Anda di halaman 1dari 2

Penanggulangan / Tindakan Medis Pada Gigitan Ular Berbisa

Nomor Dokumen Tanggal dan Nomor Revisi Jumlah Halaman


RUMAH SAKIT 2
KEBONJATI KJ.03.07.111 I
Jl. Kebonjati No.
152 Bandung

Tanggal Ditetapkan Ditetapkan oleh,


Direktur
STANDAR 25 september 2012
PROSEDUR
OPERASIONAL
Junandi Surjautama,dr,SH.MM
NIK. M.61.1094.286

1. PENGERTIAN Tindakan medis dan penangulangan yang dilakukan pada pasien yang
terkena gigitan ular berbisa dengan gejala lokal misalnya nyeri hebat pada
tempat gigitan bengkak bila neurosis jaringan atau gejala sistemik
misalnya : Nyeri kepala, Mual muntah, Syok hypovolemik sampai lumpuh
atau terjadi gangguan faktor pendarahan

Dapat menangani dan melakukan tindakan medis awal serta mencegah


2. TUJUAN
komplikasi yang dapat timbul dari pasien yang terkena gigitan ular berbisa

SK No. 040/03/SK/RSK/VI/2011 tentang penetapan kebijakan pelayanan


3. KEBIJAKAN
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kebonjati

4. PROSEDUR 1. Temukan lokasi gigitan ular dan amati gejala lokal seperti tanda-tanda
infeksi
2. Imobilisasi pasien sambil cegah ular menggigit kembali jangan lupa
identifikasi ular (deskripsi) jika perlu dengan photo jika kita berada di
lokasi / ular masih ada
3. Monitor tanda-tanda gangguan pernafasan, pendarahan dan kelemahan
otot.
4. Cuci luka dengan air mengalir
5. Lepaskan tanda-tanda yang mengikat pasien seperti cincin perhiasan
untuk menghindari terjepitnya pembuluh darah bila ada pembengkakan
hebat
6. Imobilisasi luka dengan splint (tidak erat) bidai proksimal dari luka
dalam posisi fungsional dan lebih rendah dari jantung
7. Bila ada tanda kegawat daruratan medis seperti : sesak nafas, pingsan,
lumpuh, tampak kebiruan maka harus ditangani dengan secepatnya
8. - Bila terjadi kesulitan bernafas, pasien memerlukan pemasangan ETT
dan ventilator.
- Bila terjadi gangguan sirkulasi darah, pasien memerlukan cairan
intravena dan obat untuk menanggulangi gejala nyeri : kesemutan,
pembengkakan
9. Dosis, Cara pemberian dan lama pemberian serum ABU
- Pemilihan anti bisa ular tergantung dari jumlah bisa ular yang masuk
peredaran darah dan kondisi korban
- Dosis pertama : 2 vial serum anti bisa ular (@ 5 ml) dimasukan
dalam 500 cc D 5 % / Nacl 0,9 % dengan keceptan 40 – 80 tetes
permenit kemudian diulang setiap 6 jam
(Minimal serum anti bisa ular diberikan 4 kali dalam 24 jam bila di
perlukan misalnya : gejala tidak berkurang atau malah bertambah)
Anti serum dapat diberikan setiap 24 jam sampai maksimal (80-100
ml)
- Dosis anti serum untuk anak-anak sama dengan dosis dewasa dan
tidak tergantung berat badan melainkan jumlah bisa ular yang harus
di netralisasi.
- Anti bisa ular harus di simpan pada suhu 2-8o C dalam lemari es
(jangan dalam freezer) kadaluarsa biasanya 2 tahun
- Efek samping anti bisa ular reaksi anafilaktik, serum sikrosis,
demam tambah menggigil rasa nyeri pada bekas suntikan
10. - Berikan terapi supratif : Tetanus toxsoid 1 ml dan antibiotic
profilkasis untuk pencegahan infeksi bagi luka bekas gigitan
- Rawat luka dengan balutan steril dan kassa antibiotic / antiseptic
11. Waspadai terjadi kompartemen sindrom 5P (pain, Pallor, Pulselessnes,
paralysis, pale)

5. UNIT TERKAIT 1. IGD


2. ICU
3. Ruang Rawat Inap Lainnya
4. Rumah Sakit Rujukan

Anda mungkin juga menyukai