Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

KASUS USIA LANJUT (USIA 58 TAHUN)

Dosen Pengampu:
Nugraheni Tri LestariSKM, M.Kes

Disusun oleh:
Devi Dwi Yolani (P07131221017)

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


YOGYAKARTA

TAHUN 2022
A. Study Kasus

Responden pada kasus lansia ini bernama Ny. K yang bertempat tinggal sementara di
Lamarina Dubeye, Berut, Libanon. Pada saat ini usia Ny. K adalah 59 tahun. Ny. K
merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Responden saat ini memiliki berat badan 60
kg dan tinggi badan 160 cm. Aktivitas sehari-hari Ny. K adalah sebagai Ibu rumah tangga
dan berkebun. Di pagi hari, Ny. K Mulai memasak dan disiang hari Ny. K membersihkan dan
membereskan rumah. Setelah itu Ny. K biasanya berkebun dihalaman rumah hingga sore
hari. Dan saat waktu malam aktivitas Ny. K hanya sekedar bersantai atau menonton televisi.
Dengan demikian dapat disimpulkan, aktivitas responden tergolong ringan.

Ny. K dalam sehari makan tiga kali. Ny. K senang dengan makanan apapun, kecuali
makanan yang bersantan atau yang memiliki tekstur terlalu keras. Konsumsi lauk hewani Ny.
K cukup bervariasi, dari mulai telur, daging ayam, daging sapi, hingga ikan-ikanan. Namun
ia lebih sering makan lauk hewani yakni daging ayam. Lauk nabati yang paling sering
dikonsumsi adalah seperti tempe, beliau memproduksi sendiri tempe dan mengonsmsinya.
Selain itu, Ny. K juga sering mengkonsumsi buah dan sayur. Dalam sehari Ny. K
mengkonsumsi segelas teh dengan sedikit gula, hanya sekitar 1 sendok teh. Konsumsi air
putih Ny. K sebanyak 6 gelas perhari.

I. FORM SOAP
B. Data Subjektif
1. Biodata Responden
a. Nama : Ny. K
b. TTL : Cirebon, 20 April 1962
c. Umur : 58 tahun
d. Agama : Islam
e. Jenis Kelamin : Perempuan
f. Anak ke : 1 dari 7 bersaudara
g. Alamat : Lamarina Dubeye, Berut, Libanon.

2. Riwayat Makan
a. Makanan yang disukai : Sayur sop, ayam goreng, anggur
b. Makanan yang tidak disukai : Makanan bersantan
c. Kebiasaan makan : Sehari 3x
d. Konsumsi kopi : Setiap hari, Teh 1 sdt gula
e. Konsumsi cairan : 1500 ml/hari
f. Kebiasaan atau pola konsumsi :
1) Makanan Pokok : Nasi putih, roti
2) Lauk hewani : ayam, daging, ikan
3) Lauk nabati : Tempe, Tahu
4) Sayur : Wortel, Kol, Timun, buncis
5) Buah : Anggur, apel, mangga, srikaya, jeruk
6) Cairan : Air putih dan teh

3. Aktivitas
Aktivitas Ny. K setiap hari adalah memasak, membersihkan serta merapihkan
rumah. Selain itu Ny. K memiliki kebiasaan berkebun setiap harinya. Dan Ny. K
melakukan jalan sore sekitar 25 menit setiap 2 kali seminggu.

C. Data Obyektif
1. Berat Badan : 60 kg
2. Tinggi Badan : 160 cm

D. Assessment
1. Antropometri
a. Berat Badan Aktual : 60 kg
b. Tinggi Badan sekarang : 160 cm
c. Berat Badan Ideal (BBI) :
BBI = (TB cm – 100) x 1 kg
= (160 – 100) – (10% x (160-100)
= 54 kg

BBI-10% = 54 - 10% = 48,6 kg

BBI+10%= 54 + 10% = 59,4 kg

Kesimpulan : BB Ny K berlebih

d. Standar Indeks Massa Tubuh (IMT) :


IMT = ( ) ( )

Kesimpulan : IMT Ny. K kelebihan berat badan dengan resiko, (normal pada
range 18,5-22,9 menurut WHO)

2. Biokimia

Ny. K belum melakukan pemeriksaan laboratorium. Sehingga faktor biokimia


belum dapat diketahui.

3. Klinis
Data fisik klinis Ny. K :

a. Mempunyai nafsu makan yang cukup baik


b. Mempunyai gigi yang masih kuat, namun dua gigi sudah tidak ada
c. Dapat beraktivitas dengan lancar
Kesimpulan : Responden masih aktif beraktivitas seperti bercocok tanam,
atau berjalan-jalan sore serta mempunyai nafsu makan cukup baik walau gigi
bagian gigi taring kiri sudah tidak ada.
d. Kulit sudah berkeriput
4. Dietary History

Waktu Menu Bahan URT Berat(gr) Energi Protein Lemak Kh


Makanan
Roti isi Roti tawar 2 slice 100 248 8 1,2 50
selai Selai coklat 1 sdm 60 201 0,6 2,7 5,4
Teh hangat Teh 1 3 0 0 0 0
kantong
Gula 1 sdt 5 19,7 0 0 4,7
Makan Siang Nasi Kukus Beras giling 1/2 cup 60 156,6 16,44 9,66 0,96
(12.00) sambal Ahati ayam 1 50 135 16,15 5,65 4,95
goreng ati potong
ampela Ampela 1 sdm 10 7,1 0,57 0,13 0,9
ayam
Cabai merah 1/2 30 10,8 0,3 0,18 2,37
buah
acar Timun 1/4 50 4 0,1 0,1 0,7
kuning buah
Wortel 1 buah 50 18 0,5 0,3 3,95
cabe merah 1 buah 5 1,8 0,05 0,015 0,365
Minyak 1/2 sdt 3 26,1 0,03 2,94 0
kelapa
Buah Apel 1 buah 150 78 0,45 0 21
Snack siang Biskuit biskuit 55 4 keping 60 78 1,2 3 11,4
(14.00)
Makan Nasi Kukus Beras giling 1/2 cup 70 249,9 5,88 1,19 53,97
Malam(18.00) sambal Hati ayam 1 50 130,5 13,7 8,05 0,8
goreng ati potong
ampela Ampela 1 sdm 10 27 3,23 1,13 0,99
ayam
Cabai merah 1/2 30 10,8 0,3 0,18 2,37
buah
acar Timun 1/4 50 4 0,1 0,1 0,7
kuning buah
Wortel 1 buah 50 18 0,5 0,3 3,95
cabe merah 1 buah 5 1,8 0,05 0,015 0,365
Minyak 1/2 sdt 3 26,1 0,03 2,94 0
kelapa
Buah Jeruk manis 1 buah 100 45 0,9 0,2 11,2
Total 1497,20 69,08 39,98 181,04
Kebutuhan Harian 1640,00 61,50 45,50 246,00
Kebutuhan Harian Terpenuhi 0,91 1,12 0,88 0,74

Energi Protein Lemak Karbohidrat


(kkal) (g) (g) (g)

Jumlah asupan 1497,20 69,08 39,98 181,04

Kebutuhan 1640,00 61,50 45,50 246,00

% Asupan 0,91 1,12 0,88 0,74

Selisih % -9% +12% -12% -26%

Interpretasi Kurang Berlebih Kurang Kurang

Kesimpulan : Asupan makan responden belum memenuhi kebutuhan energi


hariannya. Pembagian porsi makanan juga kurang seimbang
sehingga terdapat kelebihan zat gizi protein, namun terdapat pula
kekurangan zat gizi lemak dan karbohidrat

E. Planning
1. Tujuan Perencanaan Menu

Perencanaan menu merupakan penentu keberhasilan pengolahan makanan sebagai


langkah awal dalam fungsi penyelenggaraan makanan, disusun jauh sebelum waktu
pelaksanaan yaitu sebelum penyusunan kebutuhan bahan makanan dan minuman.
Tujuan dari perencanaan menu adalah :

a. Menjaga asupan responden dengan memberikan menu seimbang


b. Terciptanya keanekaragaman dan kombinasi bahan makanan
c. Membuatkan menu makan dengan tekstur tidak terlalu keras agar dapat
dikonsumsi responden
d. Membiasakan variasi dan porsi makan yang tepat
2. Syarat dan prinsip perencanaan menu

Syarat dan perencanaan menu yang utama yaitu mengandung gizi, menu makanan
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan tubuh responden. Hidangan dapat menimbulkan
selera makan, kombinasi makanan harus baik dan perlu diadakannya pergantian menu
supaya responden tidak bosan.

a. Memberikan makanan dengan menu seimbang dan bervariasi


b. Memberikan makanan yang mudah dikonsumsi
c. Memberi asupan sayur dan buah yang cukup
d. Memberi asupan lauk hewani yang cukup
e. Memenuhi kebutuhan Energi, Protein 15%, Lemak 25%, KH 60%
f. Meningkatkan asupan cairan dalam sehari >1800 ml/hari

3. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi


a. Menggunakan Harris Benedict
(BEE) = 66 + (13,7 x BB kg) + (5 x TB cm) – (6,8 x umur )
= 66 + (13,7 x 60 kg) + (5 x 160 cm) – (6,8 x 59)
= 66 + 822 + 800– 401,2
= 1.286,8 kkal

b. Total Energi = BEE × faktor aktivitas × faktor stress


= 1.261,8 kkal × 1,3 × 1
= 1.640 kkal

c. Protein = 15% x 1.640 kkal


= 246 kkal/4
= 61,5 gram
d. Lemak = 25 % x 1.640 kkal
= 410 kkal/9
= 45,5gram

e. Karbohidrat = 60 % x 1.640 kkal


= 984,2 kkal/4
= 246 gram
4. Perencanaan Menu Sehari
a. Kebutuhan Gizi Lansia
Karena kebutuhan energi responden 1.640 kkal maka sesuai tabel akan
menggunakan energi 1700 kkal.
Kebutuhan Energi / Kecukupan energi pada tabel x Bahan makanan
● MP = 1.640/ 1700 x 3 = 3,8 porsi
● Lauk hewani = 1.640 / 1700 x 2 = 1,8 porsi
● Lauk nabati = 1.640 / 1700 x 3 = 2,8 porsi
● Sayur = 1.640 / 1700 x 2 = 2,8 porsi
● Buah = 1.640 / 1700 x 4 = 3,8 porsi
● Gula = 1.640 / 1700 x 2 = 1,8 porsi
● Minyak = 1.640 / 1700 x 5 = 4,8 porsi
5. Pembagian Porsi
MP LH LN Sayur Buah Gula Minyak
3,8 x 100 1,8 x 50 2,8 x 25 2,8 x 100 3,8 x 1,8 x 4,8 x 5
100 10 =
= 380 g = 90 g = 70 = 280 g 18 = 24 g
= 380 g
Pagi 120 30 25 80 100 2 5
Snanck 5
siang
Siang 140 30 25 100 100 2 5
Snack 80 10 4
Sore
Malam 120 30 20 100 100 1 5
6. Menu Sehari Lansia

Waktu Menu Bahan URT Berat(gr) Energi Protein Lemak Kh


Makanan

Roti Roti 2 lembar 90 223,2 7,2 1,08 45


sandwich tawar

Daging 3 slice 30 100,5 0,3 1,35 2,7


ayam
fillet

Selada 2 lembar 25 4,25 0,775 0,05 0,55


tomat 2 potong 25 5 0,25 0,05 0,875
tipis
timun 2 potong 30 2,4 0,06 0,06 0,42
tipis

saus 1 sdm 10 11 0,2 0,04 2,45


tomat
Buah Apel 1 buah 100 52 0,3 0 14

Air Air 1 gelas 250 0 0 0 0


mineral mineral

Snack pagi Tempe tempe 1 potong 25 37,5 3,5 1,925 2,275


(10.00) goreng
tepung

tepung 1 sdm 15 49,95 1,35 0,15 11,58


terigu

Air Air 1 gelas 250 0 0 0 0


mineral mineral

Makan siang Nasi Beras 1/2 cup 50 130,5 13,7 8,05 0,8
(12.00) Kukus giling

Udang Udang 1/4 buah 40 3,2 0,08 0,08 0,56


kacang
Kacang 1 sdm 15 5,4 0,15 0,045 1,095
polong
polong
kuah
kuning Minyak 1/2 sdt 3 26,1 0,03 2,94 0
kelapa
Cabai 1 buah 5 1,8 0,05 0,015 0,365
merah

Tumis Sawi 1/3 ikat 50 124,5 3,95 0,75 24,85


sawi dan hijau
jamur
tiram Jamur 7 buah 35 122,5 2,205 0,49 27,3
tiram

Minyak 1 sdt 3 26,1 0,03 2,94 0


kelapa
Tomat 1/2 buah 30 6 0,3 0,06 1,05
Anggur anggur 1 100 30 0,5 0,2 6,8
mangkuk

Snack siang Bubur Kacang 3 sdm 30 105 5,13 0,54 21,21


(14.00) kacang hijau
hijau
Santan 1 sdm 10 32,4 0,42 3,43 0,56

Gula 1/4 15 55,2 0 0 13,8


merah potong
Maizena 1 sdm 10 34,1 0,03 0 8,5

Air Air 1 gelas 250 0 0 0 0


mineral mineral

Makan Nasi Beras 1/2 cup 50 178,5 4,2 0,85 38,55


Malam(18.00) Kukus giling

ayam Daging 1 potong 50 149 9,1 12,5 0


kecap Ayam

Kecap 1 sdm 10 27 3,23 1,13 0,99

Minyak 1/2 sdt 3 26,1 0,03 2,94 0


kelapa

Sayur Oyong 1/4 buah 50 9,5 0,4 0,1 2,05


ayong
Wortel 1 buah 50 18 0,5 0,3 3,95

cabe 1 buah 5 1,8 0,05 0,015 0,365


merah
Buah Jeruk 1 buah 100 71 1,7 3,1 9,1
manis

Total 1669,50 59,72 45,18 241,75

Kebutuhan Harian 1640,00 61,50 45,50 246,00

Kebutuhan Harian Terpenuhi 1,02 0,97 0,99 0,98

F. Pembahasan

Pada perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Ny. K dapat digolongkan pada
kelebihan gizi dengan resiko yakni pada angka 23,4. Sedangkan menurut WHO IMT
normal ada pada pada range 18,5-22,9. Pemantauan BB secara periodik perlu dilakukan
agar dapat memantau BB untuk melakukan antisipasi BB naik ataupun turn derastis.

