Anda di halaman 1dari 17

KARYA ILMIAH

Peningkatan Pengangguran menjadi Ancaman bagi


Perekonomian di Sumatera Utara

Disusun Oleh :
Nama :
1. Jenny Olivia Tobing
2. Steven
3. Jeremiah Sun
4. Nitaria Laia
Kelas : 11 IPS

SMAS LENTERA HARAPAN MEDAN


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih

karunia dan hikmat-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan karya

ilmiah ini tepat pada waktunya. Kami juga berterima kasih kepada guru

pembimbing yang telah banyak membantu dalam memberikan saran ataupun

kritik mengenai karya ilmiah ini sehingga dapat terselesaikan. Kami juga

menyadari bahwa karya ilmiah yang dihasilkan masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kami mengharapkan saran ataupun kritik yang membangun dari

pembaca. Kami juga memiliki harapan sekiranya karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.


DAFTAR ISI

Peningkatan Pengangguran menjadi Ancaman bagi Perekonomian di Sumatera


Utara......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.............................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.4 Tujuan.............................................................................................................3
1.5 Manfaat...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
2.1 Ancaman Pengangguran dalam Bidang Ekonomi di Sumatera Utara............5
2.1.1 Pengertian Pengangguran.........................................................................5
2.1.2 Kondisi Ekonomi di Sumatera Utara.......................................................5
2.1.3 Data Pengangguran..................................................................................6
2.2 Dampak Pengangguran...................................................................................7
2.2.1 Kemiskinan Meningkat............................................................................7
2.2.2 Kesejahteraan Masyarakat Menurun........................................................8
2.2.3 Pendapatan Pajak Pemerintah Daerah Berkurang....................................9
2.3 Strategi dalam Mengatasi Pengangguran.......................................................9
2.3.1 Kartu Prakerja..........................................................................................9
2.3.2 Bantuan Sosial (Bansos)........................................................................10
2.3.3 Modal Usaha..........................................................................................10
2.4 Sikap Siswa terhadap Ancaman Pengangguran...........................................11
2.4.1 Perspektif Menurut Alkitabiah...............................................................11
2.4.2 Refleksi Siswa........................................................................................12
BAB III PENUTUP............................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya jumlah pengangguran di setiap daerah berdampak pada

pertumbuhan ekonomi suatu negara. “Pengangguran adalah keadaan dimana

angkatan kerja (15-64 tahun) yang ingin memperoleh pekerjaan tapi belum

mendapatkannya.” (Yanuar, 2009). Umumnya penyebab pengangguran adalah

ketidakseimbangan laju pertumbuhan penduduk dengan lapangan kerja yang

tersedia. Artinya, jumlah tenaga kerja lebih banyak dari jumlah lapangan kerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat terdapat 7,48 juta angkatan

kerja di Sumatera Utara pada Februari 2021. Jumlah ini meningkat 129.000 orang

dibandingkan Agustus 2020.

Sedangkan kondisi perekonomian Indonesia saat ini “Ekonomi Bank

Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17% year

on year (yoy) pada tahun 2022. Ini lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun 2021

yang sebesar 3,69% year on year (yoy).” (Laoli, 2022). Artinya perekonomian

Indonesia sudah cukup membaik dari tahun ke tahun semenjak situasi pandemi

terjadi.

“Jumlah pekerja yang menjadi pengangguran karena Covid-19 berjumlah

107.000 orang pekerja yang termasuk bukan angkatan kerja karena Covid-19

sebanyak 39.000 orang, pekerja yang terpaksa tidak bekerja sementara berjumlah
64.000 orang. Persentase terbesar ada di komponen pekerja dengan pengurangan

jam kerja akibat Covid-19 sebanyak 1,2 juta orang.” (Manik, 2020). Artinya

kondisi pengangguran pada masa pandemi meningkat tinggi dibanding

sebelumnya dikarenakan kondisi pandemi Covid-19. Hal ini berakibat pada

kesejahteraan masyarakat yang menurun, dan berdampak terhadap kemajuan suatu

negara dikarenakan masyarakat yang tidak mendapatkan pekerjaan sulit

mendapatkan penghasilan yang seharusnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

