Anda di halaman 1dari 25

JOURNAL READING

ADVANCED MATERNAL AGE PREGNANCY AND ITS ADVERSE


OBSTETRICAL AND PERINATAL OUTCOMES IN AYDER
COMPREHENSIVE SPECIALIZED HOSPITAL, NORTHERN
ETHIOPIA, 2017: A COMPARATIVE CROSS-SECTIONAL STUDY
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Fisiologi
Holistik Kehamilan (BD.7003)

OLEH
DIAS ORCHITA ADIANINGRUM
P07124521104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKRTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

JOURNAL READING

“Advanced Maternal Age Pregnancy And Its Adverse Obstetrical And


Perinatal Outcomes In Ayder Comprehensive Specialized Hospital, Northern
Ethiopia, 2017: A Comparative Cross-Sectional Study”

Oleh
DIAS ORCHITA ADIANINGRUM
P07124521104

Menyetujui,

Pembimbing Klinik

Ambar Pubawati, A.Md.Keb (........................................)


NIP. 198202072006042008

Pembimbing Akademik

Wafi Nur Muslihatun, S.Si.T., M.Kes (Epid) (........................................)


NIP. 197507152006042002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Hesty Widyasih SST., M.Keb


NIP. 197606202002122001

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya, saya dapat menyelesaikan jurnal review ini. penulisan laporan ini
dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktik lahan pada stase fisiologi
holistik kehamilan journal review ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. DR. Yuni Kusmiyati, S.ST., MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
2. Hesty Widyasih, SST, M.Keb selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
3. Wafi Nur Muslihatun, S.Si.T., M.Kes (Epid) selaku dosen pembimbing yang
telah membantu dan memberikan arahan dan masukan dalam praktik lahan
kali ini
4. Ambar Pubawati, A.Md.Keb selaku pembimbing lahan yang telah membantu
dan memberikan arahan serta masukan selama praktik lahan di Puskesmas.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga journal review ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Yogyakarta, 28 September 2021


Penyusun

3
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................4

BAB I ISI JOURNAL.............................................................................................4

A. Judul..............................................................................................................4

A. Abstrak..........................................................................................................5

B. Metode..........................................................................................................5

C. Hasil..............................................................................................................6

D. Pembahasan...................................................................................................7

E. Kesimpulan...................................................................................................8

F. Referensi.......................................................................................................9

BAB II TELAAH JURNAL.................................................................................10

A. Deskripsi Bukti...........................................................................................10

B. Validitas Internal.........................................................................................12

C. Validitas Eksternal......................................................................................13

D. Validitas Eksternal-Generalisasi Hasil Ke Populasi...................................13

E. Perbandingan Hasil Studi Dengan Bukti Lain............................................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

A. Kesimpulan.................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

4
BAB I
ISI JOURNAL
Advanced Maternal Age Pregnancy And Its Adverse Obstetrical And
Perinatal Outcomes In Ayder Comprehensive Specialized Hospital, Northern
Ethiopia, 2017: A Comparative Cross-Sectional Study

Judul artikel : Advanced Maternal Age Pregnancy And Its Adverse Obstetrical
And Perinatal Outcomes In Ayder Comprehensive Specialized Hospital,
Northern Ethiopia, 2017: A Comparative Cross-Sectional Study1
Jurnal : BMC Pregnancy and Childbirth
Volume : 20
Tahun : 2020
A. Abstrak
Background : secara umum seorang ibu dapat dikatakan berusia lanjut bila
berusia lebih dari 35 tahun selama persalinan. meskipun begitu ibu yang hamil
di usia subur tidak dapat dikatakan terbebas dari risiko, ibu hamil yang berusia
tua biasanya mengakibatkan dampak yang buruk bagi neonatal maupun bagi
sang ibu. penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kerugian
obstetrik dan dampak bagi perinatal dengan ibu usia lanjut. penelitian ini
dilakukan di Ayder Comprehensive Specialized Hospital, Ethiopia Utara, pada
tahun 2015 hingga 2017.
Hasil : dalam penelitian ini diketahui bahwa ibu hamil usia lanjut secara
signifikan berhubungan dengan kehamilan dengan hipertensi [aOR 4.15,
95%(2.272-7.575),p<0.001], ante partum hemoroid [AOR 2.54, 95% CI (1.32–
4.91), P = 0.005] & Lahir sesar [AOR 2.722, 95% CI (1.777–4.170), p <
0.001]. selain itu, ibu hamil berusia lanjut juga berkaitan dengan bayi lahir
prematur [AOR 3.622, 95% CI (1.469–8.930), p = 0.005], Berat bayi lahir
rendah [AOR 3.137, 95% CI (1.324–7.433), p = 0.009], kematian bayi [AOR
2.54, 95% CI (1.141–5.635), p = 0.022] dan hasil APGAR skor rendah [AOR
7.507, 95% CI (3.134– 17.98), p < 0.001]. namun tidak ditemukan adanya

