PROPOSAL PENELITIAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Seminar Pendidikan Matematika
Yang dibimbing oleh Ibu Dr. Sunismi, M.Pd
OLEH
MITHA VIVIANI PRATAMA
NPM 217.01.072.028
ii
3.2 Kehadiran Peneliti …………………………………………………… 19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
keempat keterampilan matematika tersebut, ada salah satu yang disebut kreativitas
salah satu hal yang penting dan dibutuhkan dalam pendidikan matematika untuk
ended ini membutuhkan kemampuan berpikir kreatif, maka peserta didik bisa
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik juga bisa mengekspresikan
ide-ide yang mereka miliki. Jadi, setiap peserta didik menjawab permasalahan
1
Materi kubus dan balok adalah materi yang diajarkan SMP kelas VIII. Dalam
materi kubus dan balok ini peserta didik diharapkan bisa menyelesaikan masalah
yang disajikan berupa masalah open ended. Jadi, untuk menyelesaikan masalah
tersebut peserta didik bisa menjawab masalah dengan caranya sendiri. Walaupun
tetapi inti dari jawaban tersebut sama dan hasil akhir yang diperoleh juga sama.
Gaya kognitif merupakan salah satu ide baru dalam dunia psikologi
perkembangan dan pendidikan. Jadi ide ini muncul dan berkembang untuk
dari lingkungan sekitar individu tersebut. Sebagai seorang pendidik harusnya bisa
mengerti tentang adanya keterkaitan antara kreativitas yang dihasilkan dari gaya
kognitif tersebut. Gaya kognitif reflective dan impulsive merupakan gaya kognitif
cenderung spontan dalam menjawab suatu pertanyaan dan juga biasanya menulis
semua ide yang ada dalam pikirannya. Menurut Kagan yang dikutip oleh Sudia
masalah atau menjawab pertanyaan tetapi lebih hati-hati atau bisa dikatakan teliti,
sehingga jawaban yang dihasilkan cenderung diperbaiki itu disebut gaya kognitif
2
menjawab sebuah peranyaan tetapi tidak hati-hati atau menjawab salah itu disebut
khususnya untuk masalah open ended. Kaitannya antara gaya kognitif dengan
kreativitas peserta didik yaitu gaya kognitif tersebut akan mempengaruhi tindakan
yang akan dilakukan peserta didik dalam membuat berbagai ide kreatif karena
pembelajaran di kelas. Maka dari itu pendidik perlu mengetahui karakteristik dari
Menyelesaikan Masalah Open Ended Pada Materi Kubus dan Balok Ditinjau Dari
Aspek Kognitif Reflective dan Impulsive Siswa Kelas VIII SMPN 3 Kepanjen”.
matematika dalam menyelesaikan masalah open ended ditinjau dari aspek kognitif
reflective dan impulsive nya. Pada penelitian ini, peneliti memilih materi kubus
3
Berdasarkan fokus penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian
sebagai berikut.
masalah open ended pada materi kubus dan balok ditinjau dari aspek kognitif
masalah open ended pada materi kubus dan balok ditinjau dari aspek kognitif
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
menyelesaikan masalah open ended pada materi kubus dan balok ditinjau dari
menyelesaikan masalah open ended pada materi kubus dan balok ditinjau dari
4
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang kemampuan
materi kubus dan balok ditinjau dari aspek kognitif reflective dan impulsive.
a. Bagi peneliti
masalah open ended pada materi kubus dan balok ditinjau dari aspek kognitif
matematika.
ended pada materi kubus dan balok ditinjau dari aspek kognitif reflective dan
impulsive.
d. Bagi sekolah
5
dalam menyelesaikan masalah open ended pada materi kubus dan balok
sesuatu.
seseorang dalam menghasilkan suatu ide maupun gagasan yang sifatnya baru
5) Materi Kubus dan Balok merupakan salah satu materi dalam matematika,
dimana kubus sendiri merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi yang
dibentuk oleh enam sisi persegi yang sama. Sedangkan balok merupakan
bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang sisi persegi atau
persegi panjang dan paling tidak, ada satu pasang sisi yang berukuran
berbeda.
6
gaya kognitif reflective selalu berpikir dahulu jika dihadapkan dengan
impulsive ini cenderung spontan dalam menjawab suatu pertanyaan dan juga
7
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
menghasilkan ide yang baru dan relevan. Menurut McGregor (dalam As’ari dan
suatu sudut pandang yang unik, kegiatan yang menghasilkan suatu desain yang
adalah kemampuan mengeluarkan ide yang benar sebanyak mungkin secara jelas.
