Anda di halaman 1dari 16

Sejarah Indonesia

PERMESTA
KELOMPOK
6
14. Ferryal Effendi P.
15. Fivenella Gunarti S.
16. Kaliya Talent T.H.
17. M.Nauffal Raditya.
18. M.Bagas Nafiul.A.
Kaliya

Latar Belakang
Pemberontakan ini muncul karena
pemerintah dianggap tidak memperhatikan
pembagunan di luar pulau jawa.
Adanya kelompok etnis tertentu di
Sulawesi dan Sumatra Tengah waktu itu
merasa bahwa kebijakan pemerintahan
dari Jakarta stagnan pada pemenuhan
ekonomi lokal mereka saja, di mana dalam
gilirannya membatasi setiap kesempatan
bagi pengembangan daerah regional
lainnya
Ferryal

Tokoh Utama ;
Ferryal

Tokoh lainya ;
Mayor Dolf
Runturambi
Kolonel D.J Somba

Kolonel Inf.
Mohammad Dahlan
Djambek

Pemimpin Sangihe dan


Talaud, Minahasa, dan Panglima dan Gubernur
Bolaang-Mongondow Militer KDM-SUT dan
Komandan Resimen
Infanteri RI-29.

Ketua Sumatra Chokai.


Kronologi
Five

20 Desember 1956 -
Pembentukan Dewan
Banteng di Sumatera Januari 1957 -
Barat oleh kolonel Pembentukan Dewan
Ismail Lengah dan Garuda di Sumatera
dipimpin Letnan Selatan oleh letnan
Kolonel Ahmad Husein. kolonel Barlian.
22 Desember 1956 - 17 Februari 1957 -
Pembentukan Dewan Pembentukan DPR
Gajah di Sumatera Manguni di Manado
Utara oleh kolonel oleh Mayor Somba.
Mauludin Simbolon.
2 Maret 1957 - Dibentuk
piagam perjuangan rakyat
semesta (PERMESTA) oleh
Pemb
Ventje Sumual di entuk
Makassar.
Dewa an
Perju n
9 Januari 1958 - Dibentuk
piagam Jakarta yang
anga
menuntut presiden
Soekarno kembali ke
n
dasar konstitusional
15 Februari 1958 -
Diproklamirkan
berdirinya PRRI yang
didukung oleh unsur
unsur permesta
Operasi Bagas

Militer
#Operasi Tegas
Serangan mendadak pun
Operasi Tegas merupakan dilakukan oleh Pasukan
operasi militer yang bertugas di Gerak Tjepat (PGT) dan
Riau dipimpin oleh Letnan Resimen Para Komando
Kolonel Kaharuddin Nasution. Angkatan Darat (RPKAD)
Target utama dari operasi ini dipimpin Letnan Kolonel
adalah untuk merebut Wiriadinata. Dari serangan
kedudukan Permesta dengan mendadak itu, mereka
menguasai Pekanbaru dan berhasil menguasai
menghadang kemungkinan Lapangan Terbang
pemberontak melarikan diri Pekanbaru.
melalui Selat Malaka ke daerah
Singapura dan Malaysia.
#Operasi
Merdeka

Operasi Saptamarga Operasi 17 Agustus Operasi Saptamarga


Pasukan Permesta yang dipimpin Operasi 17 Agustus
II
oleh mantan Mayor Boyke dipimpin oleh Kolonel Operasi Sapta
Nainggolan menyerang dan A Yani untuk daerah Marga II dilakukan
menguasai Kota Medan. Sumatera Barat. di Gorontalo
TNI memberangkatkan kesatuan Seluruh pasukan dipimpin oleh
PGT dan RPKAD menuju Medan, Operasi 17 Agustus Mayor Agus
Sumatera Utara, melalui Operasi melakukan Prasmono. Operasi
Saptamarga yang dipimpin oleh perlawanan dengan ini berhasil
Letnan Kolonel Djamin Ginting Permesta untuk menduduki
untuk melawan pasukan menguasai jalan besar Gorontalo yang
Permesta. Tabing-Padang. telah dikuasai oleh
Operasi Saptamarga berhasil Operasi 17 Agustus Permesta terlebih
mengalahkan pasukan Permesta sendiri bertujuan dahulu.
dengan menguasai Tarutung, untuk menguasai
Sibolga, hingga ke wilayah Bukittinggi.
Sumatera Barat.
#Operasi Sadar

