Anda di halaman 1dari 6

VIRUSTATIKA & IMB

Virus (Sansk: Visham= Racun)


 M.O hidup yang terkecil (20-30 mikro)
 Hanya dapat dilihat dengan Mikroskop Elektron (pembesaran 200.000 kali)
 Diluar tubuh manusia “Kristal” tanpa tanda hidup sangat ulet, tahan asam & basa;
resisten terhadap suhu renda atau tinggi sekali
 Keadaan membaik (dalam tubuh manusia) “Kristal” Bernyawa
memperbanyak diri
 Jasad Biologis, bukan hewan, bukan tanaman, bukan struktur sel, tidak dapat hidup &
memperbanyak diri secara mandiri
 Menggunakan sistem Enzim & sel tuan rumah u/ Sintesa Protein, Asam Nukleat &
perkembang biakan
 Replikasi (Reproduksi. Virus) berhubungan dengan proses metabolism sel tuan rumah
sulit memproduksi obat dengan toksisitas selektif bagi virus tanpa merugikan sel tuan
rumah
 Vaksinasi cara utama untuk mengendalikan infeksi virus (Polio, Rabies, Campak,
Mums, Rubella)
 Virion – bagian terkecil virus Mgd hanya satu dari dua asam inti DNA atau RNA
 Anti Virion dari DNA/RNA selubung (Salut Protein) “Capsid” – Spesifik bagi setiap
virus
 Bbrp Virus dinding dari lemak (Fasfolipio & Protein & Bbrp Enzim)

