berdasarkan deskripsi pengertian dari beberapa ahli mengenai

organizational citizenship behavior (OCB) di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa organizational citizenship behavior (OCB) merupakan

sebuah pilihan bebas dan perilaku yang melebihi deskripsi pekerjaan

individu yang dilakukan secara inisiatif, yang melampaui tugas dan

kewajiban dari pekerjaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

2. Dimensi-Dimensi Organizational Citizenship Behavior

Adapun, dimensi organizational citizenship behavior atau OCB

menurut Organ et al., 2006 adalah sebagai berikut:

1. Altruism

Dimensi ini mengacu kepada memberi pertolongan yang bukan

merupakan kewajiban yang ditanggung dalam pekerjaannya. Artinya,

bahwa perilaku menolong sesama karyawan yang sedang mengalami

kesulitan untuk menyelesaikan tugasnya menjadi bagian dari sifat

alturism. Misalnya, saya memberikan pertolongan terhadap rekan

kerja saya yang tidak hadir bekerja karena anaknya sakit berat.

Perilaku memberikan bantuan dan pertolongan yang bukan kewajiban

mengartikan perilaku yang membawa dampak positif terhadap

pertumbuhan suatu perusahaan meskipun memulai dari hal-hal yang

kecil.

2. Conscientiousness

Perilaku karyawan dalam melakukan kewajibannya melebihi

persyaratan yang ada di perusahaan atau berusaha melebihi apa yang

diharapkan perusahaan. Singkatnya, dimensi ini menjelaskan usaha

karyawan dalam menjangkau jauh di atas dan jauh ke depan dari

panggilan tugasnya secara efisien. Artinya, seseorang berinisiatif

untuk melakukan tugasnya secara tulus melebihi batasan tugas yang

telah diberikan.

3. Sportmanship
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Perilaku yang memberikan sikap toleransi terhadap adanya keadaan

yang kurang ideal dalam organisasi tanpa menunjukkan keberatan atau

keluhan. Artinya, dimensi ini secara singkat menyatakan bahwa

bersikap positif dan toleran meskipun ada gangguan atau kendala

dalam bekerja. Sikap toleransi merupakan salah satu wujud nyata

untuk menghindari konflik internal yang tidak perlu dalam

perusahaan.

4. Courtesy

Yang dimaksud dari dimensi ini ialah perilaku baik untuk menghargai,

menghormati dan memperhatikan orang lain guna menjaga hubungan

baik antarrekan kerja dengan tujuan untuk terhindar dari masalah-

masalah interpersonal.

5. Civic Virtue

Yang dimaksudkan dari dimensi ini ialah adanya perilaku yang

bertanggung jawab pada kehidupan organisasi. Penegasannya ialah

adanya partisipasi aktif karyawan terhadap seluruh dinamika

organisasi. Organisasi menjadi rumah kedua seorang karyawan setelah

rumah pertama bersama keluarga. Untuk itu, sudah semestinya

seseorang karyawan berperilaku tanggung jawab dalam seluruh hidup

matinya sebuah perusahaan.

3. Faktor-Faktor Organizational Citizenship Behavior

Menurut Organ et al., 2006 ada dua faktor utama yang

mempengaruhi peningkatan organizational citizenship behavior (OCB)

pada sebuah perusahaan, yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

a. Faktor Internal

1. Kepuasan Kerja

Menurut Robbins (dalam Phala, Nurmayanti dan Alamsyah, 2016)

bahwa faktor utama penentu organizational citizenship behavior

(OCB) adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja pada karyawan

berpeluang besar bagi mereka untuk bertindak secara positif, di luar

dari agenda kerja formal yang diberikan perusahaan.

2. Komitmen Organisasi

Seperti yang telah diungkapkan oleh Kurniawan (2015) dalam

penelitiannya bahwa komitmen karyawan akan mendorong

terciptanya organizational citizenship behavior (OCB). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh

terhadap organizational citizenship behavior (OCB).

3. Kepribadian

Perbedaan individu merupakan prediktor yang memainkan peran

penting pada seorang karyawan sehingga karyawan tersebut akan

menunjukkan organizational citizenship behavior (OCB) mereka,

yang diyakini bahwa beberapa orang yang memperlihatkan siapa

mereka atau bagaimana mereka memperlihatkan kepribadian

mereka akan lebih mungkin untuk mereka menampilkan

organizational citizenship behavior (Titisari dalam Phala et al.,

2016).

4. Moral Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Menurut Titisari dalam Phala et al., 2016 bahwa moral memuat

ajaran atau ketentuan baik dan buruk suatu tindakan yang

dilakukan dengan sengaja. Dapat diartikan bahwa moral

merupakan kewajiban-kewajiban susila seseorang terhadap

masyarakat atau dalam konteks penelitian ini terhadap organisasi.

5. Motivasi

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang

dapat menimbulkan tingkat persisten dan antusiasmenya dalam

melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam

individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu

(motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki

individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang

ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam

kehidupan lainnya (Phala et al., 2016). Motivasi kerja mempunyai

pengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior

(Verianto, 2018).

b. Faktor Eksternal

1. Kepemimpinan Situasional

Variabel lain yang dapat membentuk organizational citizenship

behavior (OCB) adalah gaya kepemimpinan. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyo (2012) bahwa salah satu

faktor terpenting dalam membentuk organizational citizenship

behavior (OCB) adalah kepemimpinan dalam organisasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

2. Kepercayaan pada Pimpinan

Faktor lain yang juga menjadi perhatian adalah kepercayaan pada

pimpinan (trust in leader). Titisari dalam Phala et al., 2016

menyatakan bahwa kepercayaan terhadap pimpinan dapat

memperkuat hubungan kepemimpinan transformasional terhadap

organizational citizenship behavior (OCB).

3. Budaya Organisasi

Budaya organisasi yang kondusif dapat meningkatkan

organizational citizenship behavior (OCB). Hal ini diperkuat

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maysarah dan

Rahardjo (2015) bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap

organizational citizenship behavior (OCB).

4. Kepemimpinan Transformational

Gaya kepemimpinan transformational mempunyai pengaruh yang

cukup signifikan dalam sebuah perusahaan, salah satunya ialah

dengan terwujudnya perilaku kewargaan organisasi (OCB). Dalam

penelitian Mahrita menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan

transformasional berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behavior (OCB).

E. Penelitian Sebelumnya

1. Pengaruh Work-Life Balance terhadap Kepuasan Kerja

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Haar et al., 2014 yang

berjudul “Outcomes of Work-Life Balance on Job Satisfaction, Life


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Satisfaction and Mental Health: a Study Across Seven Cultures”

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif antara

work- life balance (WLB) terhadap kepuasan kerja. Dalam penelitian yang

melibatkan tujuh populasi berbeda dengan menggunakan sampel dari

1.416 karyawan tersebut menyatakan bahwa organisasi harus berinvestasi

dalam mempromosikan work-life balance (WLB) dengan menerapkan

kebijakan kehidupan kerja yang kondusif, seperti jam kerja yang fleksibel,

dan dengan merangkul budaya kerja yang mendukung, yang mendorong

karyawan untuk menggunakan kebijakan kehidupan kerja yang tersedia di

organisasi. Kebijakan tersebut memungkinkan para pekerja merasa puas

dalam bekerja sehingga mereka terdorong untuk bekerja seoptimal

mungkin. Maka sebenarnya, suatu organisasi juga harus mampu

mendorong karyawan untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan

pribadinya agar para karyawan tetap merasa puas.

2. Pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yang, Ju dan Lee (2016) yang

berjudul “Effects of Job Stress on Self-Esteem, Job Satisfaction, and

Turnover Intention” menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif

signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian tersebut menyatakan bahwa

stres kerja adalah beban yang besar pada konselor, dan call center perlu

menyusun berbagai rencana untuk mengurangi stres kerja. Stres kerja yang

besar membuat para konselor merasa tidak puas dalam pekerjaan mereka.

Itu artinya dalam penelitian ini, yang menjadi penyebab kurangnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

kepuasan kerja karyawan ialah stres kerja yang dialami begitu tinggi.

Maka, sebenarnya salah satu pengaruh yang cukup besar untuk

mempengaruhi puasnya seorang karyawan untuk tetap bekerja pada

sebuah perusahaan ialah dengan seminimal mungkin mengurangi tingkat

stres karyawan.

3. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship

Behavior

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dan Rahardjo

(2016) dengan judul “Peran Keadilan Prosedural, Kepercayaan, Kepuasan

Kerja dan Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Organizational

Citizenship Behavior” menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh

positif signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Penelitian

ini menyatakan bahwa karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang

rendah akan melihat pekerjaannya sebagai hal yang membosankan

sehingga karyawan tersebut bekerja dalam keadaan terpaksa; namun,

sebaliknya karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan

memandang pekerjaannya sebagai sesuatu yang menyenangkan sehingga

mereka cenderung mengasosiasikan dengan upaya peran ekstra atau

perilaku menolong, yang menunjukkan perilaku kewargaan organisasi.

Umumnya, orang yang merasa puas dalam bekerja akan menunjukkan

performanya yang tinggi untuk terlibat secara penuh dan bertanggung

jawab terhadap seluruh dinamika perusahaan. Artinya, perilaku positif

karyawan akan benar-benar terealisasi bilamana perusahaan mampu

menjamin kepuasan mereka dalam bekerja; bahkan, mereka akan

bertindak melebihi kewajiban


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

yang telah ditentukan, serta adanya sikap saling menghargai dan toleransi

yang cukup tinggi. Singkatnya, karyawan yang cenderung memiliki

kepuasan kerja yang tinggi akan berdampak positif bagi perusahaan.

4. Pengaruh Work-Life Balance terhadap Organizational Citizenship

Behavior

Penelitian yang dilakukan oleh Prasetio et al., 2017 yang berjudul

“Analisis Peran Mediasi Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi dalam

Hubungan Work-Life Balance dan Organizational Citizenship Behavior

pada Karyawan Hotel di Bandung” menunjukkan bahwa ada hubungan

yang signifikan positif antara work-life balance dan organizational

citizenship behavior. Ditegaskan dalam penelitian ini bahwa ketika

organisasi memperlakukan karyawan dengan baik dan respek, maka

karyawan akan memberikan respon positif dengan memberikan kontribusi

yang lebih baik. Oleh sebab itu, diharapkan agar organisasi sebaiknya

dapat mengembangkan program dan kebijakan sumber daya manusia yang

memperhatikan konsep work-life balance (WLB) agar dapat mendorong

karyawan untuk berkontribusi lebih dari sekedar pekerjaan utamanya saja.

Bahkan, mereka bersedia melakukan kegiatan di luar batasan deskripsi

pekerjaan yang ada.

Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh Lambert, Kelley dan

Hogan (2013) menyatakan bahwa ada hubungan negatif antara work-life

balance dan organizational citizenship behavior. Penelitian tersebut

menyatakan bahwa ketika seorang karyawan merasa bahwa tekanan dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

tuntutan pekerjaan berdampak negatif terhadap kehidupan pribadi,

keterlibatannya dalam perilaku kewargaan organisasi akan menurun.

Begitu pula, karyawan yang mengalami konflik pribadi di rumah

cenderung menyalahkan pekerjaan mereka, menarik diri, dan menjadi

kurang peduli dengan perilaku altruistik terhadap pekerjaannya. Artinya,

beban yang ada di dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan (pribadi,

keluarga) tentu akan berdampak besar terhadap perilaku OC karyawan.

Semakin imbalance maka perilaku karyawan terhadap organisasi

cenderung semakin tidak bagus.

5. Pengaruh Stres Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

Pemayun dan Wibawa (2017) dalam sebuah penelitian yang

berjudul “Pengaruh Stres Kerja dan Budaya Organisasi terhadap

Organizational Citizenship Behavior” menunjukkan bahwa stres kerja

berpengaruh negatif terhadap OCB. Penelitian ini menyatakan bahwa

apabila stres kerja yang dirasakan karyawan cukup tinggi maka perilaku

kewargaan organisasi tidak terwujud; begitupun sebaliknya, jika stres kerja

yang dirasakan karyawan rendah maka perilaku kewargaan karyawan akan

semakin tinggi (OCB) pada perusahaan tersebut.

Bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Jain et

al., 2012 yang berjudul Perceived Organizational Support as a Moderator

in the Relationship between Organizational Stressors and Organizational

Citizenship Behaviors menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif

terhadap organizational citizenship behavior (OCB).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

F. Kerangka Konseptual

Penelitian ini terdiri atas variabel independen, mediasi dan variabel dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini terdiri dari work-life balance

(WLB) dan stres kerja.

2. Variabel Mediasi

Yang terdiri dari variabel mediasi pada penelitian adalah kepuasan kerja.

3. Variabel Dependen

Pada penelitian ini, variabel dependen ialah organizational citizenship

behavior (OCB).

Maka, kerangka konseptual pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Work-Life Balance

Organizational Citizenship Behavior


Kepuasan Kerja

Stres Kerja

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

G. Hipotesis Penelitian

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Banu dan Duraipandian

(2014) menjelaskan bahwa keseimbangan kehidupan kerja (WLB) adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

tentang mengembangkan budaya di mana orang merasa senang bisa

memenuhi tuntutan pekerjaan dan bertanggung jawab secara penuh di luar

dari pekerjaan (urusan pribadi). Ditegaskan bahwa jika perusahaan mampu

dalam mengembangkan kebijakan kerja yang tepat maka akan terjadi

peningkatan efektivitas di tempat kerja. Secara singkat, mereka yang

memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang memuaskan dengan bantuan

kebijakan yang diterapkan oleh organisasi, cenderung lebih efektif di tempat

kerja. Anuradha dan Pandey (2016) dalam penelitian juga mengatakan bahwa

kepuasan kerja sangat diinginkan dalam kehidupan, kurangnya kepuasan

dalam pekerjaan dapat menciptakan masalah bagi para pekerja. Penelitian

tersebut menjelaskan bahwa karyawan yang memiliki keseimbangan

kehidupan kerja yang baik tentunya lebih puas dengan pekerjaan mereka.

Oleh karena itu, sangat penting bahwa organisasi harus responsif terhadap

kebutuhan dan perubahan persyaratan tenaga kerja guna meningkatkan

tingkat kepuasan mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Haar et al., 2014 telah membuktikan

bahwa work-life balance (WLB) berpengaruh signifikan positif terhadap

kepuasan kerja. Yang kemudian, dipertegas juga oleh penelitian-penelitian

serupa (Yusnani dan Prasetio, 2018; Shabrina dan Ratnaningsih, 2019) yang

menyatakan bahwa work-life balance (WLB) berpengaruh positif terhadap

kepuasan kerja.

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

karyawan yang merasa puas dalam bekerja menunjukkan bahwa sebisa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

mungkin para karyawan (atau bahkan organisasi) mampu menjaga

keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi work-life balance (WLB)

maka semakin tinggi pula kepuasan kerja. Maka, hipotesis yang dapat

diajukan adalah sebagai berikut:

H1 : Work-life balance berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

Menurut Yahaya, Ma’alip, Ramli, dan Kamal (2012) stres tidak hanya

dialami di lingkungan keluarga tetapi juga terkait dengan pekerjaan. Dalam

penelitian tersebut, dijelaskan bahwa stres akibat pekerjaan dapat

memengaruhi kesejahteraan fisik dan emosional jika tidak dikelola secara

efisien dan efektif. Stres kerja umumnya dikaitkan dengan ketidakhadiran,

penurunan produktivitas, peningkatan biaya perawatan kesehatan dan

penyakit karyawan. Ditegaskan bahwa stres kerja berdampak pada

ketidakhadiran, penurunan prestasi kerja, ketidakpuasan kerja, penurunan

kepuasan hidup, konflik kerja/non kerja dan bahkan meningkatnya niat untuk

berpindah.

Stephani dan Irvianti (2014) dapat membuktikan bahwa stres kerja

tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian yang sama juga

dilakukan oleh Yo dan Surya (2015) dan diperkuat dalam penelitian yang

dilakukan oleh Yang et al., 2016 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan negatif antara stres kerja dan kepuasan kerja. Maka, sebenarnya

stres kerja menjadi salah satu faktor yang cukup kuat untuk menciptakan puas

tidaknya seorang karyawan dalam bekerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Berdasarkan penjelasan beserta penelitian yang telah ada sebelumnya

maka penulis dapat menyimpulkan bahwa jika stres kerja meningkat maka

kepuasan kerja menurun, dan begitu pula, sebaliknya. Dengan demikian,

dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2 : Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja pada

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

Robbins (2006) menegaskan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi

organizational citizenship behavior (OCB). Bahkan, lebih lanjut dikatakan

bahwa kepuasan kerja menjadi penentu utama perilaku kewargaan organisasi

(OCB) karyawan. Baginya, karyawan yang puas berkemungkinan lebih besar

untuk berbicara secara positif tentang organisasi, membantu yang lain,

berbuat kinerja pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal. Selain

Robbins, penelitian yang dilakukan juga oleh Soegandhi, Sutanto dan

Setiawan (2013) menegaskan bahwa karyawan yang puas akan memberikan

kontribusi yang besar bagi perusahaan. Hal ini berarti semakin karyawan

merasa puas dalam bekerja semakin meningkat secara signifikan perilaku

kewargaan organisasi (OCB). Oleh sebab itu, perusahaan diharapkan mampu

memperhatikan kepuasan karyawan.

Kreitner dan Kinicki (2008), dapat membuktikan dalam penelitian

mereka bahwa kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior (OCB)

saling mempengaruhi secara signifikan positif. Begitu pula, dalam sebuah

penelitian yang dilakukan oleh (Hapsari, 2015; serta Anggraini dan Rahardjo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

2016) yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB).

Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karyawan yang

merasa puas dalam bekerja, perilaku extra role secara spontan pun semakin

meningkat. Perilaku kewargaan organisasi secara otomatis terwujud jika para

karyawan merasa puas karena kebutuhan mereka terpenuhi, mereka merasa

diperhatikan. Dengan demikian, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H3 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap organizational

citizenship behavior pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

Pada bagian sebelumnya di atas telah dijelaskan dalam beberapa

penelitian oleh (Haar et al., 2014; Yusnani dan Prasetio, 2018; Shabrina dan

Ratnaningsih, 2019) yang telah membuktikan bahwa work-life balance

(WLB) berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja. Jika

kehidupan pribadi dan kehidupan kerja karyawan seimbang maka kepuasan

kerja pun akan semakin meningkat. Selain itu, Robbins (2006) pun

menegaskan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi organizational citizenship

behavior (OCB). Bahkan, lebih lanjut dikatakan bahwa kepuasan kerja

menjadi penentu utama perilaku kewargaan organisasi (OCB) karyawan.

Baginya, karyawan yang puas berkemungkinan lebih besar untuk berbicara

secara positif tentang organisasi, membantu yang lain, berbuat kinerja

pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal.

Menurut Budiarto (2010) dalam penelitiannya telah membuktikan

bahwa ada pengaruh yang signifikan positif antara work-life balance (WLB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

dan organizational citizenship behavior (OCB). Sama halnya, dalam

penelitian yang dilakukan oleh (Prasetio, 2016; Pradhan et al., 2016; Prasetio

et al., 2017) yang menyatakan bahwa work-life balance (WLB) berpengaruh

positif secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB).

Menurutnya, organisasi yang ingin membangun perilaku kewargaan

organisasi dalam diri seorang karyawan sebisa mungkin berusaha untuk

mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada pembentukkan work-life

balance (WLB), peningkatan kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

jika karyawan merasa seimbang akan kehidupan kerja dan kehidupan

pribadinya maka dia juga akan merasa puas sehingga perilaku kewargaan

organisasi pun semakin meningkat (OCB). Karyawan akan menunjukkan

perilaku spontan yang positif jika dia merasa puas dalam pekerjaannya.

Dengan demikian, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H4 : Work-life balance berpengaruh terhadap organizational citizenship

behavior yang dimediasi oleh kepuasan kerja pada karyawan di

CV. Budi Jaya Abadi

Pada bagian sebelumnya di atas telah dijelaskan dalam beberapa

penelitian (Stephani dan Irvianti, 2014; Yo et al., 2015; Yang et al., 2016)

yang menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan negatif antara stres kerja

dan kepuasan kerja.

Pemayun dan Wibawa (2017) dalam penelitiannya membuktikan

bahwa stres kerja berpengaruh negatif terhadap organizational citizenship


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

behavior (OCB). Ditegaskan juga bahwa untuk meningkatkan perilaku

kewargaan organisasi, disarankan untuk memperhatikan stres karyawan. Hal

yang sama pun diungkapkan oleh Prasasti dan Yuniawan (2017), bahwa ada

pengaruh yang negatif antara stres kerja dan organizational citizenship

behavior (OCB).

Penulis dapat menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat stres

seorang karyawan maka ketidakpuasaannya pun semakin besar sehingga

berdampak pada makin menurunnya tingkat kepedulian terhadap hal-hal

diluar kewajiban profesionalnya. Dengan demikian, dapat ditarik hipotesis

sebagai berikut:

H5 : Stres kerja berpengaruh terhadap organizational citizenship

behavior yang dimediasi oleh kepuasan kerja pada karyawan di

CV. Budi Jaya Abadi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dilihat dari pengaruh dan hubungan antarvariabel, penelitian ini termasuk

dalam jenis penelitian kausal. Menurut Suliyanto (2018), disebut sebagai

penelitian kausal jika penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis

pengaruh antarvariabel. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah

pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell (2014), penelitian kuantitatif adalah

pendekatan untuk menguji teori objektif dengan memeriksa hubungan

antarvariabel. Variabel-variabel ini, pada gilirannya, dapat diukur, biasanya

pada instrumen, sehingga data bernomor dapat dianalisis menggunakan

prosedur statistik. Adapun, penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan metode

survei. Menurut Sugiyono (2018), metode penelitian survei adalah metode

penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi

pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik,

perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang

variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi

tertentu, teknik pengumpulan data dengan menggunakan (kuesioner) dan hasil

penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Penelitian ini diambil pada sebuah industri Garmen, CV. Budi Jaya Abadi

Garut Jl. Jend Sudirman, No. 2, Copong, Jawa Barat.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini ialah pada bulan Oktober –

Desember 2020.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan sampel dari jumlah

populasi yang ada pada karyawan CV. Budi Jaya Abadi, Garut.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh work-life balance (WLB) dan

stres kerja terhadap organizational citizenship behavior (OCB) dengan

kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada karyawan di CV. Budi Jaya

Abadi Garut.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 850

karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

2. Sampel

Sugiyono (2018) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan nonprobabilty sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,

2018). Adapun, teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah

accidental sampling. Sementara itu, sampel dalam penelitian ini ditentukan

dengan rumus Slovin adalah sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒2

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal

N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan (5%)

850
𝑛=
1 + 850 (0,05)2

850
𝑛=
3,125

𝑛 = 272

Dengan menggunakan rumus Slovin, sampel dibutuhkan dalam penelitian

ini sejumlah 272 orang sebagai responden. Namun, ternyata para karyawan

yang mengisi kuesioner tidak sesuai dengan jumlah yang dimaksudkan.

Hanya sebanyak 132 orang responden yang telah bersedia untuk mengisi

kuesioner dalam penelitian ini. Peneliti telah mencoba menghubungi

Bapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Alo sebagai penghubung kepada para karyawannya dan beliau juga sudah

meminta para karyawannya untuk mengisi kuesioner melalui grup

WhatsApp. Akan tetapi, beliau juga mengatakan kalau dalam situasi di

mana para karyawan diliburkan (karena pandemi) seperti ini agak susah

untuk meminta kerelaan mereka mengisi kuesioner ini. Apalagi, mereka

tidak menerima gaji selama diliburkan. Beliau juga melanjutkan bahwa

situasinya berbeda jika saja mereka masuk kerja seperti biasa. Akan lebih

mudah dimintai untuk mengisi kuesioner oleh beliau. Selama 3 bulan itu,

lebih tepatnya 2 minggu terakhir sebelum berakhirnya bulan Desember,

harapan peneliti bahwa respondennya akan makin bertambah. Namun,

hingga berakhirnya bulan Desember (waktu penelitian), responden tidak

mengalami pertambahan, tetap 132 responden. Untuk itulah, peneliti

memakai jumlah yang ada untuk melanjutkan penelitian ini.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh oleh peneliti secara langsung dari tempat penelitian berdasarkan

hasil kuesioner.

F. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Menurut Suliyanto (2018), variabel penelitian adalah karakteristik

objek penelitian yang nilainya bervariasi dari satu subjek ke subjek lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

atau dari waktu yang satu ke waktu lainnya. Adapun, menurut Sugiyono

(2015), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Pada penelitian ini, terdapat tiga variabel yang akan

digunakan, yakni variabel bebas (independent variable), variabel mediasi

(intervening variable) dan variabel terikat (dependent variable).

a. Variabel Bebas

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (bebas). Yang termasuk dalam variabel bebas

dalam penelitian ini adalah work-life balance (WLB) dan stres kerja.

b. Variabel Mediasi

Variabel mediasi (intervening variable) ialah variabel yang terletak di

antara variabel independen dan dependen. Dalam penelitian ini, yang

termasuk dalam variabel mediasi ialah kepuasan kerja.

c. Variabel Terikat

Yang dimaksud dengan variabel terikat (dependent variable) adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Pada penelitian ini, yang termasuk variabel terikat

adalah organizational citizenship behavior (OCB).

