Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

JINAS, SAJA’, DAN IQTIBAS

OLEH :

Resma Azizah Yatasya


1911220058

DOSEN PENGAMPU
Ahmad Ja’far Shodiq. M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI FATMAWATI SOEKARNO BENGKULU

2022
KATA PRNGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami atas kehadiran Allah subhanallahu wata’ala yang telah memberikan kita
kesehatan jasmani maupun rohani, dan melimpahkan rahmat, hidayah, serta karunianya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik. Didalam makalah ini saya akan
membahas mengenai “JINAS, SAJA’, DAN IQTIBAS”

Saya juga berterima kasih kepada Bapak Ahmad Ja’far Shodiq. M.Pd.I. Selaku dosen mata
kuliah “BALAGHOH II” yang telah memberikan tugas ini. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan guna menyempurnakan pada makalah
selanjutnya.
Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya lebih baik lagi.

Demikian makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Wassalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Bengkulu, 04 JUNI 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................................

B. Rumus Masalah ................................................................................................................

C. Tujuan ..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jinas ...............................................................................................................

B. Pengertian Iqtibas.............................................................................................................

C. Pengertian Saja’ ...............................................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ilmu balaghah adalah salah satu ilmu kesusastraan Arab yang memiliki peran penting
dalam salah satu upaya kemahiran berbahasa Arab. Balaghah memiliki fungsi mempercanti
suatu frasa atau kalimat sehingga dapat terdengar indah saat di ucapkan.

Pada semester ini, balaghah berfokus pada Badi’, badi’ menitik beratkan
pembahasannya dalam segi-segi keindahan kata baik secara lafal maupun makna dan badi’ ini
lebih menitik beratkan pada aspek sifat suatu kata.

Pembahasa kita kali ini merupakan cabang dari ilmu badi’ itu sendiri yaitu Muhassinat
Lafzhiyyah dan muhassinatul maknawiyyah yang artinya keindahan-keindahan kata dan salah
satu jenis katanya dapat kita sebut dengan iqtibas, yang menjadi salah satu fokus pembahasan
kita kali ini. Selanjutkan makalah ini akan membahas tentang “al-jinas, iqtibas, as-
saja” contoh-contoh al-jinas, iqtibas, as-saja.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan al-Jinas ?
2. Apa yang dimaksud dengan al-Iqtibas ?
3. Apa yang dimaksud dengan as-Saja’ ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari al-Jinas.
2. Untuk mengetahui maksud dari al- Iqtibas.
3. Untuk mengetahui maksud dari as-Saja’.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Al-Jinas ( ‫)الجناس‬

Al-Jinas adalah dua lafaz (kata yang persis sama ucapannya antara yang satu dengan
lainnya tetapi berbeda maknanya.

Al-Jinas terbagi menjadi 2 macam:

1. Al-jinas at-Tam (‫)الجناس التام‬

Yaitu dua lafaz (kata) yang persis sama pengucapannya dilihat dari empat segi, yaitu : jenis
huruf, baris (harakat), huruf, jumlah huruf, dan tertib urutan huruf.

Contohnya dalam sebuah sya’ir yang mengenang kematian seorang anak kecil bernama yahya :

‫ إِ مَل مرِد امْم ِر هللاِ فِْي ِه مسبِْيل‬، ‫مَسَّْي تُهُ مَْي مَي لِيم ْحيما فملم ْم يم ُك ْن‬

“ Aku menamakan anak itu Yahya supaya ia hidup terus tetapi, tidak ada jalan untuk menolak
urusan Allah (kematian)”.

Pada contoh tersebut, lafaz Yahya disebut dua kali dan jenis pengucapannya persis
sama tetapi maknanya berbeda. Yahya pertama berbentuk isim yang artinya “ seorang yang
bernama yahya”, sedangkan yahya yang kedua berbentuk fi’il mudhari’ yang berarti “ hidup”.

2. Al-jinas ghair at-Tam

Yaitu dua lafaz yang mirip pengucapannya tetapi tidak sama pada salah satu dari empat
segi, yaitu : jenis huruf, baris (harakat) huruf, jumlah huruf dan tertib urutan huruf.

Contohnya sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an :

﴾﴿ ‫السائِ مل فم مَل تم ْن مه ْر‬


َّ ‫فمأ َّمما الْيمتِْي مم فم مَل تم ْق مه ْر ﴿﴾ موامَّما‬

“ sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang, dan terhadap
orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”(Q.S adh-Dhuha (93): 9-10)

Pada contoh diatas, lafad ‫ تقهر‬dan ‫ تنهر‬persis sama baris hurufnya, jumlah huruf dan tertib
urutan huruf, tetapi yang berbeda adalah jenis hurufnya dimana pada lafaz ‫تقهر‬
menggunakan ‫ القاف‬yang berada diantara huruf ‫ الهاء‬dan ‫التاء‬, sedangkan lafa ‫ تنهر‬menggunakan
huruf ‫ النون‬yang berada diantara huruf ‫ التاء‬dan ‫الهاء‬.

B. Al-Iqtibas (‫)االقتباس‬

Al-iqtibas adalah pengutipan ayat al-qur’an atau hadis Nabi, baik dalam kalimat yang
berbentuk prosa atau syair tanpa memberi petunjuk bahwa itu adalah Al-qur’an atau hadis.

Dalam al-iqtibas dibolehkan terjadinya perubahan sedikit dari teks aslinya baik dalam susunan
ayat atau hadis. Contohnya terdapat dalam perkataan Abdul Mukmin al-Ashfahani.’

ِ ِ ‫ إََِّّنمانُؤ ِخرهم لِي وٍم تم ْشخ‬: ‫اْلي و ِش و اْألمنْصا ِر‬ ِ ِ ِ ‫مَل تمغَُّر ن م‬
‫ص ُار‬
‫ص فْيه اْألمبْ م‬
ُ ‫م‬ ْ ‫م ُُ ْ م‬ ‫َّك م من الظُّلُ ممة مكث ْ مْيةُ ُُْ ْ م م‬
“Jangan engkau tertipu daya dalam kezhaliman dengan banyaknya bala tentara dan pengikut,
sesungguhnya kami tangguhkan (azab mereka) pada hari dimana mata terbelalak”.

Pada ungkapan di atas, terjadi pengutipan ayat al-qur’an. Teks ayat al-qur’an yang dikutip
adalah kalimat ‫ إنما نؤخر هم ليوم تشخص فيه األبصار‬yang terdapat dalam Q.S. Ibrahim [14] : 42.

C. As-saja’ (‫)السجع‬

As-saja’ adalah kesamaan huruf akhir pada dua susunan kalimat atau lebih sehingga
membentuk bunyi dan nada huruf yang indah dan berirama. Susunan lafaz / kata akhir pada
pada suatu kalimat dinamakan fashilah.

Contohnya terdapat dalam hadist Rasulullah saw. :

‫اللهم اعط منفقا خلفا وأعط ممسكا تلفا‬

“Ya Allah berikanlah orang yang berinfak itu pengganti harta bendanya dan berikanlah orang
yang menahan (tidak berinfak) itu kerusakan harta bendanya”.

Fashilah pada kalimat diatas adalah ‫ خلفا‬dan ‫تلفا‬. Contoh lain sebagaimana disebutkan
dalam al-Qur’an :

ِ
ُ ‫فْي مها ُس ُرر َّم ْرفُ ْو معة ﴿﴾ موأم ْك مواب مم ْو‬
﴾﴿ ‫ض ْو معة‬
“ Di dalam (syurga) ada tahta-tahta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak
(didekatnya)”. (Q.S al-Gasyiyah (88: 13-14)) Fashilah pada kalimat diatas adalah ‫مرفوعة‬
dan ‫موضوعة‬.

Cirri-ciri as-saja’ adalah susunan kalimat yang pertama, kedua dan ketiganya sama
jumlah hurufnya, susunan kalimatnya bagus, tidak dibuat-buat (berlebihan) dan tidak ada
pengulangan kata yang tidak bermanfaat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Jinas adalah dua lafaz (kata yang persis sama ucapannya antara yang satu dengan lainnya
tetapi berbeda maknanya. Al-Jinas terbagi menjadi 2 macam: Al-jinas at-Tam dan Al-jinas
ghair at-Tam.

Al-iqtibas adalah pengutipan ayat al-qur’an atau hadis Nabi, baik dalam kalimat yang
berbentuk prosa atau syair tanpa memberi petunjuk bahwa itu adalah Al-qur’an atau hadis.

As-saja’ adalah kesamaan huruf akhir pada dua susunan kalimat atau lebih sehingga
membentuk bunyi dan nada huruf yang indah dan berirama. Susunan lafaz / kata akhir pada
pada suatu kalimat dinamakan fashilah.

Cirri-ciri as-saja’ adalah susunan kalimat yang pertama, kedua dan ketiganya sama jumlah
hurufnya, susunan kalimatnya bagus, tidak dibuat-buat (berlebihan) dan tidak ada pengulangan
kata yang tidak bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Balaghah wadhihah

Jauharul maknun

Mamat Zaenuddin,Yayan Nurbayan. 2007. Pengantar Ilmu Balaghoh.Bandung: Refika


Aditama.

Supriadi. 2012. Pengantar Ilmu Balaghoh. Jakarta : Tunas Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai