PENGISIAN TOOLS
PDSA HAIs
Tujuan:
Mengidentfikasi dan memprioritaskan peluang untuk perbaikan
Terdiri dari:
a. Mengidentifikasi masalah
b. Membentuk tim (bila belum a da )
c . M enetapkan cakupan (scope )
a. Identifikasi Masalah
• Menjawab pertanyaan: Apa yang menjadi masalah?
Jawabannya adalah masalah-masalah:
− yang berpotensi paling besar untuk dilakukan perbaikan, dan
− yang paling memerlukan solusi
•
− Analisis Pareto dari sinyal alarm eksternal yang berulang-ulang,
seperti kegagalan yang terjadi di lapangan, keluhan-keluhan, dll.
− Usul/saran dari karyawan internal (direksi, struktural, SMF/
Instalasi, dll).
− Usul/saran dari kotak saran.
− Studi lapangan mengenai kebutuhan pasien/keluarganya.
− Data kinerja pesaing
− Komentar-komentar dari orang-orang penting di luar rumah
sakit (pasien/keluarganya, pemasok /supplier, wartawan dan
kritikus)
− Temuan atau komentar dari pemerintahan
− Survei pelangga n
− Survei karyawan
•
Masalah-masalah yang diidentifikasi memberikan peluang untuk perbaikan
Suatu kondisi disebut masalah apabila memenuhi tiga kriteria sebagai beriku
− Kinerja tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan
− Penyimpangan dari persepsi atau fakta
− Penyebabnya tidak diketahui;
•
Mengidentifikasi masalah untuk perbaikan tidaklah sulit, karena ada
lebih banyak masalah yang dapat dianalisis. Komite mutu/tim mutu
unit/kelompok kerja harus menetapkan prioritas masalah dengan
kriteria sebagai berikut:
− Apakah masalah itu penting dan tidak superfisial dan mengapa?
− Apakah solusi terhadap masalah tersebut memberikan
kontribusi terhadap pencapaian tujuan/sasaran?
− Dapatkah masalah didefinisikan dengan jelas dengan menggunakan
ukuran-ukuran yang o bjektif?
Dalam memilih peluang perbaikan awal, kelompok kerja harus
menemukan suatu masalah yang jika diselesaikan dapat m em berika n
m a nf a a t yang m aksim um untuk sejum lah upaya yang m inimum .
b. Membentuk Tim
Rumusan masalah:
• Menggambarkan masalah yang ada saat ini dan dapat dimengerti
dengan mudah.
• Menyatakan akibat ( effect ): Apa yang salah, kapan dan di mana
terjadinya, bukan mengapa salah atau siapa yang bertanggung jawab.
• Memfokuskan pada apa yang diketahui, apa yang tidak diketahui dan
apa yang perlu dilakukan.
• Menggunakan fakta-fakta dan bebas dari anggapan-anggapan.
• Menekankan pada dampak terhadap pelanggan (pasien/keluarga)
:
Hasil survei kepuasan p elanggan menunjukk an terdapat 18 kesalahan dari
150 sampel tagihan yang memerlukan waktu satu jam untuk perbaikan/
P h as e 2: M elaku kan A n alisis P ros es ya ng Ada S a a t I n i
• Tujuan dari fase ini adalah untuk memahami proses dan bagaimana
proses tersebut saat ini dilakukan.
• Langkah-langkah:
− Kembangkan diagram alur proses. Diagram alur menterjemahkan
pekerja a n kom pleks ke dalam g a m ba ra n g ra fis yang m uda h
dim eng erti. Kegiatan ini dim aksudkan untuk m em buka m ata tim ,
ka rena biasanya ja ra ng se m ua a ng g ota tim m em aham i kes eluruha n
pros es .
− Tentukan indikator kinerja yang ditargetkan. Pengukuran sangat
penting untuk perba ikan proses. Jika ses uatu tidak dapat diukur,
maka sesuatu tersebut tidak dapat diperbaiki. Tim akan menentukan
Jika Indikator baru diperlukan ,tim akan :
- Menetapkan indikator kinerja yang terkait dengan tuntutan
pelanggan
- Menentukan data yang di perlukan untuk mengendalikan proses
tersebut
- Memberikan umpan balik secara reguler kepada pelanggan dan
pemesok
- Menentukan Indikator untuk mutu/biaya /ketepatan waktu dari input
dan output
Lingkungan Prosedur
Penyimpanan rekam Terlalu banyak
Ju m l a h k a m a r medis tidak pekerja a n tulis
pemeriksaan kurang sistemastis m enulis
Phase 4: MengimplementasikanPerubahan
• S ta nda ris a s i so lu si d ap at m en cegah ‘’ba cks lide” atau m eng erja ka n kem b ali
keb iasaan lam a yan g jelek.
Plan :
Phase 1 : Identifikasi
a. Identiifikasi Masalah
b. Bentuk Tim
c. Definisikan Masalah
d. Melakukan Perumusan
Masalah
Phase 2
Analisis Proses, Tentukan akar masalah atau
penyebab masalah bisa menggunakan
beberapa metode yang biasa digunakan yaitu
dengan diagram fishbone
Mechanism Material