Keluwesan adalah kemampuan untuk mengeluarkan banyak ide yang beragam dan
tidak monoton dengan melihat dari berbagai sudut pandang. Keaslian adalah
kemampuan untuk mengeluarkan ide yang unik, misalnya yang berbeda dari
pendapat orang lain atau berbeda dari yang ada dibuku. Keterincian adalah
Dari pendapat yang telah dipaparkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada
8
permasalahan dengan menggunakan cara atau ide baru yang relevan dan juga tepat
Dalam penelitian ini, indikator berpikir kreatif yang akan diukur dapat dilihat
masing-masing yang berbeda akan menjadi lebih aktif dan peserta didik bisa lebih
9
kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika sesuai dengan konsep yang
Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah Open Ended adalah masalah terbuka
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang
sisi yang kongruen atau sebangun. Kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik
sudut. Kubus juga disebut bidang enam beraturan, selain itu juga merupakan
bentuk khusus dalam prisma segiempat. Kubus mempunyai bentuk dan ukuran
yang sama. Sedangkan balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk
oleh tiga pasang sisi persegi atau persegi panjang dan paling tidak, ada satu
pasang sisi yang berukuran berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik
sudut.
Dari gambar 1.1 dan 1.2 dapat dijelaskan bagian-bagian kubus dan balok.
Titik Sudut = A, B, C, D, E, F, G, H
10
Bidang = ABCD, ABFE, ADHE, BCGF, CDHG, EFGH
Rusuk = AB, AD, AE, BC, BF, CG, CD, DH, EF, FG, GH, EH
Diagonal Bidang = AF, BE, BG, CF, CH, DG, DE, AH, EG, FH, AC, BD
Jaring-Jaring Kubus
Jaring-Jaring Balok
Pada jaring-jaring kubus yang terdapat pada gambar 1.4 dapat digunakan
11
kubus mempunyai 6 sisi yang kongruen, maka luas permukaan kubus dapat
dituliskan : L p kubus=6 s 2.
Pada gambar jaring-jaring yang terdapat pada gambar 1.6 dapat digunakan
lebar dan tinggi balok tersebut. Jadi volume balok dapat dinyatakan sebagai
berikut : V = p × l×t . Oleh karena p ×l merupakan luas alas, maka volume balok
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang berhadapan pada setiap bidang atau sisi kubus maupun balok. Yang
merupakan diagonal bidang pada kubus dan balok yaitu AC, BD, EG, HF, AF,
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dalam satu ruang. Yang merupakan diagonal ruang pada kubus dan
12
Gambar 1.7 Diagonal Bidang dan Diagonal Ruang Kubus
kubus. Rumus umum untuk mencari panjang diagonal bidang kubus yaitu :
AG disebut diagonal ruang, yaitu diagonal yang terletak dalam ruang kubus.
disebut diagonal bidang, yaitu diagonal yang terletak pada bidang balok. Rumus
AC= √ AB + BC
2 2
AF= √ AB 2 +BF 2
AH =√ AE + EH
2 2
HB disebut diagonal ruang, yaitu diagonal yang terletak dalam ruang balok.
CE= √ EA + AC
2 2
13
2.3.7 Bidang Diagonal Kubus dan Balok
Bidang diagonal adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah diagonal bidang
dan dua buah rusuk yang saling berhadapan dan membagi bangun ruang menjadi
dua bagian. Yang merupakan bidang diagonal pada kubus dan balok yaitu ACGE,
persegi panjang. Tetapi keenam bidang diagonal tersebut tidak sama dan
sebangun.
14
2.4 Gaya Kognitif Reflective
Gaya kognitif reflective ini identik dengan seseorang yang selalu berpikir dahulu
bahwa seseorang yang mempunyai gaya kognitif reflective ini cenderung lebih
hati-hati dan teliti saat mengerjakan soal, namun mereka bisa dikatakan lambat
gaya kognitif impulsif cenderung memberikan respon yang sangat cepat. Individu
impulsif sejati adalah individu yang memberikan respon yang cepat, tetapi juga
melakukan sedikit kesalahan dalam proses tersebut. Berbeda dengan gaya kognitif
reflective seperti yang dijelaskan diatas, gaya kognitif impulsive ini seperti
kebalikan dari gaya kognitif reflective. Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang
dengan gaya kognitif impulsive ini cenderung spontan dalam menjawab suatu
15
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini
diantaranya yaitu :
1. Penelitian oleh Asih Miatun pada tahun 2018 Program Studi Pendidikan
pada mahasiswa calon guru dengan gaya kognitif reflective, aspek berpikir
kreatif yang mampu dicapai dengan baik adalah kelancaran (fluency) dan aspek
2. Penelitian oleh Warli pada tahun 2013 Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
yang berjudul “ Kreativitas Siswa SMP Yang Bergaya Kognitif Reflektif Atau
16
Kreatif Matematis Ditinjau kreatif matematis
Dari Gaya Kognitif ditinjau dari gaya
Reflective dan Impulsive ”. kognitif reflective dan
impulsive pada materi
kubus dan balok
2. Warli (2013), “ Kreativitas Eksploratif yang Menggambarkan profil
Siswa SMP Yang Bergaya bersifat kualitatif kreativitas siswa yang
Kognitif Reflektif Atau bergaya kognitif reflektif
Impulsif Dalam atau impulsif dalam
Memecahkan Masalah memecahkan masalah
Geometri “. pada materi geometri.
