Bab 1 - P1337420518087
Bab 1 - P1337420518087
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu tindakan tersebut adalah persalinan Sectio caesarea (Febria, dkk.,
kerusakan organ dalam lainnya terutama kandung kemih dan pembuluh darah
nasional, cakupan bayi mendapatkan ASI eksklusif tahun 2019 yaitu sebesar
67,74%. Persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Jawa
Tengah pada tahun 2019 sebesar 66,0% (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2019).
bahwa prevalensi menyusui dini lebih rendah pada ibu post sectio caesarea
menemukan bahwa 100% ibu post sectio caesarea tidak memulai menyusui
bayinya pada hari pertama melahirkan. Ditengarai bahwa 24 jam setelah ibu
melahirkan adalah saat yang sangat penting untuk inisiasi pemberian ASI dan
memberikan ASI lebih dari dua hari setelah post partum, respons pengeluaran
prolaktin akan sangat menurun. Situasi ini terjadi pada persalinan dengan sectio
ada beberapa keadaan yang dapat mempengaruhi ASI baik langsung maupun
tidak langsung yaitu pengaruh pembiusan saat operasi dan psikologi ibu.
Menurut Walyani (2015) dalam Rita (2019) bahwa persalinan dengan cara ini
dapat menimbulkan masalah menyusui, baik terhadap ibu maupun bayi. Ibu
sectio caesarea dengan anestesi umum tidak mungkin segera dapat menyusui
spinal atau epidural sehingga ibu tetap sadar. Posisi menyusui dapat
down), posisi duduk, dan football hold sehingga hal ini sebenarnya tidak
menjadi penghalang bagi praktik pemberian ASI (Dewi & Maharani, 2016).
secara sadar dan teratur untuk memelihara kesehatan payudara. Tujuan dari
dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan
oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin
dkk., 2018).
sehingga melancarkan aliran saraf saluran ASI pada kedua payudara. Rolling
darah dan energi di dalam tubuh akan kembali lancar (Ekawati H, 2017).
bayinya seperti posisi menyusui yang kurang tepat, nyeri pasca operasi dan
kurangnya perawatan payudara yang dilakukan ibu. Jika tidak dikelola dengan
tepat, pemenuhan kebutuhan ASI bagi bayi akan kurang, mengingat ASI
bayi. Oleh karena itu, perlu dilakukan asuhan keperawatan yang baik dan benar
pada klien post sectio caesarea dengan fokus studi pengelolaan menyusui tidak
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengelolaan asuhan keperawatan yang tepat pada klien post
C. Tujuan Penelitian
dalam penelitian ini adalah memaparkan proses asuhan keperawatan pada klien
post sectio caesarea dengan fokus studi pengelolaan menyusui tidak efektif.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
klien post sectio caesarea dengan fokus studi pengelolaan menyusui tidak
efektif.