sehari hari sehingga itu mengurangi keterampilan yang memengaruhi kualitas

sumber daya manusia suatu negara. Hal itu juga dapat menjadi ancaman terhadap

Indonesia, dikarenakan negara menjadi tidak maju dan berkembang hanya karena

kesejahteraan masyarakatnya menurun. Selain berdampak pada kesejahteraan

masyarakat, tingkat kemiskinan di daerah Sumatera Utara akan meningkat. Hal

tersebut tentu mempengaruhi angka kemiskinan di suatu negara yang menjadi

meningkat. Di sisi lainnya pengangguran juga berdampak pada pendapatan pajak

pemerintah daerah yang menjadi menurun akibat banyaknya masyarakat

menganggur dan tidak memiliki penghasilan sehingga tidak dapat membayar

kewajibannya. Sehingga kurangnya pemasukan pajak dari masyarakat tidak dapat

memfasilitasi kebutuhan daerah tersebut.

Terkait mengenai banyaknya pekerja yang di PHK, pemerintah memberikan

fasilitas dukungan berupa bantuan peralatan usaha atau pelatihan kerja awal

sebagai modal keterampilan kerja. Selain itu pemerintah mengadakan program

kartu prakerja, dimana masyarakat yang menikuti program kartu prakerja akan

mendapat manfaat berupa bantuan pelatihan atau pembekalan kompetensi kerja


atau kewirausahaan. Pemerintah juga memberi bansos kepada masyarakat yang

tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari harinya.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, peningkatan pengangguran yang ada

di Sumatera Utara dapat menjadi ancaman terhadap perekonomian negara. Karena

luasnya cakupan identifikasi masalah, maka dari itu penelitipen membatasi ruang

lingkup masalah pada penelitian ini, meliputi ancaman pengangguran dalam

bidang ekonomi di Sumatera Utara, dampak pengangguran, strategi dalam

mengatasi permasalahan tersebut dan sikap siswa terhadap permasalahan tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di atas,

maka rumusan permasalahan yang di ajukan dalam karya ilmiah ini adalah:

1. Mengapa pengangguran di Sumatera Utara dapat terjadi?

2. Mengapa pengangguran dapat menjadi ancaman integritas negara?

3. Bagaimana solusi dan sikap kita dalam mengatasi pengangguran yant terjadi di

Sumatera Utara?

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari karya ilmiah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui penyebab meningkatnya pengangguran di Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengangguran menjadi salah satu ancaman

integritas negara.
3. Untuk menemukan solusi mengatasi pengangguran di daerah Sumatera Utara

dan sikap dalam mengatasi masalah tersebut.

1.5 Manfaat

Hasil penelitian pada karya ilmiah ini di harapkan dapat memberikan

wawasan terkait peningkatan pengangguran di Sumatera Utara agar menjadi

referensi dalam mengatasi ataupun mengurangi angka pengangguran di daerah

Sumatera Utara. Sehingga permasalahan ini tidak lagi menjadi ancaman besar

dalam bidang perekonomian di Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Ancaman Pengangguran dalam Bidang Ekonomi di Sumatera Utara

2.1.1 Pengertian Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang

mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan pekerjaan. Menurut (Yanuar,

2009) adalah suatu keadaan dimana angkatan kerja (15-64 tahun) yang ingin

memperoleh pekerjaan tapi belum mendapatkannya. Pengangguran adalah

seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang

mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh

pekerjaan yang diinginkannya. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

kerja adalah jumlah penduduk yang bekerja dan yang tidak bekerja berumur lebih

dari 15 tahun.

2.1.2 Kondisi Ekonomi di Sumatera Utara

Tingkat Pengangguran yang tinggi di Sumatera utara tentu berimbas juga

pada bertambahnya angka kemiskinan di sumatera utara. Tentu hal ini akan

mengganggu tingkat kestabilan perekonomian dan memberikan dampak negatif

lainnya, rakyat yang miskin akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

sehari hari hal ini akan membuat mereka mau melakukan segala cara untuk

memenuhi kebutuhan hidup mereka termasuk kriminalitas,pencurian,dll

Berdasarkan data yang dirilis BPS Provinsi Sumatera Utara, angka kemiskinan

Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,11 persen yaitu dari 8,94 persen
pada September 2018 menjadi 8,83 persen pada Maret 2019. Artinya terdapat

sekitar 1,2 juta penduduk Sumatera Utara yang masuk dalam kategori miskin. Jika

dilihat berdasarkan lokasi tempat tinggal, ternyata persentase penduduk miskin di

perkotaan sebesar 8,8 persen sedangkan di perdesaan sebesar 9,05 persen

Keterkaitan antara pengangguran dengan kemiskinan adalah seseorang yang

menganggur tentunya tidak mendapatkan penghasilan. Tingkat kemiskinan ini

akan bergerak mengikuti tingkat pengangguran. Semakin turun angka

pengangguran maka kemiskinan juga akan turun begitu juga sebaliknya.

