PENELITIAN UMUM
DEWALDI
55196112810
2022
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
PENELITIAN UMUM
Judul Penelitian : Kajian Persoalan Perikanan denga Metode Participatory
Rural Appraisal (PRA) dan Skema Penyuluhan
Pembudidaya Rumput Laut di Desa Labuhan Kertasari
Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat
Nama : Dewaldi
NRP : 55196112810
No. Hp : 085333302520
Peneliti
Dewaldi
NRP.55196112810
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian
umum dengan tepat waktu. Penelitian ini dilaksanakan untuk membangun
kabupaten Sumbawa Barat yang lebih maju. Atas dukungan moral dan meteril
yang diberikan dalam peyusunan penelitian ini, maka penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
Dewaldi
iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN..................................................................................................................................... viii
iv
3.2 Jenis Penelitian .............................................................................................. 15
3.3 Sumber Data ................................................................................................ 15
3.4 Sasaran Penelitian ......................................................................................... 15
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 16
3.6` Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 17
3.7 Analisis Data Penelitian................................................................................. 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................................... 19
Lampiran.......................................................................................................................................... 42
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Rumput Laut Eucheuma cottoni ...................................................................... 5
Gambar 2 Pohon Masalah ............................................................................................. 12
Gambar 3. Pohon Masalah Budidaya Rumput Laut........................................................ 26
Gambar 4. Produksi Rumput Laut Sumbawa Barat ........................................................ 29
Gambar 5. Diagram Produksi Rumput Laut di Kabupaten Sumbawa Barat .................... 29
vi
DAFTAR TABEL
vii
RINGKASAN
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Labuhan Kertasari Kecamatan Taliwang
Kabupaten Sumbawa Barat sejak tanggal 11 April - 17 Mei 2022. Penelitian ini
bertujuan untuk menegtahui tingkat produksi rumput laut, permasalahan yang
dihadapi oleh pembudidaya rumput laut saat ini, serta metode dan teknik
penyelesaian masalah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, studi
kasus atau lapang serta opini. Penelitian ini bersumber dari data primer dan
sekunder yang didapatkan melalui teknik wawancara, observasi, teknik angket
dan literature. Responden yang dgunakan ditetapkan secara purposive sampling
dengan menggunakan rumus slovin sehingga didapatkan 41 sampel dari 517 RTP
populasi pembudidaya rumput laut Kemudian, data dianalisis secara kualitatif
dengan menetapakan permasalahan dengan menggunakan metode PRA
(Participatory Rural Appraisal) yang terdiri dari pohon masalah dan tabel matrix
uji prioritas keputusan. Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa produksi
rumput laut di Desa Labuhan Kertasari mengalami penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya yang mengakibatkan berubahnya pola pikir masyarakat kearah
negative, semangat yang menurun dan pendapatan masyarakat yang menurun. Hal
ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal berupa faktor pembenihan dan
pembesaran masyarakat yang masih kurang tepat, pengaruh limbah aktivitas
masyarakat dari hulu sampai hilir dan industry, serta rusaknya ekosistem perairan
dan pengaruh lingkungan terhadap parameter fisika, kimia dan biologi perairan.
viii
BAB I
PENHULUAN
1.1 Latar Belakang
perikanan merupakan suatu kegiatan yang berhubungan pemanfaatan dan
kegiatan sumberdaya ikan dan Garam. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004
tentang Perikanan, yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang Nomor 45
Tahun 2009 tentang Perikanan menjelaskan bahwa Perikanan Merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan
beserta lingkungannya yang dimulai dari saat sebelum produksi (Praproduksi),
produksi, pengolahan, hingga sampai pemasaran dalam suatu sistem bisnis
perikanan. Undang-Undang terebut telah menjelaskan bahwa usaha perikanan
terdiri dari berbagai kegiatan mulai dari budidaya yang terdiri dari tahap
pembenihan dan pembesaran ikan, penagkapan, pengolahan ikan, tambak garam,
dan pemasaran hasil perikanan.
