Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM MUTU

INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT GRHA HUSADA


Jl. Padi No 3, KomplekPerumahan PT Petrokimia Gresik 61119
Phone : 031-3973400, 3973401 (Hunting), Fax 031-3972623
Email :sbu.rsgrahu@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT GRHA HUSADA

Gresik, 8 Januari 2018


Plt. Kepala Direktur
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Grha Husada

Indri Widyanti, S. Farm, Apt dr. Dian Ayu Lukitasari


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mengetahui pelayanan mutu Instalasi Farmasi RS Grha Husada
maka harus ada suatu penetapan standart mutu yang dapat diukur dan
ditentukan nilainya secara periodik. Sebagian besar standar pelayanan mutu
Instalasi Farmasi ini berdasarkan standar pelayanan minimal Rumah Sakit yang
telah ditetapkan oleh Kemenkes di dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/2004Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit. Sedangkan beberapa indikator lain ditetapkan oleh internal
Rumah Sakit setelah diadakan pertemuan rapat secara intensif.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Instalasi Farmasi.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis.
2. Meningkatkan mutu pelayanan manajemen.
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
BAB 2
KEGIATAN

Tabel 2.1 Kegiatan Unit Instalasi Farmasi Periode Januari – Desember 2018
Kegiatan Target
Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran
Pokok
Pencatatan 1. Waktu tunggu PDSA untuk memperpendek waktu tunggu pelayanan obat IAM ≤ 30 menit
dan pelayanan obat jadi
pelaporan jadi (profil Plan:
indikator mutu - Penambahan sumber daya manusia Apoteker dan

terlampir) Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).


- Rapat rutin Instalasi Farmasi untuk membahas
peningkatan mutu Instalasi Farmasi, termasuk waktu
tunggu hasil pelayanan obat jadi.
- Monitoring pelayanan oleh Plt. Ka Instalasi Farmasi.
Do :
- Membuat memo permohonan penambahan sumber
daya manusia Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) kepada Direktur.
- Supervisi pelayanan oleh Ka Instalasi Farmasi.
Study:
- Analisa rutin waktu tunggu hasil pelayanan Farmasi.
- Pengawasan dari Plt. Ka Instalasi Farmasi.
Action:
- Membandingkan dengan standar Rumah Sakit.
- Menyusun rencana tindak lanjut.

2. Waktu tunggu PDSA untuk memperpendek waktu tunggu pelayanan obat IAM ≤ 60 menit

pelayanan obat racikan.


racikan (profil Plan:

indikator mutu - Penambahan sumber daya manusia Apoteker dan


terlampir) Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).
- Rapat rutin Instalasi Farmasi untuk membahas
peningkatan mutu Instalasi Farmasi, termasuk waktu
tunggu hasil pelayanan obat racikan.
- Monitoring pelayanan oleh Plt. Ka Instalasi Farmasi.
Do :
- Membuat memo permohonan penambahan sumber
daya manusia Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) kepada Direktur.
- Supervisi pelayanan oleh Plt. Ka Instalasi Farmasi.
Study:
- Analisa rutin waktu tunggu hasil pelayanan Farmasi.
- Pengawasan dari Plt. Ka Instalasi Farmasi.
Action:
- Membandingkan dengan standar Rumah Sakit.
- Menyusun rencana tindak lanjut.

3. Tidak adanya PDSA untuk meningkatkan persentase tidak adanya kejadian IAM 100%

kejadian kesalahan pemberian obat


kesalahan Plan:

pemberian obat - Pencatatan survey kepuasan pelayanan farmasi


(profil indikator dengan memberiksan formulir kepuasan pasien.
mutu terlampir) - Meningkatkan Layanan Prima Petugas Farmasi
- Meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif
petugas farmasi.
Do :
- Apoteker/petugas farmasi menjalankan telaah obat
pada saat penyerahan obat.
- Petugas farmasi menjalankan double check obat high
alert/LASA.
- Supervisi double check oleh Plt. Ka Instalasi Farmasi.
Study:
- Analisa rutin telaah obat dan double check di Instalasi
Farmasi
Action:
- Membandingkan dengan standar Rumah Sakit atau
Standar Pelayanan Minimal
- Menyusun rencana tindak lanjut

4. Kepuasan PDSA untuk meningkatkan persentase kepuasan pelanggan


pelanggan (profil Plan:

indikator mutu - Meningkatkan Layanan Prima Petugas Farmasi


- Meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif
petugas farmasi.
Do :
- Lebih aktif dalam meberikan formulir kepuasan pesien
untuk di nilai oleh pasien.
- Supervisi Layanan Prima Petugas Farmasi.
- Supervisi pelayanan oleh Plt. Ka Instalasi Farmasi.
- Inhouse training tentang Komunikasi Efektif untuk
petugas farmasi.
Study:
- Analisa rutin kepuasan pelanggan pasien Instalasi
Farmasi
Action:
- Membandingkan dengan standar Rumah Sakit atau
Standar Pelayanan Minimal.
- Menyusun rencana tindak lanjut

5. Kesesuasian PDSA untuk meningkatkan persentase kesesuasian IAM 100%

penulisan resep penulisan resep dengan Formularium Nasional untuk pasien


dengan BPJS.
Formularium Plan:

Nasional untuk - Mensosialisasikan kepada dokter penulis resep untuk


pasien BPJS meresepkan sesuai dengan formularium nasional.
(profil indikator Do :
mutu terlampir) - Penyediaan soft copy dan hard copy Formularium
Nasional di setiap unit yang ada di rumah sakit.
- Supervisi kesesuian penulisan resep oleh Plt. Ka
Instalasi Farmasi.
Study:
- Analisa rutin kesesuaian resep dengan formularium
nasional untuk pasien BPJS.
Action:
- Membandingkan dengan standar Rumah Sakit atau
Standar Pelayanan Minimal.
- Menyusun rencana tindak lanjut

6. Ketersediaan PDSA untuk meningkatkan persentase ketersediaan obat IAM 100%


obat kronis rawat kronis rawat jalan spesialis penyakit dalam.

jalan spesialis Plan:


penyakit dalam. - Mensosialisasikan kepada dokter penulis resep untuk
meresepkan sesuai dengan formularium nasional.
Do :
- Penyediaan stok obat-obatan kronis yang lebih
banyak untuk mengurangi jumlah indenan.
- Supervisi ketersediaan stok obat-obat kronis oleh Plt.
Ka Instalasi Farmasi.
Study:
- Analisa rutin ketersediaan obat kronis rawat jalan
spesialis penyakit dalam.
Action:
- Membandingkan dengan standar Rumah Sakit atau
Standar Pelayanan Minimal.
- Menyusun rencana tindak lanjut
BAB 3

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Unit Instalasi Farmasi Periode Januari – Desember 2018
Bulan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Waktu tunggu PDSA untuk memperpendek waktu tunggu

pelayanan obat jadi pelayanan obat jadi


(profil indikator mutu Plan:

terlampir) - Penambahan sumber daya manusia


Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK).
- Rapat rutin Instalasi Farmasi untuk
membahas peningkatan mutu
Instalasi Farmasi, termasuk waktu
tunggu hasil pelayanan obat jadi.
- Monitoring pelayanan oleh Plt. Ka
Instalasi Farmasi.
Do :
- Membuat memo permohonan
penambahan sumber daya manusia
Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) kepada Direktur.
- Supervisi pelayanan oleh Ka Instalasi
Farmasi.
Study:
- Analisa rutin waktu tunggu hasil
pelayanan Farmasi.
- Pengawasan dari Plt. Ka Instalasi
Farmasi.
Action:
- Membandingkan dengan standar
Rumah Sakit.
- Menyusun rencana tindak lanjut.

Waktu tunggu PDSA untuk memperpendek waktu tunggu

pelayanan obat pelayanan obat racikan.


racikan (profil Plan:

indikator mutu - Penambahan sumber daya manusia


terlampir) Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK).
- Rapat rutin Instalasi Farmasi untuk
membahas peningkatan mutu
Instalasi Farmasi, termasuk waktu
tunggu hasil pelayanan obat racikan.
- Monitoring pelayanan oleh Plt. Ka
Instalasi Farmasi.
Do :
- Membuat memo permohonan
penambahan sumber daya manusia
Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) kepada Direktur.
- Supervisi pelayanan oleh Plt. Ka
Instalasi Farmasi.
Study:
- Analisa rutin waktu tunggu hasil
pelayanan Farmasi.
- Pengawasan dari Plt. Ka Instalasi
Farmasi.
Action:
- Membandingkan dengan standar
Rumah Sakit.
- Menyusun rencana tindak lanjut.

Tidak adanya PDSA untuk meningkatkan persentase tidak

kejadian kesalahan adanya kejadian kesalahan pemberian obat


pemberian obat Plan:

(profil indikator mutu - Pencatatan survey kepuasan


terlampir) pelayanan farmasi dengan
memberiksan formulir kepuasan
pasien.
- Meningkatkan Layanan Prima
Petugas Farmasi
- Meningkatkan kemampuan
komunikasi yang efektif petugas
farmasi.
Do :
- Apoteker/petugas farmasi
menjalankan telaah obat pada saat
penyerahan obat.
- Petugas farmasi menjalankan double
check obat high alert/LASA.
- Supervisi double check oleh Plt. Ka
Instalasi Farmasi.
Study:
- Analisa rutin telaah obat dan double
check di Instalasi Farmasi
Action:
- Membandingkan dengan standar
Rumah Sakit atau Standar
Pelayanan Minimal
- Menyusun rencana tindak lanjut

Kepuasan PDSA untuk meningkatkan persentase

pelanggan (profil kepuasan pelanggan


indikator mutu Plan:
- Meningkatkan Layanan Prima
Petugas Farmasi
- Meningkatkan kemampuan
komunikasi yang efektif petugas
farmasi.
Do :
- Lebih aktif dalam meberikan formulir
kepuasan pesien untuk di nilai oleh
pasien.
- Supervisi Layanan Prima Petugas
Farmasi.
- Supervisi pelayanan oleh Plt. Ka
Instalasi Farmasi.
- Inhouse training tentang Komunikasi
Efektif untuk petugas farmasi.
Study:
- Analisa rutin kepuasan pelanggan
pasien Instalasi Farmasi
Action:
- Membandingkan dengan standar
Rumah Sakit atau Standar
Pelayanan Minimal.
- Menyusun rencana tindak lanjut

Kesesuasian PDSA untuk meningkatkan persentase


penulisan resep kesesuasian penulisan resep dengan

dengan Formularium Formularium Nasional untuk pasien BPJS.


Nasional untuk Plan:

pasien BPJS (profil - Mensosialisasikan kepada dokter


indikator mutu penulis resep untuk meresepkan
terlampir) sesuai dengan formularium nasional.
Do :
- Penyediaan soft copy dan hard copy
Formularium Nasional di setiap unit
yang ada di rumah sakit.
- Supervisi kesesuian penulisan resep
oleh Plt. Ka Instalasi Farmasi.
Study:
- Analisa rutin kesesuaian resep
dengan formularium nasional untuk
pasien BPJS.
Action:
- Membandingkan dengan standar
Rumah Sakit atau Standar
Pelayanan Minimal.
- Menyusun rencana tindak lanjut

Ketersediaan obat PDSA untuk meningkatkan persentase


kronis rawat jalan ketersediaan obat kronis rawat jalan

spesialis penyakit spesialis penyakit dalam.


dalam. Plan:
- Mensosialisasikan kepada dokter
penulis resep untuk meresepkan
sesuai dengan formularium nasional.
Do :
- Penyediaan stok obat-obatan kronis
yang lebih banyak untuk mengurangi
jumlah indenan.
- Supervisi ketersediaan stok obat-
obat kronis oleh Plt. Ka Instalasi
Farmasi.
Study:
- Analisa rutin ketersediaan obat kronis
rawat jalan spesialis penyakit dalam.
Action:
- Membandingkan dengan standar
Rumah Sakit atau Standar
Pelayanan Minimal.
- Menyusun rencana tindak lanjut
BAB 4

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi program ini dilakukan setiap bulan sekali dengan melihat


pencapaian kegiatan yang dilaksanakan di bulan sebelumnya. Untuk menunjang
kegiatan tersebut perlu dilakukan pelaporan kepada Komite Mutu dan
Keselamatan Pasie untuk selanjutnya diteruskan kepada Direktur RS Grha
Husada.
BAB 5
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan dan pelaksanaan Program Mutu di Instalasi Farmasi dilaksanakan


secara harian dan direkap setiap bulan.
2. Pelaporan dilakukan setiap awal bulan berikutnya dan didokumentasikan.

LAMPIRAN 1
KAMUS INDIKATOR MUTU INSTALASI FARMASI
1

1. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi

Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu


Operasional mulai pasien menyerahkan resep dan diterima oleh
petugas farmasi sampai dengan pasien menerima obat jadi

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analis 3 bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien


yang disurvey dalam satu bulan

Denumerator Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan

Sumber Data Survey

Standart <30 menit

Penanggungjawab Kepala Instalasi Farmasi

2. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan :

Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi

Definisi Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang


Operasional waktu mulai pasien menyerahkan resep dan diterima oleh
petugas farmasi sampai dengan pasien menerima obat
racikan

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analis 3 bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan


pasien yang disurvey dalam satu bulan

Denumerator Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan


Sumber Data Survey

Standart <60 menit

Penanggungjawab KepalaInstalasiFarmasi

3. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat

Dimensi Mutu Keselamatan dan Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat

Definisi Kesalahan dam pemberian obat meliputi :


Operasional 1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analis 3 bulan

Numerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey


dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan
pemberian obat

Denumerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey

Sumber Data Survey

Standart 100 %

Penanggungjawab Kepala Instalasi Farmasi

4. Kepuasan Pelanggan

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan


farmasi

Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh


Operasional pelanggan terhadap pelayanan farmasi

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analis 3 bulan

Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang


disurvey (dalam prosen)

Denumerator Jumlah total pasien yang disurvey (n minimal 50)

Sumber Data Survey

Standart > 80 %

Penanggungjawab KepalaInstalasiFarmasi

5. Kesesuaian Penulisan Resep dengan Formularium Nasional

Dimensi Mutu Efisiensi

Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien

Definisi Formularium obat adalah daftarobat yang digunakan di


Operasional Rumah Sakit

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analis 3 bulan

Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai


formularium dalam satu bulan

Denumerator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sample dalam


satu bulan (n minimal 50)

Sumber Data Survey

Standart 100 %

Penanggungjawab Kepala Instalasi Farmasi

6. Ketersediaan Obat Kronis Penyakit Dalam

Dimensi Mutu Kualitas

Tujuan Tergambarnya kualitas pelayanan obat kepada pasien

Definisi Obat kronis adalah obat yang harus dikonsumsi secara


Operasional rutin untuk penyakit-penyakit kronis.

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analis 3 bulan


Numerator Jumlah resep harian poli spesialis penyakit dikurangi obat
resep inden

Denumerator Jumlah seluruh resep harian dari poli spesialis penyakit


dalam

Sumber Data Survey

Standart 100 %

Penanggungjawab KepalaInstalasiFarmasi

Anda mungkin juga menyukai