Pendahuluan
Materi atau benda dapat digolongkan ke dalan zat dan campuran. Campuran dapat
digolongkan lebih lanjut atas campuran homogen (kelihatan serbasama) dan campuran
heterogen (kelihatan serbaneka). Campuran homogen juga disebut larutan. Penggolongan
materi ke dalam campuran heterogen cukup dilakukan berdasarkan pengamatan materi.
Namun penggolongan suatu materi yang kelihatan homogen ke dalam zat atau campuran
homogen harus dibuktikan melalui usaha pemisahan secara fisika zat-zat yang mungkin
menyusunnya materi tersebut. Beberapa teknik pemisahan secara fisika seperti melalui
dekantasi, penyaringan, penguapan, kristalisasi, kromatografi lapis tipis, dan sublimasi.
Cara pemisahan yang dipilih harus disesuaikan dengan sifat zar-zat yang diduga menyusun
materi itu. Pemisahan zat sekaligus juga merupakan cara untuk meningkatkan kemurnian
bahan.
Walaupun kegiatan pemisahan zat-zat penyusun suatu campuran itu penting, proses
sebaliknya yaitu pembuatan campuran yang homogen (melarutkan) juga sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam praktikum, penggunan larutan yang tidak baik (tampak
agak keruh) dapat berakibat kegagalan praktikum itu. Demikian juga proses melarut dari
suatu zat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun materi yang berupa campuran sering dapat digunakan langsung untuk
memenuhi kebutuhan hidup, tetapi komposisinya sering tidak sesuai dengan keinginan.
Mempunyai kopi dan gula secara terpisah lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan
mempunyai sebungkus campuran kopi-gula. Pembuatan campuran dari bahan murni lebih
mudah dikontrol, sesuai dengan kadar atau perbandingan yang diinginkan seperti Ibu
membuat kopi manis untuk Ayah dan kopi kurang manis untuk Kakek. Kegiatan pemisahan
zat-zat dari campuran dan sebaliknya pembuatan campuran dari zat-zat, keduanya banyak
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kebutuhan.
Petunjuk Pengumpulan Hasil Kerja :
1. Setiap kelompok mengumpulkan satu berkas catatan hasil pengamatan, jawaban
pertanyaan, dan kesimpulan pada akhir setiap kegiatan kepada guru/pembimbing.
2. Setiap siswa harus menulis kembali (memeperbaiki) hasil pengamatan, jawaban
pertayaan, dan kesimpulan setiap kegiatan setelah guru menegaskan hasil pengamatan,
jawaban pertanyaan, dan kesimpulan yang benar.
3. Hasil pemeriksaan dari guru terhadap laporan hasil kegiatan kelompok dapat diambil
dua hari berikutnya dan dikumpulkan kembali pada kegiatan praktikum berikutnya untuk
ditaruh pada map yang berisi kumpulan hasil-hasil kerja anda (portofolio).
4. Jawaban dari tugas pengayaan dikumpulkan pada kegiatan praktikum berikutnya
bersamaan dengan pengumpulan kembali hasil kerja yang sudah dikoreksi guru.
5. Kumpulan hasil-hasil kerja anda (portofolio) dapat dilihat kapan saja dalam kotak
atau map bimbingan.
297
Kegiatan 1 : Mengamati Sifat Konkrit Materi
Masalah : Seperti mengenal orang, zat dan campuran sering dapat dikenali melalui
sifat konkrit (seperti warna, kekeruhan, dan jumlah komponen penyusun).
Sifat konkrit materi minimal berguna untuk menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam mempelajari atau menggunakan bahan itu. Informasi
apa saja yang dapat kita peroleh melalui sifat konkrit materi ?
* Dari buku-buku, kita tahu bahwa air suling (aquades), logam besi, garam dapur
(yang putih bersih), masing-masing merupakan bahan murni atau disebut zat.
Sedangkan tanah, air garam, air kapur, dan minyak-air, masing-masing
merupakan campuran.
Langkah Percobaan :
a. Sifat Konkrit Zat (Aquades, Besi, dan Garam Dapur)
1. Menyediakan tiga buah materi yang tergolong zat (aquades, besi atau paku
yang sudah diamplas, dan 1-5 gram garam dapur yang bersih) seperti gambar
berikut.
298
* Hasil pengamatan di catat pada lembar pengamatam!
3. Mengglongkan materi ke dalam materi homogen dan materi heterogen
berdasarkan jumlah macam warna dan/atau jumlah komponen penyusun materi
tersebut.
* Homogen adalah sifat yang seragam atau serbasama
* Heterogen adalah sifat yang tidak seragam atau serbaneka
Tanah
Minyak-air
Air kapur
Air garam
Keterangan : * diisi satu, dua, atau lebih dari dua komponen sesuai pengamatan
** diisi dengan homogen atau heterogen sesuai pengamatan
b. Sifat Konkrit dari Campuran (Tanah, Minyak-Air, Air Kapur, dan Larutan
Garam Dapur)
299
Pertanyaan :
1. Apa kesamaan ciri sifat konkrit zat-zat aquades, besi, dan garam dapur (pilih
homogen atau heterogen) ? _____________________________
____________________________________________________
2. Apa ciri sifat konkrit campuran yang tidak dimiliki zat ?
________________________________________________________________
3. Sifat konkrit yang bagaimana (pilih homogen atau heterogen) dari materi yang
masih memerlukan cara lain untuk membedakannya (ke dalam zat atau
campuran)? ________________________ karena _______________________
________________________________________________________________
Simpulan :
Besi yang diamplas, garam dapur, dan air (aquades) merupakan contoh materi
(bahan/benda) murni atau disebut dengan zat. Masing-masing materi ini kelihatan
serbasama, tidak mempunyai bagian yang kelihatan berbeda atau dikatakan mempunyai
satu bentuk komponen (kata kata bentuk sering tidak ditulis). Materi yang kelihatan
demikian disebut homogen. Jadi semua zat kelihatan homogen. Apakah sebaliknya
semua materi yang kelihatan homogen merupakan zat ? Tidak semua, air garam yang
kelihatan homogen merupakan campuran homogen (dikenal dengan larutan).
Minyak-air, tanah, dan air garam adalah beberapa contoh materi yang berupa
campuran. Minyak-air terdiri dari dua komponen yang kelihatan berbeda yaitu lapisan
minyak dan lapisan air (disebut serbaneka atau tidak seragam). Tanah terdiri dari
bagian-bagian dengan berbagai warna mempunyai lebih dari dua komponen. Materi
yang kelihatan terdiri dari dua komponen atau lebih (bagian-bagian kelihatan berbeda)
dikatakan serbaneka atau heterogen. Sedangkan air garam merupakan campuran dari
dua zat (air dan garam) yang kelihatan homogen (serbasama atau seragam) atau
mempunyai satu komponen yaitu hanya komponen cair. Dengan demikian terdapat dua
jenis campuran yaitu campuran heterogen dan campuran homogen (yang disebut
larutan).
Campuran heterogen terdiri dari dua komponen. Seperti faktanya yang telah
diidentifikasi di atas, komponen adalah bentuk-bentuk bagian dalam materi yang dapat
dibedakan seperti macam warna, kekeruhan, dan lapisan-lapisan cairan. Materi
300
campuran air dan minyak dikatakan terdiri terdiri dari dua komponen yaitu komponen
cairan air yang berada pada lapisan bawah dan komponen cairan minyak yang berada
pada lapisan atas. Air keruh terdiri dari dua komponen yaitu komponen air dan
komponen padatan (padatan berupa butiran-butiran padatan melayang dalam air).
Sementara tanah yang kelihatan beraneka warna mempunyai lebih dari dua komponen
(tergantung jumlah komponen yang tampak berbeda).
Campuran heterogen kelihatan serbaneka disebabkan oleh zat-zat penyusunnya
mempunyai sifat-sifat konkrit yang berbeda. Satu kompon minimal terdiri dari satu zat
seperti padatan garam dapur. Ada juga satu komponen terdiri dari dua zat atau lebih,
seperti air garam yang homogen (larutan air garam) terdiri dari dua zat yaitu garam dan
air. Dengan demikian mudah dipahami bahwa campuran heterogen terdiri dari dua zat
atau lebih.
Air garam kelihatan homogen terdiri dari satu komponen yaitu cairan.
Akantetapi materi dengan satu komponen ini (yaitu komponen cairan) terdiri dari dua
zat yaitu garam dan air. Olehkarena air garam terdiri dari dua zat, maka air garam
yang homogen termasuk campuran homogen (larutan). Demikian juga air kapur yang
homogen terdiri dari dua zat yaitu kapur dan air, maka air kapur yang kelihatan
homogen juga termasuk campura homogen (larutan).
1. Lakukanlah di rumah pengamatan sifat konkrit terhadap a) air bekas cucian dari
pakaian yang kotor, b) minuman sprite, c) bongkahan batu bata, d) kawat tembaga
yang diamplas, dan e) sebuah materi lain yang sering anda lihat. Gunakan lembar
pengamatan berikut (sama dengan yang digunakan pada Kegiatan 1)!
b. Minuman
sprite
c. Bongkahan
batu bata
d. Kawat
tembaga yang
diamplas
e. . ………….
301
Penggolongan Zat dan Campuran Melalui Pemisahan Zat-Zat
yang Diduga Menyusun Campuran
Pengantar
Dari rangkuman Kegiatan 1 di atas dapat diduga zat merupakan materi murni
(materi tunggal terdiri dari partikel-partikel yang sama). Sementara campuran
merupakan campuran dua zat atau lebih. Penggolongan materi ke dalam zat dan
campuran biasanya menuntut suatu pembuktian apakah materi tersebut terdiri dari satu
zat (bahan murni atau tunggal) atau terdiri lebih dari dua zat, terutama untuk materi
yang kelihatan homogen. Cara pembuktian biasanya melalui usaha pemisahan
komponen-komponen dan zat-zat yang diduga menyusun materi tersebut. Zat-zat hasil
pemisahan tidak merupakan zat baru.
Teknik pemisahan yang tidak menghasilkan zat baru digolongkan dalam
pemisahan secara fisika. Satu contoh pemisahan yang tidak menghasilkan zat baru
adalah pemisahan garam dapur dari air garam melalui penguapan. Rasa padatan garam
hasil penguapan/pemisahan dan rasa larutan garam sama yaitu berasa asin garam dapur.
Demikian juga uap air hasil pemisahan jika diembunkan menghasilkan air. Sejumlah
teknik pemisahan secara fisika : 1) dekantasi, 2) penyaringan, 3) penguapan, 4)
pengkristalan (kristalisasi), 5) kromatografi, dan 6) sublimasi.
Penggolongan materi yang kelihatan heterogen cukup dilakukan dengan
pengamatan sifat konkrit. Penggolongan suatu materi yang kelihatan homogen
memerlukan teknik pemisahan lanjutan yang mampu memisahkan zat-zat yang diduga
menyusun materi yang yang akan digolongkan. Teknik pemisahan yang dipilih dalam
usaha penggolongan materi biasanya disesuaikan dengan perbedaan sifat fisika zat-zat
yang diduga menyusun materi terssebut.
Informasi awal sifat zat-zat yang diduga menyusun suatu materi dapat diperoleh
dari buku-buku, label bahan, dan/atau pengalaman sehari-hari. Sebagai contoh, air
tanah dekat pantai biasanya tercampur air laut, yang mana air laut mengandung garam.
Air mudah menguap dan garam dapur tidak mudah menguap. Dari informasi tersebut,
penggolongan air sumur dekat pantai ke dalam zat atau campuran dapat dilakukan
dengan penguapan melalui pemanasan. Sementara cairan tebu yang terasa manis dapat
diduga mengandung gula dan air. Untuk membuktikan cairan tebu terdiri dari gula dan
air tidak bisa dilakukan dengan penguapan melalui pemanasan sampai kering, karena
gula akan rusak jika dipanaskan sampai kering. Untuk pemisahan gula dan air dalam
cairan tebu harus dipilih teknik pemisahan yang lain.
Dalam rangka pemilihan teknik yang dapat digunakan untuk penggolongan
materi, keenam teknik pemisahan di atas perlu dipelajari. Demikian juga keterampilan
menggunakan keenam teknik pemisahan tersebut berguna dalam kehidupansehari-hari.
302
Kegiatan 2 : Memisahkan Cairan dari Campurannya dengan Dekantasi
Masalah : Untuk kebutuhan cepat, dalam jumlah yang tidak terlalu banyak cairan atau
larutan yang terpisah dengan baik dapat dipisahkan dengan mengambil
langsung bagian cairan (dekantasi) dengan menuangkan cairan dan/atau
memipet secara hati-hati. Apa saja yang mempengaruhi keberhasilan
dekantasi? Bagaimana melakukan dekantasi yang baik sehingga diperoleh
cairan yang bersih (homogen) ?
Langkah Percobaan :
1. Ambilah tiga buah campuran yaitu: campuran air yang berisi pasir bersih,
campuran minyak-air, dan air-kapur (bahan dalam kegiatan percobaan 1).
2. Diamkan masing-masing campuran hingga bagian-bagian penyusun campuran
berpisah dengan mantap (baik).
3. Sediakan tiga wadah bersih untuk menampung cairan atau larutan hasil
dekantasi. Satu untuk wadah minyak, satu untuk bagian cairan air kapur, dan
satu lagi untuk air dari campuran air dan pasir.
4. Sediakan dua buah pipet tetes yang bersih. Satu untuk mengambil minyak dan
satu lagi dapat digunakan untuk mengambil bagian cairan air kapur dan
mengambil air dalam campuran pasir dan air. Pipet digunakan untuk
mengambil cairan yang berbeda harus dicuci terlebih dahulu.
5. Batang pengaduk disiapkan untuk mengendalikan aliran cairan agar tidak
tumpah bebas dan tidak merembes pada dinding gelas pada saat penuangan
cairan.
1. Tempelkan batang pengaduk pada mulut gelas kimia dan kemudian tuangkan
bagian cairan melalui mulut gelas kimia secara hati-hati. Bagian padatan atau
komponen lain dihindarkan ikut tertuang. Penuangan dihentikan jika cairan
tersisa setengah bagian dari volume cairan atau cairan menjadi keruh atau.
2. Campuran sisa didiamkan kembali agar bagian cairan memisah kembali dengan
baik (mantap). Kemudian cairan yang sisa diambil dengan cara memipet.
303
3. Sebelum dimasukkan ke bagian bagian air, udara dalam pipet dikeluarkan di
luar (jangan menguluarkan udara dalam pipet di dalam cairan atau larutan).
4. Dalam keadaan kosong (kempes), ujung pipet dimasukkan ke dalam bagian air
dan ujungnya ditempelkan pada dinding wadah.
5. Kemudian secara perlahan air diisap (diambil) secara hati-hati dengan pipet
tersebut. Setelah penuh atau tidak bisa mengisap air lagi, pipet dikeluarkan
dan isinya ditampung dalam wadah air. Kemiringan pipet saat memindahkan
cairan antara 60o sampai dengan 90o.
304
b. Mengambil bagian larutan dalam campuran air-kapur.
1. Langkah-langkah nomor a.1 s.d. a.7 diulang untuk mengambil bagian bening
(larutan) air kapur. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar jawaban di atas.
1. Langkah nomor a.1 s.d. a.7 diulang untuk memisahkan minyak dari campuran
minyak-air. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar jawaban di atas.
305
d. goyangan pada campuran? _____________________________
3. Urutkan ketiga campuran berdasarkan tingkat kemudahannya untuk didekantasi
dari yang paling mudah menuju yang paling sulit ! _____________________
_________________________________________________________________
Kesimpulan :
1. Pengambilan bagian cair yang terpisah dalam campuran dapat diambil dengan
cara _____________________________________________________________
2. Tingkat kesulitan pengambilan bagian cairan dalam campuran dengan dekantasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu _________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
306
homogen seperti zat-zat penyusun larutan air garam. Keterampilan dekantasi banyak
dilakukan dalam pembuatan minyak kelapa oleh masyarakat.
307
Tugas Pengayaan :
Kegiatan 3 : Menyaring
Masalah : Dalam kegiatan rumah tangga (di dapur), kegiatan IPA di laboratorium
sekolah, dan kegiatan lain sering melibatkan penggunaan cairan bening atau
larutan yang baik. Untuk itu, kita sering dituntut mampu melakukan
penyaringan dengan baik. Penyaringan merupakan salah satu teknik
pemisahan. Campuran yang bagaimana dapat dipisahkan dengan
penyaringan dan bagaimana cara menyaring yang baik ?
308
Langkah Percobaan :
1. Mengamati materi yang telah disedian di meja praktikum dan telah disertai
identitasnya masing-masing. Memilih campuran yang dapat dipisahkan dengan
penyaringan
Cara Menyaring
* Setiap penyaringan materi yang berbeda, corong dan batang pengaduk dicuci,
kertas saring diganti. Setiap filtrat ditampung pada wadah masing-masing.
8. Langkah 1 s.d. 7 diulang untuk penyaringan masing-masing campuran yang
cairannya dapat dipisahkan dengan penyaringan.
309
Data Hasil Pengamatan :
...
...
Keterangan :
* Diisi homogen atau heterogen
#
Pilih berupa zat atau larutan (campuran). Apabila diperlukan, informasi
golongan filtrat berupa zat atau larutan dapat ditanyakan pada
guru/pembimbing.
Pertanyaan :
Kesimpulan :
310
Rangkuman :
Tugas Pengayaan :
1. Jika hasil penyaringan masih tetap keruh, usulkan suatu cara mengatasinya untuk
mendapatkan filtrat yang bening! Berbagai macam kertas saring atau alat
penyaring lain yang terbuat dari berbagai bahan dan ukuran pori-pori yang berbeda
bisa diperoleh di pasaran.
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
311
Kegiatan 4 : Penguapan dan Kristalisasi
Masalah : Penguapan hampir tidak pernah berhenti di alam. Penguapan ada yang
diharapkan (seperti dalam menjemur pakaian, mengeringkan gabah,
pembuatan garam dapur oleh petani garam, dan dalam banyak kegiatan
IPA). Penguapan ada juga yang tidak diharapkan seperti penguapan bensin
dalam wadah penyimpanannya. Penguapan dapat dilakukan dengan
pemanasan dan/atau penganginan tergantung dari tujuan dan sifat bahan.
Bagaimana kedua cara penguapan ini digunakan secara efektif ?
Penguapan suatu larutan yang mendukung zat terlarut yang tidak mudah
menguap biasanya diikuti dengan pengendapan atau pengkristalan.
Penguapan dapat digunakan untuk mengenali apakan suatu bahan cairan
bening merupakan zat atau campuran homogen (larutan).
1. 1 buah cawan atau wadah lain yang bermulut lebar dengan volume 50-100 ml
untuk skala kecil (bahan tidak harus tahan panas)
2. 1 buah corong
3. 1 lembar kertas saring bergaris tengah 10 cm.
4. 70-100 ml larutan jenuh garam dapur dalam air.
5. Sebuah tudung saji yang berpori halus.
312
Langkah Percobaan:
Kegiatan dilakukan di rumah atau di sekolah selama 3-4 hari. Jika dilakukan di
rumah, tiap kelompok melakukan pengkristalan dalam dua wadah (dua buah). Langkah
kerja sebagai berikut :
1. Menyiapkan cawan petri (wadah pengkristalan) yang diberi label nama
kelompok.
2. Larutan jenuh air garam ( bahan percobaan kegiatan 3) disaring. Bila filtrat
belum jernih, filtrat disaring lagi. Jika tidak tersedia larutan jenuh dan hanya
tersedia larutan air garam yang encer (kadar garam rendah), larutan encer perlu
dijenuhkan dahulu melalui penguapan dengan panas sampai mendekati jenuh,
kemudian disaring. Jika tidak dijenuhkan, pengkristalan akan sangat lama
3. Sekitar 30 sampai dengan 50 ml larutan jenuh garam dapur yang bening (filtrat)
dituangkan secukupnya ke dalam cawan petri atau wadah bermulut lebar (volume
wadah sekitar 75-100 ml).
4. Larutan diletakkan di tempat aman dan terdapat pertukaran udara yang cukup.
Tempat pengkristalan dilindungi dengan tudung saji yang berpori halus. Kristal
yang relatif besar akan diperoleh jika tidak ada banyak gangguan goyangan selama
pengkristalan.
5. Peretumbuhan kristal dan bentuk kristal diamati setalah 2-3 jam pertama, 1 hari,
2 hari, dan setelah dipanen. Kristal dapat berbentuk kotak (seperti kubus), jarum,
atau segi enam tergantung dari zat yang mengkristal.
6. Kristal atau padatan dipanen ketika bagian cair masih tersisa sedikit atau jumlah
kristal yang diperoleh sudah cukup banyak.
7. Kristal dipanen dengan menuangkan atau mendekantasi bagian cairan. Jika
terdapat pengotor, kristal dapat dibilas dengan larutan jenuh air garam. Filtrat
hasil pembilasan dapat dicampur dengan filtrat sisa pengkristalan, kemudian
disaring lagi dan dapat diuapkan lebih lanjut untuk memperoleh garam yang masih
tersisa.
313
* Diisi homogen atau heterogen
Langkah Percobaan :
1. Perangkat alat pemanas dipasang. Untuk skala kecil di sekolah, perangkat alat
pemanas dapat terdiri dari lampu seperitus, kaki tiga pengyangga, dan kasa asbes.
2. Lakukan latihan mengeluar dan masukkan lampu seperitus berkali-kali ke
dalam kaki tiga dan di bawah kasa penyangga. Demikian juga latihan memasang
dan mengeluarkan balok alas lampu seperitus untuk meninggikan atau
merendahkan posisi nyala dari kasa. Kedua kemampuan ini dilatihkan sampai
siswa terampil dalam rangka kemampuan mengatur besar nyala lampu selama
proses penguapan.
3. Cawan penguap dari keramik atau gerabah (bisa dipanaskan) diisi sekitar 5 ml
larutan garam dapur (bahan yang telah digunakan pada kegiatan 2 di atas)
4. Cawan diletakkan di atas pemanas, seperti pada gambar di bawah.
314
10. Bandingkan hasil yang diperoleh dari penguapan air garam dan aquades.
315
Data Hasil Pengamatan Penguapan dengan Pemanasan:
Air garam
Aquades
Pertanyaan :
1. Apakah padatan garam dapur dapat diperoleh kembali dari larutan dengan
kedua cara penguapan? ______________________
2. Apa bentuk padatan dari hasil pengkristalan ?
____________________________
3. Apa bentuk padatan dari hasil penguapan ? ___________________________
4. Apa fungsi wadah bermulut lebar dalam penguapan ? ___________________
______________________________________________________________
Kesimpulan :
Rangkuman :
Garam dapur (zat) dapat memisah dari larutannya membentuk padatan kristal
berbentuk kotak (bentuk tertentu) yang cukup besar jika pelarut dari larutan jenuhnya
menguap secara perlahan. Pristiwa memisahnya suatu zat terlarut dari suatu larutan
membentuk padatan dengan bentuk tertentu disebut pengkristalan. Kristal yang baik
dan besar-besar terbentuk dari pengkristalan yang lambat biasanya melalui penguapan
dengan penganginan. Kristalisasi suatu zat juga dapat terjadi ketika suhu larutan
316
jenuhnya dari zat tersebut menurun, seperti yang terjadi pada penurunan suhu larutan
jenuh kalium nitrat yang panas.
Dalam pembentukan kristal, beberapa molekul-molekul zat terlarut mengumpul
(bergabung) secara teratur menghasilkan bentuk tertentu (cikal bakal kristal yang lebih
besar). Bentuk ini kemudian tumbuh melalui penempelan sendiri molekul-molekul
yang satu persatu melepaskan diri dari larutan jenuhnyanya. Pelepasan molekul dari
larutannya didorong oleh pendinginan atau penguapan pelarut. Ketika pelarut
menguap, larutan tidak kuat lagi menampung kelebihan kadar zat terlarut (melebihi
kelarutan) akibat dari pengurangan jumlah pelarutnya oleh penguapan.
Bentuk kristal suatu zat khas, misalnya garam dapur mempunyai bentuk kristal
berupa kotak atau kubus. Terjadinya bentuk kristal yang khas (tertentu) dari suatu zat
dapat disamakan atau serupa (dapat dianalogikan) dengan perbedaan susunan tumpukan
batubata dan batu. Susunan (tumpukan) batubata yang baik akan teratur berupa kubus
atau tumpukan dengan dasar segi empat, sedangkan susunan batu kurang teratur. Hal
ini disebabkan oleh perbedaan bentuk satuan (unit) penyusun kedua tumpukan bahan
itu. Bata berbentuk kotak (dasar segi empat) dan batu berbentuk tidak teratur. Molekul
dari zat-zat yang berbeda biasanya mempunyai bentuk dan ukuran berbeda. Dengan
demikian zat tertentu (mempunyai bentuk partikel-partikel sama ) jika mengkristal akan
menghasilkan bentuk tertentu. Molekul zat lain (pelarut atau pengotor) dengan bentuk
yang berbeda tidak akan cocok berada atau terpasang dalam pertumbuhan kristal zat
terlarut. Oleh karena itu, kristalisasi juga merupakan salah satu cara pemurnian zat.
Kalium nitrat mengkristal dari larutan jenuhnya yang panas seiring dengan
penurunan suhu larutan. Hal ini terjadi karena besar perbedaan kelarutan (jumlah
maksimum zat yang dapat larut dalam volum tertentu) dari kalium nitrat dalam air
dingin dan dalam air panas. Pada umumnya kelarutan suatu zat menurun jika suhunya
larutan semakin rendah. Akantetapi pembentukan kristal garam dapur tidak cukup
dengan penurunan suhu (pendinginan), karena kelarutan garam dapur dalam larutan
yang panas dan larutan yang dingin tidak jauh berbeda. Pengkristalan garam dapur
dilakukan dengan penguapan pelarut (air) secara perlahan. Penguapan dapat dilakukan
dengan penganginan. Pengkristalan yang lambat akan menghasilkan kristal yang
besar.
Penguapan merupakan pemisahan atau pelepasan zat (biasanya cairan) yang
mudah menguap dalam materi. Penguapan juga sering bertujuan untuk mengeringkan
materi. Penguapan dapat dilakukan dengan pemanasan atau dengan penganginan.
Penguapan dengan pemanasan biasanya dilakukan untuk mengeringkan bahan dengan
cepat. Akantetapi bahan yang dikeringkan tidak mudah rusak jika dipanaskan,
misalnya pembuatan garam dapur dengan pendidihan air laut. Garam dapur yang
dihasilkan dari penguapan air garam dengan pemanasan berupa serbuk (berbentuk
butiran-butiran kecil/halus).
317
Penguapan dengan penganginan dilakukan pada bahan yang mudah rusak jika
dipanaskan (seperti gula pasir) atau untuk memperoleh padatan dengan bentuk tertentu
(kristal). Pertukaran udara atau kecepatan angin yang kuat akan terus membawa pergi
uap air dipermukaan bahan yang dikeringkan. Pengosongan uap air pada permukaan
bahan oleh angin akan terus menerus diikuti pelepasan uap air dari bahan, hingga pada
akhirnya bahan menjadi kering.
Teknik penguapan dan pengkristalan dapat memisahkan zat-zat tertentu dari
campuran yang homogen (larutan). Teknik penguapan juga dapat menunjukkan
aquades sebagai materi homogen yang terdiri dari satu zat atau berupa zat. Penguapan
dan peng-kristalan dapat digunakan dalam penggolongan suatu materi ke dalam zat dan
campuran.
Tugas Pengayaan :
1. Anda telah membuat 2 buah persediaan 250 ml aquades dan 250 ml larutan kalium
klorida. Label kedua persediaan hilang dan keduanya tidak dapat dibedakan dari
kehomogenannya (penampakannya). Apa yang anda lakukan untuk mengenali
kedua cairan tersebut ? Dalam buku diketahui bahwa kalium klorida sukar
menguap.
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
2. Jika tidak tersedia panas matahari yang cukup (musim hujan), usulkan cara yang baik
untuk pengeringan hasil pertanian seperti gabah atau bawang dengan cara
penganginan?
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
3. Usulkan bagaimana cara membuat kristal dari gula pasir (pembuatan gula
batu) !
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
318
Kegiatan 5 : Kromatografi Kertas (Lapis Tipis)
Masalah : Suatu cara untuk mengetahui dengan cepat jumlah jenis zat penyusun suatu
bahan sering diperlukan. Sebagai contoh, seseorang kekurangan cat
berwarna tertentu, tetapi warna itu tidak tersedia lagi di pasaran.
Pengetahuan tentang jenis zat-zat warna penyusun cat itu dapat membantu
membuat kombinasi beberapa zat warna untuk menghasilkan warna yang
dicari. Bagaimana cara mengetahui jumlah jenis zat penyusun suatu
bahan dengan cepat?
Langkah Perobaan :
319
6. Air dibiarkan merembes ke atas pada kertas membawa serta tinta
bergerak ke atas. Kertas ditahan (digantung) beberapa saat. Kertas diangkat
ketika rembesan air sudah mencapai sekitar 1,5 – 1 cm dari ujung atas kertas.
7. Kertas kemudian dikeringkan.
Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi terhadap noda bahan pewarna selama air bergerak merembes
ke atas pada permukaan kertas saring ? ________________________________
________________________________________________________________
2. Berapa jumlah komponen zat penyusun dari setiap tinta? __________________
________________________________________________________________
3. Apakah noda-noda hasil penguraian menunjukkan jenis zat yang menyusun bahan
pewarna? ________ alasan _______________________________________
Kesimpulan :
1. Jenis zat komponen penyusun tinta dapat dipisahkan dengan cara ___________
_________________________________________________________________
2. Jenis zat penyusun tinta ditunjukkan oleh _____________________________
________________________________________________________________
320
Rangkuman :
Zat-zat penyusun suatu noda bahan pewarna makanan dapat dipisahkan dengan
teknik kromatografi kertas. Pada pemisahan dengan deknik kromatografi kertas,
materi dari noda bahan pewarna pada permukaan kertas (lapisan tipis) digerakkan
mengikuti gerakan rembesan zat cair (cairan pembawa) yang melalui noda tersebut.
Kecepatan gerakan setiap zat penyusun noda biasanya berbeda-beda. Perbedaan
kecepatan gerakan zat-zat inilah yang menyebabkan zat-zat penyusun noda terpisah.
Perbedaan kecepatan gerakan zat-zat disebabkan oleh perbedaan kekuatan noda
itu tertahan pada kertas saring. Kebanyakan macam zat cendrung ditarik (adesi) oleh
permukaan bahan lapis tipis (seperti kertas saring). Kekuatan zat-zat ditarik oleh
bahan suatu lapis tipis tergantung dari jenis zat-zat tersebut. Ada zat yang lebih kuat
dan ada yang lebih lemah ditarik oleh bahan lapis tipis. Perbedaan kekuatan tarik-
menarik zat-zat penyusun noda dengan bahan lapis tipis menyebabkan perbedaan
besarnya hambatan terhadap kecepatan zat-zat bergerak terbawa oleh rembesan
cairan pembawa pada permukaan lapis tipis tersebut.
Kecepatan partikel-partikel suatu zat akan sama, tetapi berbeda dengan
partikel-partikel zat lain. Dengan demikian, pada saat percobaan atau perembesan air
dihentikan, noda materi (yang semula satu buah) tersebut akan tampak dipisahkan
menjadi sejumlah noda pada lapis tipis yang digunakan dalam pemisahan
(kromatogram). Satu noda merupakan kumpulan dari partikel-partikel dengan
kecepatan sama biasanya partikel-partikel yang sama (partikel-partikel satu jenis zat).
Jadi jumlah noda yang muncul dalam kromatogram menunjukkan jumlah jenis zat
penyusun campuran tersebut. Jumlah zat yang menyusun campuran paling sedikit
sama dengan jumlah noda hasil penguraian dalam kromatogram materi tersebut.
Dengan demikikian, teknik kromatografi juga dapat digunakan menggolongkan
materi tertentu ke dalam zat dan campuran. Di samping itu, pemisahan dengan
kromatografi kertas (lapis tipis) biasanya digunakan dalam analisis awal secara cepat
terhadap zat-zat penyusun bahan seperti obat dan makanan.
Tugas Pengayaan :
2. ________________________________________________________________
321
Kegiatan 6 : Sublimasi
Masalah : Beberapa jenis zat padat dapat menguap langsung jika dipanaskan dan
sebaliknya uap zat itu langsung memadat jika melepaskan panas atau
didinginkan. Peristiwa perubahan uap zat padat langsung menjadi padat
disebut menyublim. Bebeberapa contoh zat yang mudah menyublim adalah
kamper, iodium, dan aluminium klorida. Bagaimana cara mendapatkan zat
yang mudah menyublim dari campuran padatnya seperti dalam tanah atau
dalam pasir ?
1. 1 buah crucible (cawan penguap yang bisa ditutup rapat) atau wadah
serupa yang bisa dipanaskan
2. 1 corong terbuat dari bahan gelas (kaca)
3. 1 prangkat alat pemanas (kaki tiga penyangga, kawat kasa, dan lampu
seperitus)
4. 1 lembar kertas saring berukuran sedikit lebih besar dari diameter mulut
crucible/cawan dan diberi sejumlah lubang kecil-kecil
5. Padatan yang mengandung sedikit zat padat yang mudah menyublim
(serbuk kamper dan tanah).
Langkah Percobaan :
1. Satu perangkat alat pemanas (kaki tiga, kasa asbes, dan lampu seperitus)
dipasang.
2. Sebuah cawan penguap (crucible) atau wadah serupa yang dapat dipanaskan
dan corong terbalik yang bersih disiapkan.
3. Padatan campuran yang mengandung sedikit kamper dimasukkan ke dalam
cawan penguap dan diletakkan di atas pemanas. Zat lain dapat dipisahkan
dengan sublimasi seperti iodium atau aluminium klorida, tetapi dilakukan dalam
lemari asap (uap iodium dan aluminium klorida beracun).
4. Cawan yang berisi campuran tersebut ditutup kertas saring yang berlubang
kecil-kecil dan kemudian dengan corong terbalik. Yakinkan penutup tidak
bocor ke arah samping.
5. Lakukan latihan mengeluar dan masukkan lampu seperitus berkali-kali ke
dalam kaki tiga dan di bawah kasa penyangga. Demikian juga latihan
memasang dan mengeluarkan balok alas lampu seperitus untuk meninggikan
atau merendahkan posisi nyala dari kawat kasa. Kedua kemampuan ini
dilatihkan sampai siswa terampil dalam rangka kemampuan mengatur besar
nyala lampu selama proses penguapan.
322
6. Mintalah kepada pembimbing/guru untuk memeriksa rangkaian alat yang sudah
anda susun sebelum mulai menyalakan lampu seperitus.
7. Lampu seperitus dinyalakan kecil (lemah). Proses dan hasil yang terjadi dalam
ruang di atas kertas saring di dalam corong diamati. Pemanas dikecilkan atau
dimatikan jika penguapan terlalu cepat.
Pertanyaan :
323
________________________________________________________________
3. Apakah zat yang diinginkan dapat dipisahkan dari campuran padatnya melalui
sublimasi? ____ Pada bagian mana zat tersebut dihasilkan ________________
Kesimpulan :
Rangkuman :
Zat kamper dapat dipisahkan dari campurannya dengan tanah melalui sublimasi.
Walaupun sama-sama berupa padatan, sifat kamper sangat jauh berbeda dengan tanah.
Tanah berupa padatan berwarna gelap (hitam-coklat) dan mempunyai titik leleh dan
titik didih sangat tinggi. Sementara kamper merupakan zat putih yang mudah
menyublim. Sublimasi merupakan proses perubahan padat menjadi uap/gas atau
sebaliknya gas/uap menjadi padat. Zat kamper yang terkotori tanah sangat mudah
dipisahkan (dimurnikan kembali) kembali melalui alat sublimasi sederhana. Perubahan
uap kamper menjadi padatan cukup dilakukan dengan memerangkap uap di dalam
corong yang terbalik. Penguapan kamper dari campurannya cukup dilakukan pada
crucible atau cawan penguap.
Padatan kamper jika dipanaskan mudah menguap (titik didih cukup rendah) dan
uapnya mudah melepaskan sedikit panas kemudian langsung mengkristal (memadat).
Pelepasan panas oleh uap kamper cukup mudah disalurkan oleh corong. Beberapa zat
lain yang mudah menyublim seperti iodium dan aluminium klorida. Zat-zat demikian
dari campurannya dengan zat lain (kotoran lain) yang tidak mudah menyublim dapat
dipisahkan (dimurnikan) melalui sublimasi. Teknik sublimasi dapat digunakan untuk
memisahkan zat-zat tertentu dari dalam suatu campuran yang mengandungnya.
Dengan demikian teknik sublimasi dapat juga digunakan dalam usaha penggolongan
materi tertentu ke dalam zat atau campuran.
Tugas Pengayaan :
Ingatlah sifat-sifat pasir dan gula jika dipanaskan. Apakahan campuran pasir dan
gula dapat dipisahkan dengan sublimasi ? Jelaskan alasannya !
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
324
Rangkuman kegiatan 1 s.d. 6.
Dengan tersedianya berbagai cara pemisahan zat dari suatu campuran yang
dapat disesuaikan dengan perbedaan sifat fisika zat-zat penyusun campuran, maka
penggolongan suatu materi ke dalam zat atau campuran dapat dilakukan. Teknik
dekantasi dan penyaringan dapat digunakan untuk menegaskan suatu materi yang
termasuk campuran heterogen (seperti air keruh bila disaring menghasilkan filtrat yang
bening dan meninggalkan padatan atau residu di atas diatas kertas saring). Sementara
teknik penguapan, pengkristalan, kromatografi, dan sublimasi, dapat dipilih dalam
membuktikan suatu materi yang homogen apakah berupa zat atau campuran
homogen.
325
Kesimpulan Kegiatan 1:
Materi dapat digolongkan atas materi homogen (serbasama) dan
heterogen (serbaneka) berdasarkan pengamatan sifat konkrit materi seperti
jumlah macam warna, kekeruhan, dan/atau jumlah komponen penyusuan
suatu materi.
Walaupun data di atas belum lengkap, tetapi sudah bisa digunakan untuk
mendefinisikan zat dan campuran.
Zat adalah materi yang tampak homogen dan tidak dapat
dipisahkan secara fisika (zat tunggal).
Peta konsep dalam penggolongan materi ke dalam zat dan campuran sebagai
berikut.
Materi
dapat berupa
Zat Campuran
adalah terdiri dari
Tunggal atau
Murni Campuran Dua Zat atau Lebih
contoh contoh
Air garam yang Minyak-
bening Air
Tanah
326
Kegiatan 7 : Membuat Larutan Jenuh dan Kelarutan
Langkah Percobaan :
A. Membuat larutan jenuh air garam dan larutan jenuh air kapur
327
b. Ke dalam air dimasukkan sedikit demi sedikit garam dapur sambil
diaduk. Penambahan garam dihentikan ketika garam tidak larut lagi.
Kemudian ke dalam camuran ditambahkan lagi beberapa milliliter air
hingga volume campuran mencapai 100 ml.
c. Memasang Erlenmeyer dan corong pada alat penyangga penyaringan,
kemudian campuran di saring hingga bening (homogen). Kemudian filtrat
dipindahkan ke dalam wadah penyimpan dan ditutup. Erlermeyer, corong
dan batang pengaduk dicuci untuk digunakan kembali menyaring campuran
kapur-air yang akan dibuat berikutnya.
Garam
Dapur
Kapur
328
B. Membandingkan kemampuan garam dapur dan kapur melarut dalam air.
1. Massa garam dapur dan massa kapur yang diperlukan untuk membuat masing-
masing 100 ml larutan jenuhnya diambil dari data dalam pembuatan larutan
jenuh di atas. Ingat massa zat yang terlarut sama dengan massa zat zat yang
disediakan mula-mula dikurangi massa zat sisa.
** Kadar suatu zat dalam satu liter larutan jenuhnya biasanya digunakan
sebagai ukuran kemampuan maksimum suatu zat melarut (kelarutan) dalam
suatu pelarut.
2. Menghidung kadar garam dan kapur pada masing-masing larutan jenuhnya
dengan cara berikut.
Kadar = ____Gram zat terlarut____ = _Gram zat terlarut_
Volume larutan dalam liter Satu liter larutan
= ........ garam
liter
b. Kadar kapur dalam larutan juga dihitung dengan cara yang sama,
tetapi massa garam yang terlarut diganti dengan massa kapur yang terlarut.
Jika volume larutan air kapur Vk = ..... ml dan massa kapur yang terlarut Xk
= .... gram, maka
329
Pertanyaan:
1. Apakah suatu zat mempunyai batas kemampuan untuk melarut ?
_____________
2. Suatu keadaan yang mana larutan tidak mampu melarutkan zat lagi disebut
larutan ______________________________
3. Bagaimana kemampuan maksimun garam dapur melarut dalam air dibanding
dengan kapur ? ____________________________________________________
Kesimpulan :
Rangkuman :
330
sebaliknya, jika suatu zat mudah larut dalam minyak, maka zat itu adalah salah satu
jenis minyak.
Informasi Tambahan
Kadar suatu zat dalam larutan yang tidak jenuh masih bisa diperbesar atau
diperkecil. Kadar suatu zat dalam larutan dapat diperbesar dengan menguapkan pelarut
atau menambahkan zat terlarut. Sebaliknya kadar suatu zat dapat diperkecil melalui
pengenceran atau penambahan pelarut ke dalam larutan tersebut. Larutan biasanya
dibuat dengan melarutkan langsung sejumlah tertentu zat terlarut (sesuai kadar yang
diinginkan) ke dalam pelarut sampai volume larutan sesuai dengan yang diinginkan.
Kadar maksimum zat dalam larutan jenuh dapat ditentukan dengan beberapa
cara. Untuk mengerti makna kelarutan, seorang pemula belajar kimia dapat
memperkirakan kemampuan maksimum suatu zat melarut melaui pembuatan larutan
jenuh zat itu dengan menimbang zat yang akan dilarutkan, kemudian menambahkan zat
itut sedikit demi sedikit ke dalam sejumlah volume pelarut diikuti dengan pengadukan.
Penambahan zat dihentikan saat penambahan zat tidak mampu larut lagi. Massa zat
sisa ditimbang, dan kemudian massa zat yang dilarutkan dihitung seperti yang
dilakukan dalam kegiatan 7 di atas.
Bagi orang yang sudah banyak belajar kimia, mengetahui bahwa cara di atas
kurang teliti. Satu cara lain yang lebih teliti untuk menentukan kelarutan zat adalah
dengan penguapan larutan jenuhnya (dengan syarat zat terlarut didak mudah menguap
dan tidak mudah rusak jika dipanaskan). Misalkan 100 ml larutan garam dapur jenuh
(filtrat yang homogen) diuapkan hingga diperoleh garam dapur yang kering. Garam
yang diperoleh kembali dari larutan jenuh tersebut ditimbang. Kadar larutan jenuh
garam per liter ditentukan berdasarkan massa zat yang didapat tersebut (lihat cara
perhitungan di atas).
Disamping dalam gram per liter, kadar zat juga dapat dinyatakan dalam persen
massa.
Kadar = Massa zat terlarut x 100% = _______Massa zat terlarut_______ x
100%
Massa larutan Massa zat pelarut + massa zat terlarut
Keterampilan membuat larutan yang baik sangat berguna dalam penyiapan
larutan terutama untuk kerja IPA (sains) yang memerlukan ketelitian seperti dalam
kegiatan IPA disekolah, perawat melarutkan obat suntik, pembuatan beberapa jenis
minuman, pengujian-pengujian obat-obatan, dan sebagainya. Pengujian gas karbon
dioksida dengan larutan air kapur yang dilakukan siswa SMP sering gagal. Kegagalan
atau penipuan terhadap hasil percobaan cendrung terjadi jika dalam pengujian gas
karbon dioksida di gunakan cairan air kapur yang keruh. Gas yang diuji betul berupa
gas karbon dioksida, jika gas tersebut menyebabkan kekeruhan dalam larutan air
kapur (cairan yang mula-mula bening). Kekeruhan yang diamati tidak dapat
331
digunakan untuk menyimpulkan adanya gas karbon dioksida, jika kekeruhan cairan air
kapur sudah terjadi sejak awal (sebelum dilalui gas karbon dioksida).
332
Tugas Pengayaan :
d. Jika setelah ditimbang massa larutan 525 gram, berapa persen massa
(kadar) gula pasir dalam larutan tersebut ?
4. Gunakan pengalaman bahwa zat yang mudah larut dalam air biasanya sukar
larut dalam minyak. Coba buat satu pernyataan perkiraan (hipotesis) tentang
kemampuan maksimum (kelarutan) garam dapur larut dalam minyak tanah
dibanding dengan kelarutan bensin dalam minyak tanah! Contoh hipotesis “dalam
air kelarutan alkohol lebih besar dari pada bensin”.
Hipotesis anda : _____________________________________________________
___________________________________________________________________
333
Kegiatan 8 : Kegunaan Prinsip Melarut dalam Masyarakat
Langkah Percobaan :
4. Kemudahan noda pelumas pada kain menghilang dalam air dan dalam minyak
tanah dicatat.
5. Perubahan warna noda pelumas pada kain, air dan minyak yang digunakan
menghilangkan noda dicatat.
334
Lembar Pengamatan :
Pelumas
Bahan
pewarna
makanan
#
Diisi mudah, agak mudah, atau sulit
* Diisi besar (sangat berubah), sedikit, atau tidak berubah.
1) Langkah nomor a (1 s.d. 5) diulang tapi noda pelumas diganti dengan bahan
pewarna pada kain. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar catatan di atas.
2) Noda pelumas mudah dihilangkan dengan ................................., tetapi sukar
dhilangkan oleh ...................................... Hal sebaliknya, noda bahan pewarna
makanan mudah dihilangkan dengan ......................., tetapi sukar dihilangkan
dengan ............................
Pertanyaan :
1. Mengapa noda pelumas mudah dihilangkan dengan minyak tanah, tetapi sukar
dihilangkandengan air? _____________________________________________
__________________________________________________________________
2. Dua contoh bahan yang mudah larut dalam air adalah _____________________
Kesimpulan :
1. Noda _________________ dapat dihilangkan dengan minyak tanah melalui
penerapan prinsip ________________________________
335
3. Prinsip melarut banyak digunakan oleh masyarakat seperti (beri tiga contoh
lain)
________________________________________________________________
Rangkuman :
Tugas Pengayaan :
a) ______________________________,
b) ______________________________, dan
c) ____________________________
2. Contoh noda yang dapat dihilangkan dengan minyak tanah atau kerosin :
a) ______________________________,
b) ______________________________, dan
c) ____________________________
336
B. PROGRAM 2 : PEMBELAJARAN UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
BERBASIS PRGRAM INTERAKTIF KOMPUTER UNTUK KELAS VIII
Pengantar
Materi dapat dibedakan menjadi zat dan campuran. Zat lebih jauh dapat
dibedakan atas unsur dan senyawa. Untuk dapat menggolongkan zat ke dalam unsur
dan senyawa, diperlukan pengetahuan tentang reaksi kimia dan atau model partikel
penyusun materi. Setiap zat mempunyai rumus kimia yang sangat berguna dalam
penggolongan unsur dan senyawa.
Dengan mengamati dan mengkaji tayangan proses dan informasi, serta
menjawab pertanyaan dalam program interaktif komputer (Kegiatan 3), anda dapat
membedakan unsur, senyawa, dan campuran tanpa harus menghafal. Program
ineteraktif zat dan campuran dibagi menjadi tiga bagian : Bagian A tentang
pengetahuan prasyarat, Bagian B tentang zat, Bagian C tentang campuran. Pengetahuan
yang diperoleh dari program interaktif digunkan dalam praktek pengelompokan materi
ke dalan unsur, senyawa, dan campuran. Sebelum mengerjakan program interaktif,
anda diminta mempelajari sejarah penemuan gas hidrogen, oksigen, reaksi
pembentukan air dari gas hidrogen dan gas oksigen (Kegiatan 1 dan 2).
6. Hasil pengamatan, jawaban pertanyaan, dan kesimpulan diisi selama kegiatan dan
dikumpulkan pada akhir kegiatan.
7. Hasil pemeriksaan dan perbaikan dari guru terhadap pekerjaan anda dapat diambil
dua hari berikutnya dan dikumpulkan kembali pada kegiatan praktikum
berikutnya untuk ditaruh pada map yang berisi kumpulan hasil-hasil kerja anda
(portofolio).
8. Usulan atau jawaban dari tugas pengayaan dikumpulkan pada kegiatan
praktikum berikutnya bersamaan dengan pengumpulan kembali hasil kerja
yang sudah dikoreksi oleh guru.
9. Kumpulan hasil-hasil kerja anda (portofolio) dapat dilihat kapan saja dalam kotak
atau map bimbingan
337
Kegiatan 1 (Tugas Baca Awal) : Penemuan-Penemuan yang Berkaitan dengan
Perkembangan penggolongan Materi
Masalah: Manusia dari sejak dahulu sudah berusaha dan terus berkeinginan dapat
menentukan materi-matri dasar yang membentuk materi lain. Penggolongan
materi dasar pada zaman lampau tidak berdasarkan eksperimn yang dapat
dipercaya atau diuji secara beulang-ulang kebenarannya. Kapan dan temuan-
temuan apa yang mengarahkan penggolongan materi atas unsur, senyawa, dan
campuran yang digunakan sekarang?
a. Reaksi penguraiaan
dan pembentukan
oksida raksa
b. Reaksi pembakaran
adalah penggabu-
ngan secara kimia zat
yang dibakar dengan
oksigen
No Pandangan/Penemuan Penemu Proses/Cara Kerja Penemuan
338
terkait dengan
Penggolongan Materi
c. Reaksi gas hidrogen
dan gas oksigen
menghasilkan air
d. Reaksi kimia
merupakan
penggabungan atom-
atom
e. Gas oksigen
merupakan bagian dari
udara
4. Salah satu penemuan manakah yang kiranya mendukung bahwa materi dapat
berupa kombinasi (penggabungan) materi-materi dasar melalui reaksi kimia ?
___________________________________________________________________
5. Penemuan dan fakta apa yang mengungkap bahwa udara merupakan materi
yang berupa campuran dari gas-gas (tanpa terjadi reaksi kimia) ?
__________________
___________________________________________________________________
Simpulan :
Penemuan jenis dan cara materi bergabung dalam reaksi kimia mengarahkan
penggolongan materi atas _______________________________________________
339
Kegiatan 2: Penggolongan Materi ke dalam Unsur, Senyawa, dan Campuran
Melalui Program Interaktif Komputer
Masalah : Dalam belajar ilmu kimia banyak digunakan simbol-simbol seperti rumus
kimia. Simbol-simbol itu berkaitan dengan partikel materi yang menentukan
sifat zat yang bersangkutan. Partikel-partikel materi sangat kecil dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Bagaimana model dan simbol-
simbol kimia berguna untuk memahami penggolobngan materi tanpa
harus banyak menghafal? Simulasi proses kimia dan model partikel
materi dalam program interaktif komputer dirancang untuk memecahkan
masalah ini
Langkah-Langkah Kerja :
340
Pilih sub-program Zat dan Campuran dengan mengklik pada kotak itu dan
tiga bagian progran (Bagian A, B, dan C) dalam sub-program Zat dan
Campuran akan muncul.
Program dikerjakan mulai dari Bagian A. Kesimpulan dalam Bagian A
harus dikuasai dengan baik karena akan mempengaruhi kelancaran anda
mengerjakan program berikutnya. Jika belum mengerti minta kepada
guru/tutor untuk menjelaskannya. Cara mengerjakan program lihat
petunjuk c dan d di bawah
Kelik window explorer – driver C (atau yang lain dimana program atom
berada).
Program biasanya masuk ke dalam drive C dalam Program Files (klik
program files).
Pilih (klik) program atom
Pilih Atom “Application” dan kelik dua kali (atau open dalam menu file)
dan program akan muncul. Lanjutkan mengisi kotak identitas dan kelik
lanjut. Pada menu berikutnya secara berurutan pilih sub program Zat dan
Campuran – program Bagian A, B, dan C seperti nomor b di atas.
* Semua hasil kerja direkam secara otomatis dalam file. Hasil kerja akan
diperiksa oleh guru dan pada akhir program akan diberitahukan kepada anda.
Bekerjalah dengan sungguh-sungguh.
Pengerjaan program latihan terdiri dari dua printah yaitu mengklik kotak lanjut
atau OK untuk melanjutkan program dan menjawab pertanyaan (memilih atau
mengisi dalam kotak) yang kemudian disusul dengan mengklik kotak OK.
Beberapa hal berikut perlu diperhatikan.
Apabila jawaban anda salah, program tidak mau dilanjutkankan dan
anda harus memperbaiki jawaban.
Jawaban sudah dirancang singkat sehingga anda mudah menemukan
jawa-bannya yang benar. Pikirkan jawaban dengan baik (jangan terburu-
buru), karena jawaban yang benar dan salah direkam langsung dalam
komputer.
Jawaban pertanyaan selama latihan diberi skor untuk menggambarkan
kemajuan belajar anda melalui program interaktif. Skor benar dengan sekali
jawab lebih besar dari skor benar yang diperoleh dengan perbaikan jawaban.
Kriteria pemberian skor selama latihan sebagai berikut.
341
Jenis pertanyaan Skor Betul untuk Jawaban yang dikelik
Pertama Kedua Ketiga Keempat
1.Pilihan ganda dengan
a. dua pilihan 100 0
b. tiga pilihan 100 50 0
c. empat pilihan 100 50 25 0
2. Mengisi 100 75 50 25
d. Mengerjakan Program
1. Kerjakan program Bagian A dengan memilih atau mengisi tahapan
(rangkaian) kotak dialog. Setelah mengisi setiap kotak dialog, lanjutkan
mengklik OK atau lanjut. Jika jawaban berupa isian (mengetik kata), jangan
salah mengetik huruf dalam kata (jawaban dengan salah ketik huruf dianggap
salah).
2. Jika jawaban salah, maka anda akan disuruh mencoba lagi dengan mengklik
OK pada kotak dialog yang meminta anda, kemudian isi kembali atau pilih
kembali jawaban yang lain.
3. Setelah selesai bagian A, program akan langsung kembali pada menu Bagian
A, B, dan C. Setelah menguasai bagian A, anda boleh mengerjakan bagian
selanjutnya (B dan C). Sekali bagian A sudah tertutup, ia (bagian A) tidak
akan dapat dibuka kembali. Pikirkan jawaban dengan baik.
4. Jika ingin melanjutkan mengerjakan bagian B, klik kotak B, kemudian
lanjutkan bekerja seperti langkah 1 s.d. 2.
342
Rangkuman Informasi
343
Zat, Unsur, Senyawa, dan Campuran
344
Tugas Pengayaan Kegiatan 2 : Unsur, Senyawa, dan Campuran
Berikut adalah gambar model partikel sejumlah materi.
Jika lambang atom klor (Cl), oksigen (O), nitrogen (N), dan seng (Zn), maka :
7. Rumus kimia dari gas nitrogen dioksida dimana partikelnya berupa molekul
yang terbentuk satu atom nitrogen dan dua atom oksigen, adalah
________________
8. Rumus kimia dari gas klor dimana partikelnya berupa molekul yang terbentuk
dari dua atom klor, adalah ____________________
9. Rumus kimia dari seng dimana partikelnya berupa atom-atom seng, adalah
10. Apakah udara mempunyai rumus kimia (punya/tidak)?
Jika punya, rumus kimia udara adalah ________________
345
11. Berilah masing-masing contoh materi untuk klasifikasi/golongan yang diminta di
bawah! Setiap contoh dilengkapi dengan model partikel materi dan rumus
kimianya jika ada!
Senyawa
346
Kegiatan 3 : Memadukan Sifat Konkrit, Model Partikel, dan Rumus Kimia dalam
Pengelompokan Materi ke dalam Unsur, Senyawa, dan Campuran
Masalah : Model partikel unsur, senyawa, dan campuran hanya merupakan tayangan
gambar melalui komputer yang mana ukuran partikel materi diperbesar.
Ukuran partikel materi yang sesungguhnya tidak dapat dilihat mata.
Sementara materi adalah benda konkrit yang dapat kita lihat (amati).
Bagaimana menggunakan model partikel materi (informasi mikroskopis)
dan simbol-simbol (rumus kimia) dalam memeperkuat hasil pengamatan
dalam penggolongan materi ?
Langkah-Langkah Percobaan :
347
Homogen jika materi kelihatan serbasama seperti tidak berwarna atau ber-
warna tunggal (sama) dan bening (tidak ada komponen yang tampak berbeda)
Heterogen jika materi tampak serbaneka (terditi dari dua atau lebih jumlah
komponen yang tampak berbeda) seperti tampak mempunyai warna lebih dari
satu, keruh (cairan dan butiran-butiran), terdiri dari komponen-komponen
berwujud berbeda, atau terdiri dari beberapa lapisan cairan.
Keterangan : * diisi satu, dua, atau lebih dari dua komponen sesuai
pengamatan
** diisi dengan homogen atau heterogen
1. Penggolongan materi
Golongkan masing-masing materi ke dalam zat, unsur, senyawa, larutan, dan cam-
puran heterogen dengan menggunakan kombinasi hasil pengamamatan sifat konkrit
materi dan informasi kimia masing-masing materi dalam lembar informasi di atas.
Data :
* Sifat Jumlah Jenis Rumus Golongan
Materi Partikel
Konkrit Zat Penyusun Kimia Materi
A
348
Pertanyaan :
Zat : _____________________
Unsur : _____________________
Senyawa : _____________________
Larutan : _____________________
Kesimpulan :
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
4. Campuran _________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
349
Pengayaan Kegiatan 1 s.d 3 : Unsur, Senyawa, dan Campuran
Isilah kotak-kotak yang belum diisi dengan konsep dan hubungan antar konsep yang
belum diisi dalam peta konsep klasifikasi materi berikut !
Peta Konsep Penggolongan Materi
Materi
dapat berupa
Campuran
Tunggal atau
Murni
……………. ? yg kelihatan
Senyawa homogen ……………
Molekul ……………
contoh contoh .
Campuran
contoh
Heterogen
Gas Neon contoh
(Ne) contoh
dapat
tersusun dari tersusun dari berupa Air Garam
tersusun
dari yang Jernih
Molekul yg Molekul yg
terbentuk dari terbentuk dari
atom sama atom berbeda
350
INFORMASI (MATERI PELAJARAN)
351
2. Penemuan Beberapa Gas dan Teori Oksidasi Pembakaran
352
kita kenal sebagai campuran dari berbagai gas tanpa terjadi reaksi kimia (udara
mengandung gas oksigen, gas nitogen, gas karbon dioksida, dan sebagainya).
Dalam percobaan ini merkuri (air raksa) yang berwarna abu-abu bereaksi kimia
dengan oksigen yang ada di udara membentuk kapur raksa (sekarang dikenal sebagai
oksida raksa yang berwarna merah). Kapur raksa jika dipanaskan akan terurai
menghasilkan zat baru (reaksi kimia) yaitu merkuri (air raksa) yang berwarna abu-abu
dan gas oksigen. Dalam reaksi kimia tidak ada massa yang hilang, hanya terjadi
pertukaran kombinasi kimia atom-atom dalam partikel-partikel penyusun zat-zat yang
terlibat dalam reaksi kimia. Dari percobaan ini juga dibuktikan bahwa udara
merupakan campuran gas-gas (bukan materi murni atau zat).
Reaksi pembentukan air dari pembakaran gas hidrogen dan oksigen juga
diulang. Semua hasil percobaannya menunjukkan tidak ada massa zat yang hilang.
Dari eksperimennya tentang pembakaran, Lavoisier menyimpulkan teori pembakaran
sebagai berikut.
1. Benda hanya dapat terbakar dalam “air eminemment pur” (sekarang gas oksigen)
2. Zat yang bukan logam, misalnya belerang, forsfor, dan karbon, pada pembakaran
menghasilkan asam. Karena itu udara murni (air eminemment pur) dinamakan
oksigen (oxus = asam, dan gen = membuat)
3. Logam berubah menjadi kapur logam (sekarang oksida logam) dengan jalan
mengikat oksigen.
4. Proses pembakaran ialah penggabungan kimia antara benda yang dibakar dengan
oksigen. Jadi bukanlah keluarnya flogiston dari dalam benda.
Setelah diketahui bahwa zat dapat terbentuk dari penggabungan unsur-unsur
melalui reaksi kimia, pada tahun 1787, Lovoisier (1787) bersama dengan tiga orang
pengikutnya Berthollet, Guyton de Morveau, dan Fourcroy menyusun buku tentang
tatanama kimia (cara memberi nama zat) dengan judul “Methode de Nomenclature
Chimique”. Sebagai contoh, garam dapur bernama natrium klorida, karena berupa zat
yang terbentuk dari penggabungan unsur natrium dan klor.
Lovoisier (lahir pada tahun 1743 dari keluarga pengacara kaya) sangat giat
membantu memecahkan problema yang dihadapi masyarakat. Setelah revolusi Francis
pecah, ia diangkat sebagai anggota panitia pembentukan sistem satuan (metrik) dan
sekretaris Bendahara Negara. Ia juga menjadi anggota Fermier General. Tetapi sayang
pada bulan November 1793 semua anggota Fermier general ditangkap dan dihukum
mati (dengan guilotine) karena dituduh mencampur tembakau untuk tentara dengan air.
Penemuan gas oksigen menghantarkan penemuan teori oksidasi dalam
pembakaran yang membuka rahasia tentang reaksi kimia (khususnya tentang
pembakaran) yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah sejak manusia mengenal
peristiwa kebakaran (api). Teori oksidasi pembakaran ditemukan oleh Antonie Lairent
Lovoisier yang didasarkan pada eksperimen (kerja ilmiah yang terkontrol). Teori
oksidasi ini berhasil menjelaskan secara ilmiah reaksi kimia pada pembakaran.
Berdasarkan reaksi kimia kemudian penggolongan materi dapat ditentukan secara
353
konsisten (lebih pasti), seperti penggolongan materi saat ini ke dalam unsur, senyawa,
dan campuran.
Gas yang sekarang dikenal dengan oksigen, pada saat ditemukan (1774) nama
dan klasifikasinya ke dalam unsur belum diketahui. Gas oksigen diketahui sebagai
materi dasar (unsur) setelah reaksi antara oksigen dengan berbagai materi lain dipelajari
dan teori oksidasi ditemukan. Teori oksidasi berhasil mengungkap cara materi-materi
dasar berkombinasi (bergabung/berikatan) membentuk materi lain (materi baru), yang
selanjutnya dikenal dengan reaksi kimia. Gas hidrogen juga bereaksi dengan gas
oksigen. Reaksi gas hidrogen dengan materi-materi lain juga dipelajari secara teliti,
ternyata kemudian gas hidrogen juga diketahui sebagai materi dasar (unsur).
Teori oksidasi pembakaran mengungkap reaksi kimia melibatkan penggabungan
secara kimiawi zat-zat yang bereaksi. Dalam pembakaran gas hidrogen terjadi
penggabungan secara kimia unsur hidrogen dengan unsur oksigen menghasilkan air
(materi baru yang bukan materi dasar) yang kemudian dikenal sebagai senyawa. Sifat
air (materi baru) sangat jauh dari materi dasar pembentuknya. Gas hidrogen sangat
mudah terbakar dan gas oksigen mempercepat pembakaran. Sebaliknya air (zat hasil)
mempunyai sifat memadamkan api (pemadam kebakaran). Perubahan materi yang
menghasilkan zat baru kemudian diakui sebagai suatu ciri terjadinya reaksi kimia.
Kemudian berdasarkan keterlibatan atau ketidakterlibatan reaksi kimia dalam
pembentukan suatu materi, penggolongan materi tersebut ke dalam unsur, senyawa,
atau campuran ditetapkan.
Setelah penemuan teori oksidasi dalam pembakaran yang menumbangkan teori
flogiston (yang tidak dirumuskan berdasarkan eksperimen/ilmiah), bidang kimia
berkemabang dengan pesat. Temuan-temuan besar kimia menyusul. Beberapa temuan
di bawah mengarahkan pada penemuan rumus kimia yang sangat berguna dalam
pemahaman penggolongan materi yang digunakan saat ini (unsur, senyawa, dan
campuran).
Joseph Louis Proust pada tahun 1805 menemukan bahwa zat mempunyai
susunan kimia yang tetap. Kemudian pada tahun 1807, John Dalton (orang Inggris)
mengembangkan teori atom yang dikenal dengan “teori atom Dalton”. Teori atom
Dalton dengan baik dapat menerangkan susunan kimia zat adalah tertentu. Menurut
teori atom Dalton unsur terdiri dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi disebut atom. Atom-atom setiap unsur berbeda dengan atom unsur lain. Reaksi
kimia dianggap sebagai penggabungan atom-atom dari unsur-unsur yang bereaksi.
Walaupun saat ini diketahui bahwa partikel-partikel unsur dapat berupa molekul
(gabungan beberapa atom yang terikat secara kimia).
Menurut teori atom Dalton unsur terdiri dari partikel-partikel sangat kecil yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut dengan atom. Sebagai contoh unsur gas neon
terdiri dari atom-atom neon dan unsur emas terdiri dari atom-atom emas. Atom-atom
suatu unsur adalah sama, tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain. Atom unsur
emas lebih berat dari atom unsur neon. Reaksi kimia dianggap sebagai penggabungan
atom-atom dari unsur-unsur yang bereaksi. Dalam reaksi pembentukan air dari gas
354
hidrogen dan gas oksigen terjadi penggabungan atom-atom unsur hidrogen dengan
atom-atom unsur oksigen. Teori atom Dalton dalam mengarahkan model partikel-
partikel materi, walaupun kemudian (saat ini) diketahui bahwa partikel-partikel unsur
tidak harus berupa atom.
Partikel-partikel unsur dapat juga berupa molekul yang terdiri dari gabungan
beberapa atom yang sama, seperti partikel-partikel unsur gas hidrogen adalah molekul-
molekul gas hidrogen yang terdiri dari dua atom hidrogen (terikat secara kimia)
sehingga rumus kimia gas hidrogen adalah H 2 (bukan H). Demikian juga gas oksigen
part8ikel-partikelnya berupa molekul-molekul oksigen yang terdiri dari dua atom
oksigen, sehingga rumus kimia gas unsur oksigen adalah O 2 (bukan (O). Jadi reaksi
kimia pembentukan air dari gas hidrogen dan gas oksigen terjadi karena penguraian
atom-atom sejenis dari molekul unsur hidrogen dan oksigen, kemudian penggabungan
atom-atom hidrogen dengan atom-atom oksigen (penggabungan jenis atom yang
berbeda) membentuk senyawa air.
Pada tahun 1805 Gay-Lussac (orang Prancis) bersama Alexander von Humbolt
mempelajari kembali apa yang dilakukan Cavendish yaitu reaksi antara gas hidrogen
dan gas oksigen dengan bantuan bungan api listrik. Mereka menemukan bahwa 100
bagian volume gas oksigen bereaksi dengan 200 bagian volume gas hidrogen. Jadi
perbandingan volume gas hidrogen dan gas oksigen dalam membentuk air adalah 2 :
1. Kemudian juga diketahui perbanding volume gas nitrogen dan gas hidrogen dalam
membentuk amonia adalah 1 : 3. Gas nitrogen juga sekarang diketahui berupa unsur.
Fakta ini kemudian mengungkap bahwa rumuskimia air adalah H2O dan rumus kimia
amonia adalah NH3.
355
1. Zat
Sebelum membahas unsur dan senyawa, kita perlu memahami pengertian
tentang zat. Materi atau bahan/benda murni terdiri dari jenis bahan yang sama disebut
dengan zat tunggal atau zat (kata tunggal tidak disebutkan/ditulis). Satu gelas
aquades (air murni) hanya terdiri dari partikel-partikel air (molekul-molekulair).
Aquades tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat lain dengan cara fisika, seperti
dengan penguapan (pendidihan) dan kemudian uapnya diembunkan. Aquades kalau
diuapkan dan kemudian diembunkan tidak menghasilkan zat baru (tetap aquades atau
airmurni). Contoh zat yang lain seperti emas, gas oksigen, dan gas neon. Aquades
berbeda dengan air laut yang berupa campuran (tidak murni). Air laut atau air garam
dapat dipisahkan secara fisika (dengan penguapan) menghasilkan uap air dan garam.
Udara juga berupa campuran. Beberapa gas (seperti gas nitrogen, oksigen, gas
karbondioksida) dalam udara dapat dipisahkan misalnya dengan pencairan udara secara
bertahap (karena titik embun atau suhu pengembunan gas-gas berbeda-beda). Gas yang
mempunyai titik embun paling tinggi akan akan mencair dan memisah pertama kali,
kemudian disusul oleh gas-gas yang titik embunya lebih rendah kedua (berikutnya).
Secara praktis (dalam kehidupan sehari-hari) materi dengan kemurnian yang
sangat tinggi juga disebut zat, karena sangat sulit mendapatkan zat yang benar-benar
murni. Zat kelihatan serbasama (seragam) atau dikatakan homogen, karena partikel-
partikel penyusun zat adalah sama. Partikel-partikel penyusun suatu zat dapat berupa
molekul-molekul yang sama. Sebagai contoh satu milliliter air terdiri dari jutaan
molekul air, yang mana satu molekul air merupakan gabungan dua atom hidrogen dan
satu atom oksigen yang terikat cukup kuat (secara kimia). Partikel-partikel penyusun
zat dapat juga berupa atom-atom yang sama, tetapi tidak berikatan secara kimia.
Sebagai contoh satu batang paku besi tersusun dari miliaran buah atom besi. Gas
neon juga berupa zat yang partikelnya berupa atom-atom.
356
Materi yang mempunyai partikel (atom atau molekul) yang sama adalah gas
neon (berupa atom-atom neon), gas hidrogen (berupa molekul-molekul hidrogen), gas
oksigen (berupa molekul-molekul oksigen), dan air (berupa molekul-molekul air).
Ingatlah di depan bahwa materi yang tersusun dari partikel-partikel yang sama disebut
zat. Dengan demikian gas neon, gas hidrogen, gas oksigen, dan air merupakan zat-zat.
Kalau diperhatikan lebih teliti zat dapat berupa unsur dan senyawa. Sementara udara
tidak merupakan zat karena partikel-partikelnya tidak sama (ada atom, ada molekul,
dan bahkan ada jenis molekul yang berbeda). Udara termasuk campuran.
2. Unsur
Unsur termasuk zat. Unsur mempunyai partikel-partikel atau molekul-molekul
yang terbentuk dari atom-atom yang sama. Dalam Gambar 1 gas neon (Ne), gas
hidrogen (H2), dan gas oksigen (O2} termasuk unsur. Beberapa contoh unsur yang lain
adalah emas 24 karat (Au), tembaga (Cu), besi (Fe), dan gas helium (He).
Partikel-partikel suatu unsur dapat berupa atom-atom yang sama atau molekul-
molekul yang sama. Unsur yang partikelnya berupa atom-atom adalah gas neon (Ne).
Beberapa contoh lain dari unsur yang partikel-partikelnya berupa atom (ingat model
interaktif dalam komputer) yaitu gas helium (He), besi (Fe), dan emas Au).
Sementara beberapa contoh unsur yang partikelnya berupa molekul adalah gas
hidrogen, gas oksigen, dan gas nitrogen.
Oleh karena unsur tersusun dari atom yang sama (baik tersusun dari atom-atom
bebas seperti gas neon maupun molekul-molekul seperti gas hidrogen), dapatkah suatu
unsur diuraikan secara kimia menjadi unsur-unsur lain atau zat lain yang lebih
sederhana? Tentu saja tidak, unsur-unsur lain mempunyai atom yang berbeda,
sedangkan unsur hanya terdiri dari satu jenis atom. Jadi unsur adalah zat yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia (reaksi
kimia).
3. Senyawa
Seperti unsur, senyawa juga termasuk zat. Partikel-partikel suatu senyawa
berupa molekel-molekul yang sama, tetapi molekulnya terdiri dari jenis atom berbeda
yaitu terdiri dari atom-atom dari unsur-unsur yang membentuknya. Air tesusun dari
molekul-molekul air (lihat Gambar 1). Setiap molekul air (H 2O) terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen yang terikat secara kimia. Molekul air terbentuk dari
penggabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen melalui reaksi kimia
seperti pembakaran gas hidrogen (reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen). Jadi
senyawa adalah zat yang terbentuk dari unsur-unsur yang berbeda melalui reaksi kimia.
Dalam elektrolisis air yakni reaksi kimia penguraian air dengan listrik (tenaga
listrik), molekul-molekul air dapat diuraikan menjadi molekul-molekul gas hidrogen
dan molekul gas oksigen. Denagan demikian, senyawa dapat juga didefinisikan
sebagai suatu zat yang dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur penyusunnya atau zat-
zat yang lebih sederhana dengan menggunakan reaksi kimia. Reaksi kimia
357
sesungguhnya merupakan pemutusan dan/atau penggabungan atom-atom yang
bergabung secara kimia (molekul). Sementara pada perubahan fisika (sepertipada
penguapan) hanya terjadi perenggangan (pemisahan) partikel-partikel materi yang tidak
disertai dengan pemutusan atau penggaungan atom-atom membentuk jenis partikel
baru.
Pada reaksi penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya seperti penguraian air
menjadi gas hidrogen dan gas oksigen dengan cara elektrolisis (cara kimia), atom-atom
dari molekul-molekul senyawa (air) diuraikan lagi menjadi atom unsur-unsur
penyusunnya. Dua atau lebih dari atom-atom unsur yang sejenis dapat bergabung lagi
membentuk molekul unsur. Jumlah atom yang membentuk kembali satu molekul unsur
bergantung pada jenis unsur. Sebagai contoh, molekul hidrogen hanya mampu terdiri
dari dua atom hidrogen. Demikian juga molekul oksigen hanya mampu terdiri dari dua
atom oksigen. Sedangkan delapan atom unsur belerang mampu membentuk molekul
belerang yang terdiri dari empat atom belerang (S8).
Atom-atom dari molekul-molekul senyawa juga dapat diputuskan dengan
mereaksikan senyawa tersebut dengan zat lain, seperti atom-atom besi dalam oksida
besi (atau bijih besi) dapat dilepaskan dengan pemanasan campuran oksida besi dan
arang (karbon) pada suhu yang sangat tinggi. Setiap atom arang/karbon (dengan
lambang atom C) mengambil dua atom oksigen membentuk molekul karbon dioksida
(CO2). Besi yang dihasilkan berupa unsur yang partikelnya berupa atom-atom dan
bukan molekul. Atom-atom unsur dapat atau tidak bergabung membentuk molekul
unsur tergantung dari sifat unsur yang bersangkutan. Gas helium dan gas neon yang
dikenal dengan gas mulia partikel-partikelnya berupa atom-atom (tidak dapat
membentuk molekul).
Sifat atom-atom berbeda-beda tergantung dari jenis atomnya yakni ada yang
sangat stabil (tanpa membentuk ikatan) atau menyendiri seperti atom-atom gas mulia
(seperti gas neon) dan ada yang stabil setelah bergabung (berikatan) dengan atom lain
sejenis (seperti gas hidrogen) atau dengan atom jenis lain (seperti air). Kekuatan
bergabung dengan atom lain jugan berbeda-beda seperti kekuatan ikatan atom besi
dengan oksigen lebih lemah dari kekuatan ikatan atom karbon dan oksigen. Sifat
atom-atom mirip dengan sifat manusia ada yang stabil menyendiri (seperti orang
suci/pendeta) dan ada juga yang stabil dengan membentuk pasangan kerjasama seperti
pasangan suami istri.
358
air terdiri dari satu juta molekul air, yang mana setiap molekul air terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen (H2O). Keseluruhan air yang misalnya terdiri dari satu
juta molekul air tersebut memiliki perbandingan jumlah atom hidrogen dan atom
oksigen sama dengan perbandingan jumlah atom hidrogen dan atom oksigen yang
membentuk satu molekul (partikel) air yaitu 2 : 1, sehingga rumus kimia air secara
keseluruhan juga H2O. Rumus kimia sama dengan lambang kimia satu molekul (satuan
partikel) zat itu. Hanya zat (unsur atau senyawa) mempunyai susunan kimia
(perbandingan atom-atom penyusun) yang tetap, sehingg hanya zat dapat diberi
rumus kimia. Dengan demikian, hanya unsur dan senyawa yang memiliki rumus
kimia.
Rumus kimia mengambarkan jenis dan susunan atom-atom yang membentuk
satu molekul (partikel) zat itu dan juga menyatakan perbandingan jumlah jenis atom-
atom yang mementuk zat itu secara keseluruhan. Sebagai contoh, air mempunyai
rumus kimia H2O karena partikel-partikel air (molekul-molekul air) terdiri dari dua
atom hidrogen (atom hidrogen mempunyai lambang atom H) dan satu atom oksigen
(atom oksigen mempunyai lambang atom O). Gas hidrogen mempunyai rumus kimia
H2, karena partikel-partikel gas hidrogen (molekul-molekul gas hidrogen) terdiri dari
dua atom hidrogen. Sedangkan besi mempunyai rumus kimia Fe karena besi
merupakan unsur yang partikel-partikelnya berupa atom-atom besi (atom besi
mempunyai lambang atom Fe). Angka dibelakan lambang unsur dalam rumus kimia
disebut indeks dalam rumus kimia.