1
Desa Labuhan Kertasari merupakan salah satu desa yang berkembang di
sektor perikanan. Pelaku utama di Desa Labuhan Kertasari masih berpotensi
untuk berkembang. Secara administratif, Desa Labuhan Kertasari berada dalam
kawasan kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Desa Labuhan
Kertasari memiliki sumber daya alam yang mendukung serta sumber daya
manusia yaitu pelaku utama perikanan di bidang pengolahan dan pembudidaya
rumput laut. Desa Labuhan Kertasari memiliki luas perairan budidaya sebesar
1.200 Ha (BPS, 2018). Jumlah produksi rumput laut Desa Labuhan Kertasari pada
tahun 2015 sebesar 393,73 ton (BPS).
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dijadikan sebagai dasar dalam kegiatan
penelitian di Desa Labuhan Kertasari Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa
Barat adalah :
1. Bagaimana Produksi rumput laut saat ini ?
2. Apa saja permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya dalam
budidaya rumput laut di Desa Labuhan Kertasari ?
3. Bagaimana menyelesaikan permasalahan yang dihadapi yang dihadapi
oleh pembudidaya rumput laut ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan penelitian di Desa Labuhan Kertasari
Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat berdasarkan rumusan masalah
adalah sebagai berikut :
3
3. Sebagai media informasi bagi masyarakat umum, khususnya masyarakat
yang melakukan kegiatan di bidang yang sama.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Rumput Laut
2.1.1 Klasifikasi Rumput Laut Eucheuma cottoni
Rumput laut merupakan sumber daya hayati perikanan yang telah dikelola
dan dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia sebagai mata pencaharian.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi, mudah untuk diibudidayakan, dan biaya produksi yang
rendah. Hal tersebut, membuat budidaya rmput laut menjadi mata pencaharian
utama.
Diivisi :Rhodophyta
Phylum : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Family : solierisceace
5
Genus : Eucheuma
Species : Eucheuma sp
6
Purnomo dkk., n.d.). Penyuluhan perikanan dapat merubah pengetahuan sasaran
yang dimana belum tahu menjadi tahu, perubahan keterampilan sasaran yang
diawalnya belum bisa menjadi bisa serta per ubahan sikap yang dimana tidak mau
menjadi mau. Penyuluhan perikanan dilaksanakan guna meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan melalui perubahan sikap untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat sasaran menuju kesejahteraan (Wahyono Hadi Purnomo
dkk., n.d.).
7
atau kepentingan lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga yang bekerja di
sektor perikanan.
(Wahyono Hadi Purnomo dkk., n.d.) menjelaskan bahwa kita selama ini
mengenal adanya sasaran utama atau objek penyuluhan. Sasaran penyuluhan
merupakan pelaku utama dan pelaku usaha beserta keluarganya serta masyarakat
pesisir yang melakukan kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan, pengolahan
ikan, dan pemasar ikan. Pengertian tersebut dianggap telah menempatkan
kedudukan mereka di posisi lebih rendah dibandingkan pemangku kepentingan
pembangunan kelautan dan perikanandan pemangku kepentingan perikanan
lainnya.
8
2.2.6 Pembiayaan Penyuluhan
Pembiayaan kegiatan penyuluhan berasal dari pusat dan Daerah yaitu dana
APBN. Pembiayaan penyuluhan yang berkaitan dengan tunjangan jabatan
fungsional dan profesi, biaya operasional penyuluh PNS, serta sarana dan
prasarana bersumber dari APBN.
2. Pelaksanaan Penyuluhan
Pelaksanaan aksi penyuluhan merupakan implementasi dari rencana yang
telah dibuat yang meliputi : sasaran, materi kegiatan, mengidentifikasi
media yang digunakan, serta mengidentifikasi metode yang digunakan,
mengidentifikasi materi kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan.
Kegiatan-kegiatan penyuluhan yang dilakukan biasana menggunakan
metode kunjungan, pertemuan kelompok, demonstrasi cara, pelatihan,
ceramah, dan diskusi secara langsung ataupun secara online (Grup
9
Whatsapp) (Hadi, dkk 2018). Media penyuluhan adalah sarana pendukung
yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan yang meliputi benda
fisik/nyata, media audio, media audio visual dan media tercetak.
(Wahyono Hadi Purnomo dkk. 2018
3. Evaluasi
Evaluasi kegiatan penyuluhan dapat dilihat dari realisasi yang tercapai
berdasarkan target yang telah ditetapkan. Kegiatan evaluasi yaitu upaya
menilai atas kegiatan yang dilaksanakan melalui pengumpulan dan
penganalisaan informasi secara sistematis mengenai perencanaan,
pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan untuk menilai relevansi,
efektifitas, efisiensi pencapaian, dan untuk menilai perencanaan dan
pengembangan selanjutnya
10
Metode PRA memiliki berbagai jenis dan teknik dalam mengumpulkan
data seperti, metode kelompok yang terdiri atas FGD dan Brainstorming, matrix
keputusan yang terdiri dari ranking masalah sosial dan ekonomi, analisis SWOT,
visualisasi den diagram hubungan yaitu dengan pohon masalah dan diagram
Venn. Metode tempo terdiri dari kalender musim, lintasan sejarah, aktivis harian,
transek dan trend. Metode spasial ruang seperti pemetaan partisipatif, teknik
manta taw, transek plot, dan beberapa teknik lainnya (Departemen Kelautan dan
Perikananan, 2006).
11
Akibat Akibat Kedua Akibat
Pertama
A
Masalah Utama
Sebab
12
5. Membantu kelompok/tim kerja organisasi mencari solusi atas persoalan
utama yang ada.
1. Pengendalian Penyakit Ice-ice 2008 Limin Santoso dan Yudha Tri Nugraha
Untuk Meningkatkan Produksi
Rumput Laut Indonesia
Isi penelitian
Penyakit ice-ice terjadi pada musim hujan (Oktober-April) dan bersifat menular karena
bakteri. Penyakit ini juga disebakan oleh faktor usia rumput laut, kekurangan nutrisi, serta
perubahan lingkungan yang mendadak seperti perubahan sanilitas, suhu air, intensitas cahaya.
Penyakit ice-ice ditandai dengan bercak merah pada thallus kemudia menjadi kuning dan
akhirnya putih. Upaya yang dilakukan dengan penerapan SOP meliputi 3 tahap yaitu,
penentuan lokasi, pemilihan benih rumput laut yang berkualitas serta penerapan teknologi
yang sesuai dengan kondisi lahan.
2. Analisis Permasalahan 2019 Jasmine Addinda Putri, Tatty Yuniarti, Ita Junita
Perikanan : Strategi Puspa Dewi
penyuluhan Perikanan di
Kecamatan Cigangsong
Kabupaten Majalengka
Isi Penelitian :
Penelitian ini menggunakan metoda Participatory Rural Appraisal (PRA) yang terdiri dari
pohon masalah dan tabel matrix keputusan uji prioritas. Penelitian dilakukan di Kecamatan
Cigasong Kabupaten Majalengka, pada bulan November 2018.Kecamatan Cigasong memiliki
permasalahan sistem produksi permasalahan kematian massal akibat tidak ada aklimatisasi
dan munculnya hama diakibatkan oleh pelaku utama tidak memasang biosecurity. Sistem
usaha perikanan di Kecamatan Cigasong masih belum memiliki lembaga akses permodalan
yang dapat membantu proses pembangunan perikanan. Kecamatan Cigasong memiliki 1
13
penyuluh perikanan PNS yang tidak sejalan dengan UU Nomor 19 tahun 2013 dan masih
banyak pelaku utama perikanan yang belum tergabung dalam kelompok. Kecamatan Cigasong
memiliki potensi perikanan air tawar dan permasalahan yang harus segera diselesaikan.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 April sampai dengan 17
Mei 2022 yang berlokasi di Desa Labuhan Kertasari Kecamatan Taliwang
Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
15
Desa Labuhan Kertasari. Jumlah RTP yang berada di Desa Labuhan Kertasari
sebanyak 517 RTP yang melakukan kegiatan budidaya rumput laut (Dinas
Perikanan,2020). Pengambilan sampel yang digunakan adalah Rumus Slovin
(Siyoto & Sodik, 2015) dengan tingkat kesalahan 15 % dan jumlah sampel yang
diambil sebanyak 41 sampel dari 517 populasi dengan menetapakn sampel secara
Purposive sampling. Purposive merupakan penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu atau seleksi khusus (Siyoto & Sodik, 2015)
𝑵
n = 𝟏+(𝑵 𝒙 𝒆𝟐 )
𝟓𝟏𝟕 𝟓𝟏𝟕
=
𝟏+(𝟓𝟏𝟕 𝒙 𝟏𝟓%𝟐 ) 𝟏+(𝟓𝟏𝟕 𝒙 𝟎,𝟏𝟓𝟐 )
𝟓𝟏𝟕
= 𝟏+(𝟓𝟏𝟕 𝒙𝟎,𝟎𝟐𝟐𝟓)
𝟓𝟏𝟕 𝟓𝟏𝟕
= = 𝟏𝟐,𝟔𝟑𝟐𝟓 = 40,9261 = 41 Sampel
𝟏+𝟏𝟏,𝟔𝟑𝟐𝟓
16
terbuka dan tertutup. Menurut (Mamang, Etta, 2010) menjelaskan bahwa
sifat kuesioner terbuka dan tertutup sebagai berikut :
a. Kuesioner Terbuka : Dalam kuesioner ini reponden mendapatkan
kesempatan jawaban sesuai dengan kalimatnya sendiri
b. Kuesioner tertutup : Dalam kuesioner ini peneliti sudah
menyiapkan jawaban sehingga responden tinggal memilih
jawabannya.
3.6` Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur penelitian dilaksanan melalui tahapan berupa identifikasi wilayah
sasaran berdasarkan keadaan secara umum dan potensi yang dimilikinya,
kemudian melakukan identifikasi terhadap masalah yang ada di wilayah sasaran.
Setelah masalah sudah teridentifikasi maka dilakukan penetapan tujuan
berdasarkan proritas masalah.
17
Data penelitian yang didapatkan dianalisis secara kualitatif. Secara umum
penelitian kualitatif dimulai sejak pengumpulan data, mereduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Adapun tahap-tahap penyajian data menurut
(Mamang, Etta, 2010) yaitu :
1. Tahap Menyiapkan data adalah tahapan dalam menyiapkan data yang telah
dihimpun dari lokasi penelitian.
2. Editing adalah tahapan membersihkan dan mempersiapkan data-data yang
telah dikumpulkan dari kelengkapan jawaban, kejelasan, kesesuaian, dan
relevansinya.
3. Klasifikasi
Proses pengelompokkan semua data dari berbagai sumber. Seluruh data
ditelaah secara mendalam, kemudian digolongkan sesuai dengan
kebutuhan. Kemudian data-data tersebut dibagi berdasarkan bagian-bagian
yang memiliki persamaan.
4. Verifikasi adalah proses memeriksa data dan informasi yang telah
dikumpulkan agar validitas data dapat diakui dan digunakan dalam
penelitian. Kemudian data dikonfirmasi ulang atau validasi.
5. Analisis Tahap analisis data dilakukan setelah melalui tahapan pengolahan
data. Hasil olahan data itu kemudian akan dianalisis dan ditafsirkan
sehingga data tersebut dapat dipahami sebagai sebuah informasi.
6. Kesimpulan
Kesimpulan ini akan menjadi informasi atas dasar melalui proses yaitu
editing, verifikasi dan analisis.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Wilayah dan Masyarakat Desa Labuhan Kertasari
4.1.1 Luas Wilayah dan Potensi Perikanan
Desa Labuhan Kertasari salah satu dari 8 desa yang ada di Kecamatan
Taliwang yang terletak kurang lebih 15 km ke arah Barat Daya dari Kecamatan
Taliwang, Desa Labuhan Kertasari mempunyai wilayah seluas ± 3.667 ha dengan
jumlah penduduk 1991 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 614 dengan Batas–
batas wilayah sebagai berikut :
19
dan berpasir. Curah hujan yang terjadi di Kecamatan Taliwang setiap tahunnya
memiliki intensitas 1.625 mm dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan
Desember-April. klim Desa Labuhan Kertasari sebagaimana desa–desa lain di
Kecamatan Taliwang Khusunya mempunyai Iklim kemarau dan penghujan, hal
tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan pertanian yang ada di
Desa Labuhan Kertasari.
20
12. Batu Putih 27,75 7,38 6.00
21
Tabel 4 Luas Potensi Budidaya Laut di Kabupaten Sumbawa Barat
2. Kokarlian 220
3. Kiantar 200
4. Goa 190
Jumlah 1.810
22
7. Menala 7845 3.859 3.986
23
melakukan aktivitas antar daerah. Jalan yang ada di Desa Labuhan
Kertasari memiliki kondisi yang sangat baik berupa jalan yang sudah
diaspal. Selain itu, jalan raya telah dilakukan pengaspalan yang dapat
dilalui hingga Pelabuhan Poto Tano melewati pantai di Glampar, moro,
Tua Nanga hingga pertigaan jalan raya Kecamatan Poto Tano . Hal ini
tentunya merupakan faktor pendukung dalam meningkatkan proses
pemasaran rumput laut.
