Bai - Indah Dan Berkah
Bai - Indah Dan Berkah
Mari buka Mushaf masing-masing, tepatnya pada Surah Saba ayat ke 34-35
Allah azza wa jalla berfirman yang artinya:
َ ِير ِإاَّل َقا َل ُم ْت َرفُو َها ِإ َّنا ِب َما ُأرْ سِ ْل ُت ْم ِب ِه َكافِر
ُون ٍ َو َما َأرْ َس ْل َنا فِي َقرْ َي ٍة مِنْ َنذ
َ َو َقالُوا َنحْ نُ َأ ْك َث ُر َأ ْم َوااًل َوَأ ْواَل ًدا َو َما َنحْ نُ ِب ُم َع َّذ ِب
ين
"Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun,
melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami
mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya". Dan mereka berkata:
"Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami
sekali-kali tidak akan diazab. (QS: Saba: 34-35)
Bila kita melihat sejarah, maka kita akan mendapati bahwa banyak diantara
umat-umat terdahulu yang gagal melewati ujian kekayaan dan kelapangan. Tak begitu
berbeda dengan yang terjadi pada manusia dewasa ini.
Alih-alih membelanjakan harta dengan baik, sebagian orang kaya bersikap
kejam kepada kaum yang fakir dan lemah. Akibatnya, muncullah mazhab sosialisme
yang menafikan hak kepemilikan individu dan mengukuhkan peperangan antarkelas.
Konflik dan perseteruan itu terus berlangsung memperebutkan kekayaan duniawi
yang fana. Saat ini, kita melihat rambu-rambu agama telah begitu dalam terkubur,
cakrawala semakin gelap, kemudian muncul berbagai filsafat serta pemikiran yang
menuntun manusia pada pengabdian terhadap dunia dan melalaikan akhirat. Dan satu-
satunya jalan keselamatan adalah kembali kepada ajaran agama yang benar,
menyusuri jalan iman menuju nikmat aman dunia dan akhirat.
Pada ayat-ayat sebelumnya, Allah azza wa jalla telah mengabarkan keberhasilan Iblis
dalam menggelincirkan manusia:
َ صد ََّق َعلَي ِْه ْم ِإ ْبلِيسُ َظ َّن ُه َفا َّت َبعُو ُه ِإاَّل َف ِري ًقا م َِن ْالمُْؤ ِمن
ِين َ َولَ َق ْد
"Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap
mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.
(QS: Saba: 20)
Maksudnya, Iblis menyangka bahwa dia dapat menguasai manusia dan membawa
mereka ke jalan kesesatan sebagaimana yang diikrarkan di hadapan Allah.
قال فبعزتك ألغوينهم أجمعين إال عبادك منهم المخلصين
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (QS: Sad: 82-83)
Walau demikian, Iblis mengakui bahwa ia takkan sanggup menggoda orang-orang
beriman dan mukhlis. Wallahu a'lam IG: @act_elgharantaly ACT_El-Gharantaly
TADABBUR
Mari buka Mushaf masing-masing. Tepatnya pada Surah Shaad ayat: 29.
Allah azza wa jalla berfirman:
)٢٩:ب (ص ْ ك لِ َي َّد َّبرُوا آ َيا ِت ِه َولِ َي َت َذ َّك َر ُأولُو
ِ األل َبا ٌ ار َ ِك َتابٌ َأ ْن َز ْل َناهُ ِإلَ ْي
َ ك ُم َب
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka mentadabbur ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran.
Jika seseorang ingin mendapatkan mutiara dari dasar lautan, tapi hanya berdiri
di tepi pantai, menikmati pasir putih, nyanyian burung camar, debur ombak dan
sepoinya angin tepi pantai, kira-kira kapan dia akan mendapatkan mutiara dan berapa
banyak yang didapatnya? Tidak ada. Karenanya, dia harus menyelam dan
membongkah batu-batu karang.
Seperti itulah orang yang membaca Al-Qur’an tapi tidak memahami isinya,
menghafal tetapi miskin pemahaman. Ia harus menyelam membongkah batu-batu
karang untuk memperoleh mutiara. Begitulah cara bertadabbur.
