5
Pengenalan konsep GEDSI &
inklusi sosial
GEDSI dan Pembangunan
yang Inklusif
Apa itu GEDSI?
§ GEDSI adalah singkatan dari: gender, disability & social inclusion (inklusi gender, disabilitas & sosial).
§ GEDSI dapat dipahami sebagai sebuah pola pikir (mindset), proses, dan hasil (outcome) yang
memastikan bahwa tidak ada yang termarjinalisasi dalam program pembangunan dan pelayanan publik
(no one left behind).
8
Memahami inklusi vs. eksklusi,
segregasi & integrasi
Segregasi terjadi ketika ada
Eksklusi terjadi ketika ada
individu atau suatu kelompok
individu atau kelompok
yang diberikan akses atau
yang secara sengaja atau
kesempatan yang berbeda
tidak sengaja tidak
berdasarkan kondisinya, dan
mendapatkan akses ke
ditempatkan terpisah (isolasi)
suatu kesempatan (program
dari yang lainnya.
atau pelayanan).
“
Adoption by States Parties of temporary special measures aimed at accelerating de facto equality between men
and women shall not be considered discrimination as defined in the present Convention, but shall in no way entail
as a consequence the maintenance of unequal or separate standards; these measures shall be discontinued when
”
the objectives of equality of opportunity and treatment have been achieved. (CEDAW Article 4)
11
Mini Quiz soal inklusi sosial dan pembangunan yang inklusif
1. GEDSI adalah singkatan 2. Konsep apa yang menjelaskan adanya
dari: gender, disability & proses reformasi sistemik untuk
social inclusion (inklusi memodifikasi struktur, konten, metode,
gender, disabilitas & sosial). strategi, dll untuk mengurangi hambatan
Dalam pembangunan, di bagi individu atau kelompok dengan
area mana saja GEDSI
karakteristik berbeda sehingga semua
dapat diterapkan?
pihak dapat berpartisipasi dan
A. Pola pikir mendapatkan manfaat sesuai
A. Integrasi
B. Proses kebutuhannya (equitable)?
B. Inklusi
C. Hasil (outcome)
C. Kesetaraan (equality)
D. Semua benar
D. Segregasi
12
Pengenalan konsep
Pengarusutamaan Gender (PUG)
Memahami konsep gender dan ‘isu gender’
Sebelum masuk dalam pengertian pengarusutamaan gender (PUG), penting untuk memahami konsep gender
§ Gender adalah peran, status, dan § Oleh karena itu, peran, status, dan relasi gender
karakteristik yang diberikan kepada atau dapat berbeda dan berubah dalam konteks
diekspresikan oleh seseorang dengan tempat, waktu, budaya, generasi, dan kondisi
mempertimbangkan jenis sosial-ekonomi yang berbeda.
kelaminnya. Misalnya,
§ Misalnya, perempuan sudah banyak yang
karakter feminin dianggap
menjadi pemimpin saat ini dan banyak laki-laki
lebih cocok untuk perempuan
yang mengambil peran aktif dalam mengasuh
dan karakter maskulin
anak dan mengurus rumah tangga.
dianggap lebih cocok untuk 14
Apa yang dimaksud dengan ‘isu gender’?
16
Ingin dicapai: sensitif gender, responsif
gender & ber-perspektif gender
Untuk meningkatkan hasil program, kebijakan & pelayanan yang inklusif, harus menjadi:
Memastikan partisipasi semua pihak itu penting, tapi harus dipastikan juga
keseluruhan sistem dan proses akan menghasilkan perubahan substantif dan
manfaat yang setara bagi semua pihak. 18
Prinsip-prinsip PUG
§ Pengarusutamaan gender (PUG) adalah tanggung jawab semua
pejabat di semua tingkat dan perannya.
§ PUG adalah isu cross-cutting yang dapat diimplementasikan dalam Analisis gender
menjalankan tupoksi masing-masing pejabat, unit, dan memberikan perhatian
kementerian/lembaga. khusus terhadap isu-isu
yang berkaitan dengan relasi
§ PUG dapat diterapkan dalam perancangan, proses, hasil, dan
gender, peran, alokasi
evaluasi aktivitas, program, kebijakan, administrasi, dan pelayanan
sumber daya, dan
publik dalam pembangunan.
pengalaman gender.
§ PUG tidak bisa didasarkan oleh asumsi bahwa suatu masalah,
proses, kebijakan, program, atau aktivitas itu sifatnya ‘netral.’ Secara khusus analisis
Perbedaan karakteristik akan menimbulkan perbedaan kondisi, gender mempertimbangkan
kebutuhan, pilihan, dan dampak. faktor-faktor yang
membentuk atau
§ PUG juga tidak dapat didasarkan oleh asumsi atau stereotip tertentu mempengaruhi kondisi
terkait gender atau kondisi sosial lainnya. gender (budaya, agama,
§ PUG harus diterapkan dengan didasari analisis gender yang sosial-ekonomi, situasi politik,
dilakukan melalui metode yang terstandarisasi untuk karakteristik institusi atau
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan kesenjangan atau lembaga, dll).
hambatan-hambatan gender.