2. Sarana Transportasi Laut
Fasilitas transportasi yang lain berupa perahu yang digunakan oleh
masyarakat dalam melakukan budidaya rumput laut. Hal ini memudahkan
pembudidaya dalam melakukan pengangkutan hasil panen dan
pembenihan yang telah diikat oleh masyarakat di darat serta mengangkut
hasil panen dari laut. Dengan adanya fasilitas transportasi laut berupa
perahu maka kecil kemungkinan rumput laut rusak karena kekeringan
yang disebabkan oleh terpaparnya cahaya matahari dengan waktu yang
lama. Jenis perahu yang digunakan oleh masyarakat berupa perahu kayu
dan fiber dengan panjang 6 m, lebar 1,2-1,5 m serta tinggi 60 cm.
3. Jaringan Listrik, Telekomunikasi dan Air
Listrik, jaringan telekomunikasi dan air di wilayah Desa Labuhan
Kertasari telah mendapat perhatian serius dari pemerintah. Jaringan listrik
yang ada di Desa Labuhan Kertasari sudah sangat memadai dengan
dibangunnya PLTU yang berada di desa tersebut. Jaringan listrik ini
tentunya sangat berguna untuk kegiatan sehari-hari masyarakat. Selain itu
telah terdapat penerangan di sepanjang jalan mulai dari Kecamatan
Taliwang hingga Desa Labuhan Kertasari. Jaringan telekomunikasi yang
ada di Desa Labuhan kertasari sudah berkembang pesat dengan masuknya
berbagai provider telekomunikasi serta jaringan internet kabel yang
terhubung di rumah masyarakat. Selain itu, fasilitas air untuk masyarakat
telah disalurkan melalui pipa-pipa yang dikelola oleh Perusahaan Air
Daerah.
24
4.2 Penetapan dan Penyelesaian Permasalahan Rumput Laut
Responden penelitian sebanyak 41 responden dari 517 RTP Pembudidaya
rumput laut. Masyarakat pembudidaya rumput laut saat ini sedang mengalami
permasalahn dalam budidaya. Produktivitas rumput laut yang dibudidayakan
masyarakat saat ini sedang menurun. Berdasarkan hasil observasi bahwa sekitar
70% area rumput laut masyarakat mengalami kerusakan. Kerusakan rumput laut
sudah terjadi selama 5 bulan. Rumput laut yang rusak ditandai dengan
memutihnya pada bagian batang dan thallus serta serangan hama berupa ikan
baronang. Untuk itu, dalam penelitian ini dilakukan kajian dengan menngunakan
metode Participatory Rural Appraisal (PRA) serta matrix keputusan dan uji
prioritas masalah. Berdasarkan wawancara dengan dibantu kuesioner. Adapun
masalah yang dihadapi oleh masyarakat pembudidaya rumput laut yairu sebagai
berikut :
25
Menurunnya
Menurunnya Timbulnya
Semangat Akibat
Pendapatan Pemikiran
Masyarat
Masyarakat negatif pada
dalam
Pembudidaya Masyarakat
Budidaya
Rumput Kaut
Menurunnya
Produktivitas
Rumput Laut Sebab
26
yang dihadapi oleh masyarakat pembudidaya rumput laut. Persoalan umum yang
terjadi disebabkan oleh persoalan khusus. Permasalahan umum yang dihadapi
adalah menurunnya produktivitas rumput laut serta permasalahan khusus yang
mengakibatkan permasalahan khusus yaitu, teknik budidaya dan kondisi perairan.
Persoalan umum dan khusus secara rinci disajikan pada tabel.
27
Tabel 7. Keputusan dan Uji Prioritas
28
4.2.1 Pola Pembenihan dan Pembesaran Rumput Laut
Rumput laut merupakan salah satu komoditas yang yang mudah untuk
dibudidayakan, memiliki waktu pemeliharaan yang singkat, tidak membutuhkan
modal yang banyak baik itu modal tenaga kerja, finansial dan modal lainnya.