2. Definisi Variabel

a. Work-Life Balance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Work-life balance (WLB) adalah suatu keadaan seimbang antara

kehidupan pribadi dan kehidupan kerja karyawan. Menurut Fisher et

al., 2003, work-life balance adalah sesuatu yang dilakukan seseorang

dalam membagi waktu. Adapun, indikator work-life balance dapat

dilihat pada tabel 3.1.

b. Stres Kerja

Stres kerja dapat disimpulkan sebagai respon adaptif individu yang

menunjukkan rasa tertekan terhadap suatu keadaan yang mengekang

atau mengancamnya. Bagi Robbins (2006), stres kerja diartikan

sebagai kondisi dinamik yang di dalamnya individu menghadapi

peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat

diinginkan dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi

penting. Adapun, indikator dapat dilihat pada tabel 3.1.

c. Kepuasan Kerja

Salah satu bagian yang menjadi perhatian penting dalam sebuah

organisasi atau perusahaan ialah kepuasan kerja karyawan. Kepuasan

kerja ialah tanggapan karyawan secara afektif terhadap suatu

pekerjaan baik positif maupun negatif. Menurut Luthans (2005),

kepuasan kerja merupakan hasil dari persepsi karyawan tentang

seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dianggap

penting. Indikator akan kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 3.1.

d. Organizational Citizenship Behavior


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Perilaku unik dari seorang karyawan di luar dari tugas formal

organisasi. Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan

sebuah pilihan bebas dan perilaku yang melebihi job description

individu yang dilakukan secara inisiatif, yang melampaui tugas dan

kewajiban dari pekerjaan.

Menurut Organ et al., 2006, organizational citizenship behavior atau

sering disingkat OCB adalah perilaku individu yang bebas, tidak

secara langsung atau eksplisit diakui dalam sistem pemberian

penghargaan dan dalam mempromosikan fungsi efektif organisasi.

Dapat diilihat pada tabel 3.1.

Berdasarkan definisi-definisi variabel di atas dan teori yang digunakan maka

indikator yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Indikator Variabel


Variabel Indikator
1. Work interference with personal life (WIPL)
Work-life balance 2. Personal life interference with work (PLIW)
3. Work/personal life enhancement (WPLE)

1. Fisiologikal
Stres kerja 2. Psikologikal
3. Perilaku

1. The work itself


2. Pay
Kepuasan kerja 3. Promotion
4. Supervision
5. Work group
6. Working condition

1. Alturism
2. Conscientiousness
3. Sportmanship
Organizational citizenship 4. Courtesy
behavior 5. Civic virtue
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2018). Dalam penelitian ini,

pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert. Lebih lanjut,

Sugiyono (2018) menyatakan bahwa skala Likert digunakan untuk

mengembangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap,

persepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang kualitas

analisis kebutuhan suatu program tertentu, implementasi program, output

dan input program. Maka dalam penggunaan skala Likert, setiap variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator variabel yang

nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun item-item

instrumen. Berikut ini adalah bobot jawaban item-item instrumen:

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel


Kode Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Ragu-Ragu / Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini ialah kuesioner

tertutup. Menurut Sugiyono (2018), kuesioner adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

H. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2018), analisis deskriptif berfungsi untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Data yang dihasilkan dalam analisis

deskriptif dapat disajikan melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,

perhitungan modus, median, mean, persentil, dan standar deviasi.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah

menggunakan SEM jenis Partial Least Squares (SEM-PLS). SEM merupakan

salah satu jenis analisis multivariat. Analisis multivariat ialah aplikasi metode

statistika yang berfungsi untuk menganalisis beberapa variabel penelitian

secara bersamaan atau simultan. Menurut Widarjono (2015), Structural

Equation Modeling (SEM) adalah model yang menjelaskan hubungan antara

variabel laten sehingga model SEM ini seringkali disebut dengan analisis

variabel laten (laten variable analysis) atau hubungan struktur linier (linear

structural relationship). Menurut Ulum et al., (2014), Partial Least Squares

(PLS) merupakan metode analisis yang powerfull karena dapat diterapkan

pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran

sampel tidak harus besar. Partial least squares (PLS) dipilih dalam penelitian

ini untuk menganalisis data hubungan antarvariabel yang cukup rumit dan

harus diuji secara bersamaan, sehingga dinilai lebih cocok dalam

menggunakan PLS. Model PLS-SEM adalah alternatif untuk pemodelan

persamaan struktural
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

berbasis kovarian/SEM tradisional (Garson, 2016). Berikut adalah langkah-

langkah yang dilakukan dalam menganalisis data menggunakan SEM-PLS:

1. Merancang dan Melakukan Uji Model

Tujuan dari menguji model ialah untuk melihat hubungan

antarvariabel dan indikator.

a. Outer Model

Outer model adalah model pengukuran yang terdiri dari indikator dan

jalur yang menghubungkannya dengan faktor masing-masing (Garson,

2016). Menurut Sugiarto (2017), model pengukuran (outer model)

menggambarkan hubungan variabel laten dengan variabel-variabel

teramati atau variabel indikator. Outer model berfungsi sebagai tools

untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebuah penelitian.

1) Validitas Konstruk

Menurut Ghozali (2018), uji validitas berfungsi untuk mengukur

valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan yang ada pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Model

pengukuran (outer model) ialah alat yang dipakai untuk menguji

validitas instrumen dalam analisis data PLS. Menurut Ghozali

dalam Rifai (2015), ada beberapa kriteria dalam menggunakan

teknik analisa data dengan SmartPLS dan sejenisnya untuk menilai

validitas dan reliabilitas, yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

a. Uji validitas konvergen

Skala pengukuran nilai cross loading berkisar 0,5 sampai 0,6

dianggap cukup memadai.

b. Average Variance Extracted

(AVE) Nilai AVE harus di atas 0,5.

c. Uji validitas diskriminan

Discriminant validity mengukur seberapa jauh suatu konstruk

benar-benar berbeda dari konstruk lainnya.

2) Reliabilitas Konstruk

Menurut Ghozali (2018), reliabilitas adalah alat yang digunakan

untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel

atau konstruk. Metode untuk menilai reliabilitas dapat ditentukan

dengan nilai composite reliability ≥ 0,70 dan Cronchbach’s Alpha

> 0,60.

b. Inner Model

Menurut Narimawati, Sarwono, Affandy dan Priadana (2020), model

struktural (inner model, inner relation, structural model dan

substantive theory) adalah model yang menghubungkan antarvariabel

laten. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square

untuk konstruk dependen dan uji t serta signifikansi dari koefisien

parameter jalur struktural. Nilai R2 sebesar 0,67 dikategorikan sebagai

substansial (baik); 0,33 dikategorikan sebagai moderat; dan 0,19

dikategorikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

sebagai lemah (Chin, 1998); serta > 0,7 dikategorikan sebagai kuat

(Sarwono, 2015).

2. Pengujian Hipotesis

a. Hipotesis

H01 : work-life balance tidak berpengaruh positif terhadap

kepuasan kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

Ha1 : work-life balance berpengaruh positif terhadap kepuasan

kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

H02 : stres kerja tidak berpengaruh negatif terhadap kepuasan

kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

Ha2 : stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

H03 : kepuasan kerja tidak berpengaruh positif terhadap

organizational citizenship behavior karyawan di CV. Budi

Jaya Abadi

Ha3 : kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap organizational

citizenship behavior karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

H04 : work-life balance tidak berpengaruh terhadap

organizational citizenship behavior yang dimediasi oleh

kepuasan kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

Ha4 : work-life balance berpengaruh terhadap organizational

citizenship behavior yang dimediasi oleh kepuasan kerja

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

H05 : stres kerja tidak berpengaruh terhadap organizational

citizenship behavior yang dimediasi oleh kepuasan kerja

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi

Ha5 : stres kerja berpengaruh terhadap organizational citizenship

behavior yang dimediasi oleh kepuasan kerja karyawan di

CV. Budi Jaya Abadi

b. Pengujian Hipotesis

Sebuah hipotesis dapat diterima atau ditolak dapat dihitung melalui

tingkat signifikansinya (sebesar 0,05 atau 5%). Berikut ini adalah

acuan pengambilan keputusan:

P-value ≤ 0,05 (α = 5%), H0 ditolak, Ha diterima

P-value > 0,05 (α = 5%), H0 diterima, Ha ditolak

Keterangan:

P-value : probability value (nilai probabilitas) atau nilai yang

menunjukkan peluang sebuah data untuk digeneralisasikan dalam

populasi, yaitu kemungkinan mengambil keputusan yang salah sebesar

5% dan kemungkinan mengambil keputusan yang benar 95%.

c. Pengujian Hipotesis Mediasi

Adapun, dua langkah dalam pengujian hipotesis mediasi, yakni direct

effect dan indirect effect. Dasar pengambilan keputusan untuk menguji

hipotesis mediasi adalah sebagai berikut:

1. Jika koefisien atau jalur path coefficient antarvariabel independen

(work-life balance dan stres kerja) dan variabel dependen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

66

(organizational citizenship behavior) dari direct effect ke indirect

effect tidak berubah dan tetap signifikan, maka H0 diterima dan Ha

ditolak, yang artinya hipotesis mediasi tidak didukung.

2. Jika koefisien atau jalur path coefficient antarvariabel independen

(work-life balance dan stres kerja) dan variabel dependen

(organizational citizenship behavior) dari direct effect ke indirect

effect nilainya turun dan tetap signifikan, maka H0 ditolak dan Ha

diterima dengan mediasi sebagian (partial mediation).

3. Jika koefisien atau jalur path coefficient antarvariabel independen

(work-life balance dan stres kerja) dan variabel dependen

(organizational citizenship behavior) dari direct effect ke indirect

effect nilainya turun dan menjadi tidak signifikan, maka H0 ditolak

dan Ha diterima dengan mediasi penuh (full mediation).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1973, dari sektor home industry, PT. Multi Garmen Jaya

mengawali usaha konveksinya di Bandung, Jawa Barat. “Menjadi yang

Terdepan di Industri Konveksi Pakaian” sebagai prinsip utama yang

dikedepankan, PT. Multi Garmen Jaya menjadi perusahaan besar yang

berkembang maju dengan cukup pesat di kala itu. Untuk tetap bertahan di

lingkungan persaingan yang kompetitif saat itu, pihak manajemen perusahaan

telah membentuk banyak fondasi usaha dan bisnis model agar perusahaan

selalu menghasilkan keputusan-keputusan strategis. Maka dari itu, masing-

masing departemen berkolaborasi dengan pihak manajemen perusahaan untuk

bersama-sama bekerja dalam mencapai visi dan misi perusahaan.

Berdasarkan situs resminya https://multigarmenjaya.com/?lang=id,

pada tahun 1998, PT. Multi Garmen Jaya tidak hanya memasarkan produknya

di pasar-pasar lokal, tetapi mulai melakukan ekspor produk ke luar negeri, di

antaranya United State of America, Rusia, Timur Tengah, dan Jepang. Lebih

dari itu, PT. Multi Garmen Jaya mulai masuk dalam pasar Eropa Barat di

tahun- tahun berikutnya. Lewat usaha dan kerja keras, akhirnya merek

Cardinal menjadi merek yang terkemuka di pasar nasional serta terdaftar

secara legal di kancah internasional.

Selain merek Cardinal, ada juga merek lain yang diciptakan oleh PT.

Multi Garmen Jaya, seperti Harley, Gionino (meski sekarang secara resmi

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

merek ini sudah tidak ada), Giosurf, dan Campari. Produk dengan merek ini

juga terdaftar secara internasional namun, diproduksi dan dipasarkan secara

nasional melalui saluran distribusi ritel PT. Multi Garmen Jaya yang

menyebar di seluruh wilayah Indonesia. PT. Multi Garmen Jaya mampu

memproduksi barang berkualitas dan inovatif yang sesuai dengan

permintaan pasar karena

didukung serta diperkuat oleh tim pengembangan produk. Tim ini terdiri dari

penata dan perancang mode yang kompeten dan berpengalaman. Bahkan, PT.

Multi Garmen Jaya melakukan investasi jutaan dolar untuk memiliki mesin

berteknologi canggih di bidang konveksi pakaian. Salah satu bukti

keberhasilan atas usaha dan kerja keras selama ini, PT. Multi Garmen Jaya

mendapatkan penghargaan di bidang komoditi non migas dari pemerintah

Indonesia pada tahun 1997. Namun, PT. Multi Garmen Jaya menyadari bahwa

perubahan pasar akan kebutuhan pakaian selalu berubah-ubah dan dinamis.

Maka dari itu, hingga sekarang, PT. Multi Garmen Jaya akan selalu berusaha

untuk melakukan perbaikan dan perkembangan agar tetap bersaing secara

kompetitif dan terus memenangkan pasar baik lokal maupun global.

Dengan memiliki kapasitas 300.000 unit per bulan, PT. Multi Garmen

Jaya memiliki pabrik yang berlokasi di daerah Bandung Selatan dan daerah

Garut. Untuk menjamin kualitas pasokan bahan baku, PT. Multi Garmen Jaya

bekerja sama dengan banyak pihak, yakni penyuplai kain, dyeing, bordir,

washing serta percetakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

B. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

“Menjadi Nomor Satu dalam Bisnis Apparel”

2. Misi

Selalu menyediakan produk dengan kualitas tinggi disertai dengan

pelayanan terbaik untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Adapun, prinsip-

prinsip nilai yang ditetapkan oleh perusahaan ini, ialah sebagai berikut:

1. Memberikan kepuasan maksimal bagi seluruh pelanggan kami

2. Senantiasa meningkatkan kualitas dan produktivitas

3. Mengembangkan setiap sumber daya manusia sampai potensinya

yang maksimal

4. Membuat dan selalu mengikuti aturan dan proses kerja yang teratur

5. Menjaga lingkungan kerja yang sehat dan aman

Prinsip-prinsip nilai adalah kunci utama untuk tercapainya visi serta

terlaksananya misi sehingga hal ini menjadi panduan operasional dari

seluruh kegiatan perusahaan.

C. Struktur Perusahaan

Struktur perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang

operasional perusahaan untuk dapat berjalan dengan baik dan lancar. Struktur

perusahaan juga memungkinkan adanya koordinasi serta kerjasama dan saling

mendukung di antara unit dengan unit lainnya. Hubungan inilah yang dapat

menjaga keseimbangan aktivitas kerja dalam perusahaan. Maka dari itu,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

struktur perusahaan disusun secara teratur guna melancarkan seluruh

mekanisme kerja perusahaan.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Multi Garmen Jaya

PRESIDEN DIREKTUR
DEWAN EKSEKUTIF INTERNAL AUDITOR

STAF KHUSUS TEK. INF & KOM

SEKRE. PRESIDER PEMBELIAN

DIREKTUR MARKETING
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR ACCOUNTING & KEUANGAN
MANAGERDIREKTUR
HRD & GENERAL
MUTU &AFFAIR
PENGEMBANGAN MANAJEMEN

Manajer
Manajer Manajer Mutu (QA. Manager)
Produksi 1-4
Manajer Marketing Ekspor Manager Akuntansi
HRD

Manajer Marketing Lokal Manager Keuangan Manajer General Affair

1. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas merupakan suatu rincian tugas dan tanggung jawab yang

diberikan perusahaan kepada seorang karyawan yang menunjukkan posisi

serta fungsi yang harus dilakukan dalam pekerjaan. Berikut ini ialah uraian

deskripsi tugas, dan tanggung jawab pada tiap-tiap bagian yang ada dalam

struktur di PT. Multi Garmen Jaya.

1.1 Presiden Direktur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

a) Memiliki wewenang dalam memberikan saran guna

meningkatkan kontrol, dan efektivitas secara efisien dalam

perusahaan.

b) Mengelola dan bertanggung jawab secara luas atas sistem

pengendalian internal dalam perusahaan sesuai dengan

ketentuan program kerja tahunan internal audit.

c) Memberikan izin persetujuan atas kontrak-kontrak pembelian

yang dilakukan perusahaan.

d) Mengurus, mengarahkan dan memimpin jalannya perusahaan

yang berdasarkan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

e) Berperan dalam merumuskan tujuan perusahaan serta

menetapkan secara garis besar kebijakan perusahaan.

1.2 Internal Audit

a) Bertanggung jawab secara langsung kepada presiden direktur

perusahaan.

b) Menyusun program-program kerja audit tahunan.

c) Memberikan informasi data audit secara transparan dalam

laporan audit.

d) Menguji kewajaran data akuntansi, untuk keperluan eksternal

maupun internal perusahaan.

e) Memberikan penilaian dan menelaah pelaksanaan sistem

pengendalian internal dalam perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1.3 Manajer Pembelian

a) Mempunyai kewenangan terhadap pemilihan, penempatan,

pengembangan personil di unit pembelian.

b) Bertanggung jawab secara penuh terhadap sasaran bagian

pembelian bahan baku.

1.4 Direktur Marketing

a) Menentukan kebijakan serta mengontrol aktivitas pemasaran.

b) Membuat kebijakan pemasaran dengan para direktur lainnya

baik jangka pendek maupun jangka panjang.

c) Memberikan penilaian dalam kerjasama dengan para manajer

serta membuat pembinaan terhadap mereka.

1.4.1 Manajer Marketing Ekspor

 Bertanggung jawab secara langsung kepada direktur

serta bertugas dalam membuat laporan atas kegiatan

pemasaran ekspor.

 Bertanggung jawab atas permintaan pasar dan

penyediaan produk jadi sesuai dengan volume, waktu

dan kualitas barang serta juga bertugas dalam mengawasi

terjadinya penyimpangan yang menganggu proses

aktivitas produksi.

 Bernegosiasi dengan para buyer dan trader dalam

menentukan harga, waktu pengiriman, spesifikasi produk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

yang diinginkan, dan hal-hal lain yang diinginkan oleh

mereka.

 Mencari dan bertanggung jawab dalam pembelian

melalui trader (agen yang menghubungkan produsen

dengan konsumen atau buyer dari luar negeri).

1.4.2 Manajer Marketing Lokal

 Bersama-sama dengan unit HRD bekerja dalam

melakukan survei terhadap pasar serta pembuatan produk

baru.

 Bernegosiasi dengan para buyer dan trader dalam

menentukan harga, waktu pengiriman, spesifikasi produk

yang diinginkan, dan hal-hal lain yang diinginkan oleh

mereka.

 Bertanggung jawab dalam proses suplai barang lokal.

 Bekerja sama dengan bagian gudang, pengiriman dan

produksi.

 Bertanggung jawab secara langsung terhadap direktur

marketing, dan juga bertugas dalam membuat laporan

aktivitas pemasaran lokal.

 Bertanggung jawab atas pemenuhan permintaan pasar

dan penyediaan produk jadi sesuai dengan volume,

waktu dan kualitas barang serta juga bertugas dalam

mengawasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

terjadinya penyimpangan yang menganggu proses

aktivitas produksi.

 Berperan dalam mencari order pembelian yang berasal

dari pasar (baik toko di kota-kota maupun provinsi-

provinsi di dalam negeri).

1.5 Direktur Produksi

Dengan membawahi empat manajer produksi (manajer produksi

formal, manajer produksi kemeja, manajer produksi jeans dan

manajer produksi cotton), tugas dari seorang direktur produksi, ialah:

a) Bertanggung jawab secara penuh dalam memenuhi permintaan

bagian penjualan dalam penyediaan produk jadi sesuai dengan

waktu, kualitas barang, volume serta mengawasi penyimpangan

yang menganggu kegiatan produksi.

b) Bertanggung jawab kepada presiden direktur dan bertugas dalam

membuat laporan aktivitas produksi.

c) Mengawasi serta mengorganisir semua operasional produksi.

d) Para manajer produksi bertanggung jawab terhadap seluruh

aktivitas produksi bagian/unit-unit yang di bawahinya.

1.6 Direktur Accounting & Keuangan

a) Mengontrol dan mengawasi aktivitas di unit akuntansi dan

keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

b) Bekerja sama dengan manajer yang ada di bawahnya dalam

membuat perencanaan terhadap keseluruhan aktivitas keuangan

dan akuntansi perusahaan.

1.6.1 Manajer Akuntansi

 Membuat perhitungan harga pokok.

 Mengawasi input terhadap setiap terjadinya transaksi.

 Memeriksa setiap laporan keuangan yang dibuat oleh staf

akuntansi.

 Membuat laporan keuangan, buku besar dan jurnal.

1.6.2 Manajer Keuangan

 Bertanggung jawab secara penuh untuk semua kegiatan

keuangan perusahaan.

 Melakukan penerimaan kas.

 Membuat cek untuk setiap keperluan pembayaran.

 Melakukan pengecekan untuk setiap faktur pembelian

yang akan dibayar.

1.7 Manager HRD & General Affair

a) Mempelajari kebijakan-kebijakan yang ada dan sedang berjalan

dalam perusahaan guna menyempurnakan kebijakan yang telah

ditetapkan tersebut.

b) Mewakili direktur dalam urusan eksternal perusahaan, terkhusus

mengenai kegiatan perusahaan di bidang umum.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1.7.1 Manajer HRD

 Mengembangkan varian produk agar dapat meningkatkan

kualitasnya.

 Melakukan pengamatan terhadap tren di pasaran yang

sedang booming.

 Berdasarkan hasil pengamatan di pasar, produk tersebut

didesain.

 Menjalin kerja sama dengan bagian marketing dalam

memasarkan produk yang telah didesain.

1.7.2 Manajer General Affair

 Bertanggung jawab atas koordinasi internal perusahaan

kantor dan bidang lokasi perusahaan guna mencapai

produktivitas perusahaan yang mengutamakan kepuasan

pelanggan.

1.8 Direktur Mutu & Pengembangan Manajemen

a) Mengawasi implementasi kualitas manajemen sistem serta

memastikan semua prosedur dijalankan sebagaimana mestinya

oleh masing-masing departemen terkait.

b) Bertanggung jawab pada pelaksanaan ISO 9000 di perusahaan.

c) Sebagai steering team (anggota komite pengarah), mengawasi

dan mengontrol setiap tindakan pencegahan serta perbaikkan,

dan memastikan sistem mutu sejalan dengan kebutuhan

operasional perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

D. Sejarah Singkat CV. Budi Jaya Abadi

Pada tahun 2010, PT. Multi Garmen Jaya membuka unit bisnis

industri garmen di Garut, Jawa Barat. Berdirinya unit bisnis yang bernama

CV. Budi Jaya Abadi bertujuan untuk dapat melancarkan operasional produk

dari bahan baku menjadi setengah bahan jadi secara optimal. Dulunya, proses

pengerjaan produk hingga selesai hanya berlangsung di perusahaan pusat,

sekarang ada pembagian tersendiri. CV. Budi Jaya Abadi bertugas untuk

melakukan proses cutting, bordir dan sablon dengan target (jumlah) yang

sudah ditentukan. Setelah itu, dikirim ke Bandung untuk dilanjutkan dengan

proses washing, packing dan finishing yang kemudian dikirim ke setiap toko

dan mall di semua provinsi di Indonesia. Singkatnya, sifat dari perusahaan ini

ialah maklun (artinya proses pengerjaannya hanya setengah saja).

Dengan didukung penuh oleh perusahaan pusat di Bandung, industri

Garmen CV. Budi Jaya Abadi mengalami perkembangan secara drastis. Tidak

hanya pada perkembangan teknologi, tetapi juga pada jumlahnya karyawan.

Awal berdirinya, CV. Budi Jaya Abadi hanya memiliki jumlah karyawan

sebanyak 50 orang yang dipimpin oleh seorang supervisor. Hingga sekarang,

total karyawan secara keseluruhan mencapai 850 karyawan yang dipimpin

oleh seorang direktur yang bernama Bapak Dadang Budiaji. Jumlah karyawan

sebanyak 850 ini sudah mencakup baik laki-laki maupun perempuan dengan

tingkat pendidikan dan latar belakang yang berbeda-beda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

E. Struktur CV. Budi Jaya Abadi

Gambar 4.2 Struktur Organisasi CV. Budi Jaya Abadi

DIREKTUR

MANAJER PRODUKSI SDM

Cutting Sewing Pengupahan


Quality Control Sewing

Sablon

Bordir

1. Deskripsi Tugas

1.1 Direktur

a. Memimpin dan mengatur serta mengarahkan jalannya perusahaan

secara keseluruhan sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai

perusahaan induk secara efektif dan efisien.

b. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap operasional

perusahaan.

1.2 Manajer Produksi

a. Mengontrol dan mengawasi peran dari masing-masing kepala

bagian/unit sesuai dengan tugas yang diberikan.

b. Mengawasi serta mengorganisir semua operasional produksi

perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1.3 SDM

a. Menyeleksi dan mewawancarai karyawan.

b. Memberikan pelatihan dan pembinaan kepada karyawan secara

rutin.

c. Rutin memberikan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja

karyawan.

1.4 Kepala Cutting

a. Menerima dan menilai serta memastikan bahan baku (kain

gulungan) yang diterima sesuai dengan standar perusahaan pusat.

b. Memastikan desain (istilah lain ialah marker) harus sesuai dengan

pola (ukuran, bentuk dan jumlah produk) permintaan pasar atau

pelanggan.

c. Mengontrol jalannya pengerjaan (proses cutting) sesuai dengan

prosedur perusahaan yang sudah ada.