Lalur, apa itu tadabbur...?
Saat menafsirkan ayat diatas Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi
rahimahullah berkata, "Maksudnya adalah memahami sedikit demi sedikit ayat-ayat
tersebut, berfikir tentangnya, memperdalam pengamatan ke dalamnya sehingga
memahami hidayah-hidayah yang dikandungnya." (Adhwa'ul Bayan 6/344)
Perintah untuk mentadabburi Al-Qur’an juga ditegaskan di dalam firman-Nya:
ب َأ ْق َفالُ َها ٰ َآن َأ ْم َعل
ٍ ى قُلُو َ َأ َفاَل َي َت َد َّبر
َ ُْون ْالقُر
Artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ataukah hati mereka
terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
Pada ayat ini, Allah menyifati hati yang jauh dari tadabbur sebagai hati yang terkunci.
Dahulu, kaum muslimin hanya memiliki satu kitab yaitu Al-Qur’an. Dengan
satu kitab itu mereka menjadi umat yang disegani dunia. Prestasi itu diraih hanya
kurang dari 40 tahun sejak risalah diturunkan.
Saat ini... Tak terhitung berapa kitab yang tersimpan di dalam khazanah
keilmuan islam, namun kondisi mereka terpuruk. Sejak runtuhnya khilafah 93 tahun
yang lalu, mereka seperti tak bisa bangkit, terpuruk dan tercabik-cabik bak hidangan
diatas meja musuh.
Mengapa..?
Dahulu... Satu kitab itu benar-benar dijadikan pedoman. Pesan-pesan Al-
Qur’an hidup di hati para sahabat dan tabi'in. Mereka berhasil menjadi penerjemah
terbaik Al-Qur’an lewat amal-amal mereka.
Adapun hari ini... Jutaan buku yang menyesaki lemari kaum muslimin seolah
tak ada artinya. Buku-buku itu hanya dipelajari untuk meraih gelar akademik, ilmu
islam berubah menjadi wawasan ditangan orang-orang yang katanya cendekiawan.
Al-Qur’an hanya dibaca pada acara-acara ceremonial. Tilawahnya diperlombakan,
namun pesan-pesannya diabaikan.
Dua warna yang berbeda bukan...?
Hari ini, kita butuh lebih dari sekedar musabaqah tilawatil qur'an. Kita butuh
musabaqah (perlombaan) dalam mengamalkan Al-Qur'an. Dan untuk itu, dibutuhkan
tadabbur yang lebih dalam. Agar kita memahami dan mengerti pesan-pesan Al-
Qur’an dengan baik, sehingga mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.
Wallahu a'lam
IG: @act_elgharantaly
Wallohu a’lam
Nabi ﷺbersabda,
» َما مِنْ مُسْ ل ٍِم َيدَّانُ َد ْي ًنا َيعْ لَ ُم هَّللا ُ ِم ْن ُه َأ َّن ُه ي ُِري ُد َأدَا َءهُ ِإالَّ َأدَّاهُ هَّللا ُ َع ْن ُه فِى ال ُّد ْن َيا
“Jika seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin
melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi
hutang tersebut di dunia”. (HR. Ibnu Majah)
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu
dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan amal kebaikannya (di hari kiamat
nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah)
Jika amal baiknya habis, maka amal buruk orang yg dihutangi ia tanggung, namun
jika tidak mencukupi juga, ia dijebloskan ke Nereka
Rasulullah ﷺbersabda:
َما َأ َك َل ْالعُصْ فُ ْو ُر َش ْيًئ ا َم َع ال َّنسْ ِر# َو َمنْ َظنَّ َأنَّ الرِّ ْز َق َيْأ ِتيْ ِبقُ َّو ٍة
Barang siapa menyangka bahwa kekuatan bisa mendatangkan rezeki,
Tentu burung pipit tidak akan makan apa apa (karena kalah tanding) dengan burung
elang (dalam mencari rezeki).
َ َو َك ْم ِمنْ َس ِقي ٍْم َع# ات ِمنْ َغي ِْر عِ لَّ ٍة
اش ِح ْي ًنا م َِن ال َّدهْ ِر َ ْح َم َ َْف َك ْم ِمن
ٍ ص ِحي
Berapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa sakit.