Pengikatan rumput laut dilakukan didaratan dan dilakukan oleh anggota keluarga
pembudidaya sehingga biaya produksi dapat diminimalkan.
80
60
40
20
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
29
dibantu kuesioner bahwa produksi rumput laut di tahun 2022 ini mengalami
penurunan serta masyarakat melakukan perbandingan bahwa produksi rumput laut
di tahun 2021 masih lebih baik dibandingkan tahun 2022 ini. Permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat pembudidaya di Desa Labuhan Kertasari adalah pola
Pembenihan dan pembesaran masyarakat yang kurang tepat.
Masyarakat dalam mengenal penyakit yang terjadi pada rumput laut masih
rendah. Data yang diperoleh bahwa 34 responden mengatakan bahwa mereka
tidak mengenal penyakit ice-ice sama sekali dan 7 responen mengenal penyakit
ice-ice tetapi tidak mengetahui kapan penyakit itu terjadi serta penyebabnya.
Kotoran yang menempel pada rumput laut dapat menyebabkan penyakit pada
rumput laut berupa penyakit ice-ice.
30
Melihat kondisi lahan budidaya masyarakat antara satu dengan yang lainnya
saling berdekatan, maka resiko terserangnya penyakit ice-ice sangat tinggi.
31
mengendalikan penyakit ice-ice. Beberapa tahapan dalam menyediakan beih
rumput laut yang berkualitas yaitu :
32
sampah. Masyarakat sebagian beranggapan bahwa pengaruh sampah tidak
memiliki pengaruh terhdap pertumbuhan dan kerusakan rumput laut.
33
laut akan dilapisi cairan yang berkilau seperti Pelangi pada bagian thallus
sehingga daya serap unsur haranya terganggu.
1. sebagai benteng alam yang melindungi pantai dan masyarakat pesisir dari
abrasi gelombang laut,
2. sebagai tempat habitat biota laut dalam melangsungkan kehidupannya
seperti bertelur, berlindung, dan tempat mencari makan bagi satwa
perairan,
34
3. Fungsi lainnya berupa tempat penelitian, pendidikan rekreasi dan lainnya.
35
baronang telah memasuki waktu pemijahan dan perkembangan. Ketersedian
sumber makanan merupakan faktor pendukung dalam mempercepat proses
tersebut. Kegiatan budidaya dengan merusak ekosistem padang lamun dan
terumbu karang membuat stok sumber makanan ikan baronang menjadi
berkurang, sehingga ikan baronang memakan rumput laut yang dibudidayakan
masyarakat.
Daya dukung perairan juga dilihat dari faktor kimia dan biologi perairan.
Masyarakat pembudidaya yang ada di Desa Labuhan Kertasari telah mengetahui
bagaimana cara mengatasi perubahan-perubahan tersebut. Berdasarkan hasil
wawancara dan kuesioner bahwa 31 responden melakukan resufle atau
memindahkan rumput laut dari wadah satu ke wadah lainnya. Data yang diperoleh
bahwa pada saat musim penghujan pembudidaya memindahkan rumput laut
mereka ke daerah yang tidak tergenang air. Kemudian, saat musim kemarau
datang masyarakat memindahkan rumput laut mereka ke daerah yang terendam
dengan ketinggian air pada saat surut berkisar 20-40 cm. Secara teknik,
pembudidaya mengetahui secara dasar berdasarkan pengalaman tentang pengaruh
yang terjadi pada musim tersebut terhadap pertumbuhan rumput laut.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yag dilakukan oleh Failu, dkk. 2021
bahwa kondisi musim hujan (ombak besar dan angin kencang), hal terpenting
yang perlu dilakukan adalah mencari lokasi yang aman dari ombak besar dan
36
mengurangi jumlah bentangan. Sedangkan pada musim kemarau dan musim
gulma (lumut) hal yang perlu dilakukan adalah dengan menambah kedalaman
bentangan ± 50 cm dari permukaan air, serta rajin melakukan pembersihan rumput
laut dari gulma-gulma penganggu yang dapat menyebabkan pertumbuhan rumput
laut terganggu, serta menempatkan rumput laut pada perairan yang memiliki
kondisi perairan yang berarus sedang. Selain itu, pembudidaya rumput laut di
Desa Labuhan Kertasari memiliki pengetahuan dasar terkait suhu, sanilitas dan
pH.