1.5 Kepala Sewing

a. Bertanggung jawab secara langsung dalam memantau kualitas dan

pengerjaan operasi menjahit.

b. Pastikan untuk memenuhi target produksi baik kualitas maupun

kuantitas.

c. Secara teliti memeriksa detail pesanan sebelum melakukan proses

sewing secara bertahap.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1.5.1 Kepala Bordir

a. Bertanggung jawab dalam memantau dan mengontrol

supervisor dan karyawan lapangan dalam melakukan

kegiatan bordir.

b. Memastikan bahwa produk yang dibordir sesuai dengan

permintaan.

1.5.2 Kepala Sablon

a. Bertanggung jawab dalam melakukan pengecekan jenis

sablon secara detail atas sampel permintaan sebelum

melakukan sablon.

b. Memastikan bahwa produk yang disablon sesuai dengan

permintaan.

1.6 Quality Control Sewing

a. Bertanggung jawab dalam mengecek hasil dari kualitas produk

yang sudah dilakukan.

b. Bertanggung jawab untuk mengembalikan produk agar dipermak

ulang jika hasil obras tidak memuaskan.

1.7 Pengupahan

a. Bertanggung jawab dalam memberikan laporan kerja bulanan dari

masing-masing karyawan kepada perusahaan induk di Bandung

agar gaji bulanan yang mereka dapatkan sesuai jam kerja

(kehadiran) yang dilaporkan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

F. Alur Proses Garmen

Adapun, alur proses produksi dalam perusahaan PT. Multi Garmen Jaya

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Alur Proses Garmen

1. Pattern Making

Secara umum, pattern making (pembuatan pola) adalah untuk membuat

desain baru dan menerjemahkan dalam bentuk pola. Pattern making adalah

suatu proses dalam pembuatan rancangan/rencana bentuk pakaian dengan

desain yang baru. Untuk itu, pada bagian ini (dan sample making)

diperlukan seseorang yang sangat terampil untuk menciptakan desain

pakaian yang baru sesuai dengan permintaan pembeli/pemesan. Contoh

yang dibuat harus mendapat persetujuan dari pembeli sebelum nantinya

diproduksi sesuai dengan jumlah yang diorderkan. Jika kemudian ada

repeat order dari pembeli maka dapat menggunakan kembali pattern yang

sudah ada sebelumnya dengan ketentuan bahwa tidak ada perubahan

yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

signifikan. Maka sebenarnya, pattern dirancang untuk mempermudah

pengaplikasian dalam bentuk pola pakaian nantinya.

2. Sample Making

Setelah melalui proses pertama, proses selanjutnya ialah sample making

(membuat sampel). Membuat sampel merupakan proses pembuatan pola

sesuai dengan desain dan ukuran dalam pembuatan sample test order

production (test pattern), minimal 4 pieces per size, dan hasil sampel

tersebut dicek oleh merchandiser dan buyer. Kemudian, setelah mendapat

persetujuan (approved), sampel tersebut diproduksi secara massal.

Sebaliknya, jika tidak disetujui maka harus dibuat sampel lagi sehingga

dapat disetujui.

3. Pemeriksaan Kain

Sebelum memasuki proses cutting, ada bagian pemeriksaan kain

(meskipun tidak termasuk dalam alur proses produksi). Ini adalah tugas

dari unit pengendalian mutu untuk melakukan pemeriksaan kain yang

datang dengan maksud untuk menghindari ketidakcocokan dengan

pesanan. Kain yang sesuai dengan pesanan kemudian akan dikirim ke

bagian cutting untuk melakukan proses selanjutnya.

4. Cutting

Cutting adalah proses pemotongan kain yang kemudian akan diteruskan ke

departemen sewing. Adapun, beberapa hal yang perlu dilakukan pada

proses ini, adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

4.1 Marker

Marker adalah salah satu proses menyalin pola dan menandai fabric.

Artinya, tugas yang harus dikerjakan pada bagian ini ialah untuk

menyusun pola di atas kertas marker sesuai dengan ukuran bahan

yang akan dibuat. Setelah pola disalin pada kertas marker, kemudian

akan dilanjutkan untuk menandai pola tersebut pada kain. Dengan

bantuan komputer program CAM (computer-aided manufacturing:

yang mendapat lisensi adalah lectra) dapat meminimalkan sisa kain.

4.2 Spreading

Spreading adalah proses penggelaran kain lembar per lembar

menjadi tumpukan kain, sesuai dengan kebutuhan.

4.3 Bundling

Bundling adalah proses pemberian tanda pada komponen-komponen

pola marker yang telah disiapkan untuk dipotong. Pada bagian ini,

ada beberapa proses bundling yang dilakukan, adalah:

a. Style

Menunjukkan jenis style apa yang sedang diproses, misalnya

style-nya adalah seragam.

b. Size

Menunjukkan size apa yang diproses, misalnya dalam satu lusin

size nya M/L/XL.

c. Tahapan dan nomer bendel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Tujuannya untuk mempermudah proses kelancaran produksi

sehingga perlu ditandai, misalnya tahapan pertama dari bendelan

pertama atau tahapan pertama dari bendelan ke dua.

d. Nomor seri

Dimaksudkan juga untuk mempermudah proses produksi maka

perlu ditandai, misalnya ditandai dengan nomor seri berkisar 1-

100 atau 200-300.

b. Jumlah

Untuk menghindari perbedaan jumlah saat di cutting dan

sewing, sangat diperlukan untuk memberikan jumlah secara

benar, semisal jumlahnya ialah 100.

c. Komponen

Setiap produk yang hendak diproduksi, memiliki masing-masing

komponen yang berbeda-berbeda, misalnya kantung (saku)

celana diberi warna yang berbeda (hitam) untuk menghindari

percampuran antar komponen.

4.4 Numbering

Numbering merupakan proses pemberian nomor pada bagian

komponen-komponen pola sesuai dengan urutannya saat spreading,

misalnya 120 lembar setiap tumpukan. Itu artinya pola celana depan

kiri sebanyak 120 lembar, maka perlu diberi nomor dari lembar 1-

120. Hal ini perlu dilakukan untuk setiap komponen.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

5. Sewing

Setelah melalui proses panjang cutting, masuk pada bagian sewing. Sewing

merupakan proses menjahit dan menggabungkan setiap komponen pakaian

yang telah dipotong sampai menjadi pakaian jadi. Ada 3 proses dalam

bagian sewing meliputi:

5.1 Pengecekan komponen

Berfungsi dalam melakukan proses pengecekan komponen pola yang

diterima dari cutting dan mengecek berapa jumlah komponen sebuah

pakaian untuk menghindari terdapat perbedaan jumlah antara cutting

dan sewing. Dan jika terdapat perbedaan, dengan segera harus

mengklarifikasinya karena akan berdampak pada pemenuhan jumlah

pemesanan.

5.2 Pengecekan bendel

Berfungsi dalam proses pengecekan komponen pakaian, pengecekan

komponen demi komponen secara menyeluruh; jangan sampai ada

yang tertukar atau bahkan terlewatkan. Artinya, perakitan pakaian

harus sesuai dengan potongan yang ada pada bendelan. Oleh sebab

itu, para pekerja biasanya diberikan foto copy lengkap dengan

ukuran dan detail model yang sudah dibuat pada bagian bundling.

5.3 Layout mesin

Bagian dari proses menata, mengurutkan mesin sesuai dengan proses

penjahitan pakaian. Penataan mesin yang tidak tepat/teratur dapat

berakibat pada proses pengerjaan yang takaruan (tidak runut)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

sehingga berdampak juga pada kecepatan pemenuhan target

produksi. Selain itu, tiap langkah dalam proses menjahit merupakan

sebuah peran penting di dalam menentukan mutu suatu produk

pakaian.

5.4 Fusing

Diartikan sebagai suatu proses pelekatan interfacing ke bagian

tertentu, misalnya kerah, manset, tutup saku dan ban pinggang

dengan menggunakan mesin fusing.

5.5 Trimming

Bagian dari proses penghilangan atau pemotongan bagian-bagian

yang tidak diinginkan, misalnya sisa-sisa benang dari hasil jahitan.

Ini dimaksudkan agar tampak bersih dan rapi guna menghindari

kesalahan jahit/cacat.

5.6 Embrodery Section

Embrodery section (bagian pembordiran) adalah bagian proses

tersendiri untuk melakukan pembordiran pada produk jadi dengan

menggunakan mesin otomatis, yang dilengkapi dengan program

komputer. Bentuk dan ukuran bordir dapat diatur dan dikendalikan

serta dapat diproduksi secara massal dalam jangka waktu yang cepat.

5.7 Sablon

Bagian ini untuk proses menyablon produk jadi sesuai dengan

permintaan pesanan yang telah disetujui pada sampel yang telah

dibuat sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

5.8 Quality Control Sewing

Bagian dari proses pengecekan dan pengendalian kualitas pakaian

yang sedang di proses maupun yang sudah selesai diproses (hasil

akhir jahitan). Selain itu, untuk memastikan hasil akhir produk

tersebut sudah sesuai dengan pemesanan.

6. Finishing

Proses penyempurnaan pakaian jadi disebut sebagai finishing. Adapun,

tahapan-tahapan dalam proses finishing, adalah:

6.1 Washing section

Sebelum di-packing, terlebih dahulu pakaian tersebut dicuci

menggunakan mesin cuci besar dan kemudian dikeringkan

menggunakan alat pengering.

6.2 Ironing

Setelah dicuci dan dikeringkan, pakaian tersebut dirapikan dengan

memasang kancing (jika itu adalah baju) dan kemudian, dilanjutkan

ke sistem penyetrikaan. Penyetrikaan adalah salah satu persyaratan

yang harus dilaksanakan agar memberikan corak dan bentuk tertentu

menurut desain pakaian yang telah direncanakan.

6.3 QC Finishing

Bagian dari proses pengecekan kembali pakaian sebelum di kirim ke

bagian folding & packing.

6.4 Folding & Packing


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Yang dilakukan pada bagian ini ialah: pemberian label, folding

(setelah disetrika, pakaian akan dilipat) serta memasukkan dalam

plastik kemasan yang memang sudah disiapkan. Kemudian, pakaian

dalam plastik kemasan dimasukkan secara rapi dalam dus-dus yang

merupakan bagian dari packing. Adapun, empat bentuk packing,

antara lain:

 Solid size, assorted colour artinya dalam satu kotak kemasan

terdiri dari bermacam-macam warna dengan satu ukuran.

 Solid size and solid colour artinya dalam satu kemasan terdapat

satu warna dan satu ukuran.

 Assorted colour assorted size artinya dalam satu kotak kemasan

terdapat beberapa warna dengan beberapa ukuran.

 Assorted size, colour solid artinya dalam satu kotak kemasan

terdapat satu warna dengan beberapa ukuran.

Biasanya, ada penambahan aksesoris, tergantung permintaan

pembeli, seperti pita, bunga atau price ticket, size strip dan size

sticker.

Sebagai catatan, sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan

Garmen ialah melalui kapal (shipping) karena dianggap murah biaya

pengirimannya dan juga, tanggal pengirimannya disesuaikan dengan

jadwal yang telah ditentukan.

Sementara itu, alur proses produksi di atas secara umum berlaku

hampir di semua perusahaan Garmen yang tersebar di Indonesia. Akan

tetapi, secara khusus alur proses produksi Garmen yang terjadi di CV.

Budi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

89

Jaya Abadi ialah hanya berlaku pada proses ke 4 (cutting) dan proses ke 5

(sewing). Pada proses nomor 1-3 (making pattern, making sample,

pemeriksaan kain) dan proses ke 6 (finishing, bahkan sampai shipping)

dilakukan di PT. Multi Garmen Jaya Bandung selaku perusahaan induk.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pengumpulan Data

Penelitian ini dijawab oleh 132 responden dari perusahaan CV. Budi Jaya

Abadi. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dari bulan Oktober-Desember

2020 pada industri Garmen CV. Budi Jaya Abadi, Garut, Jawa Barat. Bentuk

pengisian kuesioner oleh responden, yakni dengan memberikan tanda check

(√) pada semua pernyataan yang telah ditentukan oleh peneliti. Untuk setiap

pernyataan tersebut tersedia lima opsi yang harus dipilih, antara lain “STS”

(Sangat Tidak Setuju; 1), “TS” (Tidak Setuju; 2), “N” (Netral; 3), “S”

(Setuju; 4), “SS” (Sangat Setuju; 5). Adapun, penyebaran kuesioner

dilakukan secara online dengan cara memberikan link google form kepada

bagian kepala Departemen Sumber Daya Manusia CV. Budi Jaya Abadi,

yang selanjutnya diteruskan kepada seluruh karyawan via aplikasi WhatsApp.

B. Deskripsi Karakteristik Responden

Adapun, deskripsi karakteristik dari responden berperan dalam memberikan

informasi mengenai responden yang merupakan subjek dalam penelitian ini.

Berikut ini adalah analisis untuk karakteristik responden, adalah sebagai

berikut:

1. Usia

Kategori usia responden dapat dikelompokkan pada grafik berikut ini:

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

91

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Kategori Usia

Sumber: Data Primer yang diolah pada (2020)

Berdasarkan data pada tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa usia tertinggi

dari total 132 tanggapan responden adalah sebanyak 20 responden yang

berusia 30 tahun dengan persentasenya 15,2% sedangkan usia terendah

ialah berjumlah 1 orang pada usia 18 (0,8%), 37 (0,1%), 38 (0,1%) dan 39

(0,8%). Sementara itu, sebagian besar responden didominasi oleh mereka

yang berusia berkisar 20-30, yang berjumlah 99 orang. Ini

mengidentifikasikan bahwa mayoritas para karyawan yang bekerja ialah

pada usia yang energik dari segi fisik. Artinya, di satu sisi, mereka mampu

bekerja mencapai target dengan kondisi tubuh yang prima. Namun di sisi

lain, menurut peneliti bahwa dari segi pengalaman kerja, dan kematangan

diri untuk kontrol diri karyawan yang masih tergolong labil. Bahkan,

peneliti dapat mengatakan bahwa kemampuan mereka dalam manajemen

waktu agar mampu menjaga keseimbangan antara hidup pribadi dan

pekerjaan masih tergolong rendah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

2. Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan

pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Total

Jumlah Responden 72 60 132

Persentase 54,5% 45,5% 100%


Sumber: Data Primer yang diolah pada (2020)

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dalam

penelitian ini ialah karyawan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 72 orang

dengan persentasenya 54,5%. Jumlah responden perempuan dalam

penelitian ini sebesar 60 orang dengan memiliki persentase 45,5%. Hal ini

mengartikan bahwa sebagian besar pegawai yang bekerja didominasi oleh

karyawan laki-laki. Meskipun didominasi oleh karyawan laki-laki namun

jumlah karyawan wanita hampir sama banyaknya; perbandingannya tidak

jauh berbeda. Untuk itu, penulis menyimpulkan bahwa para karyawan

wanita juga tidak luput dari perhatian perusahaan dalam memberikan

kesempatan kepada mereka untuk bekerja. Dan, meskipun ini adalah

‘pekerjaan wanita’ namun para pria juga mendapat perhatian dari

perusahaan untuk mengambil bagian dalam merajut dan menciptakan

desain pakaian. Poin besarnya ialah perusahaan benar-benar menjamin

kesetaraan gender. Tidak ada pengkhususan terhadap gender tertentu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

3. Status Perkawinan

Karakteristik responden dalam kategori status perkawinan dapat

dikelompokkan pada tabel berikut ini:

Tabel 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan Status Perkawinan

Status Perkawinan Menikah Belum Menikah Cerai Total

Jumlah Responden 71 50 11 132

Persentase 53,8% 37,9% 8,3% 100%


Sumber: Data Primer yang diolah pada (2020)

Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa dari 132 responden terdapat 71 (53,8%)

responden yang sudah menikah, 50 (37,9%) responden yang belum

menikah sedangkan 11 (8,3%) responden yang sudah bercerai.

Berdasarkan data ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden ialah

yang sudah menikah ketimbang yang belum menikah. Hal ini menyatakan

bahwa mereka yang sudah menikah ingin mencari pekerjaan agar bisa

mendapatkan gaji guna bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Itu

artinya, tuntutan kebutuhan bagi mereka yang sudah menikah tentu jauh

lebih besar dari yang belum menikah atau bahkan yang telah bercerai.

Ketimbang dengan yang belum menikah, mereka yang sudah menikah

memiliki peran dan tanggung jawab yang cukup berat. Di satu pihak,

mereka harus wajib menjalankan peran untuk mencapai target di

perusahaan, dan di pihak lain, mereka juga harus melaksanakan peran

mereka sebagai bapak atau ibu rumah tangga. Untuk itu, sejauh mereka

memahami, mereka harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga

keseimbangan antara hidup berkeluarga dan pekerjaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Menurut perspektif peneliti, perusahaan pun memberi ruang bagi mereka

yang belum menikah bahkan yang telah bercerai untuk bekerja

menghasilkan uang dan memperkaya diri dengan pengalaman di dunia

kerja, khususnya di bidang konveksi. Hal ini menandakan bahwa

perusahaan peduli terhadap hidup berkeluarga mereka.

4. Pendidikan

Karakteristik responden dalam kategori pendidikan dapat dikelompokkan

pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.3 Karakteristik Responen berdasarkan Pendidikan

Pendidikan SD/SMP SMA/SMK D1-D4 S1 S2 S3 Total

Jumlah 33 91 - 8 - - 132
Responden

Persentase 25% 68,9% - 6,1% - - 100%


Sumber: Data Primer yang diolah pada (2020)

Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa dari 132 responden terdapat 91 (68,9%)

responden yang berlatar belakang pendidikan SMA/SMK sedangkan 33

(25%) responden yang berlatar belakang pendidikan SD/SMP serta yang

berpendidikan sebagai sarjana (S1) sebanyak 8 (6,1%) responden. Hal ini

menggambarkan bahwa mayoritas pendidikan responden ialah berlatar

belakang SMA/SMK. Maka itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

tingkat pendidikan responden belum sepenuhnya memiliki jenjang

pendidikan yang mumpuni. Namun, menurut peneliti bisa dimaklumi

karena sistem kerja pada perusahaan ini, pertama-tama tidak harus


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

membutuhkan mereka berpendidikan tinggi sebagai sarjana namun lebih

diprioritaskan pada niat dan kemauan seseorang untuk bekerja sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Untuk dapat bekerja pada perusahaan ini

yang dilihat bukan melulu soal pendidikan (gelar) tetapi yang dilihat ialah

mereka yang benar-benar mau belajar, ketekunan, keuletan dan kesabaran.

Artinya, sistem kerja pada perusahaan ini tidak hanya melulu soal teori

tetapi lebih pada praktek kerja secara langsung.

5. Memiliki Anak

Karakteristik responden dalam kategori memiliki anak dapat

dikelompokkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan Memiliki Anak

Memiliki Anak Ya Tidak Total

Jumlah Responden 68 64 132

Persentase 51,5% 48,5% 100%


Sumber: Data Primer yang diolah pada (2020)

Tabel 5.5 memperlihatkan bahwa responden terbanyak yang memiliki anak

berjumlah 68 responden dengan persentase 51,5% sedangkan yang tidak

memiliki anak berjumlah 64 responden dengan persentasenya 48,5%. Hal

ini menyatakan bahwa memiliki anak tentu dapat menentukan besarnya

kebutuhan hidup berkeluarga. Semakin banyak anak maka semakin banyak

juga kebutuhan yang harus dipenuhi. Poin penting yang juga harus

diperhatikan oleh perusahaan ialah mereka yang memiliki anak pastinya

akan berdampak besar pada tugas dan peran seseorang dalam

pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Pertama, karyawan yang memiliki anak cenderung lebih bersemangat

dalam bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan gaji yang nantinya bisa

dipakai untuk memenuhi kebutuhan sang buah hati. Tetapi yang kedua dan

yang sangat penting, mereka yang memiliki anak juga bisa berdampak

buruk terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan yang bersangkutan.

Tabel di atas memperlihatkan bahwa perbandingan antara yang sudah

memiliki anak dan yang belum memiliki anak tidak terlalu signifikan.

6. Lama Bekerja

Karakteristik responden dalam kategori lamanya bekerja dapat

dikelompokkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja < 1 th 1–3 th 4-6 th 7-10 >11 Total


th

Jumlah 8 65 46 13 - 132
Responden

Persentase 6,1% 49,2% 34,8% 9,8% - 100%


Sumber: Data Primer yang diolah pada (2020)

Tabel 5.6 memperlihatkan bahwa sebagian besar mereka yang lama dalam

bekerja (1-3 tahun) berjumlah 65 responden dengan persentase 49,2%;

diikuti oleh kelompok 4-6 tahun bekerja yang berjumlah 46 (34,8%)

responden, lalu kelompok 7-10 tahun yang berjumlah 13 (9,8%) responden

dan yang paling sedikit kelompok < 1 tahun yang berjumlah 8 (6,1%)

responden. Secara umum, mereka yang bekerja > 1 tahun lebih besar dari

yang bekerja < 1 tahun. Hal ini menyatakan bahwa mereka yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

bekerja dalam kurun waktu > 1 tahun (1-3, 4-6 dan 7-10 tahun), tentunya

mereka yang kemungkinan besar sudah merasa nyaman dengan tempat dan

lingkungan kerja, sistem kerja yang berlaku serta iklim dan budaya kerja

yang mendukung. Merasa bahwa dihargai dan diterima dalam tempat kerja

tersebut.

7. Rata-Rata Waktu Kerja per Hari

Karakteristik responden dalam kategori rata-rata waktu kerja per hari

dapat dikelompokkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.6 Karakteristik Responden berdasarkan Rata-Rata Waktu


Kerja

Rata-rata Waktu Kerja 8 Jam > 8 jam Total


per Hari

Jumlah Responden 11 121 132

Persentase 8,3% 91,7% 100%


Sumber: Data Primer yang diolah pada (2020)

Tabel 5.7 di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar terdapat

responden yang rata-rata waktu kerja > 8 jam per hari berjumlah 121

responden dengan persentasenya 91,7% sedangkan yang rata-rata waktu

kerja 8 jam per hari berjumlah 11 responden dengan persentasenya 8,3%.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa yang bekerja 9 jam memiliki intensitas

kerja yang sepertinya cukup tinggi di bagian unit tertentu (unit produksi)

ketimbang unit lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

C. Deskripsi Data

Tujuan dilakukannya analisis variabel pada bagian ini adalah untuk

mendapatkan gambaran tentang variabel yang dilihat berdasarkan rata-rata

dari masing-masing variabel. Masing-masing variabel akan diukur dengan

skala Likert, yakni 1 sampai 5 dengan rentan kelas 0,8. Pengukuran ini

berlaku untuk semua variabel. Adapun, penentuan rentan kelas pada tabel

menggunakan rumus dibawah ini adalah sebagai berikut:

𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑛𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 5−1


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 = 0,8
5
=

Skala 1 menyatakan bahwa responden memiliki persepsi sangat tidak baik

terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner. Skala 2 menyatakan bahwa

responden memiliki persepsi tidak baik terhadap pernyataan yang ada pada

kuesioner. Skala 3 menyatakan bahwa responden memiliki persepsi netral

terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner. Skala 4 menyatakan bahwa

responden memiliki persepsi yang baik terhadap pernyataan yang ada pada

kuesioner. Dan, skala 5 menyatakan bahwa responden memiliki persepsi yang

sangat baik terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner. Maka, berikut ini

adalah skala data variabel:

Skor Kelas Kategori


1 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
2 1,80 – 2,59 Tidak Baik
3 2,60 – 3,39 Netral
4 3,40 – 4,19 Baik
5 4,20 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1. Work-Life Balance

Tabel 5.7 Skala Pernyataan Work-Life Balance

No Pernyataan Skor

1 Waktu untuk bekerja membatasi saya menjalankan 2,87


kehidupan pribadi
2 Saya banyak kehilangan waktu untuk menjalani kehidupan 2,75
pribadi karena pekerjaan
3 Urusan pribadi menyita waktu kerja saya 2,81
4 Aktivitas dalam kehidupan pribadi membuat saya sulit 2,81
melakukan pekerjaan dengan baik
5 Kepentingan pribadi menyebabkan pekerjaan saya tertunda 2,59
Rata-Rata 2,77
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.8 di atas menunjukkan

bahwa skor rata-rata WLB karyawan pada perusahaan CV. Budi Jaya

Abadi sebesar 2,77 termasuk dalam kategori netral. Angka ini menyatakan

bahwa baik dari segi kehidupan pribadi maupun pekerjaan belum

menunjukkan situasi yang balance atau seimbang dalam kehidupan

karyawan secara menyeluruh. Realitas ini justru memprihatinkan, menurut

peneliti. Dapat dikatakan bahwa karyawan dalam perusahaan tersebut

cenderung mengalami konflik pribadi yang mempengaruhi kinerjanya.

Konflik tersebut berkemungkinan besar bersumber dari keluarga yang

berdampak pada pekerjaan. Ataukah, pekerjaan justru menjadi sumber

masalah yang bisa berdampak pada kehidupan keluarganya. Sebagaimana

diperlihatkan pada tabel bahwa pernyataan tertinggi ditunjukkan dengan

nomor 1 sebesar 2,87. Pernyataan itu menyatakan bahwa kehidupan

pribadi atau keluarga seorang karyawan dibatasi oleh waktu untuk

bekerja. Berarti, dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

dikatakan bahwa terjadi keadaan yang tidak seimbang. Overall, pernyataan

nomor 1 dan 2 mengungkapkan bahwa karena pekerjaan, kehidupan

pribadi menjadi tertunda sedangkan pernyataan nomor 3, 4 dan 5

menyatakan bahwa karena kehidupan pribadi, pekerjaan menjadi tertunda.

Dengan demikian, dapat disimpulkan baik kehidupan pribadi maupun

kehidupan pekerjaan sama-sama saling menghambat sehingga benar-benar

belum ada keseimbangan kehidupan kerja karyawan di perusahaan ini.

2. Stres Kerja

Tabel 5.8 Skala Pernyataan Stres Kerja


No Pernyataan Skor

1 Saya sering merasa gemetar karena tekanan darah yang 3,29


rendah
2 Terkadang saya meluapkan kemarahan saya pada orang lain 3,39
atau benda sekitar
3 Saya merasa tidak diterima oleh teman kerja saya 3,34
4 Saya mudah marah dalam menghadapi situasi pekerjaan 3,56
sehari-hari
5 Saya sering datang terlambat dalam bekerja 3,34
Rata-Rata 3,38
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.9 di atas menunjukkan

bahwa skor rata-rata stres kerja karyawan pada perusahaan CV. Budi Jaya

Abadi sebesar 3,38 termasuk dalam kategori baik. Tetapi tidak

menyatakan bahwa stres kerja karyawan itu baik. Justru sebaliknya, stres

kerja karyawan yang tergolong tinggi merupakan kenyataan yang tidak

baik karena tentunya akan berdampak buruk terhadap seluruh operasional

perusahaan dan juga, kinerja karyawan yang bersangkutan.

Sebagaimana dinyatakan oleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

pernyataan nomor 4 dengan jumlah tertinggi 3,56 mengungkapkan bahwa

stres kerja yang dialami karyawan umumnya disebabkan oleh perilaku

mudah marah dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Dengan demikian,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa karyawan belum memiliki

kematangan diri untuk mengontrol dan mengekspresikan diri akan sesuatu

yang dihadapi. Hal ini yang cenderung membuat karyawan merasa mudah

marah, meluapkan kemarahan pada orang atau benda sekitar. Indikasinya,

karyawan tersebut mengalami stres yang tinggi di tempat kerja.

3. Kepuasan Kerja

Tabel 5.9 Skala Pernyataan Kepuasan Kerja

No Pernyataan Skor

1 Saya merasa puas atas gaji yang diberikan karena sesuai 3,71
dengan tanggung jawab saya dalam bekerja
2 Saya merasa kebutuhan saya terpenuhi dengan gaji yang 3,42
diberikan oleh perusahaan
3 Saya merasa bersemangat dalam bekerja karena mendapat 3,89
dukungan dari atasan
4 Atasan dapat menjadi teladan bagi saya dalam menjalankan 3,87
pekerjaan
5 Saya merasa senang dalam bekerja karena dapat menjalin 3,98
kerja sama dengan baik antara satu sama lain
Rata-Rata 3,77
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.10 di atas menunjukkan

bahwa skor rata-rata kepuasan kerja karyawan pada perusahaan CV. Budi

Jaya Abadi sebesar 3,77 termasuk dalam kategori baik. Salah satu aspek

yang juga sangat berpengaruh dalam membuat seorang karyawan merasa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

puas ialah hubungan yang korelasi. Sisi dari pernyataan yang membuat

karyawan merasa puas dalam bekerja ialah pada pernyataan nomor 5 dan

diikuti dengan nomor 3. Dari sisi relasi, mereka merasa sangat puas karena

ada relasi yang positif dan kondusif serta saling mendukung di antara

rekan kerja. Tidak hanya itu, hubungan para karyawan dengan atasan juga

sangat baik. Bagi mereka, atasan dapat menjadi teladan yang baik. Dengan

demikian, menurut peneliti, karyawan di CV. Budi Jaya Abadi merasa

puas pertama-tama bukan soal gaji tetapi soal relasi/hubungan. Karena

meskipun dari segi gaji tergolong tinggi tetapi kalau hubungan secara

vertikal dan horizontal tidak bagus, maka tidak sepadan dengan pemberian

yang diterima. Hal ini akan berdampak pada kenyamanan yang mereka

rasakan dan bahkan, bisa membuat orang yang bersangkutan resign dari

tempat kerja tersebut.

4. Organizational Citizenship Behavior

Tabel 5.10 Skala Pernyataan Organizational Citizenship Behavior

No Pernyataan Skor

1 Senantiasa meningkatkan keterampilan dalam bekerja agar 4,25


bisa berkontribusi lebih baik
2 Senantiasa mentaati aturan dan prosedur yang ditetapkan 4,33
ketika menjalankan pekerjaan
3 Bersedia bekerja melebihi waktu normal jika ada pekerjaan 4,21
yang harus segera diselesaikan
4 Bersikap positif terhadap setiap kondisi dan masalah yang 4,25
terjadi dalam perusahaan
5 Berperan aktif membantu mencari solusi jika terjadi masalah 4,16
dalam perusahaan
6 Tidak banyak menghabiskan waktu untuk mengeluh 4,18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

7 Senantiasa menghormati hak rekan kerja dalam menjalankan 4,37


pekerjaan
8 Senantiasa berdiskusi dengan rekan kerja sebelum 4,37
melakukan kegiatan yang berdampak pada mereka
9 Senantiasa menginformasikan perkembangan hasil 4,50
pekerjaan ke rekan kerja yang terkait
Rata-Rata 4,29
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.11 di atas menunjukkan

bahwa skor rata-rata OCB karyawan pada perusahaan CV. Budi Jaya

Abadi sebesar 4,29 termasuk dalam kategori sangat baik. Angka ini

menyatakan bahwa perilaku kewargaan karyawan terhadap perusahaan

sangat bagus. Hal ini terungkap dari setiap skor pernyataan pada tabel di

atas. Perilaku organizational citizenship karyawan sangat menonjol pada

pernyataan nomor 9, 8 dan 7 yang merupakan bagian dari perilaku yang

membantu, menolong, menghargai sesama rekan kerja (alturism,

conscientiousness, sportmanship dan courtesy serta civic virtue). Hal ini

tentunya berkorelasi dengan kepuasan kerja karyawan yang mana relasi itu

menjadi sangat penting. Dengan demikian, menurut peneliti, perilaku

karyawan dalam hidup kewargaan organisasi di CV. Budi Jaya Abadi

sangat tinggi.

D. Pengujian

Dalam penelitian ini, untuk mengolah data secara keseluruhan, peneliti

menggunakan Ms. Excel 2016 untuk menginput data hasil kuesioner serta

menggunakan aplikasi WarpPLS versi 7.0. Adapun, beberapa pengujian yang

harus dilakukan, adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

1. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)

Pengujian model pengukuran (outer model) berperan dalam mengukur

validitas konstruk dan reliabilitas. Untuk itu, perlu dilakukannya uji

validitas dan reliabilitas agar instrumen-instrumen penelitian dapat

dinyatakan valid dan reliabel.

1.1 Uji Validitas Konstruk

Tujuan dari dilakukannya uji validitas ialah untuk mengukur

kemampuan instrumen penelitian apa yang seharusnya diukur menurut

Cooper dan Schinder (2006) dalam Anuraga et al., 2017 dan juga,

untuk memastikan bahwa item-item pernyataan yang digunakan dalam

penelitian dapat dimengerti oleh responden.

a. Uji Validitas Konvergen

Ghozali (2006) dalam Anggraeni dan Perdhana (2012)

menyatakan bahwa jika nilai loading factor > 0,50 maka validitas

konvergennya terpenuhi, namun jika nilai loading factor < 0,50

maka konstruk harus didrop dari analisis. Meski pun demikian,

nilai loading factor 0,50- 0,60 masih dianggap cukup

(Djoyohadikusumo, 2017; Jaya dan Sumertajaya, 2008). Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan nilai loading factor > 0,60.

Adapun, data yang sudah didapatkan oleh penulis kemudian

diolah dengan menggunakan aplikasi WarpPLS versi 7.0 telah

menghasilkan nilai loading factor sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

Tabel 5.11 Nilai Loading Factor sebelum penghapusan

Nilai Loading
No Item Pernyataan Status
Factor
1 X1.1 0,690 Valid
2 X1.2 0,361 Tidak Valid
3 X1.3 0,757 Valid
4 X1.4 0,798 Valid
5 X1.5 0,777 Valid
6 X1.6 0,812 Valid
7 X1.7 -0,239 Tidak Valid
8 X1.8 -0,167 Tidak Valid
9 X1.9 -0,243 Tidak Valid
10 X2.1 0,687 Valid
11 X2.2 0,419 Tidak Valid
12 X2.3 0,389 Tidak Valid
13 X2.4 0,410 Tidak Valid
14 X2.5 0,484 Tidak Valid
15 X2.6 0,680 Valid
16 X2.7 0,692 Valid
17 X2.8 0,691 Valid
18 X2.9 0,551 Tidak Valid
19 X2.10 0,745 Valid
20 Z.1 0,582 Tidak Valid
21 Z.2 0,579 Tidak Valid
22 Z.3 0,637 Valid
23 Z.4 0,652 Valid
24 Z.5 0,542 Tidak Valid
25 Z.6 0,694 Valid
26 Z.7 0,747 Valid
27 Z.8 0,657 Valid
28 Z.9 0,442 Tidak Valid
29 Z.10 0,405 Tidak Valid
30 Z.11 0,518 Tidak Valid
31 Y.1 0,527 Tidak Valid
32 Y.2 0,466 Tidak Valid
33 Y.3 0,437 Tidak Valid
34 Y.4 0,534 Tidak Valid
35 Y.5 0,669 Valid
36 Y.6 0,577 Tidak Valid
37 Y.7 0,676 Valid
38 Y.8 0,559 Tidak Valid
39 Y.9 0,674 Valid
40 Y.10 0,713 Valid
41 Y.11 0,678 Valid
42 Y.12 0,703 Valid
43 Y.13 0,775 Valid
44 Y.14 0,773 Valid
45 Y.15 0,683 Valid
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

Pada tabel 5.12 di atas terdapat 21 item yang menunjukkan

nilai loading factor < 0,60 sehingga dinyatakan tidak valid.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

Sementara itu, tabel di bawah ini memperlihatkan nilai loading

factor setelah penghapusan pertama:

Tabel 5.12 Nilai Loading Factor setelah penghapusan pertama

Nilai Loading
No Item Pernyataan Status
Factor
1 X1.1 0,700 Valid
2 X1.3 0,773 Valid
3 X1.4 0,831 Valid
4 X1.5 0,774 Valid
5 X1.6 0,832 Valid
6 X2.1 0,715 Valid
7 X2.6 0,693 Valid
8 X2.7 0,754 Valid
9 X2.8 0,731 Valid
10 X2.10 0,784 Valid
11 Z.3 0,712 Valid
12 Z.4 0,744 Valid
13 Z.6 0,760 Valid
14 Z.7 0,787 Valid
15 Z.8 0,619 Valid
16 Y.5 0,644 Valid
17 Y.7 0,679 Valid
18 Y.9 0,682 Valid
19 Y.10 0,739 Valid
20 Y.11 0,688 Valid
21 Y.12 0,736 Valid
22 Y.13 0,800 Valid
23 Y.14 0,810 Valid
24 Y.15 0,726 Valid
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

Berdasarkan pengolahan data setelah penghapusan ini, pada tabel

5.13 di atas dapat diketahui bahwa semua pernyataan dalam

penelitian ini dinyatakan valid karena nilai loading factor > 0,60.

Selain nilai loading factor, kriteria lain yang perlu

diperhatikan ialah Average Variance Extracted (AVE). Hair et al.,

2017 menyatakan bahwa nilai AVE > 0,50. Untuk itu, tabel di

bawah ini memperlihatkan nilai AVE dari masing-masing variabel

penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

Tabel 5.13 Nilai AVE


No Variabel AVE Status
1 Work-Life Balance 0,614 Valid
2 Stres Kerja 0,542 Valid
3 Kepuasan Kerja 0,528 Valid
4 Organizational Citizenship Behavior 0,525 Valid
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

Berdasarkan tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai AVE untuk

tiap variabel dalam penelitian ini dinyatakan valid.

b. Uji Validitas Diskriminan

Menurut Hair, Ringle dan Sarstedt (2015) menyatakan bahwa

AVE dari setiap konstruksi laten harus lebih tinggi daripada

korelasi kuadrat tertinggi dari konstruksi tersebut dengan

konstruksi laten lainnya. Untuk itu, nilai akar AVE dan korelasi

variabel laten dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5.14 Nilai Akar AVE dan Korelasi Variabel Laten


Variabel Work-Life Stres Kepuasan Organizational
Balance Kerja Kerja Citizenship
Behavior
Work-Life Balance 0,783 -0,720 0,088 -0,159
Stres Kerja -0,720 0,736 -0,130 0,149
Kepuasan Kerja 0,088 -0,130 0,727 0,384
Organizational -0,159 0,149 0,384 0,725
Citizenship
Behavior
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

Berdasarkan tabel 5.15 di atas memperlihatkan nilai akar AVE

> korelasi variabel laten maka nilai akar AVE semua variabel

dalam penelitian ini dinyatakan valid.

1.2 Uji Reliabilitas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

Uji reliabilitas melalui dua metode, yakni composite reliability

dan Cronbach’s Alpha (menurut Hartono dan Abdillah, 2014 dalam

Anuraga, Sulistiyawan dan Munadhiroh, 2017). Jika composite

reliability > 0,70 maka konstruk dapat dinyatakan memiliki tingkat

reliabilitas yang tinggi (Ghozali, 2009 dalam Anggraeni dan Perdhana,

2012) dan juga, diperkuat oleh nilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Tabel

di bawah ini memperlihatkan hasil uji reliabilitas adalah sebagai

berikut:

Tabel 5.15 Composite Reliability dan Cronbach's Alpha


No Variabel Cronbach’s Composite Status
Alpha Reliability
1 Work-Life Balance 0,841 0,888 Reliabel
2 Stres Kerja 0,788 0,855 Reliabel
3 Kepuasan Kerja 0,774 0,848 Reliabel
4 Organizational 0,886 0,908 Reliabel
Citizenship
Behavior
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

Tabel 5.16 menunjukkan bahwa nilai composite reliability dan

Cronbach’s Alpha untuk semua konstruk > 0,70 sehingga dapat

disimpulkan bahwa semua variabel penelitian dinyatakan reliabel.

2. Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Model struktural adalah model yang mendeskripsikan hubungan

yang linear dan memiliki kausalitas antar variabel laten (Tedjo et al.,

2017). Menurut Rifai (2015), pengujian inner model atau model struktural

dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi (p-

value) dan R-square (R2) dari model penelitian. Nilai R2 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

10

Tabel 5.16 R-square (R2)

No Variabel R2
1 Kepuasan Kerja 0,011
2 Organizational Citizenship Behavior 0,254
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

Dari tabel 5.17 di atas dapat diketahui bahwa nilai R2 variabel

kepuasan kerja sebesar 0,011 hal ini menyatakan bahwa kepuasan kerja

dapat dijelaskan sebesar 1,1% oleh WLB dan stres kerja sedangkan sisanya

98,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari variabel dalam penelitian

ini. Begitupun, nilai R2 variabel OCB dapat dijelaskan sebesar 25,4% oleh

WLB dan stres kerja sedangkan sisanya 74,6% dijelaskan oleh variabel

lain di luar dari variabel dalam penelitian ini.

3. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji

pengaruh langsung variabel independen (X) terhadap variabel dependen

(Y) dan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) terhadap

dependen

(Y) yang dimediasi oleh variabel mediasi (Z). Maka, untuk dapat

mengetahui apakah suatu hipotesis ditolak atau diterima dapat dilihat dari

nilai koefisien jalur (path coefficient) dan tingkat signifikansi (p-value).

Tingkat signifikansi yang dipakai dalam penelitian ini 0,05 (5%).

3.1 Uji Hipotesis 1

Tabel 5.17 Hasil Path Coeffisien dan P-value


Variabel Path p-value Status
Coeffisien
WLB → Kepuasan Kerja -0,209 0,006 Signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

3.1.1 Hipotesis

H0 : work-life balance tidak berpengaruh positif terhadap

kepuasan kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

Ha : work-life balance berpengaruh positif terhadap kepuasan

kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

3.1.2 Dasar Pengambilan Keputusan

p-value ≤ 0,05 (α = 5%) maka H0 ditolak, Ha diterima

P-value > 0,05 (α = 5%) maka H0 diterima, Ha ditolak

3.1.3 Keputusan

P-value WLB terhadap kepuasan kerja adalah 0,006. Akan

tetapi, karena nilai path coeffisien negatif maka H0 tetap

diterima.

3.1.4 Penjelasan

Karena WLB tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

maka semakin tinggi WLB tidak mempengaruhi tinggi

rendahnya kepuasan kerja pada karyawan di CV. Budi Jaya

Abadi.

3.2 Uji Hipotesis 2

Tabel 5.18 Hasil Path Coeffisien dan P-value


Variabel Path p-value Status
Coeffisien
Stres Kerja → Kepuasan Kerja -0,233 0,003 Signifikan
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

3.2.1 Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

H0 : stres kerja tidak berpengaruh negatif terhadap kepuasan

kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

Ha : stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

3.2.2 Dasar Pengambilan Keputusan

p-value ≤ 0,05 (α = 5%) maka H0 ditolak, Ha diterima

P-value > 0,05 (α = 5%) maka H0 diterima, Ha ditolak

3.2.3 Keputusan

P-value stres kerja terhadap kepuasan kerja adalah 0,003.

Artinya, p-value ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

3.2.4 Penjelasan

Berdasarkan p-value, stres kerja berpengaruh negatif terhadap

kepuasan kerja. Artinya, semakin tinggi stres kerja yang dialami

karyawan semakin rendah kepuasan kerja.

3.3 Uji Hipotesis 3

Tabel 5.19 Hasil Path Coeffisien dan P-value


Variabel Path p-value Status
Coeffisien
Kepuasan Kerja → OCB 0,451 <0,001 Signifikan
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

3.3.1 Hipotesis

H0 : kepuasan kerja tidak berpengaruh positif terhadap

organizational citizenship behavior karyawan di CV.

Budi Jaya Abadi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

Ha : kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap

organizational citizenship behavior karyawan di CV.

Budi Jaya Abadi.

3.3.2 Dasar Pengambilan Keputusan

p-value ≤ 0,05 (α = 5%) maka H0 ditolak, Ha diterima

P-value > 0,05 (α = 5%) maka H0 diterima, Ha ditolak

3.3.3 Keputusan

P-value kepuasan kerja terhadap OCB adalah <0,001. Artinya,

p- value ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

3.3.4 Penjelasan

Berdasarkan p-value, kepuasan kerja berpengaruh positif

terhadap OCB. Artinya, semakin tinggi kepuasan dalam bekerja

maka semakin tinggi pula perilaku kewargaan organisasi.

3.4 Uji Hipotesis Mediasi

Persyaratan efek mediasi yang harus diperhatikan menurut Solihin dan

Ratmono (2013) dalam Kentjana dan Nainggolan (2018) adalah:

 Koefisien jalur c (model direct effect sebelum dimasukkan

variabel mediasi/moderasi) harus signifikan.

 Koefisien jalur a (koefisien jalur dari variabel prediktor atau

independen ke variabel mediasi) dan b (koefisien jalur dari

variabel mediasi ke variabel kriterion atau dependen) harus

signifikan setelah dimasukkan variabel mediasi ke dalam model.

Apabila, pengaruh langsung antara pengaruh variabel

independen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

terhadap variabel mediasi tidak signifikan maka tidak terdapat

pengaruh mediasi variabel tersebut.

Pengambilan kesimpulan efek mediasi, adalah:

a. Jika koefisien jalur antarvariabel independen (WLB dan stres

kerja) dan variabel dependen (OCB) dari direct effect ke indirect

effect tidak berubah dan tetap signifikan, maka H0 diterima dan

Ha ditolak, yang artinya hipotesis mediasi tidak didukung.

b. Jika koefisien jalur antarvariabel independen (WLB dan stres

kerja) dan variabel dependen (OCB) dari direct effect ke indirect

effect nilainya turun tapi tetap signifikan, maka H0 ditolak dan

Ha diterima dengan mediasi sebagian (partial mediation).

c. Jika koefisien jalur antarvariabel independen (WLB dan stres

kerja) dan variabel dependen (OCB) dari direct effect ke indirect

effect nilainya turun dan menjadi tidak signifikan, maka H0

ditolak dan Ha diterima dengan mediasi penuh (full mediation).

Adapun, pengujian hipotesis dengan efek mediasi adalah sebagai

berikut:

3.4.1 Pengaruh Langsung (direct effect)

Melakukan estimasi direct effect antara variabel independen (X)

dan variabel dependen (Y), yakni dalam penelitian ini pengaruh

WLB dan stres kerja terhadap OCB. Berikut ini tabel estimasi

direct effect:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

Tabel 5.20 Hasil Estimasi direct effect


Variabel Path Coeffisien p-value Status
WLB → OCB -0,114 0,090 Tidak Signifikan
Stres Kerja → OCB 0,123 0,074 Tidak Signifikan
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

3.4.2 Pengaruh Tidak Langsung (indirect effect)

Melakukan estimasi indirect effect antara variabel independen

(X) dan variabel dependen (Y) melalui variabel mediasi (Z).

Maka, indirect effect dalam penelitian ini ialah pengaruh antara

WLB dan stres kerja terhadap OCB yang dimediasi oleh

kepuasan kerja. Berikut ini tabel estimasi indirect effect:

Tabel 5.21 Hasil Estimasi indirect effect


Variabel Path p-value Status
Coeffisien
WLB → OCB -0,094 0,059 Tidak Signifikan
Stres Kerja → OCB -0,105 0,041 Tidak Signifikan
Sumber: Pengolahan data dengan WarpPLS 7.0

3.4.3 Uji Hipotesis 4

a) Hipotesis:

H0 : work-life balance tidak berpengaruh terhadap

organizational citizenship behavior yang dimediasi

oleh kepuasan kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

Ha : work-life balance berpengaruh terhadap organizational

citizenship behavior yang dimediasi oleh kepuasan

kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

b) Menerima atau menolak:

Karena direct effect antara WLB tidak signifikan terhadap OCB

sebelum dimediasi oleh kepuasan kerja, yaitu dengan p-value

sebesar 0,090 (di atas nilai 0,05) maka penelitian untuk hipotesis

ini tidak dapat dilanjutkan karena tidak memenuhi syarat

pengujian mediasi maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.4.4 Uji Hipotesis 5

a) Hipotesis:

H0 : stres kerja tidak berpengaruh terhadap organizational

citizenship behavior yang dimediasi oleh kepuasan

kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

Ha : stres kerja berpengaruh terhadap organizational

citizenship behavior yang dimediasi oleh kepuasan

kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

b) Menerima atau menolak:

Karena direct effect antara stres kerja tidak signifikan terhadap

OCB dengan nilai p-value sebesar 0,074 (di atas nilai 0,05)

maka penelitian untuk hipotesis ini juga tidak dapat dilanjutkan

karena tidak memenuhi syarat pengujian mediasi maka H o

diterima dan Ha ditolak.

Dengan demikian, maka hipotesis ke 4 dan ke 5 tidak dapat

dilanjutkan ke tahap pengujian model mediasi dengan VAF (variance


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

accounted for) berdasarkan ketentuan pengujian mediasi yang telah

diutarakan sebelumnya.

E. Pembahasan

Penelitian ini berfokus untuk menguji apakah ada pengaruh WLB (X 1) dan

stres kerja (X2) terhadap OCB (Y) dengan kepuasan kerja sebagai variabel

mediasi (Z). Berikut ini adalah pembahasan dari hasil penelitian:

1. Work-Life Balance (WLB) mempengaruhi Kepuasan Kerja

Pada pengujian hipotesis pertama, ditemukan bahwa hasil

pengujian tidak mendukung hipotesis dalam penelitian ini, yakni semakin

tinggi atau rendahnya keseimbangan kehidupan kerja karyawan tidak

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kepuasan kerja karyawan.

Singkatnya, kepuasan kerja karyawan tidak dipengaruhi oleh WLB. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Haar et al., 2014 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan dan positif antara WLB terhadap kepuasan kerja. Artinya,

semakin tinggi keseimbangan hidup kerja seorang karyawan maka

semakin tinggi pula kepuasan kerja yang dialami. Penelitian tersebut

menyatakan bahwa organisasi harus berinvestasi dalam mempromosikan

program WLB dengan menerapkan kebijakan kehidupan kerja yang

kondusif, seperti jam kerja yang fleksibel, dan dengan merangkul budaya

kerja yang mendukung serta mendorong karyawan untuk menggunakan

kebijakan kehidupan kerja yang tersedia di organisasi. Tujuannya untuk

memungkinkan para pekerja merasa puas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

dalam bekerja sehingga mereka terdorong untuk bekerja seoptimal

mungkin. Selain itu, penelitian serupa dari Yusnani dan Prasetio (2018)

serta Shabrina dan Ratnaningsih (2019) yang menyatakan bahwa WLB

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja tidak sejalan dengan hasil dari

pengujian dalam penelitian ini.

