SKRIPSI
Oleh:
DARYANTO WIBOWO
NIM : 1113048000077
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh:
DARYANTO WIBOWO
NIM : 1113048000077
i
(Studi Putusan Nomor: 205/Pdt.G/2019/PN.SDA)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah Hukum
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh:
Daryanto Wibowo
NIM: 1113048000077
Pembimbing:
PROGRAMSTUDIILMUHUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/2020 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Mengesahkan
Dekan,
iii
LEMBAR PE,RNYATT\AN
NIM : 1 1 13048000077
Program Studi : Ilmu Hukum
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoieh gelar Sarjana Hukum (S.H.) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
IV
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
َّللاِ ال هر ْح َم ِن ه
الر ِحيم س ِم ه
ْ ِب
Alhamdulillahirabbil ’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini, dengan judul “KERUGIAN PENAHANAN IJAZAH PEKERJA
OLEH PERUSAHAAN DALAM PERJANJIAN KERJA BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN”. (Studi Putusan Nomor: 205/Pdt.G/2019/PN.SDA)
Tidak lupa pula shalawat serta salam peneliti panjatkan kepada Rasulullah,
Nabi besar umat muslim, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
para pengikutnya.
Skripsi ini terwujud tidak terlepas atas peran, bimbingan dan bantuan
banyak pihak, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah
SWT membalas segala kebaikannya. Pada kesempatan ini, peneliti ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Dr. Ahmad Tholabi, S.H., M.H., M.A. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Muhammad Ali Hanafiah S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Drs. Abu Tamrin
SH., M.Hum. Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan arahan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
3. Prof. Dr. Abdullah Sulaiman S.H., M.H. Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan kesabaran dalam membimbing peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepala Perpustakaan Pusat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang
telah memberikan fasilitas dan mengizinkan peneliti untuk mencari dan
vi
meminjam buku-buku referensi dan sumber-sumber data lainnya yang
diperlukan
5. Kedua orang tua peneliti, Bapak Wajib Purwanto dan Ibu Darti yang telah
sabar dan selalu memberi dukungan baik secara moral maupun secara materil
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Pihak-pihak lainnya yang tidak peneliti sebutkan satu persatu dalam skripsi
ini yang memberi semangat dan dukungan kepada peneliti sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Daryanto Wibowo
NIM. 1113048000077
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ............... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7
D. Metode Penelitian................................................................... 8
E. Sistematika Pembahasan ....................................................... 11
viii
BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DALAM
SISTEM HUKUM KETENAGAKERJAAN NASIONAL
A. Pengertian Perlindungan Hukum .......................................... 45
B. Aspek-aspek Perlindungan Hukum Bagi Pekerja ................. 46
C. Profil PT. United Waru Biscuit Manufactory ........................ 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 77
B. Rekomendasi ......................................................................... 77
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Zainal Asikin, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan cet 8, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2010) h. 95.
1
2
perundang-undangan yang sifatnya non asasi. Konsepsi dari hak asasi secara
tegas dan jelas diakui keberadaanya di dalam UUD 1945 dan dilaksanakan
oleh negara di dalam masyarakat. Oleh karena itu permasalahan penahanan
ijazah sebagai syarat yang ditetapkan oleh perusahaan kepada pekerja
haruslah diperhatikan lebih lanjut.
Perusahaan dalam hal ini sebagai pemberi kerja dengan pekerja atau
penerima kerja keduanya memiliki hubungan hukum yang timbul akibat
adanya perjanjian kerja, yang seharusnya dibuat dan disepakati oleh kedua
belah pihak. Hukum perjanjian sendiri memberikan keleluasaan bagi
masyarakat untuk membuat perjanjian selagi tidak melanggar norma hukum
yang ada. “Perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak atau
lebih yang didasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum”.2
Perjanjian kerja sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 1 angka 14 Undang-Undang
nomor 13 Tahun 2003 menjelaskan “Perjanjian kerja adalah perjanjian
antara pekerja atau buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang
memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Dengan adanya
perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja maka timbulah hubungan
kerja yang terjalin antara kedua pihak tersebut.
Hubungan kerja sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 angka 15
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 “adalah hubungan antara
pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang
mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah.” Jadi dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara pengusaha dengan pekerja memiliki hubungan yang
erat dan saling dibutuhkan.
Perjanjian kerja terbagi atas perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT)
dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT). PKWT sendiri
didasarkan pada jangka waktu dan selesainya suatu pekerjaan tertentu,
pekerjanya sering disebut sebagai karyawan kontrak. Suatu perjanjian kerja
2
Salim HS, Perkembangan Teori dalam Ilmu Hukum cet 2, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2012) h. 164.
3
waktu tertentu wajib dibuat secara tertulis dan didaftarkan pada instansi
ketenagakerjaan terkait (Disnaker).3
PKWTT atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu dalam perjanjian
kerjanya tidak dibatasi oleh jangka waktu atau sudah merupakan pekerja
tetap disuatu perusahaan, dimana biasa disebut sebagai karyawan tetap.
Kedudukan para pihak lagi-lagi sangat penting dan harus diperhatikan
dalam suatu perjanjian, yakni pihak yang satu kedudukannya di atas
(pengusaha) pihak yang memerintah, sedangkan pihak lain kedudukannya
dibawah (pekerja) pihak yang diperintah.4
Perusahaan di dalam melakukan perjanjian kerja yang menjadi dasar
dari hubungan kerja lebih sering dengan berdasarkan kontrak kerja,
Hubungan kerja yang didasarkan pada kontrak kerja lebih efisien, karena
majikan dapat sekehendak hati membuat atau menetapkan syarat-syarat
kerja yang disepakati juga oleh pekerja.5 Posisi pekerja yang lemah tentu
saja membuat pekerja hanya bisa memenuhi syarat-syarat yang di buat oleh
perusahaan, karena pekerja membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan
upah dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Persyaratan wajib untuk menyerahkan Ijazah asli kepada perusahaan
ini dimaksudkan agar pekerja dapat terikat dengan peraturan yang
ditetapkan oleh perusahaan. Pekerja yang terikat ini tidak bisa serta tidak
memiliki kebebasan untuk keluar dari perusahan untuk jangka waktu
tertentu atas kontrak kerja yang diajukan oleh perusahaan dan harus
dipenuhi. Ini juga dimaksudkan agar pekerja dapat menyelesaikan
kewajibannya hingga akhir masa kontrak kepada perusahaan dan tidak
begitu saja mengundurkan diri tanpa menyertakan alasan yang kuat. Pekerja
akan dikenakan sanksi untuk membayar kerugian dari perusahaan dengan
membayar sejumlah upah dari selama jangka waktu PKWT yang tersisa,
3
Perjanjian Kerja PKWT, diakses pada tanggal 05 Juli 2020 dari
http://www.legalakses.com/perjanjian-kerja-pkwt-pkwtt/
4
Djumialdji, Perjanjian Kerja cet 2, (Bandung : Sinar Grafika, 2006), h. 8.
5
Asri Wijayanti, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, (Jakarta : Sinar Grafika,
2013), h. 48.
4
6
Muljadi dan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, (Jakarta :PT. Raja
Grafindo Persada 2006) h. 14.
5
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian yuridis normatif (normative legal research) yaitu penelitian
yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan
bahan hukum tersier.7 Bahan-bahan tersebut disusun secara sistematis,
dikaji, kemudian ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan
masalah yang terjadi. Dalam penelitian ini peneliti adalah penelitian
yuridis-normarif. Dikatakan penelitian hukum normatif karena
masalah yang akan diteliti tersebut berhubungan erat dengan law in
books yang menelusuri buku-buku hukum, jurnal jurnal hukum dan
norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang
undangan dan putusan putusan pengadilan.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah
pendekatan perundang-undangan (Statute Approach). Pendekatan
perundang-undangan dilakukan dengan menelaah semua undang-
undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang
sedang ditangani.8 Pendekatan perundang-undangan digunakan untuk
memahami kewenangan diskresi yang dapat dilakukan oleh pejabat
pemerintah dihubungkan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan putusan pengadilan.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui bahan
7
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta, Universitas Indonesia Press,
2006), h. 15.
8
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 133.
9
9
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta, Universitas Indonesia Press,
2006), h. 52.
10
10
Jhony Ibrahim, Teori Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang; Bayu Media
Publishing, 2006), h.393.
11
E. Sistematika Pembahasan
Dalam memaparkan isi penelitian ini secara menyeluruh maka peneliti
menggunakan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Pendahuluan yang memuat latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II KETENTUAN PERATURAN HUKUM PERJANJIAN DI
INDONESIA
Bab ini berisi dua pokok pembahasan yaitu pembahasan terkait
kerangka konseptual dan kerangka teoritis yang
menggambarkan secara terperinci konsep yang menjadi acuan
dalam penelitian skripsi ini, yang kemudian diuraikan dalam
beberapa sub bab. Pada bab ini juga diuraikan tentang tinjauan
(review) kajian terdahulu.
BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DALAM
SISTEM HUKUM KETENAGAKERJAAN NASIONAL
Bab ini akan memuat mengenai perlindungan hukum bagi
pekerja dalam system hukum ketenagakerjaan nasional
BAB IV KERUGIAN PENAHANAN IJAZAH PEKERJA OLEH
PERUSAHAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN (Studi Putusan Nomor:
205/Pdt.G/2019/PN.SDA)
Bab ini membahas mengenai analisis kerugian penahanan ijazah
pekerja dalam perjanjian kerja terhadap pekerja yang mengalami
kerugian akibat ijazah ditahan oleh perusahaan bahkan tidak bisa
12
1
R.Joni Bambang, Hukum Ketenagakerjaan, (Bandung: Pustaka Setia,2013), h.73.
13
14
3
Subekti, Pokok-pokok Hukum perdata, (Jakarta: Intermasa, 1998) h. 122.
4
Munir Fuady, Arbitrase Nasional; Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis, Cetakan
Pertama, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000), h. 8.
5
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata),... h.122.
16
6
Syahmin AK , Hukum Kontrak Internasional, (Jakarta: Rjagrafindo Persada, 2006), h.1.
7
Syahmin AK , Hukum Kontrak Internasional., (Jakarta: Rjagrafindo Persada, 2006) h. 2.
8
Salim HS, Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding (MoU), (Jakarta:
Sinar Grafika, 2006), h.9.
17
9
Salim HS, Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding (MoU), (Jakarta:
Sinar Grafika, 2006), h. 10.
18
10
Salim HS, Perancangan Kontrak., dan Memorandum of Understanding (MoU),...h. 11.
19
11
Subekti, Pokok-pokok Hukum perdata, (Jakarta: Intermasa, 1998), h.41.
21
12
Imam Soepomo, Hukum Perburuhan Bagian Pertama Hubungan Kerja, (Jakarta:
PPAKRI Bhayangkara, 1968), h. 57.
22
13
Subekti, Aneka Perjanjian, (Bandung: Alumni, 1977 ), h. 63.
23
14
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Badung: Citra
Aditya bakti, 2014), h. 50.
15
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Badung: Citra
Aditya bakti, 2014), h. 50.
24
16
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, h... 50.
17
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, h... 50.
18
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, h. 51-52.
25
19
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-ijazah/ diakses tanggal 5 Juli
2020 Pukul 16:30 WIB.
20
http://aishkhuw.blogspot.co.id/2010/05/ijazah-sebagai-jaminankontrak-kerja.html?m=1
diakses tanggal 05 Juli 2020 Pukul 17:00 WIB.
33
23
John Rawls, Teori Keadilan Terj. Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo,... h.7.
24
John Rawls, Teori Keadilan Terj. Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo,... h.8.
35
25
Subekti, Pokok-pokok Hukum Pokok-pokok Hukum perdata, (Jakarta: Intermasa, 1998),
h.122.
26
Syahmin AK, Hukum Kontrak Internasional, (Jakarta: Rjagrafindo Persada, 2006), h.1.
27
Salim HS, Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding (MoU), (Sinar
Grafika; Jakarta, 2006), h. 9.
36
28
www.progresifjaya.com/NewsPage.php?, Diakses pada tanggal 10 Agustus 2020, pukul
18.30 WIB.
29
Munir Fuady, Hukum Kontrak (dari sudut pandang hukum bisnis), Citra Aditya Bakti, Bandung,
1999, h.4
37
30
Munir Fuady, Hukum Kontrak (dari sudut pandang hukum bisnis), (Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999), h.5.
38
33
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, (PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
2000), h.4.
40
34
Defi Sartika, Perlindungan Hukum Pekerja Outsourching Pasca Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor27/PUU-IX/2011, (Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014) Diakses pada tanggal
11 Januari 2020 pukul 22.00 WIB.
43
35
Dera Reswara Santiaji, Penahanan Ijazah Sebagai Jaminan Kontrak Bagi Karyawan
Studi Kasus Swalayan Palma Jaya Di Cilacap Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif,
(Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015), Diakses pada tanggal 12 Januari
2020 pukul 15.00 WIB.
36
Wijayanti Asri, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi cet 3, (Sinar Grafika; Jakarta, 2013)
44
45
46
1
B. Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administrasi dan Operasional, Cet. 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 15.
47
2
Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Edisi Revisi, Cet. 4, (jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2003), h. 152.
48
c. Keselamatan Kerja
Dengan majunya industrialisasi, mekanisme, dan
modernisasi, maka dalam kebanyakan hak berlangsung pulalah
peningkatan intesitas kerja operasional dan tempat kerja para
pekerja. Hal ini memerlukan pengerahan tenaga kerja secara
intensif pula dari para pekerja. Hal tersebut dapat menyebabkan
Kelelahan, kurang perhatian akan hal-hal ini, kehilangan
keseimbangan dan lain-lain merupakan akibat dari padanya dan
sebab terjadinya kecelakaan maka perlu dipahami perlu adanya
pengetahuan keselamatan kerja yang tepat, selanjutnya dengan
peraturan yang maju akan dicapai keamanan yang baik dan
realistis yang merupakan faktor yang sangat penting dalam
memberikan rasa tenteram, kegiatan dan kegairahan bekerja
pada tenaga kerja yang bersangkutan dalam hal ini dapat
mempertinggi mutu pekerjaan, peningkatan produksi dan
produktivitas kerja.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya, serta
cara-cara melakukan pekerjaan. Obyek keselamatan kerja adalah
segala tempat kerja, baik didarat, di dalam tanah, dipermukaan
air, di dalam air maupun di udara. Dalam Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
dijelaskan tentang adanya 3 (tiga) unsur:
1) Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi sesuatu usaha
2) Adanya tenaga kerja yang bekerja disana
3) Adanya bahaya kerja di tempat itu.
Sedangkan dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1970 dijelaskan tentang kecelakaan kerja adalah
kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja,
demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan
51
3
https://www.ubmbiscuits.com/profil-perusahaan/ diakses pada tanggal 6 Agustus 2020,
pukul 23:32 WIB
BAB IV
KERUGIAN PENAHANAN IJAZAH DALAM PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR MAHKAMAH AGUNG
NOMOR205/Pdt.G/2019/PN.SDA.
55
56
50
Mukti Arto, Praktek Perkara Pada Pengadilan Agama, (Pustakan Pelajar; Yogyakarta,
2004), h.140.
60
51
John Rawls, Teori Keadilan Terj. Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2006), h.6.
62
52
Soehatman Ramli, Sitem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS
18001, (Jakarta: Dian Rakyat, 2010), h. 5.
63
ketenagakerjaan sebagai payung yang melindungi hak pekerja, maka hal ini
perlu diatur dalam peraturan hukum sehingga hak pekerja dapat terlindungi
secara jelas. Apabila melihat pada tujuan hukum ketenagakerjaan, Menurut
Manulang tujuan hukum ketenagakerjaan yakni: a. Untuk mencapai /
melaksanakan keadilan sosial dalam bidang ketenagakerjaan; b. Untuk
melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak terbatas dari
pengusaha.53
Berdasarkan hal tersebut, jelas hukum ketenagakerjaan ini sangat
diperlukan sebagai peraturan dalam dunia kerja sehingga dapat memberikan
keadilan terkait hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha, kemudian
pula guna memberikan perlindungan bagi pekerja mengingat pengusaha
sebagai pemberi kerja memiliki kekuasaan yang lebih sehingga perlu adanya
pembatasan agar pengusaha sebagai pemberi kerja tidak semena-mena
dalam memperlakukan pekerjanya baik dalam pemberian beban kewajiban
maupun pemberian hak pekerja tersebut. Mengingat bahwa hukum
ketenagakerjaan itu sangat penting keberadaannya dalam dunia kerja, maka
perlu ditelaah dasar atau sumber hukum yang digunakan pengusaha untuk
melakukan penahanan ijazah asli pekerja sehingga dapat diketahui tindakan
tersebut bertentangan atau tidak dengan Hak Asasi Manusia ataupun
peraturan hukum yang ada.
Adapun yang menjadi sumber hukum ketenagakerjaan terdiri dari
sumber hukum formal dan sumber hukum materiil. Sumber hukum
ketenagakerjaan dalam arti materiil adalah pancasila, sedangkan sumber
hukum ketenagakerjaan dalam arti formal terdiri dari sebagai berikut:54
1. Undang-Undang
2. Peraturan lain
3. Kebiasaan
4. Putusan
53
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Badung: Citra
Aditya bakti, 2014), h. 12.
54
Soehatman Ramli, Sitem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS
18001, (Jakarta: Dian Rakyat, 2010)., h. 13.
64
5. Perjanjian
Berdasarkan hal tersebut, ketenagakerjaan tidak hanya bersumber
pada peraturan perundang-undangan saja, masih ada sumber lain yang dapat
digunakan sebagai sumber hukum ketenagakerjaan. Ditinjau dari segi
sumber hukum materiil, pancasila merupakan sumber dari segala hokum
sehingga dalam pembentukan hukum maupun kegiatan sehari-hari tidak
terlepas dari nilai-nilai pancasila. Nilai yang terkandung pada pancasila
tersebut kemudian direfleksikan dalam peraturan berupa Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia. Penahanan ijazah asli milik pekerja oleh
pengusaha jika ditinjau dari peraturan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia, tindakan tersebut melanggar hak pekerja sebagaimana dalam
pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar yang menyatakan “Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Maksud dari ketentuan ini demi melindungi hak pekerja
untuk mendapat pekerjaan sehingga mendapat penghasilan demi memenuhi
kehidupannya secara layak.
Akibat ijazah asli pekerja yang ditahan oleh pengusaha, pekerja tidak
bisa untuk mencari kerja di perusahaan lain dengan penghasilan yang lebih
layak atau lebih baik demi menunjang kehidupan pekerja tersebut. Hal ini
mengingat bahwa ijazah merupakan syarat yang wajib diperlihatkan ketika
pekerja melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. Oleh karena itu tindakan
penahanan ijazah oleh pengusaha tersebut bertentangan dengan Pasal 27
ayat (2) Undang-undang Dasar karena tindakan pengusaha tersebut
menghalangi hak pekerja untuk mendapat pekerjaan dengan penghasilan
yang layak ataupun memadai dalam menunjang kebutuhan hidupnya.
Pada sumber hukum formil sebagai sumber hukum ketenagakerjaan,
pada peraturan perundang-undangan tidak ditemui bahwa tindakan
penahanan ijazah tersebut dilarang dalam peraturan perundang-undangan,
oleh karena itu perlu dikaji pula pada sumber hukum formil selain peraturan
perundang-undangan. Kebiasaan sebagai salah satu sumber hukum formil
hukum ketenagakerjaan dapat digunakan sebagai sumber hukum bagi para
65
57
Salim HS, Salim HS, Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding
(MoU), (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), h. 34.
68
akibat derasnya kemajuan. Prinsip ini memang merupakan salah satu bias
sinar Hak Asasi Manusia yang selalu menjunjung tinggi harkat kehendak
individu sebagai makhluk sosial.
Kebebasan berkontrak pada dasarnya merupakan perwujudan dari
kehendak bebas, pancaran hak asasi manusia yang perkembangannya
dilandasi semangat liberalisme yang mengagungkan kebebasan individu.
Kebebasan berkontrak adalah asas yang esensial, baik bagi individu dalam
mengembangkan diri baik di dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan
sosial kemasyarakatan, sehingga beberapa pakar menegaskan kebebasan
berkontrak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus
dihormati.58
Berkenaan dengan ruang lingkup asas kebebasan berkontrak, menurut
Sutan Remi Sjahdeini asas kebebasan berkontrak menurut hukum perjanjian
Indonesia meliputi ruang lingkup:
1. Kebebasan untuk membuat atau tidak membuat perjanjian.
2. Kebebasan untuk memilih pihak dengan siapa ia ingin membuat
perjanjian.
3. Kebebasan untuk menentukan atau memilih kausa dari perjanjian yang
akan dibuatnya.
4. Kebebasan untuk menentukan objek perjanjian.
5. Kebebasan untuk menentukan bentuk suatu perjanjian.
6. Kebebasan untuk menerima atau menyimpangi ketentuan undang-
undang yang bersifat opsional (aanvullend, optional).59
Asas kebebasan berkontrak ini ditemui peraturannya dalam Pasal 1338
ayat (1) Kitab UndangUndang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa,
“semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya.” Ketentuan ini bermakna semua perjanjian
yang dibuat oleh para pihak baik dalam bentuk dan jenis apapun, selama
perjanjian tersebut dibuat secara sah maka isi dari perjanjian tersebut
58
Aries Harianto, Hukum Ketenagakerjaan, (Yogyakarta: Lakbang Pressindo, 2016), h. 23
59
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian: Asas Proporsionalitas dalam Kontrak
Komersial, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 110.
70
telah disepakati dapat berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang
membuat perjanjian. Sebagaimana dalam asas privity of contract yang
tertuang dalam Pasal 1340 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, karena
yang dibuat oleh para pihak adalah perjanjian maka perjanjian tersebut
hanya berlaku dan mengikat bagi para pihak yang membuat perjanjian
tersebut.
Asas kebebasan berkontrak merupakan asas yang dapat digunakan
dalam mengisi kekosongan hukum dalam hal jenis perjanjian atau substansi
dari perjanjian tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun
kebebasan menentukan substansi perjanjian itu harus pula memandang hak
asasi manusia antara para pihak yang membuat perjanjian tersebut. oleh
karena itu kebebasan berkontrak harus berdasarkan pada itikad baik dari
masing-masing pihak yang membuat perjanjian sebagaimana dalam
ketentuan Pasal 1338 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Perlu
dimaknai bahwa kebebasan berkontrak ini bukan berarti bebas tanpa ada
batasan. Mengacu pada ketentuan Pasal 1337 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata yang menyatakan bahwa suatu sebab adalah terlarang,
apabila dilarang oleh undang-undang, atau apabila berlawanan dengan
kesusilaan baik atau ketertiban umum serta Pasal 1339 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa suatu perjanjian tidak
hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan di dalamnya,
tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian, diharuskan
oleh kepatutan, kebiasaan atau undang undang.
Berdasarkan pada ketentuan ini, maka yang dapat digunakan sebagai
batasan dari kebebasan berkontrak adalah perjanjian tersebut tidak boleh
bertentangan dengan Undang Undang, kesusilaan, ketertiban umum,
kepatutan, dan kebiasaan. Mengingat asas kebebasan berkontrak lahir dari
perwujudan hak asasi manusia, kebebasan berkontrak juga harus dibatasi
dengan tidak boleh bertentangan dengan Hak Asasi Manusia dari salah satu
atau para pihak yang membuat kontrak tersebut. Asas kebebasan berkontrak
dikaitkan dengan perjanjian kerja yang disepakati antara pekerja dan
72
60
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, (Intermasa, Jakarta, 1979), h. 56
76
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penahanan ijazah asli milik pekerja jika dilihat dari sumber hukum
yang ada maka dalam peraturan perundang-undangan terkait
ketenagakerjaan terdapat kekosongan hukum terkait hal ini. Atas
kekosongan hukum yang terjadi, pengusaha melakukan tindakan
penahanan ijazah dengan berdasarkan pada kebiasaan serta
kesepakatan dan kebebasan berokontrak dalam perjanjian sebagai
sumber hukumnya.
2. Karyawan yang mengalami kerugian akibat penahanan ijazah oleh
perusahaan dapat melakukan tindakan Penggugatan ke pengadilan
negeri dengan gugatan perbuatan melawan hukum.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, Peneliti
memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Tindakan penahanan ijazah asli perlu mendapat pengaturan yang lebih
jelas dalam peraturan perundang-undangan terkait, sehingga
diharapkan peran pemerintah untuk membentuk peraturan perundang-
undangan yang mengatur terkait penahanan ijazah asli pekerja demi
melindungi hak-hak dari pihak pekerja.
2. Hendaknya tindakan penahanan ijazah asli bukanlah solusi yang bijak
untuk membuat perusahaan merasa terjamin karena bisa saja
merugikan perusahaan dikemudian hari, bilamana dikemudian hari
ijazah itu hilang, ataupun rusak maka perusahaan dapat dituntut oleh
karyawan. Dengan tanpa menahan ijazah seharusnya perusahaan dapat
mengatur poin-poin didalam kontrak kerja yang di sepakati, seperti
halnya klausul sanksi jika karyawan melanggar dari isi kontrak
77
78
Buku
Erwin, Muhamad, Fislafat Hukum: Refleksi krisis terhadap hukum, Jakarta: Raja
Garfindo Persada, 2011
79
80
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan
Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta 2015
Muljadi dan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta 2006
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Internet
Perjanjian Kerja PKWT, diakses pada tanggal 05 juli 2020 dari
http://www.legalakses.com/perjanjian-kerja-pkwt-pkwtt/
Penahanan Ijazah sebagai Pelanggaran HAM, diakses pada 06 Juli 2020 dari
https://solidaritas.net/menahan-ijazah-adalah-pelanggaran-ham/
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN
a
Nomor: 205/Pdt.G/2019/PN.SDA.
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Sidoarjo yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
do
gu perkara gugatan antara:
Yitno Alias Jitno, Laki-laki, 58 tahun, lahir Surabaya, tanggal 30 Mei 1961,
Warga Negara Indonesia, Agama: Islam, beralamat di Jl. Banyu
In
A
Urip Lor 10/39, Rt. 004 Rw. 006 Kel. Kupang Kraja, Kec. Sawahan,
Kota Surabaya, Pekerjaan: Karyawan Swasta, dalam hal ini
ah
lik
memberikan kuasa kepada 1. Hermawan Benhard Manurung, SH.,
2. Bryan Emanurio, SH., 3. Tomy AP. Marbun, S.H., dan 4. Hendra
m
ub
Pebruaris Siagian, S.H., Para Advokat/Pengacara/Penasihat
Hukum/Konsultan Hukum pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum
ka
R
Penggugat berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tambahan terlampir
si
dalam berkas perkara tertanggal Surabaya, 20 Desember 2019,
ne
ng
do
gu
Lawan:
Richard Then, Laki-laki, 57 tahun, lahir di Medan, 27 Nopember 1957, Warga
In
A
ub
ep
s
M
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat Richard Then tertulis sebagai nama lengkapnya pada
a
surat kuasa khusus tersebut diatas sebagai Then Foek Hian
si
Richard;
Pengadilan Negeri tersebut;
ne
ng
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
do
gu TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 15 Juli
2019 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo
In
A
pada tanggal 5 Agustus 2019 dalam Register Nomor: 205/Pdt.G/2019/PN.SDA,
telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
ah
lik
1. Bahwa Penggugat adalah Mantan Karyawan PT.United Waru Biscuit
Manufactory;
m
ub
sejak Tahun 1991 dan sudah Pensiun sejak Tahun 2016;
ka
R
Perusahaan dan padahal secara jelas aturan yang sah terkait Penitipan dan
si
atau menahan Ijasah Pekerja tidak ada aturannya bisa dikatakan Tergugat
ne
ng
do
gu
4. Bahwa sampai saat ini Ijazah Asli milik Penggugat tersebut tidak pernah
dikembalikan oleh Tergugat kepada Penggugat sampai Pensiun hingga saat
In
A
lik
ub
ep
5. Bahwa ijasah asli/ Surat Tanda Tamat Belajar atas nama JITNO SMA
PGRI 2 Surabaya No. 04 OC oh 0069882 tanggal 10 Mei 1982 yang
ah
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bisa mengantinya dengan Ijasah aslinya yang mana hanya instansi terkait
a
yang mengeluarkan surat keterangan dalam hal ini jelas Penggugat
si
dirugikan karena tidak dapat dipakai oleh Penggugat dan Fakta fakta hukum
secara nyata Tergugat terbukti melakukan Perbuatan Melawan Hukum.
ne
ng
6. Bahwa Penggugat sejak pensiun sudah sering mendatangi PT.United
Waru Biscuit Manufactory untuk meminta agar ijazah asli Penggugat agar
do
gu dikembalikan akan tetapi Tergugat tidak bertanggung jawab dan Tergugat
terkesan membiarkan dan menantang Penggugat untuk menempuh jalur
hukum secara Fakta Hukum bahwa Tergugat tidak mengembalikan barang
In
A
titipan yaitu Ijazah Penggugat sehingga Tergugat telah melanggar Pasal
1694 KUHPerdata sehingga Perbuatan Tergugat telah memenuhi Perbuatan
ah
lik
melawan hukum (Onrechtmatige Daacf) sesuai pasal 1365 Kitab Undang -
Undang Hukum Perdata.
m
ub
pekerjaan yang layak karena ijazah asli tidak dapat ditunjukkan kepada
ka
R
bangunan dan biaya pendidikan formal anak-anak Penggugat; Demi untuk
si
memenuhi kebutuhan tersebut dengan terpaksa Penggugat menghutang ke
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Penggugat;
10. Bahwa agar Penggugat tidak semakin bertambah kerugiannya
ah
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
a
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap hari atas keterlambatan dalam
si
menjalankan isi putusan dalam perkara ini;
11. Bahwa Penggugat dalam hal ini memohonkan kepada Majelis
ne
ng
Hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo pemeriksa perkara a quo agar putusan
dalam perkara ini dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoorbaar bij voorraad)
do
gu atau serta merta meskipun ada upaya hukum banding atau kasasi maupun
upaya hukum perlawanan/ verzet;
12. Bahwa agar gugatan Penggugat tidak sia-sia maka dimohonkan
In
A
pada Pengadilan Negeri Sidoarjo untuk meletakkan sita jaminan harta milik
Tergugat (conservatoir beslaag) yaitu obyek tanah dan bangunan Jalan
ah
lik
Raya Waru Nomor 29, Sidoarjo, Jawa Timur;
13. Bahwa dari dasar-dasar, alasan-alasan uraian tersebut diatas
m
serta fakta-fakta hukum dan bukti-bukti hukum serta peristiwa hukum diatas
ub
adalah jelas dan nyata bahwa perbuatan Tergugat telah memenuhi unsur
ka
R
2. Melanggar Hak Subyektif orang lain;
si
3. Melanggar Kaidah Tata Susila;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
melawan hukum yang tertuang diatas dan fakta fakta hukum sudah terbukti
seharusnya masalah ini dapat diselesaikan dengan cara sehingga Tergugat
ah
(Onrechtmatige Daad).
s
M
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14. Bahwa untuk menghindari adanya itikad buruk dari Tergugat dan
a
agar Gugatan Penggugat tidak sia-sia, maka perlu diletakkan Sita Jaminan
si
(Conservatoir Beslag) terhadap obyek tanah dan bangunan Jalan Raya
Waru nomor 29, Sidoarjo, Jawa Timur.
ne
ng
15. Bahwa agar Putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih
dahulu, maka Penggugat mohon agar Tergugat dihukum untuk membayar
do
gu uang paksa (Dwangsom) kepada Penggugat Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah) setiap harinya apabila TERGUGAT LALAI dalam memenuhi isi
Putusan terhitung sejak putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum
In
A
tetap (Inkracht Van Gewijsde).
16. Bahwa Penggugat memohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa
ah
lik
Perkara a quo untuk Menyatakan Putusan dapat dilaksaksanakan terlebih
dahulu meskipun ada upaya hukum Banding, Kasasi maupun verzet sesuai
m
ub
Berdasarkan uraian - uraian tersebut diatas maka Penggugat memohon
ka
R
Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
si
2. Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan PERBUATAN MELAWAN
ne
ng
do
gu
terhadap Obyek Tanah dan Bangunan Jalan Raya Waru nomor 29, Sidoarjo,
Jawa Timur.