5
hibungan antara ibu usia lanjut dengan kelainan cairan ketuban, rupture
prematur, dan kelahiran post-term.
Kesimpulan : ibu dengan usia lanjut memberikan berdampak buruk bagi
reproduksi dan bayi, sehingga membutuhkan tenaga kesehatan untuk
merangkul pasangan baru yang mengharapkan keturunan di usia lanjut terkait
risiko kehamilan di usia lanjut dengan memberikan kontrasepsi untuk menunda
kehamilan pada kelompok usia lanjut.

B. Metode
penelitian ini menggunakan chart review comparative cross-sectional. data
didapatkan dari grafik kesehatan dari 752 ibu hamil (masing masing kelompok
penelitian sebanyak 376;>35 tahun dan kelompok kontrol;20-34 tahun).Ukuran
sampel dihitung menggunakan perangkat lunak statistik Open Epi Data,
menghasilkan ukuran sampel total 752 (376 grafik ibu yang berusia> 35 tahun
dan 376 grafik ibu yang berusia antara 20 hingga 34 tahun). bu hamil yang
berusia 35 tahun dianggap sebagai kelompok studi dan ibu yang berusia antara
20 dan 34 tahun diambil sebagai kelompok kontrol. Semua variabel dengan P-
value 0,25 dimasukkan dalam analisis multivariabel. Besarnya hubungan
diukur dengan menggunakan rasio odds pada interval kepercayaan 95% dan
signifikansi statistik dinyatakan pada nilai-P 0,05
C. Hasil
Usia rata-rata kelompok studi (≥ 35 tahun) ditemukan 37 tahun dengan (IQR
35-40 tahun) sedangkan usia rata-rata kelompok kontrol (20-34 tahun) adalah
26,6 tahun dengan standar deviasi 3,5 tahun. Hampir seperlima (19,1%) ibu
usia ibu lanjut dalam penelitian ini memiliki tindak lanjut ANC kurang dari
empat kali. Hampir setengah dari ibu hamil dewasa (43,1%) hamil untuk
pertama kalinya. Besarnya malpresentasi di antara ibu usia lanjut dan ibu
dewasa adalah 9,6 dan 4,3%, masing-masing. dalam penelitian ini diketahui
bahwa ibu hamil usia lanjut secara signifikan berhubungan dengan kehamilan
dengan hipertensi [aOR 4.15, 95%(2.272-7.575),p<0.001], ante partum
hemoroid [AOR 2.54, 95% CI (1.32–4.91), P = 0.005] & Lahir sesar [AOR
2.722, 95% CI (1.777–4.170), p < 0.001]. selain itu, ibu hamil berusia lanjut

