Hi moms, pernah dengar tidak ceita tentang ibu hamil yang tiba-tiba janinnya
menghilang ? dan hal itu dikaitkan dengan hal-hal gaib, ada yang bilang di curi
setan, janinnya jadi tumbal pesugihan dan masih bnyak lagi hal hal gaib yang
dikaitkan dengan kejadian itu.
Pernah, saya ada kegiatan lingkungan dan ibu-ibu berkumpul tiba2 cerita tentang
hal itu, dan saya sudah menjelaskan bahwa hal itu memang terjadi, tapi secara
medis itu disebut kehamilan semu, tapi yang namanya pola piker orang tidak
semudah itu diubah…
Jadi ini bukan berarti saya tidak membenarkan hal yang diakitkan dengan gaib-
gaib, tapi saya juga igin menyampaikan dari sudut pandang medisnya.
Jadi semoga yang menonton video ini bisa paham kenapa bisa janin menghlang
dalam kandungan dari sudut pandang medis yang akan saya jelaskan
Namun, perasaan wanita yang kerap merasa dirinya hamil bisa terjadi karena
masalah psikologi yang sering disebut pseudocyesis atau kehamilan palsu.
Kondisi ini membuat wanita tersebut sangat yakin bahwa dieinya hamil
Normalnya memang janin tidak akan hilang begitu saja. Biasanya yang terjadi
adalah seseorang mengalami hamil kosong atau blighted ovum, kondisi dimana
seseorang hanya memiliki kantung kehamilan tapi tidak ada janin didalamnya
sejak awal, atau kalaupun memang tadinya ada, usia kehamilannya masih
dibawah 20 minggu dan disebut keguguran. Bila sudah diatas 20 minggu,
memang semestinya tidak akan hilang begitu saja.
Perut membesar akibat penumpukan lemak didinding perut. Gerakan gas dalam
perut disangka gerakan bayi. Karena secara fisik kondisinya normal maka
tidak dibutukan obat2an kecuali jika ingin memancing haidnya muncul kembali.
Pengobatan hanya dilakukan konseling dengan psikoterapist.
Hal ini disebabkan karena pseudocyesis bisa memicu kelenjar di dalam otak untuk
menghasilkan hormon kehamilan, oxytocin. Meski penelitian mengenai masalah ini
masih sangat sedikit, sejumlah pakar medis berkeyakinan, pseudocyesis akut bisa
meningkatkan hormon estrogen dan prolactin yang dapat mempengaruhi
perubahan fisik menjadi seolah wanita hamil seperti perut membuncit, dan
payudara mengeras karena peningkatan hormon tersebut.
1. wanita yang belum dapat anak pada usia akhir 30 atau awal 40 tahun.
2. Wanita dengan kondisi emosi yang tidak stabil, terutama yang berhubungan
dengan kehamilan.
3. Wanita dengan riwayat abortus ataupun kematian janin sebelumnya.