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya Kerugian Materiil sebesar
ah
lik
ub
ep
7. Menghukum Tergugat untuk tunduk dan patuh pada Putusan ini dan
R
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
upaya hukum Banding, Kasasi maupun verzet sesuai pasal 180 HIR
a
(Uitvoorbaar Bij Vooraad).;
si
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul akibat
gugatan ini.
ne
ng
Dan/ Atau
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan
do
gu mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
Aequo Et Bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
In
A
Penggugat dan Tergugat hadir Kuasa Hukumnya masing-masing;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian
ah
lik
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Martahan
m
ub
Mediator;
ka
R
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
si
Penggugat;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Bahwa Tergugat baru mengetahui bila Penggugat telah menyerahkan
a
ijazah pendidikan terakhir setelah Penggugat menanyakan dokumen
si
tersebut ke karyawan Tergugat bagian HRD dengan menunjukan tanda
terima dokumen yang di tanda tangani oleh karyawan Tergugat bagian
ne
ng
personalia atas nama Soehardjo pada tanggal 20 September 1993.
5. Bahwa karyawan Tergugat bagian personalia atas nama Soehardjo telah
do
gu meninggal dunia, sehingga Tergugat tidak bisa meminta informasi atas
dugaan ijasah yang di perkarakan oleh Penggugat.
6. Bahwa sebelum melakukan gugatan perdata, Penggugat telah lebih
In
A
dahulu melaporan polisi Tergugat di Kepolisian Daerah Jawa Timur nomor
LP.B/908/VII/2018/UM/Jatim, tanggal 25 Juli 2018, tentang dugaan tindak
ah
lik
pidana penggelapan barang berupa ijazah.
7. Bahwa sebagaimana di uraikan dalam surat dari Kepolisian Resort Kota
m
ub
B/967/VII/RES1/11/1/2019, tanggal 21 juni 2019, butir 2 huruf F telah di
ka
R
tidak adanya unsur memiliki melawan hukum atas ijazah Penggugat oleh
si
Tergugat.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan, tanggal 21 Juni 2019, butir
a
2 huruf F tentang kesimpulan.
si
2. Bahwa dasar hukum yang lemah ini juga ditunjukkan oleh Penggugat
dalam mendalilkan mengenai perbuatan melawan hukum yang secara jelas
ne
ng
telah di tegaskan bahwa tidak adanya unsur melawan hukum dalam surat
kepolisian Resort Kota Sidoarjo, Nomor B/967/VI/RES.1.11.1/2019/
do
gu Satreskrim, perihal pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan, tanggal
21 Juni 2019, butir 2 huruf F tentang kesimpulan.
3. Bahwa sebagaimana di uraikan dalam surat ketetapan dari Kepolisian
In
A
Resort Kota Sidoarjo, perihal penghentian penyidikan, nomor.
S-TAP/1327/IX.RES.1.11.1/2019/SATRESKRIM, menghentikan penyidikan
ah
lik
(SP3) perkara: LPB/908/VII/2018/UM/JATIM, tanggal 25 Juli 2018 a.n.
Pelapor H. Yitno tentang dugaan tindak pidana penggelapan ijazah
m
ub
Tergugat.
ka
R
1. Bahwa Tergugat mohon agar segala sesuatu yang telah disampaikan
si
oleh Tergugat Dalam Eksepsi secara mutatis mutandis dianggap pula
ne
ng
do
gu
lik
pihak Tergugat dan sebagai syarat mutlak aturan perusahaan. Dalil tersebut
adalah tidak benar. Tergugat tidak pernah menerbitkan atau menetapkan
m
ub
ep
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ijasah duplikat milik Penggugat dari instansi terkait dengan seluruh biaya
a
yang timbul akan di tanggung oleh Tergugat baik pada saat perkara ini di
si
sengketan oleh Penggugat baik secara pidana dan secara perdata maupun
sampai dengan permasalahan ini di proses secara pidana dan perdata,
ne
ng
karena sampai dengan saat ini Tergugat tidak pernah mengetahui bentuk
dan wujud asli ijasah yang di maksud oleh Penggugat, namun oleh
do
gu Penggugat maksud baik dari Tergugat tersebut selalu di tolak.
5. Bahwa tidak benar Penggugat menyerahkan kepada Tergugat ijasah asli/
surat tanda tamat belajar atas nama Jitno SMA PGRI 2 Surabaya No. OC
In
A
oh 0069882 tanggal 10 Mei 1982, sebagaimana yang diuraikan Penggugat
dalam gugatannya butir 5 halam 3. Oleh karena itu, Tergugat membantah
ah
lik
dan menolak dalil Penggugat pada butir 5 halaman 3 karena dalil tersebut
tidak benar dan hanya asumsi. Terlebih-lebih lagi penggugat tidak dengan
m
ub
tertanjggal 20 September 1993. Hal ini menunjukan bahwa Penggugat
ka
sendiri tidak yakin atau ragu-ragu dengan dalil yang dikonstruksi. Dengan
ep
demikian, TERBUKTI bahwa Tergugat tidak ada hubungan nya dengan
perkara aquo dan gugatan Penggugat sepatutnya ditolak untuk seluruhnya.
ah
R
6. Bahwa Tergugat membantah dan menolak dalil Penggugat pada angka 6
si
halaman 3.Dalil yang benar adalah Tergugat pernah menawarkan untuk
ne
ng
do
gu
7. Bahwa perlu dijelaskan FAKTA-FAKTA yang terjadi pada saat itu adalah
Tergugat tidak pernah memberikan instruksi dalam bentuk apapun kepada
jabatan apapun untuk menerima titipan ijasah terakhir Penggugat baik
ah
lik
ub
ep
menuntut ganti rugi materiil dan immateriil adalah dalil yang sangatlah keliru
dan menyesatkan karena hal tersebut sudah di uji dalam laporan polisi oleh
ah
Penggugat dan dasar hukum yang lemah ini juga ditunjukkan oleh
R
secara jelas telah di tegaskan bahwa tidak adanya unsur melawan hukum
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam surat kepolisian Resort Kota Sidoarjo, nomor B/967/VI/RES.1.11.1/
a
2019/Satreskrim, perihal pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan,
si
tanggal 21 Juni 2019, butir 2 huruf F tentang kesimpulan, sehingga
Penggugat menyatakan mencabut laporan polisi tanggal 9 juli 2019.
ne
ng
9. Bahwa pada akhirnya laporan polisi Penggugat di nyatakan tidak cukup
bukti dan diterbitkan surat pemberhentian penyidikan (SP3) nomor
do
gu STAP/1327/IX.RES.1.11.1/2019/SATRESKRIM, menghentikan penyidikan
(SP3) perkara: LPB/908/VII/2018/UM/JATIM, tanggal 25 Juli 2018 a.n.
Pelapor H. Yitno tentang dugaan tindak pidana penggelapan ijazah
In
A
sebagaimana di maksud dalam pasal 372 KUHP yang di duga oleh
Tergugat.
ah
lik
Berdasarkan uraian dan fakta-fakta hukum tersebut di atas, maka Tergugat
memohon kepada Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Sidoarjo yang
m
ub
DALAM EKSEPSI:
ka
R
DALAM POKOK PERKARA:
si
1. Menerima dalil-dalil yang diajukan Tergugat untuk seluruhnya.
ne
ng
do
gu
ATAU
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo berpendapat lain mohon
In
A
lik
Surabaya, 20 November 2019 yang terlampir dalam berkas perkara dan untuk
duplik Tergugat tertanggal Sidoarjo, 26 November 2019 terlampir dalam berkas
m
ub
perkara yang keduanya dianggap termuat dan menjadi satu kesatuan dengan
putusan perkara ini;
ka
ep
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Photocopy Tanda Terima Ijazah Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas
a
(SMA) Asli, Nomor: 04.OC.h.0069882, atas nama Peggugat, Yitno,
si
tertanggal Waru, 20 September 1993, diberi tanda bukti P-2;
3. Photocopy Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Umum Tingkat
ne
ng
Atas (SMA) PGRI 2 Swasta, Nomor: 04.OC.oh.0069882, tertanggal
Surabaya, 10 Mei 1982, atas nama Penggugat, Jitno, diberi tanda bukti P-3;
do
gu 4. Photocopy Kartu Tanda Anggota PT. United Waru Biskuit Manufactory/
Kartu Tanda Anggota Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan dan
Minuman (SP, RTMM-SPSI), Nomor: 0121271, atas nama Penggugat, Yitno,
In
A
diberi tanda bukti P-4;
5. Photocopy Kartu Sales Representative, PT. United Waru Biscuit
ah
lik
Manufactory atas nama Penggugat, Yitno, diberi tanda bukti P-5;
6. Print Out Photo Seragam PT. United Waru Biscuit Manufactory, diberi
m
ub
7. Print Out Photo Seragam PT. United Waru Biscuit Manufactory, diberi
ka
R
9. Print Out Photo Penggugat yang sedang bersalaman dengan Tergugat
si
saat Penggugat masih bekerja di PT. United Waru Biscuit Manufactory,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
P-13;
Menimbang, bahwa photocopy alat-alat bukti surat P-1, P-2, P-4, P-5, P-
ah
10, P-11, P-12 dan P-13 telah diberikan bea materai yang cukup untuk
R
keperluan itu serta telah pula dicocokkan dengan aslinya dan ternyata cocok
s
M
sehingga dapat digunakan untuk alat pembuktian surat lebih lanjut dalam
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perkara ini sedangkan alat bukti surat P-3 juga telah diberikan bea materai yang
a
cukup untuk keperluan itu namun merupakan photocopy surat yang tidak dapat
si
ditunjukkan aslinya dan hanya berfungsi menjadi alat bukti persangkaan bagi
majelis hakim tentang kebenaran isinya jika bersesuaian dengan alat-alat bukti
ne
ng
lainnya menurut hukum acara perdata dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa sedangkan alat-alat bukti surat P-6, P-7, P-8 dan P-
do
gu 9 masing-masing telah diberikan bea materai yang cukup untuk keperluan itu
berupa print out dari photo pada masing-masing alat bukti surat tersebut;
Menimbang, bahwa diajukan bukti surat oleh Tergugat melalui kuasa
In
A
hukumnya sebagai berikut:
1. Photocopy Surat Tanda Bukti Lapor, Nomor:
ah
lik
TBL/908/VII/2018/UM/JATIM, tertanggal Surabaya, 25 Juli 2018, diberi
tanda bukti T-1;
m
ub
Nomor: B/967/VI/RES.1.11.1/2019/Satreskrim, tertanggal Sidoarjo, 21 Juni
ka
R
4. Photocopy Tanda Terima Ijazah Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas
si
(SMA) Asli, Nomor: 04.OC.h.0069882, aats nama Penggugat Yitno,
ne
ng
do
gu
T-5;
Menimbang, bahwa photocopy alat-alat bukti surat T-2 dan T-3 telah
In
A
diberikan bea materai yang cukup untuk keperluan itu serta telah pula
dicocokkan dengan aslinya dan ternyata cocok sehingga dapat digunakan untuk
alat pembuktian surat lebih lanjut dalam perkara ini sedangkan alat-alat bukti
ah
lik
surat T-1, T-4 dan T-5 juga tealh diberikan bea materai yang cukup untuk
keperluan itu namun merupakan photocopy surat yang tidak dapat ditunjukkan
m
ub
aslinya dan hanya berfungsi menjadi alat bukti persangkaan bagi majelis hakim
tentang kebenaran isinya jika bersesuaian dengan alat-alat bukti lainnya
ka
ep
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat pada akhir tahun 1992
a
yang saat itu antara saksi dan Penggugat sama-sama mulai bekerja pada
si
PT. UBM pada bagian pemasaran;
Bahwa sebenarnya persoalan yang dialami Penggugat dalam
ne
ng
perkara ini sama dengan persoalan yang saksi alami yakni hilangnya
ijazah SLTA asli yang diminta perusahaan untuk dijadikan jaminan bagi
do
gu para tenaga pemasaran PT UBM Waru, Sidoarjo namun tanda terima
ijazah dari perusahaan yang saksi miliki sudah hilang sedangkan
Penggugat masih memiliki tanda terima ijazah yang ditahan oleh pihak
In
A
perusahaan;
Bahwa pihak perusahaan meminta ijazah asli tingkat SLTA bagi
ah
lik
para pekerja pada bagian pemasaran tersebut karena dalam tugas
pekerjaannya para pekerja tersebut membawa barang hasil produksi
m
ub
perusahaan serta berhak membawa uang hasil penjualan dan/ atau
melakukan tagihan-tagihan kepada para konsumen yang telah membeli
ka
Bahwa pada saat itu yang meminta ijazah asli milik Penggugat
R
termasuk milik saksi adalah bagian personalia perusahaan yakni Pak
si
Suhardjo;
ne
ng
do
gu
lik
pada saat saksi dan Penggugat sama-sama bekerja pada PT. UBM Waru
pada bagian pemasaran;
Bahwa pihak perusahaan meminta ijazah asli tingkat SLTA bagi
m
ub
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa pada saat itu yang meminta ijazah asli milik Penggugat
a
termasuk milik saksi adalah bagian personalia perusahaan yakni Pak
si
Suhardjo;
Bahwa Pak Suhardjo saat ini sudah meninggal dunia;
ne
ng
Bahwa saat Penggugat pensiun dari perusahaan pada tahun 2016
maka saat Penggugat meminta ijazah asli yang disimpan oleh PT. UBM
do
gu Waru, Sidoarjo bagian personalia maka ijazah Penggugat sudah tidak
ada lagi pada bagian personalia perusahaan;
Bahwa stempel perusahaan pada bukti P-2 yang juga merupakan
In
A
bukti Tergugat pada bukti T-4 merupakan stempel asli pihak perusahaan
PT. United Waru Biscuit Manufactory, Waru – Sidoarjo;
ah
lik
Menimbang, bahwa para pihak berperkara melalui kuasa hukumnya
masing-masing menyatakan akan menanggapi keterangan para saksi tersebut
m
ub
pada kesimpulan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa diajukan kesimpulan oleh masing-masing pihak
ka
si
yang kedua-duanya dianggap termuat serta menjadi satu kesatuan dengan
putusan perkara ini;
ne
ng
do
gu
lik
ub
DALAM EKSEPSI:
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat tersebut sebagaimana tercantum
ka
ep
s
ditujukan kepada Tergugat selaku Direktur Utama PT. United Waru Biscuit
M
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keseluruhan pada PT. United Waru Biscuit Manufactory, Sidoarjo adalah sudah
a
tepat sehingga eksepsi Tergugat haruslah ditoalk;
si
Menimbang, bahwa sedangkan eksepsi mengenai gugatan tidak jelas
dan tidak tertentu maka dipertimbangkan jika gugatan Penggugat sudah jelas
ne
ng
dan tertentu mengenai ganti rugi materiil maupun ganti rugi immateriil akibat
tidak dapat dikembalikannya ijazah SLTA milik Penggugat saat Penggugat
do
gu sudah tidak lagi bekerja pada PT. United Waru Biscuit Manufactory, Sidoarjo
sehingga eksepsi Tergugat haruslah ditolak;
DALAM POKOK PERKARA:
In
A
Menimbang, bahwa mengenai perselisihan diantara Penggugat dan pihak
Tergugat sebagaimana tersebut dalam jawab menjawab serta pembuktian dan
ah
lik
kesimpulannya masing-masing sebagaimana tersebut diatas maka
dipertimbangkan jika penitipan ijazah tingkat SLTA milik Penggugat oleh bagian
m
personalia PT. United Waru Biscuit Manufactory, Sidoarjo pada bukti P-2 dan/
ub
atau pada bukti T-4 yang bersesuaian dengan bukti P-2 tersebut adalah juga
ka
menjadi tanggung-jawab pihak perusahaan dalam hal ini jajaran Direksi PT.
ep
United Waru Biscuit Manufactory, Sidoarjo termasuk Tergugat selaku Direktur
Utama PT. United Waru Biscuit Maufactory, Jl. Waru 29, Waru – Sidoarjo karena
ah
R
perbuatan penitipan oleh bagian personalia tersebut dilakukan untuk dan/ atau
si
atas nama kepentingan perusahaan PT. United Waru Biscuit Manufactory,
ne
ng
Sidoarjo tersebut;
Menimbang, bahwa mengenai penitipan barang telah ada pengaturannya
dalam Pasal 1694 KUHPerdata yang berbunyi penitipan barang adalah terjadi
do
gu
apabila seseorang menerima sesuatu barang dari seorang lain dengan syarat
bahwa ia akan menyimpannya dan mengembalikannya dalam ujud asalnya;
In
A
lik
ub
ep
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ijazah asli tingkat SLTA milik Penggugat, yang telah diterimanya dari Penggugat
a
pada saatnya tiba yakni sejak Penggugat sudah tidak lagi bekerja pada PT.
si
United Waru Biscuit Manufactory, Sidoarjo;
Menimbang, bahwa oleh karenanya perbuatan pihak Tergugat tersebut
ne
ng
merugikan Penggugat baik secara materiil karena Penggugat tidak lagi dapat
menggunakan ijazah tingkat SLTA-nya tersebut untuk mecari nafkah bagi
do
gu kehidupan dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungannya setelah
Penggugat tidak lagi bekerja pada PT. United Waru Biscuit Manufactory,
Sidoarjo maupun juga merugikan Penggugat secara immateriil karena secara
In
A
psikologis tidak memiliki ijazah tingkat SLTA-nya tersebut;
Menimbang, bahwa namun demikian majelis hakim tidak sependapat
ah
lik
dengan Penggugat untuk besarnya ganti rugi baik kerugian materiil maupun
kerugian immateriil yang diderita Penggugat dan oleh karenanya Penggugat
m
ub
Menimbang, bahwa kerugian materiil Penggugat yang harus
ka
R
sekaligus;
si
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan perkara ini mengenai ijazah
ne
ng
tingkat SLTA milik Penggugat yang mempunyai nilai psikologis untuk diakui
keberadaan tentang tingkat pendidikannya dalam masyarakat bagi Penggugat
pribadi, yang tidak dapat dikembalikan pada waktunya oleh pihak Tergugat
do
gu
maka pihak Tergugat juga harus dihukum untuk membayar uang paksa
(dwangsom) atas keterlambatan memenuhi isi putusan perkara ini yang
In
A
besarnya adalah Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) setiap hari sejak putusan
perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas petitum-
ah
lik
ub
ep
dan para Tergugat berada di pihak yang kalah, maka para Tergugat harus
R
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Memperhatikan Pasal 1694 KUHPerdata dan ketentuan-ketentuan dalam
a
HIR/ RBg tentang Hukum Acara Perdata dan peraturan-peraturan lain yang
si
bersangkutan;
MENGADILI:
ne
ng
DALAM EKSEPSI :
Menolak esksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
do
gu DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan pihak Tergugat telah melakukan perbuatan melanggar hukum
In
A
(onrechtmatigedaad);
3. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian materiil kepada
ah
lik
Penggugat sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupah) dan kerugian
immateriil sebesar Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kepada
m
ub
Penggugat secara tunai dan sekaligus;
4. Menguhukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
ka
R
5. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara yang hingga akhir
si
pemeriksaan perkara ini dianggarkan sebesar Rp.536.000,00 (lima ratus tiga
ne
ng
do
gu
kami, Joedi Prajitno, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Dameria Frisella
Simanjuntak, S.H., M.Hum., dan Achmad Peten Sili, S.H., M.H., masing-masing
In
A
2019, putusan tersebut pada hari dan tanggal itu juga diucapkan dalam
lik
persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para
Hakim Anggota tersebut, Purnomo Krustiyanto, S.H., Panitera Pengganti dan
m
ub
ep
s
M
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dameria F. Simanjuntak, S.H., M.Hum., Joedi Prajitno, S.H., M.H.,
a
R
si
Achmad Peten Sili, S.H., M.H.,
ne
ng
Panitera Pengganti,
do
gu Purnomo Krustiyanto, S.H.
In
A
Perincian biaya:
ah
lik
1. Biaya pendaftaran ................ Rp. 30.000,00
m
ub
2. Biaya proses/ATK ................ Rp. 100.000,00
ka
si
6. Materai ................................. Rp. 6.000,00
ne
ng
do
gu
lik
m
ub
ka
ep
ah
s
M
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
s
M
ne
ng
do
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19