6
juga berkaitan dengan bayi lahir prematur [AOR 3.622, 95% CI (1.469–8.930),
p = 0.005], Berat bayi lahir rendah [AOR 3.137, 95% CI (1.324–7.433), p =
0.009], kematian bayi [AOR 2.54, 95% CI (1.141–5.635), p = 0.022] dan hasil
APGAR skor rendah [AOR 7.507, 95% CI (3.134– 17.98), p < 0.001]. namun
tidak ditemukan adanya hibungan antara ibu usia lanjut dengan kelainan cairan
ketuban, rupture prematur, dan kelahiran postterm.
D. Pembahasan
Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah hubungan antara ibu hamil
dengan usia lanjut empat kali lebih berisiko mengalami hipertensi selama
kehamilan daripada ibu hamil pada usia dewasa (OR 4,15, (95% CI 2.272-
7.575), p < 0,001). hal ini dapat disebabkan karena respons endotel terhadap
vasodilator mengurang seiring bertambah tuanya ibu. Selain itu, usia ibu
ditemukan secara signifikan terkait dengan hemoroid antepartum (OR 2,54
(95% CI 1,32-4,91), P = 0,005 dalam penelitian ini. Temuan ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan di Amman Jordan. Hal ini dapat terjadi disebabkan
oleh adanya peningkatan graviditas pada ibu usia lanjut yang menyebabkan
mereka berisiko lebih besar untuk terjadi plasenta Previa.
Studi ini menemukan bahwa ibu usia lanjut hampir 3 kali lebih mungkin
melahirkan bayinya melalui operasi caesar dibandingkan kategori usia kontrol
(OR 2,7, p <0,001). Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa proporsi
malpresentasi dan riwayat obstetri yang buruk lebih tinggi pada ibu usia lanjut.
Di sisi lain, ibu dengan riwayat obstetri yang buruk lebih memilih menjalani
operasi caesar elektif karena diyakini lebih aman daripada persalinan
pervaginam. Kedua, komplikasi kehamilan, seperti kehamilan dengan
hipertensi dan hemoroid antepartum sering terlihat pada ibu usia lanjut dan
seksio sesarea dapat dipertimbangkan dilakukan karena alasan terkait ibu
hamil.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa usia ibu memiliki hubungan yang
signifikan dengan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, skor Apgar
menit kelima yang rendah, dan kematian perinatal. Dalam penelitian ini, ibu
usia lanjut hampir empat kali lebih mungkin memiliki bayi prematur

7
dibandingkan ibu dewasa. Ini mungkin dikaitkan dengan prematuritas
iatrogenik dan fakta bahwa komplikasi kehamilan lebih banyak terjadi pada
kelompok usia ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa usia ibu merupakan
faktor risiko utama untuk berat badan lahir rendah (OR 3,14, p = 0,009)
E. Kesimpulan
Studi ini menegaskan bahwa usia ibu lanjut secara signifikan terkait dengan
hasil obstetrik yang merugikan seperti hipertensi akibat kehamilan dan
perdarahan antepartum dan terjadinya persalinan caesar juga cukup tinggi.
Selain itu, kehamilan usia ibu lanjut juga ditemukan sebagai faktor risiko
utama untuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, skor Apgar menit
kelima yang rendah dan kematian perinatal. Oleh karena itu, lebih baik bagi
penyedia layanan kesehatan untuk menasihati pasangan, yang ingin memiliki
anak di usia lanjut, tentang risiko kehamilan usia ibu lanjut. Selain itu, petugas
kesehatan perlu memberikan penekanan pada bagaimana meningkatkan
kesehatan ibu usia lanjut melalui penggunaan kontrasepsi untuk mengurangi
kehamilan pada kelompok usia ini.
F. Referensi
1. Dekker R, Breakey AA. Evidence on advanced maternal age. Evidence
Based Birth; 2016.
2. Laopaiboon M, Lumbiganon P, et al. Advanced maternal age and
pregnancy outcomes: a multi country assessment. BJOG 2014 Mar; 121
Suppl 1:49–56.
3. Matthew Ts, Hamilton Be, First births to older women continue to rise.
Nchs data brief. 2014;(152):1-8.
4. Hoque ME. Advanced maternal age and outcomes of pregnancy: a
retrospective study from South Africa. Biomed Res. 2012;23(2):281–5.
5. Olusanya B O, Solanke OA. Perinatal correlates of delayed childbearing in
a developing country. Arch Gynecol Obstet 2012 Apr;285(4):951–957.
6. Aboneaaj Mais. The Association of Advanced Maternal age and Adverse
Pregnancy Outcomes. Thesis, Georgia State University, 2015.