Operasi Sadar dipimpin oleh Letkol


Ibnu Sutowo. Operasi ini bertujuan
untuk menuntaskan pemberontakan Namun, pada Oktober 1961,
di Sumatera Selatan dibantu oleh seluruh wilayah yang dikuasai
pasukan operasi sebelumnya. oleh pasukan Permesta berhasil
Operasi Sadar berhasil membuat kembali ke Republik Indonesia
wilayah Sumatera secara melalui operasi-operasi TNI
keseluruhan terlepas dari Permesta. tersebut.
Sementara wilayah Manado direbut
oleh pasukan Permesta melalui
Operasi Merdeka.
Feri

Dampak
Dampak Negatif
Dampak Positif
Jatuhnya Korban Jiwa
sebanyak 22.174 jiwa, Timbulnya kesadaran di
4.360 mengalami luka- kalangan pimpinan negara
luka dan 8.072 orang bahwa Negara Kesatuan
menjadi tawanan. Republik Indonesia (NKRI)
Keadaan Perekonomian terdiri atas wilayah
Terganggu, muncul kepualauan yang luas dengan
inflasi serta deflasi. aneka ragam masalah yang
Kekurangan bahan sering berbeda satu dengan
makanan. yang lain.
Upaya Damai Kaliya

Pada 5 Januari 1960 diselenggarakan


sebuah perundingan ;
Perundingan dilakukan oleh
Tumbelaka, saat itu ia meminta
Tjame untuk masuk ke daerah
Permesta dan menyampaikan
pesan kepada Somba, salah satu
pemimpin Permesta untuk
mencari solusi yang terbaik
terhadap masalah yang sedang
berlanjut.
Pada 17 Desember 1960,
Permesta menyetujui untuk
mengakhiri pemberontakan
mereka.
Berakhirnya pemberontakan ini,
karena keputusan pemerintah pusat
yang bersedia membagi Provinsi
Sulawesi menjadi dua provinsi yaitu
Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah,
ibukota di Manado.
Permesta resmi berakhir setelah
Somba bersedia untuk menyerahkan
diri dan menandatangani sebuah
pernyataan dan naskah penyelesaian
Permesta.
Nauffsl Dalam perundingan tersebut dicapai
kesepakatan bahwa pasukan Permesta akan
membantu pihak TNI untuk menghadapi
Komunis di Pulau Jawa.
Di tahun 1961 Pemerintah Pusat memberi
amnesti dan abolisi kepada siapa saja yang
terlibat PRRI dan Permesta melalui Keppres
No. 322/1961.
Hasil Akhir Setelah keputusan itu, banyak anggota
Permesta keluar dari hutan untuk mendapat
amnesti dan abolisi seperti seperti Mayor
Jenderal Alex Evert Kawilarang, Kolonel D.J.
Somba, Kolonel Dolf Runturambi dan
Kolonel Petit Muharto Kartodirdjo.
Paling akhir, Kolonel Ventje Sumual beserta
pasukannya juga keluar dari hutan untuk
mendapatkan amnesti dan abolisi dan di
tahun itu juga Permesta dinyatakan bubar.
GRASI
Menurut Pasal 1 (1) UU No.
22/2002, Grasi adalah AMNESTI
pengampunan berupa Dalam Pasal 14 ayat 1 UUD
ABOLISI
perubahan, peringanan, 1945. Menurut UU Darurat
pengurangan, atau Nomor 11 Tahun 1954, Abolisi adalah peniadaan
penghapusan pelaksanaan pemberian amnesti tuntutan pidana. Abolisi
pidana kepada terpidana mengakibatkan semua akibat dapat didefinisikan sebagai
yang diberikan oleh suatu keputusan yang
hukum pidana terhadap
Presiden. dilakukan untuk
orang yang diberikan amnesti
menghentikan pengusutan
dihapuskan. Artinya,
dan pemeriksaan suatu
kesalahan terpidana
perkara, di mana
dihilangkan. pengadilan belum
menjatuhkan keputusan
final.
Page 9

SEKIAN
&
TERIMAKASIH
Overview
Page 1

Major sections of this thesis defense presentation

Introduction Methodology

Problem Implementation

Literary Review Results

Theoretical Analysis

Framework Conclusion

Objectives Recommendations

Hypothesis References

Anda mungkin juga menyukai