Rumus kimia suatu zat terdiri dari lambang dari atom-atom penyusunnya dan
indeks. Indeks dalam rumus kimia adalah angka yang ditulis agak ke bawah
dibelakang lambang atom yang menyusun molekul (partikel zat) itu. Indeks
menyatakan jumlah atom dengan lambang atom di depan indeks tersebut yang
menyusun satu molekul zat itu. Setiap lambang atom dalam rumus kimia mempunyai
indeks, tetapi indeks satu (1) tidak dituliskan.
b. Lambang atom
Lambang atom diambil dari hurf pertama (hurup besar/kapital) dari nama latin
dari unsur yang memiliki atom tersebut. Jumlah huruf adalah terbatas (26) sedangkan
jumlah unsur lebih dari 26. Untuk unsur dengan huruf pertama dalam namanya yang
sudah dipakai sebagai lambang unsur lain, maka lambang unsur tersebut terdiri dari dua
huruf yaitu huruf pertama berupa huruf besar dari huruf pertama nama latin unsur itu
dan hurup kedua berupa hurup kecil yang diambil dari salah satu hurup berikut (setelah
huruf pertama) dalam nama latin tersebut. Seperti pada contoh di atas, atom besi
mempunyai lambang unsur Fe (diambil dari nama unsurnya Ferum), karena lambang F
sudah dipakai oleh unsur flour.
Lambang atom juga digunakan sebagai lambang unsur, karena atom-atom
penyusun suatu unsur sama. Unsur tersusun dari atom-atom atau molekul-molekul
yang terbentuk dari atom yang sama. Dengan demikian lambang atom sama dengan
lambang unsur. Atom merupakan satu unit terkecil dari suatu unsur yang masih
359
memiliki ciri unsur tersebut (seperti massa atom). Massa atom suatu unsur tidak akan
berubah jika ia mengalami reaksi kimia atau membentuk zat baru. Nama unsur dan
lambang atom beberapa unsur dapat dilihat dalam LKS.
Dalam keadaan bebas (belum bersenyawa), unsur juga berupa zat sehingga
mempunyai rumus kimia. Rumus kimia suatu unsur sama dengan lambang atom dari
unsur tersebut, jika partikel-partikel unsur tersebut berupa atom-atom. Sebagai contoh,
rumus kimia unsur neon sama dengan lambang atom/unsur neon yaitu Ne (lihat Gamar
1). Akantetapi, rumus kimia suatu unsur berbeda dengan lambang atom/unsurnya, jika
partikel-partikel unsur tersebut berupa molekul. Sebagai contoh, lambang unsur
hidrogen adalah H, tetapi rumus kimia unsur hidrogen adalah H 2 (partikel unsur gas
hidrogen adalah molekul yang terbentuk dari dua atom hidrogen --- lihat Gambar 1).
Jika rumus kimia suatu zat diberikan, kita dengan mudah mendapatkan
imformasi atom-atom penyusun partikel atau unsur-unsur penyusun zat tersebut.
5. Campuran
Materi dapat juga berupa campuran dua zat atau lebih seperti udara (lihat
Gambar 1), tanah, minyak-air, air laut, dan air gula. Materi demikian disebut
campuran. Campuran dapat dibedakan menjadi dua yaitu campuran yang kelihatan
serbasama ) (homogen)dan campuran yang kelihatan serbaneka (heterogen. Khusus
untuk campuran homogen disebut larutan (ingat model partikel campuran homogen dan
heterogen dalam program interaktif komputer).
360
tetap. Sebagai contoh air laut dalam satu wadah yang sebagian airnya sudah menguap
memiliki massa jenis lebih besar dari air laut yang baru diambil dari laut. Tidak
demikian dengan aquades (zat), walaupun sudah sebagian volumnya menguap, aquades
yang tersisa akan memiliki massa jenis yang tetap. Oleh karena larutan terdiri dari dua
zat atau lebih dan komposisi kimianya dapat berubah-ubah, larutan tidak memiliki
rumus kimia.
Pada campuran heterogen (seperti emas dalam air --- ingat model partikel
campuran dalam interaktif komputer), partikel zat-zat yang ada dalam campuran tidak
tersebar merata dalam campuran. Partikel-partikel zat yang sama mengelompok tidak
bercampur dengan partikel-partikel zat yang lain dalam campuran itu. Masing-masing
komponen (zat penyusun) biasanya mempunyai sifat konkrit (sifat yang dapat dilihat)
yang berbeda. Hal inilah yang menyebabkan campuran itu kelihatan serbaneka
(heterogen). Golongan materi yang termasuk campuran heterogen paling mudah
dikenali, cukup melalui sifatnya yang heterogen. Beberapa contoh materi lain yang
berupa campuran heterogen seperti besi dalam air, lumpur, dan air garam yang berleih.
Ada tiga kemungkinan penyebabab campuran tampak heterogen. Pertama, zat-
zat penyusunnya tidak mau bercampur saling melarutkan, seperti campuran minyak dan
air. Kedua, campuran tidak diaduk. Ketiga kadar zat terlarut sudah melebihi
kemampuan pelarut untuk melarutkan zat itu, seperti garam yang berlebihan dalam air
akan meyisakan garam yang tidak larut (garam yang tidak larut jelas kelihatan atau
dapat dibedakan dengan larutannya).
Komponen-komponen yang dapat dibedakan dalam suatu campuran disebut
fase. Sebagai contoh, campuran air dan minyak mempunyai dua komponen fase yaitu
komponen fase minyak dan komponen fase air. Campuran pasir dengan air memiliki
fase lebih dari satu yaitu komponen air (cair) dan komponen padatan (pasir). Fase
padatan pasir masih bisa mengandung lebih dari dua fase, jika pasir itu terdiri dari
bebrapa bahan yang kelihatan berbeda. Campuran padatan garam dapur dan arang
terdiri dari dua fase yaitu fase padatan putih dari garam dan fase padatan hitam dari
arang (jika arangnya terdiri dari satu fase). Campuran garam dan air yang tampak
homogen (larutan) disebut memiliki satu fase yaitu komponen fase cairan. Sedangkan
campuran garam dapur yang berlebih dalam air (ada garam yang tidak larut) dikatakan
terdiri dari dua fase yaitu fase padatan garam (yang tidak larut) dan fase larutan air
garam (air dan garam yang larut).
361
1. Mengumpulkan informasi dari pengalaman atau dari buku-buku atau sumber
informasi lain tentang kemungkinan kandungan zat-zat penyusun materi dan sifat-
sifat zat penyusunnya.
2. Melakukan pemisahan secara fisika zat yang mungkin menyusun materei tersebut.
Jika diperoleh dua zat atau lebih yang tidak memiliki sifat zat yang baru, maka
materi tersebut adalah larutan (campuran homogen).
3. Jika materi homogen tidak dapat dipisahkan secara fisika, penguraian secara
kimia dilakukan. Jika dengan reaksi kimia, materi dapat diuraikan menjadi dua
atau lebih zat yang memiliki sifat zat yang baru, maka materi tersebut tregolong
senyawa. Jika materi tersebut tidak dapat diuraikan menghasilkan zat baru
melalui reaksi kimia, maka materi itu termasuk unsur.
Pengantar
Dalam unit ini dilakukan pengungkapan sifat-sifat fisika dan kimia dari zat atau
komponen yang menentukan kualitas suatu bahan atau proses. Kemudian siswa secara
berkelompok mencoba mengerjakan kegiatan proyek penerapan teknologi kimia untuk
membuat suatu produk dalam rangka meningkatkan mutu atau nilai tambah suatu bahan
yang kita butuhkan. Beberapa contoh penerapan konsep kimia: 1) pembuatan garam
meja ( garam putih bersih yang banyak digunakan di hotel/restoran), 2) pembuatan telur
asin, dan 3) pengunaan natrium bikarbonat (soda kue) untuk pengembang kue.
362
Nama : ________________________ Kelas/No Absen : ________________
Tanggal : _____________________ Kelompok : ___________________
Masalah : Kita semua bergantung pada kimia. Kita tidak bisa hidup tanpa oksigen, air,
dan bahan makanan. Demikian juga bahan-bahan kimia lain yang telah
membuat hidup lebih nyaman, seperti penggunaan sabun untuk mandi dan
ditergen untuk mencuci pakaian. Kebanyakan bahan kimia di masyarakat
termasuk campuran. Zat atau proses kimia utama apa yang menentukan
mutu suatu bahan atau teknologi kimia yang dimanfaatkan masyarakat?
Langkah-Langkah Diskusi :
No Nama Bahan Kegunaan Zat atau Proses Cara Memperbaiki Mutu atau
atau Teknologi Kimia Penentu Memberi Nilai Tambah pada Bahan
Kimia Kualitas atau Proses
1
363
Proyek Sains
Proyek sains merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah yang direncanakan.
Panda intinya proyek sains terdiri dari penemuan ide, rumusan masalah, rancangan
pemecahan masalah, melakukan percobaan (eksperimen), dan menarik kesimpulan.
Contoh rancangan proyek sains disajikan dalam bagian informasi pada bagian belakang
LKS ini.
Tugas perorangan
3. Apakah bahan/produk itu merupakan bahan dasar atau benda yang langsung
dipakai/dikonsumsi ? __________________
4. Apakah keberadaan bahan atau proses itu alami atau buatan? _________________
6. Apakah perlu meningkatkan mutu bahan atau proses itu di masyarakat ? _______
karena ___________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
7. Apakah bahan itu mencukupi kebutuhan masyarakat ? _______________________
364
8. Apakah pemenuhan kebutuhan bahan atau proses/teknologi itu dapat diganti? Jika
ya, apa kiranya bahan atau proses/teknologi penggantinya ? ________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
9. Dari cara pembuatan produk atau cara peningkatan mutu bahan, mana yang kiranya
anda bisa kerjakan sendiri atau dengan meminta bimbingan dari
guru/pembimbing?
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Tugas Diskusi Kelompok Kecil (dilakukan di rumah atau di luar jam pelajaran) :
365
4. Uraikan secara singkat (inti-intinya saja) alasan kelompok memilih ide atau judul
tersebut !
Alasan (hasil diskusi) : _______________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
5. Coba tuliskan rumusan masalah yang ingin dipecahkan melalui kegiatan proyek
oleh kelompok anda. Rumusan masalah proyek kelompok anda :
1) ___________________________________________________________
______________________________________________________________
___
2) ___________________________________________________________
______________________________________________________________
___
...
6. Tujuan Proyek :
1) ______________________________________________________________
______________________________________________________________
2) ______________________________________________________________
______________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
366
Kelompok : _____________________ Tanggal : ________________________
Masalah : Cara membuat rancangan kegiatan proyek sudah didiskusikan pada kegiatan
I di atas dan dapat dilihat kembali dalam informasi pada bagian belakang
LKS. Apa rumusan rancangan kegiatan proyek anda?
3. Rumusan Masalah :
1). _______________________________________________________________
______________________________________________________________
..). _____________________________________________________________
_____________________________________________________________
4. Tujuan Proyek :
1). ________________________________________________________________
________________________________________________________________
5. Hipotesis Percobaan (minta pengarahan
guru/pembimbing) :
1). _______________________________________________________________
______________________________________________________________
367
... _____________________________________________________________
368
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Tabel : ..........
Langkah-Langakah Kerja :
369
Langkah-langkah pengerjaan proyek sesuai dengan langkah-langkah kerja
dalam rancangan proyek. Walaupun penyelenggaraan diharapkan sesuai dengan
rancangan yang telah dirumuskan, langkah-langkah kerja yang masih belum
sempurna dapat diperbaiki. Pengamatan dan pencatatan data hasil percobaan
ditulis dalam rancangan tabel pencatatan data.
370
temuan dapat berupa penyebaran laporan tertulis (melalui majalah atau
pemameran/pemajangan hasil pada majalah dinding sekolah) atau melalui
presentasi (penyajian di depan forum seminar/diskusi ilmiah). Komunikasi
melalui presentasi sangat penting untuk mendapatkan masukan dan
penghargaan langsung dari para peserta terhadap temuan anda.
Bagaimanakan cara menyiapkan bahan-bahan dan melakukan komunikasi
melalui pemajangan dan presentasi hasil ?
371
Alat dan bahan :
Bahan-bahan uraian dalam tulisan untuk pajangan pada majalah dinding dan
presentasi hampir sama, hanya saja tulisan yang ditempel pada majalah sebaiknya
dilengkapi dengan gambar agar lebih menarik. Sajian informasi dalam majalah
dinding ditulis dalam kertas yang menarik, sedangakan dalam presentasi ditulis dalam
plastik transparan. Hurup ditulis agak besar. Jika diketik dengan komputer, ukuran
huruf lebih besar dari 20 agar bisa dibaca oleh peserta yang duduk jauh tempat
pajangan atau layar tampilan.
Membuat Persiapan
Waktu yang biasanya disediakan oleh pembaca baik untuk majalah dinding dan
mendengarkan presentasi biasanya tidak lama (sering hanya disediakan 10 sampai 15
menit). Untuk mengatasi masalah ini, materi yang ditayangkan sebaiknya memuat
hanya inti-inti dari isi laporan hasil penelitian. Komponen-komponen materi sajian
biasanya sebagai berikut.
1) Judul proyek/penelitian
2) Alasan melakukan proyek (latar belakang) secara singkat --- intinya saja.
3) Rumusan masalah atau tujuan percobaan dalam proyek
4) Prinsip pengetahuan yang mendasari temuan
5) Ringkasan rancangan proyek sebaiknya berupa tabel atau skema
6) Ringkasan prosedur kerja (langkah-langkah kerja yang utama/penting saja)
7) Data hasil pengamatan
8) Kesimpulan dan saran-saran.
372
Persiapan Khusus untuk Presentasi.
Langkah-Langkah Presentasi
373
(sistematika) tayangan anda (judul-judul dari bagian-bagian atau komponen-
komponen dari keseluruhan tayangan secara ringkas).
3. Kemudian lanjutkan sesuai dengan urutan komponen-
komponen penyajian di atas.
4. Penutup : ucapkan terimakasih atas perhatian
peserta/pendengar terhadap penyajian anda.
Melaksanakan Tanya-Jawab
a. Ikuti aturan pelaksanaan tanya jawab yang ditetapkan oleh moderator (yang
mengatur jalannya tanya-jawab).
b. Peserta/pendengar mengajukan pertanyaan atau tanggapan.
c. Kelompok Penyaji :
Mencatat inti-inti semua pertanyaan dan tanggapan yang diajukan
peserta. Ingat memberi nomor dan jika memungkinkan nama/indentitas dari
yang mengajukannya. Kelompok bisa meminta kepada penanya agar
pertanyaan diperjelas atau dipersingkat.
Lembar catatan dalam tanya jawab dapat dipersiapkan seperti berikut
..
374
dirasakan masih kurang atau belum jelas, anggota yang lain dapat
menambahkan jawaban. Usahakan semua anggota mendapat kesempatan
memberi jawaban.
Tanggapan yang berupa saran yang baik diterima dan ucapkan terimakasih.
Jika ada pertanyaan atau komentar yang tidak berkaitan dengan temuan anda,
katakan pertanyaan itu diluar cakupan sajian anda dan jangan dijawab atau
ditanggapi.
Pertanyaan yang sama sekali tidak bisa dijawab, katakan pertanyaan itu belum
bisa dijawab dan katakan kelompok anda akan berusaha mempelajari lagi.
Berlatihlah secara kelompok di rumah (di luar jam pelajaran) untuk menyajikan
hasil proyek anda. Presentasi dan tanya-jawab dilatihkan di luar jam pelajaran, yang
mana anggota kelompok saling mengjukan pertanyaan dan saling menanggapi.
375
yang mengandung garam. Kandungan garam dalam media dapat berbeda-beda
(bervariasi). Kecepatan telur menjadi asin dan tingkat rasa asin produk (telur asin)
bergantung pada kadar garam dalam media pembuatan telur asin.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berupa rumusan pertanyaan yang nantinya akan terjawab
dari hasil kegiatan percobaan dadalam proyek. Sebagai contoh :
Bagaimana hubungan kadar garam dalam
bahan pemeraman (media pembuatan) telur asin dengan lama pemeraman sampai
diperoleh telur asin dengan mutu yang baik ?
Berapa kadar garam dalam media untuk
menghasilkan telur asin dengan cepat, tetapi mutunya baik?
Berapa lama batas pemeraman telur agar
tidak terjadi kerusakan (pembusukan) ?.
5. Dasar teori
376
6. Hipotesis
Hipotesis berupa jawaban sementara didasarkan pada prinsip pengetahuan
(dasar teori) yang digunakan mendasari percobaan dalam proyek. Contoh
beberapa hipotesis dalam pembuatan telur asin sebagai berikut.
1) Makin tinggi kadar garam dalam media pembuatan makin cepat pematangan
telur asin, tetapi rasa telur cendrung semakin asin.
2) Telur akan rusak jika sangat lama diperam dalam media dengan kadar garam
yang terlalu rendah .
3) Kadar garam dalam media untuk membuat telur asin dengan cepat dan bermutu
baik mempunyai rentangan kadar garam tertentu (tidak telalu pekat/tidak terlau
rendah).
* Keterangan : eksperimen sesungguhnya bertujuan untuk menguji hipotesis.
Hipotesis mungkin benar atau mungkin juga salah. Kita tidak perlu khawatir jika
hipotesis nanti tidak sesuai dengan hasil percobaan. Jika hipotesis tidak sesuai
dengan percobaan, mungkin cara kerja yang digunakan dalam percobaan perlu
diperbaiki. Jika cara kerja sudah benar, tetapi hipotesis tetap tidak sesuai dengan
hasil percobaan, mungkin pengetahuan yang digunakan mendasari percobaan tidak
sesuai dan perlu dicarikan prinsip pengetahuan lain yang cocok. Tidak menutup
kemungkinan kita menemukan teori baru akibat dari ketidaksesuaian hipotesis
dengan hasil percobaan.
7. Rancangan Percobaan
Untuk merumuskan rancangan percobaan (eksperimen) perlu terlebih
dahulu menentukan jenis perlakuan, ciri atau sifat yang diamati sebagai akibat
dari perlakuan, dan sampel (kelompok percobaan dan kelompok pembanding/
kontrol). Kemudian rancangan percobaan disusun. Sebagai contoh, salah satu
rancangan yang dapat dipilih dalam percobaan pembuatan telur asin sebagai
berikut.
Bentuk perlakuan : beberapa bahan pemeram telur (media pembuatan) dengan
kadar garam yang berbeda-beda.
Hal yang diamati : lama pemeraman, keasinan telur, kerusakan telur (daya
apung telur mentah dan terjadinya bau busuk).
Sampel :
- kelompok percobaan (eksperimen) yaitu kelompok telur yang diperam
dalam bahan yang berisi kadar garam yang berbeda-beda (bervariasi)
- kelompok kontrol yaitu kelompok telur yang disimpan bebas tanpa
direndam dalam media.
377
a. Bentuk Rancangan percobaan sebagai berikut.
Catatan : Semua telur berumur sama (dihasilkan oleh induk-induk pada hari-
hari yang sama) dan besar telur diusahakan sama.
*diisi kurang tidak asin, kurang asin, asin, atau sangat asin sesuai
dengan hasil yang diperoleh dalam percobaan anda.
378
4) Ke dalam wadah A dimasukkan 490 gram pasta dan 10 gram
garam dapur, kemudian diaduk hingga garam bercampur merata.
5) Ke dalam wadah B dimasukkan 450 gram pasta dan 50 gram
dapur, kemudian diaduk hingga garam bercampur merata.
6) Ke dalam wadah C dmasukkan 400 gram pasta dan 100 gram
garam dapur, kemudian diaduk hingga garam bercampur merata.
7) Masing-masing 10 buah telur diperam (dimasukkan/dibungkus)
dengan pasta dalam masing-masing wadah A, B, dan C. Pasta diatur
sedemikian rupa sehingga jumlah pasta yang membungkus setiap telur sama
banyak, dan kemudian ditutup (untuk menghindari penguapan air dalam
pasta) seperti pada gambar berikut.
A B C Pembanding
8) Sebuah telur dari masing-masing wadah A, B, dan C pertama
dipanen pada hari ke-5 dan kemudian setiap dua hari berikutnya. Ketiga
telur asin dari setiap pemanenan dibandingkan massa jenis (daya apung)
dari masing-masing telur asin, bau busuk, dan rasa asinnya.
379
tabel. Sebagai contoh, rancangan tabel pencatatan data percobaan untuk
proyek pembuatan telur asin sebagai berikut.
380
Media pembuatan telur asin yang paling baik adalah kondisi percobaan
yang menghasilkan waktu pemeraman paling cepat menghasilkan rasa asin
pada telur mencapai kuning telur dengan rasa asin yang cukup (tidak terlalu
asin).
Media yang menyebabkan telur paling cepat rusak (telur mentah terapung
atau timbul bau busuk) adalah kondisi yang paling jelek.
Kita semua bergantung pada kimia. Kita tidak bisa hidup tanpa oksigen, air, dan
bahan makanan. Demikian juga bahan-bahan kimia lain yang telah membuat hidup
lebih nyaman, seperti penggunaan sabun untuk mandi dan ditergen untuk mencuci
pakaian. Walaupun kebanyakan bahan kimia di masyarakat termasuk campuran.
Fungsi dan kualitas suatu bahan atau produk untuk pemenuhanan kebutuhan
masyarakat sering ditentukan oleh kandungan satu zat atau proses tertentu saja, seperti
garam dapur.
Tubuh kita merupakan pabrik kimia yang sangat kompleks dan mampu bekerja
dalam waktu yang sangat lama, tetapi sangat rentan (sensitif). Hampir tak terhitung
jumlah reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh untuk mendukung tubuh dapat
berfungsi dengan baik seperti untuk pertumbuhan, menimbulkan tenaga untuk bekerja,
belajar, dan mengganti sel yang rusak. Kelangsungan atau terjadinya gangguan sistem
kimia dalam tubuh sangat bergantung dari bahan-bahan kimia yang kita makan.
Dengan demikian keberadaan tubuh kita tidak dapat dipisahkan dari bahan-bahan yang
ada di dalam lingkungan. Tidak hanya makanan, sandang, pangan, dan bahan
pembersihpun turut mempengaruhi kualitas hidup kita.
Kesehatan dan kualitas hidup manusia sangat ditentukan oleh kemampuan
setiap orang untuk menjaga dan mengontrol kelangsungan sistem kimia dalam tubuh
maupun dalam lingkungan. Makanan dan bahan lain yang akan masuk ke dalam tubuh
semestinya dipahami dengan benar. Apakah makanan bergizi atau akan menjadi
sampah atau racun dalam tubuh? Demikian juga kualitas kimia dari lingkungan sekitar
kita. Apakah air baik untuk diminum dan mandi?
Bahan kebutuhan yang tersedia atau yang mudah kita dapatkan sering memiliki
kualitas yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Garam yang tersedia di pasar
sering kelihatan kotor (tidak putih bersih), terasa pahit, dan mudah menyerap uap air
(lembab). Telur jika disimpan lebih dari seminggu di udara terbuka akan rusak. Buah
tertentu berlimpah saat musim panen dan cepat busuk. Tangkapan ikan tertentu di
suatu daerah melimpah dan mudah busuk. Di pasar tidak tersedia bahan pencuci yang
dengan baik mempu membersihkan kotoran lemak atau vaselin (malem) pada peralatan
gelas atau kaca. Banyak barang yang dijual lebih mahal karena harus menanggung
biaya promosi (iklan), padahal mutunya sering sama dengan bahan lain sejenis
(fungsinya sama) dengan barang tertentu yang harganya lebih murah.
381
Berbagai produk yang dihadirkan oleh kemajuan teknologi cendrung terus
meningkat jumlah dan macamnya. Setiap warga masyarakat dituntut mampu berpikir
dan berbuat sains (termasuk aspek kimia) untuk dapat memahami dunia alam dan
memilih bahan-bahan kebutuhan secara lebih baik.
Dalam menghadapi masalah-masalah di atas, pemahaman bahan dan teknologi
kimia dalam masyarakat sangat membantu kita. Kita sering bisa mengetahui harga
barang yang tidak wajar jika dilihat dari fungsi dan mutunya. Kita dapat mengolah
bahan dengan menggunakan teknologi kimia untuk meningkatkan mutu atau memberi
nilai tambah pada bahan seperti pembuatan garam meja, telur asin, dan manisan buah
dari bahan yang kurang mempunyai nilai ekonomis. Belajar kimia tidak perlu
dijauhkan dari pengalaman hidup sehari-hari. Belajar kimia akan memperkaya
pengalaman hidup kita sekarang dan sampai kapanpun.
Kimia dalam masyarakat terlalu banyak. Dalam kesempatan ini hanya akan
dibahas beberapa teknologi kimia dalam masyarakat untuk merangsang aktivitas siswa
belajar memecahkan masalah-masalah kimia yang sering ditemukan dalam masyarakat.
Sejumlah contoh teknologi kimia dalam masyarakat seperti (1) membuat garam meja
atau pemurnian garam rakyat, (2) menghilangkan kesadahan air, (3) membuat ikan
asin, (4) membuat telur asin, (5) membembuat manisan bauh, (6) menghambat
pertumbungan jamur atau bakteri pada pembuatan kue, (7) mengembangkan kue
dengan natrium bikarbonat (soda kue), (8) membuat cuka dari sari buah, 9) membuat
sirup dengan aroma buah tertentu, (10) membuat sabun, dan (11) membuat pembersih
kotoran lemak dan malem pada alat-alat gelas atau kaca. Bahan-bahan baku untuk
kegiatan ini mudah didapat di alam maupun di toko-toko bahan kimia atau toko-toko
yang menjual bahan-bahan industri rumah tangga.
382
diuapkan). Ion-ion pengotor ini akan bereaksi dengan ion karbonat akan membentuk
endapan kalsium karbonat (CaCO3) dan magnesium karbonat (MgCO3). Sementara
garam dapur atau natrium klorida akan tetap larut. Bagian cairan (larutan) dalam
campuran kemudian dipisahkan melalui penyaringan. Larutan hasil penyaringan juga
terbebas dari tanah pengotor yang tertinggal sebagai residu (padatan di atas alat saring).
Larutan yang sudah bebas dari pengotor, kemudian diuapkan kembali akan
menghasilkan garam meja. Jumlah natrium karbonat atau natrium bikarbonat yang
digunakan untuk memurnikan garam rakyat akan tergantung dari air laut dari mana
garam rakyat tersebut dihasilkan. Hal ini dapat diteliti melalui kegiatan proyek.
Dengan memperhatikan rumus kimia garam dapur (NaCl), juga sangat mudah
dipahami bahwa garam dapur juga merupakan bahan baku dari pembuatan logam
natrium dan gas klor melalui elektrolisis.
383
dalam kedua media larutan (media di dalam dan diluar sel) tersebut sama. Peristiwa ini
disebut dengan osmosis. Peristiwa inilah yang menyebabkan plasmolisis pada
mikroorganisme dalam suatu bahan yang mengandung kadar gula yang cukup tinggi.
Kadar gula di luar sel jauh lebih besar dari kadar gula di dalam sel mikroorganisme.
Suatu buah yang mempunyai rasa tidak cukup manis seperti buah bekul atau
cereme yang hampir tidak mempunyai nilai ekonomis (sangat murah) sangat
menguntungkan jika dibuat menjadi manisan buah. Dalam produk manisan buah, gula
sekaligus berfungsi sebagai pemanis dan pengawet. Manisan buah dari buah yang
berukuran kecil sering digunkan sebagai kismis dalam roti dan disukai oleh banyak
orang.
Cara pembuatan manisan buah biasanya tergantung dari jenis buah. Buah yang
tersturnya (strukturnya) lembek dan mudah mengering sperti bekul yang sudah matang,
cukup ditaburi atau direndam dengan sirup gula kental (pekat) dan kemudian
dikeringkan. Sementara buah yang teksturnya keras seperti cereme, sebelum ditaburi
atau direndam dengan sirup gula kental, buah perlu direbus lebih dahulu. Kemudian
prosedur selanjutnya sama.
384
Telur merupakan sumber protein yang baik. Telur akan mengalami kerusakan
biasanya jika telah disimpan lebih dari satu minggu dalam udara bebas. Ciri kerusakan
telur mudah dikenali yakni telur yang rusak akan terapung dalam air sebelum direbus
dan menimbulkan bau busuk jika dikupas setelah direbus. Bau busuk juga tercium
pada cairan telur yang masih mentah jika tingkat kerusakan telur sudah parah.
Telur dapat diolah menjadi suatu produk yang berharga lebih mahal. Telur
yang diasinkan (telur asin) cukup disukai oleh masyarakat dan laku dibeli dengan harga
yang lebih mahal. Telur asin yang bermutu mempunyai rasa yang tidak terlalu asin
dan tidak berbau busuk.
Telur asin dibuat dengan pemeraman telur dalam fasta (adonan bahan padat dan
sedikit air) yang mengandung garam dapur. Kadar garam dapur tidak terlalu rendah
dan tidak terlalu tinggi. Kadar yang terlalu rendah akan lama menghasilkan telur asin
dan mungkin terjadi pembusukan selama pemeraman. Sementara kadar garam yang
terlalu tinggi akan menyebabkan telur berasa sangat asin, walaupun produk dapat
dihasilkan lebih cepat. Telur selama pemeraman dalam pembuatan telur asin biasanya
tidak mengalami kerusakan (pembusukan), sehingga mempunyai waktu simpan lebih
lama.
Dalam proses pemeraman, garam akan merembes ke dalam bahan (medium)
yang mempunyai kadar garam lebih rendah. Peristiwa ini disebut difusi. Putih telur dan
kuning telur mempunyai kadar garam yang lebih rendah dari medium (bahan)
pemeraman. Pori-pori kulit telur (yang masih mentah) mampu ditembus partikel-
partikel garam dapur dalam media yang lembab. Jadi dalam pemeraman terjadi difusi
garam dari medium pemeraman menuju putih telur dan akhirnya mencapai kuning
telur. Dalam pembuatan telur asin, perembesan (difusi) terjadi secara perlahan
(lambat), biasanya memerlukan waktu beberapa hari. Kecepatan perembesan juga
dipengaruhi oleh kadar garam dalam media pemeraman.
Jenis kue yang agak lembab (basah) seperti roti, dodol, dan donat biasasanya
cepat menjadi basi. Makanan basi disebabkan oleh pertumbuhan jamur atau bakteri.
Jamur atau bakteri masih bisa berkembang (tumbuh) dalam makanan yang belum
kering atau lembab. Teknologi kimia menawarkan pemecahan masalah yang cukup
berarti dalam mencegah pertumbuhan jamur atau baktari selama pengeringan atau
penyimpanan sehingga masa simpan kue lebih lama. Penambahan suatu zat seperti
natrium propionat (C3H5O2Na), asam sorbat (C6H8O2), dan natrium benzoat (C7H6O2Na)
dapat menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Penambahan sedikit zat ini pada
adonan kue dalam proses pembuatannya dapat menghambat pertumbuhan jamur atau
bakteri.
385
Banyak kue diharafkan mempunyai struktur yang mengembang seperti roti,
cake atau bolu, dan apem. Masyarakat di desa mencampurkan nira atau minuman
bersoda (seperti sprite) dalam adonan bakal apem atau jajan kembang (roti kukus).
Cara ini sering tidak berhasil dengan baik. Kue mengembang disebabakan oleh
timbulnya gas (biasanya gas karbon dioksida) pada saat pemanasan/pengkukusan. Gas
yang dihasilkan menyebabkan terjadinya pori-pori atau pengembangan kue (produk).
Penggunaan nira memerlukan nira yang masih aktif melakukan fermentasi dan
kandungan glukosanya masih cukup tinggi, serta harus menunggu cukup lama sehingga
gas karbon dioksida (CO2) yang terbetuk dari hasil fermentasi sudah cukup banyak.
Jika gas belum mencukupi, kue tidak (kurang) mengembang ketika adonan dipanaskan
(dimasak). Hal ini sangat memerlukan pengalaman untuk memperkirakan kecukupan
gas karbon dioksida yang terbentuk sebelum adonan dimasak/dipanaskan. Jika
dibiarkan terlalu lama gas yang telah terbentuk akan lepas ke udara. Produksi gas
karbon dioksida ketika adonan dipanaskan terhenti karena mikroorganisme
penghasilnya mati (fermentasi terhenti). Penggunaan natrium bikarbonat atau soda kue
(NaHCO3) sebagai pengembang kue dapat mengatasi masalah tersebut.
Penggunaan natrium bikarbonat dalam pengembangan kue tidak memerlukan
penafsiran apakah dalam adonan sudah dihasilkan gas yang cukup banyak. Natrium
bikarbonat akan terurai menghasilkan gas karbon dioksida ketika dipanaskan
bersamaan dengan pemanasan/pematangan dalam pembuatan kue. Pembentukan gas
akan terus terjadi dalam pemanasan selama natrium bikarbonat masih tersisa dalam
adonan yang dipanaskan. Dengan demikian kemungkinan kue mengembang akan lebih
besar daripada pengembangan kue secara tradisional di atas. Jumlah natrium
bikarbonat yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat pengembangan kue yang
baik/diharapkan dapat diteliti melalui proyek.
Fermentasi
Banyak makanan hasil fermentasi mempunyai nilai gizi tinggi atau memiliki waktu
simpan lebih lama (lebih awet). Produk fermentasi tergantung dari bakteri atau mikroor-
ganisme yang ada dalam ragi dan dapat tumbuh dalam bahan yang difermentasi.
Beberapa contoh fermentasi yang meliputi bahan (substrat yang difermentasi,
mikroorgaisme yang berperan, dan hasil fermentasi disajikan pada tabel berikut .
Mikrorganisme yang
No Substrat Produk Fermentasi
Berperan
1 Kedelai Rhizophus orzae Tempe
2 Kedelai Aspergilus wentii Kecap
3 Bahan yang Saccharomyces Tape
mengandung
banyak karbohidrat
4 Bahan yang Aspergilus oryzae Sake/arak (alkohol)
mengandung
banyak karbohidrat
386
5 Susu Lactobacillus bulgaricus Yoghurt
dan Streptococcus
thermophilus
6 Glukosa Acetobacter Cuka
Suatu mikroorganisme dalam fermentasi dapat menghasilkan produk tertentu
karena mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim tertentu yang digunakan untuk
mengubah bahan makanannya untuk menghasilkan energi yang diperlukan oleh
mikroorganisme tersebut. Enzim biasanya mengandung zat kimia dengan molekul
besar dan mempunyai bentuk tertentu yang mampu dijadikan tempat untuk
melangsungkan reaksi kimia tertentu. Hal inilah yang menyebabkan dalam suatu
fermentasi dapat dihasilkan produk tertentu, seperti ragi yang mengandung
saccharomyces dapat menghasilkan tape yang mempunyai rasa khas (manis beraroma
alkohol). Rasa manis disebabkan oleh penguraiaan karbohidrat menjadi glukosa,
sementara aroma alkohol disebabkan dari hasil penguraian glukosa lebih lanjut
menghasilkan alkohol. Dalam kesempatan ini hanya disajikan uraian ringkas beberapa
contoh fermentasi yaitu pembuatan yoghurt dan pembuatan cuka dari sari buah.
Yoghurt
Saat ini yoghurt (berbentuk seperti puding) banyak dijual supermarket dan toko-
toko penjual makanan. Yoghurt merupakan makanan atau minuman tradisional yang
penting di beberapa negara seperti Balkan, Eropa Selatan, Mesir, Asia Selatan, dan
Mediterania. Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki (yugurt). Yoghurt dikenal dengan
berbagai nama, misalnya leben (di Mesir), mazum (di Amerika), dadhi (di India).
Yoghurt banyak mengandung zat-zat yang mempunyainilai gizi seperti protein, lemak,
karbohidrat, vitamin A, dan vitamin B1.
Yoghurt dapat dikonsumsi orang yang tidak tahan terhadap gula susu (laktosa)
misalnya oleh penderita lactose intolerance. Proses pembuatan yoghurt dapat menurun-
kan seperempat dari kadar gula susu yang dikandung. Proses kimia utama yang
dilibatkan dalam penguraian laktosa menjadi glukosa dan kemudia glukosa diubah
menjadi asam laktat (CH3CHOHCOOH). Produk asam laktat menyebabkan kenaikan
keasaman atau penurunan pH susu (semakin banyak asam semakin rendah pH) produk.
Prinsip dasar pembuatan yoghurt adalah memfermentasi susu dengan
menggunakan lactobacillus bulgaricus thermophyllus. Susu yang difermentasi harus
dipanaskan terlebih dahulu dengan tujuan untuk menurunkan populasi mikrobia dalam
susu dan memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan biakan yoghurt, serta
mengurangi kandungan air dalam susu hingga berkurang sepertiga hingga setengah
volume susu. Susu yang telah dipanaskan kemudian didinginkan hingga suhunya 45 oC
dan kemudian ditambahkan biakan (ragi) yoghurt. Adonan diinkubasi pada suhu 45
selama 4 – 6 jam (biasanya hingga mengandung 0,7 – 1,0 % asam laktat. Keasaman
dapat membantu mengawetkan yoghurt.
387
menjadi molelekul kecil seperti alkohol atau asam asestat. Dalam baham alam seperti
nira, biasanya terdapat lebih dari satu jenis mikroorganisma. Mikroorganisme tertentu
biasanya mengeluarkan enzim yang khas (berbeda dengan yang dihasilkan dari
mikroorganisme lain) untuk mencerna bahan makanannya.
Sedikitnya ada dua jenis mikroorganisme dalam nira yang mampu
menggunakan zat-zat yang mungkin ada dalam nira. Mikroorganisme jenis pertama
(species dari jamur saccharomyces) mampu mengubah glukosa (C6H12O6) menjadi
alkohol (C2H6O). Mikroorganisme jenis kedua (species bakteri acetobacter) mampu
mengubah alkohol yang terjadi menjadi asam asetat (C2H4O2). Dalam pembuatan suatu
produk tertentu, kehadiran suatu organisme yang mampu mengubah produk lebih
lanjut dicegah misalnya dengan membunuh mikroorganisme tersebut. Cara lain untuk
untuk menghindari mikroorganisme yang tidak diharapkan adalah dengan
menggunakan ragi khusus. Ragi untuk pembuatan tape (produk beralkohol) yang baik
biasanya tidak mengandung bakteri jenis accetobacter.
Ragi merupakan bahan yang mengandung mikroorganisme tertentu dalam
keadaan tidak aktif (incubasi) dan siap membiak jika ditaburkan pada bahan yang
mengandung makanannya. Cobalah anda melakukan survey di pasar, jenis ragi apa
saja yang dijual di toko atau yang bisa anda dapatkan. Kemudian coba membuat produk
dengan menggunakan ragi itu, seperti pembuatan cuka dari sari buah.
Buah yang berasa manis mengandung glukosa (sejenis gula) seperti apel. Buah
tersebut dapat digunakan sebagai bahan atau substrat untuk membuat cuka beraroma
buah tersebut. Prinsip kerjanya sederhana. Buah diblender/dihaluskan dalam air
(jangan terlalu encer), kemudian sari buahnya (bagian cairnya) di saring. Ragi khusus
untuk pembuatan cuka (biasanya mengandung saccharomyces dan accetobacter)
dimasukkan ke dalam sejumlah kecil volum sari buah untuk penyemaian. Setelah
mikroorganisme dalam penyemaian teramati aktif kembali (amati bau yang terjadi),
bahan tersebut siap di tambahkan ke dalam sari buah yang lain dengan volum yang
lebih besar. Bahan kemudian dibiarkan mengalami fermentasi (penguraian) hingga
mengasilkan produk yang diharapkan.
Pada tahap penguraian glukosa menjadi alkohol oleh saccaromyces tidak
memerlukan oksigen. Akantetapi pada tahap perubahan alkohol menjadi asam asetat
(cuka) oleh accetobacter diperlukan oksigen. Wadah tempat peragian dalam
pembuatan cuka jangan ditutup rapat. Tutup yang digunakan hanya untuk mencegah
kemungkinan terjadi pengotor dari luar.
388
valerat (C4H9CO2C5H11) memberi aroma buah apel, dan etil butirat (C 3H7CO2C2H5)
memberi aroma arbei. Sekarang minuman beraroma buah tertentu sudah bisa dibuat
dengan cepat tanpa harus membuat sari buah dari buah yang bersangkutan, cukup
dengan menambahkan sedikit essence yang memberikan aroma buah tersebut pada
sirup (larutan gula) atau bahan sar minuman tersebut.
Pembuatan Sabun
Saat ini, sabun masih digunakan sebagai alat pembersih badan. Telah
disebutkan di atas, sabun sukar berbuih dalam air sadah dan meimbulkan endapan
seperti noda lemak (kelemahan sabun). Walaupun dapat digunakan sebagai pembersih
pakaian dalam air yang tidak bersifat sadah, kedudukan sabun dalam mencuci pakaian
sudah secara luas diganti dengan ditergen. Beberapa contoh merek bahan pencuci
yang termasuk ditergen seperti Rinso, Wing, Byclin, dan Surf. Keunggulan ditergen
adalah tidak menimbulkan endapan dalam penggunaannya. Keunggulan ditergen ini
dibanding dengan sabun, juga telah mengganti kedudukan sabun sebagai bahan utama
dalam pembuatan sampo. Ditergen untuk sampo orang dewasa berbeda dengan
ditegen untuk sampo anak-anak. Detergen untuk sampo anak-anak biasanya tidak
menimbulkan perih di mata (jenis ampoterik).
Ditergen dibuat dari bahan dasar sintetik. Banyak jenis ditergen (seperti ABS)
sangat sukar diuraikan oleh mikroorganisme. Di lain pihak sabun yang terbuat dari
bahan dasar alami mempunyai kelebihan dibanding dengan ditergen yaitu mudah
diurakan oleh mikroorganisme.
Sabun dibuat dengan pemanasan minyak nabati (seperti minyak kelapa),
kemudian setelah panas ditambah dengan larutan soda api (natrium hidroksida) sambil
diaduk. Jumlah larutan natrium hidroksida yang ditambahan tergantung dari kadar
natrium hidroksida dalam larutan yang ditambahkan dan jumlah minyak. Jumlah
natrium hidroksida yang diperlukan sesungguhnya bisa dihitung. Hal ini bisa
dilakukan, tetapi harus mempelajari persamaan reaksi lebih dahulu. Bagi yang belum
memiliki kemampuan menggunakan persamaan reaksi, dapat menggunakan resep
pembuatan sabun yang biasanya terdapat dalam buku-buku industri rumah tangga atau
menanyakan pada pembimbing. Setelah semua larutan soda ditambahkan (sesuai
resep), segera ditambahkan bahan pendukung (seperti tepung oksida zeng atau bahan
lain), bahan pewangi dan pewarna seperlunya jika diperlukan, dan diaduk sampai rata.
Ketika masih dalam bentuk pasta (biasanya masih hangat), hasil dituangkan ke dalam
cetakan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Agar tidak lengket, wadah pencetak
dilapisi dengan cairan lilin atau malem. Hasil akan memadat dalam cetakan dan siap
dipanen.
389
dalam rangkaian alat-alat gelas) sukar dibersihkan dengan pembersih biasa (hanya
dengan sabun). Pembersihkan kotoran lemak, malem, atau grace dalam alat-alat gelas
dilakukan dengan merendam alat-alat tersebut dalam larutan yang terbuat dari
campuran isopropil alkohol dalam air yang ditambah dengan amonia atau asam asetat.
Setelah direndam beberapa lama, alat-alat diangkat dan dibilas dengan air bersih.
Semua zat dalam campuran (larutan) pencuci ini mudah menguap dan dapat mengiritasi
kulit. Mencuci alat-alat glas dengan pembersih ini hendaknya menggunakan pakaian
yang menutupi seluruh tubuh, kaca mata pengaman, dan slop tangan.
Penyulingan
Penyulingan atau destilasi adalah pemisahan zat cair (pelarut) dari larutanya
melalui pendidihan, dan kemudian uap didinginkan.
Pendingin
Cam-
puran
yang
dipisah
kan
Pena-
ngas
Hot Plate
(pemanas)
Rangkaian Destilasi
Rangkaian alat destilasi trediri dari dua bagian utama. Bagian pertama adalah
bagian (ruang) pendidihan. Bagian pendidihan terdiri dari labu atau ketel penguapan
yang pada bagian atasnya dilengkapi dengan tabung penyalur uap cairan menuju ruang
pendingin. Ruang pendidihan biasanya dilengkapi dengan termometer untuk mengukur
titik didih larutan. Pada bagian bawah labu dipasang pemanas.
Bagian kedua adalah bagian pendingin. Ruang pendingin terdiri dari dua ruang
yaitu ruang bagian dalam dan ruang bagian luar yang terpisah, tetapi bersentuhan
(berbatasan). Ruang bagian dalam pendingin adalah ruang dalam pipa bagian dalam
dimana uap zat cair dari ruang pendidih lewat. Pada ujung luar pipa ini
ditempatkan wadah penampung hasil destilasi (destilat). Ruang bagian luar (pendingin)
sebagai pembungkus pipa bagian dalam mepunyai dua lubang keluar, satu pada ujung
atas dan satu pada ujung bawah. Air pendingin dialirkan melalui ujung bawah dan
keluar melalui ujung atas. Aliran air pendingin dalam ruang inilah yang mendinginkan
390
uap zat cair sepanjang pipa aliran uap pada bagian dalam sehingga terjadi
pengembunan. Embun yang terjadi dalam pipa pendingin bagian dalam kemudian
mengalir dan menetes sebagai destilat.
Cairan hasil destilasi dapat berupa zat (cairan murni) atau larutan. Hasil
destilasi berupa larutan jika campuran yang didestilasi mengandung dua atau lebih zat
yang mudah menguap seperti dalam destilasi campuran alkohol-air. Kadar zat atau
kemurnian zat dalam hasil destilasi berubah-ubah. Kadar zat yang mempunyai titik
didih lebih rendah akan lebih besar pada destilat yang dihasilkan pada beberapa volum
destilat awal, dan sebaliknya kadar zat yang lebih sukar mendidih akan membesar
dalam destilat yang didapat selanjutnya.
Titik didih (suhu saat cairan mendidih) untuk larutan alkohol akan berubah-
ubah tergantung dari kadar alkohol dalam air. Makin tinggi kadar alkohol, titik didih
larutannya dalam air semakin rendah karena titik didih alkohol lebih rendah dari titik
didih air. Sementara titik didih materi murni seperti air murni (aquades) adalah tetap
karena partikel-partikelnya sama yaitu molekul-molekul air (tidak ada partikel materi
lain). Perbedaan pola titik didih (apakah tetap atau berubah-ubah) dapat digunakan
untuk menentukan apakah apakah materi terseut berupa zat atau campuran. Zat akan
akan mempunyai titik didih tetap, sedangkan larutan (campuran) akan mempunyai titik
didik berubah-ubah.
391
tumbuh agar tumbuhan cukup mendapatkan unsur K (kalium), unsur N (nitrogen)
yang penting dalam pemebntukan daun, dan unsur P (fospor ) yang penting dalam
pemebentukan bunga, buah, dan biji dapat diteliti melalui proyek sains.
392