Pada usia lanjut, kebutuhan gizi yang sebelmnya pada usia dewasa relative cukup
tinggi akan mulai menurun. Hal tersebut terjadi pada lansia karena perubahan pada
komposisi tubuh, seperti sel-sel otot mulai menurun ataupun meningkatnya sel-sel lemak,
sehingga dapat menyebabkan kebutuhan energi dalam menjalankan fungsi-fungsi tubuh
mengalami penurunan dibandingkan pada usia dewasa. Pada usia lanjut pula aktivitas dan
ketahanan akan menurun. Umumnya kebutuhan energi menurun setelah usia 50 tahun,
berkisar 10% setiap 10 tahunnya.

Responden Ny. K merupakan lansia yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit
apapun. Beliau adalah orang yang gesit dan rajin pada usia muda, bahkan pada usianya
yang kini telah memasuki 59 tahun, responden masih melakukan aktvitas berkebun setiap
hari. Namun, aktivitas yang banyak membuat responden lebih cepat merasa lelah
dibandingkan pada usia muda. Selain berkebun, Responden rutin melakukan jalan sore
setiap 2 sampai 3 kali dalam seminggu dengan durasi sekitar 25 menit.

Setiap harinya, Ny. K mengonsumsi roti pada pagi hari, namun tanpa ada lauk pauk
maupun sayur-sayuran. Namun saat makan siang dan sore, responden mengonsumi
makanan yang cukup lengkap variasinya, yakni makanan pokok, lauk hewani, sayur-
sayuran dan buah-buahan. Namun, responden juga perlu membiasakan mengonsumsi
lauk nabati pada menu makannya. Ny. K merupakan lansia yang senang mengonsumsi
buah-buahan, setiap hari responden mengonsumsi buah-buahkan dalam frekuensi 2
hingga 3 kali sehari.

Berdasarkan hasil recall Asupan makan Ny. K masih belum dapat memenuhi
kebutuhan energi harian Ny. K, dalam pemenuhan gizi lemak dan juga karbohidrat
tergolong sangat kurang sehingga perlu ditingkatkan. Sedangkan konsumsi protein perlu
disesuaikan lagi agar tidak berlebihan agar dapat mencapai keseimbangan gizi. Dalam
setiap kali makan, porsi makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah-buahan perlu lebih
diperhatikan. Dapat disesuaikan dengan konsep isi piringku yakni 2/3 makanan pokok,
1/3 lauk pauk, 2/3 sayur sayuran, dan 1/3 buah-buahan.

Pemenuhan cairan juga perlu diperhatikan, Ny K mengonsumsi air putih sebanyak 6


kali dengan setiap kali minum 250 ml. artinya konsumsi cairan harian Ny. K baru
mencapai 1500 ml, perlu ditingkatkan lagi hingga 1800 ml. Untuk frekuensi makan
responden yakni 3 kali sehari dengan waktu yang telah teratur perlu dipertahankan.

G. Penutup
1. Kesimpulan

Responden merupakan lansia yang memiliki IMT kelebihan gizi dengan resiko.
Dalam sehari, responden telah menerapkan makan 3 kali sehari dengan teratur, hanya saja
responden belum sepenuhnya menerapkan porsi dan variasi makan yang seimbang antara
makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, sayur-sayuran serta buah buahan setiap kali
makan. Pemenuhan variasi dalam setiap kali makan perlu dibiasakan untuk tercapainya
keseimbangan gizi dan berat badan ideal bagi responden. Sehingga kesehatan responden
dapat lebih terjaga dan tidak mudah terserang penyakit yang umum terjadi pada lansia.
2. Saran
Ny K diharapkan untuk mempertahankan pola makan teratur namun perlu diimbangi
dengan kesesuian variasi serta porsi yang tepat dalam setiap kali makan agar responden
dapat memiliki IMT normal dan mencapa keseimbangan zat gizi yang dikonsumsi.
Responden juga diharapkan dapat meningkatkan konsumsi cairan hingga sekitar 1800 ml
berdasarkan dengan jumlah cairan yang telah ditetapkan oleh WHO.

Anda mungkin juga menyukai