Penggolongan
1. Virus DNA:
Herpes. Simplex, H. Sinaga, Varicella Zoster (Cacar Air), Variola (Cacar
Smallpox), Human Papilloma Virus (HPV) Kulit Genital & Kanker Servix
2. Virus RNA:
Penyebab HIV – AIDS, Hepatitis, Rhino Virus (Selesma), Polio Virus
(Lumpuh Layu pada Anak-anak), V. Rubella (“Rode - Hond”), V. Beguk
(“Mumps”), Demam kuning (Yellow Fever)
Penyakit - Virus:
1. Virus – Herpes
 Infeksi akibat V. Herpes sukar disembuhkan sec. Radikal
 Sekali masuk dalam tubuh V. Herpes tidak dapat dikeluarkan
 Infeksi Primer:
 Terjadi di kulit atau Moksa (dibawah 10 thn) sembuh Virus bersembunyi
di simpul – simpul syaraf di samping sumsum (Ganglia) Btk leten seumur
hidup
 Bila rangsangan V. muncul di kulit infeksi sekunder berdekatan infeksi pertama
 Rangsangan berupa “masuk angin” demam, haid, stress penyinaran X- Ray, pkit berat
dan lain-lain sistem imun & daya tangkis tubuh
 Setelah perbanyakan Virus & Infeksi dapat diatasi V. Mengundurkan diri latem
kembali di ganglia
1) Herpes Simplex Virus (HSV) tipe I & tipe II
a) HSV – I
 Menghinggapi muka, mata, mulut & sekitarnya & diikuti demam
 Gejala sembuh sendiri setelah diberi obat Analgetika, obat Kumur, Diet cair &
istirahat
 Kostikosterioda tidak boleh diberikan karena system imun lebih tertekan
& infeksi lebih pesat menyebar
b) Herpes. Genitalis (HSV. II)
- Ditulari melalui kontak seksual
- Di. A.S penyakit kelamin no 2 (G.O no 1)
- Kondom tidak memberikan perlindungan 100% terhadap infeksi HSV II
- Merajalela dimana-mana sebagai penyakit kelamin
Gejalah:
 Gelembung berair & dan borok bengkak & sangat sakit di daerah pantat, paha,
alat kelamin
 Kelenjar pada lipatan pala bengkak rasa sakit bila buang air kecil, demam &
malaise umum
Pengobatan:
Infus I.V Asiklovir/Salep Betadin – 10 dium sangat efektif
c) Herpes Zoster “Sinanaga”
 Diakibatkan oleh Varicella Zoster penyebab cacar air menetap di Ganglia
pasien yang menderita infeksi cacar pada masa kanak – kanak orang dewasa
sembuh Imun seumur hidup
 Gejala:
Kelompok gelembung sejajar dengan tulang Iga didaerah simpul syaraf,
diikuti dengan nyeri hebat & bertahan lama
 Pengobatan:
 Sukar ditanggulangi mengoleskan 2-3x sehari dengan kapas
larutan Asetosal 10% dalam Alkohol 95% pada tempat nyeri
 Oral: Asiklovir, Valasiklovir
 Kasus hebat: infuse I. V Asiklovir, Vidarabain
 Kortikosteroid dapat digunakan serentak & mempercepat
penyembuhan luka pada kulit
 Alternatif: AS. Aminolysin 3 dd 500 mgr (0,5 jam a.c)
 Pendinginan (Es batu dalam kantong plastik) menghilangkan nyeri
sementara waktu
 Kasus parah pembedaha saraf – saraf ruas tulang belakang
dipotong (Denervasi)
2) Virus Hepatitis
 Hepatits (Radang Hati) karena infeksi Virus Hepatitis, Virus Demam
Kuning, Penyumbatan Sal. Empedu (karena batu empedu), Zatkimia, obat –
obatan tertentu, Alkohol
 Dikenal 7 jenis V. Hepatitis: A,B,C,D,E,F, dan G
 Hepatitis B & C paling berbahaya kerusakan hati permanen
a. HAV (Hepatitis A. Virus)
- a/ Virus RNA penyebab yang paling sering terjadi
- Penularan: Tinja mulai (makanan – minuman tercemar)
- Diagnosa: Deteksi Anti Bodies Ig M (Anti HAV)
- M. Inkubasi: 2 – 6 minggu tanpa keluhan & tidak kentara
- Gejala Utama:
 Kulit dan bagian putih mata warna kuning 50% pengidap Zat
warna Empedu (Bilirubin) tidak diuraikan lagi oleh hati keluarkan
kedalam darah
 Gangguan lambung, usus, demam, rasa letih, nyeri perut, nyeri otot &
sendi
 Tinja dapat hilang warnanya & urine warna gelap
 Prevensi: Imunisasi pasif (Ig), obat anti HAV, infeksi sembuh secara
spontan dan istirahat & diet (tanpa lemak) 4 – 8 minggu lemah,
letih berbulan-bulan
b. HBV (Hepatitis – B Virus)
- Penyakit kelamin, bersama dengan sifilis, G.O, H. Genitalis & AIDS
- Penularan: Darah, Sperma & Cairan Vagina potensi penularan jauh lebih
besar dari AIDS dengan resiko kematian sama besar
- 100% dari penderita infeksi jadi kronis virus menetap dalam darah
Hati pembawa Virus Kronis hati mengeras (Cirrosis) keluhan
meningkat tidak diobati fatal
- Masa Inkubasi 2 – 6 Bulan
Gejala:
Mirip infeksi HAV, tapi lebih hebat dan warna kulit menjadi kuning
c. HCV (Hepatitis C. Virus)
 Penularan: Melalui darah, Sperma, Lendir = AIDS tetapi lebih Egresif
 Setetes kecil darah cukup timbulkan infeksi
 Khusus menyeramh pecandu narkoba, pekerja seks & orang – orang
dengan kontak seksual bar- ganti-ganti
 Pengobatan:
i.m Alfa. Interferon 3x seminggu 3 M.U selama 3 – 12 bulan
3) Virus Influenza
- Disebabkan Virus – RNA, dapat didup pada manusia, kuda, babi, ikan
paus, ayam, itik & bebek
- Infeksi: Inhalasi pada tetesan liaur, pada waktu bersin, batuk, bicara
- Inkubasi: 1 – 3 hari
- Gejala: Lihat Diktat
- Sembuh spontan dan pengobatan Simptomati Analgetik, O. Batuk& tetes
hidung/telinga
4) Flu Burung (Avian – Influenza, tipe H5 – NI)
- Ditularkan kepada manusia melalui percikan lender yang keluar dari
unggas atau melalui udara (kotoran unggas yang sudah mongering)
- Sumber infeksi lain penggunaan kotoran unggas sebagai pupuk
- Gejala: Lihat Diktat
- Penularan dari manusia – manusia kecil virus flu sangat lincah virus
berintegrasi dgn Virus Influensa manusia mutan-mutan baru yang
lebih ganas & mudahkan transmisinya dari manusia ke manusia
- Pengobatan:
1. Bed. Rest & Analgetika untuk mengatasi nyeri (Parasetamol &
Asetosal)
2. Vit. C dosis tinggi (3 – 4 dd 1000 mgr) meringankan gejala dan
mempersingkat lamanya infeksi
3. Tab. Seng. Glukonat (Tab. Isap) – 13,3 mgr sedini mungkin pada
awal infeksi 5 – 6x sehari
4. Virustatika sebagai prevensi untuk meringankan gejala penyakit :
a. Tab. Amantodin selama 10 hari + Injeksi Vaksin Influenza O2
selama masa vaksin belum aktif (masa inkubasi 10 hari) terutama
untuk orang – orang daya tangkis lemah
b. Per. Oral: Oseltamivil & Zanamivir
5. Antibiotika orang beresiko tinggi & daya tangkis lemah
(penderita bronchitis kronis, jantung atau ginjal) cegah infeksi
bakterial sekunder (Pneumonia) fatal