19
Studi kasus
pengarusutamaan gender
§ Bagaimana merancang kebijakan atau program PUG untuk kasus berikut:
24
Inklusi disabilitas dalam pembangunan
25
Studi kasus inklusi disabilitas
Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) merupakan Lembaga Pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi
pengembangan kompetensi ASN. Sebagai bagian dari tugas dan fungsi tersebut, LAN mengelola pelatihan-
pelatihan berupa pelatihan dasar, pelatihan kepemimpian, pelatihan teknis fungsional. Pelaksanaan
pelatihan tersebut ada yang menjadi kewenangan LAN; namun ada pula yang didesentralisasikan kepada
lembaga-lembaga pelatihan pemerintah yang telah mendapatkan akreditasi dari LAN untuk
menyelenggarakan pelatihan. Kendati demikian, LAN bertugas menjamin quality control terhadap
terpenuhinya standar pelaksanaan semua pelatihan ASN.
Sebagai bagian dari quality control untuk memastikan prinsip inklusivitas pelatihan, LAN melakukan
evaluasi dan penilaian terhadap lembaga pelatihan di pusat dan daerah tentang sejauhmana lembaga-
lembaga ini menerapkan prinsip inklusivitas dalam proses pelatihan ASN, dan memberikan penghargaan
(award) kepada lembaga pelatihan yang paling inklusif.
Pertanyaan:
Bila anda diminta melakukan penilaiaan terhadap penerapan prinsip
inklusivitas di lembaga pelatihan ASN, aspek apa saja yang akan Anda
nilai? Apa yang menurut Anda paling penting untuk diperhatikan oleh
lembaga pelatihan ini?
26
Instrumen dan kebijakan yang ada
untuk memajukan GEDSI
Instrumen internasional untuk meningkatkan
pembangunan inklusif gender
Beijing Declaration 1995 (Fourth World Conference on Women)
§ Konsolidasi upaya-upaya internasional selama bertahun-tahun ke belakang untuk mencapai
pengakuan pentingnya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam hukum dan praktiknya.
§ Berisi 12 bidang yang menjadi perhatian, termasuk isu gender dalam kemiskinan, ekonomi,
pendidikan, kesehatan, kekerasan, konflik, posisi kekuasaan dan kepemimpinan, HAM, media,
lingkungan, dan anak-anak.
UN Sustainable Development Goal (SDG) no. 5: mencapai kesetaraan dan pemberdayaan
untuk semua perempuan dan anak-anak perempuan
§ Terdapat target untuk memastikan partisipasi penuh dan efektif dari perempuan di posisi
kepemimpinan di setiap tingkat pengambilan keputusan di politik, ekonomi, dan kehidupan
publik lainnya.
G20 Brisbane Goal (2014), G20 Empower & W20
§ Pemimpin negara-negara G20 menyatakan komitmen untuk mengurangi kesenjangan gender (gender
gap) sampai 25% antara tahun 2012-2025.
§ G20 Empower berkomitmen untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan di sektor swasta.
§ W20 mendorong pengadopsian dokumen-dokumen komitmen G20 yang melibatkan isu pembangunan
perempuan, kesetaraan gender, pertumbuhan yang inklusif, dan kerja sama perempuan dalam ekonomi
internasional.
ASEAN Declaration on the Gender Responsive Implementation of the ASEAN Community Vision
2025 and SDGs
§ Terdapat rekomendasi untuk mendukung representasi perempuan di posisi kepemimpinan,
mengeliminasi stereotip gender, dan meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan. 28
Instrumen hukum Indonesia yang mendukung
inklusi gender dalam pembangunan
GEDSI dapat mendukung agenda reformasi birokrasi & Sudah ada beberapa target untuk
pembangunan Indonesia meningkatkan representasi dan partisipasi
Prioritas Reformasi Birokrasi perempuan
Di ketenagakerjaan
§ GEDSI dapat membantu meningkatkan kinerja lembaga Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen dalam
pemerintah dan kualitas SDM ASN G20 Brisbane Goal untuk mengurangi kesenjangan
partisipasi perempuan di ketenagakerjaan.
§ Riset membuktikan bahwa lembaga pemerintah yang
memajukan GEDSI akan menghasilkan kebijakan dan Di sektor swasta
pelayanan publik yang lebih efektif dan inklusif untuk Indonesia berpartisipasi dalam G20 Empower dan
masyarakat.
berkomitmen untuk meningkatkan representasi
perempuan di posisi kepemimpinan di perusahaan
Instruksi Presiden (no. 9/2000) tentang Pengarusutamaan swasta.
Gender (PUG) Di sektor BUMN
§ Memberikan mandat kepada semua lembaga dan instrument Kementerian BUMN menetapkan target untuk
pemerintah untuk mengadopsi PUG. mencapai 15% representasi perempuan di posisi
kepemimpinan BUMN di tahun 2021 dan 20% di
PUG sebagai team cross-cutting dalam RPJMN 2020-2024 tahun 2023.