8
7. SOGC. Committee opinion on delayed childbearing. J Obstet Gynaecol.
2012;34(1):80–93
8. Dst

9
BAB II
TELAAH JURNAL
A. Deskripsi Bukti
1. Paparan pada penelitian
Variabel dependen adalah hasil obstetrik yang merugikan seperti hipertensi
kehamilan, hemoroid antepartum, persalinan sesar, gangguan cairan
ketuban, diabetes gestasional, dan perdarahan postpartum. Selain itu, hasil
perinatal seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, skor Apgar
menit kelima yang rendah, kehamilan post-term, dan kematian perinatal
adalah variabel dependen.
2. Outcome dari penelitian ini adalah
Dalam penelitian ini temukan data bahwa Dari total 752 responden, Hampir
seperlima (19,1%) ibu usia ibu lanjut dalam penelitian ini memiliki tindak
lanjut ANC kurang dari empat kali. Hampir setengah dari ibu hamil dewasa
(43,1%) hamil untuk pertama kalinya. Besarnya malpresentasi di antara ibu
usia lanjut dan ibu dewasa adalah 9,6 dan 4,3%, masing-masing. dalam
penelitian ini diketahui bahwa ibu hamil usia lanjut secara signifikan
berhubungan dengan kehamilan dengan hipertensi, antepartum hemoroid &
lahir sesar, selain itu, ibu hamil berusia lanjut juga berkaitan dengan bayi
lahir prematur [AOR 3.622, 95% CI (1.469–8.930), p = 0.005], Berat bayi
lahir rendah [AOR 3.137, 95% CI (1.324–7.433), p = 0.009], kematian bayi
[AOR 2.54, 95% CI (1.141–5.635), p = 0.022] dan hasil APGAR skor
rendah [AOR 7.507, 95% CI (3.134– 17.98), p < 0.001]. namun tidak
ditemukan adanya hibungan antara ibu usia lanjut dengan kelainan cairan
ketuban, rupture prematur, dan kelahiran postterm.
3. Desain penelitian penelitian ini menerapkan retrospective comparative
cross sectional dengan menggunakan sistematik sampling.
4. Populasi studi pada penelitian ini adalah ibu hamil di Ayder comprehensive
specialized hospital
5. Temuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan
antara kerugian obstetrik dan dampak bagi perinatal dengan ibu usia lanjut.

10
penelitian ini dilakukan di Ayder Comprehensive Specialized Hospital,
Ethiopia Utara, pada tahun 2015 hingga 2 secara signifikan terkait dengan
hasil obstetrik yang merugikan seperti hipertensi akibat kehamilan dan
perdarahan antepartum dan terjadinya persalinan caesar juga cukup tinggi.
Selain itu, kehamilan usia ibu lanjut juga ditemukan sebagai faktor risiko
utama untuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, skor Apgar
menit kelima yang rendah dan kematian perinatal. Oleh karena itu, lebih
baik bagi penyedia layanan kesehatan untuk menasihati pasangan, yang
ingin memiliki anak di usia lanjut, tentang risiko kehamilan usia ibu lanjut.
Selain itu, petugas kesehatan perlu memberikan penekanan pada bagaimana
meningkatkan kesehatan ibu usia lanjut melalui penggunaan kontrasepsi
untuk mengurangi kehamilan pada kelompok usia ini.
6. Paparan, outcome, definisi operasional variabel diukur, cara mendapatkan
sampel serta metode pengukuran telah diinformasikan dengan cukup baik.
B. Validitas Internal
1. Pengaruh oleh bias observasi
Pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh bias karena data diambil dari
grafik kesehatan yang berasal dari sumber yang dapat dipercaya
2. Pengaruh counfounding
Pada penelitian ini tidak memiliki variabel counfonding.
3. Pengaruh variasi change
Pada studi ini, semua variabel yang digunakan mempunyai rentang nilai
CI yang pendek. sehingga hal ini tidak memungkinkan bahwa hasil studi
dipengaruhi variasi chance.
4. Kesimpulan
Penelitian ini tidak memiliki bias observasi, tidak ada variabel pengganggu
dan tidak di pengaruhi variasi change.
C. Validitas Eksternal
1. Penelitian ini menggunakan chart review comparative cross-sectional. data
didapatkan dari grafik kesehatan dari 752 ibu hamil (masing masing

11
kelompok penelitian sebanyak 376;>35 tahun dan kelompok kontrol;20-34
tahun) yang diambil pada bulan november 2017 hingga desember 2017
2. Kekuatan hubungan yang ditunjukkan dengan p value, pada penelitian ini
hampir semua kategori memiliki p value kurang dari 0,05 yang berarti
memiliki hasil yang signifikan.
3. Hasil studi pada penelitian ini konsisten dengan hasil studi penelitian ini
menunjukan nilai yang tidak terpaut jauh.
4. Spesifitas dalam penelitian ini tidak ada karena dalam penelitian ini data
pada variabel dependen didapat melalui review grafik kesehatan yang telah
ada.
5. Kesimpulan
Pada studi ini menggunakan waktu pengambilan data sesuai dengan yang
telah ditentukan, ada konsistensi dalam studi dan tidak ada spesifitas dalam
penelitian ini

D. Validitas Eksternal-Generalisasi Hasil Ke Populasi


Populasi pada penelitian ini dapat di aplikasikan pada populasi yang
memiliki karakteristik yang sama dengan studi ini.

E. Perbandingan Hasil Studi Dengan Bukti Lain


1. Konsistensi dengan bukti dari penelitian lain
Penelitian ini menunjukkan adanya konsistensi hasil dengan bukti
penelitian lain. Dibuktikan pada penelitian Rashed (2016) yang digunakan
dalam penelitian ini bahwa ibu usia lanjut tiga kali lebih berisiko
melahirkan dengan metode sesar. Begitupun dengan hasil bahwa tidak
adanya hubungan antara ketuban pecah dini, gangguan cairan amnion, dan
kelahiran post term yang menunjukan hasil konsisten yang dibuktikan
pada penlitian Rashed (2016).2
2. Bukti penelitian menunjukkan spesifisitas
Bukti penelitian menunjukan tidak ada spesifitas.

12
3. Hasil penelitian plausible dalam hal mekanisme biologik
Hasil penelitian ini menunjukan penyebab dan hasil konsisten dengan
pengetahuan biologis dan medis yang ada sesuai dengan meta analisis oleh
Alexander (2021).3
4. Efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan distribusi
eksposure dan outcome
Terkait dengan cross sectional yang diterapkan dalam penelitian ini,
sehingga penelitian tidak menunjukkan adanya sebab akibat.
5. Kesimpulan perbandingan hasil studi dengan bukti lain
Hasil penelitian ini cukup relevan, dapat diaplikasikan pada penelitian
dengan karakteristik yang sama dengan studi ini.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibu dengan usia lanjut memberikan berdampak buruk bagi reproduksi dan
bayi, sehingga membutuhkan tenaga kesehatan untuk merangkul pasangan
baru yang mengharapkan keturunan di usia lanjut terkait risiko kehamilan
di usia lanjut dengan memberikan kontrasepsi untuk menunda kehamilan
pada kelompok usia lanjut.
Penelitian ini tidak memiliki bias observasi, tidak ada variabel pengganggu
dan tidak di pengaruhi variasi change. Pada studi ini menggunakan waktu
pengambilan data sesuai dengan yang telah ditentukan, ada konsistensi
dalam studi dan tidak ada spesifitas. Hasil penelitian ini cukup relevan,
dapat diaplikasikan pada penelitian dengan karakteristik yang sama
dengan studi ini.
Kekurangan penelitian : penelitian hanya bersifat menggambarkan
hubungan antar variable, tidak memberikan hasil berupa penyelesaian
mengenai masalah karena penelitian bukan merupakan penelitian
eksperimental.

14
DAFTAR PUSTAKA
1. Mehari, M. et al. Advanced maternal age pregnancy and its adverse
obstetrical and perinatal outcomes in Ayder comprehensive specialized
hospital , Northern Ethiopia , 2017 : a comparative cross-sectional study.
20, 1–10 (2020).
2. Malaysiana, S., Maternal, U. L. & Kehamilan, K. M. Advanced Maternal
Age and Adverse Pregnancy Outcomes in Muar , Johor , Malaysia. 45,
1537–1542 (2016).
3. Frick, A. P. Best Practice & Research Clinical Obstetrics and Gynaecology
Advanced maternal age and adverse pregnancy outcomes. Best Pract. Res.
Clin. Obstet. Gynaecol. 70, 92–100 (2021).

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai