– Tabung pemadam
– Selimut anti api
– Alat pembantu pernafasan
– Tandu
⑥ Identifikasi prosedur untuk pelaporan
bahaya dan risiko.
1. Pekerja harus segera melaporkan bahaya di tempat kerja kepada
atasan langsung mereka, sesuai dengan Internal Responsibility
System (IRS), sehingga tindakan korektif dapat diambil untuk
mengendalikan bahaya.
2. Bahaya dapat dilaporkan dengan cara berikut:
a. Sebuah laporan secara lisan kepada pengawas.
b. Sebuah laporan tertulis kepada supervisor.
c. Pemeriksaan Laporan Kerja.
3. Ketika bahaya menunjukkan tanda-tanda akan terjadi,
pemberitahuan langsung dan tidak langsung ke supervisor
diperlukan. Di mana atasan langsung tidak tersedia, pekerja wajib
melaporkan bahaya ke tingkat berikutnya pengawasan atau
atasan lain yang memiliki kewenangan untuk bertindak.
4. Di mana bahaya menunujukan situasi darurat, pemberitahuan
langsung ke bagian emergensi diperlukan.
Contoh matrik tingkat resiko
TP3:MENGIDENTIFIKASI KOMUNIKASI DAN
PELAPORAN K3
① Pengaturan keterlibatan personil mengenai
K3, termasuk proses komunikasi, informasi
dan dokumentasi diidentifikasi.
② Personil K3 yang telah ditentukan dan
memiliki otoritas terkait untuk mengurus
hal-hal K3, termasuk hal yang berkaitan
dengan hak untuk menolak pekerjaan yang
tidak aman diidentifikasi.
① Identifikasi pengaturan keterlibatan personil
mengenai K3, termasuk proses komunikasi,
informasi dan dokumentasi.
– Kebakaran
– Emisi gas beracun dan/atau mudah terbakar
– Kecelakaan kendaraan atau mesin berjalan
– Konstruksi bangunan yang runtuh
– Tumpahan bahan kimia
– Cedera terhadap personil
– Ledakan
– Kebocoran gas
q Prosedur umum untuk menanggapi
insiden dan keadaan darurat dapat
mencakupi:
– Tanggap darurat dasar (tetap tenang,
membunyikan alarm, mencari bantuan)
– Evakuasi
– Mengacu rencana darurat di tempat kerja dan
dokumentasi
– Memberitahu ahli K3 yang ditunjuk dan tim K3
yang ditunjuk
– Pemberitahuan layanan darurat (misalnya
bagaimana dan kapan dilakukannya)
② Identifikasi prosedur untuk pertolongan
pertama.
• Ketika Anda ataupun orang-orang terkasih Anda mengalami suatu
keadaan yang berpotensi mengancam jiwa, tentu Anda tahu bahwa
yang perlu Anda lakukan adalah mencari bantuan medis. Kita tidak
pernah tahu atau memprediksi kapan kita akan membutuhkan bantuan
darurat. Sehingga ada baiknya jika nomor telefon atau kontak ambulans
ataupun rumah sakit terdekat selalu tertera di dekat telepon, kulkas,
ataupun tempat yang mudah dijangkau.
• Namun satu hal yang pasti dalam kegawatdaruratan, jika Anda
menemukan seseorang tergeletak, prioritaskan dahulu hal-hal berikut
ini:
o Apakah orang tersebut bernafas atau tidak?
o Apakah terdapat luka-luka?
o Apakah orang tersebut pernah mengalami trauma (benturan)
ataupun kondisi kronis?
q Sementara Anda menunggu bantuan medis,
yang perlu Anda lakukan adalah:
q Posisikan di tempat yang aman
q Jika tidak bernafas, berikan bantuan nafas atau
bantuan hidup dasar (hanya jika Anda terlatih)
q Jika terdapat luka, berikan pertolongan pertama
q Tetaplah tenang dan yakinkan orang tersebut
bahwa bantuan akan datang.
q Kumpulkan obat-obatan yang biasa dikonsumsi
untuk diberikan kepada paramedis.
q Pindahkan barang- barang dan perabotan untuk
memudahkan akses paramedis.
q Pertolongan pertama pada luka
q Tujuan pertolongan pertama jika terdapat luka adalah untuk
menghentikan perdarahan. Berikut hal - hal yang dapat Anda lakukan:
– Berikan tekanan pada luka dengan mengaplikasikan kasa steril ataupun
pakaian bersih.