Di politik dan parlemen
§ Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam Sudah ada kuota 30% untuk perempuan di
ketenagakerjaan, politik, posisi publik dan pengambil keputusan parlemen dan ada ketentuan 30% representasi
adalah salah satu prioritas dalam RPJMN 2020-2024. perempuan dalam kandidat pemilu dan partai
politik.
§ Pembangunan SDM (human capital) dan meningkatkan kualitas Apa yang bisa dilakukan sektor publik?
ASN juga bagian dari prioritas RPJMN 2020-2024. GEDSI dapat GEDSI dan pembangunan yang inklusif merupakan
membantu tujuan pembangunan ini. keharusan bagi negara demokratis. Pemerintah harus
merefleksikan komposisi masyarakat yang dilayaninya
29 untuk 29
menjamin akuntabilitas.
Peraturan nasional terkait
partisipasi penyandang disabilitas
UU no. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mengatur bahwa Pemerintah Nasional,
Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD wajib memperkerjakan paling sedikit 2% penyandang
disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja.
Di tahun 2020, Presiden menerbitkan 9 Peraturan Pemerintah sesuai mandat UU no. 8 tahun 2016,
diantaranya:
Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah No. Peraturan Pemerintah
No. 52/2019 tentang 70/2019 tentang Perencanaan, No.13/2020 tentang
Penyelenggaraan Penyelenggaraan, dan Evaluasi
Kesejahteraan Sosial terhadap Penghormatan, Akomodasi yang Layak
Bagi Penyandang Pelindungan, dan Pemenuhan untuk Peserta Didik
Disabilitas Hak Penyandang Disabilitas Penyandang Disabilitas
30
Regulasi terkait partisipasi penyandang disabilitas
sebagai aparatur negara (ASN)
UU no. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara § Memperkenalkan prinsip merit – ASN direkrut berdasarkan
(UU ASN) kualifikasi, kompetensi, dan kinerjanya terlepas dari gender, suku,
agama, dan kemampuan atau kondisi disabilitas.
§ Menjelaskan bahwa syarat untuk tes kesehatan fisik dan mental
dalam proses seleksi harus disesuaikan dengan kondisi
penyandang disabilitas dan ketentuan pekerjaan yang akan
dilakukannya (di bagian lampiran).
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur § Pemerintah pusat dan daerah dapat mengalokasikan 2% dari
Negara dan Reformasi Birokrasi no. 23/2019 kebutuhan pegawainya untuk penyandang disabilitas.
tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai § Penyandang disabilitas diperbolehkan untuk mengisi posisi yang
Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon sifatnya administratif, bersifat rutin, dan tidak ada kebutuhan khusus
Pegawai Negeri Sipil atau resiko tinggi.
(direvisi oleh Peraturan MenPANRB no.
27/2021)
Peraturan BKN No. 14/2018 tentang Petunjuk § Sarana dan prasarana bagi peserta seleksi penyandang disabilitas
Teknis Pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain: a. tempat
pendaftaran khusus bagi penyandang disabilitas; dan b. petugas
pembaca bagi tuna netra.
31
Imperatif dan manfaat memajukan
GEDSI di sektor publik
Imperatif untuk memajukan GEDSI
di sektor publik
Berbagai studi di banyak negara menunjukkan bahwa:
§ Lembaga-lembaga sektor publik merupakan instrumen penting dalam pemerintahan karena
fungsinya sebagai perancang sekaligus pelaksana kebijakan dan layanan publik.
§ Penting bagi sektor publik untuk memiliki keterwakilan komposisi masyarakat yang dilayaninya. Ini
juga guna memastikan agar lembaga sektor publik mencerminkan pemerintahan yang
representatif, akuntabel, dan berkualitas.
§ Kondisi ini meningkatkan peluang bahwa program atau kebijakan yang diambil akan lebih inklusif dan
responsif pada beragam kebutuhan di masyarakat.
Retensi talenta (talent) dan peningkatan mutu sumber daya manusia.
§ Perempuan membentuk separuh dari talent pool di negara mana pun, misalnya, 50% lulusan pendidikan tinggi di
dunia adalah perempuan, namun hanya 25% yang menjabat di posisi manajemen.
§ Banyak potensi kelompok minoritas yang tidak terpenuhi secara optimal. Hal ini merupakan kerugian bagi kinerja
lembaga dan potensi pertumbuhan ekonomi. Bila kesenjangan gender dapat diatasi, PDB global di tahun 2025
dapat bertambah $12 triliun.
Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan publik.
§ Bukti yang ada juga menunjukkan bahwa ketika para pengambil keputusan di lembaga sektor publik terdiri dari
representasi yang lebih sesuai dengan masyarakat yang mereka layani (dari segi gender, suku/etnis, atau
disabilitas), mereka mendapat kepercayaan publik yang lebih baik dan mampu memberi perhatian pada isu
sosial-ekonomi yang lebih beragam.
§ Memastikan agar sektor publik benar-benar representatif atas populasi yang dilayaninya merupakan hal penting 34
dalam percepatan pemulihan dari COVID-19 yang inklusif dan berkeadilan.
Refleksi
35
Daftar Pustaka – Referensi Bahan Bacaan
36
TERIMA KASIH