Disusun oleh :
Vidia Meilani
NIM : P07120120012
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini hak asasi manusia tidak lagi dipandang sekadar sebagai
perwujudan paham individualisme dan liberalisme seperti dahulu. Hak asasi
manusis lebih dipahami secara humanistik sebagai hak-hak yang inheren dengan
harkat martabat kemanusiaan, apa pun latar belakang ras, etnik, agama, warna
kulit, jenis kelamin dan pekerjaannya. Konsep tentang hak asasi manusia dalam
konteks modern dilatarbelakangi oleh pembacaan yang lebih manusiawi
tersebut.Masalah hak asasi manusia menurut para sarjana yang melakukan
penelitian pemikiran Barat tentag negara dan hukum, berpendapat bahwa secara
berurut tonggak-tonggak pemikiran dan pengaturan hak assasi manusia mulai dari
Magna Charta (Piagam Agung 1215), yaitu dokumen yang mencatat beberapa hak
yang diberikan raja John dari Inggris kepada bangsawan .
Hak Asasi Manusia sudah ada sejak zaman dahulu, hanya saja kebanyakan
bersifat normative dan hanya tersirat yang tertuang didalam kitab suci. Hindu
memiliki Konsep HAM yang tinggi yang tertuang didalam weda, baik weda Sruti
maupun weda Smerti.Tentang persamaan didalam bhagavad gita tidak hanya
dengan manusia tetapi juga terhadap semua mahkluk hidup seperti kutipan Kitab
Isa Upanisad sloka 6 menyatakan :
Artinya :
” Dia yang melihat semua mahluk pada dirinya (Atman) dan dirinya (Atman)
sendiri pada semua mahluk, Dia tidak lagi melihat adanya sesuatu perbedaaan
dengan yang lain.”Berdasarkan Sloka diatas dapat diuraikan bahwa orang yang
melihat semua orang pada atmanya atau melihat atma seseorang ada dirinya orang
tersebut sudah tidak melihat perbedaan antara dirinya dan orang lain, orang
tersebut menganggap dirinya dan orang lain itu sama.
BAB II
PEMBAHASAN
Kasus 1 :
Kasus II :
PENUTUP