Hasil pengujian dalam penelitian ini didukung dari penelitian yang

dilakukan oleh Alianto dan Anindita (2014) yang membuktikan bahwa

tingkat keseimbangan kehidupan kerja yang tinggi tidak meningkatkan

kepuasan kerja dengan nilai path coeffisien sebesar -0,13. Bahwasanya,

meskipun perusahaan telah menyediakan program kebijakan WLB tetapi

hal tersebut tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kepuasan

kerja karyawan. Sejalan dengan penelitian ini, Shujat, Cheema dan Bhutto

(2011).

Berdasarkan deskripsi data responden, peneliti berkesimpulan

bahwa salah satu faktor yang turut mempengaruhi rendahnya kepuasan

kerja, ialah para responden umumnya, didominasi oleh mereka yang

tingkat pendidikan setara SMP dan SMA/SMK. Di tingkat pendidikan

seperti itu, kemungkinan besar seseorang belum mampu untuk

memberikan patokan kepuasan yang mereka alami. Benar bahwa kepuasan

seseorang dalam bekerja itu variatif. Bisa jadi, kategori kepuasan mereka

bahkan tidak searah dengan kepuasan kerja pada umumnya. Selain itu,

penyebab lain menurut peneliti, ialah responden didominasi oleh mereka

yang rentang usia masih cukup muda. Umumnya, mereka yang berada

pada range usia seperti itu, memiliki kematangan diri yang tergolong

rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

Sebagaimana diperlihatkan pada pernyataan nomor 3 dan 4 yang

menyatakan bahwa karena urusan dan aktivitas pribadi membuat seseorang

sulit melakukan pekerjaan dengan baik. Bahkan, dianggap menyita waktu

kerja di perusahaan itu. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan seseorang

menjadi terganggu dikarenakan masalah pribadi/keluarga. Artinya, di usia

yang masih muda dan dengan pendidikan yang tidak cakap membuat

seseorang belum dapat mengatur dan mengontrol masalah pribadi/keluarga

sebaik mungkin sehingga tentu dapat berdampak buruk pada kinerjanya di

perusahaan. Akibatnya, kepuasan kerja seorang karyawan di perusahaan

tersebut menjadi rendah. Oleh sebab itu, meskipun yang terjadi tingginya

tingkat keseimbangan kehidupan kerja, tidak akan mempengaruhi

tingginya kepuasan kerja karyawan.

2. Stres Kerja mempengaruhi Kepuasan Kerja

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa stres

kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat diartikan

bahwa semakin tinggi stres kerja maka semakin rendah kepuasan kerja

yang dialami oleh para karyawan. Hasil penelitian ini berbanding lurus

dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yang et al., 2016

membuktikan bahwa stres kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap

kepuasan kerja. Penelitian tersebut menyatakan bahwa stres kerja adalah

beban yang besar pada konselor, dan call center perlu menyusun berbagai

rencana untuk mengurangi stres kerja. Stres kerja yang besar membuat

para konselor merasa tidak puas dalam pekerjaan mereka. Selain itu,

Dewi, Bagia dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

11

Susila (2018) serta Ridho dan Susanti (2019) juga membuktikan bahwa

stres kerja sangat mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan.

Mereka menegaskan bahwa stres kerja yang dialami oleh seorang

karyawan dapat mempengaruhi apa yang mereka rasakan, baik itu

menyangkut pekerjaan maupun hasil yang mereka terima bahkan

mengenai kepuasan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

stres kerja maka semakin rendah kepuasan kerja yang dialami oleh

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi. Begitu pula sebaliknya, semakin

rendah stres kerja yang dialami karyawan maka cenderung para karyawan

akan merasa puas dalam bekerja.

Gejala-gejala stres kerja secara psikis, fisik dan perilaku yang

dialami oleh para karyawan, umumnya disebabkan oleh organisasi dan

juga oleh individu. Adanya beban pekerjaan yang berlebihan dibarengi

dengan tekanan waktu bahkan peran dari seorang pemimpin dengan gaya

kepemimpinan tertentu bisa menjadi sumber stres. Misalnya, para

karyawan diminta untuk menyelesaikan pesanan celana panjang 300.000

an unit hanya dalam kurun waktu dua minggu. Padahal biasanya hitungan

minggu hanya berlaku untuk target pesanan 1.000 an unit. Hal ini tentu

membuat karyawan bekerja di bawah tekanan. Atau, peran seorang

pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang terkesan otoriter membuat

karyawan bekerja tidak leluasa karena takut dipecat. Lebih dari itu, yang

berasal dari individu, misalnya ada masalah keluarga atau kekerasan dalam

keluarga dengan pasangan, anak sakit, kebutuhan finansial dalam keluarga

menjadi pemicu gejala stres karyawan. Atau bahkan, kemampuan

karyawan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

mengontrol diri dalam menghadapi setiap situasi dalam pekerjaan masih

minim.

Semua permasalahan yang terjadi baik secara internal maupun

eksternal di atas dapat membuat karyawan menjadi sering datang terlambat

ke tempat kerja, menjadi mudah marah, bahkan kemarahan tersebut

memicu konflik antarrekan kerja karena saling meluapkan kemarahan,

secara psikologis merasa diri diasingkan oleh teman kerja, atau juga

mengalami tekanan darah rendah sehingga tangan mudah gemetar atau

kepala sering pusing saat sedang bekerja. Sebagaimana diperlihatkan pada

tabel 5.9 sebelumnya yang menunjukkan hal demikian.

Kondisi mudah marah dalam menghadapi situasi pekerjaan sehari-

hari yang juga, diikuti oleh karyawan yang sering meluapkan kemarahan

pada orang lain merupakan kedua pernyataan yang memiliki skor yang

tinggi. Kedua fenomena ini masuk dalam kategori psikis dan perilaku stres

karyawan. Ini menandakan bahwa stres yang mereka alami pertama-tama

adalah bentuk protes mereka terhadap situasi pekerjaan yang mungkin

monoton serta membosankan dan kedua, adalah bentuk dari

ketidakmampuan seorang karyawan untuk mengelola diri secara bijak saat

sedang marah. Untuk itu, menurut peneliti, perusahaan harus lebih serius

menanggapi hal ini. Jika tidak maka stres kerja karyawan yang tinggi tentu

akan berdampak pada rendahnya kepuasan karyawan dalam bekerja di

perusahaan CV. Budi Jaya Abadi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

3. Kepuasan Kerja mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan

bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap OCB secara positif. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari

(2015); serta Anggraini dan Rahardjo (2016) yang menyatakan bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan OCB.

Umumnya, mereka menegaskan bahwa individu yang mendapatkan

kepuasan dalam pekerjaannya, akan cenderung memaknai pekerjaan dan

tugas-tugas yang ia laksanakan dengan penuh tanggung jawab dan

dedikasi. Begitu pula, Robbins (2006) dalam bukunya menegaskan bahwa

kepuasan kerja sangat mempengaruhi OCB. Bahkan, lebih lanjut dikatakan

bahwa kepuasan kerja menjadi penentu utama perilaku kewargaan

organisasi karyawan. Baginya, karyawan yang puas berkemungkinan lebih

besar untuk berbicara secara positif tentang organisasi, membantu yang

lain, melakukan kinerja pekerjaan mereka melampaui tugas yang sudah

ada.

Salah satu aspek yang cukup berpengaruh ialah mengenai relasi.

Dalam percakapan dengan Bapak Alo, beliau mengungkapkan mengenai

relasi antara dirinya sebagai atasan dengan karyawannya. Beliau

mengatakan bahwa mereka selalu merasa dekat dengan beliau, setiap ada

masalah entah itu pribadi (keluarga) maupun masalah pekerjaan, mereka

selalu terbuka untuk bercerita kepadanya seraya meminta solusi.

Percakapan ini merupakan ekspresi seorang karyawan untuk

berkomunikasi dengan atasannya di tempat kerja. Dalam kaitannya

dengan hal ini, secara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

implisit tercermin dari pernyataan nomor 3 dan 4 dari deskripsi data

penelitian. Menurut peneliti, oleh karena relasi karyawan dengan atasan

terjalin baik, karyawan menganggap seorang atasan dapat menjadi teladan

yang baik dalam melakukan pekerjaan. Lebih dari itu, seorang karyawan

akan merasa bersemangat dalam bekerja karena mendapat dukungan dari

atasan. Dengan kata lain, jika tidak terjalin relasi yang baik, tidak mungkin

para karyawan mau menjalin komunikasi dengan bercerita mengenai

masalah bahkan meminta saran/solusi dari atasan mereka.

Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa ada relasi yang positif,

bagus di antara para karyawannya. Jika ada salah seorang karyawan yang

tidak masuk kerja maka ada seorang karyawan lain yang bersedia untuk

menggantikannya. Hal ini terbukti dengan pernyataan yang kelima, yang

mengatakan bahwa seorang karyawan merasa senang karena menjalin

kerja sama yang baik antara satu sama lain. Artinya, semakin memperjelas

bahwa relasi yang baik dapat menjadi kekuatan untuk mempererat

hubungan antarkaryawan sehingga jika salah satu teman berhalangan hadir

maka yang lain dapat menggantikannya pada bidang unit yang sama.

Kenyataan inilah yang terjadi pada karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

Dengan demikian, dari beberapa kenyataan inilah yang kemudian, menurut

peneliti, akan berdampak pada tingginya perilaku kewargaan organisasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

4. Pengaruh Work-Life Balance terhadap Organizational Citizenship

Behavior dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi

Hasil temuan dalam penelitian ini menyatakan bahwa WLB tidak

berpengaruh terhadap OCB dengan kepuasan kerja sebagai variabel

mediasi. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian dalam penelitian ini (p-

value sebesar 0,090) tidak signifikan sehingga tidak memenuhi syarat

pengujian mediasi maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tidak signifikan

menyatakan bahwa variabel WLB tidak mempengaruhi variabel OCB.

Dengan kata lain, tidak ada pengaruh antara WLB dan OCB yang

dimediasi oleh kepuasan kerja.

Sementara itu, hasil penelitian ini tidak searah dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Prasetio et al., 2017; Pradhan et al., 2016;

Prasetio (2016) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

positif antara WLB dan OCB. Ditegaskan dalam penelitian tersebut bahwa

ketika organisasi memperlakukan karyawan dengan baik dan respek, maka

karyawan akan memberikan respon positif dengan memberikan kontribusi

yang lebih baik. Bahkan, para karyawan akan bersedia melakukan kegiatan

di luar batasan deskripsi pekerjaan yang ada. Lebih dari itu, hasil

penelitian ini juga bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Anuradha dan Pandey (2016) yang menjelaskan bahwa karyawan

yang memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang baik tentunya lebih

puas dengan pekerjaan mereka sehingga perilaku kewargaan organisasi

pun cenderung semakin meningkat. Meski secara umum, para karyawan

merasa puas tetapi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

tidak bisa menjamin akan berdampak baik kepada tingginya perilaku

kewargaan dalam organisasi. Itu artinya keseimbangan kehidupan kerja

tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya perilaku organizational

citizenship.

5. Pengaruh Stres Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi

Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak

terdapat pengaruh antara stres kerja dan OCB dengan kepuasan kerja

sebagai variabel mediasi. Hal ini dikarenakan hasil dalam penelitian ini (p-

value sebesar 0,074) tidak signifikan sehingga tidak memenuhi syarat

pengujian mediasi maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, tinggi

rendahnya stres kerja tidak dapat mempengaruhi perilaku kewargaan

organisasi seorang karyawan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Pemayun dan Wibawa (2017); Prasasti dan Yuniawan

(2017) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan negatif antara

stres kerja dan OCB. Penelitian tersebut menegaskan bahwa untuk

meningkatkan perilaku kewargaan organisasi, disarankan untuk

memperhatikan stres karyawan. Jika perusahaan mampu me-manage stres

yang dialami oleh karyawannya maka perilaku organizational citizenship

itu pun akan benar-benar terwujud dengan didukung oleh kepuasan kerja

yang dirasakan. Ternyata dari hasil penelitian ini mau menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

tinggi rendahnya stres kerja tidak akan berpengaruh terhadap perilaku

kewargaan organisasi.

Dari deskripsi data terlihat bahwa secara umum, perilaku extra

role, tulus terhadap organisasi (OCB) benar-benar nyata sudah terlihat

pada diri karyawan dalam perusahaan ini. Hanya saja, tinggi rendahnya

stres kerja yang dialami oleh karyawan tidak berpengaruh pada perilaku

organizational citizenship itu sendiri. Dengan demikian, ada variabel di

luar dari variabel dalam penelitian ini yang mungkin bisa berpengaruh

secara langsung terhadap perilaku extra role ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, penelitian ini dimaksudkan

untuk mengetahui pengaruh work-life balance (WLB) dan stres kerja terhadap

organizational citizenship behavior (OCB) dengan kepuasan kerja sebagai

variabel mediasi. Setelah peneliti mendapatkan data secara keseluruhan

melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden, peneliti kemudian

mengolah data dengan model pengukuran (outer model), pengujian model

struktural (inner model) dan uji signifikansi menggunakan program aplikasi

WarpPLS versi 7.0. Maka dari itu, hasil kesimpulan dalam penelitian ini yang

dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Work-life balance (WLB) tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan

kerja karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

2. Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja karyawan di CV.

Budi Jaya Abadi.

3. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap organizational citizenship

behavior (OCB) karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

4. Work-life balance (WLB) tidak berpengaruh terhadap organizational

citizenship behavior (OCB) dengan kepuasan kerja sebagai variabel

mediasi karyawan di CV. Budi Jaya Abadi.

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

5. Stres kerja tidak berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior

(OCB) dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi karyawan di CV.

Budi Jaya Abadi.

B. Saran

Saran akan diberikan kepada perusahaan CV. Budi Jaya Abadi dan penelitian

selanjutnya. Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, saran yang dapat

diberikan oleh peneliti adalah:

1. Bagi CV. Budi Jaya Abadi

1.1 Stres Kerja

Berdasarkan temuan peneliti, stres kerja yang dialami oleh

karyawan tergolong tinggi. Dalam hal ini, perusahaan perlu

mengambil langkah dalam upaya mengelola stres yang dialami oleh

para karyawannya. Merujuk pada deskripsi data mengenai stres

kerja, peneliti melihat stressors yang dialami berasal dari

organisasi dan individual stressor. Gejala-gejala yang tampak yakni

secara fisik, psikis dan individu. Dari sini, perusahaan perlu

melakukan pola pendekatan dalam menangani stres karyawan,

yakni secara individu maupun secara organisasi.

Dari sisi pendekatan individual, misalnya seorang manajer

dalam perusahaan memberikan semacam waktu khusus untuk

olahraga atau senam, jalan santai atau sejenisnya pada hari tertentu

yang telah disepakati; atau juga, meningkatkan dukungan sosial

karyawan dengan meyakinkan kepada mereka bahwa saling

sharing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

permasalahan atau beban pekerjaan sesama rekan kerja menjadi

salah satu alternatif yang cukup ampuh dalam mengelola stres yang

dialami. Sementara itu, dari sisi pendekatan organisasi, manajer

dalam perusahaan bisa rechange penempatan posisi kerja yang

tepat sesuai kemampuan, memberikan pelatihan yang terorganisir,

menetapkan tujuan yang jelas, atau meningkatkan sarana

komunikasi yang kondusif dalam perusahaan baik secara vertikal

maupun horizontal.

Sementara itu, ada satu hal yang menurut peneliti tidak kalah

pentingnya ialah ada baiknya perusahaan meninjau kembali

kebijakan dalam menyeleksi karyawan. Ada beberapa hal yang

mesti mendapat perhatian penting dari manajer SDM khususnya.

Misalnya, perusahaan harus memberikan target bahwa yang bekerja

haruslah karyawan dengan range usia tertentu (minimal 20 tahun

ke atas) mengingat kematangan dan soft skill seorang karyawan

sangat penting. Selain kriteria usia, tingkat pendidikan dan status

perkawinan juga harus dilihat kembali karena turut berpengaruh

terhadap kinerja seorang karyawan. Mengingat permasalahan yang

kerap terjadi dalam perusahaan ini, menurut peneliti cenderung

dilatarbelakangi tiga hal yang disebutkan tadi. Untuk itu,

perusahaan harus lebih fokus dalam menyaring SDM yang

kompeten dan juga profesional.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

12

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Peneliti dalam penelitian ini mau menguji pengaruh work-life

balance (WLB) dan stres kerja terhadap organizational citizenship

behavior (OCB) dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada

karyawan di CV. Budi Jaya Abadi Garut, Jawa Barat. Hasil analisis data

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat dijelaskan

1,1% oleh WLB dan stres kerja. Begitupun, OCB dapat dijelaskan sebesar

25,4% oleh WLB dan stres kerja. Itu artinya masih terdapat variabel-

variabel lain selain variabel dalam penelitian ini (WLB dan stres kerja)

yang juga dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan OCB. Oleh

karena itu, dalam penelitian selanjutnya, peneliti dapat menguji ulang

model ini pada objek penelitian yang berbeda atau bahkan dapat

mengganti variabel laten eksogen.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat hambatan yang membatasi peneliti untuk

menjalankan penelitian ini sebagaimana mestinya. Secara khusus dalam

proses mendapatkan data dari responden. Selama melakukan penelitian,

peneliti tidak bisa menemui semua responden secara langsung karena

pandemi virus corona (Covid-19) yang lagi merajelala di dunia, termasuk di

Indonesia. Peneliti hanya bisa memberikan link google form kuesioner via

WhatsApp kepada Pak Alo selaku kepala Departemen Sumber Daya Manusia

dan kemudian, beliau meneruskan link tersebut kepada karyawannya.

Keterbatasan lain yang juga dialami selama melakukan penelitian,

ialah tidak ada kontrol atau pengawasan secara langsung dari peneliti

kepada para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

responden dalam menjawab kuesioner penelitian tersebut. Karena tidak ada

kontrol atau pengawasan secara langsung dari peneliti maka peneliti dapat

berkesimpulan bahwa bisa saja para responden agaknya tidak terlalu

bertanggung jawab dalam memberikan jawaban dengan baik dan benar atas

pemahaman mereka pada pernyataan kuesioner tersebut.

Hal di atas tentu sangat berdampak kepada peneliti yang tidak dapat

memberikan analisis dan saran yang tepat. Hal ini dikarenakan selain tidak

ada kontrol dalam pengisian kuesioner, peneliti juga tidak bisa melakukan

observasi baik terhadap aktivitas responden di perusahaan maupun

operasional perusahaan secara umum sehingga peneliti tidak bisa mengetahui

secara luas dan pasti mengenai dinamika perusahaan tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, Poundra Rizky., Musadieq, Mochammad Al., Ruhana, Ika. 2014.
Pengaruh Konflik Kerja dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja (Studi
pada Karyawan PT. Taspen Persero Cabang Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol. 8, No. 1.
Alianto, Andi., Anindita, Rina. 2014. Pengaruh Kompensasi dan Work Life
Balance terhadap Kepuasan Kerja dimediasi Stres Kerja. Hal 1-18.

Alif, Abda. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja, Pengembangan Karir dan


Lingkungan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)
dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan
Terminal LPG. Jurnal MIX. Vol. VI, No. 2, 291-309.
Andri, Gus. 2016. Analisis Stres Kerja dan Konflik Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP DR. Cipto Mangunkusumo
Jakarta. Jurnal Ekonomi Perdesaan. Vol. 1, No. 1. ISSN: 2548-7990.
Anggraeni, Mia., Perdhana, Mirwan Surya. 2012. Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasi dan Turnover Intention di PT. Hillcon Jaya Sakti, Cakung,
Jakarta Timur. Diponegoro Journal of Management. Vol. 5, No. 4, Hal. 1-
10. ISSN (Online): 2337-3792.
Anggraini, Marshellani Madya., Rahardjo, Mudji. 2016. Peran Keadilan
Prosedural, Kepercayaan, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
dalam Meningkatkan Organizational Citizenship Behavior (Studi pada
Karyawan PDAM Kabupaten Demak). Diponegoro Journal of
Management. Vol. 5, No. 4, Hal. 1-14. ISSN (Online): 2337-3792.
Anuradha., Pandey, Mrinalini. 2016. Impact of Work-Life Balance on Job
Satisfaction of Women Doctors. Problems and Perspectives in
Management. Vol. 14, Issue 2, 319-324.
Anuraga, Gangga., Sulistiyawan, Edy., Munadhiroh, Siti. 2017. Structural
Equation Modeling-Partial Least Square untuk Pemodelan Indeks
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Jawa Timur. Seminar
Nasional Matematika dan Aplikasinya. 257-263.
Banu, A Rashida., Duraipandian, K. 2014. Development of an Instrument to
Measure Work-Life Balance of It Professionals in Chennai. International
Journal of Management. Vol. 5, Issue 11, ISSN: 0976-6510, pp. 21-33.
Barsei, Adhityo N. 2018. Fenomena “Work-Life Balance.”Retrieved from
kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/tyobarsei/5ab46266caf7db4c3a37b063/feno
mena-work-life-balance.

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

Bhatti, Nadeem., Hashmi, Muhammad Aamir., Raza, Shoukat Ali., Shaikh, Faiz
M., Shafiq, Kamran. 2011. Empirical Analysis of Job Stress on Job
Satisfaction among University Teachers in Pakistan. International
Business Research. Vol. 4, No. 3.
Budiarto, Firman. 2010. Pengaruh Kepuasan Kerja, Work-Life Balance dan
Loyalitas Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada
Guru SMP Negeri 1 Bulus Pesantren.
http://lib.stieputrabangsa.ac.id/repository/145501884.pdf
Cahya, Kahfi Dirga. 2018. Secara Global, Tingkat Stres Orang Indonesia disebut
Paling Rendah. Retrieved from kompas.com
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/09/193000820/secara-global-
tingkat-stres-orang-indonesia-disebut-paling-rendah?page=all
Creswell, John W. 2014. Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed
Methods Approaches. Fourth Edition. Los Angelos: SAGE.
Davis, Keith., Newstrom, John W. 1994. Perilaku dalam Organisasi. Edisi
Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dewi, Chadek Novi Charisma., Bagia, I Wayan., Susila, Gede Putu Agus Jana.
2018. Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Bagian Tenaga Penjualan UD. Surya Raditya Negara.
Bisma: Jurnal Manajemen. Vol. 4, No. 2, Hal. 154-161, ISSN: 2476-8782.
Dhania, Dhini Rama. 2010. Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja terhadap
Kepuasan Kerja (Studi pada Medical Repesentatif di Kota Kudus). Jurnal
Psikologi Universitas Muria Kudus. Vol. 1, No. 1.

Djoyohadikusumo, Subagiyo. 2017. Pengaruh Customer Satisfaction terhadap


Customer Loyalty pada Pembelian Tiket Online Pesawat di Surabaya.
Calyptra. Vol. 6, No. 2, 1222-1240.
Endeka, Reuny Findy., Rumawas, Wehelmina., Tumbel, Tinneke. 2020. Work-
Life Balance dan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.
Hasjrat Abadi Cabang Kotamobagu. Productivity. Vol. 1, No. 5, Hal. 436-
440, ISSN. 2723-0112.
Firmansyah, Yayan. 2017. Komperatif Faktor Work-Life Balance (Studi pada
Mahasiswa Bekerja dan Tidak Bekerja di Kota Bandung). Vol. 13, No. 2,
Hal. 99-117.
Fisher, Gwenith G., Smith, Carlla S., Bulger, Carrie A. 2009. Beyond Work and
Family: A Measure of Work/Nonwork Interference and Enhancement.
Journal of Occupational Health Psychology. Vol. 14, No. 4, 441-456.
Fisher, Gwenith G., Stanton, Jeffrey M., Jolton, Jeffrey A., Gavin, James. 2003.
Modeling the Relationship between Work/Life Balance and Organizational
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

Outcomes. Annual Conference of the Society for Industrial-Organizational


Psychology.
Garson, G David. 2016. Partial Least Squares: Regression & Structural Equation
Models. 2016 Edition. USA: Statistical Publishing Associates.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS.
ED 9. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Greenhaus, Jeffrey H., Collins, Karen M., Shaw, Jason D. 2003. The Relation
between Work-Family Balance and Quality of Life. Journal of Vocational
Behavior. Vol. 63, 510-531.

Haar, Jarrod M., Russo, Marcello., Suñe., Malaterre, Ariane Ollier. 2014.
Outcomes of Work-Life Balance on Job Satisfaction, Life Satisfaction and
Mental Health: A Study Across Seven Cultures. Journal of Vocational
Behavior. 85, 361-373.
Hair, Joe F., Ringle, Christian M., Sarstedt, Marko. 2015. PLS-SEM: Indeed a
Silver Bullet. Journal of Marketing Theory and Practice. Vol. 19, No. 2,
pp. 139-151.
Hair, Joe., Hollingsworth, Carole L., Randolph, Adriane B., Chong, Alain Yee
Loong. 2017. An Updated and Expanded Assessment of PLS-SEM in
Information Systems Research. Industrial Management and Data Systems.
Vol. 117, No. 3, pp. 442-458.
Handoko, T Hani. 1985. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Liberty.
Hanifah, Hani Siti. 2019. Analisis Loyalitas Karyawan terhadap Produktifitas
Kerja. Business Innovation & Entrepreneurship Journal. Vol. 1, No. 2.
Hapsari, Septia Yuli. 2015. Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi, Nilai Organisasi
terhadap Organizational Citizenship Behavior (Studi kasus pada RS.
Telogorejo Semarang). Vol. 1, No. 1, Hal. 1-13.