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
5.2 Saran
Melalui kegiatan penelitian ini, semoga pemerintah dan pemangku
kebijakan dapat melakukan uji kualitas air terhadap perairan yang berada
di Desa Labuhan Kertasari, memfasilitasi dalam memenuhi benih rumput
laut dalam budidaya. Serta memberikan fasilitas pembuangan sampah dan
edukasi limbah rumah tangga agar masyarakat tidak membuang sampah ke
laut lagi.
38
DAFTAR PUSTAKA
BPS Sumbawa Barat. 2020. Kabupaten Sumbawa Barat dalam Angka Tahun
2020. Badan Pusat Statistik Kabupate Sumbawa Barat: Sumbawa Barat.
Cokrowati, N., Nikmatullah, A., Sulman, E., Hardawiansyah, H., Erwansyah, E.,
& Abidin, Z. (2021). Pengembangan Budidaya Rumput Laut Kappaphycus
alvarezii di Perairan Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa. Jurnal
Pengabdian Magister IPA, 4(2). https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i2.800
39
Failu, I., Hamar, B., Bone, A. H., & Azizu, A. M. (2021). SOSIALISASI
PENANGANAN KESEHATAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni)
DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR
PANTAI KALUKU KOTA BAUBAU DI ERA PANDEMI COVID-19.
Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment, 1(3), 240–247.
https://doi.org/10.29303/jppi.v1i3.495
Jailani, A. Q., Herawati, E. Y., & Semedi, B. (2015). Studi Kelayakan Lahan
Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Kecamatan Bluto Sumenep
Madura Jawa Timur. Manusia Dan Lingkungan, 22(2), 211–216.
Jemi, dkk. 2022. Struktur Populasi Ikan Baronang pada Ekosistem Lamun Di
Pesisir Pulau Bintan. Journal of Marine Research Vol 11, No.1 Februari
2022, pp. 9-18
Noviyanti, R., Wisudo, S. H., Wiyono, E. S., Baskoro, M. S., & Hascaryo, B.
(2015). Pengembangan Kapasitas Diri Nelayan dalam Rangka Pembangunan
Perikanan Tangkap Berkelanjutan di PPN Palabuhan Ratu. Jurnal Sosial
Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 10(2), 251–264.
Pendidikan, J., Pertanian, T., Rivai, A. A., Pendidikan, S., & Teknik, F. (n.d.).
Pengaruh Umur Panen terhadap Produksi Rumput Laut Eucheuma cottonii
di Kabupaten Takalar saat Musim Timur Effect of Harvest Time on
Eucheuma cottonii Seaweed Production in Takalar Regency during East
Monsoon.
Santoso, L., Yudha, D., & Nugraha, T. (2008). The Controlling of “Ice-ice”
Disease to Increase Seaweeds Production in Indonesia. In Jurnal Saintek
Perikanan (Vol. 3, Issue 2).
40
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media
Publishing.
Subagiyo, A., Prayitno, G., Dinanti, D., Permata, W., & Wigayatri, M. (2020).
PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL POHON
MASALAH DI DESA KALIPUCANG SEBAGAI DESA MANDIRI
ENERGI. JCES (Journal of Character Education Society), 3(2), 383–394.
Tangke, U., & Faperta, S. P. (2010a). Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan
(agrikan UMMU-Ternate) (Vol. 3, Issue 1).
Tangke, U., & Faperta, S. P. (2010b). Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan
(agrikan UMMU-Ternate) (Vol. 3, Issue 1).
Wahyono Hadi Purnomo, M. F., Leilani, A., Nurfitriana, N., & Pi, S. (n.d.).
PENYULUHAN PERIKANAN.
41
Lampiran
Tabulasi Data Kuesioner
42
rumput laut anda ke wadah yang
berbeda ?
43
Jumlah 418 238 656
44
Data Identitas Responden di Desa Labuhan Kertasari
45
24. Andi Muhsin RT 11 44 SMA/Sederajat L 12
25. Jumain. Dg RT 11 49 SMA/Sederajat L 20
Palipung
26. Tajuddin RT 11 50 SD/Sederajat L 38
27. Hambasi RT 11 60 SD/Sederajat L 38
28. Andi Aziz,S.Pd RT 12 32 Sarjana (S1) L 5
29. Mattuju Bunga RT 12 66 SD/Sederajat L 40
30. Titi Sumanti RT 12 48 SMA/Sederajat L 20
31. Mukhlis RT 13 38 SMA/Sederajat L 4
32. Bahrianto RT 13 37 SD/Sederajat L 13
33. Hamdi RT 13 50 SD/Sederajat L 13
34. M. Syukur RT 14 46 SD/Sederajat L 17
35. Andi Amir RT 14 45 SMA/Sederajat L 30
36. Abdul Hamid RT 15 62 SD/Sederajat L 32
37. Sahabuddin RT 16 62 SD/Sederajat L 38
38. Hartono RT 16 48 SD/Sederajat L 10
39. Erna Yusnita RT 12 48 SMA/Sederajat L 20
40. Armayadi RT 10 46 SMA/Sederajat L 17
41. Jamaluddin RT 01 54 SD/ Sederajat L 18
46
Lampiran Kuesioner Penelitian Umum
No. responden :
Alamat :
Tanggal :
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur : Tahun
3. Agama :
4. Pendidikan :
5. Jabatan :
6. Pengalaman dalam Usaha pembesaran rumput laut : Tahun
7. Pekerjaan dalam usaha pembesaran Rumput laut
a. Mata Pencaharian Pokok
b. Mata Pencaharian Sampingan
47
3. Apakah dalam kegiatan budidaya rumput laut anda menggunakan modal
sendiri ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah dalam kegiatan budidaya rumput laut anda pernah atau sedang
menggunakan modal dari lembaga keuangan pemerintah/swasta/koperasi ?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah amda selalu melakukan control atau pengamatan secara berkala
terhadap rumput laut yang dibudidayakan ?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anda memiliki lebih dari satu wadah budidaya (lahan) ?
a. Ya
b. Tidak
7. Disaat rumput laut terserang penyakit, apakah anda melakukan pergantian
benih rumput laut ?
a. Ya
b. Tidak
8. Jika kerusakan masih terjadi, apakah anda memindahkan benih rumput laut
anda ke wadah yang berbeda ?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah anda mengenal penyakit Ice-ice ?
a. Ya
b. Tidak
48
10. Kapan penyakit ice-ice tersebut terjadi ?
a. Musim Penghujan
b. Musim Kemarau
c. Musim hujan dan kemarau
11. Apakah terdapat industry atau perusahaan di daerah anda ?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah perusahaan atau industry tersebut mempengaruhi rumput laut yang
anda budidaya ?
a. Ya
b. Tidak
c.
13. Apakah ada kegiatan lain yang mempengaruhi kegiatan budidaya rumput
laut di daerah anda ? (seperti kegiatan pertanian, perikananan tangkap,
tambak garam, dan lainnya)
a. Ya
b. Tidak
49
14. Apakah terdapat kelompok pengawas masyarakat (POKMASWAS) di
daerah anda ?
a. Ya
b. Tidak
15. Apakah Kelompok Pengawas Masyarakat (POKMASWAS) di daerah
anda tetap atau selalu melakukan pengawasan secara berkala ?
a. Ya
b. Tidak
16. Apakah pemerintah di daerah anda pernah memberikan bantuan
pengembangan rumput laut ?
a. Ya
b. Tidak
17. Apakah pemerintah di Daerah anda pernah melakukan kegiatan
pengecekan kualitas air laut ?
a. Ya
b. Tidak
50
Matrix Keputusan dan Uji Prioritas
8. Nama :
9. Umur : Tahun
No. Masalah Gawat Mendesak Penyebaran
1. Rusaknya Ekosistem laut dan
pengaruh lingkungan terhadap
parameter fisika, kimia dan
biologi perairan
2. Limbah aktivitas masyarakat
sekitar dan industry
3. Pola Pembenihan dan
pembesaran masyarakat yang
salah
Keterangan :
Dewaldi
51
52
Rumut Laut Eucheuma cottoni
Kondisi laut Padang Lamun dan Terumbu Karang berubah menjadi Lahan Budidaya
53
Limbah Rumah Tangga di Buang Sembarangan
54
Pengambilan Data ke Responden
55