Dan berapa banyak orang sakit namun tetap hidup bertahun-tahun.
Rezeki itu tidak terbatas pada harta dan makanan, rezeki Allah itu luas. Bisa jadi rezeki itu
berupa teman yg sholih,
Atau pikiran yang tenang dan rileks, Atau tidur yang nyenyak,
Atau tempat bernaung yang membuatmu tidak butuh pada orang lain dan terhina,
Atau berupa pemandangan yg menyejukkan hati dan mengubah moodmu,
Atau berupa seseorang yg mencintaimu dan bersabar atas segala kesalahanmu,
Atau berupa kata-kata indah yang engkau baca,
Atau berupa kasih sayang ibu dan ayah,
Atau berupa pundak orang yang engkau cintai sebagai tempatmu menangis,
Atau berupa kesempatan duduk bersama saudara-saudari yang membuatmu bisa menghapus
kegalauan,
Atau berupa rasa hormat dari orang-orang disekelilingmu,
Atau berupa hadiah dari orang yang begitu berarti bagimu,
Atau berupa kemampuanmu dalam melayani diri sendiri.
Begitulah..
Disetiap kondisi selalu ada rezeki Allah untuk kita.
Ya Allah kurniakan kami ridho-Mu, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pemberi rezeki
Sumber: ehsaweb.net
Penerjemah: ACT El-Gharantaly
Catatan: Belajarlah memaknai setiap pemberian Allah. Jangan lupa untuk selalu mengiringi
karunia-Nya dengan syukur.
Selamat beraktifitas
________
Madinah 29 Dzulhijjah 1436 H
َ َفَأ ْك ِثرُوا الد، َوه َُو َسا ِج ٌد-َّ َع َّز َو َجل- " َأ ْق َربُ َما َي ُكونُ ْال َع ْب ُد مِنْ َر ِّب ِه
" ُّعا َء
"Sedekat-dekatnya seorang hamba kepada Rabbnya -azza wa jalla- ialah ketika dia sedang
bersujud, karena itu perbanyaklah doa (di dalamnya)". (HR. Muslim)
______
Madinah 06-01-1436 H
ACT El-Gharantaly
ACT_El-Gharantaly
FIQIH DAKWAH
-cermin salaf-
Suatu hari seseorang pernah bersin di sisi Abdullah bin Mubaarak, orang itu tidak
mengucapkan Hamdalah.
Lalu Ibnul Mubaarak menoleh kepadanya dan bertanya, "Apa yang seharusnya diucapkan
seseorang ketika bersin..?
Orang tadi menjawab, "Alhamdulillah"
Ibnul Mubaarakpun berkata: "Yarhamukallah"
(Al-Hilyah)
Catatan:
Sahabat....
Bukankah zina merupakan dosa besar..?
Tapi coba perhatikan cara Rasulullah dalam memperbaiki kesalahan pemuda tadi, kemudian
bandingkan dengan sikap sebagian orang di zaman ini bila dihadapkan dengan kasus yang
sama.
Terkadang dalam mengingkari suatu kesalahan, sebagian kita lebih sering bertindak layaknya
seorang hakim ketimbang dokter.
Lebih suka memvonis ketimbang mengobati.
Kalau begitu kita harus belajar lagi...
WAQFAH
Syaikh Ali Musthafa Thanthawi -rahimahullah- pernah ditanya tentang kata bijak terindah
yang pernah dibacanya, beliau menjawab:
"Aku telah membaca lebih dari 70 tahun, namun aku belum pernah menemukan kata bijak
paling indah seperti apa yang diriwiyatkan oleh Ibnul Jauzi -rahimahullah-.
وإن لذة المعاصي تذهب ويبقى عقابها،إن مشقة الطاعة تذهب ويبقى ثوابها
"Sesungguhnnya keletihan karena melakukan ketaatan akan hilang, dan tinggallah pahalanya.
Dan kenikmatan melakukan maksiat akan hilang dan tinggallah hukumannya.
يا رب ما طابت ال ّدنيا: وقُل،ظلُمات اللّيالي ُ و ُم ّد يديك إليه في،ُكن مع هللا وال ُتبالي
وال الج ّنة إال ّ برُؤيتك، وال اآلخرة إال ّ بعفوك،إال ّ بذكرك
Teruslah bersama Allah dan jangan pedulikan (yang lain). Tengadakan tanganmu kepada-
Nya di kegelapan malam, sembari berdoa: Ya Rabb.., Dunia ini takkan indah kecuali dengan
mengingat-Mu. Akhirat takkan indah kecuali dengan ampunan-Mu. Dan surgapun takkan
indah kecuali dengan melihat wajah-Mu.
، افعل الخير مهما استصغرته،صافح وسامح ودع الخلق للخالق فنحن وهم راحلون
فإنك ال تدري أي حسنة تدخلك الجنة
Lapangkan dadamu.. Maafkan (orang yang bersalah padamu). Biarkan (urusan) makhluk
untuk sang Khaliq, karena kita dan mereka akan pergi (meninggalkan dunia). Lakukanlah
kebaikan walau engkau menganggapnya sepele, karena sesungguhnya engkau tidak tau
kebaikan mana yang akan memasukkanmu kedalam surga"
Catatan:
Benar,.. Kita tak pernah tau amalan yang mana yang akan membawa kita ke surga.
Mungkin saja amalan itu adalah sedekah yang kita berikan begitu saja.
Atau dua rakaat sholat yang pernah kita lakukan dengan penuh khusyuk.
Atau senyum tulus yang pernah kita torehkan untuk saudara kita.
Atau kemaafan yang kita beri sebelum merebahkan badan di malam hari.
Atau karena untaian tasbih yang pernah terucap disaat lelah.
Atau bisa jadi karena setitik air mata yang menetes karena penyesalan terhadap dosa yang
pernah dilakukan di masa silam.
Entahlah...
Yang jelas jangan pernah meremehkan amal sholeh, sekecil apapun amalan itu.
Karena dahulu seorang pelacur masuk surga hanya karena memberi minum seekor anjing
yang kehausan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada pada Jabir bin Sulaim,
__________
Madinah 02-05-1437 H
ACT El-Gharantaly
IBROH
~Ada Ganti Yang Indah Untuk Setiap Yang Kau Tinggalkan Karena Allah.~
Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity mengisahkan, "Dahulu
ada seorang penuntut ilmu yang memiliki wajah yang sangat tampan. Banyak wanita yang
tergila-gila padanya. Pemuda itu tinggal sendiri. Hingga disuatu malam yang sangat dingin,
tiba-tiba masuklah seorang gadis cantik yang tak lain adalah anak tetangganya.
Dengan wajah memelas ia mengatakan kalau ayahnya tidak membukakan pintu
untuknya, sehingga ia terpaksa masuk menemui pemuda tersebut. Melihat kondisi sang gadis,
pemuda tadi seolah tak punya pulihan lain kecuali mengizinkannya masuk. Lampu untuk
murajaah (mengulang pelajaran) baru saja dinyalakan. Tiba-tiba syaitan membisikinya untuk
melakukan zina dengan wanita tersebut, syahwatnya seolah tak terbendung lagi.
Tahukah anda apa yang dilakukan pemuda tadi.?
Dia meletakkan jari telunjuknya tepat diatas nyala lampu, sambil menangis ia berkata,
"Wahai diriku, apakah engkau sanggup menahan panasnya api neraka..? Sambil menangis ia
terus mengulang-ngulang kalimat tersebut. Melihat peristiwa itu, sang gadis ikut menangis
dan bergegas lari menemui ayahnya.
Dia menceritakan apa yang dilihatnya kepada sang ayah. Ayahnya lalu bersumpah
bahwa tidak ada yang boleh menikahi anak gadisnya kecuali pemuda tersebut." Akhirnya
pemuda itu dinikahkan dengan sang gadis, padahal ia hanya seorang penuntut ilmu yang fakir
lagi anak perantauan.
Begitulah..
Dia meninggalkan hal yang diharamkan Allah, lalu Allah pun menggantinya dengan apa yang
dihalalkan-Nya"
Catatan:
Seorang penyair berkata:
_________
Madinah 10-05-1437 H
ACT El-Gharantaly
KHATIROH
Kebahagiaan tak selalu datang dari hal-hal terbaik, termahal dan tercantik yang kita miliki,
atau dari hal-hal terindah yang selalu kita impikan. Akan tetapi, kebahagiaan datang dari cara
kita menyikapi apa yang kita miliki.
Syukurilah, maka kebahagiaan itu akan datang. Nikmatilah tanpa mengeluh, sebab bisa jadi
apa yang kita keluhkan adalah kenikmatan yang diharapkan orang lain.
Syukurilah... Karena syukur adalah kunci kekayaan hidup. Syukur akan mengubah apa yg kita
miliki menjadi cukup, dan mengubah tamak menjadi qonaah. Belajarlah untuk menjadi
bahagia dengan sederhana.
Tersenyumlah untuk menyingkirkan duka dari dirimu dan dari orang-orang disekelilingmu.
Tersenyumlah, sebab bukan engkau saja yang punya masaalah dalam hidup ini. Disana ada
banyak orang yang kehidupannya mungkin jauh lebih rumit darimu, namun mereka memilih
diam dan bersepi dalam munajat.
Engkau seorang mukmin, tunjukan bahwa engkau mampu menghadapi segala ujian. Berkeluh
kesah bukanlah kepribadianmu, karena bagi seorang mukmin semua kondisi itu baik baginya.
Bila diberi dia bersyukur dan bila diuji dia bersabar.
Ah.. Betapa indahnya hidup seorang mukmin itu..
Tersenyumlah dan nikmati hidupmu.
____________
Cirebon 15 Sya'ban 1436 H
ACT El-Gharantaly
TAAMMULAAT
Hidup ini bagaikan mawar
Di dalamnya ada keindahan yang membuatmu bahagia, dan ada duri yang kadang
membuatmu terluka.
Yakinilah….
Apa yang telah ditakdirkan untukmu pasti akan kau raih walaupun engkau lemah.
Dan apa yang ditakdirkan untuk selainmu, maka kau takkan bisa meraihnya dengan segala
kekuatanmu”
Tak ada yang sempurna selain Allah.
Jadi.. berhentilah menuntut kesempurnaan dari orang lain.
Tak usah bersedih bila kebaikanmu tidak dihargai.
Karena bila penduduk bumi tidak menghargaimu, maka ada Allah yang akan memberkatimu.
Semua akan berkurang bila kau bagi dengan orang lain, kecuali kebahagiaan.
Ia akan bertambah saat kau mau membaginya dengan orang lain.
ت َيْأتِينِي َ َيش ل
ُ يس ال َم ْو ُ ضم
َ ِنت ال َع ّ َكَأ ِّني َق ْد
Seolah-olah aku akan hidup selamanya dan kematian tidak akan menghampiriku
َأ لَــــ ْم َأسْ َمعْ لِما َقد َجا َء فِي َقافٍ َو ياسِ ين
Tidakkah aku mendengar apa yang datang kepadaku (dalam surat) Qaaf dan Yasin itu?
The Poem that made the Imām of Ahlus-Sunnah, Ahmad bin Hanbal (rahimahullaah) Cry, so
much so that one of his students said that he almost perished due to hi...
DUKA DI BAWAH LANGIT THO'IF
Hari ini saya diberi kesempatan untuk mengunjungi kota Thaif lagi. Seperti biasa,
setiap kali mengunjungi kota ini, hati saya selalu dihinggapi perasaan haru. Setiap sudut kota
seolah berlomba membisikkan fragmen demi fragmen kisah yang begitu menyayat hati. Kisah
tentang takdir dakwah yang memaksa memori ini mundur melewati lorong waktu ke 14 abad
yang lalu.
Tahun itu langit Makkah seolah larut dalam duka. Dua orang yang begitu menyayangi
Rasulullah wafat dalam waktu yang berdekatan. Sang istri yang selalu meneguhkan dan sang
paman yang selalu tampil sebagai pembela. Kepergian keduanya menorehkan luka yang
mendalam.
Tekanan terhadap dakwah semakin menjadi-jadi. Penyiksaan demi penyiksaan terus
dialami nabi dan para sahabat. Dunia seolah tak menyisahkan ruang baginya, kesedihan
nampak jelas dari raut wajahnya. Hatinya seolah berbisik, "Kemana lagi aku harus pergi..?
Kemana aku harus mencari perlindungan dari gangguan kafir Quraisy..?
Setelah berfikir panjang, ia memutuskan pergi sejauh 85 km ke arah selatan Makkah,
jauh di balik bukit-bukit curam nan terjal. Bersama Zaid bin Haritsah, ia menaklukkan medan
yang cukup sulit dengan berjalan kaki. Hatinya seolah berbisik, "muda-mudahan ada secercah
harapan disana."
Sesampainya di Tho'if, ia langsung menemui para pembesar bani Tsaqif dan
mengutarakan maksud kedatangannya. Namun respon para pembesar bani Tsaqif diluar
dugaan. Bukan sambutan hangat yang diterimanya, tapi justru umpatan dan sumpah serapah.
"Tersobeklah tirai Ka'bah bila Sang Rabb mengutusmu",
"Apakah Tuhan tidak menemukan orang selain dirimu..?".
Kalimat-kalimat tersebut lepas dari bibir para pembesar Tsaqif tanpa henti. Tak
sampai disitu, penolakan itu berbuntut pengusiran. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam tidak memaksa mereka untuk menerima dakwahnya. Dengan lembut rasulullah
mengajukan sejumlah permintaan kepada mereka.
“Bila kalian menolak untuk memberikan perlindungan dan masuk Islam, maka kuharap kalian
tidak mengabarkan kepada Quraisy bahwa aku datang untuk meminta pertolongan.”
Permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh para pembesar Tha’if. Mereka seolah
keluar dari tabi'at bangsa arab yang sangat menghargai siapapun yang meminta perlindungan.
Mereka mengutus beberapa utusan ke Makkah untuk mengabarkan perihal rasulullah dan
maksud kedatangannya. Karena beberapa permintaan sebelumnya ditolak, nabi shallallahu
alaihi wasallam mengajukan permintaan terakhir. “Bila kalian menolak, biarkan aku pergi,”
pinta nabi dengan lembut.
Ternyata mereka tidak membiarkan rasulullah pergi begitu saja. Mereka
mengerahkan anak-anak dan para budak untuk melempari rasulullah shallallahu alaihi
wasallam dengan batu. Sebuah tindakan yang tak hanya sebatas pengusiran, namun juga
sebagai bentuk hinaan. Lemparan demi lemparan mengenai sekujur tubuh rasulullah, kepala
beliau terluka, darah mengucur dari atas kepala hingga membasahi terompahnya.
Betapa malangnya engkau wahai rasulullah....,
Betapa kasarnya perbuatan penduduk Tho'if terhadapmu. Jangankan menerima, menolak
dengan baik pun mereka enggan.
Setelah berlari sejauh tiga mil, tubuh yang kokoh itu perlahan mulai lunglai. Ia
tersandar lelah dibalik tembok yang mengitari rimbunnya kebun anggur milik Utbah dan
Syaibah, keduanya merupakan putra Rabi'ah salah seorang pembesar Quraisy. Keduanya
termasuk orang yang paling memusuhi Islam, namun karena melihat kondisi nabi yang cukup
parah, permusuhan itu berubah menjadi iba.
Singkatnya, mereka berdiam disana hingga matahari terbenam dan malam
menghamparkan tabirnya. Malam itu juga mereka memutuskan untuk kembali ke Makkah.
Ditengah keletihan yang mendera, disaat tetesan darah yang terus mengalir, ia terus
memikirkan akan kondisi para sahabatnya yang terus mengalami siksaan di kota mekah.
Ingatan membawanya pada Khadijah dan Abu Tholib yang telah tiada. Kini tak ada pilihan
lain selain mengadukan nestapa yang teramat pahit itu kepada sang Khaliq. Dengan nafas
yang tersengal, mulut sucinya berucap, "