Berdasarkan adanya perbedaan pada penelitian terdahulu tersebut, maka
Kubus dan Balok Ditinjau Dari Aspek Kognitif Reflective dan Impulsive Siswa
mengetahui kemampuan dan proses berpikir kreatif peserta didik, pendidik bisa
didiknya.
Materi kubus dan balok merupakan materi yang cocok untuk mengasah
kemampuan berpikir kreatif matematika. Dalam materi kubus dan balok ini
17
peserta didik diharapkan bisa menyelesaikan masalah dengan kemampuan
berpikir kreatif matematika, yang mana masalah yang disajikan berupa masalah
open ended. Jadi, untuk menyelesaikan masalah tersebut peserta didik bisa
dan impulsive ini dapat menjadi alat untuk meninjau kemampuan berpikir kreatif
matematika dalam menyelesaikan masalah open ended pada materi kubus dan
balok.
ended pada materi kubus dan balok ditinjau dari aspek kognitif reflective dan
18
BAB III
METODE PENELITIAN
pendekatan ini digunakan karena pada penelitian kualitatif ini sifatnya elaborasi
yang akan diteliti. Dan juga jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian
deskriptif.
manusia sebagai alat yang dapat berhubungan dengan suatu objek lainnya dan
mampu memahami keterkaitan fakta-fakta yang ada di lapangan. Oleh karena itu
peneliti disini yaitu sebagai perencana, pelaksana, analisis, penafsir data, dan juga
19
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kepanjen. Yang terletak di Desa
penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Subjek
dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII D. peneliti memilih tempat
Matching Familiar Figures Test (MFFT). Tes ini dibuat oleh psikolog AS Jerome
Kagan pada tahun 1965 dan dikembangkan oleh Warli pada tahun 2010, yang
peserta didik yang mempunyai gaya kognitif reflective dan gaya kognitif
impulsive. MFFT terdiri dari 13 soal ditambah lagi dengan dua soal pengujian. Di
setiap nomor soal ada 8 variasi gambar (1 gambar standar/baku dan 7 gambar
variasi/stimulus). Dari gambar variasi, diantaranya ada satu gambar yang sama
dengan gambar standar. Tugas peserta didik yaitu memilih salah satu gambar dari
gambar variasi yang sama dengan gambar standar. Berikut adalah contoh soal
20
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
3.5.1 Tes
3.5.2 Wawancara
Setelah subjek yang terpilih itu tadi mengerjakan tes kemampuan berpikir
sumber data, yakni dengan memberi tes kemampuan berpikir kreatif matematika
yang kedua kalinya dengan tipe soal yang sama tetapi dalam waktu yang berbeda.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :
1. Reduksi Data
21
Reduksi data berarti memilih data-data yang pokok dan menghilangkan data
2. Penyajian Data
Penyajian data pada penelitian ini yaitu dengan melihat data yang sudah
direduksi tadi. Jadi, data yang sudah direduksi disajikan untuk keperluan
open ended ditinjau dari aspek kognitif reflective dan impulsive nya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan dari hasil data
yang telah disajikan. Dimana data yang sudah disajikan tersebut akan dianalisis
dan juga disesuaikan dengan kategori gaya kognitif reflective dan impulsive
1. Rencana Penelitian
menyiapkan materi kubus dan balok, menyusun instrumen tes dalam hal ini
22
2. Pelaksanaan Penelitian
3) Subjek yang terpilih itu tadi diberikan tes kemampuan berpikir kreatif
matematika.
4) Setelah subjek yang terpilih itu tadi mengerjakan tes kemampuan berpikir
Penulisan laporan pada penelitian ini disusun berdasarkan hasil analisis dari
hasil tes dan juga dari hasil wawancara kepada subjek yang terpilih.
23
DAFTAR RUJUKAN
Miatun, Asih. 2019. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Ditinjau Dari
https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.201108105346925,
Herianto. 2020. Matcing Familiar Figures Tes (MFFT): Instrumen Tes untuk
(https://www.researchgate.net/publication/340490360_Matching_Familiar_
Figures_Tes_MFFT_Instrumen_Tes_untuk_
2020)
Sudia, M., Budayasa, I. K., & Lukito, A. 2014. Profil metakognisi siswa SMP
24
Negeri Malang, 20(1), 86–93. (Online)
2020)
Warli. 2013. Kreativitas Siswa SMP Yang Bergaya Kognitif Reflektif Atau
(http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/
Penerbit Ombak
25