Anda di halaman 1dari 23

FORMAT PENGKAJIAN PADA ANAK

I. PENGKAJIAN
a. Tanggal pengkajian : 8 Maret 2022
b. Tanggal masuk : 5 Maret 2022
c. Identitas Pasien
1) Nama : An.S
2) Alamat : Alur manis rantau
3) Tanggal lahir /Usia : 25 September 2009
4) Jenis Kelamin : Perempuan
5) Agama : Islam
6) Diagnosa Medis : Anemia
7) Penanggung Jawab : Orang Tua
8) Nama Orangtua
 Ayah : Tn. As
 Ibu : Ny. Ek
9) Pekerjaan Orangtua : Guru
d. Keluhan Utama : Pucat dan lemas
e. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Serangan
Ibu pasien mengatakan anak nya tampak pucat sejak 2 bulan yang lalu
2. Karakteristik
Ibu pasien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit kepala, badan
lemas dan tidak nafsu makan
3. Kondisi yang berhubungan dengan serangan
Gizi kurang, Imunisasi tidak lengkap
f. Riwayat Masa Lalu
1) Kehamilan : pasien anak kedua dari 3 bersaudara
2) Persalinan : lahir cukup bulan secara pervaginam
3) Kelahiran
 BBL/PBL : 3500 gram/ 45cm
 Kondisi kesehatan : pasien lahir dalam kondisi sehat
4) Alergi : tidak ada
5) Pertumbuhan dan Perkembangan

Motorik Kasar Motorik Halus Bicara Sosial


Pasien bisa duduk Pasien bisa Bisa bisa Pasien dapat
umur 7 bulan berjalan umur 14 berbicara berinteraksi
Pasien bisa bulan umur 12 dengan baik
merangkak umur 7 bulan sesama
bulan temannya

6) Imunisasi Dasar
BCG : tidak diberikan
DPT : tidak diberikan
Polio : tidak diberikan
Campak : tidak diberikan
g. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala dan leher
Hal yang dikaji Keterang
an
Bentuk Normal, bulat dan simetris
Rambut Hitam dan lebat
Mata Konjungtiva anemis, sklera ikterik
Telinga Normal/ tidak ada tanda-tanda kelainan, tidak kotor
dan tidak ada serumen
Hidung Normal, tidak ada kelainan
Mulut Normal, tidak ada labioschisis (bibir sumbing),
mukosa mulut kering
Leher Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening

2) Jantung
Inspeksi Simetris, tidak ada lesi atau kelainan pada jantung,
pergerakan dinding dada simetris
Palpasi Letus cordis teraba di intercostal v
Perkusi Redup, tidak ada pembengkakan pada jantung
Auskultasi Bj I >Bj II, bising jantung tidak ada

3) Paru-paru
Inspeksi Simetris, tidak ada, pernafasan cepat dan dangkal
Palpasi Normal, tidak ada kelainan
Perkusi Normal, bunyi sonor
Auskultasi Vesikuler tidak terdapat bunyi nafas tambahan

4) Abdomen

Inspeksi Datar
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
Perkusi Bunyi tympani
Auskultasi Terdapat bising usus 5-15 detik

5) Sistem integumen
Tanggal Warna kulit Turgor Mukosa Capilarry Kelainan
bibir refill
8/03/22 Tampak Kurang Kering >2 detik Tidak ada
pucat
6) Reflek bayi
Refleks Keterangan
Sucking -
Rooting -
Graping -
Babinski -
Tonic neck -
Morro -

h. Eliminasi : pasien BAB Melalui anus 1x sehari dan berkonsistensi lunak


i. Nutrisi dan cairan
1) Antropometri
- BB : 25 kg
- TB : 140 cm
2) Z-score
- BB/U : 59,0%
- TB/U : 90,0 %
- BB/TB : 71, %
3) Diet
Diet : M2 3x1 porsi
Cairan : IVFD 2:1 500 mg 42 cc/ jam
j. Genogram

An. SR 13 Tahun

Ket :

: Perempuan

: Laki laki

: Pasien
k. Hasil laboratorium
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
DARAH RUTIN
 Hemoglobin
8,8* 12,0-14,5 g/dL
 Hematokrit
 Eritrosit 8* 45-55 %
 Leukosit 0,7* 4,7-6,1 103/mm3
 Trombosit
13,27* 4,5-10,5 103/mm3
 MCV
 MCH 94* 150-450 103/mm3
R
119* 80-100 fL
DW
Hitung 57* 27-31 pg
jenis
32,2* 11,5-14,5 %
 Eosinofil
 Basofil
 Netrofil batang
0 0-5 %
 Netrofil segmen
 Limfosit 0 0-2 %
 Monosit 1* 2-6 %
Retikulosit
80* 50-70 %
14* 20-40 %
5 2-8 %
23,8 0,5-1,5 %

MORFOLOGI DARAH
TEPI:
 Eritrosit Hipokromik
Anisopoikilositosis
Mikrosit
 Leukosit Burr Cell
Stomatosit
 Trombosit Leukosaitosis,
Neutrofilia
Kesimpulan Granula Toksik (+)
Jumlah kurang
Bentuk Normal
Tersebar
Anemia Hipokrom
Mikrositer,
trombositopenia
l. Terapi
Nama obat Cara pemberian Dosis
Dexamethasone IV 1 amp Premed
Omeprezole IV 20 mg/12 jam
Dipenhidramine IV 1 Amp Premed1 Amp Premed
Paracetamol IV Bila demam
Ceftriaxone IV 1 gr/12 jam
Dulcolax Sups Supss 10 mg extra
Metil Prednison IV 16 mg/ jam
FORMATASUHANKEPERAWATANPASIENKELOLAAN)

I. ANALISADATA
NO DATA MASALAH
1 Ds: Perfusi perifer tidak
- Orang tua pasien mengatakan anaknya efektif
masih lemas dan tampak pucat
Do :
K/U Lemah
N :131x/m
RR: 25x/m
T : 38,9o c
SPO2 : 91%
HB : 8,8
CRT = > 2 detik
Akral Teraba dingin
Konjungtiva anemis
Sklera ikterus
Mukosa bibir kering
Turor kulit menurun
Pasien tampak pucat

2 Ds : Hipertermi
- Keluarga mengatakan pasien deman
naik turun
Do :
K/U Lemah
N :131x/m RR: 25x/m
T : 38,9o c
Kulit teraba panas
Pasien tampak menggigil
Mukosa bibir kering
3 Ds: Nyeri
- Keluarga mengatakan anak nya masih
lemas dan sering mengeluh sakit kepala
Do:
K/U Lemah
N :131x/m
RR: 25x/m
T : 38,9o c
Wajah anak tampak meringis
Skala nyeri 4
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Berdasarkan Prioritas)
1. Perfusi jaringan perifer tidak efektif
2. Hipertermi
3. Nyeri
III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi


1. Perfusi Jaringan Perifer Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Periksa Nadi perifer,
tidak efektif selama 3x24jam diharapkan perfusi jaringan - Cek pengisian kalpiler,
perifer meningkat dengan kriteria hasil : - Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
1. Kekuatan nadi perifer meningkat pada ekstremitas
2. Warna kulit pucat menurun - Anjurkan program diet untuk memperbaiki
3. Pengisian kapiler membaik sirkulasi ( mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan,
4. Akral membaik omega3)
5. Turgor kulit membaik - Berikan Oksigen untuk menaikkan saturasi
oksigen

2 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan - Identiikasi penyebab Hipertermia


Keperawatan selama 2x 24 jam diharapkan - Monitor suhu Tubuh
suhu dalam rentang normal dengan Kriteria - Longgarkan atau lepaskan pakaian
hasil: - Lakukan Kompres hangat pada area ketiak dan
1. Suhu tubuh dalam rentang normal dahi anak
2. Nadi dan respirasi dalam rentang normal - Berikan cairan oral
3. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak - Anjurkan tirah baring
pusing - Kolaborasi pemberian cairan Elektrolit intravena
3 Nyeri Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Keperawatan 2 x 24 jam diharapkan nyeri kualitas, intensitas nyeri
berkurang/ hilang dengan kriteria hasil: - Identifikasi skala nyeri
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal - Identifikasi respon nyeri non verbal
2. Keluhan nyeri menurun - Identifikasi faktor yang memperberat dan
3. Wajah meringis menurun memperingan nyeri
4. Gelisah menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
5. Skala nyeri menurun (0-1) mengurangi rasa nyeri : kompres hangat/dingin,
6. Gangguan tidur menurun terapi bermain, relaksasi nafas dalam
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Kolaborasi pemberian analgetik
II. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/ Tgl Jam Implementasi Jam Evaluasi (SOAP) TTD


dx
1. Rabu 20:30 - Melakukan pemeriksaan Nadi 21:30 S: Orang tua pasien mengatakan anaknya masih lemas
09-03- 2022 perifer dan tampak pucat
- Melakukan pemeriksaan CRT
- Memberikan oksigen jenis Nasal O:
Canule flow 3LPM K/U Lemah kesadaran :compos mentis
- Memantau adanya kemerahan, N :129x/m RR: 25x/m
nyeri atau bengkak pada T : 38,4o c SPO2 : 92%
ekstremitas pasien CRT = > 2 detik Akral Teraba dingin
Konjungtiva anemis Sklera ikterus
Mukosa bibir kering Turgor kulit menurun
Pasien tampak pucat Bengkak tidak ada
Terpasang oksigen jenis nassal canule flow 3 LPM
A : Perfusi perifer tidak Efektif
P : intervensi di lanjutkan
- Pantau Ttv pasien
- Periksa Nadi perifer
- Cek pengisian kalpiler,
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
- Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
( mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan, omega3)
- Berikan Oksigen untuk menaikkan saturasi oksigen
2. Rabu 20:30 - Mengidentiikasi penyebab 21:30 S: Keluarga mengatakan pasien masih demam dan
9-03- 2022 hipertermia menggigil
- Mengukur suhu Tubuh
O:
- Melonggarkan pakaian pasien
K/U Lemah Kesadaran : Compos mentis
- Melakukan Kompres hangat
N :129x/m RR: 25x/m
pada area ketiak dan dahi anak
T : 38,4 c
o
Kulit teraba panas
- Menganjurkan memberikan
Mukosa bibir kering Pasien tampak menggigil
cairan oral
Pasien dikompres di dahi dan ketiak
- Menganjurkan pasien tirah Baju pasien sudah dilonggarkan
baring
A: Hipertermia
P : Intervensi di lanjutkan
- Ukur suhu Tubuh
- Anjurkan keluarga untuk melonggarkan pakaian
pasien
- Lakukan Kompres hangat pada area ketiak dan
dahi anak jika masih demam
- Anjurkan memberikan cairan oral
- Anjurkan pasien tirah baring
3. Rabu 20.30 - Mengidentifikasi lokasi, 21.30 S: Keluarga mengatakan anak nya masih lemas dan
09-03-2022 karakteristik, durasi, frekuensi, sering mengeluh sakit kepala Seperti ditekan-tekan
kualitas, intensitas nyeri Sakit kepala kadang-kadang hilang jika dipijat
- Mengukur skala nyeri O:
- Mengidentifikasi respon nyeri K/U Lemah Kesadaran: Compos Mentis
non verbal N :129x/m RR: 25x/m
- Mengidentifikasi faktor yang T : 38,4 c
o
Skala nyeri 3
memperberat dan Wajah anak tampak meringis
memperingan nyeri A: Nyeri
- Mengajarkan teknik relaksasi P: Intervensi dilanjutkan
nafas dalam
- Menganjurkan ibu untuk - Ukur skala nyeri
melakukan pemijatan - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Menghindari kebisingan - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Menganjurkan pasien istirahat memperingan nyeri
- Memberikan obat - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri : kompres hangat/dingin, terapi bermain,
relaksasi nafas dalam
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Kolaborasi pemberian analgetik
No Hari/ Tgl Jam Implementasi Jam Evaluasi (SOAP)
dx
1. Jumat 14:30 - Melakukan pemeriksaan Nadi 15:00 S: Orang tua pasien mengatakan anaknya masih lemas
11-02- 2022 perifer dan pucat berkurang
- Melakukan pemeriksaan CRT
- Memberikan oksigen jenis Nasal O:
Canule flow 3LPM K/U Lemah kesadaran :compos mentis
- Memantau adanya kemerahan, N :110x/m RR: 24x/m
nyeri atau bengkak pada T : 36,4 c
o
SPO2 : 95%
ekstremitas pasien CRT = > 2 detik Akral Teraba hangat
Konjungtiva anemis Sklera ikterus
Mukosa bibir kering Turgor kulit mulai membaik
Pucat berkurang Bengkak tidak ada
Pasien sudah dilakukan Transfusi darah PRC 1
kantong
Terpasang oksigen jenis nassal canule flow 3 LPM
A : Masalah Perfusi perifer tidak Efektif teratasi
sebagian
P : intervensi di lanjutkan
- Pantau TTV pasien
- Periksa Nadi perifer
- Cek pengisian kalpiler
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
2. Jumat 14:30 - Mengidentiikasi penyebab 15:00 S: Keluarga mengatakan pasien masih demam dan
11-02- 2022 hipertermia menggigil
- Mengukur suhu Tubuh
O:
- Melonggarkan pakaian pasien
K/U Lemah Kesadaran : Compos mentis
- Melakukan Kompres hangat pada
N :129x/m RR: 25x/m
area ketiak dan dahi anak
T : 37,8 c
o
Kulit teraba hangat
- Menganjurkan memberikan
Mukosa bibir kering Pasien tidak menggigil
cairan oral
Pasien dikompres di dahi
- Menganjurkan pasien tirah Baju pasien sudah dilonggarkan
baring
A: Masalah Hipertermia teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
- Ukur suhu Tubuh
- Lakukan Kompres hangat pada area ketiak dan
dahi anak jika masih demam
- Anjurkan memberikan cairan oral
- Anjurkan pasien tirah baring
3. Jumat 14:30 - Mengidentifikasi lokasi, 15.00 S: Keluarga mengatakan anak nya masih lemas dan
11-02- 2022 karakteristik, durasi, frekuensi, sering mengeluh sakit kepala Seperti ditekan-tekan
kualitas, intensitas nyeri Sakit kepala kadang-kadang hilang jika dipijat
- Mengukur skala nyeri O:
- Mengidentifikasi respon nyeri K/U Lemah Kesadaran: Compos Mentis
non verbal N :129x/m RR: 25x/m
- Mengidentifikasi faktor yang T : 38,4 c
o
Skala nyeri 3
memperberat dan memperingan Wajah anak tampak meringis
nyeri
- Menganjurkan ibu untuk
melakukan pemijatan
- Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
- Menghindari kebisingan
- Menganjurkan pasien istirahat
- Memberikan obat
No Hari/ Tgl Jam Implementasi Jam Evaluasi (SOAP)
dx
1. Sabtu 14:50 - Melakukan pemeriksaan tanda- 15:20 S: Orang tua pasien mengatakan pucat berkurang
12-03- 2022 tanda vital
- Melakukan pemeriksaan Nadi
perifer O:
- Melakukan pemeriksaan CRT K/U Lemah kesadaran :compos mentis
- Memantau adanya kemerahan, N :110x/m RR: 24x/m
nyeri atau bengkak pada T : 36,4 c
o
SPO2 : 97%
ekstremitas pasien CRT = < 2 detik Akral Teraba hangat
Konjungtiva ananemis Sklera ikterus
Mukosa bibir kering Turgor kulit mulai membaik
Pucat berkurang Bengkak tidak ada
Pasien sudah dilakukan Transfusi darah PRC 1
kantong

