Dosen Pengampu:
Nugraheni Tri LestariSKM, M.Kes
Disusun oleh:
Devi Dwi Yolani (P07131221017)
JURUSAN GIZI
TAHUN 2022
A. Study Kasus
Responden pada kasus lansia ini bernama Ny. K yang bertempat tinggal sementara di
Lamarina Dubeye, Berut, Libanon. Pada saat ini usia Ny. K adalah 59 tahun. Ny. K
merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Responden saat ini memiliki berat badan 60
kg dan tinggi badan 160 cm. Aktivitas sehari-hari Ny. K adalah sebagai Ibu rumah tangga
dan berkebun. Di pagi hari, Ny. K Mulai memasak dan disiang hari Ny. K membersihkan dan
membereskan rumah. Setelah itu Ny. K biasanya berkebun dihalaman rumah hingga sore
hari. Dan saat waktu malam aktivitas Ny. K hanya sekedar bersantai atau menonton televisi.
Dengan demikian dapat disimpulkan, aktivitas responden tergolong ringan.
Ny. K dalam sehari makan tiga kali. Ny. K senang dengan makanan apapun, kecuali
makanan yang bersantan atau yang memiliki tekstur terlalu keras. Konsumsi lauk hewani Ny.
K cukup bervariasi, dari mulai telur, daging ayam, daging sapi, hingga ikan-ikanan. Namun
ia lebih sering makan lauk hewani yakni daging ayam. Lauk nabati yang paling sering
dikonsumsi adalah seperti tempe, beliau memproduksi sendiri tempe dan mengonsmsinya.
Selain itu, Ny. K juga sering mengkonsumsi buah dan sayur. Dalam sehari Ny. K
mengkonsumsi segelas teh dengan sedikit gula, hanya sekitar 1 sendok teh. Konsumsi air
putih Ny. K sebanyak 6 gelas perhari.
I. FORM SOAP
B. Data Subjektif
1. Biodata Responden
a. Nama : Ny. K
b. TTL : Cirebon, 20 April 1962
c. Umur : 58 tahun
d. Agama : Islam
e. Jenis Kelamin : Perempuan
f. Anak ke : 1 dari 7 bersaudara
g. Alamat : Lamarina Dubeye, Berut, Libanon.
2. Riwayat Makan
a. Makanan yang disukai : Sayur sop, ayam goreng, anggur
b. Makanan yang tidak disukai : Makanan bersantan
c. Kebiasaan makan : Sehari 3x
d. Konsumsi kopi : Setiap hari, Teh 1 sdt gula
e. Konsumsi cairan : 1500 ml/hari
f. Kebiasaan atau pola konsumsi :
1) Makanan Pokok : Nasi putih, roti
2) Lauk hewani : ayam, daging, ikan
3) Lauk nabati : Tempe, Tahu
4) Sayur : Wortel, Kol, Timun, buncis
5) Buah : Anggur, apel, mangga, srikaya, jeruk
6) Cairan : Air putih dan teh
3. Aktivitas
Aktivitas Ny. K setiap hari adalah memasak, membersihkan serta merapihkan
rumah. Selain itu Ny. K memiliki kebiasaan berkebun setiap harinya. Dan Ny. K
melakukan jalan sore sekitar 25 menit setiap 2 kali seminggu.
C. Data Obyektif
1. Berat Badan : 60 kg
2. Tinggi Badan : 160 cm
D. Assessment
1. Antropometri
a. Berat Badan Aktual : 60 kg
b. Tinggi Badan sekarang : 160 cm
c. Berat Badan Ideal (BBI) :
BBI = (TB cm – 100) x 1 kg
= (160 – 100) – (10% x (160-100)
= 54 kg
Kesimpulan : BB Ny K berlebih
Kesimpulan : IMT Ny. K kelebihan berat badan dengan resiko, (normal pada
range 18,5-22,9 menurut WHO)
2. Biokimia
3. Klinis
Data fisik klinis Ny. K :
E. Planning
1. Tujuan Perencanaan Menu
Syarat dan perencanaan menu yang utama yaitu mengandung gizi, menu makanan
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan tubuh responden. Hidangan dapat menimbulkan
selera makan, kombinasi makanan harus baik dan perlu diadakannya pergantian menu
supaya responden tidak bosan.
Makan siang Nasi Beras 1/2 cup 50 130,5 13,7 8,05 0,8
(12.00) Kukus giling
F. Pembahasan
Pada perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Ny. K dapat digolongkan pada
kelebihan gizi dengan resiko yakni pada angka 23,4. Sedangkan menurut WHO IMT
normal ada pada pada range 18,5-22,9. Pemantauan BB secara periodik perlu dilakukan
agar dapat memantau BB untuk melakukan antisipasi BB naik ataupun turn derastis.
Pada usia lanjut, kebutuhan gizi yang sebelmnya pada usia dewasa relative cukup
tinggi akan mulai menurun. Hal tersebut terjadi pada lansia karena perubahan pada
komposisi tubuh, seperti sel-sel otot mulai menurun ataupun meningkatnya sel-sel lemak,
sehingga dapat menyebabkan kebutuhan energi dalam menjalankan fungsi-fungsi tubuh
mengalami penurunan dibandingkan pada usia dewasa. Pada usia lanjut pula aktivitas dan
ketahanan akan menurun. Umumnya kebutuhan energi menurun setelah usia 50 tahun,
berkisar 10% setiap 10 tahunnya.
Responden Ny. K merupakan lansia yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit
apapun. Beliau adalah orang yang gesit dan rajin pada usia muda, bahkan pada usianya
yang kini telah memasuki 59 tahun, responden masih melakukan aktvitas berkebun setiap
hari. Namun, aktivitas yang banyak membuat responden lebih cepat merasa lelah
dibandingkan pada usia muda. Selain berkebun, Responden rutin melakukan jalan sore
setiap 2 sampai 3 kali dalam seminggu dengan durasi sekitar 25 menit.
Setiap harinya, Ny. K mengonsumsi roti pada pagi hari, namun tanpa ada lauk pauk
maupun sayur-sayuran. Namun saat makan siang dan sore, responden mengonsumi
makanan yang cukup lengkap variasinya, yakni makanan pokok, lauk hewani, sayur-
sayuran dan buah-buahan. Namun, responden juga perlu membiasakan mengonsumsi
lauk nabati pada menu makannya. Ny. K merupakan lansia yang senang mengonsumsi
buah-buahan, setiap hari responden mengonsumsi buah-buahkan dalam frekuensi 2
hingga 3 kali sehari.
Berdasarkan hasil recall Asupan makan Ny. K masih belum dapat memenuhi
kebutuhan energi harian Ny. K, dalam pemenuhan gizi lemak dan juga karbohidrat
tergolong sangat kurang sehingga perlu ditingkatkan. Sedangkan konsumsi protein perlu
disesuaikan lagi agar tidak berlebihan agar dapat mencapai keseimbangan gizi. Dalam
setiap kali makan, porsi makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah-buahan perlu lebih
diperhatikan. Dapat disesuaikan dengan konsep isi piringku yakni 2/3 makanan pokok,
1/3 lauk pauk, 2/3 sayur sayuran, dan 1/3 buah-buahan.
G. Penutup
1. Kesimpulan
Responden merupakan lansia yang memiliki IMT kelebihan gizi dengan resiko.
Dalam sehari, responden telah menerapkan makan 3 kali sehari dengan teratur, hanya saja
responden belum sepenuhnya menerapkan porsi dan variasi makan yang seimbang antara
makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, sayur-sayuran serta buah buahan setiap kali
makan. Pemenuhan variasi dalam setiap kali makan perlu dibiasakan untuk tercapainya
keseimbangan gizi dan berat badan ideal bagi responden. Sehingga kesehatan responden
dapat lebih terjaga dan tidak mudah terserang penyakit yang umum terjadi pada lansia.
2. Saran
Ny K diharapkan untuk mempertahankan pola makan teratur namun perlu diimbangi
dengan kesesuian variasi serta porsi yang tepat dalam setiap kali makan agar responden
dapat memiliki IMT normal dan mencapa keseimbangan zat gizi yang dikonsumsi.
Responden juga diharapkan dapat meningkatkan konsumsi cairan hingga sekitar 1800 ml
berdasarkan dengan jumlah cairan yang telah ditetapkan oleh WHO.