Penyusun :
Diah Damayanti 21110009
Putri Rachmah Aulia 21110013
Vira Fharadillah 21110012
Dosen Pengampu :
Pebrisa Amrina, S.Pd.I, M.Pd
NIDN.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
BAB I PENDAHULUAN ii
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Etika Bisnis dan Etika Bisnis Islam 3
B. Tiga pendekatan etika bisnis 4
C. Sasaran dan ruang lingkup etika bisnis 4
D. Prinsip Etika Bisnis 4
E. Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis 5
F. Peran Etika Bisnis 6
G. Manfaat Menerapkan Etika Bisnis di Perusahaan 6
H. Etika Bisnis dalam Kehidupan Bisnis 6
I. Pelanggaran Etika Bisnis 8
J. Kendala-kendala Dalam Pencapaian Tujuan Etika Bisnis 9
K. Etika Bisnis Dalam Perusahaan 10
BAB III PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era menuju G20 dan salah satu cara untuk menghadapi MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) adalah dengan melakukan bisnis. Maka sekarang ini bisnis sangat
berkembang pesat di era ini, banyak orang melakukan bisnis di dalam berbagai bidang.
Bisnis tidak hanya digeluti oleh para profesional saat ini banyak pebisnis muda yang ikut
bersaing di dalam dunia bisnis.
Dengan adanya para pebisnis baru di era ini, maka suatu hal penting bagi para
pebisnis untuk mengetahui tentang Etika Bisnis. Tidak hanya mengetahui dan memahami
tapi juga diperlukan adanya suatu Penerapan pada bisnisnya. Dengan begitu, para
pebisnis tidak hanya berpacu pada profit oriented tapi juga memperhatikan Etika dalam
berbisnis, sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Akan tetapi, tidak semudah itu di dalam Penerapan Etika Bisnis di Indonesia karena
ada sebuah paradigma klasik yang menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah bebas nilai
(value free) yang maksudnya Etika bisnis hanyalah mempersempit ruang gerak
keuntungan ekonomis. Padahal, prinsi pekonomi, menurut mereka adalah mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Pada tahun 1990-an Paul Ormerof, seorang ekonom kritis Inggris menerbitkan
bukunya yang amat menghebohkan “The Death of Economics" , Ilmu Ekonomi sudah
menemui ajalnya. (Ormerof,1994). Tidak sedikit pula pakar ekonomi telah menyadari
makin tipisnya kesadaran moral dalam kehidupan ekonomi dan bisnis modern.
Amitas Etzioni menghasilkan karya; The Moral dimension: Toward a New
Economics (1988). Berbagai buku etika bisnis dan dimensi moral dalam ilmu ekonomi
semakin banyak bermunculan. Contoh kecil kesadaran itu terlihat pada sikap para pakar
ekonomi kapitalis Barat yang telah merasakan implikasi keburukan strategi spekulasi
yang amat riskan mengusulkan untuk membuat kebijakan dalam memerangi spekulasi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian etika bisnis dan etika bisnis Islam
2. Tiga pendekatan etika bisnis
3. Sasaran dan ruang lingkup etika bisnis
4. Prinsip Etika Bisnis
1
5. Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis
6. Peran Etika Bisnis
7. Manfaat Menerapkan Etika Bisnis di Perusahaan
8. Etika Bisnis dalam Kehidupan Bisnis
9. Pelanggaran Etika Bisnis
10. Kendala-kendala Dalam Pencapaian Tujuan Etika Bisnis
11. Etika Bisnis Dalam Perusahaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tertuang dalam hukum perdata Islam dan selalu menjunjung tinggi etika bisnis (Nawawi,
2009).
3
B. Tiga Pendekatan Etika Bisnis
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Management Journal
(1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis,
yaitu :
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut
harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
3. Juctice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
4
bagi setiap bentuk usaha. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis
adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Otonomi yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan
atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan
kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga
yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip Keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle); menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip Integritas Moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga
nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
5
4. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa
memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan
etika bisnis.
6
rekan bisnis, dan sikap di mana kita tergabung dalam organisasi. Itu berupa senyum —
sebagai
6
apresiasi yang tulus dan terima kasih, tidak menyalah-gunakan kedudukan, kekayaan,
tidak lekas tersinggung, kontrol diri, toleran, dan tidak memotong pembicaraan orang
lain.
Dengan kata lain, etika bisnis itu memelihara suasana yang menyenangkan,
menimbulkan rasa saling menghargai, meningkatkan efisiensi kerja, dan meningkatkan
citra pribadi dan perusahaan. Berbisnis dengan etika bisnis adalah menerapkan aturan-
aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral,
kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan.
Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan bahwa berlaku tidak jujur
adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur
dengan pegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan
masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan tidak bermoral. Intinya adalah bagaimana
kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara
peka dan toleransi. Dengan kata lain, etika bisnis untuk mengontrol bisnis agar tidak
tamak.
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk
meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran
moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga
masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di
banyak perusahaan.
Ketika ekonomi Indonesia tumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir, banyak
pendatang baru di bisnis. Ada pedagang yang menjadi bankir. Banyak juga pengusaha
yang sangat ekspansif di luar kemampuan. Mereka berlomba membangun usaha
konglomerasi yang keluar dari bisnis intinya tanpa disertai manajemen organisasi yang
baik. Akibatnya, pada saat ekonomi sulit banyak perusahaan yang bangkrut.
Pelanggaran etik bisnis di perusahaan memang banyak, tetapi upaya untuk
menegakkan etik perlu digalakkan. Misalkan, perusahaan tidak perlu berbuat curang
untuk meraih kemenangan. Hubungan yang tidak transparan dapat menimbulkan
hubungan istimewa atau kolusi dan memberikan peluang untuk korupsi.
Banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran, terutama dalam kinerja
keuangan perusahaan karena tidak lagi membudayakan etika bisnis agar orientasi
strategik yang dipilih semakin baik. Sementara itu hampir 61.9% dari 21 perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ tidak lengkap menyampaikan laporan
keuangannya (not avaliable).
7
Tingkat perhatian perusahaan terhadap perilaku etis juga sangat menentukan karena
dalam jangka panjang bila perusahaan tidak concern terhadap perilaku etis maka
7
kelangsungan hidupnya akan terganggu dan akan berdampak pula pada kinerja
keuangannya.
Hal ini terjadi akibat manajemen dan karyawan yang cenderung mencari keuntungan
semata sehingga terjadi penyimpangan norma-norma etis. Segala kompetensi,
keterampilan, keahlian, potensi, dan modal lainnya ditujukan sepenuhnya untuk
memenangkan kompetisi.
8
3. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
4. Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah laku organisasi.
9
9
K. Etika Bisnis Dalam Perusahaan
Sekarang kalangan bisnis sudah memiliki kesadaran akan pentingnya Etika Bisnis
dalam operasi bisnis. Bahkan dalam perkembangannya Etika Bisnis tidak lagi menjadi
beban yang terpaksa harus dilaksanakan perusahaan melainkan sudah menjadi salah satu
strategi pengembangan perusahaan. Karena Tujuan perusahaan dapat didefinisikan
sebagai upaya untuk “memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam rentang waktu
jangka panjang melalui aktivitas penjualan barang dan/atau jasa. Contoh nyata akan
manfaat etika bisnis sebagai strategi pengembangan perusahaan misalnya Company
Social Responsibility dianggap dapat memberikan keuntungan pada perusahaan dalam
bentuk profitabilitas, kinerja financial yang lebih kokoh, menurunkan resiko bentrok
dengan lingkungan sekitar, meningkatkan reputasi perusahaan, dll.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika
Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan
serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat.
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah
harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya
informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan
luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum
secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia
bisnis saat ini. ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya
kurang memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan dari masing-masing elemen dalam
lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang
saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga
kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan
dalam kerja sama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik
dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan
segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam
lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
B. Saran
Sebagai mahasiswa yang sudah mengetahui dan memahami keilmuan tentang etika
bisnis hendaknya kelak dikemudian hari ketika merintis dan menjalankan suatu bisnis
dapat menerapkan konsep etika bisnis yang sesungguhnya untuk menunjang nilai lebih
dari keilmuan yang diperoleh dan dapat mengamalkan secara langsung keilmuan yang
dimiliki.
Untuk para pelaku bisnis seharusnya dapat lebih bijak dalam menjalankan bisnisnya
dengan menerapkan etika bisnis yang baik dan benar agar tidak merugikan pihak lain
11
hanya dikarenakan ketamakan diri yang mengejar keuntungan tanpa memperhatikan baik
buruknya keputusan yang di ambil dalam menyikapi suatu permasalahan yang ada dalam
bisnisnya.
Sebagai pemerintah Indonesia juga hendaknya mampu mengontrol setiap pelaku
bisnis agar mampu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usaha agar angka
ketidaketisan pelaku bisnis dapat menurun sehingga tidak ada lagi ketidaketisan bisnis.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Wastam Wahyu. 2020. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Jawa
Tengah : CV. Pena Persada.
Said, Laila Refiana. 2020. Buku Ajar Etika Bisnis. Klaten : Lakeisha.
Hermawan, Sigit dan Hanun, Nur Ravita. 2020. Etika Bisnis dan Profesi. Sidoarjo :
Indomedia Pustaka.
13