A : Masalah Perfusi perifer tidak Efektif teratasi


sebagian
P : intervensi di lanjutkan
- Pantau TTV pasien
- Periksa Nadi perifer
- Cek pengisian kalpiler
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
1. Sabtu 14:40 - Mengukur suhu Tubuh 15:00 S: Keluarga mengatakan pasien tidak demam lagi
12-03- 2022 - Menganjurkan memberikan
cairan oral
O:
- Menganjurkan pasien tirah
K/U Baik Kesadaran : Compos mentis
baring
N :129x/m RR: 25x/m
T : 36,4o c Kulit teraba hangat
Mukosa bibir kering Pasien tidak menggigil

A: Masalah Hipertermia teratasi


P : Intervensi dihentikan
Pasien rencana pulang
2. - Mengidentifikasi lokasi, S: Keluarga mengatakan anak nya tidak sakit kepala
karakteristik, durasi, frekuensi, lagi
kualitas, intensitas nyeri
- Mengukur skala nyeri O:
- Mengidentifikasi respon nyeri K/U Baik Kesadaran: Compos Mentis
non verbal N :129x/m RR: 25x/m
- Mengidentifikasi faktor yang T : 36,4o c Skala nyeri 0
memperberat dan memperingan Wajah anak tampak rileks
nyeri A: Masalah nyeri teratasi
- Menganjurkan ibu untuk P: Intervensi dihentikan
melakukan pemijatan Pasien rencana pulang
- Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
- Menghindari kebisingan
- Menganjurkan pasien istirahat
- Memberikan obat

Anda mungkin juga menyukai