Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMPLIKASI TRAUMA PADA MATA


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Kodifikasi
Terkait Cedera, Keracunan Dan Faktor Eksternal (A-F)

Disusun Oleh :
1. Friska Dwi Hardini E711911011
2. Moh. Fadhur Setiawan E711911015
3. Reza Ainunnisa E711911019
4. Syifa Ul Alia E711911025
5. Tri Suci Ramadhani E711911026
6. Yulia Nur Fauziah E711911030

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha
Esa, atas berkat, rahmat, dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan tepat waktu. Saya percaya bahwa semua ini karena Allah Swt,
Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan petunjuk, kebaikan, kesehatan,
kekuatan serta tuntunannya.

Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan
saya, selama proses penulisan makalah ini saya dapat mengetahui apa yang tidak saya
ketahui. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan, kerendahan hati dan rasa hormat
saya sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada Dosen, yang telah memberikan
kami tugas makalah ini yang berjudul KOMPLIKASI TRAUMA PADA MATA.
Mungkin makalah ini belum sempurna, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik
yang membangun.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Waassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Cimahi, 14 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Trauma Mata ......................................................................................................... 4
2.2 Klasifikasi Trauma Mata ......................................................................................................... 4
2.3 Etiologi Pada Trauma Mata ..................................................................................................... 5
2.4 Faktor Resiko .......................................................................................................................... 5
2.5 Manifestasi Klinis .................................................................................................................... 6
2.6 Penyakit Pada Trauma Mata .................................................................................................... 6
2.7 Komplikasi Pada Trauma Mata ............................................................................................. 15
BAB III ................................................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................................................ 16
1.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 16
5.2 Saran ...................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata mempunyai sistem pelindung yang baik seperti rongga orbita,
jaringan lemak retrobular, palpebral serta reflek mengedip. Mata masih sering
mendapat trauma dari lingkaran luar. Trauma mata adalah tindakan sengaja
yang maupun tidak sengaja yang menimbulkan perlukaan mata atau
perlukaan/cedera mata yang dapat terjadi dalam bentuk trauma tumpul,
trauma tajam, trauma kimia, trauma termis, dan trauma radiasi. Trauma
mengakibatkan kerusakan pada jaringan mata anterior sampai posterior.

Trauma mata merupakan penyebab kebutaan tersering di dunia setelah


katarak, galukoma, degenerasi macula, retinopati diabetic dan trakoma. Di
Indonesia, trauma mata merupakan penyebab kebutaan tersering setelah
katarak, glaukoma, kelainan refraksi, gangguan retina dan kelainan kornea.
Trauma mata meliputi 55 juta kasus di seluruh dunia. Trauma mengakibatkan
kerusakan pada jaringan mata anterior sampai posterior. Trauma mata
merupakan kasus kegawatdaruratan, jika tidak segera ditatalaksana dapat
menyebabkan

penurunan visus (low vision) hingga kebutaan. Seseorang dinyatakan


mengalami penurunan visus jika tajam penglihatan berkisar antara 6/18
sampai 3/60 dan buta jika tajam penglihatan kurang dari 3/60 Trauma mata
merupakan penyebab umum kebutaan unilateral pada anak dan dewasa muda,
kelompok usia ini mengalami sebagian besar cedera mata yang parah.
Dewasa muda terutama pria merupakan kelompok yang paling mungkin
mengalami trauma tembus mata. Trauma oculi dapat dibagi menjadi trauma
tajam, trauma tumpul, trauma kimia, trauma termal, trauma fisik, extra ocular
foreign body dan trauma tembus berdasarkan mekanisme trauma. Trauma
oculi dapat terjadi di berbagai tempat seperti di tempat kerja, rumah,

2
maupun jalan raya. Trauma mata yang berat dapat menyebabkan cedera
multiple pada palpebrae, bola mata, dan jaringan lunak orbita.

Mata mempunyai system pelindung yang cukup baik seperti rongga


orbita, kelopak, jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya reflek
memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari luar.
Trauma mata merupakan tindakan sengaja ataupun tidak sengaja pada bola
mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita.

Trauma mata merupakan tindakan sengaja ataupun tidak sengaja pada


bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Oleh sebab itu trauma
pada mata memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya
trauma yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari trauma mata?
b. Apa saja klasifikasi dari trauma mata?
c. Apa etiologi pada trauma mata?
d. Apa saja yang menjadi faktor resiko?
e. Apa manifestasi klinis dari trauma mata?
f. Apa saja penyakit pada trauma mata?
g. Apa saja komplikasi pada trauma mata?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui penjelasan dari trauma mata
b. Untuk mengetahui klasifikasi dari trauma mata
c. Untuk mengetahui etiologi trauma pada mata
d. Untuk mengetahui faktor resiko dari trauma mata
e. Untuk mengetahui manifestasi klinik trauma mata
f. Untuk mengetahui penyakit pada trauma mata
g. Untuk mengetahui komplikasi pada trauma mata

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trauma Mata


Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan
perlukaan mata dan merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang
ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan
kehilangan mata(Sidarta, 2005). Trauma mata adalah kondisi mata yang
mengalami trauma (rudapaksa) baik oleh zat kimia maupun oleh benda keras
dan tajam (Anas, 2010). Trauma mata adalah perlukaan/cedera mata yang
dapat terjadi dalam bentuk trauma tumpul, trauma tajam, trauma kimia,
trauma termis dan trauma radiasi. Trauma mengakibatkan kerusakan pada
jaringan mata anterior sampai posterior. Trauma mata merupakan kasus
kegawatdaruratan, jika tidak segera ditatalaksana dapat menyebabkan
penurunan visus (low vision) hingga kebutaan.

2.2 Klasifikasi Trauma Mata


2.2.1 Trauma Mekanik
a. Trauma Tumpul:trauma pada mata akibat benturan mata dengan
benda yang relatif besar, tumpul, keras maupun tidak keras.
Taruma tumpul dapat menyebabkan cedera perforasi dan non
perforasi. Trauma tumpul pada mata dapat mengenai organ
eksterna (orbita dan palpebra) atau interna (konjungtiva, kornea,
iris atau badan silier, lensa, korpus vitreus, retina dan nervus
optikus (N.II).
b. Trauma Tajam: trauma pada mata akibat benda tajam atau benda
asing yang masuk ke mata.
2.2.2 Trauma Kimia/Khemis

4
a. Trauma Kimia Asam : trauma pada mata akibat substansi yang
bersifat asam.
b. Trauma Kimia Basa : trauma pada mata akibat substansi yang
bersifat basa.
2.2.3 Trauma Fisis
a. Trauma termal: misalnya panas api, listrik, sinar las, sinar
matahari.
b. Trauma bahan radioaktif: misalnya sinar radiasi bagi pekerja
radiologi.
2.3 Etiologi Pada Trauma Mata
Trauma mata dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
2.3.1 Trauma tumpul disebabkan akibat benturan mata dengan benda yang
relative besar, tumpul, keras maupun tidak keras misalnya terpukul,
kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan
alat, ketapel.
2.3.2 Trauma tajam (penetrating injuries) disebabkan benda tajam atau benda
asing yang masuk ke mata seperti kaca, logam, atau partikel kayu
berkecepatan tinggi, percikan proses pengelasan, dan peluru.
2.3.3 Trauma Khemis disebabkan akibat substansi yang bersifat asam dan
alkali yang masuk ke mata.
a. Trauma kimia asam, misalnya cuka, bahan asam dilaboratorium
(asam sulfat, asam hidroklorida, asam nitrat, asam asetat, asam
kromat, asam hidroflorida).
b. Trauma kimia basa, misalnya sabun cuci, shampo, bahan pembersih
lantai, kapur, lem perekat.

2.4 Faktor Resiko


Faktor resiko trauma hampir sama dengan penyebab trauma mata, beberapa
faktor resiko yang dapat menyebabkan trauma mata adalah sebagai berikut :

5
a. Pekerjaan dengan resiko mengalami kecelakaan kerja
b. Lingkungan yang berbahaya
c. Alat permainan anak yang lancip dan sebagainya
d. Paparan bahan kimia
e. Kelelahan dalam bekerja yang dapat menimbulkan kecelakaan
f. Tidak menggunakan alat pelindung seperti kacamata pada saat bekerja

2.5 Manifestasi Klinis


Manifestasi klinis trauma mata adalah sebagai berikut:
a. Nyeri
b. Enoftalmia (perpindahan mata yang abnormal kebelakang atau ke bawah
akibat hilangnya isi atau patah tulang orbita).
c. Hematoma palbera
d. Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan, tetapi
bila terjadi pada kedua mata , hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis
kranii. Penanganan: Kompres dingin 3 kali sehari.
e. Ruptur Kornea
f. Ruptura membran descement
g. adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea, yang
sebenarnya adalah lipatan membran descement, visus sangat menurun dan
kornea sulit menjadi jernih kembali.
h. Hifema Perdarahan dalam kamera okuli anterior

2.6 Penyakit Pada Trauma Mata


2.6.1 Penyakit yang disebabkan oleh trauma mekanik
a. Trauma Tumpul
1. Hematoma Palpebra
Yaitu merupakan pembengkakan atau penimbunan darah
di bawah kulit kelopak akibat pecahnya pembuluh darah

6
palpebra. Trauma dapat akibat pukulan tinju atau benda-benda
keras lainnya.
2. Edema Konjungtiva

Yaitu kelopak terpajang ke dunia luar dan konjungtiva


secara langsung kena secara langsung kena angin tanpa dapat
mengedip, maka keadaan ini telah dapatmenyebabkan edema
pada konungtiva.

3. Erosi Kornea

Merupakan keadaan terkelupasnya epitel kornea akibat


gesekan keras pada epitel kornea. Pada keadaan ini pasien akan
merasa sakit sekali karena kornea memiliki serat sensibel yang
banyak, lakrimasi, fotofobia dan penglihatan akan terganggu
oleh media kornea yang keruh.

4. Iridoplegi

7
Kelumpuhan otot sfingter pupil otot sirkuler sehingga
pupil menjadi lebar atau midriasis. Pasien sukar melihat dekat
atau midriasis.

5. Iridodialisis

Robekan pada pangkal iris sehingga bentuk pupil berubah.


Pasien akan melihat ganda dengan satu matanya.

6. Hifema

Darah di dalam bilik mata depan akibat trauma tumpul


yang merobek pembuluh darah iris atau badan silier.

7. Iridosiklitis

Radang pada jaringan uvea anterior akibat trauma


tumpul. Pupil mengecil dan mata terlihat merah akibat adanya
darah pada bilik mata anterior.

8. Luksasi Lensa Anterior

Akibat putusnya seluruh zonula Zinn lensa dapat


masuk ke bilik mata depan akan mengakibatkan terjadinya
gangguan pengaliran aqeuous humor keluar sehingga akan
timbul glaukoma kongestif akut.

9. Luksasi Lensa Posterior.

8
Akibat putusnya zonula zinn di seluruh lingkaran
ekuator sehingga lensa jatuh kebadan kaca. Dapat
mengakibatkan mengakibatkan glaukoma fakolitik. Lakukan
ekstraksi lensa.

10. Katarak Trauma

Apabila terjadi kebocoran / robekan sedikit saja pada


lensa itu dapat menyebabkan terjadinya katarak , oleh karena
masuknya aqeuosa humor ke dalam lensa..

11. Edema Retina

Edema retina akan mengakibatkan edema makula


sehingga penglihatan akan sangat menurun. Umunya
penglihatan akan kembnali normal setrelah beberapa waktu.

12. Ruptur Koroid

9
Pada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina
akibat ruptur koroid. Bila ruptur koroid ini mengenai daerah
makula lutea maka penglihatan akan turun dengan sangat.

b. Trauma Tajam
1. Luka pada palpebra

Jika pinggiran palpebra putus dan tak bisa di perbaiki,


dapat timbul coloboma palpebras aquisita. Bila besar dapat
menimbulkan kerusakan cornea. Olehkarena itu tindakan
harus dilakukan secepatnya. Pada tindajan tersebut harus
diperbaiki continuitas margo palpebrae dan kedudukan bulu
mata. Jangan sampai menimbuklan trichiasis. Bila robekan
mengenasi margo palpebrae inferior, sehingga air mata tak
dapat melalui jalan yang seharusnya dan mengakibatkan
epiphora. Rejanalisasa harus dilakukan secepatnya bila
ditunggu 1-2 hari sukar untuk mencari ujung-ujung canaliculi
tersebut.

10
2. Luka pada orbita

Mudah terkena infeksi (menimbulkan cellulitus


orbitae,orbital phlegmon), karena adanya corpus alienum atau
adanya hubungan terbuka dengan rongga-rongga disekitar
orbita. Oleh karena itu jika ada luka di orbita harus segera
dibuat foto rontgent dan tindakan dilakukan secepatnya untuk
menghindarkan infeksi dengan oemberian antibiotika atay
chemoterapi lokal dan sistemik. Jika ada corpus alienum
segara di keluarkan.
3. Luka pada sklera

Luka pada sklera bahaya karena dapat menimbulkan


perdarahan di corpus vitreum dan infeksi hyalitis, ablation
retinae karena retraksi dari membrane yang ada di corpus
vitreum. Luka pada sklera haris dijahit dengan asepsis yang
setinggi-tingginya.
4. Luka akibat benda tajam dengan corpus alienum

11
Tindakan secara sistemik untuk menentukan adanya
corpus alienum intra okuler adalah dengan, anamnesa yang
baik, terutama ditanyakan pada penderita yang bekerja di
perusahaan, dimana benda logam mengambil peranan, garus
ditanyakan apakah pekerjaan nya dan benda apakah yang kira-
kira masuk kedalam mata.
Pemeriksaan klinis untuk menentukan post
d’entre,misalnya di cornea, lensa yang tampak sebagai bercak
putih. Kemudian diikuti sampai kemana benda tersebut.
Tentukan lokasinya misalnya di kornea,lensa atau iris.

2.6.2 Penyakit yang disebabkan oleh trauma kimia


a. Trauma Asam

12
Bila bahan asam mengenai mata akan segera terjadi
pengendapan ataupun penggumpalan protein permukaan sehingga
bila konsentrasinya tidak tinggi tidak akan bersifat destruktif.

b. Trauma Basa atau Alkali

Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat


yang sangat gawat pada mata. Alkali akan menembus cepat kornea,
bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina.

2.6.3 Penyakit yang disebabkan oleh trauma fisis


a. Trauma Radiasi Elekromagnetik
Trauma radiasi yang sering ditemukan adalah sinar
inframerah, inframerah, sinar ultraviolet, sinar ionisasi dan sinar
x.

1. Trauma Sinar Infra Merah

Dapat terjadi pada saat menatap gerhana matahari dan


pada saat bekerja dipemanggangan. Tidak ada pengobatan jadi
sebaiknya mencegah terkenanya mata oleh sinar infra merah .

13
2. Trauma Sinar Ultra Violet.

Sinar ultraviolet banyak terdapat pada saat bekerja las


dan menatap sinar matahari. sinar ultra violet akan segera
merusak epitel kornea. Kerusakan terbatas pada kornea
sehingga kerusakan pada lensa dan retina tidak akan nyata
terlihat.

3. Trauma Sinar Ionisasi dan Sinar X

Akibat dari sinar ini pada lensa akan terjadi pemecahan


sel epitel secara tidak normal. Sinar ini mengakibatkan luka
bakar yang merusak kornea sehingga dapat terjadi kerusakan
permanen yang sukar diobati dan juga dapat mengakibatkan
kerusaka retina.

14
2.7 Komplikasi Pada Trauma Mata
Komplikasi yang ditemukan pada trauma tembus bola mata :

a. Endoftalmitis : peradangan berat dalam bola mata (korpus vitreum) yang


biasa disebabkan oleh infeksi.

b. Panoftalmitis : peradangan berat yang melibatkan ketiga lapisan bola


mata serta korpus vitreum yang disebabkan oleh infeksi.
c. Katarak Traumatik : lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda
asing, karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqeuosa dan
kadang-kadang korpus vitreum masuk ke dalam struktur lensa.
d. Glaukoma Sekunder : cedera kontusio bola mata dapat disertai
peningkatan dini tekanan intra peningkatan dini tekanan intra okuker
akibat perdarahan ke kamera anterior (hifema)

e. Oftalmika Simpatika : uveitis granulomatosa bilateral yang


menghancurkan, yang timbul 10 hari sampai beberapa tahun setelah
cedera mata tembus di daerah corpus siliare atau setelah kemasukan benda
asing.

15
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Trauma mata adalah perlukaan/cedera mata yang dapat terjadi dalam bentuk
trauma tumpul, trauma tajam, trauma kimia, trauma termis dan trauma radiasi.
Trauma mengakibatkan kerusakan pada jaringan mata anterior sampai posterior.
Trauma mata merupakan kasus kegawatdaruratan, jika tidak segera ditatalaksana
dapat menyebabkan penurunan visus (low vision) hingga kebutaan. Seseorang
dinyatakan mengalami penurunan visus jika tajam penglihatan berkisar antara 6/18
sampai 3/60, dan buta jika tajam penglihatan kurang dari 3/60.

Trauma pada mata memerlukan memerlukan perawatan yang tepat untuk


mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan.
Adapun jenis – jenis trauma mata sebagai berikut :
1. Trauma mekanik
2. Trauma kimia
3. Trauma fisis

Adapun komplikasi akibat dari trauma mata adalah :

1. Endoftalmitis
2. Penoftalmitis
3. Katarak Trauma
4. Glaukoma sekunder
5. Oftalmika simpatika

5.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

M Akbar, N Helijanti, MA Munir, A Sofyan. Conjunctival Laceration Of The Tarsali Tarsalis


Palpebra Inferior Et Causing By A Fishing Hook. Jurnal Medical Profession 2019:1 (2),
151- 166.
Ilmu Penyakit Mata By Prof .Dr.H.Sidarta Ilyas,SPM Penerbit Kedokteran UI.

17

Anda mungkin juga menyukai