Harvey, Jaron., Bolino, Mark C., Kelemen, Thomas K. 2018. Organizational


Citizenship Behavior in the 21st Century: How Might Going the Extra
Mile Look Different at the Start of the New Millenium. Research in
Personnel and Human Resources Management. Vol. 36, ISSN: 0742-
7301, 51-110.
Hassi, Salma Semlali Abderrahman. 2016. Work-Life Balance: How Can We
Help Women IT Professionals in Morocco. Journal of Global
Responsibility. Vol. 7, Iss. 2, pp. 1-28.
Herdiany, Hapsari Dyah. 2019. Effect of Stress, Organizational Culture,
Motivation on Organizational Citizenship Behavior at Pati Police Resort.
The Journal of Business and Management. Vol. 2, No. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

https://multigarmenjaya.com/?lang=id

Hui, Chun., Lam, Simon S. K., Law, Kenneth K. S. 2000. Instrumental Values of
Organizational Citizenship Behavior for Promotion: A Field Quasi-
Experiment. Journal of Applied Psychology. Vol. 85, No, 5, 822-828.
Iqbal, Muhammad., Waseem, Muhammad Adnan. 2012. Impact of Job Stress on
Job Satisfaction among Air Traffic Controllers of Civil Aviation
Authority: An Empirical Study from Pakistan. International Journal of
Human Resource Studies. Vol. 2, No. 2, ISSN: 2162-3058.
Ismail, H Fajri. 2018. Stastistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial.
Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
Jahangir, Nadim., Akbar, Mohammad Muzahid., Haq, Mahmudul. 2004.
Organizational Citinzenship Behavior: It’s Nature and Antecedents. BRAC
University Journal. Vol. 1, No. 2, pp. 75-85.
Jain, Ajay K., Giga, Sabir I., Cooper, Cary L. 2012. Perceived Organizational
Support as a Moderator in the Relationship between Organizational
Stressors and Organizational Citizenship Behaviors. International Journal
of Organizational Analysis. Vol. 21. No. 3, pp. 313-334
Jaya, I Gede Nyoman Mindra., Sumertajaya, I Made. 2008. Pemodelan Persamaan
Struktural dengan Partial Least Square. Semnas Matematika dan
Pendidikan Matematika. 118-132.
Kalliath, Thomas., Brough, Paula. 2008. Work-Life Balance: A Review of The
Meaning of The Balance Construct. Journal of Management &
Organization. 14: 323-327.
Kashani, Farideh Haghshenas. 2012. A Review on Relationship between Quality
of Work Life and Organizational Citizenship Behavior (Case Study: An
Iranian Company). Journal of Basic and Applied Scientific Research. Vol.
2, No. 9, 9523-9531.
Kentjana, Natasya Michelle Putri., Nainggolan, Piter. 2018. Pengaruh Reward dan
Punishment terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus pada PT. Bank Sentral Asia TBK). Sustainable
Tourism Industry for Economic Development. Hal. 973-997, ISSN: 2622-
7436.
Kreitner, Robert., Kinicki, Angelo. 2008. Organizational Behavior. Eighth Edition.
New York: McGraw Hill.
Kumar, Mohd Muzamil., Shah, Shawkat Ahmad. 2015. Psychometric Properties
of Podsakoff’s Organizational Citizenship Behavior Scale in the Asian
Context. The International Journal of Indian Psychology. Vol. 3, Issue. 1,
No. 9, ISSN: 2348-5396.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

Kurniawan, Albert. 2015. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap


Organizational Citizenship Behavior (OCB) PT X Bandung. Jurnal
Manajemen. Vol. 15, No. 1.

Lambert, Eric G., Kelley, Thomas., Hogan, Nancy L. 2013. Work-Family Conflict
and Organizational Citizenship Behavior. Journal of Crime Justice. Vol.
36, No. 3, 398-417.
Lestari, Endah Rahayu., Ghaby, Nur Kholifatul Fithriyah. 2018. Pengaruh
Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap Kepuasan Kerja dan
Kinerja Karyawan. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri. Vol. 7,
No. 2, 116-123.
Lia, April. 2017. Masalah-masalah Karyawan dalam Perusahaan. Retrieved from
kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/gabriellaapriliaa/5940c9e8f0f7901fd77a6c5
2/masalah-masalah-karyawan-dalam-perusahaan
Lindawati, Rita Dwi. 2014. Work Stress. Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai.
Linnhoff, Stefan., Smith, Katherine Taken., Smith, L Murphy. 2014. A
Comparison of Work-Life Balance Perspectives of Future Business
Professionals in the USA and Germany. International Journal of Business
and Globalitation.
Lockwood, Nancy R. 2003. Work/Life Balance: Challenges and Solutions. United
States of America: SHRM Research Department.
Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior. Tenth Edition. New York:
McGraw Hill.
Malek, Noriah Abdul., Tie, Fatt Hee. 2016. Relationship Demographic Variables
and Organizational Citizenship Behavior among Communitiy College
Lecturers. Advanced in Educational Administration. Vol. 13, ISSN: 1479-
3660, 117-138.
Mathew, Neenu Ann. 2013. Effect of Stress on Job Satisfaction among Nurses in
Central Kerala. Journal of Business and Management. ISSN: 2278-487X.
Vol. 7, Issue. 2, pp. 47-51.

Maysarah, Sari., Rahardjo, Mudji. 2015. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi,


Keadilan Organisasi, dan Komitmen Organisasional terhadap
Organizational Citizenship Behavior (Studi pada PT Kereta Api Indonesia
Persero Daerah Operasi 4 Semarang). Diponegoro Journal of
Management. Vol. 4, No. 4, Hal. 1-14, ISSN: 2337-3792.
McShane, Steven L., Glinow, Mary Ann Von. 2005. Organizational Behavior.
Third Edition. New York: McGraw Hill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

Narimawati, Umi., Sarwono, Jonathan., Affandy, Azhar., Priadana, Sidik. 2020.


Ragam Analisis dalam Metode Penelitian. Edisi I. Yogyakarta: Andi.
Ningtyas, Septiana Ika. 2016. The Effect of Complexity in Organization and Job
Involvement on Organizational Citizenship Behavior (OCB) of Primary
School Teachers in Duren Sawit sub District. Reseach and Development
Journal of Education. Vol. 2, No. 2, ISSN: 2406-9744.
Nurcahyo, R. Jati. 2012. Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasional terhadap Organizational Citizenship Behavior
(OCB) Perawat RSD Panembahan Senopati Bantul. Sinergi. Vol. 13, No.
1, ISSN: 1410-9018, Hal. 41-55.
Organ, Dennis W., Podsakoff, Philip M., MacKenzie, Scott B. 2006.
Organizational Citizenship Behavior: It’s Nature, Antecedents and
Consequences. London: SAGE Publications.

Ortiz, Maria Zayas., Rosario, Ernesto., Marquez, Eulalia., Gruñeiro, Pablo Colόn.
2016. Relationship between Organizational Commitments and
Organizational Citizenship Behavior in a Sample of Private Banking
Employees. International Journal of Sociology and Social Policy. Vol. 35,
Iss. 1/2, pp. 91-106.
Pablos, Patricia Ordόñez de., Lytras, Miltiadis D. 2008. Competencies and Human
Resource Management: Implications for Organizational Competitive
Advantage. Journal of Knowledge Management. Vol. 12, No. 6, pp. 48-55,
ISSN 1367-3270.
Pemayun, I Nyoman Gede Tangkas., Wibawa, I Made Artha. 2017. Pengaruh
Stres Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Organizational Citizenship
Behavior. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 6, No. 9, 5088-5115.

Phala, Gatya Wija., Nurmayanti, Siti., Alamsyah. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan Komitmen
Organisasional sebagai Variabel Intervening (Studi pada PNS Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara). Jurnal Magister
Manajemen Universitas Mataram.
Poulose, Shobitha., N, Sudarsan. 2014. Work Life Balance: A Conceptual
Review. International Journal of Advances in Management and
Economics. Vol. 3, Issue. 2, 01-17.
Pradhan, Rabindra Kumar., Jena, Lalatendu Kesari., Kumari, Itishree Gita. 2016.
Effect of Work-Life Balance on Organizational Citizenship Behavior: Role
of Organizational Commitment. Global Business Review. Vol. 17, No. 3S.
Prasasti, Vivin Tri., Yuniawan, Ahyar. 2017. Analisis Pengaruh Stres Kerja dan
Lingkungan Kerja non Fisik terhadap Organizational Citizenship Behavior
(OCB) dengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Intervening.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

Diponegoro Journal of Management. Vol. 6, No. 1, Hal. 1-14, ISSN: 2337-


3792.
Prasetio, Arif Partono. 2016. Pengaruh Work-Life Balance terhadap
Organizational Citizenship Behavior dengan Variabel Mediasi Kepuasan
Kerja dan Komitmen Organisasi pada Bank Rakyat Indonesia Kantor
Wilayah Bandung. Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Prasetio, Arif Partono., Yuniarsih, Tjutju., Ahman, Eeng., Sary, Fetty Poerwita.
2017. Mediating Role of Job Satisfaction in the Relation of Work-Life
Balance and Organizational Commitment. International Journal of
Business and Management Invention. Vol. 6, Issue. 2, ISSN: 2319-8028,
pp. 37-43.
Puspitawati, Ni Made Dwi., Riana, I Gede. 2014. Pengaruh Kepuasan Kerja
terhadap Komitmen Organisasional dan Kualitas Layanan. Jurnal
Manajemen Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 8, No. 1.

Putri, Frieda Isyana. 2019. WHO Klasifikasi Stres Bekerja Jadi Penyakit, Ini Cara
Atasinya. Retrieved from detik.com https://m.detik.com/health/berita-
detikhealth/d-4569345/who-klasifikasi-stres-bekerja-jadi-penyakit-ini-
cara-atasinya
Quick, James Campbell., Henderson, Demetria F. 2016. Occupational Stress:
Preventing Suffering, Enhancing Wellbeing. International Journal of
Environmental Research and Public Health. Vol. 13, Issue. 459.
Rahmayanti, Farida., Febriana, Silvia Kristanti Tri., Dewi, Rooswita Santia. 2014.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior
(OCB). Jurnal Ecopsy. Vol. 1, No. 3, Hal. 115-119.
Ridho, Muhammad., Susanti, Febsri. 2019. Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi
Kerja terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Bank Mandiri Syariah
Cabang Padang.
Rifai, Agus. 2015. Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM)
untuk Mengukur Ekspetasi Penggunaan Repositori Lembaga (Pilot Studi
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Al-Maktabah. Vol. 14, Hal. 56-65.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Klaten: PT
Intan Sejati.
Robbins, Stephen P., Coulter, Mary. 2014. Management. Twelfth Edition.
England: Pearson.
Salleh, Abdul Latif., Bakar, Raida Abu., Keong, Wong Kok. 2008. How
Detrimental is Job Stress? A Case Study of Executives in the Malaysian
Furniture Industry. International Review of Business Research Papers. Vol.
4, No. 5, pp. 64-73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

Shabrina, Dewi., Ratnanigsih, Ika Zenita. 2019. Hubungan Work-Life Balance


dengan Kepuasan Kerja pada Karyawan PT. Pertani (Persero). Jurnal
Empati. Vol. 8, No. 1, Hal. 27-32.

Shahin, Arash., Naftchali, Javad Shabani., Pool, Javad Khazaei. 2013. Developing
a Model for the Influence of Perceived Organizational Climate on
Organizational Citizenship Behavior and Organizational Performance
Based on Balanced Score Card. International Journal of Productivity and
Performance Management. Vol. 63, No. 3, pp. 290-307.
Shujat, Sobia., Cheema, Farooq E Azam., Bhutto, Faryal. 2011. Impact of Work
Life Balance on Employee Job Satisfaction in Private Banking Sector of
Karachi. Journal of Management and Social Science. Vol. 7, No. 2, pp. 08-
15.
Smith, Kathrine T., Smith, L Murphy., Brower, Tracy R. 2016. How Work-Life
Balance, Job Performance, and Ethics Connect: Perspectives of Current
and Future Accountats. Professional Responsibility and Ethics in
Accounting. Vol. 20, ISSN: 1574-0765, 219-238.
Soegandhi, Vannecia Marchelle., Sutanto, Eddy M., Setiawan, Roy. 2013.
Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas Kerja terhadap Organizational
Citizenship Behavior pada Karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim.
AGORA. Vol. 1, No. 1.
Sorensen, Tyson J., McKim, Aaron J. 2014. Perceived Work-Life Balance
Ability, Job Satisfaction, and Professional Commitment among
Agriculture Teachers. Journal of Agricultural Education. 55 (4), 116-132.
Stefhani., Irvianti, Laksmi Sito Dwi. 2014. Analisis Pengaruh Stres Kerja dan
Organizational Citizenship Behavior terhadap Kepuasan Kerja dan
Dampaknya terhadap Retensi Karyawan di Ford Jakarta Pusat. Binus
Business Review. Vol. 5, No. 1, 39-48.
Sugiarto. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi I. Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Evaluasi. Edisi I. Bandung: Alfabeta.
Suliyanti. 2018. Metode Penelitian Bisnis untuk Skripsi, Tesis & Disertasi. Edisi I.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sumual, Tinneke Evie Meggy. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi. Surabaya: CV. R.A.De.Rozarie.
Supartha, Wayan Gede., Sintaasih, Desak Ketut. 2017. Pengantar Perilaku
Organisasi. Edisi Pertama. Denpasar: CV. Setia Bakti.
Tedjo, Martyanto., Sugito., Santoso, Rukun. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Transportasi Pribadi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

13

Mahasiswa Menggunakan Pendekatan Partial Least Square. Jurnal


Gaussian. Vol. 6, No. 2, Hal. 211-219.
Tunjungsari, Peni. 2011. Pengaruh Stress Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Vol.
1, No. 1.
Ulum, Miftahul., Tirta, I Made., Anggraeni Dian. 2014. Analisis Structural
Equation Modeling (SEM) untuk Sampel Kecil dengan Pendekatan Partial
Square (PLS). Prosiding Seminar Nasional Matematika.
Verianto, Drajat. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja Intrinsik dan Keadilan
Prosedural terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan
Kinerja Karyawan KPP Pratama Purwokerto. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan
Akuntansi (JEBA). Vol. 20, No. 03.
Verma, Ashutosh. 2020. Relationship of Job Satisfaction with Organizational
Citizenship Behavior: A Study of Selected Higher Education Institutions
in Dehradun. Our Heritage. Vol. 67, Issue. 10, ISSN: 0474-9030.
Wibowo, I Gede Putro., Riana, Gede., Putra, Made Surya. 2015. Pengaruh Stres
Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Karyawan.
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 4. 02, ISSN: 2337-3067, 125-145.
Widarjono, Agus. 2015. Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS,
AMOS, dan SMARTPLS. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Wijaya, H Candra. 2017. Perilaku Organisasi. Edisi Pertama. Medan: Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
Wishart, Darren., Rowland, Bevan., Somoray, Klaire. 2019. Safety Citizenship
Behavior: A Complementary Paradigm to Improving Safety Culture
Within the Organizational Driving Setting. Traffic Safety Culture. 145-
171.
Wong, Simon Chak-keung., Ko, Annie. 2009. Exploratory Study of
Understanding Hotel Employees’ Perception on Work-Life Balance Issues.
International Journal of Hospitality Management. 28, 195-203.
Yahaya, Azizi., Yahaya, Noordin., Ma’alip, Halimah., Ramli, Jamaludin., Kamal,
Malinii Md. 2012. The Relationship Between the Occupational Stress,
Organizational Commitment, and Job Satisfaction with Organizational
Citizenship Behavior. Archives Des Sciences. Vol. 65, No. 3, ISSN: 1661-
464.
Yang, Hoe-Chang., Ju, Yoon-Hwang., Lee, Young-Chul. 2016. Effects of Job
Stress on Self-Esteem, Job Satisfaction, and Turnover Intention. Journal of
Transnational Management. 21: 1, 29-39.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

14

Yo, Putu Melati Purbaningrat., Surya, Ida Bagus Ketut. 2015. Pengaruh Beban
Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Stres Kerja sebagai Variabel
Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4, No. 5, ISSN: 2302-8912,
1149-1165.
Yunus, HA., Nawawi, H Wahyudin. 2013. Perilaku Organisasi. Majalengka: Unit
Penerbitan Universitas Majalengka.
Yusnani, Ernita., Prasetio, Arif Partono. 2018. Kontribusi Work Life Balance
terhadap Job Satisfaction pada Karyawan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil.
Jurnal Penelitian Pendidikan.
Zhang, Deww. 2011. Organizational Citizenship Behavior. Article.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

142

Lampiran 2 Surat Persetujuan Izin Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

14

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE (WLB) DAN STRES KERJA


TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA
KARYAWAN DI CV. BUDI JAYA ABADI GARUT

Oleh :
Abel Asin
Taborat NIM :
182222114

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

14

Kepada
Yth. Bapak Aloysius
Batmanlusi Di tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Om Swastyastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Abel Asin
Taborat No. Mahasiswa182222114
Program Studi : Magister
Manajemen Fakultas : Ekonomi
Universitas : Sanata Dharma

Pada kesempatan ini, saya memohon kepada Bapak/Ibu/Sdra/i atas bantuan


dan kerjasamanya untuk mengisi beberapa pernyataan dalam kuesioner ini guna
memperoleh data yang digunakan dalam penelitian sebagai salah satu syarat
kelulusan dari Program Studi Magister Manajemen. Maka dari itu, saya
mengharapkan agar Bapak/Ibu/Sdra/i dapat memberikan jawaban secara jujur dan
apa adanya sesuai keadaan yang dialami. Adapun pengisian kuesioner ini saya
gunakan untuk kepentingan penulisan tesis dengan judul “Pengaruh Work-Life
Balance (WLB) dan Stres Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior
(OCB) dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi pada Karyawan di CV.
Budi Jaya Abadi Garut.”
Identitas responden dijamin kerahasiaannya dan informasi yang diberikan
hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah. Atas kesediaan dan partisipasi
dari Bapak/Ibu/Sdra/i, saya ucapkan banyak terima kasih.

Yogyakarta, 3 Oktober 2020


Hormat Penulis,

Abel Asin Taborat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

14

A. Data Responden

Nama : .........................................................................

Usia :....................tahun

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Status Perkawinan : Menikah Belum Menikah Cerai

Pendidikan : SD/SMP SMA/SMK D1-D4

S1 S2 S3

Memiliki Anak : Ya Tidak

Lama Bekerja : < 1 tahun 1-3 tahun 4-6 tahun

7-10 tahun > 11

tahun Rata-rata waktu : 8 jam

> 8 jam kerja per hari

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner


1) Berilah tanda check ( √ ) pada salah satu kotak yang sesuai dengan situasi
sebenarnya yang sedang dialami oleh Bapak/Ibu. Keterangannya sebagai
berikut :
SS : Sangat
Setuju S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
2) Apabila, ingin mengubah jawaban yang dianggap salah, para responden bisa
memberikan tanda silang ( X ) pada kotak yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

14

C. Tanggapan Responden

No Work-Life Balance SS S N TS STS


1 Waktu untuk bekerja membatasi saya
menjalankan kehidupan pribadi
2 Beban pekerjaan membuat saya sulit menjalani
kehidupan pribadi
3 Saya banyak kehilangan waktu untuk menjalani
kehidupan pribadi karena pekerjaan
4 Urusan pribadi menyita waktu kerja saya
5 Aktivitas dalam kehidupan pribadi membuat
saya sulit melakukan pekerjaan dengan baik
6 Kepentingan pribadi menyebabkan pekerjaan
saya tertunda
7 Aktivitas dalam kehidupan pribadi mendukung
dan memotivasi saya dalam menjalankan
pekerjaan
8 Suasana dalam kehidupan pribadi mendukung
aktivitas yang saya sukai dalam pekerjaan
9 Senang dengan kehidupan pribadi dan
pekerjaan yang sekarang dijalani

No Stres Kerja SS S N TS STS


1 Saya sering merasa gemetar karena tekanan
darah yang rendah
2 Dalam tekanan pekerjaan yang berlebihan, saya
sering sakit kepala
3 Saya sering terganggu karena sesak nafas saat
tidak bekerja keras
4 Saya sering merasa jenuh dengan rutinitas
pekerjaan yang saya jalani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

14

5 Saya sering merasa cemas dengan sebab yang


tidak jelas dalam bekerja
6 Terkadang saya meluapkan kemarahan saya
pada orang lain atau benda sekitar
7 Saya merasa tidak diterima oleh teman kerja
saya
8 Saya mudah marah dalam menghadapi situasi
pekerjaan sehari-hari
9 Saya merasa sulit untuk berkonsentrasi saat
sedang bekerja
10 Saya sering datang terlambat dalam bekerja

No Kepuasan Kerja SS S N TS STS


1 Saya merasa nyaman dengan pekerjaan saya
yang sekarang
2 Saya merasa senang dengan tanggung jawab
yang diberikan kepada saya
3 Saya merasa puas atas gaji yang diberikan
karena sesuai dengan tanggung jawab saya
dalam bekerja
4 Saya merasa kebutuhan saya terpenuhi dengan
gaji yang diberikan oleh perusahaan
5 Ada kesempatan promosi yang diberikan
perusahaan kepada seluruh karyawan secara
adil
6 Saya merasa bersemangat dalam bekerja karena
mendapat dukungan dari atasan
7 Atasan dapat menjadi teladan bagi saya dalam
menjalankan pekerjaan
8 Saya merasa senang dalam bekerja karena
dapat menjalin kerja sama dengan baik antara
satu sama lain
9 Saya merasa senang karena komunikasi yang
baik antara satu sama lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

14

10 Ketersediaannya informasi yang diperlukan


untuk melakukan pekerjaan dengan tepat
11 Ketersediaannya aset dan peralatan kerja yang
diperlukan

No Organizational Citizenship Behavior SS S N TS STS


1 Bersedia berbagi sumber daya yang dimiliki
dengan teman kerja
2 Bersedia menggantikan rekan kerja yang
berhalangan hadir
3 Bersedia membantu rekan kerja untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka
4 Saya bersedia menjalankan kegiatan di luar
pekerjaan untuk menguatkan citra perusahaan
5 Senantiasa meningkatkan keterampilan dalam
bekerja agar bisa berkontribusi lebih baik
6 Bangga mewakili perusahaan dalam
berinteraksi dengan pihak lain (konsumen,
supplier, pemerintah)
7 Senantiasa mentaati aturan dan prosedur yang
ditetapkan ketika menjalankan pekerjaan
8 Senantiasa menyelesaikan pekerjaan lebih
cepat dari waktu yang ditentukan
9 Bersedia bekerja melebihi waktu normal jika
ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan
10 Bersikap positif terhadap setiap kondisi dan
masalah yang terjadi dalam perusahaan
11 Berperan aktif membantu mencari solusi jika
terjadi masalah dalam perusahaan
12 Tidak banyak menghabiskan waktu untuk
mengeluh
13 Senantiasa menghormati hak rekan kerja dalam
menjalankan pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

14

14 Senantiasa berdiskusi dengan rekan kerja


sebelum melakukan kegiatan yang berdampak
pada mereka
15 Senantiasa menginformasikan perkembangan
hasil pekerjaan ke rekan kerja yang terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

Lampiran 4 Lampiran Tabel Skor

1. Tabel Work-Life Balance (WLB) – Data Sebelum Penghapusan

No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 Total Rata-Rata
1 4 3 4 2 3 4 5 4 5 34 3,77

2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 30 3,33

3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 31 3,44

4 3 3 3 3 3 2 4 4 5 30 3,33

5 3 3 3 3 3 2 4 3 3 27 3

6 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30 3,33

7 4 4 4 3 3 3 4 5 3 33 3,66

8 4 4 4 3 3 3 4 4 3 32 3,55

9 3 2 3 3 4 2 4 3 3 27 3

10 3 2 2 3 3 2 3 3 3 24 2,66

11 2 3 3 2 3 2 4 4 3 26 2,88

12 1 3 2 3 3 2 4 4 4 26 2,88

13 2 2 2 2 3 2 4 3 2 22 2,44

14 2 2 2 2 2 2 3 3 3 21 2,33

15 1 2 1 2 2 2 4 4 4 22 2,44

16 3 3 2 1 2 2 3 4 4 24 2,66

17 2 2 3 3 3 3 4 5 5 30 3,33

18 1 1 3 3 3 3 3 3 4 24 2,66

19 2 2 3 2 2 3 4 4 4 26 2,88

20 2 3 3 1 2 3 4 4 4 26 2,88

21 2 2 2 3 3 3 3 4 4 26 2,88

22 3 3 3 3 2 1 4 3 4 26 2,88

23 3 3 2 2 3 3 4 4 4 28 3,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

24 3 3 3 3 2 2 4 4 4 28 3,11

25 3 3 3 2 2 2 4 4 4 27 3

26 2 2 2 1 3 2 4 4 4 24 2,66

27 3 3 2 2 2 2 4 4 4 26 2,88

28 2 2 3 3 3 2 4 4 4 27 3

29 3 3 3 3 3 3 4 3 4 29 3,22

30 3 3 3 3 3 2 4 4 4 29 3,22

31 3 3 3 3 3 3 4 4 5 31 3,44

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3

33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28 3,11

34 3 3 2 2 2 3 3 4 3 25 2,77

35 3 3 3 3 3 2 4 3 3 27 3

36 3 3 3 3 3 3 3 5 5 31 3,44

37 3 3 3 2 2 2 4 3 4 26 2,88

38 2 2 2 2 2 2 4 4 5 25 2,77

39 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26 2,88

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3

41 2 2 2 1 1 1 5 5 5 24 2,66

42 2 2 2 3 2 2 5 3 4 25 2,77

43 2 2 2 3 2 1 5 5 5 27 3

44 1 1 3 1 1 1 5 5 4 22 2,44

45 2 3 2 2 3 2 3 4 4 25 2,77

46 1 2 2 2 3 2 5 4 5 26 2,88

47 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28 3,11

48 3 1 1 1 1 2 4 5 5 23 2,55

49 2 2 3 3 3 2 3 4 3 25 2,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

50 3 2 2 2 3 2 3 3 4 24 2,66

51 3 3 3 3 2 2 4 4 5 29 3,22

52 2 2 3 3 2 2 3 4 3 24 2,66

53 2 3 2 2 3 2 3 3 4 24 2,66

54 3 3 3 3 2 2 4 3 4 27 3

55 3 3 3 3 3 3 4 4 5 31 3,44

56 3 2 2 3 1 1 5 4 4 25 2,77

57 2 3 3 3 3 3 3 4 4 28 3,11

58 2 3 3 3 3 3 3 4 5 29 3,22

59 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 2,88

60 3 3 3 3 3 2 4 4 4 29 3,22

61 3 3 3 2 3 2 4 4 4 28 3,11

62 3 3 1 1 1 1 4 5 5 24 2,66

63 3 3 3 2 2 3 5 5 5 31 3,44

64 3 3 3 3 3 2 5 5 5 32 3,55

65 2 2 3 3 3 2 5 5 5 30 3,33

66 3 2 2 2 1 1 5 5 5 26 2,88

67 2 2 2 3 3 2 3 3 3 23 2,55

68 3 3 1 1 2 2 4 5 5 26 2,88

69 2 2 2 3 3 2 4 4 4 26 2,88

70 3 2 1 1 1 2 4 5 5 24 2,66

71 3 3 2 2 3 1 4 3 4 25 2,77

72 2 1 2 2 2 2 5 5 5 26 2,88

73 3 2 2 2 2 2 4 4 5 26 2,88

74 2 1 1 2 1 1 5 5 5 23 2,55

75 2 3 2 2 3 2 4 3 3 24 2,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

76 2 3 2 2 4 2 4 3 4 26 2,88

77 1 3 3 3 3 3 3 4 4 27 3

78 2 3 2 2 2 2 4 4 4 25 2,77

79 2 2 3 3 2 3 4 4 4 27 3

80 1 3 2 2 3 2 4 5 5 27 3

81 2 3 2 3 2 3 3 4 4 26 2,88

82 2 3 3 2 3 2 3 4 3 25 2,77

83 3 2 3 2 2 1 5 5 5 28 3,11

84 3 2 3 3 2 3 4 3 4 27 3

85 2 2 3 3 2 2 3 3 4 24 2,66

86 2 2 4 2 4 3 4 4 3 28 3,11

87 3 2 3 3 3 3 4 4 3 28 3,11

88 2 2 2 2 3 2 4 4 4 25 2,77

89 2 2 2 2 2 2 4 4 4 24 2,66

90 3 2 2 3 3 2 3 3 4 25 2,77

91 3 3 2 2 2 2 4 4 4 26 2,88

92 2 3 2 2 2 3 4 4 3 25 2,77

93 2 3 2 2 3 2 4 4 4 26 2,88

94 2 2 2 2 2 2 4 4 4 24 2,66

95 2 1 2 2 1 2 4 4 5 23 2,55

96 2 2 2 2 2 2 4 5 5 26 2,88

97 4 3 4 5 4 4 4 5 4 37 4,11

98 4 2 4 4 3 4 4 5 4 34 3,77

99 4 2 4 4 4 4 5 4 5 36 4

100 4 2 3 4 4 4 4 4 5 34 3,77

101 2 1 2 4 5 3 3 2 3 25 2,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

102 4 4 5 5 4 4 4 4 5 39 4,33

103 4 2 4 4 2 3 4 3 4 30 3,33

104 2 1 2 4 5 4 3 4 4 29 3,22

105 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 3,88

106 4 2 3 4 4 3 4 5 4 33 3,66

107 4 2 4 3 4 4 4 5 4 34 3,77

108 5 4 4 4 4 4 4 5 5 39 4,33

109 2 1 2 5 4 4 4 5 4 31 3,44

110 4 2 4 5 4 4 4 5 5 37 4,11

111 4 2 4 4 4 3 4 5 4 34 3,77

112 2 1 2 5 4 4 3 2 3 26 2,88

113 5 3 4 3 4 4 4 5 4 36 4

114 4 1 4 3 4 2 5 4 4 31 3,44

115 4 3 2 4 4 3 4 2 4 30 3,33

116 2 1 2 5 4 5 4 5 2 30 3,33

117 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38 4,22

118 4 2 4 4 4 4 5 4 4 35 3,88

119 5 3 4 4 4 3 4 5 4 36 4

120 4 3 4 2 3 2 2 3 2 25 2,77

121 5 4 4 2 3 3 4 4 3 32 3,55

122 4 5 2 4 2 3 4 5 4 33 3,66

123 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34 3,77

124 4 4 4 3 2 3 4 3 4 31 3,44

125 4 2 3 3 2 4 4 3 4 29 3,22

126 5 3 4 4 3 4 4 4 5 36 4

127 4 2 4 4 3 2 3 4 4 30 3,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

128 4 1 3 4 3 4 4 3 4 30 3,33

129 5 4 3 4 4 4 4 3 4 35 3,88

130 4 2 4 3 4 3 4 3 4 31 3,44

131 4 5 3 4 3 4 4 3 5 35 3,88

132 4 4 3 3 4 2 4 3 5 32 3,55

Total 380 338 364 371 372 343 510 518 531 3727 414,11
Rata- 5,71 5,08 5,47 5,57 5,59 5,15 7,66 7,78 7,98 28,23 3,13
Rata

2. Stres Kerja – Data Sebelum Penghapusan

Rata-
No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 Total
Rata
1 3 1 4 4 5 3 4 3 2 30 3
1
4 3 1 2 3 3 4 3 3 2 28 2,8
2
2 3 1 4 4 3 1 3 2 1 24 2,4
3
3 5 2 5 5 5 3 4 1 3 36 3,6
4
1 5 1 5 4 4 3 3 4 3 33 3,3
5
3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30 3
6
3 3 2 5 4 3 3 3 4 1 31 3,1
7
3 4 1 4 3 1 1 3 4 2 26 2,6
8
3 2 1 3 3 3 3 4 4 4 30 3
9
5 2 2 2 5 1 3 2 3 4 29 2,9
10
5 5 1 5 5 5 3 4 3 3 39 3,9
11
4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 43 4,3
12
5 3 2 5 4 4 3 3 4 3 36 3,6
13
5 5 3 5 4 3 3 3 3 4 38 3,8
14
4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 40 4
15
4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 34 3,4
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

5 5 1 5 3 3 3 3 5 5 38 3,8
17
3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 40 4
18
5 5 1 3 5 4 3 4 3 3 36 3,6
19
5 5 1 5 3 3 4 4 4 4 38 3,8
20
5 5 2 5 4 3 3 5 3 3 38 3,8
21
3 3 3 3 5 4 3 3 4 4 35 3,5
22
5 5 1 4 4 3 4 4 4 3 37 3,7
23
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 37 3,7
24
5 5 1 4 3 3 3 3 4 3 34 3,4
25
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 3,9
26
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37 3,7
27
5 5 1 4 5 3 4 4 3 3 37 3,7
28
4 3 1 4 4 4 3 3 5 4 35 3,5
29
5 5 1 5 4 3 3 3 3 3 35 3,5
30
4 4 1 5 5 3 3 3 3 3 34 3,4
31
5 5 1 5 5 3 3 3 3 3 36 3,6
32
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38 3,8
33
5 5 1 1 3 3 3 3 3 3 30 3
34
5 5 1 5 3 3 3 4 3 3 35 3,5
35
5 5 2 3 5 4 3 3 4 3 37 3,7
36
5 3 3 4 4 3 4 4 4 2 36 3,6
37
5 5 3 4 5 2 3 4 4 3 38 3,8
38
5 5 1 4 3 3 4 3 4 3 35 3,5
39
5 5 1 5 5 3 5 2 3 3 37 3,7
40
5 5 1 5 4 4 5 3 5 5 42 4,2
41
5 5 2 4 3 4 4 4 4 3 38 3,8
42
5 5 1 3 3 4 4 4 4 4 37 3,7
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 48 4,8
44
4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 37 3,7
45
4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 45 4,5
46
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42 4,2
47
4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 39 3,9
48
3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 35 3,5
49
3 4 4 3 3 4 4 3 4 5 37 3,7
50
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38 3,8
51
3 3 3 3 5 3 3 4 4 3 34 3,4
52
4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 41 4,1
53
3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 36 3,6
54
4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 36 3,6
55
4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 40 4
56
4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 42 4,2
57
5 5 2 5 5 2 5 5 5 5 44 4,4
58
5 3 4 5 5 3 4 3 4 5 41 4,1
59
5 5 2 5 4 4 5 5 5 5 45 4,5
60
5 2 3 4 3 2 4 3 3 3 32 3,2
61
4 4 3 5 5 5 2 5 4 4 41 4,1
62
1 5 5 3 4 3 3 3 3 2 32 3,2
63
4 4 1 5 5 5 3 3 3 4 37 3,7
64
4 4 1 4 5 4 3 4 4 3 36 3,6
65
3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 38 3,8
66
3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 40 4
67
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46 4,6
68
4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 40 4
69
5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 48 4,8
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

3 3 3 4 4 4 5 5 3 4 38 3,8
71
4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 45 4,5
72
5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 41 4,1
73
4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 45 4,5
74
4 3 3 5 4 4 5 4 3 3 38 3,8
75
4 3 4 5 2 2 3 4 3 4 34 3,4
76
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3,9
77
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32 3,2
78
3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 39 3,9
79
4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 43 4,3
80
5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 46 4,6
81
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3
82
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 3,4
83
4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 36 3,6
84
4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36 3,6
85
4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 40 4
86
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34 3,4
87
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 37 3,7
88
4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 40 4
89
4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 40 4
90
4 4 3 3 3 4 3 5 3 3 35 3,5
91
4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 40 4
92
4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 40 4
93
3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 33 3,3
94
4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43 4,3
95
4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 44 4,4
96
1 4 1 4 4 2 2 2 4 2 26 2,6
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

15

1 5 1 4 4 4 2 2 2 3 28 2,8
98
1 3 2 4 5 2 4 2 3 2 28 2,8
99
1 3 1 4 2 2 1 2 4 3 23 2,3
100
1 4 2 5 2 1 4 5 2 2 28 2,8
101
1 2 2 3 4 5 3 4 3 2 29 2,9
102
1 5 2 4 4 3 4 2 4 3 32 3,2
103
1 2 2 4 4 2 2 4 4 2 27 2,7
104
2 4 2 5 2 3 2 2 2 2 26 2,6
105
1 4 3 5 4 2 1 2 4 3 29 2,9
106
2 5 4 4 5 2 1 3 4 2 32 3,2
107
1 3 2 3 4 2 4 2 4 2 27 2,7
108
1 5 2 5 4 4 2 3 2 2 30 3
109
2 2 3 4 3 2 4 2 2 2 26 2,6
110
1 5 2 4 4 2 1 2 4 2 27 2,7
111
1 5 4 5 4 4 2 4 5 3 37 3,7
112
1 2 3 2 4 3 1 2 2 3 23 2,3
113
2 5 2 4 4 3 2 2 4 2 30 3
114
2 4 1 4 2 2 2 3 2 2 24 2,4
115
2 5 4 5 4 4 4 5 3 5 41 4,1
116
1 2 2 3 4 3 1 4 5 3 28 2,8
117
2 3 2 4 2 2 2 5 2 3 27 2,7
118
1 2 4 2 4 1 2 2 4 2 24 2,4
119
2 5 4 5 4 5 2 4 4 5 40 4
120
1 2 4 3 2 4 2 3 2 3 26 2,6
121
1 4 2 3 2 2 2 2 4 2 24 2,4
122
2 4 2 4 3 3 4 4 2 3 31 3,1
123
2 2 2 3 4 2 3 2 4 2 26 2,6
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

1 3 2 1 2 1 4 4 4 2 24 2,4
125
1 3 4 2 4 2 4 3 2 4 29 2,9
126
1 3 3 4 2 4 3 4 4 4 32 3,2
127
2 1 4 2 4 4 4 2 2 4 29 2,9
128
2 5 2 2 5 2 4 2 4 3 31 3,1
129
3 2 3 2 2 3 1 2 2 4 24 2,4
130
1 2 4 2 3 2 4 2 4 2 26 2,6
131
1 5 2 3 2 2 2 4 2 2 25 2,5
132
435 510 364 508 506 448 442 470 483 441 4607 460,7
Total
Rata- 6,54 7,66 5,47 7,63 7,69 6,73 6,64 7,06 7,26 6,63 28,38 3,49
Rata

3. Kepuasan Kerja – Data Sebelum Penghapusan

Rata-
No Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10 Z.11 Total
Rata
1 3 3 2 3 1 3 2 4 4 5 5 35 3,18

3 3 3 2 2 3 1 3 2 5 4 31 2,81
2

3 3 5 3 4 3 3 3 5 5 5 5 44 4

4 4 3 2 3 3 3 3 5 5 5 40 3,63
4

5 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39 3,54

3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 30 2,72
6

7 4 4 3 3 3 4 3 3 4 5 5 41 3,72

4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 36 3,27
8

9 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 5 38 3,45

2 3 3 3 3 4 4 4 3 5 5 39 3,54
10
3 3 3 2 3 3 3 3 5 4 5 37 3,36
11

12 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 32 2,90

3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 36 3,27
13

14 3 3 3 2 3 3 3 3 5 5 5 38 3,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

15 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 34 3,09

4 3 4 3 3 3 4 5 5 5 5 44 4
16
5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 5 43 3,90
17

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 46 4,18

3 3 3 4 4 4 5 3 4 5 5 43 3,90
19

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3

3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 42 3,81
21

22 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 45 4,09

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 48 4,36
23

24 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 47 4,27

4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 50 4,54
25

26 5 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 46 4,18

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45 4,09
27
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 37 3,36
28

29 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 36 3,27

3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 40 3,63
30

31 3 3 3 3 3 3 3 5 5 4 5 40 3,63

32 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3,09

33 5 5 3 3 3 4 3 3 3 5 5 42 3,81

5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 39 3,54
34

35 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 44 4

3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 39 3,54
36

37 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 39 3,54

4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 38 3,45
38
3 3 3 3 3 3 3 2 5 5 5 38 3,45
39

40 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 48 4,36

5 3 2 2 3 4 5 5 5 5 5 44 4
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

42 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 40 3,63

5 5 3 4 3 4 4 4 3 5 5 45 4,09
43
5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 52 4,72
44

45 3 3 2 3 4 4 4 5 5 5 5 43 3,90

5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 44 4
46

47 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 51 4,63

5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 48 4,36
48

49 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 40 3,63

3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 36 3,27
50

51 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 42 3,81

5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 43 3,90
52

53 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 47 4,27

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 46 4,18
54
3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 39 3,54
55

56 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 47 4,27

5 5 3 3 3 4 4 5 5 5 5 47 4,27
57

58 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 39 3,54

59 5 5 3 3 3 4 4 5 5 5 5 47 4,27

60 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 49 4,45

3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 47 4,27
61

62 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 50 4,54

3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 47 4,27
63

64 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 37 3,36

3 4 3 3 3 5 4 4 5 5 5 44 4
65
4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 42 3,81
66

67 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 51 4,63

3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 41 3,72
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

69 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 50 4,54

4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 48 4,36
70
4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 45 4,09
71

72 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 51 4,63

4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 51 4,63
73

74 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 51 4,63

5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 52 4,72
75

76 5 4 4 4 2 3 3 4 3 4 5 41 3,72

3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 41 3,72
77

78 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 39 3,54

4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 45 4,09
79

80 5 5 3 3 3 4 5 4 4 4 4 44 4

3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 48 4,36
81
4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 35 3,18
82

83 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 36 3,27

4 3 3 5 5 4 5 5 4 5 4 47 4,27
84

85 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 44 4

86 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 46 4,18

87 5 5 3 2 4 3 4 3 3 4 3 39 3,54

4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 42 3,81
88

89 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3,90

3 3 4 3 5 3 3 3 4 4 4 39 3,54
90

91 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 36 3,27

4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 44 4
92
4 4 3 2 3 5 5 5 5 5 5 46 4,18
93

94 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 52 4,72

4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 5 47 4,27
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

96 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 4 30 2,72

4 5 4 4 2 4 3 4 5 5 5 45 4,09
97
5 4 5 2 3 4 5 4 4 5 5 46 4,18
98

99 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 5 45 4,09

4 5 5 4 2 4 3 4 3 5 5 44 4
100

101 2 4 4 2 4 3 4 5 4 4 4 40 3,6

4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 49 4,45
102

103 4 4 5 4 5 2 2 4 3 4 4 41 3,72

4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 45 4,09
104

105 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 46 4,18

4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 48 4,36
106

107 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 46 4,18

4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 47 4,27
108
4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 38 3,45
109

110 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45 4,09

4 5 5 2 4 4 3 4 5 5 5 46 4,18
111

112 2 3 2 2 4 4 3 4 3 5 4 36 3,27

113 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 50 4,545

114 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 47 4,27

5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 48 4,36
115

116 2 4 2 1 4 4 3 4 3 4 4 35 3,18

4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 47 4,27
117

118 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 44 4

4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 50 4,54
119
2 1 2 1 4 2 3 4 2 4 4 29 2,63
120

121 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 5 45 4,09

4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 48 4,36
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

123 4 5 4 2 4 4 4 3 2 4 5 41 3,72

5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 47 4,27
124
5 4 5 5 4 4 5 4 2 3 4 45 4,090
125

126 4 4 5 2 3 4 5 4 3 5 4 43 3,90

4 5 4 4 3 5 4 3 2 3 4 41 3,72
127

128 4 3 4 5 2 4 4 2 2 4 5 39 3,54

5 4 5 4 4 4 5 4 2 3 4 44 4
129

130 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 46 4,18

4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 48 4,36
131

132 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 45 4,09

511 513 490 452 477 514 511 526 516 566 589 5665 515
Total
Rata- 7,68 7,71 7,36 6,79 7,17 7,72 7,68 7,90 7,75 8,51 8,85 42,91 3,90
Rata

4. Organizational Citizenship Behavior – Data Sebelum Penghapusan

No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Total Rata-Rata
4 3 3 2 5 3 4 3 3 5 2 4 4 3 3 51 3,4
1
4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 1 2 3 43 2,86
2
4 2 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 64 4,26
3
4 3 3 3 3 5 5 5 3 4 4 3 3 4 4 56 3,73
4
4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 58 3,86
5
3 1 3 3 3 3 3 5 2 2 3 3 3 4 3 44 2,93
6
4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 49 3,26
7
3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 44 2,93
8
3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 53 3,53
9
4 3 3 3 3 3 4 5 1 3 3 5 4 4 4 52 3,46
10
4 3 3 3 3 2 5 5 3 3 4 4 4 4 5 55 3,66
11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 46 3,06
12
5 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 46 3,06
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

5 5 3 3 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 5 65 4,33
14
3 3 3 3 3 3 5 5 5 4 3 5 5 5 5 60 4
15
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 4,93
16
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5
17
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 4,66
18
5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69 4,6
19
3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 52 3,46
20
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 4,66
21
4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 69 4,6
22
5 5 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 66 4,4
23
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 70 4,66
24
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 3,8
25
4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 67 4,46
26
4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68 4,53
27
5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71 4,73
28
5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 72 4,8
29
5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71 4,73
30
5 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 67 4,46
31
5 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 5 5 55 3,66
32
5 3 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 68 4,53
33
5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69 4,6
34
5 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 66 4,4
35
5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 69 4,6
36
4 5 3 3 5 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 57 3,8
37
5 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69 4,6
38
4 3 5 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 63 4,2
39
5 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 67 4,46
40
4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 66 4,4
41
4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 64 4,26
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5
43
5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 67 4,46
44
4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 66 4,4
45
4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 67 4,46
46
4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 64 4,26
47
5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 67 4,46
48
4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 67 4,46
49
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 51 3,4
50
5 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 70 4,66
51
5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 71 4,73
52
4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 71 4,73
53
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 70 4,66
54
5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 69 4,6
55
4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 58 3,86
56
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 73 4,86
57
5 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 59 3,93
58
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 4,93
59
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 4,93
60
4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 60 4
61
4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 66 4,4
62
3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 54 3,6
63
5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 50 3,33
64
3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 66 4,4
65
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71 4,73
66
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5
67
4 2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 69 4,6
68
5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 65 4,33
69
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 74 4,93
70
5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 71 4,73
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 70 4,66
72
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 71 4,73
73
3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 70 4,66
74
5 4 3 4 3 4 3 4 5 5 5 3 3 4 4 59 3,93
75
4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 66 4,4
76
5 2 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 52 3,46
77
4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 59 3,93
78
4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 67 4,46
79
5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 65 4,33
80
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 62 4,13
81
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46 3,06
82
4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 56 3,73
83
4 5 5 5 4 4 4 2 4 3 3 4 5 3 3 58 3,86
84
3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 3 5 55 3,66
85
4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 64 4,26
86
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3
87
4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 67 4,467
88
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 57 3,8
89
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3
90
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 58 3,86
91
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 61 4,06
92
4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 66 4,4
93
4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 67 4,46
94
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 67 4,467
95
4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 62 4,13
96
5 4 3 4 5 3 4 5 4 2 4 4 5 5 5 62 4,133
97
5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5 64 4,26
98
4 5 5 4 5 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 65 4,33
99
4 3 4 2 4 3 5 5 4 3 5 4 5 4 5 60 4
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

16

4 5 5 2 4 3 4 5 5 4 3 2 4 4 5 59 3,93
101
4 5 5 3 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 64 4,26
102
3 4 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 62 4,13
103
4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 63 4,2
104
4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 62 4,13
105
4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 4 3 4 5 5 64 4,26
106
5 3 4 3 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 64 4,26
107
4 4 5 4 5 2 4 5 5 4 3 4 4 4 5 62 4,13
108
4 3 4 5 4 4 4 4 5 2 2 3 4 4 4 56 3,73
109
4 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 64 4,26
110
4 3 4 3 4 2 5 4 4 2 4 3 4 5 4 55 3,66
111
4 3 4 2 4 2 4 5 5 4 4 2 4 4 4 55 3,66
112
5 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 63 4,2
113
4 5 4 3 5 3 5 4 5 5 5 4 4 5 4 65 4,33
114
3 4 5 3 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 61 4,06
115
3 2 4 2 4 2 4 5 4 2 2 1 4 3 4 46 3,06
116
4 4 3 2 5 3 5 4 5 5 3 4 5 4 4 60 4
117
4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 62 4,13
118
4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 3 5 4 5 5 65 4,33
119
2 4 3 2 3 2 3 5 4 2 3 2 4 4 3 46 3,06
120
4 3 3 4 5 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 62 4,13
121
4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 61 4,067
122
4 3 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 63 4,2
123
4 5 4 3 5 3 5 4 4 5 3 5 4 4 5 63 4,2
124
4 5 4 3 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 65 4,33
125
3 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 62 4,13
126
4 3 3 2 4 3 5 4 5 4 4 5 4 4 5 59 3,93
127
5 4 3 4 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 5 61 4,06
128
4 5 4 3 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 64 4,26
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

4 3 3 4 5 2 5 4 4 5 4 3 4 4 5 59 3,93
130
4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 3 4 4 5 61 4,06
131
5 4 5 3 5 4 4 5 5 5 3 3 4 4 5 64 4,26
132
Tota 550 487 525 493 561 500 572 573 556 561 550 552 577 577 595 8229 548,6
l
Rata 8,27 7,32 7,89 7,41 8,43 7,51 8,60 8,61 8,36 8,43 8,27 8,30 8,67 8,67 8,94 62,34 4,15
-
Rata

5. Work-Life Balance (WLB) – Data Setelah Penghapusan

No X1.1 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Total Rata-Rata


4 4 2 3 4 17 3,4
1
3 3 3 3 3 15 3
2
3 4 3 4 4 18 3,6
3
3 3 3 3 2 14 2,8
4
3 3 3 3 2 14 2,8
5
4 3 3 3 3 16 3,2
6
4 4 3 3 3 17 3,4
7
4 4 3 3 3 17 3,4
8
3 3 3 4 2 15 3
9
3 2 3 3 2 13 2,6
10
2 3 2 3 2 12 2,4
11
1 2 3 3 2 11 2,2
12
2 2 2 3 2 11 2,2
13
2 2 2 2 2 10 2
14
1 1 2 2 2 8 1,6
15
3 2 1 2 2 10 2
16
2 3 3 3 3 14 2,8
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

1 3 3 3 3 13 2,6
18
2 3 2 2 3 12 2,4
19
2 3 1 2 3 11 2,2
20
2 2 3 3 3 13 2,6
21
3 3 3 2 1 12 2,4
22
3 2 2 3 3 13 2,6
23
3 3 3 2 2 13 2,6
24
3 3 2 2 2 12 2,4
25
2 2 1 3 2 10 2
26
3 2 2 2 2 11 2,2
27
2 3 3 3 2 13 2,6
28
3 3 3 3 3 15 3
29
3 3 3 3 2 14 2,8
30
3 3 3 3 3 15 3
31
3 3 3 3 3 15 3
32
3 3 3 3 3 15 3
33
3 2 2 2 3 12 2,4
34
3 3 3 3 2 14 2,8
35
3 3 3 3 3 15 3
36
3 3 2 2 2 12 2,4
37
2 2 2 2 2 10 2
38
3 2 3 3 3 14 2,8
39
3 3 3 3 3 15 3
40
2 2 1 1 1 7 1,4
41
2 2 3 2 2 11 2,2
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

2 2 3 2 1 10 2
43
1 3 1 1 1 7 1,4
44
2 2 2 3 2 11 2,2
45
1 2 2 3 2 10 2
46
3 3 3 3 3 15 3
47
3 1 1 1 2 8 1,6
48
2 3 3 3 2 13 2,6
49
3 2 2 3 2 12 2,4
50
3 3 3 2 2 13 2,6
51
2 3 3 2 2 12 2,4
52
2 2 2 3 2 11 2,2
53
3 3 3 2 2 13 2,6
54
3 3 3 3 3 15 3
55
3 2 3 1 1 10 2
56
2 3 3 3 3 14 2,8
57
2 3 3 3 3 14 2,8
58
3 3 3 3 3 15 3
59
3 3 3 3 2 14 2,8
60
3 3 2 3 2 13 2,6
61
3 1 1 1 1 7 1,4
62
3 3 2 2 3 13 2,6
63
3 3 3 3 2 14 2,8
64
2 3 3 3 2 13 2,6
65
3 2 2 1 1 9 1,8
66
2 2 3 3 2 12 2,4
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

3 1 1 2 2 9 1,8
68
2 2 3 3 2 12 2,4
69
3 1 1 1 2 8 1,6
70
3 2 2 3 1 11 2,2
71
2 2 2 2 2 10 2
72
3 2 2 2 2 11 2,2
73
2 1 2 1 1 7 1,4
74
2 2 2 3 2 11 2,2
75
2 2 2 4 2 12 2,4
76
1 3 3 3 3 13 2,6
77
2 2 2 2 2 10 2
78
2 3 3 2 3 13 2,6
79
1 2 2 3 2 10 2
80
2 2 3 2 3 12 2,4
81
2 3 2 3 2 12 2,4
82
3 3 2 2 1 11 2,2
83
3 3 3 2 3 14 2,8
84
2 3 3 2 2 12 2,4
85
2 4 2 4 3 15 3
86
3 3 3 3 3 15 3
87
2 2 2 3 2 11 2,2
88
2 2 2 2 2 10 2
89
3 2 3 3 2 13 2,6
90
3 2 2 2 2 11 2,2
91
2 2 2 2 3 11 2,2
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

2 2 2 3 2 11 2,2
93
2 2 2 2 2 10 2
94
2 2 2 1 2 9 1,8
95
2 2 2 2 2 10 2
96
4 4 5 4 4 21 4,2
97
4 4 4 3 4 19 3,8
98
4 4 4 4 4 20 4
99
4 3 4 4 4 19 3,8
100
2 2 4 5 3 16 3,2
101
4 5 5 4 4 22 4,4
102
4 4 4 2 3 17 3,4
103
2 2 4 5 4 17 3,4
104
4 3 4 4 4 19 3,8
105
4 3 4 4 3 18 3,6
106
4 4 3 4 4 19 3,8
107
5 4 4 4 4 21 4,2
108
2 2 5 4 4 17 3,4
109
4 4 5 4 4 21 4,2
110
4 4 4 4 3 19 3,8
111
2 2 5 4 4 17 3,4
112
5 4 3 4 4 20 4
113
4 4 3 4 2 17 3,4
114
4 2 4 4 3 17 3,4
115
2 2 5 4 5 18 3,6
116
5 4 4 4 4 21 4,2
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

4 4 4 4 4 20 4
118
5 4 4 4 3 20 4
119
4 4 2 3 2 15 3
120
5 4 2 3 3 17 3,4
121
4 2 4 2 3 15 3
122
4 4 4 3 3 18 3,6
123
4 4 3 2 3 16 3,2
124
4 3 3 2 4 16 3,2
125
5 4 4 3 4 20 4
126
4 4 4 3 2 17 3,4
127
4 3 4 3 4 18 3,6
128
5 3 4 4 4 20 4
129
4 4 3 4 3 18 3,6
130
4 3 4 3 4 18 3,6
131
4 3 3 4 2 16 3,2
132
380 364 371 372 343 1830 366
Total
Rata- 2,87 2,75 2,81 2,81 2,59 13,86 2,77
Rata

6. Stres Kerja – Data Setelah Penghapusan

Rata-
No X2.1 X2.6 X2.7 X2.8 X2.10 Total Rata
1 5 3 4 2 15 3
1
4 3 4 3 2 16 3,2
2
2 3 1 3 1 10 2
3
3 5 3 4 3 18 3,6
4
1 4 3 3 3 14 2,8
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

3 2 3 4 3 15 3
6
3 3 3 3 1 13 2,6
7
3 1 1 3 2 10 2
8
3 3 3 4 4 17 3,4
9
5 1 3 2 4 15 3
10
5 5 3 4 3 20 4
11
4 5 5 5 5 24 4,8
12
5 4 3 3 3 18 3,6
13
5 3 3 3 4 18 3,6
14
4 4 4 4 3 19 3,8
15
4 3 3 4 3 17 3,4
16
5 3 3 3 5 19 3,8
17
3 5 4 4 4 20 4
18
5 4 3 4 3 19 3,8
19
5 3 4 4 4 20 4
20
5 3 3 5 3 19 3,8
21
3 4 3 3 4 17 3,4
22
5 3 4 4 3 19 3,8
23
4 4 4 4 3 19 3,8
24
5 3 3 3 3 17 3,4
25
4 4 4 4 3 19 3,8
26
4 4 4 3 3 18 3,6
27
5 3 4 4 3 19 3,8
28
4 4 3 3 4 18 3,6
29
5 3 3 3 3 17 3,4
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

4 3 3 3 3 16 3,2
31
5 3 3 3 3 17 3,4
32
4 4 3 4 3 18 3,6
33
5 3 3 3 3 17 3,4
34
5 3 3 4 3 18 3,6
35
5 4 3 3 3 18 3,6
36
5 3 4 4 2 18 3,6
37
5 2 3 4 3 17 3,4
38
5 3 4 3 3 18 3,6
39
5 3 5 2 3 18 3,6
40
5 4 5 3 5 22 4,4
41
5 4 4 4 3 20 4
42
5 4 4 4 4 21 4,2
43
5 3 5 5 5 23 4,6
44
4 4 3 4 3 18 3,6
45
4 5 5 5 4 23 4,6
46
4 4 4 4 4 20 4
47
4 3 3 4 4 18 3,6
48
3 3 3 4 3 16 3,2
49
3 4 4 3 5 19 3,8
50
4 4 4 4 4 20 4
51
3 3 3 4 3 16 3,2
52
4 5 4 4 5 22 4,4
53
3 4 3 4 3 17 3,4
54
4 3 4 4 5 20 4
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

4 4 3 4 5 20 4
56
4 5 5 4 5 23 4,6
57
5 2 5 5 5 22 4,4
58
5 3 4 3 5 20 4
59
5 4 5 5 5 24 4,8
60
5 2 4 3 3 17 3,4
61
4 5 2 5 4 20 4
62
1 3 3 3 2 12 2,4
63
4 5 3 3 4 19 3,8
64
4 4 3 4 3 18 3,6
65
3 4 3 4 3 17 3,4
66
3 4 4 4 4 19 3,8
67
4 5 5 5 5 24 4,8
68
4 5 4 5 4 22 4,4
69
5 5 5 5 5 25 5
70
3 4 5 5 4 21 4,2
71
4 4 4 5 5 22 4,4
72
5 4 4 4 5 22 4,4
73
4 4 4 5 5 22 4,4
74
4 4 5 4 3 20 4
75
4 2 3 4 4 17 3,4
76
4 4 4 4 4 20 4
77
3 3 3 3 4 16 3,2
78
3 4 4 5 4 20 4
79
4 4 5 5 5 23 4,6
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

17

5 5 5 4 3 22 4,4
81
3 3 3 3 3 15 3
82
4 3 3 3 3 16 3,2
83
4 4 4 3 3 18 3,6
84
4 4 3 3 4 18 3,6
85
4 4 4 4 3 19 3,8
86
3 3 4 4 4 18 3,6
87
4 4 4 4 3 19 3,8
88
4 4 4 4 3 19 3,8
89
4 4 5 4 4 21 4,2
90
4 4 3 5 3 19 3,8
91
4 4 4 4 3 19 3,8
92
4 4 4 4 4 20 4
93
3 4 3 3 3 16 3,2
94
4 4 4 4 5 21 4,2
95
4 5 5 4 5 23 4,6
96
1 2 2 2 2 9 1,8
97
1 4 2 2 3 12 2,4
98
1 2 4 2 2 11 2,2
99
1 2 1 2 3 9 1,8
100
1 1 4 5 2 13 2,6
101
1 5 3 4 2 15 3
102
1 3 4 2 3 13 2,6
103
1 2 2 4 2 11 2,2
104
2 3 2 2 2 11 2,2
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

1 2 1 2 3 9 1,8
106
2 2 1 3 2 10 2
107
1 2 4 2 2 11 2,2
108
1 4 2 3 2 12 2,4
109
2 2 4 2 2 12 2,4
110
1 2 1 2 2 8 1,6
111
1 4 2 4 3 14 2,8
112
1 3 1 2 3 10 2
113
2 3 2 2 2 11 2,2
114
2 2 2 3 2 11 2,2
115
2 4 4 5 5 20 4
116
1 3 1 4 3 12 2,4
117
2 2 2 5 3 14 2,8
118
1 1 2 2 2 8 1,6
119
2 5 2 4 5 18 3,6
120
1 4 2 3 3 13 2,6
121
1 2 2 2 2 9 1,8
122
2 3 4 4 3 16 3,2
123
2 2 3 2 2 11 2,2
124
1 1 4 4 2 12 2,4
125
1 2 4 3 4 14 2,8
126
1 4 3 4 4 16 3,2
127
2 4 4 2 4 16 3,2
128
2 2 4 2 3 13 2,6
129
3 3 1 2 4 13 2,6
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

1 2 4 2 2 11 2,2
131
1 2 2 4 2 11 2,2
132
435 448 442 470 441 2236 447,2
Total
Rata- 3,29 3,39 3,34 3,56 3,34 16,93 3,38
Rata

7. Kepuasan Kerja – Data Setelah Penghapusan

Rata-
No Z.3 Z.4 Z.6 Z.7 Z.8 Total
Rata
2 3 3 2 4 14 2,8
1
3 2 3 1 3 12 2,4
2
3 4 3 3 5 18 3,6
3
3 2 3 3 3 14 2,8
4
3 3 4 3 3 16 3,2
5
3 3 3 2 3 14 2,8
6
3 3 4 3 3 16 3,2
7
3 3 3 3 3 15 3
8
3 2 4 3 3 15 3
9
3 3 4 4 4 18 3,6
10
3 2 3 3 3 14 2,8
11
2 2 4 3 3 14 2,8
12
3 3 4 3 3 16 3,2
13
3 2 3 3 3 14 2,8
14
3 3 2 3 3 14 2,8
15
4 3 3 4 5 19 3,8
16
4 3 3 3 4 17 3,4
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

4 4 4 4 4 20 4
18
3 4 4 5 3 19 3,8
19
3 3 3 3 3 15 3
20
4 4 4 4 4 20 4
21
4 4 4 3 4 19 3,8
22
4 4 4 4 5 21 4,2
23
4 4 3 5 5 21 4,2
24
4 5 5 5 5 24 4,8
25
3 3 4 5 5 20 4
26
4 4 4 4 4 20 4
27
3 3 3 3 3 15 3
28
3 3 3 3 3 15 3
29
3 3 3 3 4 16 3,2
30
3 3 3 3 5 17 3,4
31
3 3 3 3 3 15 3
32
3 3 4 3 3 16 3,2
33
3 3 3 3 3 15 3
34
4 3 4 4 4 19 3,8
35
3 3 3 3 4 16 3,2
36
3 3 4 4 4 18 3,6
37
3 3 3 3 4 16 3,2
38
3 3 3 3 2 14 2,8
39
3 3 4 5 5 20 4
40
2 2 4 5 5 18 3,6
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

3 3 4 4 3 17 3,4
42
3 4 4 4 4 19 3,8
43
4 5 5 5 5 24 4,8
44
2 3 4 4 5 18 3,6
45
4 4 4 4 4 20 4
46
5 4 4 4 5 22 4,4
47
4 5 4 4 4 21 4,2
48
4 4 3 4 4 19 3,8
49
3 3 3 3 3 15 3
50
4 4 4 3 4 19 3,8
51
3 3 4 4 4 18 3,6
52
5 4 5 4 5 23 4,6
53
4 4 4 4 4 20 4
54
4 3 3 3 4 17 3,4
55
4 4 4 4 4 20 4
56
3 3 4 4 5 19 3,8
57
3 3 4 4 3 17 3,4
58
3 3 4 4 5 19 3,8
59
4 4 4 5 5 22 4,4
60
5 5 5 4 4 23 4,6
61
3 3 5 5 5 21 4,2
62
3 3 5 5 5 21 4,2
63
2 2 4 4 4 16 3,2
64
3 3 5 4 4 19 3,8
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

4 3 3 4 4 18 3,6
66
4 4 5 5 5 23 4,6
67
3 3 4 4 4 18 3,6
68
4 4 4 4 5 21 4,2
69
4 4 5 5 3 21 4,2
70
4 4 4 4 5 21 4,2
71
5 4 5 4 4 22 4,4
72
5 5 5 5 5 25 5
73
3 4 4 5 5 21 4,2
74
4 5 5 5 5 24 4,8
75
4 4 3 3 4 18 3,6
76
4 3 4 4 4 19 3,8
77
4 3 3 3 4 17 3,4
78
4 4 5 4 4 21 4,2
79
3 3 4 5 4 19 3,8
80
4 4 5 5 5 23 4,6
81
3 2 4 3 4 16 3,2
82
3 4 3 3 3 16 3,2
83
3 5 4 5 5 22 4,4
84
4 4 4 3 4 19 3,8
85
4 4 5 4 4 21 4,2
86
3 2 3 4 3 15 3
87
3 3 4 4 4 18 3,6
88
4 4 4 4 4 20 4
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

4 3 3 3 3 16 3,2
90
3 3 3 3 3 15 3
91
4 4 5 4 4 21 4,2
92
3 2 5 5 5 20 4
93
5 5 4 5 5 24 4,8
94
4 4 4 5 4 21 4,2
95
1 1 3 3 3 11 2,2
96
4 4 4 3 4 19 3,8
97
5 2 4 5 4 20 4
98
4 4 5 4 4 21 4,2
99
5 4 4 3 4 20 4
100
4 2 3 4 5 18 3,6
101
5 5 4 5 4 23 4,6
102
5 4 2 2 4 17 3,4
103
4 5 5 4 4 22 4,4
104
5 5 4 5 3 22 4,4
105
5 4 5 4 4 22 4,4
106
5 4 4 5 3 21 4,2
107
5 5 5 4 4 23 4,6
108
4 2 4 4 4 18 3,6
109
4 4 4 4 4 20 4
110
5 2 4 3 4 18 3,6
111
2 2 4 3 4 15 3
112
5 4 5 4 4 22 4,4
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

5 4 4 5 4 22 4,4
114
5 5 4 3 5 22 4,4
115
2 1 4 3 4 14 2,8
116
5 4 4 4 5 22 4,4
117
5 2 4 5 4 20 4
118
5 5 4 5 5 24 4,8
119
2 1 2 3 4 12 2,4
120
5 2 4 4 4 19 3,8
121
5 4 4 5 4 22 4,4
122
4 2 4 4 3 17 3,4
123
5 4 5 5 4 23 4,6
124
5 5 4 5 4 23 4,6
125
5 2 4 5 4 20 4
126
4 4 5 4 3 20 4
127
4 5 4 4 2 19 3,8
128
5 4 4 5 4 22 4,4
129
4 4 4 4 5 21 4,2
130
5 5 5 4 5 24 4,8
131
5 4 4 5 4 22 4,4
132
490 452 514 511 526 2493 498,6
Total
Rata- 3,71 3,42 3,89 3,87 3,98 18,88 3,77
Rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

8. Organizational Citizenship Behavior (OCB) – Data Setelah Penghapusan

Rata-
No Y.5 Y.7 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Total Rata
5 4 3 5 2 4 4 3 3 33 3,66
1
3 4 2 3 3 3 1 2 3 24 2,66
2
5 5 4 4 4 4 4 5 5 40 4,44
3
3 5 3 4 4 3 3 4 4 33 3,66
4
4 3 5 4 4 4 4 4 4 36 4
5
3 3 2 2 3 3 3 4 3 26 2,88
6
3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 3,22
7
3 3 3 3 2 4 3 3 3 27 3
8
3 3 3 4 3 4 4 4 4 32 3,55
9
3 4 1 3 3 5 4 4 4 31 3,44
10
3 5 3 3 4 4 4 4 5 35 3,88
11
3 3 3 3 3 3 3 3 4 28 3,11
12
3 3 1 3 3 3 3 3 4 26 2,88
13
5 5 3 5 3 5 5 5 5 41 4,55
14
3 5 5 4 3 5 5 5 5 40 4,44
15
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
16
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
17
4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
18
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
19
3 3 4 4 4 3 4 4 3 32 3,55
20
4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
21
5 5 4 5 5 5 5 5 5 44 4,88
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

4 4 3 5 5 5 5 5 5 41 4,55
23
5 5 5 5 3 5 5 5 5 43 4,77
24
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
25
5 5 5 4 4 5 5 5 5 43 4,77
26
4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
27
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
28
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
29
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
30
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
31
4 4 3 3 3 3 4 5 5 34 3,77
32
3 5 5 5 5 5 4 5 5 42 4,66
33
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
34
4 4 3 5 5 5 5 5 5 41 4,55
35
5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 4,88
36
5 4 3 3 3 3 4 4 4 33 3,66
37
4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
38
4 3 4 4 5 5 5 5 5 40 4,44
39
4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
40
4 5 5 5 5 5 4 5 5 43 4,77
41
4 5 4 5 4 5 5 5 5 42 4,66
42
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
43
4 5 4 4 4 5 5 5 5 41 4,55
44
4 4 5 5 5 5 5 5 5 43 4,77
45
4 5 4 4 4 5 5 5 5 41 4,55
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

18

4 4 5 5 5 3 4 4 4 38 4,22
47
4 5 5 4 4 4 4 4 4 38 4,22
48
4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
49
3 3 3 4 4 4 3 3 5 32 3,55
50
5 5 4 5 5 5 5 5 5 44 4,88
51
5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
52
5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
53
5 4 4 4 5 5 5 5 5 42 4,66
54
5 4 5 5 3 5 5 4 5 41 4,55
55
4 3 4 4 5 5 5 4 4 38 4,22
56
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
57
3 3 3 4 4 5 5 5 5 37 4,11
58
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
59
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
60
3 4 4 5 5 4 4 5 5 39 4,33
61
4 4 4 4 5 5 5 5 5 41 4,55
62
3 3 4 4 4 5 5 5 5 38 4,22
63
3 3 3 3 3 4 4 4 5 32 3,55
64
4 4 4 5 5 5 5 5 5 42 4,66
65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
66
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
67
5 5 4 5 5 5 5 5 5 44 4,88
68
4 4 4 4 4 4 5 5 5 39 4,33
69
5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 4,88
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4,88
71
5 4 3 4 5 5 5 5 5 41 4,55
72
5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 4,88
73
5 5 5 5 4 4 5 5 5 43 4,77
74
3 3 5 5 5 3 3 4 4 35 3,88
75
3 5 5 5 5 4 3 5 5 40 4,44
76
4 4 3 3 3 3 3 3 4 30 3,33
77
3 4 4 4 5 4 4 3 4 35 3,88
78
5 5 4 5 4 5 5 4 4 41 4,55
79
5 4 5 4 4 4 5 4 5 40 4,44
80
5 4 4 4 5 4 5 3 4 38 4,22
81
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3
82
4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 3,88
83
4 4 4 3 3 4 5 3 3 33 3,66
84
3 3 3 4 5 4 4 3 5 34 3,77
85
5 4 4 4 5 4 4 5 4 39 4,33
86
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3
87
4 3 4 5 5 5 5 5 5 41 4,55
88
4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 3,55
89
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3
90
4 4 3 4 4 3 4 4 4 34 3,77
91
4 4 4 4 4 3 4 5 4 36 4
92
4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 4,11
93
5 5 5 5 4 4 5 3 4 40 4,44
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

4 4 4 4 5 5 5 5 5 41 4,55
95
4 4 4 4 4 4 5 4 5 38 4,22
96
5 4 4 2 4 4 5 5 5 38 4,22
97
5 5 4 3 4 4 5 4 5 39 4,33
98
5 5 5 4 4 4 5 4 4 40 4,44
99
4 5 4 3 5 4 5 4 5 39 4,33
100
4 4 5 4 3 2 4 4 5 35 3,88
101
5 5 5 2 4 5 5 4 4 39 4,33
102
5 4 4 5 5 4 4 4 4 39 4,33
103
5 4 5 4 3 3 4 5 4 37 4,11
104
4 4 5 5 5 4 4 4 4 39 4,33
105
5 5 5 4 4 3 4 5 5 40 4,44
106
5 5 5 5 4 4 5 5 4 42 4,66
107
5 4 5 4 3 4 4 4 5 38 4,22
108
4 4 5 2 2 3 4 4 4 32 3,55
109
4 4 4 5 4 4 5 4 4 38 4,22
110
4 5 4 2 4 3 4 5 4 35 3,88
111
4 4 5 4 4 2 4 4 4 35 3,88
112
5 4 3 4 5 4 4 4 5 38 4,22
113
5 5 5 5 5 4 4 5 4 42 4,66
114
4 5 4 5 4 4 4 4 5 39 4,33
115
4 4 4 2 2 1 4 3 4 28 3,11
116
5 5 5 5 3 4 5 4 4 40 4,44
117
5 5 4 4 5 4 4 4 4 39 4,33
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

4 5 5 4 3 5 4 5 5 40 4,44
119
3 3 4 2 3 2 4 4 3 28 3,11
120
5 5 5 5 5 4 4 4 4 41 4,55
121
4 5 4 4 4 5 4 4 4 38 4,22
122
4 4 5 4 4 5 4 4 5 39 4,33
123
5 5 4 5 3 5 4 4 5 40 4,44
124
5 4 5 5 4 4 5 5 4 41 4,55
125
5 5 4 5 4 4 4 5 5 41 4,55
126
4 5 5 4 4 5 4 4 5 40 4,44
127
5 4 5 5 5 2 4 4 5 39 4,33
128
5 5 5 5 4 4 4 5 4 41 4,55
129
5 5 4 5 4 3 4 4 5 39 4,33
130
5 4 4 5 4 3 4 4 5 38 4,22
131
5 4 5 5 3 3 4 4 5 38 4,22
132
Tota 561 572 556 561 550 552 577 577 595 5101 566,77
l
Rata 4,25 4,33 4,21 4,25 4,16 4,18 4,37 4,37 4,50 38,64 4,29
-
Rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

Lampiran 5 Output Outer Loading


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

Lampiran 6 Output AVE

No Variabel AVE Status


1 Work-Life Balance 0,614 Valid
2 Stres Kerja 0,542 Valid
3 Kepuasan Kerja 0,528 Valid
4 Organizational Citizenship Behavior 0,525 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

Lampiran 7 Output Nilai Akar AVE


Variabel Work-Life Stres Kepuasan Organizational
Balance Kerja Kerja Citizenship Behavior
Work-Life Balance 0,783 -0,720 0,088 -0,159
Stres Kerja -0,720 0,736 -0,130 0,149
Kepuasan Kerja 0,088 -0,130 0,727 0,384
Organizational -0,159 0,149 0,384 0,725
Citizenship
Behavior
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

Lampiran 8 Output Composite Reliability dan Cronbach's Alpha


No Variabel Cronbach’s Composite Status
Alpha Reliability
1 Work-Life Balance 0,841 0,888 Reliabel
2 Stres Kerja 0,788 0,855 Reliabel
3 Kepuasan Kerja 0,774 0,848 Reliabel
4 Organizational 0,886 0,908 Reliabel
Citizenship Behavior
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

Lampiran 9 Output R-square

No Variabel R2
1 Kepuasan Kerja 0,011
2 Organizational Citizenship Behavior 0,254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

Lampiran 10 Output Path Coeffisien dan P-value


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

19

Lampiran 11 Output Indirect for paths with 2 segments


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

20

Lampiran 12 Output Diagram Akhir

Anda mungkin juga menyukai