– Jika luka terdapat pada lengan atau tungkai, angkatlah bagian tubuh yang
terluka lebih tinggi (kecuali jika Anda duga terdapat patah tulang).
– Jangan bersihkan ataupun memberikan antiseptik pada luka yang dalam.
– Jika darah tetap mengalir, jangan pindahkan kasa, tetapi tambahkan lagi di
atasnya.
– Jika perdarahan sangat hebat dan Anda takut bahwa korban dapat
meninggal, gunakan perban sebagai torniquet. Bebat luka dengan perban
dan tarik dengan kuat.
– Jika korban terluka karena tusukan (misalnya pisau, tiang, ataupun benda
semacamnya), jangan tarik benda tersebut dari luka. Tunggu hingga
bantuan medis datang.
q Anda sebaiknya segera menghubungi
paramedis secepatnya jika:
– Perdarahan tidak berkurang setelah beberapa menit
dilakukan balut tekan pada luka
– Terdapat tanda-tanda syok seperti: nadi melemah,
nafas cepat atau dangkal, kulit yang dingin dan basah
– Kesulitan bernafas karena terdapat luka pada leher
ataupun dada
– Terdapat luka dalam pada perut
– Jari ataupun ekstrimitas lainnya terpotong atau
hampir terputus.
③ Identifikasi prosedur penanganan
kondisi darurat serta evakuasi darurat
q Kebakaran
– Jangan Panik, tetaplah tenang ini sangat penting untuk
dilakukan karena kepanikan justru akan membuat keadaan
semakin kacau. Tidak dapat dikendalikan dan akan membuat
kekacauan baru.
– Evaluasi Keadaan Api, jika api masih kecil dan anda bisa
menanggulanginya sendiri kenapa mesti repot – selesaikanlah.
– Telepon Operator, kalau memang apinya tidak dapat
dikendalikan atau apinya sudah membesar dan sulit untuk
dikendalikan harus secepatnya memberitahukan ke telepon
operator agar dapat disampaikan kepada yang semestinya
tahu supaya hal – hal penanggulangan yang diperlukan segera
dilaksanakan.
– Pecahkan / Tekan Gas Alarm, bel alarm akan berbunyi jika
Glass Alarm tersebut dipecahkan.
– Tunggu Bantuan Dari Pemadam Kebakaran
q Evakuasi
q Tanda bahaya berupa Bel Alarm harus segera dibunyikan disemua area gedung
pengolahan tanpa terkecuali dan usahakan dibunyikan terus selama hal itu masih
diperlukan.
q General Manager / MOD akan mengumumkan kepada karyawan melalui alat
komunikasi yang tersedia untuk segera dilakukan Evakuasi sesuai dengan
prosedur yang telah ada.
q Karyawan telepon operator harus tetap menunggu didepan Switchboard selama
itu masih memungkinkan sampai intruksi untuk meninggalkan tempat
diberitahukan oleh anggota pemadam kebakaran / management.
q Semua karyawan kecuali Front Office diwajibkan meninggalkan area gedung
pengolahan menuju tempat yang aman / parking area untuk menunggu intruksi
selanjutnya dari pihak management.
q Security harus bertanggung jawab bahwa seluruh karyawan telah lengkap semua
di evakuasi dan sudah memastikan karyawan telah meninggalkan gedung.
q Jangan kembali masuk gedung walaupun alasan apapun sebelum pernyataan
aman diumumkan melalui system alat komunikasi dan pengamanan ini baru
dilakukan setelah security gedung selesai memeriksa seluruh gedung dan
menyatakan AMAN.
LATIHAN