5) Virus – virus Lain


a. Virus Dengue (Pelafalan Denggi)
- Virus RNA gigtan nyamuk Aedes Aegypti pada siang hari
Gejala Lihat Diktat
- Bintik – bintik merah khas pada muka, kaki & tubuh
- Naik turun TO karasteristik bagi Dengue
- Perdarahan serius Transfusi darah
- Dbd demam berdarah Dengue MPRKN BTK parah dari
Dengue oleh 2 infeksi berturut-turut dari serotipe yang
berbeda Virulensi Abnor
- Hari ke 2 – hari ke 5 demam hypotensi, perdarahan kulit
hidung & telinga 50% fatsin
- DBD (Hemorrhagic – fever) pada anak – anak
- Prevensi:
 Memberantas nyamuk dari tempat pembiakannya
 Insektisida untuk Larva/jentik nyamuk (mis:
Themephos/Abate 10 gr per 100 lt air)
- Pengobatan:
 Belum ada terapi kausal terhadap Dengue
 Usaha penunjang infuse lrtn Naci pemberian O2,
Parasetamol untuk demam & istirahat total
 Perdarahan serius Transfusi darah
 Terapi penunjang (+) Mortalitas 1 – 3 %
diabaikan meningkat sampai 50%
 Terapi simptomatis Transfusi darah Analgetika
(Ibuprofen) + Antipiretika (Parasetamol)
b. Virus Ebola
- Virus RNS
- Ditularkan melalui kontak langsung dengan darah (spt AIDS), lendir,
Kimia, faces, sperma
- Gejala: Diktat
- Fatal karena pendarahan hebat dari semua liang tubuh & organ –
organ dalam darah tidak membeku lagi
- Fatal dalam beberapa hari
- Belum ada obat terhadap infeksi virus ini
c. Virus – Sars (Severe Acute Respiratory Syandrome
- berasal dari china melanda seluruh china)
- Penyebab:
- Disebabkan ST Coronavirus (= Sars Associat ED Coronavirus= Sar
- Cov) penyakit saluran nafas
- Virus diperkirakan atau suatu zoonase (penyakit hewan yang dapat
pindah ke manusia) Transmisi dari hewan ke manusia
Gejala:
- Demam tinggi kurang lebih 38C, batuk tidak produktif (69%),
Mialgia (sakit otot), Dispnoe (sesak nafas) sakit kepala, Pneumonia
- Fatal bagi penderita diabetes
Cara Penularan:
- Ditularkan melalui Persontoperson dengan secret pernafasan atau cairan tubuh
- Ditularkan melalui percikan pernafasan (Droplet. Sreag)
- Transmisi terjadi bila penderita batuk atau bersin percikan tiba pada selaput lendir
dari mulut, hidung & mata dari seseorang yang berdekatan
- Penularan juga bila bersentuhan dengan benda yang tercemar Droplet atau melalui udara
(Air. Born)
Pengobatan:
1. Tab. Ribavirin
2. Vaksinasi dari virus Influenza yang dilemahkan + 1 gen virus Sars
3. Vaksin tidak efektif untuk anak – anak
Pengobatan:
- Kehamilan dan Laktasi
 Belum tersedia cukup data mengenai keamanan obat anti virus untuk bu-mil &
laktasi
Obat – obatan anti Retroviral
1. Indinavir: Crixivan
- Berkhasiat terutama HSV – Tipe 1; kurang kuat untuk HSV – Tipe 2
Dosis: 3 dd 800 mgr 1 jam a.c bila kombinasi dengan Didanosin Minum Internual 1 jam
2. Amantadin: Sumetrel
- Mek. Kerja pencegahan penetrasi virus kedalam sel tuan rumah
- 48 jam setelah timbul gejala influensa mempersingkat lamanya masa sakit
- Spektrum kerja sempit vaksin influensa
- Digunakan pula untuk Parkinson
- Oral: sedini mungkin 2 dd 100 mgr p.c selama 10 hari kurang lebih 65 thn 1 dd 100 p.c
3. Asiklovir: Sovirax
- Spesifik untuk virus Herpes H Simplex & H Zoster
- Ef. Samping Diktat
- Dosis:
 Infeksi HSV. Oral 5 dd 200 mgr setiap 4 jam selama minimal 5 hr
 Provilaksi H. Genetalis 4 dd 200 mgr H. Zoster dd 800 mgr setiap 4 jam selama
7 hari
 Infuse i.v 3 dd 5 mgr/kg (perlahan) selama 5 hari
 Salep kulit 5%; salep mata 3% 5 dd setiap 4 jam selama 5 hari

Anda mungkin juga menyukai