2.1.3 Data Pengangguran

Berikut ini disajikan grafik persentase tingkat pengangguran terbuka di

Sumut yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik pada tanggal 2 Desember 2021:

Tingkat Pengangguran Terbuka Sumatera Utara (2010-2021)

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa jumlah persentase Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera utara adalah 6,32% pada Agustus 2021

dan jumlah penduduk yang menganggur adalah 475 ribu jiwa pada Agustus 2021.
Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 jumlahnya bertambah membuat

angka pengangguran di Sumatera Utara (Sumut) meningkat. Pandemi

menyebabkan pertumbuhan jumlah pengangguran lebih besar dibandingkan

dengan pertumbuhan jumlah penduduk baik yang bekerja maupun angkatan kerja.

Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 jumlahnya bertambah membuat

angka pengangguran di Sumatera Utara (Sumut) meningkat. Pandemi

menyebabkan pertumbuhan jumlah pengangguran lebih besar dibandingkan

dengan pertumbuhan jumlah penduduk baik yang bekerja maupun angkatan kerja.

2.2 Dampak Pengangguran

2.2.1 Kemiskinan Meningkat

Berdasarkan data yang dirilis BPS Provinsi Sumatera Utara, pandemi

Covid-19 telah menyebabkan tingkat kemiskinan di daerah tersebut meningkat

menjadi 1,343 juta per Maret 2021 kemarin. Dengan kenaikan itu, tingkat

kemiskinan di Sumut saat mencapai 9,01 persen. Jumlah penduduk miskin

tersebut meningkat 60.570 jiwa jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada

Maret 2020 yang sebanyak 1.283,29 ribu jiwa atau sebesar 8,75 persen dari total

penduduk Sumut. Sedangkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 itu,

695,75 ribu di antaranya hidup di wilayah perkotaan. Sedangkan yang di wilayah

perdesaan jumlah penduduk miskin 587,54 ribu jiwa. Keterkaitan antara

pengangguran dengan kemiskinan adalah seseorang yang menganggur tentunya

tidak mendapatkan penghasilan. Tingkat kemiskinan ini akan bergerak mengikuti


tingkat pengangguran. Semakin turun angka pengangguran maka kemiskinan juga

akan turun begitu juga sebaliknya.

2.2.2 Kesejahteraan Masyarakat Menurun

Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak hanya berdampak pada sektor

kesehatan namun berbagai sektor termasuk ekonomi. Kondisi ini melumpuhkan

kegiatan sektor ekonomi khususnya sektor industri pabrik. Dengan banyak

industri pabrik yang ada di wilayah tersebut membuat masyarakat banyak yang

bekerja di PT hingga industri rumah tangga. Para pekerja terdiri dari laki – laki

hingga perempuan baik sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) hingga karyawan.

Namun hal itu tidak menjamin kesejahteraan masyarakat dikarenakan kondisi

yang terjadi membuat banyak pekerja ataupun buruh di PHK.

Kondisi kesejahteraan sosial tidak berjalan seperti biasanya. Terlihat dari

sisi sosial yang di batasi, lalu tergangunya kesehatan mental individu diatas

kecemasan dan stres akan terjangkitnya virus tersebut, terpenuhi atau tidaknya

kebutuhan sehari-hari yang ada, ataupun bantuan sosial yang telah diberikan

pemerintah sesuai sasaran atau tidak. Diberikan pemerintah sesuai sasaran atau

tidak. Pada Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 sudah dijelaskan bahwa

kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,

dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,

sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Dapat disimpulkan saat pandemi

ini berlangsung tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, jika terpenuhi itu pun

tidak ada kemaksimalan dalam pemenuhan tersebut


Berdasarkan data Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara,

sedikitnya 14.000 pekerja di Sumut terkena PHK akibat dampak pandemi Covid-

19 (Butarbutar, 2020). Data tersebut terus bertambah hingga November,

berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Sumatera Utara Taulina Anggarani

Kepala bidang neraca wilayah dan analisis statistik mengatakan dari penduduk

usia kerja yang mencapai 10,703 juta di Sumatera Utara, terdapat 1,23 juta.

2.2.3 Pendapatan Pajak Pemerintah Daerah Berkurang

Pengangguran menyebabkan pendapatan negara yang berasal dari sektor

pajak berkurang, karena gerakan yang tinggi akan menyebabkan kegiatan

perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun.

Dengan demikian, pajak yang harus dibayar masyarakat akan menurun. Jika

penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah akan

berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Hal ini bisa

memicu

2.3 Strategi dalam Mengatasi Pengangguran

2.3.1 Kartu Prakerja

Kartu Prakerja adalah kartu penanda atau identitas yang diberikan kepada

penerima manfaat program kartu prakerja. Program kartu prakerja dilaksanakan

melalui pemberian kartu prakerja yang diberikan kepada pencari kerja,

pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, pekerja/buruh yang perlu


meningkatkan kompetensinya, termasuk pekerja/buruh yang dirumahkan dan

pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.

Menurut peneliti, program kartu prakerja sangat membantu para

pengangguran dalam meningkatkan ekonomi di Sumatera Utara akan lebih baik

lagi jika pemerintah melakukan survei untuk rakyat yang kurang mengerti tentang

program ini khususnya rakyat menengah kebawah. Karena program ini akan sia

sia jika masyarakat benar benar tidak mengerti melakukan program ini.

2.3.2 Bantuan Sosial (Bansos)

Bansos dikucurkan melalui anggaran Negara (APBN/APBA), bantuan ini

diberikan kepada individu, kelompok atau komunitas yang secara ekonomi, lemah

dan kelayakan untuk menerimanya diuji terlebih dahulu dengan tes kemiskinan.

Bansos ini dapat bersifat sementara (bencana alam) atau bersifat tetap (cacat dan

lanjut usia). Dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang atau melalui

transfers. Sifat bantuan biasa diberikan dengan syarat ataupun tanpa syarat.

Menurut peneliti dengan pemberian bansos sudah baik karena meringankan

beban rakyat menengah kebawah sehingga mereka tidak perlu khawatir lagi

dengan kebutuhan pokok dan bisa mengumpulkan modal untuk membuka usaha.

Namun pemerintah juga harus memperhatikan mengenai penerimaan bansos ini

agar orang yang mendapatkan benar benar orang yang sulit untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya dan program bansos ini dilakukan secara merata.


2.3.3 Modal Usaha

Sektor bisnis merupakan salah satu agen yang menggerakkan ekonomi dalam

sistem di atas. Khususnya di Indonesia, sektor bisnis didominasi oleh usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM). Jumlah UMKM mencapai 99,9 persen dari total

unit usaha yang berjumlah 64,2 juta unit. Di samping itu, kontribusi UMKM

terhadap PDB Indonesia juga cukup besar mencapai 61 persen. Lebih jauh, peran

UMKM dalam penyerapan tenaga kerja juga mencapai 97 persen dari total

angkatan kerja nasional. Ini semua adalah bukti-bukti betapa pentingnya UMKM

bagi perekonomian nasional (Kemenkopukm 2018, BPS, 2018).

Menurut peneliti dengan membantu pengangguran (individu yang dapat

dipercaya) dengan memberikan modal untuk membuka usaha UMKM dapat

meningkatkan ekonomi di daerah Sumatera Utara sekaligus dapat menambah

lapangan pekerjaan bagi pengangguran yang lain.

2.4 Sikap Siswa terhadap Ancaman Pengangguran

2.4.1 Perspektif Menurut Alkitabiah

Kerja itu merupakan sesuatu tanggung jawab dan kewajiban manusia.

Segala hal yang dikerjakan juga harus mengutamakan kemuliaan Allah dan untuk

Allah. Namun wabah Covid-19 membuat banyaknya masyarakat kehilangan

pekerjaan, sehingga pengangguran semakin meningkat. Dalam Roma 8:28 yang

berbunyi

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk

mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah”. Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa

Tuhan selalu turut campur tangan dalam mengerjakan semua hal untuk kebaikan

bagi mereka yang menaruh kepercayaan di dalam-Nya, yang berarti Allah tetap

menyiapkan sesuatu yang baik dari situasi yang buruk termasuk pekerjaan

maupun kebutuhan kita sehari hari, sehingga Allah akan mencukupkan segala hal

yang kita butuhkan. Dalam Kolose 3:23 juga dikatakan "Apa pun juga yang kamu

perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk

manusia”. Walaupun situasi buruk menimpa, manusia haruslah tetap berusaha dan

melakukan segala upaya, baik itu saat bekerja maupun sedang mencari pekerjaan

bahkan kehilangan pekerjaan sekalipun, kita perlu melakukannya karena

menunggu kehendak-Nya tanpa berusaha sekalipun juga tidak akan menghasilakn

apapun.

2.4.2 Refleksi Siswa

Sebagai siswa, sikap yang dapat kita lakukan dalam menghadapi ancaman

yang mengancam integritas negara ialah dengan sungguh sungguh belajar,

tujuannya adalah agar di masa depan kita dapat memiliki pengetahuan atau

wawasan yang lebih luas mengenai segala aspek terkhususnya yang menjadi

ancaman terhadap negara dalam bidang perekonomian sehingga ke depannya kita

tahu solusi yang dapat mengatasi ancaman tersebut seperti menciptakan lapangan

kerja yang seimbang sesuao dengan tenaga kerja yang ada di daerah tersebut dan

solusi lainnya untuk mengurangi pengangguran yang ada. Sebagai siswa kita juga

dapat memberikan saran yang membangun mengenai masalah sekitar kita melalui
blog atau social media dengan bahasa yang sopan dengan tujuan supaya negara ini

dapat menjadi negara yang lebih maju.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Setelah meneliti tentang pengangguran di daerah Sumatera Utara yang dapat

menjadi ancaman dalam bidang perekonomian, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengangguran di salah satu daerah dapat menjadi ancaman bagi integritas negara

terkhususnya dalam bidang perekonomian. Sebab hal ini dapat menimbulkan

masalah yang mengancam kesejahteraan masyarakat, perekonomian daerah yang

tidak meningkat dan juga angka kemiskinan yang semakin tinggi. Pemerintah

sudah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi masalah pengangguran ini,

sehingga masyarakat harus bekerja sama dalam melaksanakan program tersebut

agar pengangguran dalam daerah dapat berkurang.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis, antara lain :

1. Bagi pemerintah menyediakan pelatihan tenaga kerja sesuai dengan

keterampilan yang dimiliki, untuk meningkatkan sumber daya manusia di

Sumatera Utara.

2. Bagi masyarakat harus bisa mematuhi dan melaksanakan program ataupun

kebijakan yang dijalankan pemerintah dalam mengatasi pengangguran.


3. Bagi siswa dapat memberikan saran atau ide untuk mengatasi masalah

pengangguran di Sumatera Utara, untuk itu siswa harus perlu berlatih berpikir

kritis dan literasi.

DAFTAR PUSTAKA

Kusnandar, V. (2021, Desember 2). Penduduk Usia Kerja Terdampak Covid-


19 Bertambah, Pengangguran Sumut Meningkat. Dikutip 10 Mei 2022 dari
databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/12/02/penduduk-
usia-kerja-terdampak-covid-19-bertambah-pengangguran-sumut-
meningkat#:~:text=Tingkat%20Pengangguran%20Terbuka%20Sumatera
%20Utara%20(2010-2021)&text=Berdasarkan%20data%20Badan%20Pusat
%20Statistik,2021%20dibanding%20posisi%20Februari%202021

Manik. (2020). Pengangguran di Sumut Meningkat. Dikutip 10 Mei 2022 dari


bisnis.com:
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20201110/534/131604
7/pengangguran-di-sumut-meningkat

Laoli. (2022). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2022 Diprediksi Capai


5,17%. Dikutip 10 Mei 2022 dari newssetup:
https://newssetup.kontan.co.id/news/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-pada-
2022-diprediksi-capai-517-ini-pendorongnya

Alba, A. & Kurniawan, R. (2019, Januari). Kebijakan Pemberian Bantuan


Sosial bagi Keluarga Miskin. Sulawesi. Unimal Press.

Hia, Y (2013). Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam Menanggulangi


Pengangguran.

Kacaribu, F. & Hamidi, U. (2020). Program Bantuan Modal Usaha Mikro.


Jakarta. Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai